Ec
Penulis :
Proofreader : Kindi
Sampah Perkotaan
Responsible Consumption and Production adalah salah satu dari 17
Sustainable Development Goals yang diadopsi oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk memastikan pada
tahun 2030 semua orang dapat menikmati kedamaian dan
kesejahteraan. Untuk mencapai hal ini pengelolaan sampah adalah
salah satu hal paling penting yang harus dilakukan. Salah satu
bentuk dari pengelolaan sampah adalah penerapan Reduce, Reuse,
Recycle, dan Replace atau 4R.
2. Biogas
Selain kompos, sampah organik juga bisa diolah menjadi
biogas. Menurut penjelasan di modul “Pengolahan Limbah
Organik/Cair menjadi Biogas, Pupuk Padat, dan Cair”,
biogas adalah gas dari aktivitas anaerobik atau fementasi
bahan organik. Biogas yang dihasilkan memiliki
kandungan seperti metana, karbon dioksida, nitrogen,
hidrogen, hidrogen sulfida, dan oksigen. Biogas diperoleh
oleh bakteri dari bahan organik dalam kondisi kedap udara.
Biogas yang berasal dari kotoran tenak memiliki
kandungan 60% gas metan. Produksi gas bisa dipengaruhi
dengan jumlah bahan organik yang digunakan. Semakin
tinggi bahan organik yang digunakan maka gas yang
dihasilkan juga semakin banyak. Kecepatan produksi gas
juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan temperatur. Bahan
kering dan berserabut umumnya lebih lama dibandingkan
dengan bahan yang basah dan halus. Sementara itu,
temperatur yang optimal yaitu 32 – 37 oC. Jumlah bakteri
juga bisa mempengaruhi proses pembuatan biogas.
Kelompok bakteri yang diperlukan untuk mempercepat
fementasi.
4. Sampah Kertas
Sampah kertas merupakan salah satu sampah atau limbah
anorganik yang mudah dihancurkan. Meskipun demikian,
sampah kartas juga akan menjadi masalah bilamana
sampah tersebut terkontaminasi dengan sampah organik
yang berbau.
Sampah kertas dapat didaur ulang baik secara langsung
ataupun tak langsung yaitu a) langsung artinya bisa
langsung dibuat menjadi suatu barang kerajinan, b) tidak
langsung, artinya kertas tersebut harus dilebur terlebih
dahulu menjadi kertas bubur, setelah itu baru dibuat
menjadi berbagai kerajinan.
c. Pembuatan Pola
Setalah menetukan objek gambar, langkah selanjutnya
membuat pola garis pada lukis pada kanvas atau karton
tebal, Selanjutnya menentukan warna plastik yang akan
ditempatkan pada garis-garis gambar dan memotong
limbah plastik sesuai pola garis yang telah ditentukan.
d. Aplikasi pada Objek
Langkah terakhir yaitu menempelkan potongan pola plastik
tersebut pada lukisan objek yang telah ditentukan
Tahap Kedua:
Setelah semua peralatan pada tahap pertama disiapkan, maka tahap
selanjutnya adalah membuat gambar berpola kelopak bunga sesuai
yang diinginkan (tidak hanya kelopak bunga, gambar kupu-kupu
cantik pun bisa dijadikan pola untuk membuat bros). Setelah gambar
dibuat, gunting gambar tersebut mengikuti garis-garis yang
membentuk pola bunga atau kupu-kupu cantik tersebut.
Tahap Ketiga:
Tahap selanjutnya adalah gunting sampah-bekas botol Aqua yang
telah disiapkan. Penggal dengan gunting bagian leher dan pantat
bekas botol Aqua tersebut. Sedangkan bagian tengah bekas botol itu
digunting lurus dari bawah ke atas [atau dari atas ke bawah]. Setelah
digunting lurus ke bawah/ke atas, kemudian bentangkan lingkar
bekas botol itu hingga membentuk persegi empat.
Tahap Keempat:
Setelah terbentang, kemudian letakkan gambar pola bunga cantik di
atas bentangan tersebut, jiplak, gunting bentangan itu mengikuti
pola gambar yang ada. Buatlah paling tidak tiga kelopak bunga,
sesuai dengan pola yang ada.
Tahap Kelima:
Setelah beberapa kelopak bunga terbentuk, maka oleskan lem fox di
atas punggung kelopak-kelopak bunga, tempel beberapa kelopak
bunga secara menumpuk. Dan setelah itu, pada kelopak bunga yang
paling atas dan telah diolesi dengan lem fox [lem berwarna putih]
taburkanlah serbuk warna-warni (gliter) di atasnya hingga terlihat
kelopak bunga yang baru mekar terlihat berwarna cantik.
Tahap Keenam:
Tahap selanjutnya adalah menggunting bagian bawah botol bekas
membentuk roda/lingkaran. Bagian bawah ini adalah lapisan yang
relatif tebal dibandingkan dengan keseluruhan tubuh botol. Setelah
digunting membentuk roda, maka oleskan di atas roda kecil itu lem
fox, dan kemudian rekatkan dengan kelompak bunga yang telah
dibuat pada tahap kelima tersebut. Rekatkan kelopak bunga tepat di
tengah-tengah roda.
Tahap Ketujuh:
Tahap selanjutnya, bagian belakang roda yang telah terekat bunga
itu dilem dengan mengunakan lem tembak (silikon) dan tempelkan
peniti.
Tahap Kedua:
Potong kantong plastik krésék menjadi 2 bagian. Bagian yang utuh
dan berbentuk segi empat dilipat hingga menjadi segi empat
kembali. Setelah itu, segi empat tersebut dilipat membentuk
setengah segi tiga. Lipat terus membentuk setengah segi tiga hingga
mampat.
Tahap Ketiga:
Setelah lipatam mampat, maka tahap selanjutnya adalah guntinglah
bagian bawah setengah segi tiga tersebut membentuk setengah
lingkaran. Setelah itu, gunting ujung setengah segi tiga itu di
bagiannya yang runcing. Setelah itu bukalah lipatan setengah segi
tiga tersebut. Dan lihatlah, sampah kantong plastik krésék itu telah
membentuk mahkota bunga yang cantik nan rupawan.
Tahap Keempat:
Tahap terakhir adalah tusukan kelopak bunga ke dalam tangkai
bunga dan kemudian tumpuk mahkota-mahkota bunga menjadi
beberapa tumpukan dan kemudian, melalui lubang yang berada di
tengah-tengah setiap mahkota bunga, tusukkan mahkota-mahkota
bunga itu pada tangkai bunga yang telah terbentuk di kawat yang
berputik itu. Setelah itu kancinglah mahkota yang telah tertusuk
dengan tangkai bunga itu dengan kelopak dan benang sari bunga
dengan cara menjepitnya. Dan lihatlah jadilah sekuntum bunga nan
cantik dipandang mata.
Gambar 27: Hasil Karya Kerajinan dari Plastik
Bab IV BEST PRACTICE, KADIPATEN KELURAHAN
BEBAS SAMPAH
Gambar 38: Proses Pembuatan Kerajinan Hasil Daur Ulang oleh Warga
Kadipaten
Bab V UWM MENUJU KAMPUS HIJAU
UI GreenMetric
UI GreenMetric World University Ranking dikembangkan untuk
mengukur upaya terkait keberlanjutan di lingkungan kampus.
Tujuan utamanya adalah untuk melakukan survai secara daring agar
bisa memberikan gambaran program-program dan kebijakan-
kebijakan terkait keberlanjutan di universitas di seluruh dunia.
menempatkan
kepentingan
bangsa dan
negara di atas
Cara berpikir, • bangga berbahasa Indonesia
bersikap, dan • mencintai hasil karya anak bangsa, bangga menggunakan produksi
berbuat yang dalam negeri
menunjukkan • menjaga lingkungan
kesetiaan,
kepedulian, dan • merawat benda-benda bersejarah
penghargaan • menghargai keberagaman
Cinta Tanah yang tinggi • menghormati perjuangan para pahlawan
Air terhadap bahasa,
lingkungan fisik, • tidak menjual aset bangsa pada investor asing
sosial, budaya, • lebih mencintai rupiah daripada dolar
ekonomi, dan • mengenal lingkungan bangsa sendiri
politik bangsa.
• selalu menggali budaya luhur bangsa
• bangga menjadi bangsa Indonesia
• mengabdikan diri pada negara, rela berkorban: memberikan secara
ikhlas harta, benda, waktu, tenaga, pikiran bahkan nyawa demi negara
Sikap dan • kreatif, inovatif,suka tantangan
tindakan yang • selalu belajar
mendorong
dirinya untuk • anti mencontek
menghasilkan • supportif
Menghargai sesuatu yang • wanting to know
Prestasi berguna bagi
• banyak melakukan penelitian dan pengabdian pada masyaraka
masyarakat,
mengakui, dan
menghormati
keberhasilan
orang lain.
Tindakan yang • ramah
memperlihatkan • tidak pelit berbagi ilmu
rasa senang
Bersahabat/ berbicara, • mampu bekerja dengan tim
Komunikatif bergaul, dan • mampu menjaga perasaan
bekerja sama • luwes
dengan orang
• tidak sombong
lain.
Cinta Damai Sikap, • menghargai perbedaan
perkataan, dan • anti terorisme
tindakan yang • anti konflik (destruktif)
menyebabkan
orang lain • sangat fungsionalis
merasa senang
dan aman atas
kehadiran
dirinya
Kebiasaan • suka menabung
menyediakan • mengikuti perkembangan beriita
waktu untuk
membaca • membiasakan diri menulis
berbagai bacaan • menghargai hasil karya orang lain
yang • mengkoleksi buku atau referensi yang lain
Gemar memberikan
• tidak wasting time untuk yang tidak berguna
Membaca kebajikan bagi
dirinya. • wawasan luas
• punya argumentasi yang rasional
• punya analisis permasalahan yang tajam
• tidak pernah kehabisan bahasan pembicaraan
• up to date
Peduli berupaya • senang bertanam
mencegah • suka keindahan
kerusakan pada • membiasakan diri menggunakan produk-produk ramah lingkungan
lingkungan alam
di sekitarnya dan • mengurangi atau membatasi alat-alat elektronik yang mengandung
mengembangkan CFC
upaya-upaya • hemat energi
untuk • membiasakan anak-anak sejak dini untuk membedakan sampah
memperbaiki organik dan an organik
kerusakan alam • mengurangi penggunaan plastik
yang sudah • mengurangi penggunaan tissu, kertas atau barang-barang yang
Lingkungan terjadi. menghabiskan sumber daya alam
• belajar untuk mendaur ulang
• menggunakan produk-produk yang berlabel eco-labelling
• memberikan kritik pada negara yang melakukan konspirasi dengan
pebisnis lokal dan investor untuk mengekploitasi SDA dengan tidak arif
• back to nature
• bermitra dengan alam
• memulai dari diri sendiri untuk menjadi pelopor green action:
bersepeda, mengurangi menggunakan kendaraan bermotor, biasakan
jalan kaki dll)
Peduli Sosial Sikap dan • senang berbagi: bersedekah, berzakat
tindakan yang • punya sikap simpati dan empati
selalu ingin • suka menolong
memberi
bantuan pada • sadar akan hak orang lain
orang lain dan
masyarakat yang
membutuhkan.
Sikap dan • sadar akan hakikat dirinya sebagai mahkluk individu, sosial dan
perilaku makhluk Tuhan
seseorang untuk • berani menanggung resiko
melaksanakan • jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain
tugas dan
kewajibannya, • bersikap mandiri dan tidak pengecut
yang seharusnya
Tanggungja dia lakukan,
wab terhadap diri
sendiri,
masyarakat,
lingkungan
(alam, sosial dan
budaya), negara
dan Tuhan Yang
Maha Esa.
(Sumber: buku Budaya Masuk Kampus, 2011)
Dalam konteks kampus hijau (green campus), peduli lingkungan
yang menjadi domain pengembangan green campus secara langsung
melekat pada salah satu nilai yang sudah terdapat dalam 18 nilai
budaya yang dikembangkan di sivitas UWM dan diimplementasikan
kedalam layanan akademik, layanan nonakademik, maupun layanan
publik dalam kurikulum pendidikan, riset, maupun pengabdian
kepada masyarakat.
Bab VI PENUTUP
Rencana Keberlanjutan Program
Kegiatan pilot project penanganan sampah perkotaan secara mandiri
oleh masyarakat memerlukan sebuah rentangan tangan bersama
antar pemangku kebijakan baik dalam pengembangan maupun
keberlanjutan program tersebut. Hal ini didasarkan pada aktualitas
permasalahan sampah di Kota Yogyakarta yang memerlukan
penanganan mendesak. Selain terbatasnya ruang, pertambahan
penduduk, peningkatan aktivitas masyarakat di atasnya akan
menambah peningkatan volume sampah kota Yogyakarta di masa-
masa datang. Rentangan tangan tersebut diperlukan untuk upaya ke
depan serta kelangsungan dan keberlanjutan program di masa
datang. Tanpa adanya jaminan bagi keberlangsungan
program/kegiatan; sesungguhnya kegiatan yang disusun saat ini
hanyalah tambal sulam atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Bulan
No Uraian Kegiatan
7 8 9 10 11
1 Persiapan :
- perizinan
- pembekalan tim PPM
2 Pelaksanaan Kegiatan :
o Kunjungan ke TPA
o Studi Banding ke bank sampah
o Pemetaan masalah di lokasi
Penelitian
o Penyadaran/Kampanye
o Pelatihan 4 R : Recycle pembuatan
karya seni lukis
o Pelatihan 4 R : Recycle pembuatan
bunga hias
o Pelatihan 4 R : pembuatan kompos
3 Monitoring-evaluasi :
- Diskusi dan konsultasi internal
- Monitoring-evaluasi
4 Laporan Kemajuan
Laporan Akhir
Anggaran
2. Pembekalan
• Penyamaan persepsi
• Penjelasan tentang tupoksi anggota yang terlibat dalam
penelitian
3. Penyadaran
• Membangun kesadaran tentang bahaya sampah
• Potensi nilai ekonomi dan nilai seni sampah
5. Pelatihan :
• Tranformasi skill pengolhan smpah organic
• Trasformasi skil pengolahan sampah non organik