Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. (1) upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; (2) faktor pendukung upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; (3) faktor penghambat upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; dan (4) solusi mengatasi hambatan penyadaran masyarakat
Merdikorejo dalam pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upaya
penyadaran masyarakat Merdikorejo dalam pengelolaan sampah yang dilakukan: sosialisasi,
gotong royong, edukasi wisata sampah, menanam 3 jenis tanaman, pembinaan rutin, adipura,
dan kepala desa award. (2) Faktor pendukung; dukungan Pemerintah Desa Merdikorejo,
komitmen bersama, tersedianya TPST di Sleman. (3) Faktor penghambat; banyaknya titik
sampah, sulitnya mencari penggiat lingkungan, beberapa TPS 3R belum beroperasi, mesin
pencacah kecil, dan kurangnya pendanaan. (4) Solusi untuk mengatasi hambatan; patroli
sampah liar, mencari penggiat lingkungan, studi banding, fasilitasi mesin pencacah. Tingkat
kesadaran masyarakat Merdikorejo dalam pengelolaan sampah cukup tinggi, sudah menerapkan
indikator pendidikan karakter peduli lingkungan.
Kata kunci: upaya penyadaran, pengelolaan sampah, pendidikan karakter, peduli lingkungan
Abstract
This study aims to determine. (1) efforts to raise awareness of the Merdikorejo community
in waste management, (2) factors supporting the efforts to raise awareness of the Merdikorejo
community in waste management; (3) factors inhibiting Merdikorejo community
awareness efforts in waste management; and (4) solutions to overcome Merdikorejo
community awareness obstacles in waste management. The results showed that (1)
Merdikorejo community awareness efforts in waste management were carried out:
socialization, mutual cooperation, education on waste tourism, planting 3 types of plants,
routine guidance, adipura, and award village heads. (2) supporting factors; support from the
Merdikorejo Village Government, joint commitment, the availability of TPST in Sleman. (3)
inhibiting factor; the large number of waste dots, the difficulty in finding environmental
activists, several 3R TPS not yet operational, small chopping machines, and lack of funding.
(4) Solutions to overcome obstacles; patrol illegal trash, looking for environmental activists,
comparative studies, facilitation of chopping machines. The level of awareness of the
Merdikorejo community in waste management is quite high, it has implemented indicators of
character education caring for the environment.
Keywords: awareness efforts, waste management, character education, environmental care
Manusia memiliki hubungan timbal balik masyarakat yang kurang peduli terhadap
dengan lingkungan yang mana manusia kebersihan lingkunganya, sehingga
hidup dan berkembang di alam lingkungan. menjadikan lingkungan tercemar dan kotor.
Alam sebagai lingkungan hidup juga Hal ini diperkuat dengan hasil riset
membutuhkan manusia untuk menjaga terbaru Sustainable Waste Indonesia
kelestarian alam. Dengan demikian, (SWI) terkait Analisis Arus Limbah
manusia diciptakan sebagai makhluk yang Indonesia yang menyatakan bahwa 24 %
berakal tentu memiliki tugas dan tanggung persen sampah Indonesia masih tak
jawab untuk menjaga dan melestarikan terkelola. Setidaknya ada 1,3 juta ton
lingkungan hidup, salah satunya melalui sampah plastik per tahun yang tidak
pendidikan. dikelola dengan baik (CNN Indonesia,
Pendidikan merupakan salah satu 2018). Apabila tidak dikelola dengan baik,
unsur penting dalam kehidupan manusia menyebabkan timbunan sampah plastik
untuk menciptakan sumber daya manusia semakin tidak terkendali. Tentu menjadi
yang berkualitas. Melalui pendidikan, persoalan serius bagi Pemerintah Indonesia
diharapkan masyarakat memiliki pola pikir untuk memecahkan persoalan pengelolaan
yang lebih maju. Fungsi pendidikan tidak sampah yang baik. Menanggapi
hanya sebatas proses untuk mentransfer permasalahan di atas, Pemerintah perlu
ilmu pengetahuan saja, akan tetapi mengupayakan cara untuk mengurangi
pendidikan merupakan salah satu upaya permasalahan sampah di Indonesia.
untuk membentuk watak dan kepribadian. Salah satu upaya pemerintah dalam
Alwisol (2006: 8) mengungkapkan menanggulangi permasalahan sampah yaitu
kepribadian manusia dapat dilihat dari dengan menyediakan fasilitas pengolahan
karakter yang dimiliki seseorang. Karakter sampah di wilayah pemukiman berupa
menggambarkan tingkah laku yang Tempat Pengolahan Sementara (TPS)
menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, dengan prinsip 3R. Bentuk dukungan
baik secara eksplisit maupun implisit. pemerintah Desa Merdikorejo dalam
Marzuki dan Pratiwi (2018: 88) menanggulangi permasalahan sampah
mengemukakan konsep Pendidikan yaitu dengan didirikannya TPS 3R KSM
Pancasila dan Kewarganegaraan hadir Kenanga pada tahun 2015. TPS 3R ini
sebagai salah satu usulan alternatif bagi dirintis oleh komunitas Ibu-Ibu PKK Dusun
usaha perbaikan moral dan karakter bangsa. Sokamartani yang prihatin dengan kondisi
Tripusat pendidikan adalah proses lingkungan sekitar terdapat banyak sampah
pendidikan yang diperoleh dari lingkungan plastik dan masih ada masyarakat yang
keluarga, sekolah dan masyarakat. Seperti membakar sampah. Adapun fokus dari TPS
halnya dengan pendidikan karakter, tidak 3R ini untuk mengolah dua jenis sampah
hanya dapat diperoleh di sekolah tapi yaitu sampah organik dan plastik.
pendidikan karakter dapat diperoleh dari Seiring berjalannya waktu,
lingkungan masyarakat pula. Lingkungan keberadaan TPS 3R KSM Kenanga belum
masyarakat memiliki pengaruh terhadap dimanfaatkan secara maksimal oleh
pembentukan karakter. Tingkah laku masyarakat Desa Merdikorejo.
seseorang yang menggambarkan karakter Permasalahan yang ditemukan diantaranya
dalam dirinya dapat dilihat dari kebiasaan masih sedikit masyarakat Merdikorejo
sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu yang menyetorkan sampah di TPS 3R KSM
kebiasaan membuang sampah sembarangan Kenanga. Hal ini dibuktikan dengan 5 dari
di lingkungan masyarakat. Akibatnya sifat 17 Dusun yang tersebar di Desa
malas membuang sampah tidak pada Merdikorejo yang mengikuti program
tempatnya menimbulkan pencemaran penyetoran sampah. Di samping itu, masih
lingkungan. Walaupun telah diatur dalam banyak masyarakat yang belum
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman mengetahui cara pengelolaan sampah
Nomor 4 Tahun 2015 tentang pengelolaan dengan baik. Contohnya masih banyak
sampah sejenis sampah rumah tangga yang masyarakat yang mengelola sendiri dengan
menyebutkan bahwa setiap orang dilarang cara membakar sampah sendiri. Padahal
membuang sampah di luar tempat membakar sampah tesebut dapat
pembuangan sampah yang telah mengakibatkan pencemaran udara yang
ditentukan, namun masih saja banyak dapat menganggu kesehatan manusia.
344 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021
Perilaku tersebut menunjukkan bahwa struktur dan dokumentasi dengan
masyarakat belum memiliki rasa menyiapkan pertanyaan- pertanyaan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. wawancara yang telah disusun sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang yang Selain itu, peneliti mengumpulkan data
sudah dipaparkan di atas maka peneliti dengan cara mengumpulkan dokumentasi
tertarik untuk melakukan penelitian yang berupa dokumentasi-dokumentasi sebagai
berjudul “Penyadaran Masyarakat dalam data pendukung dan penunjang .
Pengelolaan Sampah Melalui Pendidikan Keabsahan Data
Karakter Peduli Lingkungan di TPS Penelitian ini untuk menentukan
3R KSM Kenanga Merdikorejo. keabsahan suatu data menggunakan teknik
cross check data (Bungin, 2010: 95).
METODE PENELITIAN Pemeriksaan keabsahan data, peneliti
Jenis Penelitian menggunakan teknik cross check dengan
Penelitian ini menggunakan metode cara melakukan pengecekan terhadap data
penelitian deskriptif dengan jenis hasil penelitian wawancara dari subjek
pendekatan kualitatif. Penelitian ini penelitian dengan data dari hasil
bertujuan untuk mendeskripsikan upaya dokumentasi yang telah diperoleh
menumbuhkan kesadaran masyarakat sebelumnya. Analisis Data
dalam pengelolaan sampah melalui Analisis data yang digunakan dalam
pendidikan karakter peduli lingkungan di penelitian ini menggunakan teknik
Desa Merdikorejo, mengetahui faktor analisis selama di lapangan dengan model
pendukung dan faktor penghambat upaya interaktif dari Miles dan Huberman yang
menumbuhkan kesadaran masyarakat meliputi reduksi data, penyajian data dan
dalam pengelolaan sampah melalui kesimpulan (Sugiyono, 2015:246).
pendidikan karakter peduli lingkungan di
Desa Merdikorejo, dan solusi untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi hambatan upaya menumbuhkan Deskripsi Lokasi Penelitian
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan TPS 3R KSM Kenanga beralamat di
sampah melalui pendidikan karakter peduli Sokomartani, Merdikorejo, Tempel,
lingkungan di Desa Merdikorejo Sleman. TPS 3R KSM Kenanga masuk
Waktu dan Tempat Penelitian dalam wilayah Desa Merdikorejo,
Penelitian ini dilaksanakan di TPS Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
3R KSM Kenanga yang beralamat di Dilihat dari segi fisik TPS 3R KSM
Sokamartani, Merdikorejo, Tempel, Sleman Kenanga memiliki bangunan cukup kokoh
pada bulan Maret- Oktober 2020. dan cukup luas. TPS 3R ini berdiri di atas
Subjek Penelitian tanah kas Desa Merdikorejo dengan luas 1
Penentuan subjek penelitian hektare yang terdiri dari 2 bangunan yaitu
dilakukan dengan teknik purposive. bangunan pendopo dan hanggar TPS 3R.
Purposive merupakan teknik pengambilan TPS ini dibangun pada tahun 2018 setelah
data dengan pertimbangan tertentu dan mendapatkan tawaran progam dari Dinas
tujuan tertentu (Prastowo, 2012: 197) Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman.
Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Pada awalnya, pengelolaan sampah di
Unit Persampahan Dinas Lingkungan Dusun Sokamartani dikelola dengan
Hidup, Ketua TPS 3R KSM Kenanga, management bank sampah dimulai pada
Masyarakat di wilayah Desa Merdikorejo, tahun 2015.
dan tim kreatif daur ulang. Jumlah nasabah TPS 3R KSM
Teknik Pengumpulan Data Kenanga awalnya hanya 20 orang saja.
Teknik pengumpulan data merupakan Seiring berjalannya waktu nasabah semakin
langkah yang paling strategis dalam bertambah menjadi 185 nasabah terdiri
penelitian, karena tujuan utama dari dari nasabah rumah tangga, sekolah dan
penelitian adalah mendapatkan data. warung makan di Desa Merdikorejo.
Pengumpulan data yang digunakan dalam Adapun tugas dan tanggung jawab TPS 3R
penelitian ini adalah melalui metode KSM Kenanga yaitu semua karyawan yang
wawancara dan dokumentasi. Teknik bekerja di TPS bertanggungjawab memilah
wawancara yang digunakan oleh peneliti dan mencari pelanggan secara bersama-
dalam penelitian ini adalah wawancara sama.
Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 345