Anda di halaman 1dari 10

Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 341

LEMBAR PENGESAHAN JOURNAL

Judul : Upaya Penyadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Pendidikan


Karakter Peduli Lingkungan Desa Merdikorejo
Nama : Tika Nur Anisa
NIM : 16401241036
Prodi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Yogyakarta, 22 Oktober 2020


Reviewer Pembimbing

Dr. Mukhamad Murdiono, M.Pd. Dr. Marzuki, M.Ag.


NIP. 197806302003121002 NIP. 196604211992031001

Rekomendasi Pembimbing: (mohon dilingkari salah satu)


1. Dikirim ke Journal Student
2. Dikirim ke Jurnal Civics
3. Dikirim ke Jurnal lain
342 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021

UPAYA PENYADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH


MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DESA
MERDIKOREJO

COMMUNITY AWARENESS EFFORTS IN WASTE MANAGEMENT THROUGH


CHARACTER EDUCATION CARING FOR THE VILLAGE OF MERDIKOREJO

by: Tika Nur Anisa dan Marzuki


tika.nur2016@student.uny.ac.id
Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. (1) upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; (2) faktor pendukung upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; (3) faktor penghambat upaya penyadaran masyarakat Merdikorejo
dalam pengelolaan sampah; dan (4) solusi mengatasi hambatan penyadaran masyarakat
Merdikorejo dalam pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upaya
penyadaran masyarakat Merdikorejo dalam pengelolaan sampah yang dilakukan: sosialisasi,
gotong royong, edukasi wisata sampah, menanam 3 jenis tanaman, pembinaan rutin, adipura,
dan kepala desa award. (2) Faktor pendukung; dukungan Pemerintah Desa Merdikorejo,
komitmen bersama, tersedianya TPST di Sleman. (3) Faktor penghambat; banyaknya titik
sampah, sulitnya mencari penggiat lingkungan, beberapa TPS 3R belum beroperasi, mesin
pencacah kecil, dan kurangnya pendanaan. (4) Solusi untuk mengatasi hambatan; patroli
sampah liar, mencari penggiat lingkungan, studi banding, fasilitasi mesin pencacah. Tingkat
kesadaran masyarakat Merdikorejo dalam pengelolaan sampah cukup tinggi, sudah menerapkan
indikator pendidikan karakter peduli lingkungan.
Kata kunci: upaya penyadaran, pengelolaan sampah, pendidikan karakter, peduli lingkungan

Abstract
This study aims to determine. (1) efforts to raise awareness of the Merdikorejo community
in waste management, (2) factors supporting the efforts to raise awareness of the Merdikorejo
community in waste management; (3) factors inhibiting Merdikorejo community
awareness efforts in waste management; and (4) solutions to overcome Merdikorejo
community awareness obstacles in waste management. The results showed that (1)
Merdikorejo community awareness efforts in waste management were carried out:
socialization, mutual cooperation, education on waste tourism, planting 3 types of plants,
routine guidance, adipura, and award village heads. (2) supporting factors; support from the
Merdikorejo Village Government, joint commitment, the availability of TPST in Sleman. (3)
inhibiting factor; the large number of waste dots, the difficulty in finding environmental
activists, several 3R TPS not yet operational, small chopping machines, and lack of funding.
(4) Solutions to overcome obstacles; patrol illegal trash, looking for environmental activists,
comparative studies, facilitation of chopping machines. The level of awareness of the
Merdikorejo community in waste management is quite high, it has implemented indicators of
character education caring for the environment.
Keywords: awareness efforts, waste management, character education, environmental care

PENDAHULUAN secara nasional sebesar 175.000 ton per hari


Sampah menjadi salah satu atau setara 64 juta ton per tahun jika
permasalahan besar di Indonesia terutama menggunakan asumsi sampah yang
dalam hal pencemaran lingkungan. Seiring dihasilkan setiap orang per hari sebesar
bertambahnya jumlah penduduk di 0,7 kg (Baqiroh, 2019). Tak heran,
Indonesia, produksi sampah yang dihasilkan masalah sampah menjadi permasalahan
juga bertambah banyak. Kementerian krusial yang masih dicari pemecahannya.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Manusia sebagai makhluk hidup memiliki
menyampaikan jumlah timbunan sampah ketergantungan terhadap lingkungannya.
Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 343

Manusia memiliki hubungan timbal balik masyarakat yang kurang peduli terhadap
dengan lingkungan yang mana manusia kebersihan lingkunganya, sehingga
hidup dan berkembang di alam lingkungan. menjadikan lingkungan tercemar dan kotor.
Alam sebagai lingkungan hidup juga Hal ini diperkuat dengan hasil riset
membutuhkan manusia untuk menjaga terbaru Sustainable Waste Indonesia
kelestarian alam. Dengan demikian, (SWI) terkait Analisis Arus Limbah
manusia diciptakan sebagai makhluk yang Indonesia yang menyatakan bahwa 24 %
berakal tentu memiliki tugas dan tanggung persen sampah Indonesia masih tak
jawab untuk menjaga dan melestarikan terkelola. Setidaknya ada 1,3 juta ton
lingkungan hidup, salah satunya melalui sampah plastik per tahun yang tidak
pendidikan. dikelola dengan baik (CNN Indonesia,
Pendidikan merupakan salah satu 2018). Apabila tidak dikelola dengan baik,
unsur penting dalam kehidupan manusia menyebabkan timbunan sampah plastik
untuk menciptakan sumber daya manusia semakin tidak terkendali. Tentu menjadi
yang berkualitas. Melalui pendidikan, persoalan serius bagi Pemerintah Indonesia
diharapkan masyarakat memiliki pola pikir untuk memecahkan persoalan pengelolaan
yang lebih maju. Fungsi pendidikan tidak sampah yang baik. Menanggapi
hanya sebatas proses untuk mentransfer permasalahan di atas, Pemerintah perlu
ilmu pengetahuan saja, akan tetapi mengupayakan cara untuk mengurangi
pendidikan merupakan salah satu upaya permasalahan sampah di Indonesia.
untuk membentuk watak dan kepribadian. Salah satu upaya pemerintah dalam
Alwisol (2006: 8) mengungkapkan menanggulangi permasalahan sampah yaitu
kepribadian manusia dapat dilihat dari dengan menyediakan fasilitas pengolahan
karakter yang dimiliki seseorang. Karakter sampah di wilayah pemukiman berupa
menggambarkan tingkah laku yang Tempat Pengolahan Sementara (TPS)
menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, dengan prinsip 3R. Bentuk dukungan
baik secara eksplisit maupun implisit. pemerintah Desa Merdikorejo dalam
Marzuki dan Pratiwi (2018: 88) menanggulangi permasalahan sampah
mengemukakan konsep Pendidikan yaitu dengan didirikannya TPS 3R KSM
Pancasila dan Kewarganegaraan hadir Kenanga pada tahun 2015. TPS 3R ini
sebagai salah satu usulan alternatif bagi dirintis oleh komunitas Ibu-Ibu PKK Dusun
usaha perbaikan moral dan karakter bangsa. Sokamartani yang prihatin dengan kondisi
Tripusat pendidikan adalah proses lingkungan sekitar terdapat banyak sampah
pendidikan yang diperoleh dari lingkungan plastik dan masih ada masyarakat yang
keluarga, sekolah dan masyarakat. Seperti membakar sampah. Adapun fokus dari TPS
halnya dengan pendidikan karakter, tidak 3R ini untuk mengolah dua jenis sampah
hanya dapat diperoleh di sekolah tapi yaitu sampah organik dan plastik.
pendidikan karakter dapat diperoleh dari Seiring berjalannya waktu,
lingkungan masyarakat pula. Lingkungan keberadaan TPS 3R KSM Kenanga belum
masyarakat memiliki pengaruh terhadap dimanfaatkan secara maksimal oleh
pembentukan karakter. Tingkah laku masyarakat Desa Merdikorejo.
seseorang yang menggambarkan karakter Permasalahan yang ditemukan diantaranya
dalam dirinya dapat dilihat dari kebiasaan masih sedikit masyarakat Merdikorejo
sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu yang menyetorkan sampah di TPS 3R KSM
kebiasaan membuang sampah sembarangan Kenanga. Hal ini dibuktikan dengan 5 dari
di lingkungan masyarakat. Akibatnya sifat 17 Dusun yang tersebar di Desa
malas membuang sampah tidak pada Merdikorejo yang mengikuti program
tempatnya menimbulkan pencemaran penyetoran sampah. Di samping itu, masih
lingkungan. Walaupun telah diatur dalam banyak masyarakat yang belum
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman mengetahui cara pengelolaan sampah
Nomor 4 Tahun 2015 tentang pengelolaan dengan baik. Contohnya masih banyak
sampah sejenis sampah rumah tangga yang masyarakat yang mengelola sendiri dengan
menyebutkan bahwa setiap orang dilarang cara membakar sampah sendiri. Padahal
membuang sampah di luar tempat membakar sampah tesebut dapat
pembuangan sampah yang telah mengakibatkan pencemaran udara yang
ditentukan, namun masih saja banyak dapat menganggu kesehatan manusia.
344 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021
Perilaku tersebut menunjukkan bahwa struktur dan dokumentasi dengan
masyarakat belum memiliki rasa menyiapkan pertanyaan- pertanyaan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. wawancara yang telah disusun sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang yang Selain itu, peneliti mengumpulkan data
sudah dipaparkan di atas maka peneliti dengan cara mengumpulkan dokumentasi
tertarik untuk melakukan penelitian yang berupa dokumentasi-dokumentasi sebagai
berjudul “Penyadaran Masyarakat dalam data pendukung dan penunjang .
Pengelolaan Sampah Melalui Pendidikan Keabsahan Data
Karakter Peduli Lingkungan di TPS Penelitian ini untuk menentukan
3R KSM Kenanga Merdikorejo. keabsahan suatu data menggunakan teknik
cross check data (Bungin, 2010: 95).
METODE PENELITIAN Pemeriksaan keabsahan data, peneliti
Jenis Penelitian menggunakan teknik cross check dengan
Penelitian ini menggunakan metode cara melakukan pengecekan terhadap data
penelitian deskriptif dengan jenis hasil penelitian wawancara dari subjek
pendekatan kualitatif. Penelitian ini penelitian dengan data dari hasil
bertujuan untuk mendeskripsikan upaya dokumentasi yang telah diperoleh
menumbuhkan kesadaran masyarakat sebelumnya. Analisis Data
dalam pengelolaan sampah melalui Analisis data yang digunakan dalam
pendidikan karakter peduli lingkungan di penelitian ini menggunakan teknik
Desa Merdikorejo, mengetahui faktor analisis selama di lapangan dengan model
pendukung dan faktor penghambat upaya interaktif dari Miles dan Huberman yang
menumbuhkan kesadaran masyarakat meliputi reduksi data, penyajian data dan
dalam pengelolaan sampah melalui kesimpulan (Sugiyono, 2015:246).
pendidikan karakter peduli lingkungan di
Desa Merdikorejo, dan solusi untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi hambatan upaya menumbuhkan Deskripsi Lokasi Penelitian
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan TPS 3R KSM Kenanga beralamat di
sampah melalui pendidikan karakter peduli Sokomartani, Merdikorejo, Tempel,
lingkungan di Desa Merdikorejo Sleman. TPS 3R KSM Kenanga masuk
Waktu dan Tempat Penelitian dalam wilayah Desa Merdikorejo,
Penelitian ini dilaksanakan di TPS Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
3R KSM Kenanga yang beralamat di Dilihat dari segi fisik TPS 3R KSM
Sokamartani, Merdikorejo, Tempel, Sleman Kenanga memiliki bangunan cukup kokoh
pada bulan Maret- Oktober 2020. dan cukup luas. TPS 3R ini berdiri di atas
Subjek Penelitian tanah kas Desa Merdikorejo dengan luas 1
Penentuan subjek penelitian hektare yang terdiri dari 2 bangunan yaitu
dilakukan dengan teknik purposive. bangunan pendopo dan hanggar TPS 3R.
Purposive merupakan teknik pengambilan TPS ini dibangun pada tahun 2018 setelah
data dengan pertimbangan tertentu dan mendapatkan tawaran progam dari Dinas
tujuan tertentu (Prastowo, 2012: 197) Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman.
Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Pada awalnya, pengelolaan sampah di
Unit Persampahan Dinas Lingkungan Dusun Sokamartani dikelola dengan
Hidup, Ketua TPS 3R KSM Kenanga, management bank sampah dimulai pada
Masyarakat di wilayah Desa Merdikorejo, tahun 2015.
dan tim kreatif daur ulang. Jumlah nasabah TPS 3R KSM
Teknik Pengumpulan Data Kenanga awalnya hanya 20 orang saja.
Teknik pengumpulan data merupakan Seiring berjalannya waktu nasabah semakin
langkah yang paling strategis dalam bertambah menjadi 185 nasabah terdiri
penelitian, karena tujuan utama dari dari nasabah rumah tangga, sekolah dan
penelitian adalah mendapatkan data. warung makan di Desa Merdikorejo.
Pengumpulan data yang digunakan dalam Adapun tugas dan tanggung jawab TPS 3R
penelitian ini adalah melalui metode KSM Kenanga yaitu semua karyawan yang
wawancara dan dokumentasi. Teknik bekerja di TPS bertanggungjawab memilah
wawancara yang digunakan oleh peneliti dan mencari pelanggan secara bersama-
dalam penelitian ini adalah wawancara sama.
Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 345

TPS 3R KSM Kenanga dengan


PEMBAHASAN memberikan pelatihan barang dari
1. Upaya Penyadaran Masyarakat Desa sampah yang didaur ulang menjadi
Merdikorejo Dalam Pengelolaan suatu produk yang memiliki nilai
Sampah Melalui Pendidikan Karakter ekonomis. Wisata edukasi memiliki
Peduli Lingkungan fungsi edukasi atau unsur
Upaya yang telah dilakukan Desa pendidikan yang kuat yang
Merdikorejo dalam hal ini adalah didukung dengan potensi yang ada
TPS 3R KSM Kenanga sebagai di objek wisata. Hal ini seperti
pengelola sampah sebagai berikut. halnya TPS 3R KSM Kenanga
a) Melakukan Sosialisasi pada yang memiliki daya tarik wisata
masyarakat Sosialisasi merupakan bersifat edikatif berupa edukasi
cara yang paling efektif untuk wisata sampah
memberikan informasi kepada d) Gerakan menanam 3 jenis tanaman
masyarakat toga di pekarangan rumah
Seperti yang sebutkan Wardani Gerakan menanam pohon ini
(2019:165) selain usaha pendidikan, merupakan komitmen dari seluruh
pengajaran, doktrinisasi dan masyarakat Merdikorejo untuk
nasihat-nasihat dimasyarakat memanfaatkan tanah pekarangan
ternyata tanpa disadari bahwa agar tetap produktif. Program ini
proses sosialisasi selalu dilakukan dirintis oleh pendiri TPS 3R KSM
oleh setiap individu di dalam Kenanga mewajibkan setiap rumah
masyarakat. Sosialisasi masyarakat tangga yang ada di dusun
memiliki tujuan untuk mengajak Sokamartani untuk menanam
masyarakat dalam memahami dan minimal 3 jenis tanaman yaitu
mengenal potensi yang dimiliki di tanaman hias, tanaman toga dan
lingkungan sekitar. Keberadaan TPS tanaman buah. Namun tidak
3R KSM Kenanga merupakan satu membatasi untuk menanam tanaman
potensi yang dimiliki Desa selain yang diwajibkan di atas dan
Merdikorejo sebagai tempat disesuaikan dengan luas pekarangan
pengelolaan sampah sementara masing-masing rumah.
dengan prinsip 3R (reduce, reuse, 2. Faktor pendukung Upaya Penyadaran
recycle). Sampai tahun 2020 ini, Masyarakat Desa Merdikorejo Dalam
TPS 3R KSM Kenanga memiliki Pengelolaan Sampah Melalui
185 nasabah yang tersebar di Pendidikan Karakter Peduli
beberapa dusun yang ada di Desa Lingkungan
Merdikorejo saja. Sosialisasi ini Faktor pendukung pelaksanaan upaya
dilakukan dengan cara masuk ke penyadaran masyarakat Desa
dusun-dusun di seluruh Desa Merdikorejo dalam pengelolaan sampah
Merdikorejo. melalui pendidikan karakter peduli
b) Gotong royong bersih dusun lingkungan antara lain: adanya dukungan
Kegiatan gotong royong dilakukan dari Pemerintah Desa Merdikorejo dan
oleh masyarakat dusun Sokamartani Kecamatan. Berhasil atau tidaknya suatu
dilakukan secara rutin pada hari upaya dan usaha dapat dipengaruhi
Minggu pukul 06.00-07.00 WIB. oleh dukungan sosial. Dukungan sosial
Kegiatan ini merupakan komitmen didefinisikan Lahey (2007: 125) sebagai
bersama masayarakt Dusun peran yang dimainkan oleh teman-teman
Sokamartani untuk menjaga dan dan relatif dalam memberikan nasihat,
melestarikan lingkungan. Kegiatan bantuan, dan beberapa diantaranya untuk
yang dilakukan menyapu, menceritakan perasaan pribadi. Bentuk
membersihkan got-got dan saluran, dukungan yang diberikan ialah
serta mengumpulkan sampah yang memberikan izin pakai lahan kas Desa
berserakan seperti daun, batang. Merdikorejo seluas 1 hektare untuk
c) Edukasi wisata sampah kegiatan pengelolaan sampah
Edukasi wisata sampah merupakan Adanya Komitmen dan Kesepakatan
salah satu program yang dimiliki Bersama. Seseorang yang memiliki
346 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021
komitmen maka akan merasa nyaman, Pencapaian prestasi Adipura yang
aman dan menyenangkan dalam diraih Kabupaten Sleman pada tahun
mengemban tugas dan fungsinya 2017 itu tidak lepas dari peran dan
(Mulyasa, 2011:257). Komitmen dan kerja keras Dinas Lingkungan Hidup.
Kesepakatan bersama ini dilaksanakan Dimana pada proses persiapannya,
dalam rangka Dusun Sokamartani yang Dinas Lingkungan Hidup melibatkan
telah mencanangkan program PHBS bank sampah dan TPS 3R sebagai
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), titik pantau untuk menyukseskan
Tidak merokok pada suatu rapat. tercapainya prestasi
Tersedianya Bangunan TPST (Tempat c) Kepala Desa Award
Pengolaahn Sampah Terpadu) di Program ini merupakan salah satu
Kabupaten Sleman. TPST adalah tempat program Dinas Lingkungan Hidup
dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, Kabupaten Sleman khususnya dalam
pemilahan, penggunaan ulang, hal kebersihan. Program ini
pendauran ulang, pengolahan dan memberikan penghargaan kepada
pemrosesan akhir sampah. TPST Kepala Desa yang telah berhasil
(Tempat Pengeolahan Sampah Terpadu) mengelola lingkungannya salah
sebagai fasilitas pemusnahan sampah satunya adalah pengelolaan sampah
melalui incinerator yang dapat dengan menjaga kebersihan lingkungan
mengurangi sampah dan mengelola 3. Faktor penghambat Upaya
sampah sendiri sampai habis. Penyadaran Masyarakat Desa
a) Pembinaan rutin TPS 3R se- Merdikorejo Dalam Pengelolaan
Kabupaten Sleman Sampah Melalui Pendidikan Karakter
Pembinaan rutin ini dilaksanakan setiap Peduli Lingkungan
3 bulan sekali. Dalam pertemuan rutin Faktor penghambat pelaksanaan
itu, membahas isu-isu sampah, upaya penyadaran masyarakat Desa
membahas perkembangan pengelolaan Merdikorejo dalam pengelolaan sampah
sampah di masing- masing TPS serta melalui pendidikan karakter peduli
sharing mengenai kesulitan dan lingkungan antara lain: masih banyaknya
kendala yang dihadapi di setiap TPS titik sampah liar. Masih ditemukan titik-
3R. Peran Dinas Lingkungan Hidup titik sampah liar terutama di daerah
sebagai pembina TPS 3R se- perkotaan, pinggir kota yang terletak di
Kabupaten memberikan arahan dan wilayah Kabupaten Sleman. Hal ini
pembinaan terkait masalah yang dapat berlangsung jika terdapat tanah
dihadapi dan memberikan saran yang kosong atau sepi yang dimanfaatkan oleh
harus dilakukan sesuai dengan tugas masyarakat sebagai tempat pembuangan
pokok dan fungsinya. sampah liar. Kondisi ini terjadi karena
b) Adipura jumlah sampah yang dihasilkan setiap
Adipura merupakan sebuah program harinya semakin meningkat yang tidak
yang diselenggarakan oleh Kementrian diimbangi dengan fasilitas TPS (Tempat
Lingkungan Hidup degan memberikan Pengolahan Sampah) yang sudah ada.
penghargaan bagi kota di Indonesia Dengan kata lain, masih cukup sedikit
yang beehasil dalam kebersihan serta fasilitas untuk mengelola sampah,
pengelolaan lingkungan di perkotaan. sehingga masih menimbulkan beberapa
Pada tahu 2017, Kabupaten Sleman titik sampah belum bisa tertangani
berhasil meraih penghargaan Adipura Sulitnya mencari penggerak/penggiat
sebagai prestasi dalam mewujudkan lingkungan. Terkait pembinaan TPS 3R
lingkungan perkotaan yang bersih, dalam melakukaan koordinasi,
sehat, nyaman. Keberhasilan Sleman monitoring dan evaluasi kegiatan sangat
dalam meraih adipura ini berkat upaya dibutuhkan seseorang/ tokoh masyarakat
pengelolaan sanitasi meliputi yang dimanfaatkan sebagai motor
pengelolaan sampah dari sumber penggerak agar berjalan dengan baik.
sampah perkantoran, usaha-usaha, Namun pada kenyataannya, masih ada
pasar, terminal dan lain lain dikelola beberapa TPS 3R yang belum memiliki
dengan baik mulai dari penyapuan, penggerak sehingga sulit untuk
pengumpulan, dan pengelolaan.
Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 347

melakukan koordinasi dengan Dinas biaya operasinal yang dikeluarkan TPS


Lingkungan Hidup sebagai pembina. 3R KSM Kenanga setiap bulannya
Masih ada beberapa TPS 3R yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
belum beroperasi. Beberapa TPS 3R di padahal pemasukan yang didapatkan dari
Kabupaten masih ada yang belum retribusi nasabah tidak terlalu banyak.
beroperasi karena masih tergolong Dinas Lingkungan Hidup tidak
bangunan baru yang didirikan pada tahun memberikan bantuan berupa dana karena
2019. Selain itu, pengelola sampah nya memang tidak dianggarkan. Anggaran
transisi dari bank sampah menjadi TPS Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
3R. Karena antara bank sampah dengan Sleman hanya difokuskan untuk hibah
TPS 3R itu sangat berbeda. Jika bank dan bantuan sosial. Dengan demikian,
sampah langung mendapatkan manfaat TPS 3R KSM Kenanga masih sangat
langsung berupa tabungan atau uang, kurang dan membutuhkan dana untuk
sedangkan TPS 3R itu pengelolaannya biaya operasional yang dikeluarkan
bersifat retribusi atau iuran. Hal ini untuk setiap bulannya.
menyebabkan aktivitas pengelolaan 4. Solusi dalam mengatasi hambatan
sampah belum berjalan bahkan tidak Upaya Penyadaran Masyarakat Desa
berjalan sama sekali. Merdikorejo Dalam Pengelolaan
Mesin pencacah masih kecil. Masih Sampah Melalui Pendidikan Karakter
kecilnya mesin pencacah sampah ini Peduli Lingkunga.
menjadi salah satu kendalah yang Cara mengatasi hambatan upaya
dihadapi TPS 3R KSM Kenanga. Hal ini kesadaran masyarakat dalam
dikarenkan mesin pencacah tersebut pengelolaan sampah melalui pendidikan
merupaan mesin pengolah sampah yang karakter peduli lingkungan di TPS 3R
berfungsi untuk mencacah berbagai jenis KSM Kenanga, Merdikorejo, Tempel,
sampah organik. Sampah organik yang Sleman sebagai berikut. Dinas
dapat dicacah antara lain; rumput, Lingkungan Hidup Mengadakan Patroli
limbah sayur, daun, ranting limbah buah. Sampah Liar. Patroli sampah liar ini
Selanjutnya mesin pencacah ini yang dilakukan jika ada laporan dari
digunakan untuk proses pembuatan masyarakat. Patroli ini dilakukan satu
kompos. Mesin pencacah ini sampai dua kali oleh petugas Dinas
merupakan salah satu cara untuk Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
memproses pengomposan yang dan diteruskan secara mandiri oleh
kemudian dicacah terlebih dahulu masyarakat. Apabila ada yang terjaring
menjadi ukuran kecil. Setelah patroli, selanjutnya akan diberi
pencacaha, selanjutnya dicampur dan pembinaan langsung dan memberikan
difermentasi. Setelah difermentasi pupuk sosialisasi mengenai pembuangan
yang sudah jadi disortasi dengan mesin sampah tersebut. Namun, jika kasus
pengayak kompos. Semakin hari, pembuangan sampah liar sudah berkali-
semakin banyak sampah yang dihasilkan kali dilanggar maka sanksi nya berupa
dari sampah rumah tangga yang membayar denda sekitar Rp100.000-
mengakibatkan mesin pencacah Rp200.000. Terkait dengan
masih kecil belum optimal untuk penanggulangan sampah liar, juga
pembuatan kompos. dibutuhkan dukungan dari Pemerintah
Kurangnya pendanaan untuk biaya desa dan Kecamatan untuk bisa
operasional. Pendanaan operasional mereplikasi program untuk menyediakan
menjadi salah satu penujang dalam TPS 3R agar dilaksanakan secara
pengelolaan sampah di TPS 3R KSM kontinue sehingga tidak terjadi masalah
Kenanga khususnya untuk biaya pembuangan sampah liar.
operasional. Biaya operasional ini Menemukan Motor Penggerak Pegiat
meliputi biaya untuk membeli Lingkungan. Peran Dinas Lingkungan
perlengkapan pemilahan sampah seperti Hidup selaku pembina dari TPS 3R yang
kaos tangan, handsanitazer, masker, gaji ada di Kabupaten tidak lepas dari
petugas pengelola sampah serta tanggung jawabnya. Solusi yang
digunakan untuk membayar retribusi dilakukan Dinas Lingkungan Hidup
sampah residu TPA Piyungan. Jadi Kabupaten Sleman ialah mencari satu
348 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021
orang pegiat lingkungan sebagai motor dapat diganti dengan yang baru. Tentu
penggerak demi keberlangsungan TPS hal tersebut bisa diganti apabila TPS 3R
3R yang dipimpinnya. Adanya pegiat yang bersangkutan mengajukan surat
lingkungan di setiap TPS 3R ini permohonan.
memudahkan Dinas Lingkungan Hidup Memperbanyak mencari nasabah
dalam rangka untuk memudahkan sampah. Untuk mengatasi kendala
berkoordinasi dan pembinaan. Selain itu permasalahan pendanaan operasional,
juga, adanya pegiat lingkungan di setiap solusi yang dilakukan Petugas TPS 3R
TPS 3R diharapkan untuk menyakinkan KSM Kenanga ialah dengan mencari
masyarakat sekitar untuk menumbuhkan nasabah sebanyak-banyaknya. Hal
semangat dalam mendukung program tersebut sesuai dengan tugas dan
pengelolaan sampah yang ada di tanggung jawab semua karyawan yang
lingkungannya sebagai upaya untuk bekerja di TPS bertanggungjawab
mengurangi kerusakan lingkungan. memilah dan mencari pelanggan secara
Mengadakan Studi Banding Solusi bersama-sama. Solusi lain yang
yang dilakukan Dinas Lingkungan dilakukan yaitu dengan menjadi
Hidup Kabupaten Sleman dalam narasumber, membuka pelatihan daur
menangani permasalahan belum ulang sampah, menjual produk daur
beroperasinya TPS 3R yaitu dengan ulang sampah sebagai ekonomi kreatif
memberikan pembinaaan berupa studi dalam rangka menambah pendapatan
banding. Studi Banding ini dilakukan bagi TPS 3R KSM Kenanga.
untuk mengajarkan pengelola TPS 3R Melalui penelitian ini dapat diketahui
yang belum paham mengenai bagaimana adanya relevansi PKn dengan TPS
cara pengelolaan sampah yang 3R KSM Kenanga dalam mengemban
dilakukan, management TPS 3R seperti tugas penyadaran masyarakat terhadap
apa, dan kegiatan- kegiatan selain karakter peduli lingkungan. Warga
pengelolaan sampah itu apa saja. Jadi negara yang baik tidak hanya memiliki
dalam emberikan pembinaan pada TPS pengetahuan dan partisipasi aktif saja
3R yang belum berjalan ini disesuaikan tetapi juga memiliki watak
dengan TPS 3R yang setipe. Setipe kewarganegaraan yang peduli dengan
dalam hal ini maksudnya apabila TPS 3R lingkungan (Maryani, 2017: 10).
itu transisi dari bank sampah, maka Kewarganegaraan ekologis hakikatnya
pembinaan berupa studi banding yang memiliki motivasi, kepercayaan diri,
akan dilakukan pun juga membawanya kesadaran nilai-nilai, kebijaksanaan
ke TPS 3R yang sudah berhasil praktis dan kemampuan untuk
bertransformasi dari bank sampah ke menempatkan kewarganegaraan
TPS 3R. seseorang yang melek ekologi ke dalam
Solusi yang dilakukan TPS 3R dalam tindakan. Kewarganegaraan ekologis
menhadapi kendala mesin pencacah melibatkan pemberdayaan warga negara
yang kecil yaitu dengan mengajukan untuk memiliki pengetahuan,
permohonan ke Dinas Lingkungan ketrampilan, dan sikap yang diperlukan
Hidup Kabupaten Sleman. Pada untuk mengidnetifikasi nilai-nilai dan
awalnya, TPS 3R membuat surat tujuan merekaa sehubungan dengan
permohonan pengajuan mesin pencacah lingkungan serta mampu bertindak
yang diketahui oleh pihak Desa dan sesuai pengetahuannya tentang
Kecamatan. Selanjutnya Dinas konsekuensi yang akan terjadi
Lingkungan Hidup Kabupaten (Berkowitz, 2005:228). Pemberdayaan
Sleman akan mem-follow up surat warga negara yang telah dilakukan Desa
permohonan tersebut untuk memproses Merdikorejo dalam pengelolaan sampah
dan memberikan mesin pencacah ini dengan kelompok masyarakat yang
yang dibutuhkan ke TPS 3R yang memiliki ketrampilan yaitu TPS
menginginkan. Selain itu, Dinas 3RKSM Kenanga. Dalam mengelola
Lingkunagn Hidup juga dapat mengganti sampah TPS 3R KSM Kenanga
mesin pencacah, mesin pengayak menerapkan pendidikan karakter peduli
maupun pra sarana lain yang lingkungan agar tidak mengotori
mengalami kerusakan yang kemudian lingkungan sekitar. Sejalan dengan teori
Upaya Penyadaran Masyarakat… (Tika Nur Anisa) | 349

kewarganegaraan lingkungan yang melalui individu dan tindakan kolektif


bertanggung jawab dari warga negara ke arah masalah lingkungan, mencegah
yang bertindak dan berpartisipasi di terciptanya maslaah lingkungan baru
dalamnya masyarakat sebagai agen sekaligus keberlanjutan
perubahan di ranah privat dan publik, mengembangkan hubungan yang
dalam skala lokal, nasional dan global sehat denga alam (ENEC, 2018)
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari Pemerintah Desa Merdikorejo dan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil Kecamatan Tempel dengan memberikan
pembahasan yang telah diuraikan pada izin pakai lahan tanah kas desa sebesar
Bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai 1 hektar untuk aktivitas pengelolaan
berikut. sampah khususnya di Desa Merdikorejo,
1. Upaya penyadaran masyarakat (2) adanya komitmen dan kesepakatan
Desa Merdikorejo dalam pengelolaan bersama Dusun Sokamartani, (3) adanya
sampah melalui pendidikan karakter bangunan TPST di Kabupaten Sleman
peduli lingkungan yang dilakukan telah sebagai fasilitas pemusnahan sampah
dilakukan TPS 3R KSM Kenanga melalui insinerator yang dapat
sebagai berikut. (1) melakukan mengurangi sampah dan mengelola
sosialisasi ke masyarakat, (2) gotong sampah sendiri sampai habis.
royong bersih dusun, (3) edukasi wisata 3. Faktor Penghambat Pelaksanaan
sampah, (4) gerakan menanam 3 jenis upaya penyadaran masyarakat Desa
tanaman di pekarangan rumah yang Merdikorejo dalam pengelolaan sampah
mewajibkan setiap rumah tangga yang melalui pendidikan karakter peduli
ada di dusun Sokamartani untuk lingkungan antara lain: (1) masih
menanam minimal 3 jenis tanaman banyaknya titik sampah liar, (2) sulitnya
yaitu tanaman hias, tanaman toga dan mencari penggerak/penggiat lingkungan,
tanaman buah untuk memanfaatkan (3) masih ada beberapa TPS 3R yang
tanah pekarangan agar tetap produktif. belum beroperasi, (4) mesin pencacah
Sementara itu, upaya penyadaran yang masih kecil, kurangnya pendanaan
masyarakat yang telah dilakukan Dinas untuk biaya operasional
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman 4. Solusi dalam mengatasi hambatan
sebagai berikut. (1) pembinaan rutin upaya penyadaran masyarakat Desa
TPS 3R Se-Kabupaten Sleman yang Merdikorejo dalam pengelolaan sampah
membahas isu-isu sampah, membahas melalui pendidikan karakter peduli
perkembangan pengelolaan sampah di lingkungan antara lain: (1) Dinas
masing-masing TPS serta sharing Lingkungan Hidup mengadakan patroli
mengenai kesulitan dan kendala yang sampah liar, (2) mencari satu orang
dihadapi di setiap TPS 3R, (3) Adipura pegiat lingkungan sebagai motor
merupakan salah satu prestasi yang penggerak demi untuk menumbuhkan
pernah dicapai Kabupaten Sleman semangat dalam mendukung program
sebagai kota yang dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang ada di
lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, lingkungannya sebagai upaya
nyaman, (3) Kepala Desa Award. untuk mengurangi kerusakan
2. Faktor pendukung pelaksanaaan upaya lingkungan, (3) mengadakan studi
penyadaran masyarakat Desa banding berupa pembinaaan, (4)
Merdikorejo dalam pengelolaan sampah memberikan fasilitas mesin pencacah.
melalui pendidikan karakter peduli Saran
lingkungan antara lain, (1) dukungan
Bagi TPS 3R KSM Kenanga, perlu DAFTAR PUSTAKA
adanya pihak ketiga yang bisa diajak Alwisol. (2006). Psikologi kepribadian.
kerjasama untuk membantu mendanai Malang: UMM.
operasional TPS 3R KSM Kenanga. Bagi Baqiroh, N.F.A.B. (21 Feb 2019).
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Timbunan Sampah Nasional Capai 64
perlu memfasilitasi mesin pencacah yang juta ton per Tahun.
lebih besar, agar pupuk kompos yang ekonomi.bisnis.com. Diakses pada
dihasilkan lebih optimal. tanggal 15 Februari 2020 pukul
18.06 WIB
350 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No. 3 Tahun 2021
melalui Tsanawiyah Al Falah Jatinangor
https://ekonomi.bisnis.com/read/2019 Sumedang. Jurnal Pendidikan
0221/99/891611/timbulan-sampah- Karakter, 8 (1),88.Doi:
nasional- capai-64-juta-ton-per-tahun http://doi.org/10.21831/jpk.v8i1.2167
Berkowitz, A.J., Forf, M. A., & Brewer, 7
C.A. (2005). A fraework for Mulyasa, E. (2011). Manajemen
integrating ekological literacy, civic pendidikan karakter. Jakarta: Bumi
literacy , and environmental Aksara.
education. In E. Cambridge: Prastowo, A.(2012). Metode penelitian
Cambridge University Press. kualitatif dalam perspektif rancangan
Bungin, B.(2001). Metodologi pendidikan. penelitian. Jogjakarta: Ar ruzzmedia
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
CNN Indonesia. (25 April 2018). Riset: 24 Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Persen Sampah di Indonesia Masih Bandung: Alfabeta
Tak Terkelola. Wardani. (2019). Internalisasi nilai dan
www.cnnindonesia.com. konsep sosialisasi budaya dalam
ENEC. 2018. Europian network for menjunjung sikap persatuan
environmental citizenship. Lemesos: masyarakat desa pancasila. Jurnal
Cyprus Ilmu Pengetahuan Sosial, 6 (2), 165.
Lahey,B.B.(2007). Psychology: an Diunduh pada tanggal 20 September
introduction nnth edition, New York: 2020, dari http://jurnal.um-
The McGraw- Hill Companies. tapsel.ac.id/indekx.php/nusantara
Maryani. (11 November 2017). Strategi /index
Pembentukan Kewarganegaraan Diakses pada tanggal 16 Februari 2020
Ekologis. Prosiding Konferensi melalui
Nasional Kewarganegaraan III. https://m.cnnindonesia.com/gaya-
Yogyakarta: UAD hidup/20180425101643-282-
Marzuki & Pratiwi. (2018). Penanaman 293362/riset-24-persen-sampah-di-
nilai-nilai karakter religius dan indonesia-masih-tak-terkelola
karakter kebangsaan di Madrasah

Anda mungkin juga menyukai