PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan hidup bukan tidak dapat dicegah. Dalam hal ini
baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah telah membentuk berbagai
peraturan untuk mengurangi dampak permasalahan lingkungan. Salah satunya
adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982, yang direvisi
menjadi UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
kemudian diperbaru lagi menjadi UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hal ini dibentuk untuk menjamin kualitas
hidup masyarakat yang baik dan sehat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa
lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia. Pembentukan undang- undang ini diharapkan, kota- kota di Indonesia
bisa bebas dari sampah. sehingga menjadi bersih dan menciptakan masyarakat
yang baik dan sehat tanpa sampah.
1
Manik K.E.S, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta : Kencana, 2016), hlm 53
2
Surbakti, Kenalilah Anak Remaja Anda, ( Jakarta : PT Elex Media Komputindo,2009), hlm 240
Sampah pada prinsipnya adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai
ekonomis.3 Sedangkan dalam Muchammad Zamzami Elamin, dkk menjelaskan
bahwa sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi
oleh manusia, dalam hal ini menekankan bahwa stigma masyarakat terhadap
sampah adalah semua hal menjijikan, kotor dan lainya sehingga harus dibuang
atau dibakar sebagaimana mestinya.4
3
Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, (Jakarta : Penebar Swadaya, 2008), hlm
6
4
Muchammad Zamzami Elamin, dkk, “Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa
Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang,”Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4,
(Oktober 2018), 369
5
Op.Cit., Tim Penulis PS, Penanganan dan pengelolaan Sampah, 6
6
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, “indonesia Hasilkan 64 Juta Ton Sampah, Bisakah
Kapasitas Pengelolaan Tercapai Tahun 2025?,” Kompas, Desember, 2020,
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/18/070200023/indonesia-hasilkan-64-juta-ton-
sampah-bisakah-kapasitas-pengelolaan, diakses tanggal 9 februari 2021.
Pada mulanya, plastik dibuat dengan bahan-bahan organik. Sekitar 150
tahun lalu, para ahli kimia menemukan bahwa selulose dapat dibuat menjadi
bahan yang rapuh. Pada tahun 1862, Alexander Park, ahli kimia berkebangsaan
Inggris menemukan bagaimana selulose dibentuk dan ditekuk. Sepuluh tahun
kemudian, seorang berkebangsaan Amerika bernama John Hyatt memproduksi
bahan serupa yang digunakan untuk menggantikan gading. Bahan ini disebut
seluloid. Seluloid akhirnya digunakan untuk membuat film ronsen. Penemuan
seluloid membuat ilmuwan mengembangkan bahan sintetis yang lebih baru.
10
Ibid., 445
11
Ibid., 445
12
Aldo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, ( Jakarta: Kencana, 2011), hlm 239
13
Ricky W Griffin, Managent 7th , Trans. Gina Gania, (Jakarta: Erlangga , 2004), 226
14
Pupu Saeful Rahmat, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Scopindo, 2019), 2
sebuah pesan ke sebuah penerima melalui sebuah media) 15. Istilah Komunikasi
berasal dari bahasa Latin yaitu communicare yang berarti menyebarluaskan dan
memberitahukan, dalam bahasa inggris Communication juga memiliki arti proses
pengoperan lambang-lambang yang dimana mengandung arti.16 Komunikasi
dalam Arti Khusus dapat diartikan sebagai proses menstanmisikan sebuah pesan
yang berupa lambang lambang yang disampaikan melalui lisan maupun
menggunakan media, sehingga makna dari lambang lambang tersebut dapat
tersampaikan ke orang lain.
15
Wiryanto, Pengantar llmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm 6
16
Bonaraja Putra, dkk, Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar, (Yayasan Kita Menulis, 2020), 2
17
Bagus Ade Tegar Prabawa, Hubungan Strategi Penyuluhan Pertanian Dengan Prilaku Petani
Jahe Subak Sarwa Ada Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, (Bali: Nilacakra,
2020), 12
menimbulkan berbagai pertanyaan mengapa hal tersebut bisa terjadi?. Apakah
Strategi Komunikasi yang kurang berjalan atau sosialisasi Program tersebut
kurang optimal?
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apa dan Bagaimana Strategi
Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup dalam Mensosialisasikan Program Pasbar
Cantik Tanpa Sampah Plastik?
3. Tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian
Sebagai mana yang kita ketahui, dibalik setiap penelitian ada hal-hal yang ingin
dicapai oleh seorang peneliti. Dalam hal ini setiap peneliti mengharapkan
penelitiannya memberikan manfaat, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat
pada umumnya. Dalam penelitian ini juga diharapkan agar apa yang telah dibuat
dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Adapun
manfaat yang ingin dicapai peneliti sebagai berikut: