1 2001 476.964
2 2002 500506
3 2003 500780
4 2004 596.755
Pada tabel ini, terlihat bahwa setiap tahunnya populasi sampah bertambah karena
jumlah penduduk di kota Medan juga bertambah sehingga kebutuhan pun
bertambah yang menyebabkan produk sampah pun bertambah pula.
Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Sampah plastik
mencemari tanah, air tanah dan hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel
plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di
dalam tanah seperti cacing sehingga menurunkan kesuburan tanah karena plastik
juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk tersebut
yang mampu meyuburkan tanah. Sampah plastik juga mengganggu jalur air yang
teresap ke dalam tanah sehingga resapan air menjadi terhambat. Sampah plastik
juga mencemari sungai. Sampah plastik yang menyumbat aliran air sungai
menyebabkan banjir di musim penghujan. Selain itu, sampah plastik mengeluarkan
zat yang berbahaya bagi organisme – organisme hewan di air sehingga
menyebabkan hewan – hewan tersebut mati. Sampah platik yang dibiarkan
menumpuk akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam penyakit. Oleh
sebab itu perlu adanya penanganan lebih lanjut terhadap masalah ini agar
terciptanya Medan BERHIAS (Bersih, Hijau, Asri dan Sehat).
1.5 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan ini dengan cara mencari literature tentang sampah
anorganik dan menanya proses pembuatan Bunga dan guci dari sampah anorganik.
Kemudian metodologi penulisan ini juga dengan cara pengumpulan data terlebih
dahulu diberbagai tempat yang memiliki jumlah sampah plastik yang banyak yang
dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bunga dan guci sebagai hiasan meja.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai tanggal 26 Oktober
2014. Pengumpulan data dengan mengobservasi (melakukan pengamatan) terlebih
dahulu di beberapa tempat seperti ke pajak-pajak, dan daerah yang banyak
tertimbun sampah yang ditemui dan mengambil dokumentasi beberapa tempat.
Setelah melakukan observasi dan pengumpulan data kemudian melakukan analisis
data yang diperoleh dan memberikan solusi dalam penanggulangan sampah dan
membuat proses pemanfaatan sampah anorganik dan membuat kesimpulan .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sampah Anorganik
Sampah organik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol/gelas minuman, kaleng, kayu,
dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dibentuk produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
adalah plastik wadah pembusngkus makanan, botol/gelas bekas minuman, kaleng,
kaca, dan kertas baik kertas koran, maupun kertas HVS, maupun karton. Untuk
menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500
tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna (I Made Arcana,2009). Sampah ini
sangat sering kita jumpai diberbagai tempat,sifatnya susah terurai oleh
mikroorganisme sehingga butuh yang lama untuk terurai.
Kondisi ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kita jika tidak adanya
penangglangan untuk masalah sampah ini. Dari data yang diperoleh (table 1.2.) juga
menunjukkan bahawa populasi sampah meningkat tiap tahunnya sehingga
diperlukan lah strategi atau cara untuk menanggulangi sampah ini agar bisa
berkurang. Secara umum cara untuk mengatasi masalah anorganik dapat dilakukan
cara-cara berikut ini yaitu :
a. Reduce (pengurangan penggunaan)
Mengurangi penggunaan dapat dilakukan dengan cara hidup sederhana dengan
memperhatikan hal-hal berikut yaitu menetukan prioritas sebelum membeli barang,
membeli produk yang tahan lama dan menurangi atau menghindari barang yang
tidak bisa didaur ulang oleh alam.
b. Reuse (Menggunakan Ulang) Banyak sekali sampah yang telah digunakan dapat
digunakan ulang seperti kalau kita membeli botol minum, kita dapat
menggunakannya lagi dengan mengisi ulang botol minum itu
lagi. Dengan begini maka akan mengurangi sampah.
c. Recycle ( Daur ulang)
Cara ini merupakan salah satu strategi pengolahan sampah yang snagat efektif yang
terdiri dari pemilihan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian, dan pembuatan
produk. Selain mengutungkan secara ekonomis juga menguntungkan secara ekologi.
Dalam karya ilmiah ini, penanggulangan masalah sampah dilakukan dengan cara
Daur ulang (Recycle) dengan memanfaatkan sampah plastik dan sampah kertas yang
dibuat menjadi bunga dan guci sebagai hiasan meja.
2.2 Karakteristik sampah dalam pembuatan Bunga dan Guci Sampah anorganik
yang dapat dijadikan bunga seperti sampah plastik yang sering kita gunakan selama
ini sedangkan untuk pembuatan guci sampah yang diperlukan adalah sampah kertas
seperti kotak rokok, kotak obat nyamuk, atau kotak yang tidak tebal. Hal ini
bertujuan agar guci mudah dibentuk dengan ketebalan kotak yang tipis.
2.3 Proses pembuatan Bunga dan Guci
sampah kertas), mancis, kawat (untuk tangkai bunga), tali plastik (untuk pengikat
bunga), lilin, sampah plastik (sebagai bahan pembuatan bunga), dan sampah kertas
(sebagai bahan pembuatan guci).
2.3.1. Proses Pembuatan Bunga 1. Terlebih dahulu dilakukan
pemilihan sampah plastik kemudian mengumpulkannya (agar bunga terlihat cantik
usahakan sampah plastiknya berbagai warna biar banyak variasi)
2. Setelah dikumpulkan maka bersihkan terlebih dahulu sampah plastik itu lalu
dikeringkan.
3. Plastik yang sudah dikeringkan tadi dipotong dengan ukuran lebar 10cm- 20 cm
dengan panjang sesuai dengan ukuran plastik.
4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat menjadi 2 bagian kemudian
ujungnya (bagian atas) dibuat seperti bulatan – bulatan kecil pada pinggirnya.
5. Kemudian plastik itu digulung secara horizontal dan dengan perlahan-lahan
sehingga terdapat pola bunga/membentuk bunga.
6. Bagian bawah dari bunga yang sudah terbentuk diikat dengan tali plastik dan
tangkai bunga dibentuk dari sampah plastik itu sendiri.
7. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga berikutnya dnegan warna plastik
yang lainnya.
8. Setelah banyak yang sudah dibuat maka masukklah kedalam proses
penggabungan bunga tersebut dan dalam penggabungan ini diperlukan kawat
sebagai batang utama dari bunga tersebut.
2.3.2. Proses Pembuatan Guci
1. Hal yang dilakukan pada tahap pertama adalah pemilihan kotak dengan ketentuan
yang ada.
2. Kemudian dilakukan pengumpulan kotak tersebut. 3. Kotak yang sudah terkumpul
dipotong-potong den 8 ukuran yang sama yaitu ukuran panjang x lebar : 10cm x 5
cm
4. Kotak yang sudah dipotong dilipat dengan membentuk 2 segitiga (jika dilihat dari
depan dan 1 segitiga jika dilihat dari belakang) yang sama ukurannya.
5. Bagian bawah (kertas yang tersisa dari pembuatan segitiga itu) dari kotak itu
dilipat kebelakang (bagian depan kita 2 segitiga yang sama ukurannya tadi) dan
bagian sampingnya diratakan lagi dengan melipat bagian yang tersisa .
6. Maka akan didapati segitiga sama kaki dari proses yang dilakukan sebelumnya,
kemudian segitiga itu dilipat lagi sampai menjadi 2 bagian yang akan membentuk
segitiga siku-siku (bagian depan kita 2 segitiga yang ukurannya sama).
7. Semua kotak tadi dibuat seperti itu kemudia dilakukan tahap selanjutnya yaitu
menyatukan kotak-kotak tersebut dengan memasukkan bentuk segitiga siku-siku itu
kedalan bagian lubang dari segitiga
8. Membentuk pola alas dari guci dengan menyatukan kotak yang berbentuk
segitiga tadi dan menyusunnya secara terus menerus ke atas sampai terbentuk lah
sebuah guci. 9. Variasikan warna kotak agar
didapat guci yang cantik dengan warna yang menarik. 2.4 Manfaat dari Pembuatan
Bunga dan Guci
1. Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah anorganik ini dapat mengurangi
sampah yang ada dikota Medan sehingga terciptalah Medan Berhias seperti tema
dalam karya tulis ini.
2. Dari segi ekonomi, dengan adanya peembuatan bunga dan guci ini dapat
menambah
penghasilan warga kota Medan dengan menjual produk yang dihasilkan dari
pemanfaatan ini.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas maka da 9 disimpulkan bahwa sampah anorga juga dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan rumah seperti bunga dan guci. Dengan adanya
pemanfaatan ini dapat mengurangi populasi sampah yang ada dikota Medan
sehingga tercipta lah Medan Berhias seperti tema yang ditetapkan oleh panitia LKTI.
Karakteristik sampah yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan bunga
dan guci adalah sampah plastik dan sampah kertas. Dalam hal ini harus terlebih
dahulu memilih sampah plastik dan sampah kertas kemudian mengumpulkannya
setelah itu diproses untuk membuat bunga dan guci maka akan menghasilkan suatu
produk yang dapat dijual yang dapat menambah penghasilan untuk warga kota
Medan. Pembuatan bunga dan guci ini dapat bermanfaat dalam segi ekonomi mau
pun dalam segi ekologi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamanda. 2009. Dampak Plastik Terhadap Lingkungan.( h t t p://www . a l a m a n d
a h . w o r dp r e s s . c o m /2009/07/23/d a m p a k- p l a s t i k - t e r h a d ap
- li ngk u n g a n ) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Efendi,F,dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Sampah Plastikdan Limbah Marmer Sebagai
Bahan Baku Ornamen Bangunan Untuk SolusiPenanganan Pencemaran UNS,
didowload pada tanggal 23 Oktober 2014
Hartono.1998. Kompoisi Sampah Atau Limbah.( h t t p://www . o n li ne
buku.com/2009/01/02/pengola han limbah plastik dengan metode daur ulang
recycle) diakses pada tanggal 12 Oktober 2014
Nugroho, A,dkk. 2006. Jurnal Studi Pustaka Pemanfaatan proses Biokonversi Samap
Organik Sebagai Alternatif Memperoleh Biogas. Surabaya : FMIPA UNS Pemko
Medan. 2013. Kajian Model
Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di KotaMedan. ( h t t p:// b a l i t b a n g .
p e m k o m e d a n . g o . i d/ t i ny m c puk/g a m ba r / f i l e /k a j i a n % 20 P
e n g o l a h a n % 20s a m p a h . p d f ), diakses pada tanggal 27 Oktober 2014
Wikipedia.2009.Daur- Ulang. ( h t t p://ww w . i d . w i k i p e d i a . o r g/wi k i /d a u r
u l a n g ), diakses pada tanggal 23
Analisis struktur teks nalakah di atas
Ciri kebahasaan:
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................