ABSTRAK
Sampah masih menjadi masalah yang serius dan sampai sekarang belum mampu
diatasi dengan baik. Dalam mengatasi sampah perlu pengelolaan yang harus dimulai
pada sektor terkecil dari masyarakat yaitu keluarga.Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat bertujuan untuk membantu pengelolaan sampah berkelanjutan bagi
masyarakat desa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
yaitu dengan sosialisai, dan pelatihan pengelolaan sampah. Hasil pengabdian ini
adalah terlaksananya sosialisasi pemilahan sampah bagi masyarakat desa yang meliputi
pengeloaan sampah dengan 3R (reduce, reuse, dan recycle), mengajak masyarakat
untuk turut serta agar dapat berkreatifitas dalam pengelolaan sampah organik serta
membangun budaya sadar sampah. Manfaat yang dirasakan dari pengabdian yang
dilakukan dapat mengurangi adanya penimbunan sampah dilingkungan sehingga
menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Kegiatan ini juga mampu
meningkatkan kreatifitas dan inovasi sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi
bagi masyarakat.
Kata kunci: Pelatihan; pengelolaan sampah; 3R
DOI: http://dx.doi.org/
email: jrl@ity.ac.id
ABSTRACT
Waste is still a serious problem and until now it has not been able to be dealt with
properly. This management must start disposal and sorting by burning it,
stockpiling it in the ground and some sorting it for sale. Community service
activities aim to help sustainable waste management for village communities. The
method used in this community service activity is socialization and waste
management training. The result of this service is the socialization of waste
segregation for village communities which includes waste management with 3R
(reduce, reuse and recycle), inviting the community to participate so they can be
creative in managing organic waste and building a waste-aware culture. The
benefits felt from the dedication carried out can reduce the accumulation of
garbage in the environment so as to create a clean and comfortable environment.
This activity is also able to increase creativity and innovation so that it can
improve the economic level of society.
PENDAHULUAN
Sampah merupakan hasil sisa dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia
atau proses alam dalam bentuk padat. Sampah menjadi masalah utama baik bagi
masyarakat maupun dalam tatanan rumah tangga yang sampai saat ini belum bisa teratasi
dengan baik. Dapat diartikan juga sebagai material sisa yang tidak diinginkan atau tidak
bermanfaat bagi manusia setelah digunakan. Sampah juga harus dipandang sebagai
sesuatu yang memiliki nilai guna dan manfaat. Dalam rangka implementasi Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya,
praktik pengolahan dan pemanfaatan sampah harus menjadi langkah nyata dalam
pengelolaan sampah (Indonesia P. R., 2012).
Masyarakat harus meninggalkan cara lama pembuangan sampah dengan mendidik dan
membiasakan masyarakat dengan pemilahan, pemilihan dan pemulihan sampah sambil
mengembangkan ekonomi akar rumput melalui pengembangan bank sampah (Tallei,
Iskandar, Runtuwene, & Filho, 2013). Pentingnya dalam pengelolaan sampah rumah
tangga diperlukan. Pada saat ini terutama di kota besar peningkatan timbulan sampah
perkotaan mencapai (2–4 %/tahun) yang tidak diikuti dengan ketersediaan sarana dan
prasarana pengelolaan sampah yang memadai (Musyarofah et al., 2023).
Hal ini berdampak terhadap pencemaran lingkungan yang selalu meningkat setiap
tahunnya. Pola pengelolaan sampah saat ini masih menggunakan pola kumpul-angkut-
Mahasiswa KKN Kelompok 3 Baturetno 2023* |PENINGKATAN KAPASITAS
MASYARAKAT DALAM PEMILAHAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI
PADUKUHAN MANTUP,BATURETNO,BANTUL
buang, maka beban pencemaran akan selalu menumpuk dilokasi TPA dan pengelolaan
sampahnya tidak memenuhi standar yang telah disyaratkan. (Mas'adi, Priyanto, &
Nurhadi, 2020). Di Indonesia pengelolaan sampah telah diatur dalam Undang-Undang
nomor 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah. Pengolahan sampah tidak akan selesai
ketika hanya dibuang ke TPA setempat, namun harus ada upaya penanganan lain untuk
mengatasi sampah itu sendiri (Indonesia P. R., 2008).
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup TPA Piyungan mulai 23 Juli
hingga 5 September 2023 dikarenakan lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan yang
sudah sangat penuh dan melebihi kapasitas berakibat pelayanan sampah di TPA Regional
Piyungan tidak dapat dilakukan. Dikarenakan pengumuman tersebut Pemda Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kepada masing-masing wilayah untuk melakukan
penanganan sampah secara mandiri. Dikarenakan permasalahan itu, tidak menutup
kemungkinan terdapat bermacam masalah penanganan sampah di berbagai wilayah.
Padukuhan Mantup memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Mantup dan Dusun Sampangan yang
memiliki permasalahan dalam pengelolaan sampah rumah tangga masih banyak
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama 28 hari pada bulan
Agustus sampai dengan bulan September 2023. Metode yang dilakukan dalam
pengabdian adalah sebagai berikut:
2. Melakukan wawancara mendalam dengan ketua TPS3R, Bu dukuh Mantup dan beberapa
perwakilan RT dari Mantup dan Sampangan.
8. Pelatihan pengelolaan sampah organik dengan merubah minyak jelantah menjadi sabun cair
9. Evaluasi tentang semua program yang sudah dilakukan oleh kelompok 3 KKN ITY
10. Dari evaluasi itu menghasilkan saran untuk peningkatan program KKN yang akan
mendatang
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pertengahan tahun 2023 mengalami
keadaan darurat sampah. Dikarenakan TPA Piyungan di tutup untuk waktu yang tidak
ditentukan, penutupan ini sangat berimbas kepada seluruh wilayah Provinsi Yogyakarta.
Sehingga Kabupaten Bantul melalui Bupati mengeluarkan SK No. 333 Tahun 2023 tentang
status darurat pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul.
c. Pembuatan Briket.
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket adalah
salah satu sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk
meningkatkan kesejahteraan. Briket dapat digunakan masyarakat sebagai bahan bakar
pengganti LPG (Suhastyo, 2017). Briket yang paling umum digunakan adalah
briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Kelebihan dari
briket yaitu memiliki nyala api yang lebih lama, panas yang tinggi, dan produksi asap
yang lebih rendah. Selain itu briket juga dapat dijual dan memiliki nilai ekonomis
sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan ekonomi bagi masyarakat.
Pada RT 11 Padukuhan Mantup dilaksanakan pembuatan briket dari sampah
organik berupa daun kering yang dilakukan kegiatan serupa pada jurnal pengabdian
kepada masyarakat Sawerigading. Dalam kegiatan ini bapak-bapak RT 11 diberikan
buku panduan, pemaparan materi dan praktik pembuatan dimulai dengan pembakaran,
Mahasiswa KKN Kelompok 3 Baturetno 2023* |PENINGKATAN KAPASITAS
MASYARAKAT DALAM PEMILAHAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI
PADUKUHAN MANTUP,BATURETNO,BANTUL
KESIMPULAN
Pada Padukuhan Mantup terdapat TPS3R KSM SEJAHTERA MANDIRI MANTUP
yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pemilahan sampah di Dusun Mantup dan
Sampangan, sayangnya masih banyak warga yang belum melakukan pemilahan sampah di
rumah mereka, sehingga kami dari KKN ITY 3 Baturetno mengadakan sosialisasi tentang
SARAN
1. Untuk meningkatkan efektivitas dalam pemilahan sampah di TPS3R Mantup, maka harus
dilakukan pemilahan di lingkup terkecil yaitu rumah tangga. Dengan melakukan
pembedaan wadah sampah sesuai jenisnya.
2. Efektivitas TPS3R dapat pula dikaji melalui hukum/peraturan, ide awal pembangunan, dan
kesadaran masyarakat.
Mahasiswa KKN Kelompok 3 Baturetno 2023* |PENINGKATAN KAPASITAS
MASYARAKAT DALAM PEMILAHAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI
PADUKUHAN MANTUP,BATURETNO,BANTUL
DAFTAR PUSTAKA
Detik Jogja. Jogja Darurat Sampah Buntut Penutupan TPA Piyungan. 2023. Diakses pada 15
September 2023 dari https://www.detik.com/jogja/berita/d-6849285/jogja-darurat-
sampah-buntut-penutupan-tpa-piyungan
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Banda Aceh. Komposting Skala Rumah
Tangga. 2007. Diakses pada 12 September 2023 dari
https://dlhk3.bandaacehkota.go.id/komposting-skala-rumah-tangga/
Hanafi, A.M., et al. (2022). Pelatihan Pembuatan Briket Arang dari Sampah Organik Bagi
Masyarakat di Desa Jenetallasa Kabupaten Gowa. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Sawerigading. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lasharan Jaya Makassar.
Sulawesi Selatan
Khairunnisa, K., Mahasin, S. Z., & Basuki, A. (2022). Pendampingan Pelatihan Pembuatan
Sabun Dan Lilin Dari Limbah Minyak Jelantah Di Desa Donomulyo Kabupaten Malang.
Jurnal Graha Pengabdian, 4(3), 218. https://doi.org/10.17977/um078v4i32022p218-222
Musyarofah, L. Y., Syafa’ah, U., Zamrud, Q., Mustikarini, A., & Rahayu, C. D. (2023).
Strategi Alternatif: Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat. Jurnal Peduli
Masyarakat, 5(1), 121–128. https://doi.org/10.37287/jpm.v5i1.1558
Ningsih, A.T.R., Siswati. L. (2021). Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos di
Kelurahan. Labuh Baru Timur Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.
5, No. 4Agustus2021, Hal. 974-978. Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru.
Pemerintah Kabupaten Bantul. 333 Tahun 2023 Tentang Status Darurat Pengelolaan Sampah.
2023.Diakses pada 15 September 2023 dari
https://dlh.bantulkab.go.id/storage/dlh/announcement/128/333-Tahun-2023-Tentang--
Status-Darurat-Pengelolaan-Sampah.pdf
Riyanta, B.A., et al. (2022). Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Berbasis Minyak
Jelantah bagi Siswa SMK Semesta Bumiayu Brebes. Jurnal Pengabdian UNDIKMA.
DHI Farmasi Politeknik Harapan Bersama. Jawa Tengah.