Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal.

9-15

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN


METODA KERANJANG TAKAKURA DI KELURAHAN PANCORAN

1 2
Sandra Madonna *, Prismita Nursetyowati
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Bakrie, Jakarta, 12960, Indonesia
1 2
E-mail: sandra.madonna@bakrie.ac.id*, prismita.nursetyowati@bakrie.ac.id
DOI: https://doi.org/10.36782/ijsr.v1i01.5

ABSTRAK

Kelurahan Pancoran merupakan salah satu lokasi padat penduduk di Jakarta selatan.
Besarnya jumlah penduduk dan keanekaragaman aktivitas di Kelurahan Pancoran
berkontribusi terhadap peningkatan jumlah dan permasalahan dari timbulan sampah.
Sampah organik yang berasal dari rumah tangga mendominasi timbulan sampah di
Indonesia. Timbulan sampah organik di Kelurahan Pancoran berpotensi untuk dikelola
dengan baik. Metode komposting menggunakan keranjang Takakura sangat tepat
diperkenalkan sebagai teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah organik.
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah partisipasi masyarakat yang masih kurang
terarah dan terorganisir secara baik, masih minimnya kepedulian masyarakat terhadap
permasalahan sampah. Adanya potensi sampah rumah tangga untuk diolah bahkan dapat
bernilai ekonomi, belum maksimal diterapkan karena masih kurangnya motivasi dan
wawasan masyarakat dalam mengelola sampah. Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah
di Kelurahan Pancoran telah dilakukan dan dihadiri oleh 20 orang peserta yang terdiri dari
ibu-ibu rumah tangga dari beberapa perwakilan RT di RW. 04 Kelurahan Pancoran Jakarta
Selatan dengan metode penyampaian secara presentasi, praktik pembuatan keranjang
Takakura, diskusi dan tanya jawab. Pelatihan pengolahan sampah skala rumah tangga
menggunakan keranjang Takakura diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan
masyarakat di Kelurahan Pancoran dalam mengelola sampah mereka, dan dapat
memotivasi rumah tangga lain di sekitar sehingga kawasan tersebut dapat menjadi salah
satu contoh kawasan yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah.

Kata Kunci: Kelurahan Pancoran, keranjang takakura, sampah organik

Abstract

Kelurahan Pancoran is one of the densely populated locations in South Jakarta. The size of
the population and variety of activities in Kelurahan Pancoran contribute to the increase
of the amount and problems of waste generation. Organic waste from households
dominates waste generation in Indonesia. The generation of organic waste in Kelurahan
Pancoran has the potential to be managed well. The Composting method using Takakura
baskets is very appropriate to be introduced as a mitigating technology in processing
organic waste. Yet, the lack of well-organized and driven activities due to minimal public
concerns on waste issues seem to serve as prevailing problems in the community. The
potential for household waste to be processed can even be of economic value, but has not
been thoroughly realized due to a lack of motivation and insights from the community in
managing waste. The Waste Management Training in Kelurahan Pancoran has been
carried out and was attended by 20 participants consisting of housewives representing

*Corresponding author: sandra.madonna@bakrie.ac.id 9


Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

several RTs on Rw. 04 Kelurahan Pancoran, South Jakarta, through the presentation
method, the hands-on practical exercises of making Takakura baskets, discussion along
with the associated question and answer sessions. The training for processing household
waste using Takakura baskets is expected to increase community involvement in
Kelurahan Pancoran in managing its waste, and can motivate other households in the
vicinity so that the community eventually can serve as an example of a clean, healthy and
waste-free area.

Keywords: Kelurahan Pancoran, organic waste, takakura basket

Latar Belakang lingkungan, (5) Kegagalan dalam mendaur


Sampah sampai saat ini masih menjadi ulang atau pemanfaatan kembali barang
salah satu permasalahan yang menonjol di bekas, (6) Sulitnya mendapatkan lahan
DKI Jakarta. Besarnya penduduk dan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA),
keanekaragaman aktivitas kota Jakarta (7) Sulitnya menyimpan sampah sementara
mengakibatkan munculnya permasalahan yang cepat membusuk, (8) Sulitnya
dalam pelayanan prasarana kota, seperti mendapatkan partisipasi masyarakat untuk
permasalahan sampah. Menurut Damanhuri memelihara kebersihan, (9) Pembiayaan
dkk. (2015) diperkirakan hanya sekitar 60% yang tidak memadai mengingat sampai saat
sampah di kota-kota besar di Indonesia yang ini kebanyakan pengelolaan sampah dibiayai
dapat terangkut ke Tempat Pembuangan oleh pemerintah, dan (10) Pengelolaan
Akhir (TPA). sampah saat ini kurang memperhatikan
Penurunan kualitas lingkungan akibat faktor non teknis seperti partisipasi
sampah antara lain dapat menimbulkan masyarakat dan penyuluhan tentang hidup
bencana banjir, penurunan kesehatan sehat dan bersih. Peran serta masyarakat
lingkungan seiring dengan meningkatnya dalam mengelola sampah mulai dari rumah
penyebaran bibit penyakit dari timbulan tangga sangat diharapkan mengatasi
sampah yang menumpuk, dan menurunkan permasalahan sampah ini. Penanganan
nilai estetika lingkungan sekitar. Semua sampah secara keseluruhan diperlukan agar
dampak dari sampah tersebut dapat limbah tersebut tidak mengganggu
menimbulkan kerugian material maupun kesehatan, estetika, dan lingkungan.
immaterial. Oleh karenanya penanggulangan Penanganan tersebut mencakup cara
sampah bukan hanya menjadi tanggung memindahkan dari sumbernya, mengolah,
jawab pemerintah daerah tetapi juga dan mendaur-ulang kembali. Pengenalan
menjadi tanggung jawab masyarakat. konsep pengurangan sampah melalui konsep
Munurut Soemirat (1994), pengelolaan 3R (Reduce (pembatasan), Reuse (daur
sampah di masyarakat masih menjadi guna), Recycle (daur ulang)) dan pengenalan
kendala karena: (1) Cepatnya perkembangan teknologi tepat guna dalam pengolahan
teknologi lebih cepat dari kemampuan sampah kepada masyarakat dapat
masyarakat untuk mengelola dan mengedukasi dan menambah wawasan dan
memahami persoalan persampahan, (2) minat masyarakat dalam mengelola sendiri
Meningkatnya taraf hidup masyarakat, tidak limbahnya/sampah. Pengenalan cara-cara
disertai dengan keselarasan pengetahuan sederhana dan aplikatif sangat diperlukan
tentang sampah, (3) Meningkatnya biaya sehingga masyarakat dapat menerapkan
operasional persampahan, (4) Kebiasaan secara langsung di lingkungannya
pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak (Tchobanoglous, 1993).
benar sehingga menimbulkan pencemaran

10
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

Takakura merupakan salah satu metode dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
pengomposan skala rumah tangga dengan Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
menggunakan “Keranjang Takakura” yang sistematis, menyeluruh, dan
diperkenalkan oleh Koji Takakura seorang berkesinambungan yang meliputi
ahli persampahan asal jepang. Komposter pengurangan dan penanganan sampah.
sederhana berbentuk keranjang yang dapat Pengertian pengelolaan bukan hanya
menampung sampah organik rumah tangga menyangkut aspek teknis, tetapi mencakup
seperti sisa nasi, sayuran, dan sampah juga aspek non teknis, seperti bagaimana
organik lainnya dan mengubahnya menjadi mengorganisir, bagaimana membiayai dan
kompos. Metode Takakura ini tidak bagaimana melibatkan masyarakat penghasil
memerlukan lahan yang luas dapat limbah agar ikut berpartisipasi secara aktif
diterapkan di rumah tangga sehari-hari. atau pasif dalam aktivitas penanganan
Dengan begitu, sampah dapat dikelola tersebut.
dengan mudah, tidak menimbulkan bau, Sampah yang diatur dalam UU No. 18
tidak memerlukan banyak waktu dalam Tahun 2008 berupa sampah rumah tangga,
pemrosesannya, dan hasilnya dapat sampah sejenis sampah rumah tangga dan
langsung dimanfaatkan (Japan International sampah spesifik. Sampah rumah tangga
Cooperation Agency) adalah sampah yang berasal dari kegiatan
Kelurahan Pancoran dipilih menjadi sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
lokasi kegiatan karena berdasarkan data termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah
Jakarta Selatan dalam Angka 2018, sejenis sampah rumah tangga adalah
kelurahan ini merupakan salah satu lokasi sampah yang berasal dari kawasan
padat penduduk dengan tingkat kepadatan komersial, kawasan industri, kawasan
sebesar 18.140 jiwa/km2 di Jakarta Selatan. khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum,
Hal ini sejalan dengan banyaknya timbulan dan/atau fasilitas lainnya. Sampah spesifik
sampahnya yang berpotensi untuk dikelola adalah sampah yang mengandung bahan
dengan baik. Pelatihan ini diharapkan dapat berbahaya dan beracun, sampah yang
meningkatkan keterlibatan masyarakat di timbul akibat bencana, puing bongkaran
Kelurahan Pancoran dalam mengelola bangunan, sampah yang secara teknologi
sampah mereka, dan dapat memotivasi belum dapat diolah; dan/atau sampah yang
rumah tangga lain di sekitar sehingga dapat timbul secara tidak periodik.
menjadi salah satu contoh kawasan yang
bersih, sehat, dan bebas dari sampah. Metode Kegiatan
Dengan latar belakang di atas, kegiatan PkM Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini
di Kelurahan Pancoran dilakukan dengan menggunakan dua aspek pendekatan yaitu
tujuan: memperkenalkan cara pengelolaan pertama pendekatan secara sosial dengan
sampah rumah tangga dengan teknologi melakukan sosialisasi pengelolaan sampah
tepat guna dalam pengolahan sampah rumah tangga kepada masyarakat khususnya
organik, menumbuhkan kesadaran akan kepada ibu-ibu rumah tangga yang pada
pentingnya pengelolaan sampah rumah kenyataannya secara langsung terlibat
tangga, pemberdayaan masyarakat dalam dalam penanganan sampah di rumah tangga
usaha pelestarian lingkungan, dan dan pendekatan yang kedua yaitu
terwujudnya lingkungan yang sehat, bersih pendekatan secara teknologi dengan
dan nyaman. melakukan pelatihan pengolahan sampah
rumah tangga menggunakan metoda
Tinjauan Kebijakan dan Literatur Takakura.
Menurut Undang Undang No. 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
11
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

A. Presentasi Pengolahan Sampah Rumah B. Praktik Pengolahan Sampah Rumah


Tangga Tangga Menggunakan Keranjang Takakura
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Setelah kegiatan Presentasi Pengolahan
Rumah Tangga Menggunakan Metoda Sampah Rumah Tangga, pelatihan
Keranjang Takakura dilaksanakan di dilanjutkan dengan Praktik Pengolahan
kediaman salah seorang warga di Jl. Sampah Rumah Tangga menggunakan
Pancoran Barat IX RT.09 RW.04 Kelurahan Keranjang Takakura. Bahan praktik berupa
Pancoran Jakarta Selatan, pada hari Rabu 19 sampah organik yang berasal dari daerah
Juli 2017, yang dihadiri oleh 20 peserta yang sekitar lokasi kegiatan PkM yang dibawa
terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dari oleh setiap peserta dari sampah dapur
beberapa perwakilan RT di Rw. 04 Kelurahan masing-masing, di mana kemudian setiap
Pancoran Jakarta Selatan, melalui metode peserta mendapatkan keranjang sampah
penyampaian secara presentasi, praktik yang akan dijadikan komposter sampah
pembuatan keranjang Takakura, diskusi dan mereka tersebut. Pelatihan diawali dengan
tanya jawab. mempraktikkan bagaimana cara memilah
Kegiatan pelatihan berlangsung pada sampah yang akan dijadikan kompos, dan
pukul 10.00-12.30 WIB, dengan urutan acara dilanjutkan dengan praktik untuk membuat
seperti tertera pada Tabel 1 sebagai berikut: cairan starter atau cairan bakteri A dan B
Tabel 1. Urutan Acara Pelatihan yang akan digunakan untuk membuat
Materi Pemateri kompos, dan dilanjutkan dengan
1. Pembukaan Pengurus RT mempraktikkan bagaimana mempersiapkan
2. Materi Pengelolaan keranjang Takakura yang akan dijadikan
Sampah Rumah Tim PkM UB sebagai komposter dan terakhir
Tangga mempraktikan bagaimana mencampur
3. Pelatihan membuat sampah yang siap dikompos dengan starter
kompos Menggunakan Tim PkM UB bakteri ke dalam keranjang Takakura.
metoda Takakura Selain memperagakan cara membuat
kompos menggunakan keranjang Takakura,
4. Diskusi dan tanya Tim PkM UB
pelatih juga memperlihatkan kompos yang
jawab dan Peserta
sudah jadi melalui penggunaan keranjang
5. Penutup Pengurus RT
Takakura agar peserta dapat melihat rupa
Materi presentasi membahas tentang kompos yang baik hasil dari komposter
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, yang di Takakura tersebut.
antaranya menjelaskan bagaimana dampak
sampah tersebut terhadap kesehatan dan
lingkungan, bagaimana mengelolanya mulai
dari bagaimana mengelompokkan dan
memilah sampah, serta bagaimana
pengolahan sampah masing-masing jenis
tersebut. Selain itu materi yang diberikan
berupa materi penggunaan teknologi tepat Gambar 1. Cairan Bakteri A dan B, serta
guna dalam pengolahan sampah rumah Keranjang Takakura yang digunakan pada
tangga seperti metode keranjang Takakura, Pelatihan
materi berupa cara pembuatan, pemakaian (Sumber: Dokumentasi penulis)
dan pemeliharaannya.
Pembahasan
Kelurahan Pancoran merupakan salah
satu lokasi padat penduduk di Jakarta
selatan dan memiliki penduduk sebesar
12
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

156.548 jiwa dalam wilayah seluas 8,63 km2. Pada kegiatan presentasi dan perlatihan
Padatnya jumlah penduduk berkorelasi terlihat antusiasme yang tinggi dari peserta
dengan timbulan sampahnya. untuk mendapatkan informasi dan
Timbulan sampah rumah tangga atau pengetahuan mengenai cara-cara
sampah organik selama ini tidak dikelola penanganan sampah yang baik dan efisien
dengan baik, sehingga sampah rumah yang terlihat dari jumlah peserta yang hadir
tangga ini berpotensi untuk dikelola dengan dan antusiasme peserta untuk bertanya
baikKegiatan Pelatihan Pengolahan Sampah pada saat presentasi serta diskusi tanya
Rumah Tangga Menggunakan Metoda jawab. Dari pertanyaan peserta pelatihan
Keranjang Takakura di Kelurahan Pancoran terlihat kesadaran masyarakat untuk
Jakarta Selatan telah dilaksanakan. Beberapa mengelola sampahnya sendiri, dan terlihat
analisis dari kegiatan tersebut adalah pula meningkatnya minat masyarakat
sebagai berikut: memanfaatkan sampah dapur mereka untuk
 Terpecahkannya masalah persampahan membuat kompos.
di Kelurahan Pancoran Jakarta Selatan Seiring dengan berjalannya pelatihan,
khususnya masalah sampah dapur atau terjadi penyebarluasan informasi mengenai
sampah organik dengan memperkenalkan pelestarian lingkungan, pentingnya
metoda pengolahan sampah rumah mengelola sampah mulai dari rumah tangga,
tangga yang sederhana menggunakan dan cara mengolah sampah rumah tangga
keranjang Takakura kepada warga sekitar, program ini yang dibuktikan dengan
dan disertai dengan pembagian terlaksananya pembuatan komposter
komposter sederhana berupa keranjang sederhana dari keranjang Takakura oleh
sampah Takakura. setiap peserta pelatihan yang akan
 Terwujudnya lingkungan sekitar RW.09 diaplikasikan di rumahnya masing-masing.
Kelurahan Pancoran yang sehat, bersih Bahkan, sebagian dari peserta akan
dan nyaman dengan telah dilakukan membagikan ilmu dan pengetahuan yang
pengolahan sampah mulai dari rumah didapat dari pelatihan ke tetangga atau ibu-
tangga. ibu rumah tangga sekitar yang belum
sempat mengikuti pelatihan ini.

Gambar 2. Presentasi Pengelolaan Limbah


Rumah Tangga Gambar 3. Praktik Pengolahan Sampah
(Sumber: Dokumentasi penulis) Dapur dengan Metoda Keranjang Takakura
(Sumber: Dokumentasi penulis)
13
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

Pada saat pelatihan, peserta terlihat komposter sederhana yang dapat diterapkan
sangat antusias dalam praktik pembuatan di lingkungan rumah tangga dengan Metode
komposter keranjang Takakura, dalam Keranjang Takakura.
berdiskusi, dan bertanya. Sebagian peserta Tim Universitas Bakrie sebagai
ingin berbagi pengalaman dan ilmu yang pelaksana pelatihan juga mencatat
didapat selama pelatihan kepada ibu-ibu keberhasilan upaya pengelolaan sampah
rumah tangga lainnya di lingkungan RT rumah tangga dengan semakin banyaknya
masing-masing. Dari diskusi dan tanya jawab peserta pelatihan yang sadar dan peduli
diketahui pula bahwa peserta pelatihan juga pada sampah serta kelestarian lingkungan di
ingin menerapkan pengelolaan sampah sekitar mereka. Masyarakat berhasil
mulai dari rumah masing-masing, dimulai membuat komposter sederhana dengan
dengan mengolah sampah dapur untuk metoda Takakura dari sampah dari dapur
diolah menjadi kompos dengan metoda mereka masing-masing sehingga diharapkan
Takakura. Mereka pun ingin menciptakan terbentuknya keterlibatan masyarakat
lingkungan sekitar mereka bebas dari dalam usaha pelestarian lingkungan dan
sampah, sehat, bersih dan nyaman. terwujudnya lingkungan yang sehat, bersih
dan nyaman yang bebas dari sampah.
Terciptanya kerjasama antara Teknik
Lingkungan Universitas Bakrie dengan
masyarakat dalam rangka penyebaran
informasi dan pengetahuan mengenai
pendidikan pelestarian lingkungan hidup di
masyarakat.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada Lembaga
Gambar 4. Tim Dosen PKM TLK Universitas Pengabdian Masyarakat Universitas Bakrie,
Bakrie bersama Ibu-Ibu Rumah Tangga yang telah mendanai dan memfasilitasi
Peserta Pelatihan kegiatan PkM ini.
(Sumber: Dokumentasi penulis)
Daftar Pustaka
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
Badan Pusat Statistik. 2018. Jakarta Selatan
pelatihan pengelolaan sampah rumah
dalam Angka 2018. Jakarta: Badan Pusat
tangga dengan Takakura, diharapkan
Statistik.
masyarakat dapat mengolah sampahnya
Damanhuri, Enri dkk. 2015. Pengelolaan
sendiri sehingga mereduksi jumlah timbulan
Sampah Terpadu. Bandung: Penerbit
sampah yang akan diangkut ke Tempat
ITB.
Pembuangan Akhir (TPA).
Japan International Cooperation Agency.
Takakura Composting Method. JICA
Kesimpulan
[internet]. [Diakses 28 Februari 2017].
Kegiatan pelatihan dinilai cukup
Tersedia pada: https://www.jica.go.jp/
berhasil. Hal ini dibuktikan dengan
english/our_work/thematic_issues/
ketertarikan peserta pelatihan terhadap
management/study_takakura.html
program yang diberikan, dan ketertarikan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
peserta untuk mulai mengelola sampah yang
2008. Undang Undang No. 18 Tahun
mereka hasilkan dari rumah masing-masing.
2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Pelatihan telah mencatat keberhasilan
Jakarta: Kemenkumham.
memperkenalkan teknologi tepat guna
dalam pengolahan sampah organik melalui

14
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

Soemirat, Juli. 2011. Kesehatan Lingkungan. Tchobanoglous G., Theisen H., Vigil S.A.
Yogyakarta: Gadjah Mada University 1993. Integrated Solid Waste
Press. Management. New York: McGraw Hil
Inc, NY.
.

15
Indonesian Journal of Social Responsibility (IJSR) Vol. 1, No. 1, (2019), hal. 9-15

16

Anda mungkin juga menyukai