Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN BANK SAMPAH MENGGUNAKAN METODE ECOBRIK UNTUK

MENGURANGI LIMBAH PLASTIK DI LINGKUNGAN RT 14 / RW 03


KELURAHAN RAMBUTAN

INFORMATION SYSTEMS CONCEPT

MARTINUS RAFAEL

2602283555
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah sampah plastik yang semakin meningkat dalam beberapa tahun


terakhir, produksi sampah plastik di Indonesia semakin meningkat, dan sebagian besar
sampah plastik tersebut belum terkelola dengan baik. Sampah plastik yang tidak
terkelola dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius seperti
pencemaran air, tanah, dan udara.

Keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah merupakan suatu masalah


seperti sampah plastik yang semakin kompleks karena terbatasnya infrastruktur
pengelolaan sampah yang memadai. Banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki
sistem pengelolaan sampah yang baik, sehingga sampah plastik seringkali dibuang
begitu saja dan mencemari lingkungan sekitarnya.

Dalam konteks ini, bank sampah dapat membantu mengurangi masalah sampah
plastik dengan cara mengumpulkan sampah plastik dan memprosesnya menggunakan
metode Ecobrick. Bank Sampah dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan
bagi masyarakat setempat, karena masyarakat dapat memperoleh penghasilan
tambahan dari menjual sampah plastik, sementara lingkungan akan terbebas dari
dampak negatif sampah plastik.

Menurut (Ecobricks.org, 2015) dalam (Istirokhatun and Nugraha, 2019)


Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi hingga padat dengan menggunakan
sampah non biologis,yaitu plastic. Ecobrick juga memiliki banyak keuntungan, seperti
dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif, dapat mengurangi penggunaan
bahan bangunan konvensional yang lebih mahal dan merusak lingkungan. Ecobrick
juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi bahan
bangunan konvensional.

Dengan demikian, untuk mengurangi masalah sampah plastik dengan


menggunakan metode Ecobrick dapat menjadi solusi yang baik untuk mengatasi
masalah sampah plastik dan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi
masyarakat di RT 14 / RW 03 Kelurahan Rambutan.
1.2 Tujuan

Agar masyarakat di lingkungan RT 14 RW 03 Kelurahan Rambutan mampu


memahami dampak negatif dari limbah plastik tersebut, sehingga mampu mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, dan tahu bagaimana cara untuk mengolah limbah
plastik dengan menggunakan metode ecobrick.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pengelolaan bank sampah dengan menggunakan metode


ecobrick, yaitu (Yusiyaka and Yanti, 2021):

1. Dapat mengelola limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna.


2. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah plastik.
3. Dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam
menginovasikan limbah plastik.
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Bank Sampah

Bank sampah merupakan sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif


yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif. Sistem akan mengumpulkan,
memilah dan mendistribusikan sampah yang bernilai ekonomi di pasar sehingga
masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari konversi sampah. Oleh karena itu,
seluruh kegiatan sistem pengumpulan sampah dilakukan oleh masyarakat dan untuk
masyarakat (Akhyar Anshori, S.Sos, M.I.Kom, 2021).

2.2 Sampah

Menurut (Chandra Budiman, 2007) dalam (Lidia Br Tarigan, 2023) Sampah


merupakan sesuatu yang sudah tidak digunakan, tidak disukai atau dibuang, yang
dihasilkan dari kegiatan manusia dan tidak timbul dengan sendirinya. Sampah juga
diartikan sebagai sisa-sisa dari kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat
(Standar Naional Indonesia, 2002) dalam (Lidia Br Tarigan, 2023).

Menurut (Lidia Br Tarigan, 2023) Sampah terdiri dari berbagai macam jenis,
namun secara umum sampah dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu sampah organik
dan sampah anorganik.

1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sisa-sisa dari bahan organik. Sampah organik adalah
sampah yang dapat terurai dengan dibantu oleh mikroorganisme. Sumber
sampah organik berasal dari aktivitas manusia, hewan dan tumbuhan.
Misalnya :Sisa makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran, serta kertas yang
sudah tidak terpakai lagi.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non organic atau
non hayati. Sifatnya tidak mudah terurai oleh bakteri pembusuk. Misalnya :
Limbah plastik, kaca, logam, karet dan bahan kimia.
2.3 Limbah

Menurut (Karmana, 2007) dalam (Lovi Sandra, 2022) Limbah adalah sisa
atau limbah dari proses kegiatan manusia yang dapat mencemarkan lingkungan.
Menurut (Susilowarno, 2007) dalam (Lovi Sandra, 2022) Limbah adalah sisa atau
suatu hasil sampingan dari berbagai kegiatan manusia dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

2.4 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan merupakan suatu bentuk perubahan yang besar dari


kondisi lingkungan akibat perkembangan suatu ekonomi dan teknologi. Perubahan
kondisi ini melewati batas dari toleransi ekosistem, sehingga dapat meningkatkan
jumlah polutan di lingkungan (Muhammad Ali, 2022).

2.5 Ecobrick

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi dengan limbah padat non-biologis
untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrik merupakan
suatu teknologi berbasis kemitraan yang memberikan solusi limbah padat yang gratis
kepada setiap individu, rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Ecobrick juga
merupakan salah satu upaya kreatif dalam mengelola sampah plastik guna
memperpanjang usia plastik tersebut yang kemudian dapat diolah sehingga menjadi
sesuatu yang bermanfaat dan tujuan dari ecobrick ini tidak untuk merusak sampah
plastik (Lidia Br Tarigan, 2023).

2.6 Daur Ulang

Daur ulang adalah tentang memberikan kehidupan baru kepada sampah yang
kita buang. Proses ini berupaya untuk mengubah suatu limbah menjadi bahan baku yang
siap pakai. Daur ulang adalah salah satu elemen kunci dari strategi 4 R. Yang
didasarkan pada pengurangan, pemulihan, penggunaan kembali, dan daur ulang limbah
padat (Lovi Sandra, 2022).

2.7 Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat adalah tempat di mana seseorang dapat mendidik diri


mereka sendiri. Di lingkungan, kita bersama-sama saling menyemangati supaya
menjadi generasi yang baik. Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan
ketiga dan juga dapat menjadi tempat edukasi emosi diri setelah mendapatkan edukasi
di lingkungan rumah dan sekolah (MIFTAHUL AN’AM DAVIDA, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Akhyar Anshori, S.Sos, M.I.Kom, D. (2021) Isu-Isu Global & Kontemporer Analisis dan
Fakta Lapangan. Pertama. Edited by W. dan N. Amalia. Medan: UMSU Press.

Istirokhatun, T. and Nugraha, W. D. (2019) ‘Pelatihan Pembuatan Ecobricks sebagai


Pengelolaan Sampah Plastik di Rt 01 Rw 05, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang,
Semarang’, Jurnal Pasopati ‘Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan
Teknologi’, 1(2), pp. 85–90. Available at:
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/5549%0Ahttps://ejournal2.undip
.ac.id/index.php/pasopati/article/download/5549/3111.

Lidia Br Tarigan, O. M. D. (2023) Pengelolaan Sampah Kreatif. Edited by S. Singga.


Malang: Rena Cipta Mandiri.

Lovi Sandra, F. M. J. (2022) Proses Pengolahan Limbah. Pertama. Edited by S. T. K. Mila


Sari, S.ST, M.Si, Rantika Maida Sahara. Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIFF
TEKNOLOGI.

MIFTAHUL AN’AM DAVIDA (2021) KAMPF THE HORIZONTAL. Pertama. Edited by


Guepedia/La. Guepedia.

Muhammad Ali, M. L. B. A. (2022) Pencemaran Lingkungan. Pertama. Edited by S. T. K.


Rantika Maida Sahara. Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIFF TEKNOLOGI.

Sakuntalawati, L. R. D. and Ibad, I. (2021) ‘Ecobricks, Daur Ulang Sampah Plastik Sebagai
Rintisan Ecopreneurship’, Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis, 26(1), p. 13. doi:
10.20961/jkb.v26i1.45397.

Widiyasari, R., Zulfitria and Fakhirah, S. (2021) ‘Pemanfaatan Sampah Plastik Dengan
Metode Ecobrick Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Plastik’, Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, pp. 1–10.

Yusiyaka, R. A. and Yanti, A. D. (2021) ‘Ecobrick: Solusi Cerdas Dan Praktis Untuk
Pengelolaan Sampah Plastik’, Learning Community : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2),
p. 68. doi: 10.19184/jlc.v5i2.30819.

Anda mungkin juga menyukai