Anda di halaman 1dari 19

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan


Ilmu Pengetahuan sosial
2019
KELOMPOK 7

Heriyanto Purwantoro SMP Negeri 3 Godean


Iswanto SMP Negeri 3 Berbah
Sasongko Sugiharto SMP Negeri 1 Karangsambung
Sriyani Indriastuti SMP Negeri 8 Yogyakarta
Tri Kushartono SMP Negeri 6 Klaten
A. FENOMENA PERMASALAHAN SOSIAL DENGAN KENDALI KARAKTER YANG
AKAN DPROYEKSIKAN SECARA KONTEKSTUAL

Fenomena Sosial
(yang dipilih ) Masalah sampah plastik di
Indonesia lagi-lagi menjadi
sorotan publik. Melihat
perkembangan masalah
sampah plastik, agaknya
pemerintah memang sudah
harus mempercepat perbaikan
sistem pengelolaannya.
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang
setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang
tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah
plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data itu juga mengatakan
bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran
sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin
dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-
3,53 juta ton/tahun.
Banyak dari hasil akhir produk minuman menggunakan plastik
sekali pakai sebagai packaging. Minuman-minuman tersebut dapat
dengan mudah ditemui di berbagai gerai ritel, baik modern maupun
tradisional.
Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat tentu saja
akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang
semakin banyak. Terlebih saat ini kapasitas pengolahan limbah
plastik masih terbilang minim. Dampak untuk Indonesia, tentu saja
polusi akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah
tentu akan terancam. Prinsip 3R dalam mengurangi dampak plastik
yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali),
dan Recycle (Mendaur ulang) selayaknya kita terapkan dalam
mengatasi sampah plastik, dengan cara simpel namun efektif,
yaitu Ecobrick. Pengendalikan sampah plastik yaitu dengan
menggunakan kembali (reuse), diantaranya digunakan untuk
membuat taman atau konstruksi lainnya

Kendali Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah,


Pengembangn pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan
karakter dalam mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran
pemanfaatan sungai yang menyebabkan banjir merupakan dampak dari adanya
produk. pembuangan sampah di lingkungan kita. Sampah juga dapat
menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah
tanah yang mampu meyuburkan tanah
“Taruhlah sampah pada tempatnya” merupakan kalimat
yang pantas dijadikan sikap kepedulian sosial dan peduli
terhadap lingkungan dalam menangani sampah di masyarakat.
Demikian juga, penanganan sampah di sekolah, perlu upaya
preventif agar timbul kesadaran siswa dalam mencegah
bahanya sampah khususnya sampah plastik. Edukasi
mengenai pemilahan sampah ke sekolah-sekolah dianggap
dapat menjadi awal yang baik dalam menerapkan konsep
kerjasama, kemandirian dan jiwa kewirausahaan. Tujuan
pemilahan sampah agar anak-anak bisa memilah sampah
sehingga mempercepat proses daur ulang atau minimal
menggunakan kembali sampah menjadi produk-produk kreatif
yang berguna bagi kehidupan kita.

B. DESAIN PRODUK STEM

Desain Deskripsi
Nama Produk Ecobriks Bahan Konstruksi

Level IX/2
/Kelas/semester

Deskripsi Produk   Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-
biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan
kembali. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah
plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah
tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir). Dengan
ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan
komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat
mengubah plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem
setempat. Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan
yaitu longevity dan durability malah menjadi sesuatu yang dicari.
Keterkaitan konse Geografi : Kondisi alam
p antar mapel / Ekonomi : Ekonomi kreatif
keterkaitan Matematika : Bangun ruang
dengan mapel. IPA : Kepadatan

Bahan dan media Ecobriks


 Kantung / bungkus plastik/sedotan warna warni
 Botol plastik kosong 600 ml/1,5l/ ukurannya sama
 Tongkat kayu atau bambu berdiameter +6mm dengan tinggi 2 kali
tinggi botol
 Gunting dll
Produk Akhir (Skeksa/Rancangan/Konstruksi....)
 Cat Minyak warna Warni
 Tinner
 Pasir
 Benang Bangunan
 Paku
 Kawat Kecil
 Tang
 Lilin
 Korek Api
 Cetok
 Cangkul
 Media Tanaman
 Tanaman dll
Proses Cara Ketentuan ecobriks
Pembuatan  Botol harus dalam keadaan bersih dan kering
 Sampah plastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk
menghindari bakteri tumbuh di dalam botol ecobrick

Cara Membuat Ecobrick


Pertama, siapkan berbagai macam plastik baik plastik kresek,
kemasan, sedotal, dll. Pastikan semuanya kering, tidak mengandung
air sama sekali.
Kedua, pilih botol plastik (misalnya kemasan air mineral). Akan lebih
ideal jika kita membuat ecobrick bersama komunitas dengan bekas
botol minuman bermerk sama sehingga jika kita akan memanfaatkan
ecobrick tersebut untuk outdoor project (misalnya dibuat bangku
taman) akan lebih mudah karena sudah seragam.
Umumnya trainer mencontohkan untuk membuat dengan botol di
bawah atau sama dengan 600ml. Untuk botol yang lebih besar akan
membutuhkan lebih banyak plastik dan lebih lama pembuatannya.

Pilih plastik dan pastikan dalam keadaan kering


credit: ecobricks(dot)org

Ketiga, siapkan tongkat kecil untuk mendorong plastik ke dalam botol.


Pilih tongkat kecil yang paling nyaman, misalnya terbuat dari kayu atau
bambu. Ukurannya pun bisa menyesuaikan dengan tinggi botol.
Karena saya menemukan ada stick drum di rumah, maka saya
manfaatkan saja stick drum itu untuk membuatnya.
Keempat, pastikan tidak ada logam, kertas, gelas, dan plastik bio-
degradable (plastik yang bisa terurai). Keempat macam barang
tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Kelima, mulailah dengan menambahkan plastik berwarna. Plastik
berwarna ini akan memberikan warna yang artistik saat ecobrick
‘dibangun’. Tambahkan plastik berwarna sekitar 1-2cm. Selanjutnya,
masukkan plastik sesuka hati.
Keenam, mulailah untuk mendorong plastik-plastik tersebut dengan
tongkat kecil. Pastikan benar-benar mampat tetapi jagan terlalu keras
karena jika terlalu keras akan merusak botol plastik dan sampah plastik
kembali berhamburan.
Ketujuh, timbanglah ecobrick yang telah dibuat. Rata-rata untuk botol
600ml adalah 200gr dan 500gram untuk botol 1,5l
Kedelapan, ecobrick siap dibentuk dan dimanfaatkan untuk konstruksi

Rancangan
Prototype
C. PEMETAAN KD DAN INDIKATOR

1. IPS
Kompetensi Dasar:
No KD Uraian Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan antarruang dilihat
dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan
pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat

Indikator kunci :
No Indikator Uraian indikator
3.1 Menganalisis pengaruh ketergantungan antarruang terhadap lembaga so
sial dan ekonomi, pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang mengembangkan ekonomi kreatif
berdasarkan potensi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat

D. DESAIN PEMBELAJARAN

Kelas/ Semester : IX/II


Materi Pokok : Ekonomi Kreatif berbasis permasalahan wilayah
untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 8 JP ( 4 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menganalisis Menganalisis pengaruh ketergantungan an
ketergantungan antarruang tarruang terhadap lembaga sosial dan eko
dilihat dari konsep ekonomi nomi, pekerjaan dan kesejahteraan masya
(produksi, distribusi, rakat
konsumsi, harga, pasar)
dan pengaruhnya terhadap
migrasi penduduk,
transportasi, lembaga
sosial dan ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, dan
kesejahteraan masyarakat.
4.3 Menyajikan hasil analisis Menyajikan hasil analisis tentang
tentang ketergantungan mengembangkan ekonomi kreatif
antarruang dilihat dari berdasarkan potensi wilayah untuk
konsep ekonomi (produksi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
distribusi, konsumsi, harga, melalui ecobriks
pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk,
transportasi, lembaga
sosial dan ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, dan
kesejahteraan masyarakat.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran STEM berbasis pembuatan ecobriks, peserta didik dapat
menganalisis pengaruh ketergantungan antarruang terhadap lembaga sosial dan
ekonomi, pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat dengan semangat kerja sam
a dan kemandirian dengan penuh kemandirian, kewirausahaan, kepedulian
sosial dan lingkungan
D. Materi Pembelajaran
Masalah sampah plastik di Indonesia lagi-lagi menjadi sorotan publik. Melihat
perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah
harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. Indonesia memiliki populasi
pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton
sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari
sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data itu juga mengatakan
bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik
ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran
sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan semakin meningkat. Kualitas
lingkungan hidup sudah tentu akan terancam. Prinsip 3R dalam mengurangi
dampak plastik yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali),
dan Recycle (Mendaur ulang) selayaknya kita terapkan dalam mengatasi sampah
plastik, dengan cara simpel namun efektif, yaitu Ecobrick.
Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk
membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick mampu
memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk
utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan
akhir). Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan
komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah plastik
menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat. Karakteristik plastik
yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan durability malah menjadi
sesuatu yang dicari.
Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep yang berlandaskan sumber
aset kreatif yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi.
Mengacu pada isi buku digital berjudul “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia
2025” yang dipublish oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, saat ini
setidaknya ada 14 sektor industri kreatif. Diantaranya pasar barang seni, kerajinan
dan desain. Ecobriks dapat digunakan untuk membuat berbagai industri kreatif
tersebut.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan

1. Guru mengondisikan peserta didik melalui kegiatan berdo’a sebelum


memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Menyayikan lagu “Lestari Alamku”
4. Siswa menanggapi lagu yang barusan dinyanyikan
5. Guru memberikan apersepsi dengan dengan menanyakan “Apakah
keluargamu tiap hari menggunakan plastik?” Apa bahanya plastik bagi
kehidupan?
6. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, dan menunjukkan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
8. Guru menyampaikan lingkup penilaian, dan teknik penilaian yang akan
digunakan
Kegiatan Inti

Tahap Kegiatan Pembelajaran

1. Menentukan  Peserta didik dibentuk menjadi 4 kelompok


Projek  Peserta didik mengamati dan memperhatikan gambar
yang ditayangkan oleh Guru mengenai kondisi
sampah di lingkungan sekitar.

Kondisi sampah di sungai Sampah menumpuk

Ecobriks manfaat ecobriks


 Dengan bimbingan guru, peserta didik
mengidentifikasi untuk menemukan akar
permasalahan dengan cara menyusun daftar
pertanyaan tentang:
a) Mengapa sampah plastik berserakan di setiap
tempat?
b) Apa dampak plastik bagi kehidupan?
c) Apa yang harus dilakukan agar sampah plastik
bermanfaat bagi kehidupan?
d) Produk apa saja yang dapat dibuat dari sampah
plastik!
e) Bagaimana cara mewujudkannnya?
 Setiap kelompok menentukan solusi yang akan
diterapkan
2. Merancang  Peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya
langkah- didampingi oleh guru merancang langkah-langkah
langkah kegiatan penyelesaian projek beserta pengolahannya
mencakup : Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan,
penyelesaian
dan Tahap Penyelesaian proyek
projek  Setiap kelompok melakukan brainstorming tentang
pemanfaatan plastik diantaranya :
1. Desain / bentuk produk yang akan dibuat
E. PENILAIAN PROYEK.
1. Penilaian Keterampilan
a. Rubrik penilaian keterampilan
No Aspek Kriteria pensokran Ket

4 3 2 1

1 Ketepatan Selalu tepat dalam Selalu tepat memi Tidak tepat memilih Selalu salah dala
memilih bahan dan lih bahan tetapi k bahan dan kurang c m memilih baha
cekatan menggunak urang cekatan me ekatan menggunak n dan lambat m
an alat nggunakan alat an alat enggunakan alat

2 Kecermatan d Selalu cermat meng Pernah mengulan Banyak mengulang selalu salah saat
alam menguku ukur setiap kompon g pengukuran kar pengukuran setiap mengukur setia
r en prototipe dan tid ena mengalami ke komponen karena p komponen pt
ak pernah mengulan salahan banyak melakukan ototipe/ selalu
gi kesalahan mendasa mengulang
r

3 Kecepatan me Selalu menyelesaika Menyelesaikan pr Masih ada beberap Tidak pernah m


nyelesaikan pr n proyek melebihi ta oyek sesuai denga a target yang belum enyelesaikan pr
oyek rget yang telah dite n target di setiap terpenuhi di setiap oyek sesuai den
ntukan di setiap tah tahapan tahapan gan target yang
apan telah ditentuka
n di setiap taha
pan

4 Kerapian dala Semua hasil yang di Sebagian kecil has Sebagian besar hasi Setiap hasil yan
m pembuatan peroleh di setiap tah il yang diperoleh l yang diperoleh di s g diperoleh di se
apan selalu rapi di setiap tahapan etiap tahapan tidak tiap tahapan tid
masih kurang rapi rapi ak pernah rapi

5 Ketelitian Selalu meninaju ula Meninjau sebagai Meninjau ulang seb Tidak pernah m
ng hasil yang diperol n besar hasil yang agian kecil hasil yan eninjau ulang ha
eh di setiap tahapan diperoleh di setia g diperoleh setiap t sil yang diperole
p tahapan ahapan h di setiap taha
pan

b. Instrumen penilaian keterampilan


No Aspek Penilaian Keterampilan Kriteria pensokran Ket

4 3 2 1

1 Ketepatan

2 Kecermatan

3 Kecepatan

4 Kerapian

5 Ketelitian

c. Pedoman pensokran

Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal

d. Kriteria penilaian keterampilan

No Rentang Kriteria Predikat

1 17-20 Sangat baik A

2 13-16 Baik B

3 9-12 Cukup C

4 5-8 Kurang D
2. Penilaian Produk (hasil karya)
a. Rubrik
No Aspek Penila Kriteria Penskoran Ket
ian 4 3 2 1
1 Perencanaan Setiap komponen Sebagian besar ko Sebagian kecil kompone Tidak ada persia
produk menggun mponen produk dib n produk dibuat dengan pan sama sekali
akan perencanaa uat dengan perenca perencanaan dalam membuat
n matang naan semua kompon
en produk
2 Kesesuaian d Semua langkah-la Sebagian besar lang Sebagian kecil langkah-la Semua langkah-l
engan petunj ngkah dalam pem kah-langkah dalam ngkah dalam pembuatan angkah dalam p
uk buatan mengacu pembuatan mengac mengacu pada petunjuk embuatan tidak
pada petunjuk pe u pada petunjuk pe pembuatan ada yang menga
mbuatan mbuatan cu pada petunju
k pembuatan
3 Pemilihan ba Semua bahan dip Sebagian kecil baha Sebagian besar bahan su Semua bahan su
han eroleh dengan m n sulit diperoleh di l lit diperoleh di lingkunga lit diperoleh di li
udah di lingkunga ingkungan sekitar n sekitar ngkungan sekita
n sekitar r
4 Penggunaan Menggunakan se Menggunakan seba Menggunakan sebagian Menggunakan s
alat mua alat yang ter gian besar alat yang alat yang tersedia ebagian kecil ala
sedia tersedia t yang tersedia
5 Kesesuaian k Produk yang diha Produk yang dihasil Produk yang dihasilkan Tidak mengako
onsep STEM silkan mengakom mengakomodasi se mengakomodasi sebagia modasi satupun
dan tepat gu odasi semua kons bagian besar konse n kecil konsep mapel konsep mapel
na ep mapel p mapel
6 Kepraktisan bentuknya kecil/ r bentuknya kecil/ rin bentuknya besar dan me bentuknya besa
ingkas dan muda gkas tetapi sulit unt mbutuhkan bantuan alat r dan tidak bisa
h dipindahkan/ di uk dipindahkan/ di untuk memindahkan pindahkan
bawa bawa

7 Kreativitas Menggunakan per Menggunakan perp Menggunakan salah satu Bentuk standar
paduan bentuk, w aduan bentuk atau perpaduan (warna, bent tidak ada perpa
arna, dan bahan bahan saja (2 perpa uk, atau bahan saja) duan
(3 atau lebih perp duan)
aduan)
8 Kemenarikan Produk sangat rap Produk rapi tetapi k Prduk kurang rapi dan ku Produk tidak ra
i dan menarik urang menarik rang menarik pi dan tidak me
narik
9 Hasil Uji coba Hasil uji coba tan Hasil uji coba denga Hasil uji coba dengan ba Hasil uji coba h
dan keefektif pa perbaikan/ rev n sedikit perbaikan nyak perbaikan (lebih da arus merevisi se
an isi dan tepat untu (1-2 revisi) dan tepa ri 2 revisi) dan tepat unt mua komponen
k memecahkan m t untuk memecahka uk memecahkan masala dan tidak tepat
asalah n masalah h memecahkan m
asalah
10 Ketepatan w Produk slesai seb Produk selesai pad Masih ada beberapa ko Sebagian besar
aktu elum waktu yang a wajtu yang telah mponen produk yang be komponen prod
telah ditentukan ditentukan lum selesai uk tidak selesai
hingga batas wa
ktu yang telah
ditentukan
b. Instrumen Penilaian produk

No Aspek Penilaian Kriteria Penskoran Jumlah


4 3 2 1
1 Perencanaan
2 Kesesuaian dengan petunjuk
3 Pemilihan bahan
4 Penggunaan alat
5 Kesesuaian konsep STEM dan tepat guna
6 Kepraktisan

7 Kreativitas
8 Kerapian dan Kemenarikan
9 Hasil Uji coba dan keefektifan
10 Ketepatan waktu
Jumlah Perolehan

c. Pedoman penskoran

Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal

d. Kriteria penilaian

No Rentang Kriteria Predikat


1 34-40 Sangat baik A
2 26-33 Baik B
3 18-25 Cukup C
4 10-17 Kurang D

MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Tentukan Media/ Alat, Bahan, dan Sumber Belajar yang diperlukan
Media/ Alat/ Bahan
a. Kardus/ karton
b. Botol Plastik Bekas Air Minum
c. Cutter dan guntinh
d. Cat Minyak warna Warni
e. Tinner
f. Pasir
g. Sampah
h. Benang Bangunan
i. Paku
j. Kawat Kecil
k. Tang
l. Lilin
m. Korek Api
n. Cetok
o. Cangkul
p. Media Tanaman
q. Tanaman
2. Uraikan alasan penggunaan media yang dipilih

Kriteria Media Alasan Penggunaan media sesuai kriteria


 Sesuai Dengan Tujuan Pemanfaatan sampah plastik di sekolah supaya tidak mencemari
yang Akan Dicapai lingkungan sekolah.

 Karakteristik Media yang Botol Plastik bekas minuman mineral dan sampah sampah
Akan Digunakan Sesuai organik dan an organik.
dengan Proses
Pembelajaran

 Mampu Mendukung Isi Bahan bahan yang dipergunakan dapat mendukung materi
dan Bahan Pembelajaran pembelajaran KD 3.1 Kondisi Alam Indonesia dan dapat
membentuk karakter disiplin, kerjasama, dan hidup bersih

 Media Mudah Diperoleh Media sangat mudah diperoleh hanya berasal dari bekas-bekas
botol minuman mineral yang telah dipakai oleh siswa

 Kemudahan Dalam Dari kantin sekolah, warung sekitar sekolah, siswa


Pengaksesan

 Sesuai Dengan Situasi dan Sangat sesuai dengan kondisi lingkungan sekarang yang segala
Kondisi Lingkungan  minuman menggunakan botol plastik
 Sesuai dengan
Kemampuan Para Disesuaikan dengan daya kreatifitas masing-masing pengajar
Pengajar dalam mendesain taman dari botol bekas.

 Efektifitas Penggunaan Sangat efektif karena tidak membutuhkan beaya yang mahal
Media dalam
Pembelajara

Anda mungkin juga menyukai