Fenomena Sosial
(yang dipilih ) Masalah sampah plastik di
Indonesia lagi-lagi menjadi
sorotan publik. Melihat
perkembangan masalah
sampah plastik, agaknya
pemerintah memang sudah
harus mempercepat perbaikan
sistem pengelolaannya.
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang
setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang
tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah
plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data itu juga mengatakan
bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran
sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin
dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-
3,53 juta ton/tahun.
Banyak dari hasil akhir produk minuman menggunakan plastik
sekali pakai sebagai packaging. Minuman-minuman tersebut dapat
dengan mudah ditemui di berbagai gerai ritel, baik modern maupun
tradisional.
Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat tentu saja
akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang
semakin banyak. Terlebih saat ini kapasitas pengolahan limbah
plastik masih terbilang minim. Dampak untuk Indonesia, tentu saja
polusi akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah
tentu akan terancam. Prinsip 3R dalam mengurangi dampak plastik
yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali),
dan Recycle (Mendaur ulang) selayaknya kita terapkan dalam
mengatasi sampah plastik, dengan cara simpel namun efektif,
yaitu Ecobrick. Pengendalikan sampah plastik yaitu dengan
menggunakan kembali (reuse), diantaranya digunakan untuk
membuat taman atau konstruksi lainnya
Desain Deskripsi
Nama Produk Ecobriks Bahan Konstruksi
Level IX/2
/Kelas/semester
Deskripsi Produk Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-
biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan
kembali. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah
plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah
tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir). Dengan
ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan
komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat
mengubah plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem
setempat. Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan
yaitu longevity dan durability malah menjadi sesuatu yang dicari.
Keterkaitan konse Geografi : Kondisi alam
p antar mapel / Ekonomi : Ekonomi kreatif
keterkaitan Matematika : Bangun ruang
dengan mapel. IPA : Kepadatan
Rancangan
Prototype
C. PEMETAAN KD DAN INDIKATOR
1. IPS
Kompetensi Dasar:
No KD Uraian Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan antarruang dilihat
dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan
pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
Indikator kunci :
No Indikator Uraian indikator
3.1 Menganalisis pengaruh ketergantungan antarruang terhadap lembaga so
sial dan ekonomi, pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang mengembangkan ekonomi kreatif
berdasarkan potensi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
D. DESAIN PEMBELAJARAN
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran STEM berbasis pembuatan ecobriks, peserta didik dapat
menganalisis pengaruh ketergantungan antarruang terhadap lembaga sosial dan
ekonomi, pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat dengan semangat kerja sam
a dan kemandirian dengan penuh kemandirian, kewirausahaan, kepedulian
sosial dan lingkungan
D. Materi Pembelajaran
Masalah sampah plastik di Indonesia lagi-lagi menjadi sorotan publik. Melihat
perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah
harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. Indonesia memiliki populasi
pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton
sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari
sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Data itu juga mengatakan
bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik
ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran
sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan semakin meningkat. Kualitas
lingkungan hidup sudah tentu akan terancam. Prinsip 3R dalam mengurangi
dampak plastik yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali),
dan Recycle (Mendaur ulang) selayaknya kita terapkan dalam mengatasi sampah
plastik, dengan cara simpel namun efektif, yaitu Ecobrick.
Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk
membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick mampu
memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk
utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan
akhir). Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan
komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah plastik
menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat. Karakteristik plastik
yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan durability malah menjadi
sesuatu yang dicari.
Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep yang berlandaskan sumber
aset kreatif yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi.
Mengacu pada isi buku digital berjudul “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia
2025” yang dipublish oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, saat ini
setidaknya ada 14 sektor industri kreatif. Diantaranya pasar barang seni, kerajinan
dan desain. Ecobriks dapat digunakan untuk membuat berbagai industri kreatif
tersebut.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan
4 3 2 1
1 Ketepatan Selalu tepat dalam Selalu tepat memi Tidak tepat memilih Selalu salah dala
memilih bahan dan lih bahan tetapi k bahan dan kurang c m memilih baha
cekatan menggunak urang cekatan me ekatan menggunak n dan lambat m
an alat nggunakan alat an alat enggunakan alat
2 Kecermatan d Selalu cermat meng Pernah mengulan Banyak mengulang selalu salah saat
alam menguku ukur setiap kompon g pengukuran kar pengukuran setiap mengukur setia
r en prototipe dan tid ena mengalami ke komponen karena p komponen pt
ak pernah mengulan salahan banyak melakukan ototipe/ selalu
gi kesalahan mendasa mengulang
r
4 Kerapian dala Semua hasil yang di Sebagian kecil has Sebagian besar hasi Setiap hasil yan
m pembuatan peroleh di setiap tah il yang diperoleh l yang diperoleh di s g diperoleh di se
apan selalu rapi di setiap tahapan etiap tahapan tidak tiap tahapan tid
masih kurang rapi rapi ak pernah rapi
5 Ketelitian Selalu meninaju ula Meninjau sebagai Meninjau ulang seb Tidak pernah m
ng hasil yang diperol n besar hasil yang agian kecil hasil yan eninjau ulang ha
eh di setiap tahapan diperoleh di setia g diperoleh setiap t sil yang diperole
p tahapan ahapan h di setiap taha
pan
4 3 2 1
1 Ketepatan
2 Kecermatan
3 Kecepatan
4 Kerapian
5 Ketelitian
c. Pedoman pensokran
Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal
2 13-16 Baik B
3 9-12 Cukup C
4 5-8 Kurang D
2. Penilaian Produk (hasil karya)
a. Rubrik
No Aspek Penila Kriteria Penskoran Ket
ian 4 3 2 1
1 Perencanaan Setiap komponen Sebagian besar ko Sebagian kecil kompone Tidak ada persia
produk menggun mponen produk dib n produk dibuat dengan pan sama sekali
akan perencanaa uat dengan perenca perencanaan dalam membuat
n matang naan semua kompon
en produk
2 Kesesuaian d Semua langkah-la Sebagian besar lang Sebagian kecil langkah-la Semua langkah-l
engan petunj ngkah dalam pem kah-langkah dalam ngkah dalam pembuatan angkah dalam p
uk buatan mengacu pembuatan mengac mengacu pada petunjuk embuatan tidak
pada petunjuk pe u pada petunjuk pe pembuatan ada yang menga
mbuatan mbuatan cu pada petunju
k pembuatan
3 Pemilihan ba Semua bahan dip Sebagian kecil baha Sebagian besar bahan su Semua bahan su
han eroleh dengan m n sulit diperoleh di l lit diperoleh di lingkunga lit diperoleh di li
udah di lingkunga ingkungan sekitar n sekitar ngkungan sekita
n sekitar r
4 Penggunaan Menggunakan se Menggunakan seba Menggunakan sebagian Menggunakan s
alat mua alat yang ter gian besar alat yang alat yang tersedia ebagian kecil ala
sedia tersedia t yang tersedia
5 Kesesuaian k Produk yang diha Produk yang dihasil Produk yang dihasilkan Tidak mengako
onsep STEM silkan mengakom mengakomodasi se mengakomodasi sebagia modasi satupun
dan tepat gu odasi semua kons bagian besar konse n kecil konsep mapel konsep mapel
na ep mapel p mapel
6 Kepraktisan bentuknya kecil/ r bentuknya kecil/ rin bentuknya besar dan me bentuknya besa
ingkas dan muda gkas tetapi sulit unt mbutuhkan bantuan alat r dan tidak bisa
h dipindahkan/ di uk dipindahkan/ di untuk memindahkan pindahkan
bawa bawa
7 Kreativitas Menggunakan per Menggunakan perp Menggunakan salah satu Bentuk standar
paduan bentuk, w aduan bentuk atau perpaduan (warna, bent tidak ada perpa
arna, dan bahan bahan saja (2 perpa uk, atau bahan saja) duan
(3 atau lebih perp duan)
aduan)
8 Kemenarikan Produk sangat rap Produk rapi tetapi k Prduk kurang rapi dan ku Produk tidak ra
i dan menarik urang menarik rang menarik pi dan tidak me
narik
9 Hasil Uji coba Hasil uji coba tan Hasil uji coba denga Hasil uji coba dengan ba Hasil uji coba h
dan keefektif pa perbaikan/ rev n sedikit perbaikan nyak perbaikan (lebih da arus merevisi se
an isi dan tepat untu (1-2 revisi) dan tepa ri 2 revisi) dan tepat unt mua komponen
k memecahkan m t untuk memecahka uk memecahkan masala dan tidak tepat
asalah n masalah h memecahkan m
asalah
10 Ketepatan w Produk slesai seb Produk selesai pad Masih ada beberapa ko Sebagian besar
aktu elum waktu yang a wajtu yang telah mponen produk yang be komponen prod
telah ditentukan ditentukan lum selesai uk tidak selesai
hingga batas wa
ktu yang telah
ditentukan
b. Instrumen Penilaian produk
7 Kreativitas
8 Kerapian dan Kemenarikan
9 Hasil Uji coba dan keefektifan
10 Ketepatan waktu
Jumlah Perolehan
c. Pedoman penskoran
Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal
d. Kriteria penilaian
Karakteristik Media yang Botol Plastik bekas minuman mineral dan sampah sampah
Akan Digunakan Sesuai organik dan an organik.
dengan Proses
Pembelajaran
Mampu Mendukung Isi Bahan bahan yang dipergunakan dapat mendukung materi
dan Bahan Pembelajaran pembelajaran KD 3.1 Kondisi Alam Indonesia dan dapat
membentuk karakter disiplin, kerjasama, dan hidup bersih
Media Mudah Diperoleh Media sangat mudah diperoleh hanya berasal dari bekas-bekas
botol minuman mineral yang telah dipakai oleh siswa
Sesuai Dengan Situasi dan Sangat sesuai dengan kondisi lingkungan sekarang yang segala
Kondisi Lingkungan minuman menggunakan botol plastik
Sesuai dengan
Kemampuan Para Disesuaikan dengan daya kreatifitas masing-masing pengajar
Pengajar dalam mendesain taman dari botol bekas.
Efektifitas Penggunaan Sangat efektif karena tidak membutuhkan beaya yang mahal
Media dalam
Pembelajara