Esai ini ditulis untuk mengikuti Lomba Essay Nusantara Scientific Competition
Season 9
Disusun Oleh:
i
Pendahuluan
Penanganan sampah yang saat ini telah sering digunakan selain landfill
(TPA) adalah metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce adalah mengurangi
1
pembelian terhadap barang-barang yang terbuat dari plastik, terutama plastik
sekali pakai. Reuse adalah pemakaian secara berulang kali terhadap produk
berbahan plastik. Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari
plastik. Namun, masing-masing penanganan tersebut memiliki kelemahan.
Kelemahan dari reduce adalah belum tersedianya alternatif pengganti plastik yang
harganya lebih tejangkau dan praktis. Kelemahan dari reuse adalah tidak semua
barang yang terbuat dari plastik dapat digunakan berkali-kali, ada beberapa barang
yang sifatnya hanya satu kali pemakaian, seperti kantong plastik, botol plastik, dll.
Sedangkan kelemahan dari recycle adalah bahwa plastik yang sudah didaur ulang
untuk dijadikan barang plastik lagi akan semakin menurun kualitasnya (Ismanto,
2016).
Pembahasan
Plastik terbuat dari zat-zat petrokimia, yang mana zat ini tidak layak untuk
kembali ke ekologi sekitar. Dengan kata lain, zat kimia yang dihasilkan oleh
degradasi sampah plastik sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Lambat laun zat
ini akan larut dan mengendap di tanah, bahkan mencemari air hingga udara. Para
peneliti Jerman mengatakan, polusi terestrial jauh lebih tinggi daripada yang ada
di laut. Mereka juga mengatakan bahwa tumpukan sampah plastik di tanah dapat
menimbulkan dampak negatif jangka panjang.
Ecobrick merupakan salah satu cara efektif untuk mengolah limbah sampah
plastik. Ecobrick diambil dari kata ecology dan brick, yang mana ecology sendiri
memiliki arti lingkungan, sedangkan brick artinya adalah bata. Ecobrick terbuat
dari botol plastik yang diisi limbah kemasan plastik bekas dengan kepadatan
tertentu. Tujuan ecobrick bukan untuk menghancurkan limbah plastik, melainkan
untuk memperpanjang usia plastik sehingga dapat dikelola menjadi barang-barang
2
yang berguna seperti alternatif pengganti batu bata hingga furnitur ramah
lingkungan. Ecobrick memiliki kemampuan konstruksi yang baik dan hemat
biaya. Penggunaan ecobrick dalam pembuatan furnitur dan dinding bangunan
memiliki daya tahan lebih lama karena limbah plastik yang digunakan tidak
mudah terurai (Raut, dkk. 2015).
3
menggunakan kayu atau bambu hingga padat. Untuk isian botol tidak boleh
tercampur dengan logam, kaca, ataupun benda-benda tajam lainnya. Jika ingin
membuat sesuatu menggunakan ecobrick, seperti membuat meja, pot, kursi, atau
benda lain, maka ukuran botol yang digunakan harus sama, atau bahkan dari merk
dan jenis yang sama agar mudah untuk disusun.
Kesimpulan
Plastik merupakan salah satu material yang sulit untuk terurai. Komponen
mikroplastik yang dihasilkan dari proses degradasi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan hingga mengancam nyawa. Penanganan sampah plastik yang kurang
tepat hanya akan menimbulkan masalah baru.
Ecobrick merupakan salah satu solusi cerdas untuk mengurangi
penumpukan sampah. Penyimpanan sampah-sampah plastik di dalam botol PET
akan membantu mengurangi pencemaran zat kimia yang dihasilkan dari degradasi
plastik. Ecobrik juga mampu mencegah pemanasan global dan polusi udara yang
diakibatkan oleh pengolahan sampah yang tidak tepat. Fungsi dari ecobrick
bukanlah untuk menghancurkan plastik, melainkan untuk memperpanjang usia
plastik agar dapat digunakan menjadi barang yang bermanfaat dan menaikkan
nilai jual dari sampah plastik.
4
DAFTAR PUSTAKA