Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

Pendidikan Fisika Non Reguler 2009

 Khoirul Anam (093184215)


 Ahmad Khoirun Nasikin (093184235)
 Arif Hidayah Vendra P. (093184237)
 M. Abid Muzakki (093184246)
 Dwi Putra Wahyu K. (083184237)

FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita tentu tidak asing dengan berbagai barang yang mengandung


plastik. Hampir semua barang-barang yang ada di sekeliling kita tidak
lepas dari bahan bernama plastik ini. Mulai dari mainan anak-anak,
perabot rumah tangga, perlengkapan kedokteran, peralatan tulis, bahkan
hingga komponen atau suku cadang kendaraan maupun peralatan listrik
pun terbuat dari plastik. Bahan plastik ini banyak digunakan karena
mempunyai banyak sifat unggul, seperti ringan, transparan, tahan air,
elastis, dan harganya relatif murah. Meski ringan, plastik tak berkarat,
mudah dibentuk, dan tidak gampang pecah. Semua ini membuat plastik
lebih popular ketimbang bahan tradisional yang membutuhkan perawatan
yang relatif sulit. Tidak hanya itu, plastik juga relatif murah dan mudah
dikombinasikan dengan bahan lain. Artinya, bahan ini mudah bercampur
dengan aneka bahan pewarna. Dengan begitu, banyak orang terpikat
pada plastik dengan keanekaan bentuk dan warnanya. Dengan berbagai
kelebihan itu, tidak heran jika plastik kini menjadi pilihan utama sebagai
bahan aneka produk. Tetapi di balik itu apakah plastik baik untuk tubuh
kita. Maka akan lebih bijaksana ketika kita mengetahui lebih jauh tentang
plastik agar penggunaannya lebih efektif dan efisien karena plastik juga
mempunyai kelemahan.

Pengetahuan Lingkungan 2
B. Rumusan Masalah

 Apa sajakah jenis dan fungsi plastik?


 Bagaimana pengaruh plastik bagi kesehatan tubuh manusia?
 Bagaimanakah arti kode pada setiap kemasan plastik?

C. Tujuan Pembahasan

 Mengetahui apa saja jenis dan fungsi plastik.


 Mengetahui pengaruh plastik bagi kesehatan tubuh manusia.

 Mengetahui arti kode pada setiap kemasan plastik.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengetahuan Lingkungan 3
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-
sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau
ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa
banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik
didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat
menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan
kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan
memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection
molding, ekstrusi, dll)

Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang


memiliki karakter yang deformasi atau gagal
karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan
ductile.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak


cara tapi paling umum dengan melihat tulang-
belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone,
urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang
umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,
chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga
berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama
yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset
properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang

Pengetahuan Lingkungan 4
(biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum
menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).
Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian
tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari
polimer tersebut.

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan


digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an,
menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara
Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

Dengan kian meningkatnya kebutuhan barang yang berasal dari plastik atau
mengandung yang namanya plastik, tentunya limbah plastik akan semakin
meningkat juga. Limbah plastik merupakan komponen ketiga terbanyak
yang dibuang setelah limbah organik dan kertas. Meski dari segi jumlah
tidak tergolong banyak, limbah plastik merupakan masalah lingkungan yang
terbesar karena materialnya tidak mudah diurai oleh alam, baik oleh curah
hujan dan panas matahari, maupun oleh mikroba tanah. Tidak seperti
limbah organic dan kertas yang mudah terurai, limbah plastik baru bisa
terurai setelah 1.000 tahun.

JENIS PLASTIK

Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

• Sifat fisikanya
o Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-
ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh:
polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)

Pengetahuan Lingkungan 5
o Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-
ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan
kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit,
resin melamin, urea-formaldehida
• Kinerja dan penggunaanya
o Plastik komoditas
 sifat mekanik tidak terlalu bagus
 tidak tahan panas
 Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
 Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan,
botol minuman
o Plastik teknik
 Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
 Sifat mekanik bagus
 Contohnya: PA, POM, PC, PBT
 Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
o Plastik teknik khusus
 Temperatur operasi di atas 150 °C
 Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500
Kgf/cm²)
 Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
 Aplikasi: komponen pesawat

• Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
o 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
o 5 ~ 11 Cair (bensin)
o 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
o 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
o 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
o 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

• Berdasarkan sumbernya
o Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
o Polimer sintetis:
 Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen,
polistiren
 Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet
sintetis
 Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane
(bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami
modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat
kimia dan fisika asalnya)

Pengetahuan Lingkungan 6
FUNGSI PLASTIK

Bentuk plastik yang bersifat mewadahi, kedap udara, dan melindung


menjadikan plastik mempunyai banyak kegunaan atau fungsi, diantaranya
yaitu:

 Memberi identitas pada makanan, seperti yang terdapat dalam


kemasan makanan atau minuman sebagai tanda merk/identitas
makanan tersebut.
 Menolong produsen dalam menjual produk, sebagai media promosi.
 Efisien untuk mengemas produk-produk makanan dan minuman.
 Digunakan untuk perabotan rumah tangga, seperti lemari, kursi.
 Digunakan untuk peralatan dapur, seperti baskom, piring, gelas,
mangkuk.
 Digunakan untuk peralatan kantor, seperti pensil, pulpen.

Dari semua kegunaan plastik yang bermacam-macam jenis dan bentuknya


itu, fungsi plastik sebagai wadah makanan dan minuman mendapat
perhatian terbesar. Banyak pertanyaan yang muncul seputar plastik yang
aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman, serta bagaimana
cara mengenalinya agar terhindar dari efek buruk bagi kesehatan.

BAHAYA PLASTIK

Bahaya akan adanya plastik ada 2 macam, yaitu dampak limbah atau
sampah plastik dan dampak plastik yang mengancam kesehatan manusia.

1. Bahaya limbah atau sampah plastik

Berdasarkan salah satu sumber, diperkirakan 500 juta hingga satu miliar
kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah

Pengetahuan Lingkungan 7
ini dibentangkan, dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga
10 kali lipat. Selain itu sampah plastik merupakan sampah yang sangat
sulit terurai oleh curah hujan, mikroba tanah ataupun sinar matahari. Dan
waktu untuk bisa menguraikan sampah plastik dibutuhkan waktu selama
1000 tahun. Pemakaian bahan plastik ini bisa kita minimalis dengan
mengganti plastik dengan kertas. Karena limbah kertas jauh mudah
terurai dibandingkan dengan limbah plastik.

Jika tercecer di badan air, plastik cenderung menyumbat aliran air, bisa di
rumah-rumah, sungai, dan bisa mengakibatkan banjir.. Bila dibakar akan
menimbulkan asap yang membahayakan lingkungan dan kesehatan
manusia. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan
mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila
terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker,
hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu
depresi.

2. Bahaya plastik yang mengancam kesehatan manusia

Bahaya ini lah yang membuat banyak negara kini mulai mengurangi
penggunaan plastik. Sebagai contoh China. Sejak 1 Juni 2008 lalu,
pemerintah China mewajibkan warganya membungkus barang belanjaan
dengan kertas. Kecemasan pemerintah Negeri Tembok Raksasa ini cukup
beralasan. Sebab, penelitian di negeri itu menunjukkan bahwa
penggunaan kemasan plastik untuk makanan dan minuman dapat
mengganggu kekebalan tubuh manusia.

Penyebab gangguan kekebalan tubuh itu adalah kandungan dioksin dan


zat beracun pada lapisan penyusun plastik yang rusak alias monomer.
Bahaya plastik bagi kesehatan tubuh adalah jika polimer plastik terurai
menjadi monomer dan akan mencemari makanan dan minuman kita.

Pengetahuan Lingkungan 8
Suhu penyimpanan dan proses pencucian wadah yang tidak tepat dapat
menyebabkan perpindahan dan kerusakan monomer serta zat adiktif
yang biasa dicampurkan saat pembuatan plastik. Inilah yang bisa
merusak kekebalan tubuh. Pada tingkat yang berbahaya, zat beracun
pada plastik itu dapat memicu berkembangnya sel kanker.

Monomer atau aditif plastik yang perlu diwaspadai hanya beberapa saja
seperti vinil klorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinylidene klorida serta
styrene. Monomer vinil klorida dan akrilonitril cukup tinggi potensinya
untuk menimbulkan kanker pada manusia. Vinil klorida dapat bereaksi
dengan guanin dan sitosin pada DNA. Sedangkan akrilonitril bereaksi
dengan adenin.

Vinil asetat telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan liver
pada hewan. Akrilonitril menimbulkan cacat lahir pada tikus-tikus yang
memakannya. Monomer-monomer lain seperti akrilat, stirena, dan
metakrilat serta senyawa-senyawa turunannya, seperti vinil asetat,
polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat organik,
heksa metilendiamin, melamin, epodilokkloridrin, bispenol, dan akrilonitril
dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut,
tenggorokan dan lambung. Aditif plastik jenis plastikizer, stabilizer dan
antioksidan dapat menjadi sumber pencemaran.

Plastik sejatinya tidak tahan panas. Tapi dengan berbagai tambahan


seperti zat antilengket, bahan sinar dan panas, plastik menjadi sangat
kuat. Tapi, berbagi goresan dan panas tinggi perlahan bisa membuat
bahan-bahan pembuat plastik itu terlepas. Nah kalau berulang dipakai
untuk menyimpan makanan atau minuman, zat yang terlepas ini lama-
lama bisa menimbulkan kanker atau keracunan.

Pengetahuan Lingkungan 9
Selain monomer ada lagi zat yang berbahaya dari plastik yaitu pewarna
plastik. Produsen plastik umumnya menambahkan zat pewarna dan
berbagai zat lain yang berbahaya bagi kesehatan. Zat pewarna tas kresek
jika terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal
beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan
sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker.
Sekarang ini tersedia berbagai plastik yang beraneka macam warnanya.
Zat warna tersebut sangat menbahayakan, apalagi yang berwarna hitam.
Sebaiknya kita tidak menggunakan kantong plastik berwarna hitam
menyimpan makanan atau minuman panas. Soalnya, kantong plastik
hitam umumnya terbuat dari bahan daur ulang dengan campuran tinta
sablon. Ini sangat berpotensi menimbulkan kanker. Menurut hasil
pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan Badan POM RI, plastik
kresek berwarna hitam merupakan salah satu plastik yang harus
diwaspadai. Karena plastik ini merupakan hasil proses daur ulang yang
tidak diketahui apakah sebelumnya plastik ini merupakan bekas pestisida,
limbah rumah sakit, atau mungkin yang lainnya. Hal ini telah tercantum
dalam Surat Edaran Pemerintah No : KH.00.02.1.55.2890.

Selain plastik kresek, jenis wadah plastik lainnya yang patut diwasapdai
adalah plastik kemasan makanan yang berbahan dasar Polivinil Klorida
(PVC). Biasanya plastik seperti ini ditemui pada wadah kue tart yang
berwarna bening dengan alas berwarna cokelat. Tapi kandungan PVC di
dalamnya tidaklah terlalu besar, meskipun begitu harus tetap diwaspadai.

Mengapa PVC berbahaya? PVC terbuat dari monomer vinil klorida yang
dapat terlepas dan bercampur ke dalam makanan yang berlemak,
mengandung alkohol, berminyak dan terlebih lagi dalam keadan panas.
Dalam pembuatan plastik polivinil klorida(PVC) biasanya dicampurkan

Pengetahuan Lingkungan 10
senyawa penstabil berupa Pb(timbal), kadmium(Cd). timah putih (Sn)
dan masih banyak zat lainnya.

Efek samping yang ditimbulkan oleh zat-zat tadi diantaranya,


mengakibatkan kanker hati jika digunakan dalam waktu yang lama,
timbal merupakan racun bagi ginjal dan syaraf, kadmium juga bisa
merusak hati dan menyebabkan kanker paru-paru.

Kerusakan yang diakibatkan dari plastik-plastik ini memang tak terjadi


secara langsung, tapi jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu
yang cukup lama akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh Anda.
Plastik yang digunakan sebagai wadah makanan sebaiknya pilihlah yang
bening, jangan memilih yang berwarna hitam.

Tanda-tanda dalam Plastik

Secara umum plastik dibagi menjadi dua jenis termoplastik dan termoset.
Termoplastik dapat didaur ulang sedangkan termoset tidak bisa didaur
ulang. Untuk memudahkan proses daur ulang plastik tersebut dibagi ke
dalam beberapa jenis dan diberikan nomor atau nama. Ciri-ciri nomor untuk
tanda pengenal plastik tersebut :

1. berada atau terletak di bagian dasar, dalam tutup botol, atau dicetak
pada label untuk kemasan fleksibel
2. berbentuk segi tiga,
3. di dalam segitiga akan terdapat angka 1 – 7
4. nama jenis plastik di bawah segitiga.

Berikut nomor yang digunakan untuk jenis plastik:

Pengetahuan Lingkungan 11
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai
untuk botol plastik tembus pandang/transparan seperti
botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak
goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol
kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya.
Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat
sintetis atau lebih dikenal dengan polyester
PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI
#1.
PAKAI. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi
PETE/PET
panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer
dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik
tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk
penggunaan jangka panjang.
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan
yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi.
HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat,
botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu,
tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen
pelumas dan lain-lain.
#2. HDPE Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk
sekali pakai, karena pelepasan senyawa antimoni
trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila
ditekan tidak kembali ke bentuk semula.
PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling
sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan
pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan,
selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap,
botol sambal dan botol sampo
PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan.
#3 PVC
Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat
terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu -15oC
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat
(thermoplastik/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai
untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol
yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup plastik,
kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya. Walaupun
baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini
#4. LDPE sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60oC
sangat resisten terhadap senyawa kimia.

Pengetahuan Lingkungan 12
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik
terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman
seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup
plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol
minum untuk bayi.
#5. PP Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke
bentuk semula.
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat
makan styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti
sendok, garpu gelas, dan lain-lain. Polystyrene dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus
dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu
bahan ini sulit didaur ulang. Banyak negara bagian di
Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan
berbahan styrofoam termasuk negara China.
Polystyrene ini ditemukan oleh Eduard Simon-apoteker
dari Jerman pada tahun 1839 secara tidak sengaja.
Kalo bahan ini bersentuhan dengan bahan makanan,
dapat mengeluarkan bahan styrene, karena Polystyrene
merupakan polimer aromatik.

Biasa dipakai sbg bahan tempat makan styrofoam.


Bahan ini harus dihindari, karena bisa membahayakan
#6 PS
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yg bisa berakibat pada masalah reproduksi, dan
pertumbuhan dan sistem syaraf.
Bahan ini sulit untuk di daur ulang. Jikalau bisa pun, akan
sangat membutuhkan waktu yg lama dan proses yg
sangat panjang.
Klo tdk tertera kode daur ulang pada kemasan, anda bisa
melakukan pengecekan sbb: Bakar kemasan tersebut,
jika mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan
meninggalkan jelaga, maka kemasan tersebut termasuk
plastik berbahan Polystyrene.

Pengetahuan Lingkungan 13
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN
(styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene
styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap
reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat
kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan
salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk
digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus
termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat
gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan
mainan lego dan pipa.
PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu
bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum
polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan
minuman, termasuk kaleng susu formula.
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A
ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi
kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan
sebagai tempat makanan ataupun minuman .
Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan
sangat mungkin mengalami proses pemanasan untuk
#7. OTHER tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan
dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air
panas.
Dianjurkan untuk tidak menggunakan tempat makanan
dan minuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke
dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan
karena pemanasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap
reaksi kimia dan suhu, kekuatan, dan tingkat kekerasan
yang telah ditingkatkan.
SAN biasanya terdapat pada mangkuk mixer,
pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi,
dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan
sebagai bahan mainan lego dan pipa.
SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang
sangat baik untuk digunakan.

Pengetahuan Lingkungan 14
Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik
dengan kode 1,3,6, dan 7(khususnya Polycarbonate). Seluruhnya
memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak terjadi bahwa plastik dengan
kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh
lagi. Akan lebih aman menggunakan plastik dengan kode 2,4,5, dan 7
(kecuali Polycarbonate) bila memungkinkan.

TIPS:

1. Cegah penggunaan botol susu bayi, dan cangkir bayi (dengan lubang
penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan
botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene.
Gunakan cangkir bayi berbahan stainless steel,polyethylene, atau
polypropylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena
tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot
berbahan latex.

2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah,


janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan
panas.

3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika


penggunaaan botol plastik berbahan PET(kode 1) dan HDPE (kode 2),
tdk dpt dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera di
habiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan
adalah botol stainless steel atau kaca.

4. Mencegah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik,


khususnya microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia
yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan
makanan lebih cepat. Hal ini dapat terjadi bila kemasan plastik
digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

5. Bungkus terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas


sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika dipanaskan di
microwave oven.

6. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk


membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah

Pengetahuan Lingkungan 15
kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan
makanan atau minuman.

7. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan.


Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan
kayu.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

 Jenis plastik secara umum terbagi menjadi 2 macam, yaitu plastik


yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa di daur ulang. Plastik
berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu barang.

Pengetahuan Lingkungan 16
 Plastik terbuat dari bahan-bahan kimia seperti monomer, dan zat
additive seperti zat pewarna plastik.
 Bahaya plastik bagi kesehatan tubuh adalah jika polimer plastik
terurai menjadi monomer dan akan mencemari makanan dan
minuman kita sehingga dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit.
 Kode pada kemasan plastik menunjukkan jenis plastik yang
merupakan penyusun kemasan tersebut. Kode tersebut dibuat
untuk memudahkan dalam hal daur ulang.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.healthylife.com/plastik_ diakses pada tanggal 24 April 2010


pukul 19.30 wib.

http://www.wikipedia.com/ diakses pada tanggal 24 April 2010 pukul 19.40


wib.

Pengetahuan Lingkungan 17

Anda mungkin juga menyukai