0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
249 tayangan3 halaman
Irsya Nanda Maulida adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Dokter dengan NIM 2011610330311111 yang sedang mempelajari tentang kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan secara tepat kepada orang lain sesuai dengan maksud penuturnya.
Irsya Nanda Maulida adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Dokter dengan NIM 2011610330311111 yang sedang mempelajari tentang kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan secara tepat kepada orang lain sesuai dengan maksud penuturnya.
Irsya Nanda Maulida adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Dokter dengan NIM 2011610330311111 yang sedang mempelajari tentang kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan secara tepat kepada orang lain sesuai dengan maksud penuturnya.
A. PENDAHULUAN Apa yang dipelajari dalam kalimat efektif? Yang dipelajari dalam kalimat efektif adalah kita belajar untuk membuat kalimat yang sesuai dengan syaratsyarat kalimat efektif yaitu kesatuan gagasan, kepaduan, keparalelan, kelogisan, kehematan, dan penekanan. Mengapa kita harus mempelajari kalimat efektif? Kita mempelajari kalimat efektif agar kita bisa menulis dengan bahasa yang baik dan benar agar kalimat tersebut terasa hidup dan dapat dipahami oleh pembaca. B. PEMBAHASAN Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan, gagasan dan perasaaan secara tepat kepada oarang lain sesuai dengan maksud penuturnya. Ciri-ciri kalimat efektif adalah minimal memiliki unsur subjek dan predikat, menggunakan Ejaan yang Disempurnakan, menggunakan pemilihan kata yang tepat, mengandung kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis, mengandung kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai, penekanan ide pokok, menggunakan kata secara hemat. Sebuah kalimat disebut sebagai kalimat efektif apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. 1. Kesatuan Gagasan Kalimat efektif mengandung unsur-unsur yang saling mendukung satu sama lain membentuk kesatuan ide yang padu. Jadi tidak masalah jika dalam satu kalimat, terdiri atas lebih dari satu gagasan saling berkaitan. Berikut ini bentuk bentuk kesalahan yang menjadikan gagasan kalimat tidak padu. 1.1 Penempatan Subjek atau Predikat tidak jelas. Contohnya, saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan. Kalimat tersebut mengandung dua subjek sehingga kalimatnya menjadi tidak jelas. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi kami akan mempertimbangkan saran yang dikemukakannya. 1.2 Gagasan yang Bertumpuk-Tumpuk Contoh, objek wisata yang ada di daerah-daerah itu yang merupakan modal dasar atau barang dagangan yang harus kita kelola dan kitapasarkan dengan tujuan mendatangkan devisa. Kalimat di atas mengandung gagasan yang bertumpuk-tumpuk karena predikat kalimat tersebut terasa kabur akibat pencantuman kata yang sebelum predikat 2. Kepaduan Unsur-unsur dalam kalimat harus terpadu dan saling berhubungan satu sama lain. Bentuk kesalahan yang menjadikan kalimat tidak padu antara lain: 2.1 Penggunaan Kata Ganti yang Salah
3.
4.
5.
6.
Misalnya, Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih . kesalahan
kalimat tersebut ada penggunaan akhiran--nya. Akhiran tersebut digunakan untuk orang ketiga, sedangkan kalimat tersebut ditujukan kepada orang kedua. 2.2 Penempatan Kata Depan yang Kurang Tepat Contoh, Di Bandung akan disediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda di jalan raya. Penggunaan kata depan bagi dan pada pada kedua kalimat di atas menyebabkan hilangnya fungsi subjek, sehingga makna kalimat menjadi kabur. Keparalelan Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan kata benda, bentuk berikutnya juga menggunakan kata benda. Jika bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk kedua juga menggunakan kata kerja. Contoh Kegiatan proyek itu memerlukan tenaga yang terampil, biayanya banyak, dan harus cukup waktunya. Kalimat tersebut agar menjadi paralel, sebaiknya menggunakan bentuk kata benda + yang. Kelogisan Kalimat efektif mengandung makna logis atau dapat diterima akal sehat. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum. Contohnya Angsa memiliki dua pasang taring yang tajam. Secara gramatikal, kalimat tersebut benar, tetapi makna kalimat tersebut tidak logis. Kehematan Kalimat efektif menggunakan pilihan kata yang tepat dan tidak berlebihan. Contohnya Minumlah obat ini sesuai anjuran dokter agar supaya kamu lekas sembuh. Kalimat tersebut mengandung kata yang mubazir yaitu kata agar dan supaya. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi Minumlah obat ini sesuai dengan anjuran dokter agar kamu lekas sembuh. Penekanan Cara lain untuk membuat kalimat efektif adalah dengan memberi penekanan pada unsur-unsur penting di dalam kalimat. Penekanan itu dapat dilakukan melalui :. 6.1 Menggunakan Partikel lah, -pun, dankah Contoh : sayalah yang paling bertanggung jawab atas permasalahan yang menimpanya, tidak adanya sosialisasilah yang menjadi penyebabkekacauan dalam pelaksanaan Pilkada itu. 6.2 Mengulang-Ulang Bagian Kalimat yang Dianggap Penting Contoh : Dalam sebuah perusahaan, baik jajaran karyawan, jajaran pimpinan, maupun jajaran komisaris harus saling bersinergi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman 6.3 Memindahkan Unsur-Unsur Penting dalam Kalimat ke Bagian Awal Kalimat. Contoh : Tugas utama seorang pelajar adalah belajar yang tekun. 6.4 Menggunakan Kata yang Maknanya Berlawanan atau Bertentangan pada Unsur Kata yang Ingin Ditekankan Contoh : Untuk masalah yang satu ini, ia bukan tidak mau tahu, tetapi memang tidak ada yang memberi tahu
6.5 Menggunakan Ejaan yang Tepat
Contoh : Agar lancar, silahkan antri (salah) : Agar lancar, silahkan antre (benar) C. PENUTUP Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan secara tepat kepada orang lain sesuai dengan maksud penuturnya. Sebuah kalimat disebut sebagai kalimat efektif apabila memenuhi syarat-syarat sebagai kesatuan gagasan, kepaduan, keparalelan, kelogisan, kehematan, dan penekanan. D. DAFTAR PUSTAKA Sasangka, Tri Satriya Tjatur. 2013. Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan Indonesia Waridah, Ernawati. 2016. Ejaan yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasa Indonesia. Bandung: Ruang Kata