Anda di halaman 1dari 15

TATA CARA PELAKSANAAN HAJI TAMATTU

I. UMROH

1. Ihram Umroh
Sebelum Tanggal 8 Dzulhijjah ketika berencana untuk langsung menuju
Mekah dan sampai di miqot yang kita lewati mulailah ihram umroh.
Ihram Umroh adalah niat untuk melaksanakan ibadah umroh, yang
diikrarkan dengantalbiyah ihram umroh di Miqot yang dilewati, namun
sebelum melakukannya disunahkan melakukan beberapa persiapan[1],
diantaranya: mandi ketika akan memulai ihram[2], kemudian bagi laki-laki
berihram dengan mengenakan dua lembar kain ihram yang berwarna putih
dan tidak berjahit. Bagi perempuan berpakaian yang menutup aurat,
disunnahkan berwarna putih[3], kemudian memakai minyak wangi. Setelah
itu Sholatlah dua rakaat. Ketika sudah berada diatas kendaraan dan
menghadap
kiblat
mulai
berniat
untuk
umroh
dengan
mengumandangkan Talbiyah ihram umroh haji tamattu:

Labbaik Allahuma Umrotan mutamattian biha ilal hajji


(Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan Umroh yang bersenangsenang dengannya sampai haji).
Kemudian dilanjutkan dengan talbiah:

Labaik Allahuma Labbaik , Labaika laa syarikalaka labaik, innal hamda


wannimata laka wal mulk la syarikalak[4] (Aku memenuhi panggilan-Mu Ya
Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi
panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat
dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).
Setelah mengucapkan talbiah ihram umroh itu artinya kita telah memasuki
pelaksanaan ibadah umroh, mulailah meninggalkan larang-larangan
umroh[5]. perbanyak membaca talbiah, baca al-quran, dzikir, atau doa
apa saja yang kita kehendaki sepanjang perjalanan.
Sesampainya dikota Mekah, ketika akan melanjutkan rangkaian umroh
berikutnya yaitu thawaf hendaklah berwudu telebih dahulu, karena thawaf
harus dalam keadaan suci.
Masuk masjid haram dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu,
dan membaca ;

Kemudian membaca doa masuk masjid :

Allahuma sholli ala Muhammadin, Allahummaftahli abwaaba Rohmatik


Ya Allah, Curahkanlah shalawat kepada Muhammad, Ya Allah bukakanlah )
.[6](bagiku pintu-pintu rahmat-Mu
Begitu melihat Kabah mengangkat kedua tangan lalu berdoa dengan doadoa yang mudah atau membaca doa yang pernah dibaca oleh Umar bin
:Khotob

Allahuma Antassalaam, waminka salaam, fahayyinaa Robbanaa


bissalaam Ya Allah, Engkau adalah Penyelamat Hamba-hambamu, dari
Engkau pula keselamatan diharapkan, maka kekalkanlah kami ya Allah

dalam keselamatan[7].
2. Thawaf
Thawaf Artinya keliling. Maksudnya mengelilingi Kabah dengan perasaan
cinta dan taat kepada Allah.
Ketentuan thawaf:
a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil (Berwudu);
b. Menutup aurat;
c.
Thawaf dilakukan dengan tujuh putaran yang sempurna;
d. Memulai thawaf dari hajar aswad dan mengakhiri thawaf dihajar
aswad pula, dengan menjadikan baitullah/kabah sebelah kiri;
e. Thawaf dilakukan diluar Baitullah, jika thawaf masuk hijir Ismail maka
thawafnya tidak sah;
f.
Thawaf dilakukan secara berurutan[8].
Sebelum memulai thawaf, pakaian ihram untuk laki-laki disesuaikan dahulu
menjadiidthiba[9]. Caranya lepaskan bagian atas pakaian ihram pundak
kanan dan meletakannya pada bahu kiri, bahu kanan dibiarkan terbuka,
inilah yang dikenal dengan nama idthiba.
Kemudian
niat
thawaf
dengan
cara:
berdiri
didepan
Kabah
menghadap Hajar Aswad hinggaHajar Aswad berada dihadapan kita, dan
segaris lurus dengan lampu warna hijau yang berada diatas dinding
dibelakang
kita,
berniatlah
dalam
hati: ya
Allah,
Aku
melaksanakan Thawaf karena Engkau, mudahkanlah bagiku dan terimalah
thawafku. Ciumlah hajar aswad, jika sulit, cukup mengarahkan telapak
tangan mengucapkan Allahuakbar )Allah maha besar([10],
Kemudian ciumlah telapak tangan, maka mulailah thawaf pertama, bagi
laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama mulai dari
hajar aswad sampai rukun Yamani dan berjalan biasa dari Rukun Yamani
sampai Hajar Aswad[11] .
Dalam thawaf mulai dari Hajar Aswad sampai rukun yamani tidak ada doa
atau dzikir khusus, oleh karena itu boleh thawaf sambil membaca al-quran
semisal surat-surat pendek yang kita hafal, membaca doa atau dzikir apa
saja yang kita bisa[12].
Contoh bacaan atau dzikir yang bisa digunakan ketika thawaf:
1. Bacaan al-quran yang kita hafal;
2. Dzikir: tasbih, tahmid, tahlil, takbir;

Subhaanallah, alhamdulillah, La ilahaillah, Allahu Akbar


(
) Allahu Akbar

3.
4.

Subhanallah wabihamdihi subhanallahil Azim.[13]


Begitu menemui rukun Yamani, usaplah dengan tangan tapi tidak
dicium[14], mulai dari Rukun Yamani ini sampai hajar aswad berdoa :

Robbana aatina fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah wa qina


adzaaban-naar [15]
Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akherat, dan
lindungilah kami dari api neraka.
Bacaan ini disunnahkan diulang-ulang sampai tiba di hajar aswad. Sampai

di Hajar Aswad berarti selesai putaran pertama.


Memulai putaran kedua, dengan melakukan mencium Hajar Aswad
sambil bertakbir atau mengisyaratkan dengan tangan lalu menciumnya,
sempurnakan thawaf seperti thawaf pertama hingga tujuh putaran. Setelah
selesai putaran yang ketujuh disunnahkan mencium hajar aswad atau
dengan isyarat tangan lalu menciumnya dan menyucapkan Allahu
akbardengan demikian thawaf selesai. Posisi idzthaba bagi laki-laki tutup
kembali bahu kanan.
Kemudian berdoa dan memohon kepada Allah akan hajat kita di multazam
(antara hajar aswad dengan pintu kabah) ini tempat yang mustajab untuk
berdoa memohon kepada Allah, jika sulit mendekati multazam, cukup
hadapkan wajah kearahnya dan berdoa[16].
Setelah selesai berdoa di multazam lalu menuju maqom Ibrahim (bekas
telapak kaki Nabi Ibrahim) sambil membaca:

( 125 :)
Jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat Sholat
Kemudian sholat dua rakaat dibelakang maqom Ibrahim[17], pada rakaat

pertama setelah membaca Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun; ..
dan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah membaca


.. kemudian setelah selesai sholat minumlah Air
surat Al-Ikhlash;

zam-zam dengan membaca doa dan memohon kepada Allah akan hajat
kita dan menuangkannya keatas kepala. Rosulullah bersabda yang
artinya Air zam-zam akan bermanfaat sesuai dengan apa yang diniati
ketika minum[18].
Setelah minum air zam-zam kembali ke hajar aswad, lalu mengusapnya
dan menciumnya, jika tidak memungkinkan maka cukup memberi isyarat
dengan tangan kanan sambil bertakbir, dan menciumnya.
3. Sai
Sai artinya berjalan, maksudnya berjalan antara bukit Shafa dan Marwa.
Sekarang wujud bukit itu sudah tidak tampak lagi, oleh karena itu
berjalannya dilakukan dalam lorong bangunan.
Ketentuan sai :
1. Setelah thawaf
2. Boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudu/tidak suci.
3. 7 kali perjalanan
4. wajib memulai dari shofa dan berakhir di Marwa
Awalnya, berjalanlah menuju bukit shofa setelah minum air zam-zam.
Ketika mendekati bukit Shafa membaca:






[ 19]




Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syiar-syiar Allah,


aku memulai dengan apa yang dimulai oleh Allah
Begitu sampai bukit Shafa menghadaplah ke kabah,
kemudian mengucapkan
Allahuakbar 3 kali serta:






.







.

Bacaan ini diulangi tiga kali dan berdoa diantara pengulanganpengulangannya, berdoa kepada Allah apa saja yang dikehendaki.
Kemudian setelah itu mulai berjalan menuju Marwah, tidak ada
bacaan/dzikir yang dikhususkan ketika sai, oleh karena itu boleh kita

berdzikir dan berdoa yang kita bisa dan kehendaki, membaca al-Quran
seperti surat-surat pendek yang kita fapal[20]. Sunnah berlari-lari kecil
diantara 2 lampu hijau, untuk wanita boleh berjalan, dan dianjurkan
membaca doa yang pernah dibaca oleh Abdullah bin Masud :

Robbigfir warham innaka antal aazul akram


Ya Allah ampunilah, sayangilah, sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan
Maha Pemurah.
Sesampainya di puncak Marwa, menghadaplah ke Kabah dan bacalah
bacaan seperti yang diShafa. Lalu kembali lagi ke Shafa untuk mulai
putaran kedua, begitu seterusnya hingga 7 perjalan.
I. Tahallul
Setelah selesai melakukan sai dan berada di Marwa lakukanlah tahallul.
Tahallul disini maksudnya mencukur rambut. Untuk laki-laki, afdalnya
bercukur sempurna.Boleh memotong rambut sepanjang sepertiga jari
bagian atas atau kurang dari itu. Untuk perempuan hanya boleh memotong
sebagian
rambut,
dengan
mengumpulkan
rambutnya
kemudian
memotongnya sepanjang satu ruas jari.
Setelah rangkaian umroh dilaksanakan jamaah boleh memakai pakaian
biasa dan bebas melakukan yang dilarang ketika ihram umroh. Dengan
demikian selesailah umroh.
Manfaatkan dan isilah saat-saat penantian datangnya hari tarwiyah tgl 8
Dzulhijjah dengan memperbanyak ibadah shalat lima waktu di Masjidil
Haram atau Masjid Nabawi.
II. HAJI
1. IHRAM & MABIT DI MINA
Waktu
Rincian Kegiatan
Tanggal 1. Seteleh matahari terbit tgl 8 Dzulhijjah bersiap-siap untuk
8
melaksanakan rangkaian ibadah haji, dimulai dengan Ihram
Dzulhijj
haji dari tempat penginapan, yang diawali dengan mandi
ah
sunnah ihram, memakai wangi-wangian, memakai pakaian
ihram, kemudian membaca niat ihram haji

.
Labaika Allahuma hajjan Aku memenuhi pangulan-Mu Ya
Allah dengan berhaji.
Setelah mengucapkan niat ihram haji dilanjutkan dengan
memperbanyaktalbiah, dzikir dan menjaga larangan-larangan
ihram.
2. Selanjutnya
jamaah
bergerak
menuju
Mina
untuk mabit (bermalam) di Mina sampai terbit fajar atau
sampai lewat tengah malam sedikit, sekitar jam: 00.30 waktu
setempat. Bermalam diMina ini adalah Sunnah sebagaimana
yang pernah dilakukan Rosulallah Saw.
3. Bagi jamaah reguler biasanya mereka bergerak dari
penginapan langsung menuju Arafah, mereka tidak
bermalam di Mina, bermalamnya di Arafah.
4.Amalan yang dikerjakan selama di Mina yaitu terus
memperbanyak talbiah dan dzikir. Sholat Lima Waktu
dikerjakan pada waktunya masing-masing dengan cara di
qashar tidak dijama. Tidak mengerjakan sholat sunnah

lainnya, kecuali shalat witir ketika menjelang akan tidur atau


waktu shubuh dan sholat sunnah qobliyah shubuh. Karena
dua sholat ini senantiasa dikerjakan oleh Rosulullah Saw.
Meskipun dalam keadaan bepergian.
2. WUKUF
Waktu
Rincian Kegiatan
1. Setelah lewat tengah malam atau terbit fajar tgl 9 Dzulhijjah
jamaah bergerak menuju Arafah.
2. Wukuf di Arafah dimulai dari tergelincirnya matahari
(dzuhur ) tgl. 9 Dzulhijjah sampai terbenam matahari
(maghrib/awal tgl 10 Dzulhijjah). Rangkaian kegiatan wukuf
diawali dengan Imam berkhutbah kemudian dilanjutkan
dengan shalat dzuhur dan ashar secara qashar dan jama
taqdim dengan satu adzan dua iqomah.
3. Setelah itu kita perbanyak dzikir dan doa sampai matahari
Tgl 9
tebenam. Menghadap kiblat ketika berdoa dengan
Djulhijja
mengangkat kedua tangan dan penuh kekhusyuan.
h
4. Rosulullah bersabda: Ucapan yang paling utama aku
ucapkan dan diucapkan oleh Nabi sebelumku pada siang hari
Arafah adalah:

Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya, Dialah


pemilik kerajaan, dan segala puji bagi-Nya yang
menghidupkan dan mematikan Dialah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.(HR. At-Tirmidzi).

3. MABIT DI MUZDALIFAH
Waktu
Rincian
1. Setelah matahari terbenam tgl. 9 Dzulhijjah bertanda waktu
sudah memasuki tgl 10 Djulhijjah[1], jamaah haji bertolak
menuju Muzdalifah untuk mabit/bermalam disana sekaligus
mengambil beberapa buah batu untuk melempar jumroh.
2. Sholat magrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan
dijama takhir dan qashar, satu kali adzan dua iqomah.
Tgl 10
3. Sesampainya di Muzdaliffah jamaah mabit/bermalam
Dzulhijj
sampai subuh.
ah
4. Bagi perempuan dan jamaah yang lemah diperbolehkan
untuk meninggalkan muzdaliffah pada lewat tengah malam
menuju Mina.
5. Ketika melewati wadi muhasir (lembah tempat
dibinasakannya pasukan gajah pimpinan Abrahah)
disunahkan langkah dipercepat jika memungkinkan.
4. MELEMPAR JUMROH AQOBAH & TAHALLUL
Waktu
Rincian
Tgl 10
1. Setelah matahari terbit jamaah langsung menuju tempat
Dzulhijj
lempar jumroh Aqobah ,dengan melewati jumroh ula
ah
(pertama) dan wusto (pertengahan). Melempar jumroh
aqobah sebanyak 7 kali diiringi takbir(
) setiap
Setelah
lemparan .
matahar 2. Setelah melempar jumroh aqobah langsung tahallul pertama

i terbit

dengan mencukur rambut dan diperbolehkan melakukan


larangan ihram seperti ganti pakaian biasa dll. tapi dilarang
melakukan hubungan suami istri.
3. Bagi jamaah haji tamattu disunnahkan untuk menyembelih
hewan sembelihannya pada hari ini tgl 10 Dzulhijjah.
4. Senantiasa sholat 5 waktu berjamaah dan dikerjakan pada
waktunya masing-masing dengan cara diqashar/diringkas
(Dzuhur, Ashar, Isya menjadi dua rakaat).

5. THAWAF IFADHOH
Waktu
Rincian Kegiatan
1. Setelah tahallul pertama jamaah bertolak menuju Masjid alHarom untukThawaf Ifadhoh. Setelah selesai
melakukan thawaf ifadhoh diteruskan
dengan sai kemudian tahallul kedua, dengan demikian
diperbolehkan melakukan semua larangan Ihram.
2. Setelah semua rangkaian ibadah haji tgl 10 Dzulhijjah
Tgl. 10
dikerjakan jamaah haji kembali ke Mina dan bermalam
Dzulhijj
disana sampai tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah.
ah
Catatan:
Kegiatan haji pada tgl. 10 Djulhijjah: melempar Jumroh
aqobah, menyembelih hewan, mencukur rambut, thawaf
ifadhah, disunnahkan dilakukan secara berurutan
tetapi dibolehkan didahulukan satu dengan yang lainnya. (Alfiqh Al-Islami Wa Adilatuhu: III/2175).
6. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH
Waktu
Rincian Kegiatan
1. Tanggal 11 Dzulhijjah malam, jamaah bermalam diMina.
2. Keesokan harinya tgl 11 Dzulhijjah ketika matahari telah
tergelincir pada tengah hari (dzuhur) Jamaah haji mulai
bertolak menuju tempat memelempar jumroh:
a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir
(
) setiap pelemparan. Selesai melempar bergerak
Tgl 11
kesisi kanan lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap
Dzulhijj
kiblat.
ah
b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi
takbir (
) setiap lemparan. Selesai melempar
bergerak kesisi kiri lalu berdoa yang kita kehendaki
menghadap kiblat.
c. Melempar Jumroh aqobah tujuh kali, diiringi takbir (

) setiap lemparan. Tidak berdoa.
1. Selesai melempar 3 jumroh kembali kepenginapan diMina
atau menuju masjil al-Harom untuk melakukan thawaf
ifadhoh apabila belum melakukannya pada tgl 10 Dzulhijjah.
7. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH
Waktu
Rincian Kegiatan
Tgl 12
1. Tanggal 12 Dzulhijjah malam, jamaah bermalam diMina.
Dzulhijj
2. Keesokan harinya tgl 12 Dzulhijjah ketika matahari telah
ah
tergelincir pada tengah hari (dzuhur) Jamaah haji bertolak
menuju tempat melempar jumroh:

a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi takbir


(
) setiap pelemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kanan lalu berdoa yang kita kehendaki menghadap
kiblat.
b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali, diiringi
takbir (
) setiap lemparan. Selesai melempar
bergerak kesisi kiri lalu berdoa yang kita kehendaki
menghadap kiblat.
c. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali, diiringi takbir (

) setiap lemparan, tanpa doa.
3. Selesai melempar 3 jumroh diperbolehkan meninggalkan
Mina (QS. Al-baqoroh; 23) selama matahari belum terbenam,
ini disebut Nafar Awal, apabila matahari telah terbenam
tetapi belum meninggalkan Mina maka jamaah harus
melanjutkan sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
8. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH
Waktu
Rincian Kegiatan
1. Tanggal 13 Dzulhijjah malam jamaah bermalam diMina.
2. Keesokan harinya tgl 13 Dzulhijjah ketika matahari telah
tergelincir pada tengah hari (dzuhur telah masuk) Jamaah
haji bertolak menuju tempat memelempar jumroh:
a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh kali, diiringi
takbir (
) setiap pelemparan. Selesai melempar
Tgl. 13
bergerak kesisi kanan lalu berdoa menghadap kiblat.
Dzulhijj
b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan) tujuh kali,
ah
diiringi takbir (
) setiap lemparan. Selesai
melempar bergerak kesisi kiri lalu berdoa menghadap
kiblat.
c. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali, diiringi takbir (

) setiap lemparan.
4. Setelah selesai melontar 3 jumroh Jamaah meninggalkan
Mina, ini disebut Nafar Tsani.
9. THAWAF WADA
Waktu
Rincian Kegiatan
1. Ketika telah selesai melempar 3 jumroh pada tgl 12 atau 13
dan ingin meninggalkan kota Mekah untuk kembali ke Tanah
Setelah
Air atau ke Madinah dan berencana untuk tidak kembali lagi
tgl 12
ke Mekah, maka jamaah melakukan thawaf wada tujuh
atau 13
putaran tanpa sai. Rosulullah bersabda: Manusia
Dzulhijj
diperintahkan (thawaf wada) sebagai masa akhir dengan
ah.
Baitullah, kecuali wanita haid diperbolehkan untuk tidak
thawaf wada. (HR. Bukhari: 1755).
[1].Catatan: Penanggagalan dalam kalender Islam dimulai dari waktu magrib.

Catatan:
1. Imam Hambali berpendapat bahwa waktu wukuf dimulai dari terbit fajar tgl 9
Dzulhijjah(Hari Arafah) sampai terbit pajar tgl 10 Dzulhijjah (Hari Tasyrik/Hari
Raya Idul Adha), tetapi ulama yang lainnya sepakat bahwa waktu wukuf
dimulai setelah tergelincir matahari pada tgl. 9 Dzulhijjah/setelah
dzuhur sampai terbit pajar tgl. 10 Dzulhijjah.
2. Amalan harian yang dilakukan jamaah ketika diMina tgl 10-13 Dzuhlhijjah
selain melempar jumroh yaitu:
a. Melaksanakan mabit (bermalam)
b. Shalat berjamaah di perkemahan

c. Memperbanyak dzikir, istighfar, membaca al-quran


d. Menjaga kondisi kesehatan dan cukup istirahat
e. Mempersiapkan diri dengan memilih waktu yang aman untuk melontar
jumroh
3. Melontar jumroh aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah, menurut Imam Syafii
dan Ahmad bin Hambal, boleh dimulai setelah lewat tengah malam pada
malam hari Nahr (tgl 10 Dzulhijjah) sampai dengan terbenam matahari, tetapi
sunnahnya dilakukan setelah matahari terbit. (al-fiqh al-Islami wa adilatuhu:
3/2169-2174).

elasan Lengkap Tentang Haji IFRAD Haji QIRAN dan Haji TAMATTU
16/09/2013 oleh Kang Udo

HAJI IFRAD
Yaitu Melaksanakan secara terpisah antara haji dan umrah, dimana masing-masing dikerjakan
tersendiri, dalam waktu berbeda tetapi tetap dilakukan dalam satu musim haji. Pelaksanaan
ibadah Haji dilakukan terlebih dahulu selanjutnya melakukan Umrah dalam satu musim haji atau
waktu haji.
Dibatas miqat sebelum memasuki Mekah jemaah haji harus sudah memakai pakaian ihram serta
niat untuk melaksanakan Ibadah Haji sekaligus Ibadah Umrah. Jamaah harus tetap berpakaian
ihram sampai selesai melaksanakan kedua ibadah tersebut yaitu sejak tiba di Mekah sampai lepas
hari Arafah 9 Zulhijah. Selama memakai pakaian ihram segala larangan harus ditaati dan jemaah
yang memilih haji ifrad disunatkan melakukan Tawaf Qudum, yaitu tawaf sunat saat baru tiba di
Mekah. Haji Ifrad memang paling berat tetapi juga paling tinggi kualitasnya karena itu yang
melaksanakan Haji Ifrad tidak dikenakan Dam atau denda
PELAKSANAAN HAJI IFRAD
MIQAT ditanah air. Bagi yang memilih miqat ditanah air hendaknya melakukan persiapan ihram
untuk haji sabagai berikut :

Memotong Kuku.

Memotong rambut secukupnya.

Mandi sunnat ihram.

Memakai wangi-wangian.

Memakai pakaian ihram.


MIQAT di Saudi. Jamaah haji yang datang ketanah suci lebih awal biasanya akan berangkat
duluan ke Madinah. Nanti mendekati Hari Arafah 9 Zulhijah baru menuju Mekah. Miqat
dilaksanakan ditanah suci yaitu disalah satu tempat. Ditempat Miqat ini jamaah melakukan hal-hal
sebagai berikut :

Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.

Berniat Haji : Labbaika Allahumma Hajjan.

Diperjalanan ke Mekah banyak-banyak membaca Talbiah

Tiba di Mekah jamaah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah
jemaah melakukan kegiatan sebagai berikut :

Melakukan Tawaf Qudum (Tawaf sunnat waktu baru tiba di Mekah).

Setelah Tawaf boleh langsung Sai tetapi tidak boleh tahallul karena Jemaah haji ifrad
boleh tahallul nanti setelah Tawaf dan Sai haji dilaksanakan.
PELAKSANAAN UMRAH IFRAD
Setelah melaksanakan Ibadah Hajijemaah harus bersiap lagi untuk melaksanakan Ibadah
Umrah. Persiapan ihram dilakukan dipenginapan di Mekah, dan Miqatnya
di Tanim atau Jiranah. Rincian Ibadah Umrah untuk Haji Ifrad adalah sebagai berikut :
1.

Melakukan persiapan ihram.

Mandi sunnat ihram.

Memotong Kuku.

Memotong rambut secukupnya.

Memakai wangi-wangian.
2.

Memakai pakaian ihram, berangkat ke batas Miqat di Tanim atau Jiranah. Disini jamaah

melakukan hal-hal sebagai berikut ;

Shalat sunat ihram 2 rakaat.

Melafazkan niat umrah : (Labbaika Allahuma Umratan).

Berangkat ke Mekah dan dalam perjalanan membaca Talbiyah sebanyak-banyaknya.


3.

Di Mekah jamaah melakukan hal-hal sebagai berikut.

Tawaf Umrah

Melaksanakan Sai

Tahallul
Dengan selesainya pelaksanaan ibadah Umrah ini, selesai pulalah seluruh rangkaian pelaksanaan
Haji Ifrad.
WAKTU PELAKSANAAN HAJI IFRAD DIANTARANYA :
1.
2.

Tanggal 8 Dzulhijah (pagi), Dari mekah berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.
Tanggal 8 Dzulhijah (Siang-malam), Mabit atau menginap di Mina sebelum berangkat
ke Arafah, sebagaimana yang dilakukan Rasullulah Shallallahu Alaihi waSallam.

3.

Tanggal 9 Dzulhijah (pagi), Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit atau setelah
shalat Subuh.

4.

Tanggal 9 Dzulhijah (siang-sore),

Berdoa, zikir, tasbih sambil menunggu waktu wukuf (pada tengah hari).

Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar (zuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat) dilaksanakan
pada waktu zuhur

Setelah shalat laksanakan wukuf dengan berdoa, zikir, talbiyah, istiqfar terus menerus
setengah hari sampai waktu Maqrib.

5.

Tanggal 9 Dzulhijah (sore-malam), Setelah matahari terbenam segera berangkat ke

Muzdalifah. Shalat Maqrib dilaksanakan di Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya seperti yang
dilakukan Rasulullah.
6.

Tanggal 9 Dzulhijah (malam),


Shalat Maqrib dan Isya dijamak takhir.

Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah, paling kurang sampai lewat tengah malam.
sambil mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah Aqabah.

Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk melontar Jumrah Aqabah besok pagi.

Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah


7.

Tanggal 10 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.

Tahallul awal.

Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, Sai dan disunatkan tahallul Qubra.

Harus sudah berada kembali di Mina sebelum Magrib.

Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat tengah malam.


8.

Tanggal 11 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing masing 7 kali.

Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum Maqrib sampai lewat tengah malam.
9.

Tanggal 12 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah waktu subuh masing masing 7 kali.

Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf
ifadah dan Sai serta Tahallul Qubra bagi yang belum.

Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.


10.

Tanggal 13 Dzulhijah (pagi), Bagi yang Nafar Tsani :


Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing-masing 7 kali

11. Tanggal 13 Dzulhijah (siang-malam),

Tawaf ifadah, Sai dan Tahallul Qubra bagi yang belum. Bagi yang sudah melakukan Sai
sesudah tawaf Qudum (ketika baru tiba di Mekah) tidak perlu Sai langsung saja melakukan
Tahallul.

Ibadah Haji selesai.


HAJI QIRAN
Yaitu Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah secara bersamaan, dengan demikian prosesi tawaf,
Sai dan tahallul untuk Haji dan Umrah dilakukan satu kali atau sekaligus. Karena kemudahan
itulah Jemaah dikenakan Dam atau denda. yaitu menyembelih seekor kambing atau bila tidak

mampu dapat berpuasa 10 hari. Bagi yang melaksanakan Haji Qiran disunnatkan melakukan tawaf
Qudum saat baru tiba di Mekah.
Miqat bagi jemaah yang berada di Madinah ialah Bir Ali (Zulhulaifah). Sedangkan bagi jemaah
yang sudah berada di Mekah miqatnya dapat dilakukan di Tanim atau Jiranah. yang datang ke
Mekah pada hari yang mepet ke tanggal 9 Zulhijah, Miqatnya dapat dilakukan diatas pesawat saat
melintas daerah miqat.
PELAKSANAAN HAJI QIRAN
MIQAT ditanah air. Bagi yang memilih miqat ditanah air hendaknya melakukan persiapan ihram
untuk haji sabagai berikut :

Memotong Kuku.

Memotong rambut secukupnya.

Mandi sunnat ihram.

Memakai wangi-wangian.

Memakai pakaian ihram.


MIQAT di Saudi. Jamaah haji yang datang ketanah suci lebih awal biasanya akan berangkat
duluan ke Madinah. Nanti mendekati Hari Arafah 9 Zulhijah baru menuju Mekah. Miqat
dilaksanakan ditanah suci yaitu disalah satu tempat. Ditempat Miqat ini jamaah melakukan hal-hal
sebagai berikut :

Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.

Berniat Haji : Labbaika Allahumma Hajjan.

Diperjalanan ke Mekah banyak-banyak membaca Talbiah


Tiba di Mekah jamaah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah
jemaah melakukan kegiatan sebagai berikut :

Melakukan Tawaf Qudum (Tawaf sunnat waktu baru tiba di Mekah).

Boleh langsung Sai Setelah Tawaf Qudum, atau boleh juga sesudah tawaf Ifadah.

Jika melakukan Sai tidak boleh langsung bertahallul, sampai selesai seluruh kegiatan
Ibadah Haji.
Sesudah tawaf Qudum dan Sai jamaah menunggu waktu pelaksanaan haji yang dimulai tanggal 8
Zulhijah. Dalam waktu menunggu pelaksanaan haji itu, jamaah Haji Qiran harus tetap
mengenakan pakaian Ihram, dan mematuhi semua larangan yang berkenaan dengan ihram.
WAKTU PELAKSANAAN HAJI QIRAN
1.
2.

Tanggal 8 Dzulhijah (pagi), Dari mekah berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.
Tanggal 8 Dzulhijah (Siang-malam), Mabit atau menginap di Mina sebelum berangkat
ke Arafah, sebagaimana yang dilakukan Rasullulah Shallallahu Alaihi waSallam.

3.

Tanggal 9 Dzulhijah (pagi), Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit atau setelah
shalat Subuh.

4.

Tanggal 9 Dzulhijah (siang-sore),


Berdoa, zikir, tasbih sambil menunggu waktu wukuf (pada tengah hari).

Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar (zuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat) dilaksanakan
pada waktu zuhur

Setelah shalat laksanakan wukuf dengan berdoa, zikir, talbiyah, istiqfar terus menerus
setengah hari sampai waktu Maqrib.
5.

Tanggal 9 Dzulhijah (sore-malam), Setelah matahari terbenam segera berangkat ke

Muzdalifah. Shalat

Maqrib dilaksanakan di Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya seperti yang

dilakukan Rasulullah.
6.

Tanggal 9 Dzulhijah (malam),

Shalat Maqrib dan Isya dijamak takhir.

Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah, paling kurang sampai lewat tengah malam.
sambil mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah Aqabah.

Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk melontar Jumrah Aqabah besaok pagi.

Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah


7.

Tanggal 10 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.

Tahallul awal.

Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, Sai dan disunatkan tahallul Qubra.

Harus sudah berada kembali di Mina sebelum Magrib.

Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat tengah malam.


8.

Tanggal 11 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing masing 7 kali.

Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum Maqrib sampai lewat tengah malam.
9.

Tanggal 12 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah waktu subuh masing masing 7 kali.

Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf
ifadah dan Sai serta Tahallul Qubra bagi yang belum.

Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.


10.

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing-masing 7 kali


11.

Tanggal 13 Dzulhijah (pagi), Bagi yang Nafar Tsani :

Tanggal 13 Dzulhijah (siang-malam),


Tawaf ifadah, Sai dan Tahallul Qubra bagi yang belum. Bagi yang sudah melakukan Sai

sesudah tawaf Qudum (ketika baru tiba di Mekah) tidak perlu Sai langsung saja melakukan
Tahallul.

Ibadah Haji dan umrah selesai


HAJI TAMATTU

Tamattu artinya bersenang-senang adalah melaksanakan Ibadah Umrah terlebih dahulu dan
setelah itu baru melakukan Ibadah Haji. setelah selesai melaksanakan Ibadah Umran
yaitu : Ihram, tawaf, Sai jamaah boleh langsung tahallul, sehingga jamaah sudah bisa
melepas ihramnya. selanjutnya jamaah tinggal menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk memakai
pakaian Ihram kembali dan berpantangan lagi untuk melaksanakan Ibadah Haji. Karena
kemudahan itulah Jemaah dikenakan Dam atau denda. yaitu menyembelih seekor kambing atau
bila tidak mampu dapat berpuasa 10 hari. 3 hari di Tanah Suci, 7 hari di Tanah Air.
Bagi jemaah yang lebih awal berada di Madinah persiapan ihramnya dilaksanakan di Madinah
sedangkan Miqatnya dilakukan di Bir Ali (Zulhulaifah), di jalan raya menuju Mekah sekitar 12 KM
dari kota Madinah. Sedangkan bagi jemaah yang datang belakangan dan langsung ke Mekah
miqatnya dapat dilakukan di pesawat udara saat melintas batas miqat. Persiapan Ihram untuk
ibadah Umrah sebaiknya dilakukan di tanah air sebelum berangkat.
PELAKSANAAN IBADAH UMRAH HAJI TAMATTU
Bagi Jamaah haji yang baru berangkat ataupun telah sampai dapat melakukan niat dan
melaksanakan tertib haji sebagai berikut :
Persiapan Ihram :

Memotong Kuku.

Memotong rambut secukupnya.

Mandi sunnat ihram.

Memakai wangi-wangian.

Memakai pakaian ihram.


MIQAT di Saudi. (Bir Ali, Rabiqh, Zatu Irqin, Qarnul Manazil dan Yalamlam) Ditempat
Miqat ini jamaah melakukan hal-hal sebagai berikut :

Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.

Berniat Haji : Labbaika Allahumma Umratan

Diperjalanan ke Mekah membaca Talbiah sebanyak-banyaknya.


Tiba di Mekah jamaah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah
jemaah melakukan kegiatan sebagai berikut :

Umrah (Tawaf , Sai).

atau Tawaf saja 7 kali keliling.


Apabila rangkaian ibadah tersebut sudah dilaksanakan, maka selesailah pelaksanaan ibadah
Umrah. Jamaah sudah boleh mengganti pakaian Ihram dengan pakaian biasa, sambil menunggu
saatnya pelaksanaan ibadah Haji 8 Zulhijah. Jamaah Haji Tamattu sudah boleh nelakukan apa saja
yang terlarang selama Ihram.
PELAKSANAAN IBADAH HAJI TAMATTU

Ibadah Haji dimulai dengan memakai pakaian dan niat Ihram pada tanggal 8 Zulhijah. Persiapan
Ihram dilakukan di tempat penginapan Mekah, sedangkan shalat sunat dan niat Ihramnya bisa
dilakukan di rumah atau Masjidil Haram. Niatnya : Labbaika Allahumma Hajjan.
1.

Tanggal 8 Dzulhijah (pagi), Dari mekah berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.

2.

Tanggal 8 Dzulhijah (Siang-malam), Mabit atau menginap di Mina sebelum berangkat


ke Arafah, sebagaimana yang dilakukan Rasullulah SAW.

3.

Tanggal 9 Dzulhijah (pagi), Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit atau setelah
shalat Subuh.

4.

Tanggal 9 Dzulhijah (siang-sore),

Berdoa, zikir, tasbih sambil menunggu waktu wukuf (pada tengah hari).

Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar (zuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat) dilaksanakan
pada waktu zuhur

Setelah shalat laksanakan wukuf dengan berdoa, zikir, talbiyah, istiqfar terus menerus
setengah hari sampai waktu Maqrib.
5.

Tanggal 9 Dzulhijah (sore-malam), Setelah matahari terbenam segera berangkat ke

Muzdalifah. Shalat Maqrib dilaksanakan di Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya seperti yang
dilakukan Rasulullah.
6.

Tanggal 9 Dzulhijah (malam),

Shalat Maqrib dan Isya dijamak takhir.

Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah, paling kurang sampai lewat tengah malam.
sambil mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah Aqabah.

Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk melontar Jumrah Aqabah besaok pagi.

Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah


7.

Tanggal 10 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.

Tahallul awal.

Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, Sai dan disunatkan tahallul Qubra.

Harus sudah berada kembali di Mina sebelum Magrib.

Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat tengah malam.


8.

Tanggal 11 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing masing 7 kali.

Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum Maqrib sampai lewat tengah malam.
9.

Tanggal 12 Dzulhijah,

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah waktu subuh masing masing 7 kali.

Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf
ifadah dan Sai serta Tahallul Qubra bagi yang belum.

Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.


10. Tanggal 13 Dzulhijah (pagi), Bagi yang Nafar Tsani :

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing-masing 7 kali

Kembali ke Mekah
11. Tanggal 13 Dzulhijah (siang-malam),

Tawaf ifadah, Sai dan Tahallul Qubra bagi yang belum.

Bagi yang sudah melakukan Sai sesudah tawaf Qudum (ketika baru tiba di Mekah) tidak
perlu Sai langsung saja melakukan Tahallul.

Ibadah Haji Selesai.


SUMBER : audiohaji.com.

Anda mungkin juga menyukai