Anda di halaman 1dari 10

BAB 9

Mencari Gagasan Usaha

Tujuan Pembelajaran

• Menjelaskan cara-cara mencari gagasan baru


• Menjelaskan bidang usaha kelompok kreatif
• Menjelaskan bidang usaha kelompok konsultatif
• Menjelaskan bidang usaha kelompok pelayanan
• Menjelaskan bidang usaha kelompok analitis
• Menjelaskan ide usaha dari imitasi

Pendahuluan

Memilih produk yang profitable merupakan langkah penting dalam usaha


baru. Murphy, konsultan UKM di Amerika Serikat menyimpulkan “Kunci
emas untuk sukses adalah melakukan bisnis yang tepat pada saat yang
tepat”. Pendapat umum menyatakan “mencapai sukses tidaklah mudah”.
Majalah Business Week dalam suatu diskusi yang dilakukan oleh A.T
Kearney, Inc., menegaskan adanya resiko dalam setiap inovasi.

“Jika perusahaan mengeluarkan segala kemampuan maksimalnya


dalam berinovasi maka produk baru yang dipasarkan pada pasar
baru hanya akan mempengaruhi 1 dari 20 orang. Hal ini disebabkan
orang-orang di pasar baru tersebut masih menggunakan produk
lama (sejenis) yang sudah sering digunakan. Jika produk lama
dipasarkan di pasar yang baru, akan memperngaruhi 1 dari 4 orang
yang ada. Sedangkan apabila suatu produk baru dipasarkan pada
pasar yang lama, ia akan mempengaruhi 1 dari 2 orang yang ada.
Akhirnya, jika produk lama yang dipasarakan pada pasar yang lama,
akan dapat mempengaruhi 1 dari 1 orang yang ada”.

Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa seorang entrepreneur


tidak cukup mengandalkan gagasan kreatif dalam pembuatan produk saja
namun memerlukan strategi dan eksekusi yang tepat. Keberhasilan

1
ditentukan banyak hal tetapi yang paling penting adalah benar–benar
mengenali karakter dan berada pada bidang yang kita sukai.Menurut para
pengusaha produk itu betapapun sederhananya harus dikeloni, diajak
berbicara, diberi perintah dan diberi sentuhan pribadi. Karena tidak
mustahil bahwa keberhasilan hanya soal waktu saja bagi orang-orang
yang benar-benar mencintai pekerjaannya.

Mengenal Panggilan Jiwa

Supaya berhasil dalam usaha, setiap orang harus benar-benar mengenal


“panggilan jiwa”nya dan mampu memenuhi keinginan pasar dari gelora
jiwa yang bersemangat. Seperti wirausaha muda lainnya yang sukses,
maka Anda pun bisa berhasil dengan memperlihatkan ketiga faktor
seperti berikut ini.

a. Cocok dengan diri kita


Peluang itu bersifat personal yang memerlukan kemampuan
kepribadian dan sesuai dengan minat/hobi.
b. Akses
Kita dapat mengaksesnya dimana hal ini dapat berkaitan dengan
jaringan dan lingkungan pendukung.
c. Potensial
Komersilisasinya harus mampu memberikan tingkat prtumbuhan
dengan tingkat investasi yang layak.

Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok untuk kita
seorang entrepreneur harus memulainya dengan menganalisis hal-hal
berikut :

1. Apa yang paling disenangi?


2. Apakah kegemaran atau hobi anda?
3. Produk dan proses apa yang paling diketahui?
4. Adakah sesuatu yang ingin dilakukan saat sedang menganggur?
5. Apakah tujuan terpenting dalam bisnis sendiri? Apakah
mendapatakan keuntungan, kebebasan atau yang lainnya?

2
6. Ide mana yang muncul sebagai respon terhadap 4 pertanyaan
pertama diatas yang memenuhi tujuan pada pertanyaan no. 5?

Bila anda mampu menjawab ke-6 pertanyaan diatas maka anda mulai
bisa memahami bahwa masing-masing orang memiliki keunikan dan
kepribadian yang berbeda-beda. Sebagaian orang tipe dasar kepribadian
yang cenderung “ingin” membangun hubungan-hubungan tehadap orang
lain. Sebagian lagi justru berorientasi meminimalisasi diri dari kontak
antar manusia. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut mempunyai kadar
atau intensitas yang berbeda-beda dalam berkomunikasi.

1. Orang yang terbuka (Extrovert)


2. Orang yang tertutup (Introvert), orang yang sangat membatasi diri
dari pergaulan.

Selain dari sifat-sifat itu ada juga kecenderungan dalam meaksanakan


hubungan itu sendiri, ada yang cenderung memerintah dan
mengendalikan orang lain (Dominatif) dan orang yang cenderung
mengalah (Dedikatif) jika digambarkan, kombinasi keduanya akan
membentuk sebuah garis sumbu X (Horizontal) yang mewakili kadar
dominasi yang dipotong oleh sebuah garis sumbu Y (Vertikal) yang
memiliki intensitas keinginan berhubungan dengan orang lain yang kita
sebut garis ‘pembawaan’

INTROVERT

IV I

(KONVENSIONAL) K D (Dominan)

DEDIKASI DOMINASI

(Tenang) T P (Populer)

III II

EXTROVERT

3
Dengan demikian diperoleh 4 buah kuadran.

1. Kuadran pertama menggambarkan tipe manusia yang ‘Dominan’


(D), dibentuk dari perpaduan sifat introvert dengan pembawaan
yang kuat untuk mendominasi orang lain.
2. Kuadran kedua mewakili orang-orang yang bersifat extrovert dan
terkombinasi dalam tipe ‘Populer’ (P), karena sifatnya cenderung
mencari pengaruh, popularitas dan persahabatan.
3. Kuadran tiga mewakili tipe ‘Tenang’ (T), yang dibentuk dari
perpaduan extrovert dan sifat yang condong mengalah pada orang
lain.
4. Kuadran empat mewakili tipe ‘Konvensional’ (K), tipe ini dibentuk
dari pembawaan yang introvert dan terkombinasi dengan sifat
mengalah atau melayani.

Keempat tipe ini dapat meganalisis kecondongan masing-masing dalam


berinteraksi dengan orang lain serta lingkungannya.

Manusia Tipe ‘Dominan’

Orang tipe ‘D’ memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi.
Perilakunya selalu berorientasi ke hasil akhir suatu
pekerjaan/tanggungjawab. Mereka bersedia bekerja keras dan menyukai
tantangan namun kurang peduli pada lingkungan pergaulan, tidak banyak
bicara, bertindak serba cepat dan praktis, langsung ke sasaran. Bagi
orang tipe ‘D’ pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan dengan tingkat
kesulitan yang tinggi. Dengan demikian mereka merasa tertantang dan
mendapat kepuasan setelah berhasil. Bagi mereka prestasi adalah hasil
dari serentetan kerja keras dan susah payah.

4
Manusia Tipe ‘Populer’

Orang-orang tipe ‘P’ termotivasi untuk memperoleh pengakuan dari orang


banyak sehingga mereka merasa sebagai orang penting dilingkungannya.
Karena tujuannya lebih pada penilaian orang banyak, maka orang ‘P’
kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir pekerjaanya dan batas
waktu penyelesaiannya. Tipe ‘P’ menginginkan prestise, banyak bicara
dan sangat mendambakan hubungan yang hangat serta besahabat
dengan berbagai pihak. Menurut mereka kreativitas menghendaki
kebebasan. Sebagai konsekuensi dari sifatnya yang extrovert mereka
tidak segan-segan untuk menolong orang lain dan memotivasi siapapun
yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam
bisnis dan kehidupan dengan cara melontarkan berbagai gagasan dan ide
yang merupakan kemampuannya yang cukup spesifik.

Manusia Tipe ‘Tenang’

Manusia bertipe ‘T’ terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling


menghargai (extrovert) namun mereka tidak mempunyai ambisi besar
dalam mencapai prestasi apapun. Pembawaan mereka tenang, kalem dan
ramah tamah. Karena sifatnya yang demikian, jarang sekali orang ‘T’ yang
dinilai sombong atau angkuh bahkan mereka dianggap berotak
besar.Orang tipe ‘T’ ini kurang menykai tantangan yang bervariasi. Dalam
bekerja mereka lebih menyukai hadir dalam sistem yang sudah mampan
yang segala sesuatunya sudah baku dan memiliki paduan yang jelas.
Karena kurang menyukai tantangan mereka menjadi kurang berani dalam
mengambil resiko besar sehingga condong memilih lingkungan yang
aman sehingga butuh waktu banyak untuk menyesuaikan diri bila
ditempatkan dalam lingkungan yang baru yangmasih asing. Untuk dapat
mencapai sesuatu orang tipe ‘T’ memerlukan penjelasan yang detail

5
tentang sasaran yang hendak dicapai, sekaligus apa peran mereka dalam
tugas itu.

Manusia Tipe ‘Konvensional’

Orang tipe ‘K’ biasanya bekerja dengan acauan ketelitian, hasil yang
benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah baku. Mereka
termasuk introvert yang kurang peduli dengan lingkungan sosialnya.
Sebagai kompensasinya, mereka sangat teliti dalam pekerjaan,
perfectionis, dan selalu mengacu pada kesempurnaan hasil akhir. Namun,
mereka kurang memperhatikan batas waktu dan berharap adanya
tuntutan yang jelas langkah demi langkah serta dukungan yang
menyeluruh. Seperti tipe ‘T’, orang-orang tipe ‘K’ juga mendambakan
lingkungan yang aman-aman saja. Pekerjaan yang sesuai dengan mereka
adalah hal-hal yang membutuhkan ke akuratan tinggi atau bidang-bidang
penelitian.

Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha

Produksi

(Analitis) (Kreatif)

IV I

K D

Pelayanan Pengarahan

T P

III II

(Servis) (Konsultatif)

Orang-orang yang termasuk ‘extrovet’ lebih sesuai berusaha dalam


bidang-bidang yang memungkinkan EXTROVERT
mereka bertemu dengan orang
banyak. Sedangkan orang yang termasuk ‘introvert’ akan lebih cocok bila
bergerak dalam bidang produksi atau akuntansi.

Dari sumbu horizontal, untuk mereka yang berkarakter dominan, lebih pas
dalam bidang usaha yang akan menempatkan dirinya pada posisi mental
yang lebih tinggi dari orang lain. Diujung yang berlawanan terdapat orang

6
yang dedikatif yang lebih sesuai bila bergerak dalam bidang yang lebig
bersifat melayani orang lain.

1. Kuadran I kecenderungan bisnisnya dipengaruhi oleh sifat yang


mendominasi, dan pembawaan yang introvert. Kuadran I disebut
‘daerah kreatif’. Disebut daerah kreatif karena entrepreneur yang
menonjol adalah dalam hal kreatifitas.
2. Kuadran II disebut ‘daerah konsultatif’ karena entrepreneur
cenderung memberikan konsultasi dan pengarahan. Perilakunya
dipengaruhi oleh sifat mendominasi, serta pembawaan yang
extrovert.
3. Kuadran ke III disebut ‘daerah servis (Pelayanan)’ karena cenderung
lebih memberikan pelayanan kepada orang lain dan tidak berusaha
mempengaruhi orang lain. Perilakunya dipengaruhi oleh sifat
condong melayani, terkombinasi dengan pembawaan extrovert.
4. Kuadran IV disebut sebagai ‘daerah analitis’ sifatnya condong
memberikan pelayanan tapi pembawaannya tertutup (Introvert).
Biasanya mengupas masalah-masalah yang ruwet.

Orang Dominan, Kelompok Kreatif

Terdiri dari orang-orang yang karena kreatifitasnya sangat mendambakan


kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil
akhir yang baik. Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha
seyogyanya mereka lebih memilih bidang usaha yang tidak perlu banyak
berhubungan dengan orang lain. Mereka termasuk introvert. Oleh sebab
itu lebih baik mereka bergerak dibidang produksi. Semua ambisi,
kebebasan berkreasi, serta gagasan inovasi bisa terlampiaskan.

Orang Populis, Kelompok Konsultatif

7
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan berpembawaan
extrovert dan senang popularitas. Oleh karena itu mereka lebih sesuai
berbisnis dalam bidang usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi
instruksi. Misalnya menjadi konsultan. Mereka juga baik dalam hal
distribusi dan perdagangan.

Orang Tenang, Kelompok Servis (Pelayanan)

Kelompok ini lebih cocok dalam bidang usaha yang memberikan


pelayanan kepada pihak lain. Perilaku tipe ini berlawanan dengan
kelompok konsultatif yang justru berusaha mengendalikan orang lain.
Bidang usaha layanan (Jasa) mulai dari membuka bengkel otomotif,
rumah sakit, sekolah dan usaha jasa lainnya.

Metode Atm

• Mempelajari bisnis yang sudah ada

• Mengkaji input dan output suatu bisnis

• Menganalisa trend populasi dan data demografi

• Mengkaji trend ekonomi

• Meniru dan Memodifikasi 4 P (Place, Price, Product, Promotion)

Modifikasi 4P

Apa yang diinginkan konsumen?


Bagaimana cara memuaskan konsumen?
akah cara terbaik untuk memuaskan konsume

8
Konsumen yang Apa solusinya?
memiliki
masalah/keinginan
? Apa
dalam 4P
produk/jasa
yang dapat
ditawarkan?

Hubungan Kreativitas, Idea, Dan Peluang

9
Ada 4 cara untuk menilai apakah sebuah ide merupakan peluang
yang baik:

 Pasar

 Potensi Pertumbuhan Pasar

 Biaya

 Resiko

Tips Praktis

Carilah Idea Bisnis dengan :

• Sering menghadiri pameran perdagangan dan investasi

• Mempelajari keahlian tenaga kerja lokal

• Investigasi material lokal dan sumber daya lain

• Mengkaji peluang substitusi produk impor

10

Anda mungkin juga menyukai