Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA TERHADAP

PELAYANAN ADMINISTRASI MASYARAKAT


DI DESA LURAGUNGLANDEUH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Tempat, Ruang dan Sistem Sosial
Dosen Pengampu: Nunu Nurfirdaus, M.Pd

Oleh:

DEVI KUSUMAWATI
NIM 166223006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara realita
dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia. Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang
berkualitas dari pemerintah, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai
dengan harapan.
Menurut Suprihati (2014: 95) menjelaskan kinerja adalah pencapaian
atas tujuan organisasi yang dapat terbentuk output kuantitatif maupun
kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan atau hal-hal lain yang
dapat diinginkan organisasi. Penekanan kinerja dapat bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang, juga pada tingkatan individu, kelompok ataupun
organisasi. Kinerja individu memberikan kontribusi pada kelompok yang
selanjutnya memberikan kontribusi pada kinerja organisasi.
Menurut Febryana Fitria (2017: 10) kinerja pegawai adalah hasil kerja
yang dicapai oleh pegawai dalam suatu organisasi dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dan diselesaikan dengan waktu yang telah
ditentukan, kecakapan pegawai, pengalaman, kualitas, dan kuantitas guna
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Kinerja dapat dikatakan tinggi
apabila target dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat, sedangkan kinerja
dikatakan rendah apabila diselesaikan melampaui batas waktu yang telah
ditentukan.
Menurut Rohman Fatkhur, dkk (2013: 962) mengemukakan pelayanan
publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai perundangan-undnagan bagi setiap warga negara
dan penduduk desa atas barang, jasa atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh pemerintah. Berbagai pelayanan administratif seperti
pelayanan KTP, akte kelahiran, sertifikasi tanah, dan perizinan merupakan
pelayanan yang diselenggarakan untuk menjamin hak dan kebutuhan dasar
warga negara atau penduduk desa.
Menurut Ramadhani Vintya (2015: 10) pelayanan berkaitan erat dengan
masyarakat, sehingga palayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan
publik. Publik berasal dari bahasa Inggris “Public” yang berarti masyarakat
umum dan negara, kata publik dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
umum orang banyak dan ramai.
Rahmawati Nur (2017: 16) masyarakat merupakan sekumpulan
manusia yang memiliki budaya sendiri dan bertempat tinggal di daerah
tertentu dang anggotanya memiliki pengalaman hidup yang salam
berdasarkan nilai-nilai yang berpedoman yang saling berinteraksi dalam suatu
sistem adat istiadat tertentu dan saling terikat oleh suatu rasa dan identitas
yang sama.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa Desa Luragung
merupakan daerah pusat yang aksesnya mudah dilihat dari pelayanan
administrasi nya. Namun hal ini, menimbulkan dampak buruk terhadap
perkembangan kualitas pelayanan yakni sering terlantarnya upaya
peningkatan pelayanan dan kurang berkembangnya inovasi dalam pelayanan
serta kurang terpacunya pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas
pelayanan seperti masyarakat masih diposisikan sebagai pihak “melayani”
bukan yang dilayani.
Desa Luragunglandeuh dalam pelaksanaan tugas terutama dalam
membantu atau mengurus keperluan yang dibutuhkan untuk kepentingan
masyarakat, hasilnya masih minim atau belum terlaksana secara optimal,
misalnya dalam administrasi yang tidak terlaksana dengan baik dan konsisten
sesuai ketentuan, baik administrasi umum, pelayanan administrasi penduduk,
maupun administrasi lainnya. Masalah yang terjadi kurangnya pelayanan
administrasi yang diberikan contohnya dalam pelayanan administrasi
penduduk pembuatan surat pengantar Kartu Tanda Penduduk (KTP ),
Keluarga (KK), Akte kelahiran, surat pindah, keterangan tidak mampu, surat
tidak mampu. Sehingga masih rendahnya pelayanan administrasi masyarakat
berargumen terhadap pelayanan yang diberikan dari pemerintahan desa. Dari
latar belakang diatas peneliti menganggap perlu melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Terhadap Pelayanan
Administrasi Masyarakat di Desa Luragunglandeuh”

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, untuk menghindari luasnya
permasalahan yang akan timbul, maka peneleiti membatasi masalah yang
akan diteliti dalam penelitian ini. Maka fokus penelitian dalam pembahasan
ini adalah:
1. Analisis kinerja pegawai kantor desa terhadap pelayanan administrasi
masyarakat di desa luragunglandeuh.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana analisis kinerja pegawai kantor desa terhadap pelayanan
administrasi masyarakat di desa luragunglandeuh?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk memahami analisis kinerja pegawai kantor desa terhadap pelayanan
administrasi masyarakat di desa luragunglandeuh.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, baik secara teoritis
maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1. Secara teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca
sebagai kinerja pegawai kantor desa dalam pelayanan administrasi kepada
masyarakat di Desa Luragunglandeuh.
2. Secara praktis
a. Bagi penelitin
Penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan pengetahuan mengenai
kinerja pegawai kantor desa dalam pelayanan administrasi kepada
masyarakat, sehingga dapat menyatukan antara ilmu yang diperoleh
secara teori dengan ilmu yang diperoleh dilapangan sesuai dengan
kenyataan yang terjadi.
b. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat
mengenai apa telah diperoleh dalam penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Analisis
Menurut Maria Otista (2018: 6) Analisis berasal dari bahasa inggris
yaitu analyzis yang artinya: mengupas, menguraikan, mengulas, dan
membahas. Analisis merupakan proses mengurai suatu hal menjadi berbagai
unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan, dan peranan masing-
masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut pembagian. Analisis
atau pembagian berarti pemecah belahan atau penguraian bagian dari
keseluruhan yang selalu berhubungan dan suatu keseluruhan adalah terdiri
dari atas bagian-bagian. Ditinjau dari sudut kualitas pelayanan masyarakat.
Peraturan sebagai salah satu sarana dalam mencapai bukan hanya satu kata
yang tidak bermakna dan diabaikan tanpa ditaati. Dalam rangka mencapai
tujuan, peraturan harus benar- benar ditaati oleh setiap individu yang menjadi
obyek dari peraturan tersebut.
2. Pengertian Kinerja Pegawai
a. Kinerja
Menurut Alim Nur (2013: 10) menyatakan kinerja adalah suatu hasil
kerja yang dicapai oleh masing-masing pegawai yang dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan guna
mewujudkan tujuan organisasi. Perlu adanya indikator kinerja yang
digunakan untuk meyakinkan kinerja hari demi hari menunjukan kemajuan
dalam mewujudkan tercapainya sasaran maupun organisasi yang
bersangkutan. Terdapat lima indikator umum yang digunakan yaitu: 1)
indikator kinerja input, 2) indikator kinerja output, 3) indikator kinerja
outcome, 4) indikator kinerja manfaat, dan 5) indikator kinerja dampak.
b. Kinerja Pegawai
Menurut Febriana Fitria (2017: 10-11) kinerja pegawai adalah hasil
kerja yang dicapai oleh pegawai dalam suatu organisasi dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dan diselesaikan dengan waktu yang
telah ditentukan, kecakapan pegawai, pengalaman, kualitas, dan kuantitas
guna mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Kinerja dapat dikatakan
tinggi apabila target dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat,
sedangkan kinerja dikatakan rendah apabila diselesaikan melampaui batas
waktu yang telah ditentukan. Dalam menjalankan fungsinya kinerja
pegawai tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai sebagai berikut:
a) Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan
fungsi yang menjelaskan aktivitas organisasi.
b) Kebijakan pengelolaan berupa visi dan misi organisasi.
c) Sumber daya manusia yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk
bekerja dan berkarya secara optimal.
d) Sistem informasi manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan
database untuk dipergunakan dalam mempertinggikan kinerja
pegawai.
e) Sarana dan prasarana yang dimiliki yang berhubungan dengan
penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan pada setiap aktivitas.
3. Pelayanan Administrasi
Menurut Rohman Fatkhur, dkk (2013: 962) mengemukakan pelayanan
publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai perundangan-undnagan bagi setiap warga negara
dan penduduk desa atas barang, jasa atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh pemerintah. Berbagai pelayanan administratif seperti
pelayanan KTP, akte kelahiran, sertifikasi tanah, dan perizinan merupakan
pelayanan yang diselenggarakan untuk menjamin hak dan kebutuhan dasar
warga negara atau penduduk desa.
Menurut Ingo Yespi, Umar Sako (2018: 128) menjelaskan pelayanan
administrasi kepada masyarakat merupakan tingkat ketercapaian dari tujuan
dalam organisasi yang menyangkut produk maupun jasa primer yang
dihasilkan untuk mendukung hal ini seorang pegawai harus memiliki
pengetahuan dan wawasan tentang pengelolaan administrasi sebagai faktor
utama dari keberhasilan pelayanan administrasi dan harus menjadi pegangan
utama bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Demikian pula respon
dan sikap salin menghargai terhadap masyarakat dalam memberikan
pelayanan.
Menurut Ramadhani Vintya (2015: 12) peningkatan kualitas pelayanan
mengandung makna adanya perubahan mutu, kondisi, dari keadaan sekarang
ke mutu yang lebih baik. Adapun jenis pelayanan didasarkan pada ciri-ciri
serta pelayanan yang dihasilkan yaitu:
a. Pelayanan Administrasi adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan,
dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan.
Misalnya dalam pembuatan KTP, Surat Izin, Sertifikasi Tanah.
b. Pelayanan Barang adalah pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
berupa kegiatan penyediaan. Misalnya pelayanan listrik, air bersih dan
pelayanan telepon.
c. Pelayanan Sarana dan prasarana adalah pelayanan yang memberikan
fasilitas. Misalnya pelayanan perbankan, pelayanan pos, pelayanan
pemadam kebakaran.
4. Pengertian Masyarakat
Menurut Rahmawati, Nur (2017: 15) menjelaskan masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang memiliki budaya sendiri dan bertempat tinggal di
daerah tertentu dan anggota nya memiliki pengalaman hidup yang sama
berdasarkan nilai-nilai yang berpedoman. Kata masyarakat berasal dari
bahasa Arab “syaraka” yang berarrti ikut serta, berpartisipasi atau
”musyaraka” yang berarti sering bergaul. Masyarakat disini dalam penelitian
ini adalah pengelola, pengunjung.
Lutfiyah Mita (2013: 19) peran masyarakat adalah suatu hak dan
kewajiban yang dimiliki seseorang dalam suatu kedudukan, baik kedudukan
yang diperoleh secara sengaja maupun tidak sengaja karena individu
merupakan anggota dari suatu masyarakat. Setiap individu mempunyai peran
dalam kehidupannya, hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat
merupakan kumpulan berbagai peran setiap individu-individu yang ada.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dan digunakan sebagai
kajian dalam penelitian ini yaitu:
(1) Ingo Yespin, Umar Sako (2018) dari Universitas Muhammadiyah
Gorontalo dengan judul “Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Administrasi
di Kantor Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorobtalo”. Hasil penelitian
ini adalah kinerja pelayanan administrasi peningkatan pelayanannya
memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja pegawai melalui pola
hubungan.
(2) Ramdhani Vintya Dwi (2015) dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan
judul “Kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kantor
Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pelayanan belum sesuai harapan pelanggan, mulai dari fisik yang
penampilan petugas dalam pelayanan, ruang lingkup pelayanan,
kecermatan petugas dalam melayani, ketepatan waktu pelayanan,
pemenuhan pelayanan kebutuhan para pelanggan.
(3) Agustin, Michellia (2015) dengan judul “Kinerja Aparatur Desa dalam
Memberikan Pelayanan kepada Masyarakat di Desa Petani Kecamatan
Mandau Kabupaten Bengkalis”. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa etos kerja yang ada pada staf adalah mencari uang, status staf
adalah sebagai pekerja tetapi perannya tidak sesuai dengan devisi tenaga
kerja, sosialisasi yang diterima staf pemerintah tidak berjalan baik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 14) ditinjau dari jenis datanya pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Metode penelitian yang dipilih peneliti pada
penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus.
Menurut Rahmat, Saeful (2009: 1) menjelaskan penelitian kualitatif
adalah riset yang bersifat deskripti dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Landasan teori yang dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu
landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian dan sebagai pembahasan hasil penelitian.
Rahardjo, Mudjia (2017: 3) menjelaskan bahwa studi kasus adalah
suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan
mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas untuk memperoleh
pengetahuan tentang peristiwa tersebut. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan utama dari peneliti ini
adalah mengetahui Kinerja Pegawai Desa terhadap Pelayanan Administrasi
Masyarakat di Desa Luragunglandeuh yang digali secara mendalam dalam
penelitian ini meliputi kinerja pegawai desa, kendala pelayanan administrasi
masyarakat di Desa Luragunglandeuh.
B. Tempat Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Desa yang berlokasi di Desa
Luragunglandeuh Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan. Alasan
peneliti melakukan penelitian di Desa Luragunglandeuh ialah karen ingin
mengetahui kinerja pegawai desa dalam pelayanan administrasi
masyarakat. Alasan peneliti melakukan penelitian di tempat tersebut
karena lokasinya terjangkau.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini selama bulan
Januari sampai Maret dimulai pada saat pengambilan data dalam bentuk
observasi yang dilanjutkan dengan wawancara dan pengambilan
dokumentasi.

C. Sampel dan Sumber Data Penelitian


1. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 118) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Sampel adalah suatu
prosedur dimana hanya sebagian populasi yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat atau ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.
Sugiyono (2013: 118) dalam penelitian kualitatif, teknik sampling
merupakan pengambilan sampel yang sering digunakan misalnya purpose
sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa
purpose sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau dia
sebagai penguasa sehingga akan mudah peneliti mengetahui objek atau
situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan
sumber data yang pada awalnya sedikit menjadi besar. Jadi, dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik penentuan yaitu purpose
sampling, dimana peneliti mengambil sampel Kepala desa, pegawai kantor
desa dan masyarakat di Desa Luragunglandeuh.
2. Sumber Data Penelitian
Menurut Bungin, Burhan (2013: 129) sumber data adalah salah satu
yang paling vital dalam penelitian. Sumber data dapat berupa orang,
benda, dokumen, atau proses kegiatan. Data dalam penelitian ini diperoleh
dari beberapa data diantaranya:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau
sumber data pertama di lapangan. Artinya, data yang diperoleh secara
langsung melalui wawancara dan pengamatan. Dalam penelitian ini
berasal dari informan. Informan yang dipilih dalam penelitian ini
adalah Pegawai Kantor Desa Luragunglandeuh Kecamatan Luragung
Kabupaten Kuningan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder. Artinya, data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya yaitu buku-buku, makalah penelitian yang berkaitan
dengan penelitian, dokumen dan sumber lainnya yang relevan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Berdasarkan sumber pengambilan data, dalam penelitian ini
menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang
di teliti dan teknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2015: 203) menyatakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, atau suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Peneliti
melakukan pengamatan di Desa Luragunglandeuh dalam penelitian ini
ditujukan untuk memperoleh data-data.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (2013: 194) wawancara adalah satu teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses
interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang
diwawancarai melalui komunikasi langsung. Ada dua jenis teknik
wawancara yakni wawancara yakni terstruktur dan tidak terstruktur
(bebas). Didalam penelitian data peneliti menggunakan wawancara secara
terbuka mapun mendalam untuk memperoleh data-data yang valid dan
akurat tentang Kinerja Pegawai Kantor Desa dalam Pelayanan
Administrasi Masyarakat di Desa Luragunglandeuh.
c. Dokumentasi
Menurut Rahmat, Saeful (2009: 7) dokumentasi adalah pengumpulan
sejumlah informasi berupa fakta dan data yang diperoleh dalam bentuk
surat, catatan harian, arsip, foto-foto, dokumentasi data dan hal lain yang
berhubungan dengan penelitian. Metode dokumentasi ini digunakan
peneliti sebagai pengumpulan untuk melengkapi data-data primer dan
sekunder didalamnya seperti foto-foto subjek penelitian, informan, kondisi
geografis, dokumen foto kegiatan di Kantor Desa Luragunglandeuh.

E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 305) instrumen penelitian adalah alat bantu
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian berupa
pedoman wawancara, dokumentasi, bertujuan untuk memperoleh informasi
data.
Dalam penelitian pendekatan kualitatif instrumen penelitian yang
digunakan peneliti adalah peneliti itu sendiri dengan pendekatan kualitatif
tidak menggunakan istrumen dalam bentuk angket untuk pengumpulan data
tetapi data tersebut ada dalam catatan secara langsung di lapangan.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013: 336) analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu
cara untuk mengolah dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi yang dilakukan
sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah di
lapangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berlangsung
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Langkah-langkah yang
ditempuh adalah:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, pada
penyederhanaan data yang diperoleh dari lapangan jumlah nya cukup
banyak untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Langkah awal yang
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah mencatat semua data
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dilapangan.
2. Data Display (Penyajian Dara)
Tahap kedua, penyajian data adalah kegiatan sekumpulan penyajian
data informasi dalam bentuk jaringan, tabel dan bagan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan proses selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami. Dalam penyajian data ini peneliti melakukan reduksi data
sebagai bahan laporan.
3. Verifikasi (Conclution Drawing/Verification)
Tahap akhir dalam penelitian kualitatif adalah kesimpulan berupa
intisari atau penyajian data yang merupakan hasil dari analisis yang
dilakukan dalam penelitian kesimpulan awal yang sifatnya belum benar-
benar matang.

G. Pengujian Keabsahan Data


Pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kreabilitas (credibility) yaitu triangulasi.
Menurut Anggraeni, Saryono (2013: 73) teknik triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data
tersebut.
Peneliti menggunakan teknik sumber dan teori yang dipakai sebagai
sumber pemeriksaan data triangulasi dengan sumber berarti peneliti
memeriksa keabsahan data dengan cara membandingkan dengan perspektif
seseorang dengan pendapat oranglain sehingga terdapat kesimpulan
kebenaran dari hasil wawancara tersebut.
H. Jadwal Penelitian
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian

Bulan
No. Kegiatan
Desember Januari Februari Maret
1. Observasi

Awal
2. Penyusunan
 
Proposal
3. Revisi
 
Proposal
4. Seminar

Proposal
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Michelia. 2015. Kinerja Aparatur Desa dalam Memberikan Pelayanan


Kepada Masyarakat di Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten
Bengkalis. Jom Fisip. 2(1): 1-11.
Alim, Nur. 2013. Kinerja Pegawai Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Polewali Mandar (Studi Kasus pada Bidang
Tenaga Kerja). Skripsi Mahasiswa Universitas Hasannudin
Anggraeni, Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Bungin, Burhan. 2013. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Managemen dan Pemasaran). Jakarta: Prenadamedia Group
Fakhtur, Rohman. Dkk. 2013. Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi
Kependudukan Terpadu (Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik. 1(5): 962-971
Febryana, Fitria. 2017. Kinerja Pegawai pada Subbag Umum Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga DIY. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta
Ingo Yepsin, Umar Sako. 2018. Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Administrasi
di Kantor Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ilmu
Administrasi. 6(2):127-134
Lutfiyah, Mita. 2013. Peran Masyarakat dalam Memajukan Pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyyah Selopajang 02 Desa Selopajang Timur Kecamatan
Blado Kabupaten Batang. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang
Maria, Otista. 2018. Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa dalam Memberikan
Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat (Studi Kasus di Kantor Desa
Siabu Kecamatan Salo Kabupaten Kampar). Skripsi Mahasiswa
Universitas Medan Area
Rahardjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif Konsep dan
Prosedurnya. Skripsi Mahasiswa Univeritas Islam Negeri Malang
Ramdhani, Vintya. 2015. Kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
di Kantor Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Skripsi Mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Rahmawati, Nur. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Museum
Misi Muntilan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter. Skripsi Mahasiswa
Sanata Dharma Yogyakarta
Rahmat, Saeful. 2009. Penelitian Kualitatif. Equilibrium. 5(9): 1-8
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung: Alpabeta. CV.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprihati. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Perusahaan Sanjati di Sragen. Jurnal Paradigma. 12(1): 94-112

Anda mungkin juga menyukai