Anda di halaman 1dari 93

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI

PROGRAM PERSATUAN ANGKUTAN SAMPAH


(Studi di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi)

SKRIPSI

OLEH:
INTAN MELIANI
SIP.162329

PEMBIMBING:
SITI MARLINA, S.Ag., M.H.I
IRSADUNNAS NOVERI, S.H., M.H

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Tahun 2020 / 1442 H
ii
iii
iv
MOTTO

Artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, Allah itu bersih
dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan
mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. Maka
bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang
Yahudi.” (HR. Tirmidzi)

v
PERSEMBAHAN

Bersyukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmatnya kepada penulis,

penulis senandungkan pula shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad

Rasulullah SAW. Dengan karya sederhana ini penulis persembahkan sepenuhnya

teruntuk : Kepada ayahanda yang tercinta Sulaiman, Ibunda Eni Warnita, kakak-

kakakku (Lola Diana, S.E, Dela Yenita, A. Md. Farm, Triwidyani, A. Md. Farm)

dan keponakan-keponakanku yang sangat lucu (Izzatunnisa Achmad, Gibran Ibnu

Achmad, M. Kms. Fathan Asyraf) yang senantiasa mendo’akan serta peduli akan

penyelesaian skripsi ini. Keikhlasan dukungan semangat kalian semualah yang

membuatku termotivasi untuk menyelesaikan karya ini. Tetaplah menjadi

keluarga besarku yang selalu ada dalam suka maupun duka.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah, senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Implementasi Pengelolaan Sampah Melalui Program Persatuan Angkutan

Sampah (Studi di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi)”. Kemudian tidak luput

pula sholawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, yang banyak memberikan keteladanan dalam berfikir dan bertindak.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengakui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari pihak, terutama

bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan

adalah kata terima kasih kepada pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi

ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saiduddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag, MH selaku dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan

Thaha Saiduddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,MA.,M.IR selaku pembantu dekan I, Bapak Dr.

Ruslan Abdul Ghani, SH selaku pembantu dekan II, Dan Bapak Dr. H. Ishak,

SH., M.Hum selaku pembantu dekan III, Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

vii
4. Ibu Irmawati Sagala, S.IP.M.SI selaku ketua jurusan dan Bapak Yudi

Armansyah selaku sekretaris jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Siti Marlina, S. Ag., M.H.I dan Bapak Irsadunnas Noveri, S.H., M.H

Selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas Syariah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Camat dan seluruh staf Kecamatan Paal Merah yang telah membantu

memberikan informasi baik lisan maupun dokumen-dokumen yang penulis

butuhkan selama ini untuk penulisan skripsi ini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang

setimpal dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih membutuhkan penyempurnaan, untuk diharapkan kritik dan

saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua dan kiranya dapat memberikan kontribusi akademik

maupun prakteknya dalam pelayanan publik.

Jambi, November 2020

Penulis

INTAN MELIANI
SIP. 162329

viii
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Implementasi Pengelolaan Sampah Melalui Program


Persatuan Angkutan Sampah (Studi di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi).
Sebagai tujuan antaranya untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan
Pemerintah Kecamatan Paal Merah dalam mengelola sampah melalui program
Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH); aspek dari organisasi Persatuan
Angkutan Sampah dan untuk mengetahui operasionalisasi dalam pengelolaan
sampah di Kecamatan Paal Merah. Skripsi ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dipilihnya pendekatan kualitatif
deskriptif dalam penelitian ini memerlukan sejumlah data lapangan yang bersifat
aktual dan konseptual. Sedangkan data-data yang diperlukan diperoleh melalui
teknik wawancara, teknik observasi, serta teknik dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada umumnya sudah berfungsi dan direalisasikan, kendati
hasilnya belum sepenuhnya efektif. Pada aspek perencanaan, Pemerintah
Kecamatan Paal Merah harus segera menentukan tujuan serta alasan dan strategi
dari program Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) dalam mengelola sampah,
penetapan sarana serta penyusunan prosedur dalam pengelolaan sampah. Pada
aspek pembiayaan Kecamatan Paal Merah perlu mensosialisasikan program
Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) yang baik dan benar kepada masyarakat.
Pemberian insentif/gaji kepada petugas lapangan juga perlu menjadi perhatian
khusus. Pada aspek hukum pengaturan, dasar hukum dari program ini mengacu
pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Pada
aspek peran serta masyarakat, kesediaan masyarakat untuk membantu berhasilnya
program pengelolaan sampah sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa
mengorbankan kepentingan diri sendiri. Kesadaran masyarakat untuk merubah
lingkungan menjadi bersih dan nyaman adalah faktor utama dalam pengelolaan
sampah.

Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Organisasi, Pengelolaan

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ...................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 9
D. Batasan Masalah ............................................................................... 10
E. Kerangka Teori .................................................................................. 11
F. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 18
G. Jadwal Penelitian .............................................................................. 22

BAB II METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 24
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 24
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 25
D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 27

BAB III TINJAUAN UMUM


A. Sejarah Singkat Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ....................... 30

x
B. Gambaran Umum Kecamatan Paal Merah Kota Jambi .................... 30
C. Dasar Hukum Pembentukan Kecamaran Paal Merah Kota Jambi ... 33
D. Visi dan Misi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ........................... 35
E. Struktur Kepengurusan ..................................................................... 38
F. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Kantor Camat Paal Merah
Kota Jambi ........................................................................................ 39
G. Program Kerja .................................................................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Upaya Pemerintah Daerah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
dalam Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan ................................ 51
B. Manajemen Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) dalam
Pengelolaan Sampah di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi .......... 54
C. Operasionalisasi dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Paal
Merah ............................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR SINGKATAN

PERDA : Peraturan Daerah

PASRAH : Persatuan Angkutan Sampah

SK : Surat Keputusan

Q.S : Qur’an Surah

BPS : Badan Pusat Statistik

TPA : Tempat Pembuangan Akhir

TPS : Tempat Pembuangan Sampah

GERMO : Gerobak Motor

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

PAN : Pendayaan Aparatur Negara

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

HAM : Hak Asasi Manusia

HATINYA : Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman

TUPOKSI : Tugas Pokok dan Fungsi

LPPD : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

SOP : Standar Operasional Prosedur

SNI : Standar Nasional Indonesia

xii
DAFTAR TABEL

TABEL I : Nama-Nama Pegawai Pemerintahan di Kecamatan Paal Merah 31

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Peta Kecamatan Paal Merah di Wilayah Kota Jambi .................. 31

GAMBAR 2 : Persentase Luas Kecamatan Paal Merah Menurut Kelurahan

2018 ............................................................................................. 32

GAMBAR 3 : Struktur Organisasi Kecamatan Paal Merah .............................. 38

GAMBAR 4 : Skema Manajemen Pengelolaan Sampah .................................... 52

GAMBAR 5 : Pola Pengumpulan Sampah Individual ........................................ 63

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan jumlah penduduk telah mengakibatkan perubahan yang besar

terhadap lingkungan hidup. Jumlah penduduk di Kota Jambi semakin meningkat dari

tahun ke tahun. Berdasarkan Data BPS, diketahui bahwa jumlah penduduk Kota

Jambi pada tahun 2017 sebanyak 591.134 jiwa dan meningkat menjadi 598.103 jiwa

pada tahun 2018.1

Peningkatan jumlah penduduk tersebut sebanding dengan peningkatan jumlah

konsumsi yang mempengaruhi besarnya peningkatan sampah di Kota Jambi. Hal itu

menjadi alasan kuat bahwa masalah sampah merupakan masalah utama yang harus

dipecahkan baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat,

pasti akan menimbulkan berbagai permasalahan di wilayah tersebut. Salah satu

permasalahan yang biasa timbul di wilayah tersebut adalah masalah sampah. Sampah

adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Hal-hal negatif

yang bisa diakibatkan oleh sampah adalah secara umum sampah bisa mempengaruhi

kesehatan masyarakat sekitar, karena untuk jenis sampah tertentu bisa menimbulkan

sumber penyakit. Sampah bisa menurunkan keindahan atau nilai estetika suatu

wilayah, diakibatkan penangan sampah yang buruk. Sampah juga bisa menyebabkan

polusi udara dan bau busuk yang menyengat. Sampah bisa menyebabkan bahaya

1
BPS Kota Jambi, Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Menurut Kab-Kota,tahun 2018

1
2

banjir pada musim penghujan, dimana sampah yang tidak terangkut dapat menjadi

penyumbat saluran-saluran air.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, volume sampah yang dihasilkan

di wilayah Kecamatan Paal Merah pada tahun 2018 berdasarkan perkiraan dapat

mencapai 50,2 ton per hari, sementara kemampuan dan daya angkut hanya berkisar

antara 41,4 ton per hari sampai dengan 45 ton per hari sehingga perlu didukung oleh

sistem pengelolaan sampah yang memadai.2

Menangani sampah memang persoalan yang tidak mudah hal ini dikarenakan

semakin meningkatnya jumlah penduduk pasti selalu diimbangi dengan semakin

tingginya tingkat konsumsi masyarakat dan berimplikasi pada produksi sampah.

Kondisi tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) untuk menampungnya, sumber daya manusia yang

Bertambahnya penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat

menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang dihasilkan.

Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu

dilakukan secara kompherensif dan terpadu dari hulu ke hilir. Pengelolaan sampah

diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggungjawab dan kewenangan pemerintah,

naik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, serta peran masyarakat sehingga

pengelolaan sampah dapat berjalan secara profesional, efektif dan efisien.

2
Hasil wawancara kepada Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH,
wawancara Senin, 17 Maret 2020
3

Pengelolaan sampah memerlukan kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan

sampah merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan. Pengertian bersih disini

sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah melainkan juga mengandung

pengertian yang mengarah ke tinjauan estetika.

Setiap aktifitas manusia secara pribadi maupun kelompok di rumah, kantor,

pasar, sekolah maupun dimana saja akan menghasilkan sampah, baik itu sampah

organik maupun sampah anorganik. Sampah disebutkan bahwa sisa kegiatan sehari-

hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat

organik atau anorganik yang bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang

dianggap tidak berguna lagi dan di buang ke lingkungan.3

Sebagian besar orang yang menganggap sampah merupakan masalah, padahal

setiap sampah terus bertambah dan tanpa mengenal hari libur karena setiap makhluk

terus menerus memproduksi sampah. Setiap hari sampah dihasilkan dari keluarga

atau rumah tangga yang dari sisi kuantitas atau jumlah biasanya menempati posisi

tertinggi. Sampah rumah sakit dan industri yang sangat berbahaya dan juga sampah

dari tempat-tempat umum misalnya terminal, pasar, tempat hiburan, sekolah, kantor,

taman dan lain-lain.4

Berbagai upaya dilakukan untuk menangani sampah namun upaya tersebut

kerap mengalami kendala. Salah satunya yang menimbulkan masalah pengelolaan

3
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
4
Suwerda. Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan) Disertai Penerapan Bank Sampah
“Gemah Ripah” di Dusun Badegan Bantul. (Yogyakarta: Pustaka Rihama,2012), Hlm. 9
4

sampah adalah besarnya biaya untuk menangani pengelolaan sampah mulai dari

pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pembuangan sampah di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Biaya ini semakin lama semakin meningkat sejalan

dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dengan bertambahnya penduduk maka

produksi sampah juga meningkat, oleh karena itu efektivitas pengelolaan sampah

harus di tingkatkan.

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani

sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar

kegiatan pengelolaan sampah meliputi : pengendalian banyaknya sampah,

pengumpulan sampah, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir.5

Penanganan sampah tidaklah mudah karena sangat kompleks, mencakup

aspek teknis, ekonomi dan sosiopolitis. Terdapat lima aspek manajemen dalam

pengelolaan sampah yaitu :6

1. Aspek organisasi (kelembagaan) yang menggerakkan, mengaktifkan dan

mengarahkan sistem;

2. Aspek pembiayaan yang merupakan komponen sumber dalam arti supaya

sistem mempunyai kinerja yang baik;

3. Aspek hukum dan peraturan (dasar hukum) yakni berupa komponen yang

menjaga pola atau dinamika sistem agar dapat mencapai sasaran secara

efektif;

5
Sejati. Pengolahan Sampah Terpadu, (Yogyakarta:Kanisius, 2009), Hlm. 96
6
Ibid Hlm. 99
5

4. Aspek peran serta masyarakat adalah komponen yang tidak bersifat subsistem

tetapi terikat erat sebagai penyediaan kapasitas kerja maupun pendanaan;

5. Aspek teknik operasional merupakan komponen yang paling dekat dengan

objek pengelolaan sampah. Terdiri dari sarana dan prasarana, perencanaan,

serta tata cara operasional pengelolaan sampah untuk kegiatan pewadahan,

pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Salah satu pilar pelaksanaan tata kepemerintahan yang baik (good

governance) adalah komitmen pada lingkungan hidup yang berarti diperlukan

penanganan pengelolaan sampah yang tetap berasaskan pada kelestarian lingkungan

hidup, serta dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup

diupayakan seminimal mungkin. Pemerintah Daerah sebenarnya telah berupaya untuk

melakukan pengelolaan sampah di wilayahnya melalui instansi pelaksanaan di bidang

kebersihan namun pengelolaan tersebut masih menggunakan cara-cara yang

konvensional serta dilaksanakan tanpa melakukan integritas pengelolaan yang

komprehensif.

Di dalam governance terdapat tiga komponen yang terlibat. Pertama, public

governance yang merujuk pada lembaga pemerintahan, sehingga dapat diartikan

sebagai tata kepemerintahan yang baik di lembaga-lembaga pemerintahan. Kedua,

corporate governance yang merujuk pada dunia usaha swasta, sehingga dapat

diartikan sebagai tata kelola perusahaan yang baik. Ketiga, civil society atau

masyarakat luas. Jika dikaitkan dengan kepedulian terhadap lingkungan, maka ketiga
6

komponen tersebut haruslah memiliki pola pikir yang sama terhadap pengelolaannya

yang efektif. Pemerintah bersama segenap jajaran aparatnya haruslah menunjukkan

contoh tauladan terhadap penanganan sampah di lingkungannya, dimulai dengan

membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan. Tentunya sebagai

komponen penting dalam kerangka good governance, peran swasta serta masyarakat

umum perlu secara sinergi berjalan bersama dalam mewujudkan tata kelola sampah

yang baik (good garbage management), proposional, efektif dan efisien.7

Jalan keluar terhadap pengelolaan sampah yang baik dilakukan secara garis

besar melalui pengelolaan sampah yang terorganisir dengan baik secara integratif

mulai dari hulu hingga hilir, termasuk kepada dampak yang mungkin ditimbulkan.

Selanjutnya adalah mengoptimalkan peran penting sektor swasta dalam penanganan

sampah yang salah satunya dapat dikembangkan melalui konsep kemitraan bersama.

Disamping hal tersebut juga perlu dibuatkan aturan hukum yang tegas menguraikan

hak dan kewajiban seluruh komponen yang terlibat dalam pengelolaan sampah dan

mendorong peran serta masyarakat untuk berperilaku serta mensukseskan

pengelolaan sampah yang lebih optimal.

Pemerintah Daerah Kota Jambi telah mengeluarkan aturan tentang

pengelolaan sampah yakni Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 08 Tahun 2013

tentang Pengelolaan Sampah dalam Mewujudkan Lingkungan Sehat dan Bersih di

Kota Jambi. Dengan adanya peraturan ini Pemerintah Daerah bermaksud agar

7
Sari, Maria A.P. dan Rustan, A. Implementasi Good Governance Dalam Pengelolaan
Sampah, (Samarinda:PKP 2A LAN III, 2009)
7

masyarakat mendapatkan lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan sehat serta

pelakunyapun jera.

Permasalahan penyelenggaraan pengelolaan sampah juga terjadi di Kota

Jambi terutama di Kecamaran Paal Merah. Dalam rangka untuk mendukung serta

mengurangi dan mengatasi persoalan sampah tentunya Kepala Kecamatan Paal

Merah membuat Surat Keputusan Camat Paal Merah No. 46 Tahun 2019 yang berisi

tentang Membentuk Program Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) di Kecamatan

Paal Merah Kota Jambi. Persatuan Angkutan Sampah ini memiliki efektivitas

pengambilan sampah di setiap rumah warga dan membuangnya ke transfer depo

sampah. Organisasi pengelolaan sampah ini pun dilakukan selayaknya seperti

organisasi-organisasi yang ada di masyarakat pada umumnya.8

Dengan telah disahkannya Surat Keputusan Camat Paal Merah Nomor 46

Tahun 2019 tentang Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH), untuk pertama kalinya

terdapat landasan legal bagi organisasi pengelolaan sampah di Jambi terutama pada

Kecamatan Paal Merah. Surat Keputusan tersebut mengatur tentang kewajiban semua

orang ikut dalam pengelolaan sampah dan kewajiban pengelola sampah baik itu

pemerintah atau pihak-pihak lain. Bagi Camat Paal Merah, Surat Keputusan ini

merupakan salah satu payung hukum yang kuat dalam organisasi pengelola sampah.

8
SK Camat Paal Merah Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Persatuan Angkutan Sampah
(PASRAH)
8

Permasalahan pengelolaan sampah di Kecamatan Paal Merah mencakup

berbagai aspek sebagai berikut :9

1. Penegakan aturan masih lemah karena belum maksimalnya masyarakat dalam

pengelolaan sampah. Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah

di lingkungan pemukiman maupun di saluran/sungai. Hal tersebut

dikarenakan kurangnya TPS yang dibagikan terutama bagi wilayah yang

letaknya di dalam lorong-lorong;

2. Tidak semua mobil besar bisa masuk kedalam lorong-lorong pemukiman

warga. Hal ini dikarenakan ukuran mobil yang terlalu besar, oleh karena itu

PASRAH merupakan wadah bagi Gerobak Motor (Germo) untuk mengambil

sampah.

Berdasarkan paparan diatas, pengelolaan sampah merupakan hal yang patut

menjadi perhatian. Oleh karena itu, maka dirasa perlu untuk melakukan evaluasi

terhadap implementasi pengelolaan sampah melalui program angkutan sampah pada

praktiknya di Kota Jambi khususnya di Kecamatan Paal Merah.

Melihat hal tersebut peneliti ingin mengkaji mengenai implementasi kebijakan

yang dikeluarkan oleh Camat Paal Merah dalam pengelolaan angkutan sampah.

Untuk itu penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai “Implementasi

Pengelolaan Sampah Melalui Program Persatuan Angkutan Sampah (Studi di

Kecamatan Paal Merah Kota Jambi)”.

9
Hasil wawancara kepada Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH,
wawancara Senin, 17 Maret 2020
9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana upaya pemerintah daerah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

dalam pelayanan publik di bidang kebersihan?

2. Bagaimana manajemen Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) dalam

pengelolaan sampah di Kecamatan Paal Merah?

3. Sejauhmana operasionalisasi dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Paal

Merah ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk :

a. Ingin mengetahui upaya pemerintah daerah Kecamatan Paal Merah Kota

Jambi dalam pelayanan di bidang kebersihan;

b. Ingin mengetahui manajemen Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH)

dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Paal Merah;

c. Ingin mengetahui operasionalisasi dalam pengelolaan sampah di

Kecamatan Paal Merah.

2. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kecamatan Paal Merah,

yakni menjadi bahan masukan berupa informasi tentang manajemen


10

pengelolaan sampah yang sesuai dengan teori-teori yang ada sehingga

program ini dapat berjalan yang diharapkan;

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada staf dan pegawai

Kecamatan Paal Merah tentang pelaksanaan pengelolaan sampah yang ada

di Kecamatan Paal Merah;

c. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan

pengetahuan bagi akademisi dalam pendistribusian sampah sehingga

mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan praktek

pendistribusian secara baik dan benar;

d. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu

Pemerintahan di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi;

e. Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya.

D. Batasan Masalah

Pembatasan masalah harus dibatasi karena hal ini bertujuan untuk

memfokuskan perhatian dan observasi agar diperoleh kesimpulan yang benar dan

mendalam pada aspek yang diamati. Peneliti membatasi masalah yaitu implementasi

dari adanya program Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) berdasarkan Surat

Keputusan Camat Paal Merah Nomor 46 Tahun 2019.


11

E. Kerangka Teori

A. Teori Manajemen Publik

1. Pengertian Manajemen Publik

Menurut John M. Echols & Hassan Shadily manajemen dalam bahasa

inggris yaitu dikenal dengan kata “manage” yang berarti mengurus,

mengatur, melaksanakan, dan mengelola,. Sedangkan dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia menurut W.J.S Poerwadarminta manajemen diartikan

sebagai cara mengelola suatu perubahan besar. Pengelolaan atau pengaturan

dilaksanakan oleh seorang manajer (pengatur/pemimpin) berdasarkan urutan

manajemen.10

Sementara kata manajemen secara etimologis adalah seni

melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga dipandang sebagai disiplin

ilmu yang mengajarkan manusia bagaimana cara mendapatkan tujuan

organisasi upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik

organisasi.

Manajemen publik dapat diartikan sebagai bagian yang sangat penting

dari Administrasi Publik (yang merupakan bidang kajian yang lebih luas),

karena administrasi publik tidak membatasi dirinya hanya pada pelaksanaan

manajemen pemerintah saja tetapi juga mencakup aspek politik, sosial,

kultural, dan hukum yang berpengaruh pada lembaga-lembaga publik.

Manajemen publik berkaitan dengan fungsi dan proses manajemen yang


10
Badrudin. Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung:Alfabeta, 2015), Hlm. 1
12

berlaku baik pada sektor publik (pemerintah) maupun sektor diluar

pemerintahan yang bertujuan mencari untung. Setiap keberhasilan dari sebuah

program kegiatan tidak terlepas sebuah manajemen. Manajemen adalah cara

yang digunakan banyak orang dalam mengelola sesuatu sehingga menjadi

teratur, terarah, terkendali, serta lebih sistematis. Begitu juga dengan

manajemen pengelolaan sampah diperlukan suatu tata kelola mulai dari

tempat asal sampah berada hingga sampah dibuang ke Tempat Penampungan

Akhir (TPA).

Sementara itu, George R. Terry dalam buku Principles of Management

juga menyatakan bahwa management is the accomplishing of a predetermined

of objectives through the efforts of other people atau manajemen adalah

pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama

usaha orang lain.11 Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individual

atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen berorientasi pada proses yang berarti bahwa manajemen

membentuk sumber daya manusia, pengetahuan dan keterampilan agar

aktivitas menjadi lebih efektif atau dapat menghasilkan tindakan dalam

mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, tidak akan ada organisasi yang akan

sukses apabila tidak menggunakan manajemen yang baik. Berdasarkan

paparan diatas menurut penulis yang dimaksud dengan manajemen adalah

11
Sukarna. Dasar-Dasar Manajemen,(Bandung:CV Mandar Maju,2011).Hlm 3
13

ilmu yang mengatur proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya guna mencapai hasil yang sesuai.

George R. Terry mengemukakan bahwa pengelolaan sama dengan

manajemen sehingga pengelolaan dipahami sebagai suatu proses membeda-

bedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerak dan pengawasan

dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menjelaskan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengelolaan atau yang sering disebut

manajemen pada umumnya sering dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas dalam

organisasi berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan.12

2. Fungsi Dasar Manajemen

George R. Terry membagi empat fungsi dasar manajemen yaitu

Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating

(Pelaksanaan/Penggerak) dan Controlling (Pengawasan). Keempat fungsi

manajemen ini disingkat dengan POAC.13

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah pemilihan fakta dan penghubung fakta-fakta serta

pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk

12
George R. Terry. Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009). Hlm 9
13
Sukarna. Dasar-Dasar Manajemen,(Bandung:CV Mandar Maju,2011)
14

massa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.14

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa adanya hubungan

dengan yang lain tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing

unit. Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan dan penyusunan

macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan

orang-orang terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor fisik

yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang yang

dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan

setiap kegiatan yang diharapkan.15

c. Actuating (Pelaksanaan/Penggerak)

Menurut George R. Terry mengatakan penggerak ialah

membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok supaya

berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas

serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak

pimpinan.16

Tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau

tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas,

14
Ibid., hlm 10
15
Ibid., hlm 38
16
Ibid., hlm 82
15

menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya,

mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasaran hanyalah merupakan

pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi.

d. Controlling (Pengawasan)

Menurut George R. Terry pengawasan dapat dirumuskan sebagai

proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang

dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bilamana perlu

melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana

yaitu selaras dengan standard (ukuran).17

Pengawasan mempunyai peranan atau kedudukan yang sangat penting

dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah

pelaksanaan kerja teratur, tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning,

organizing, actuating baik tetapi apabila pelaksanaannya tidak teratur, tidak

tertib dan tidak terarah maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.

Dengan demikian pengawasan mempunyai fungsi untuk mengawasi segala

kegiatan agartertuju kepada sasarannya sehingga tujuan yang telah ditetapkan

tercapai.

B. Teori Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan

17
Ibid., hlm 110
16

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI) dijelaskan bahwa

pelayanan sebagai perihal cara melayani, servis/jasa, cara atau hasil pekerjaan

melayani.

Menurut Moenir pelaksanaan pelayanan dapat diukur dan dapat

ditetapkan standarnya, baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun

hasilnya. Dengan adanya standar manajemen maka dapat direncanakan,

dilaksanakan dan diawasi serta dievaluasi kegiatan pelayanan agar hasil akhir

memuaskan pada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan.18

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan

merupakan suatu kegiatan atau proses yang berlangsung secara

berkesinambungan atau terus menerus dalam interaksi antara seseorang

dengan orang lain dan memberikan kepuasan pelanggan atas kerja yang

dilakukan.

Pelayanan yang baik dapat menciptakan simpati dari masyarakat

sehingga akan menimbulkan kepercayaan. Dengan adanya kepercayaan

masyarakat, sistem kinerja pelayanan akan menjadi lebih lancar. Kualitas

pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.19

Pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh sesorang atau

sekelompok orang dengan landasan faktor internal melalui sistem, prosedur,

18
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006). Hlm. 27
19
Fandi Tjiptono, Manajemen Jasa, (Jakarta:Penerbit Andi Offiet, 1998). Hlm. 24
17

dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain

sesuai dengan haknya.20

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pelayanan sangat

memegang peranan penting dalam membangung citra positif bagi sebuah

lembaga khususnya yang berkaitan dengan pelayanan jasa. Semakin baik

layanan yang diberikan maka akan berdampak positif bagi pendapatan

retribusi daerah.

2. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan

kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada produk secara fisik.21

Pelayanan publik bisa diartikan juga sebagai pemberian pelayanan

(melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

telah ditetapkan.22

Pelayanan publik tetap menarik untuk dicermati karena pelayanan

yang diberikan oleh aparatur pemerintah kepada publik masih belum baik atau

tidak memuaskan. Di tiga puluh empat provinsi di Indonesia tentang kinerja

20
Moenir, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap pembinaan Kepegawaian,(
Jakarta:PT. Gunung Agung, 1990 ). Hlm.23
21
Ibid., hlm 98.
22
Bonar SK, Manajemen Jasa Pelayanan, (Jakarta:Rhineka Cipta, 1995). Hlm. 121.
18

pelayanan publik menyebutkan dalam pelaksanaan otonomi daerah tidak

memperburuk kualitas pelayanan publik, tetapi secara umum praktek

penyelenggaraan pelayanan publik masih jauh dari prinsip-prinsip pemerintah

yang baik.23

Pelayanan publik menurut keputusan Menteri Pendayaan Aparatur

Negara (PAN) Nomor 25 Tahun 2003 adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan dalam penyelenggaraan pelayanan masyarakat sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan.24

Berkaitan dengan pelayanan masyarakat dalam menyongsong era

globalisasi pemerintah harus mempersiapkan seluruh aparatnya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan sopan santun dalam melayani

masyarakat. Kemampuan apparat pelayanan dalan menghayati sopan santun

ini merupakan syarat mutlak untuk menjaga citra instansinya. Oleh karena itu,

perlu dijaga agar jangan sampai terjadi hal-hal yang bisa menyinggung

perasaan masyarakat yang dilayaninya.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang implementasi dalam

pengelolaan sampah di Indonesia secara umum sudah banyak dilakukan. Sepanjang

23
Dwiyanto Agus, Governance and Decentralization, ( Jakarta:PT. Gramedia, 2002) Hlm.
102.
24
Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara (PAN) Nomor 25 Tahun 2003.
19

penulis ketahui ada beberapa penelitian sebelumnya mengangkat tema yang sama

berkaitan dengan implementasi dalam pengelolaan sampah yaitu :

Skripsi Mahasiswa UIN Jambi dilakukan oleh Abdul Razak, dengan judul

“Kebijakan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah

(Studi Kasus Dinas Tata Kota Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran

Kabupaten Muaro Jambi)”.25 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif dengan instrumen pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Pemerintah sudah mengeluarkan

kebijakan dalam menanggulangi sampah di Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana

yang tertuang dalam Perda Kabupaten Muaro Jambi Nomor 09 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. Kendala yang dihadapi pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi dalam menanggulangi sampah anatar lain: kurangnya sarana

dan prasarana, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada

tempatnya, kurangnya gaji pegawai kebersihan, dan jumlah petugas kebersihan. Dan

upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam menanggulangi

sampah yakni menjalankan peraturan, memberi himbauan kepada masyarakat untuk

mematuhi peraturan yang ditetapkan, pemerintah menambah sarana dan prasarana

bak sampah dan pengangkut dari TPS ke TPA, dan melakukan gotong-royong 2 kali

seminggu.

25
Abdul Razak, Kebijakan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Menanggulangi
Sampah (Studi Kasus Dinas Tata Kota Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Muaro Jambi, Tahun 2017
20

Studi lainnya yaitu Skripsi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi dilakukan oleh Alan Saputra, dengan judul “Kinerja

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Menjaga Kebersihan Muara

Sungai Batanghari”.26 Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat dua kinerja Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam menjaga kebersihan muara sungai

Batanghari, diantaranya: perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah

kabupaten menerima permasalahan di masyarakat dan memeriksanya dengan baik

melalui perencanaan dan pelaksanaannya di lapangan dan pengawas kebijakan,

dimana kebijakan yang telah dibuat terus dilakukan pemantauan dalam aplikasinya

agar masyarakat tersadarkan agar tidak membuat pencemaran lingkungan. (2)

Terdapat dua kendala Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam menjaga

kebersihan muara sungai Batanghari, diantaranya partisipasi masyarakat masih

rendah, dimana masyarakat masih ada yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan

penyuluhan dan perawatan sepanjang aliran sungai Batanghari, rendahnya pengawas

kebijakan, dimana baik pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten masih terbatas

dampak SDM untuk selalu memeriksa dampak dari pencemaran lingkungan di aliran

sungai batanghari. (3) Terdapat dua upaya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung

Timur dalam menjaga kebersihan muara sungai Batanghari, diantaranya penyuluhan

secara berkala, dimana penyuluhan dilakukan agar masyarakat paham akan

26
Alan Saputra, Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Menjaga
Kebersihan Muara Sungai Batanghari, Jambi. Tahun 2019
21

pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di

sungai, bergotong-royong menjaga lingkungan, dimana bersama-sama meningkatkan

kesadaran dan kepedulian baik dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga,

merawat dan juga membershkan sampah yang mengganggu lingkungan sekitar warga

Penelitian lain yaitu Skripsi Mahasiswa oleh Amin Ma’ruf, dengan judul

“Implementasi Pelayanan Persampahan di Desa Sungai Duren ditinjau dari Peraturan

Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 09 Tahun 2012 Tentang Retribusi di

Kabupaten Muaro Jambi.”27. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Implementasi pelayanan persampahan di Desa

Sungai Duren ditinjau dari Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 09

Tahun 2012 Tentang Retribusi Persampahan di Kabupaten Muaro Jambi, diantaranya

partisipasi dan akuntabilitas. (2) Terdapat dua faktor penghambat implementasi

pelayanan persampahan di Desa Sungai Duren, diantaranya : Minimnya pertisipasi

masyarakat dan terbatasnya SDM yang memadai. (3) Terdapat dua faktor pendukung

implementasi pelayanan persampahan di Desa Sungai Duren, diantaranya:

peningkatan disiplin kerja dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Dari ketiga Penelitian terdahulu diatas menjadi perbedaan dalam penelitian

ini. Ada beberapa konsep yang akan diakomodir untuk memperkuat analisis dalam

27
Amin Ma’ruf, Implementasi Pelayanan Persampahan di Desa Sungai Duren ditinjau dari
Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 09 Tahun 2012 Tentang Retribusi di Kabupaten
Muaro Jambi, Jambi. Tahun 2019
22

pembahasan hasil penelitian. Adapun perbedaan penelitian yang diteliti dengan

beberapa penelitian terdahulu adalah penelitian ini lebih memfokuskan pada

implementasi kebijakan pengelolaan sampah, yang mencakup dalam tiga

implementasi kebijakan yaitu aspek organisasi, aspek operasionalisasi serta aspek

partisipasi masyarakat.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam meneliti maka peneliti membuat jadwal

yang sistematis

NO KEGIATAN Tahun 2019/2020

Agustus Oktober
Februari September November
Maret Oktober Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan X
Judul

2 Pembuatan X
Proposal

3 Perbaikan X
Proposal dan
seminar
4 Surat izin X
Riset

5 Pengumpulan X
Data

6 Pengolahan X
data dan
analisis data
23

7 Pembuatan X
Laporan

8 Bimbingan X
dan
Perbaikan

9 Agenda dan X
Ujian Skripsi

10 Perbaikan
dan
Penjilidan
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Paal Merah yang beralamat di JL.

Sultan Syahril No. 73, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota

Jambi, Kode Pos 36139 dan juga di rumah warga untuk observasi lebih lanjut.

Penelitian ini dilakukan setelah keluar surat izin riset sampai penelitian selesai.

B. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya

pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada alasan bahwa

permasalahan yang dikaji di dalam penelitian ini memerlukan sejumlah data lapangan

yang bersifat aktual dan konseptual. Disamping itu, pendekatan kualitatif lebih peka

dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi dan situasi yang berubah-ubah selama

penelitian berlangsung.28

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data,

yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat atau

informan, baik yang dilakukan melalui wawancara maupun pengamatan langsung

oleh penulis yang sifatnya relative lebih subjektif karena terbentuk persepsi pribadi.

28
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2007), hlm. 10

22
Data primer merupakan data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian atau keseluruhan

data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan.29 Pada penelitian ini penulis

menggunakan data primer yang berasal dari hasil wawancara dengan informan

(sample) yang penulis tentukan untuk penelitian ini.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara

tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara

mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik karena sudah diperoleh

dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya.30 Contohnya seperti buku-buku teoritis,

makalah-makalah ilmiah, laporan-laporan, arsip-arsip, dan berbagai aturan dengan

berbagai variabel yang diteliti yaitu Implementasi Pengelolaan Sampah Melalui

Program Angkutan Sampah di Kecamatan Paal Merah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.31 Beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu :

29
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas syariah, Edisi Revisi. (Jambi: Syariah
Press 2012), hlm 45.
30
Ibid., Hlm. 45
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm 308
a. Teknik Observasi (Pengamatan)

Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi (pengamatan) di 2 RT setiap

Kelurahan yang ada di Paal Merah, jumlah Kelurahan di Paal Merah ada 5,

jadi total peneliti melakukan observasi yaitu 10 Rukun Tetangga yang ada di

Kecamatan Paal Merah serta di kantor Camat Paal Merah untuk memperoleh

informasi serta gambaran empiris tentang data-data yang diperlukan.

Observasi meliputi segala hal yang menyangkut pengamatan aktivitas ataupun

kondisi pelaku.

b. Teknik Wawancara

Dalam mengumpulkan data dan informasi, peneliti menggunakan metode

wawancara tak berstruktur (unstructured interview) yaitu wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.32 Dalam

penelitian ini, peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan,

wawancara ini untuk memperoleh data yang maksimal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan, pemilihan,

pengolahan, dan penyampaian informasi bukti dan keterangan (gambar,

32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2018), Cet ke-
27, hlm.320
kutipan, dan bahan referensi lainnya) sebagai data yang mendukung

penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam buku Sugiyono menyatakan bahwa analisis data

kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga dapat

mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Data yang

terkumpul dalam penelitian kualitatif banyak sekali yang biasanya meliputi ratusan

bahkan ribuan halaman. Data yang terkumpul secepatnya dianalisis dan ditafsirkan

oleh peneliti sehingga data yang menjadi dingin atau kadaluarsa tidak akan terjadi.33

Jadi, di dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang

diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan di analisis.

Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus

menerus sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan

(conclushion drawing and verification).34

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data

33
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung : CV. Alfabeta, 2009), Cet ke-8, hlm. 244
34
Ibid., Hlm. 246
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya

serta mencarinya bila diperlukan.35

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data reduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data tersebut

untuk mempermudah dalam memahami apa yang terjadi dan

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart, dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.36

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing and Verification)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.37

35
Ibid., Hlm. 247
36
Ibid., Hlm. 249
37
Ibid., Hlm. 252
Sejalan dengan penjelasan diatas, kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,

tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa

masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.


BAB III
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Kecamatan Paal Merah Kota Jambi terbentuk dan didirikan berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pembentukan

Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Jambi (Lembaran Daerah Tahun 2008

Nomor 12), Peraturan Walikota Jambi Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tugas Camat,

Sekretariat, dan Tugas Seksi, Sub Seksi, Sub Bagian serta Tata Kerja pada Kantor

Camat Kota Jambi (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 32). Dan peraturan Daerah

Kota Jambi Nomor 31 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kecamatan Alam Barajo,

Kecamatan Danau Sipin, dan Kecamatan Paal Merah, yang semula wilayah

Kecamatan Paal Merah berasal dari Kecamatan Jambi Timur.38

B. Gambaran Umum Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Kecamatan Paal Merah yang merupakan pemekaran wilayah berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pembentukan

Kecamatan Alam Barajo, Kecamatan Danau Sipin, dan Kecamatan Paal Merah.

Berdasarkan SK Gubernur Jambi No.9/A-I/1965 pada 05 Juni 1965 tentang

penetapan kecamatan di Kota Jambi, Kota Jambi memliki 6 kecamatan. Salah satu

kecamatan di Kota Jambi adalah Kecamatan Paal Merah. Kecamatan Paal Merah ini

38
Narasi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi 2019

30
terdiri dari 5 Kelurahan. Sampai dengan tahun 2018, jumlah Camat yang pernah

memimpin Paal Merah sebanyak 1 orang.39

Kecamatan ini memiliki peran yang sangat penting sebagai wilayah strategis

Kota Jambi karena berada di pintu gerbang utama Provinsi Jambi melalui jalur udara

karena kawasan Bandar Udara Sulthan Thaha berada di wilayah Kelurahan Paal

Merah dan Kelurahan Lingkar Selatan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kota Jambi, Kecamatan Paal Merah berada dikawasan Pengembangan

Perumahan, industri dan pergudangan yang didukung oleh jalan utama lingkar luar

kota yang terkoneksi dengan jalur utama pelabuhan Peti Kemas Talang Duku Jambi

sebagai penunjang perdagangan nasional dan Internasional Provinsi Jambi.40

Kecamatan Paal Merah terletak di sisi selatan Kota Jambi, dengan ketinggian

rata-rata 12m dari permukaan air laut. Batas-batas Kecamatan Paal Merah adalah

sebagai berikut :41

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kota Baru.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten

Muaro Jambi.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Jambi Selatan dan Jambi Timur.

39
Badan Pusat Statistik Kota Jambi, Kecamatan Paal Merah Dalam Angka 2019
40
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2019 Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi, Hlm. 3
41
Ibid., Hlm. 4
Adapun peta wilayah Kecamatan Paal Merah sebagai berikut :42

Gambar 1
Peta Kecamatan Paal Merah di Wilayah Kota Jambi

Keadaan wilayah Kecamatan Paal Merah datar dengan luas 280,05 Km2 dan

terdiri dari 5 Kelurahan :

1. Kelurahan Paal Merah dengan luas 51 Km2 atau 18,21% dari luas kecamatan.

2. Keluarahan Talang Bakung dengan luas 86,4 Km2 atau 30,85% dari luas

kecamatan.

3. Kelurahan Eka Jaya dengan luas 80,73 Km2 atau 28,83% dari luas kecamatan.

4. Kelurahan Lingkar Selatan dengan luas 17,2 Km2 atau 6,14% dari luas

kecamatan.

5. Keluarahan Payo Selincah dengan luas 15,97 Km2 atau 15,97% dari luas

kecamatan.
42
Ibid.,
Adapun persentase luas Kecamatan Paal Merah sebagai berikut :43

Gambar 2
Persentase Luas Kecamatan Paal Merah Menurut Kelurahan 2018

C. Dasar Hukum Pembentukan Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Adapun dasar hukum pembentukan Kecamatan Paal Merah Kota Jambi,

sebagai berikut :44

1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi

Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

2) Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

43
Badan Pusat Statistik Kota Jambi, Kecamatan Paal Merah Dalam Angka 2019, Hlm. 4
44
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Kecamatan
Alam Barajo, Kecamatan Danau Sipin dan Kecamatan Paal Merah
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3) Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 1986 Tentang Perubahan Batas

Wilayah Kotamadya Dati II Jambi dan Kabupaten Dati II Batanghari

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 7, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3320);

4) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4826);

6) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemeintah Kota Jambi (Lembaran

Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 7).

D. Visi dan Misi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

1. Visi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi


Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana instansi pemerintah

harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi juga sebagai suatu

gambaran yang memandang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi

pemerintah.45

Dengan memperhatikan berbagai aspek dan nilai-nilai luhur organisasi

seperti tanggung jawab, kesejahteraan, keseimbangan, semangat juang, kebersamaa,

prestasi kerja dan berguna bagi orang lain, maka visi Kecamatan Paal Merah adalah

“TERWUJUDNYA KELUARGA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA

TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK MULIA DAN BERBUDI LUHUR,

SEHAT, SEJAHTERA, MAJU DAN MANIDRI, KESETARAAM DAN

KEADILAN GENDER SERTA KESADARAN HUKUM DAN LINGKUNGAN”.46

2. Misi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Misi merupakan penjabaran dari Visi, dimana Misi harus seiring dan

searah dengan Visi yang sudah ditetapkan, sehingga tujuan dari Visi dapat terlaksana

dan berhasil dengan baik.47

1. Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan jalan

menghayati dan mengamalkan Pancasila serta meningkatkan

pelaksanaan hak dan kewajiban sesuai dengan Hak Asasi Manusia

(HAM), demokrasi, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan

45
Laporan Kinerja (LKJ) Kecamatan Paal Merah Tahun 2017
46
Kecpaalmerah.jambikota.go.id/page/detail/sejarah-dan-visi-misi. Diakses : 27 Maret 2020
47
Laporan Kinerja (LKJ) Kecamatan Paal Merah Tahun 2017, Hlm. 10
kegotong royongan serta pembentukan watak bangsa yang mantap

dan seimbang;

2. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan yang diperlukan

dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan

pendapatan keluarga;

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya

peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui Halaman Asri

Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK, sandang, dan

penataan perumahan sehat;

4. Meningkatkan derajat kesehatan fisik dan mental, kelestarian

lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana untuk

kehidupannya dan perencanaan ekonomi keluarga serta

membiasakan menabung;

5. Meningkatkan pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan,

pengorganisasian maupun pelaksanaan program-programnya yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat serta

ketentuan yang berlaku.48

E. Struktur Kepengurusan

48
Kecpaalmerah.jambikota.go.id/page/detail/sejarah-dan-visi-misi. Diakses : 27 Maret 2020
1. Pejabat Pemerintahan di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi49

Tabel 1 Nama-Nama Pegawai Pemerintahan di Kecamatan Paal Merah


No Nama Golongan Jabatan
1 Drs. Amran, ME IV Camat
2 Khairiansyah, S.STP, MH III Sekcam
3 Amalia Kemala Sari, SE III Kasi Pmk
4 M. Al Muhdor, SH III Kasi Pem
5 Fadhilah Iskandar, SH III Kasi Trantib
6 Guntur Harita Putra, S.I.Kom., III Kasi Sosial
MM
7 Syaflinda Roza, SH III Kasi Pelayanan Umum
8 Evi Idawati III Kabag Umum dan
Kepegawaian
9 Yulinda Siskawaty, ST III Kabag Perencanaan &
Keuangan
10 Azwar Anas, S.Kom Staf Bagian Umum
Rifan Triyandi, S.Kom &Kepegawaian
11 Jalaluddin II
Yuliati, S.IP III Staf Bagian
Andi Wibisana M, S.Kom Perencanaan &
Rona Ria, S.Kom Keuangan
Harman Novriansyah, AMd
Indra Purnama
12 Teddy Sudrajat, S.Kom Staf Seksi
Pemerintahan
13 Satrio Handoko, S.IP Staf Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
14 M. Handoko Staf Seksi Trantib
15 Ricky Mursalin Putra, Amd Staf Seksi Pelayanan
Umum
16 Fitria Audita Staf Seksi
Kesejahteraan Sosial

49
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2019 Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi, Hlm. 9
CAMAT
Drs. AMRAN, ME

Gambar 3 SEKRETARIS CAMAT


Struktur Organisasi Kecamatan Paal Merah Khairiansyah, S.STP, MH

KASUBBAG KASUBBAG UMUM


PERENCANAAN & & KEPEGAWAIAN
KEUANGAN Evi Idawati
Yulinda Siskawaty, ST
STAF
STAF Azwar Anas, S. Kom
Jalaluddin Rifan Triyandi, S. Kom
Yuliati, S. IP
Andi Wibisana M, S. Kom PENGEMUDI
Rona Ria, S. Kom SANDY SOEJARWO
Harman Novriansyah, Amd
Indra Purnama PENJAGA MALAM
KANTOR
M. AYUB
INDRA SAPUTRA
M. FIKRI ALDI

CLEANING SERVICE
MAYARITA
WIWIK PUSPITA
NOVITA SARI
KASI KASI PEMBERDAYAAN KASI TRANTIB KASI PELAYANAN KASI KESEJAHTERAAN
PEMERINTAHAN MASYARAKAT UMUM SOSIAL
M. Al Muhdor, SH Amalia Kemala Sari, SE Fadhilah Iskandar,
38SH Ricky Mursalin Putra Ricky Mursalin Putra, A. Md
STAF STAF STAF STAF STAF
Teddy Sudrajat, S. Kom Satrio Handoko, S. IP M. Handoko M. Handoko M. Handoko
39

F. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Kantor Camat Paal Merah Kota Jambi

a. Camat memiliki tupoksi sebagai berikut :50

1. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum;

3. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undangan;

4. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum;

5. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

Kecamatan;

6. Pembinaan penyelenggraan Kelurahan;

7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya

dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Kelurahan;

b. Sekretaris Camat memiliki tupoksi sebagai berikut :51

1. Melaksanakan urusan umum seperti administrasi, tata usaha, membuat

laporan kepada camat;

2. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga kecamatan;

3. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan rumah tangga kecamatan;

4. Mengelola administrasi umum, kepegawaian dan keuangan kecamatan;

50
Narasi Kecamatan Paal Merah Tahun 2019, Hlm. 9
51
Ibid.,
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang

tugasnya.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tupoksi sebagai berikut :52

1. Menyusun rencana kerja sub bagian umum dan kepegawaian;

2. Menerima, membukukan, mendistribusikan surat masuk, menyortir, dan

mengirimkan surat kepada satuan kerja lain;

3. Merencanakan kebutuhan, menginventarisir perlengkapan, melaksanakan

pengadaan dan melakukan perawatan barang inventaris kecamatan;

4. Menyusun, meneliti dan meregistrasi keputusan camat;

5. Menyiapkan dan menyusun rancangan keputusan Walikota;

6. Menyusun standar operasional prosedur kecamatan;

7. Menghimpun data dan menyajikan informasi yang berhubungan dengan

sub bagian umum dan kepegawaian;

8. Melaksanakan kegiatan publikasi, humas dan protokol;

9. Melaksanakan pengelolaan asset dan barang daerah;

10. Membuat jadwal rapat kegiatan kecamatan;

11. Melaksanakan urusan rumah tangga kecamatan;

12. Menyiapkan, mengusulkan, mengolah data dan dokumentasi pegawai

yang meliputi kenaikan pangkat, permohonan izin dan tugas belajar, cuti,

perpindahan, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa dan sanksi,

pemberhentian, kenaikan gaji berkala, tunjangan dan pensiun;


52
Ibid.,
13. Menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja, peta jabatan dan uraian

tugas terhadap seluruh jabatan pada kecamatan dan kelurahan;

14. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis Pendidikan dan

pelatihan, calon peserta Pendidikan dan pelatihan serta calon peserta ujian

dinas pegawai;

15. Menyusun daftar urut kepangkatan dan membuat analisis jabatan;

16. Mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu

tabungan asuransi pensiun dan kartu asuransi kesehatan;

17. Menyiapkan dan memproses sasaran kinerja pegawai (SKP) dan laporan

pajak-pajak pribadi;

18. Mengelola absensi atau daftar hadir pegawai;

19. Membuat laporan tahunan kecamatan, laporan kinerja dan laporan

pengelolaan asset barang daerah;

20. Menghimpun dan melakukan penyimpanan administrasi pengelolaan

kearsipan;

21. Membuat laporan bulanan dan tahunan;

22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidangnya.

d. Sub Bagian Perencanaan Keuangan mempunyai tupoksi sebagai berikut :53

1. Menyusun rencana kerja sub bagian perencanaan dan keuangan;

53
Ibid., Hlm. 11
2. Menyusun dan menyiapkan rencana strategis, rencana kerja tahunan,

indikator kerja utama serta pendapatan kinerja di lingkungan kecamatan;

3. Menyususn dan menyiapkan anggaran kegiatan pemerintahan kecamatan

meliputi dokumen KUA PPAS, RKA dan DPA;

4. Melaksanakan dan menyelenggarakan proses pengelolaan keuangan

meliputi : pembukuan, perbendaharaan dan kas;

5. Melaksanakan urusan pembayaran gaji pegawai dalam lingkungan

pemerintahan kecamatan dan kelurahan;

6. Menyusun pertanggungjawaban keuangan kegiatan pemerintahan

kecamatan;

7. Membuat laporan keuangan kecamatan;

8. Menghimpun dan menyusun laporan realisasi fisik dan keuangan;

9. Menghimpun dan melakukan penyimpanan administrasi pengelolaan

keuangan;

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

e. Seksi Pemerintahan mempunyai tupoksi sebagai berikut :54

1. Melaksanakan pembinaan administrasi kependudukan dan catatan sipil,

informasi komunikasi serta ketenagakerjaan;


54
Ibid.,
2. Melaksanakan penataan pertanahan dan batas kelurahan;

3. Menghimpun dan menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan kelurahan;

4. Menghimpun data kependudukan informasi dan komunikasi, pertanahan,

pajak bumi dan bangunan dan batas kelurahan;

5. Melaksanakan pembinaan kelompok informasi masyarakat;

6. Menyelenggarakan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil;

7. Membantu melaksanakan pengawasan orang asing dalam lingkungan

kecamatan dan kelurahan;

8. Membantu penyususnan pembentukan, penghapusan, pemekaran dan atau

penggabungan kelurahan;

9. Membantu penyelenggaraan pembutaan akta tanah, penerimaan pajak

bumi dan bangunan dan penrimaan pendapatan asli daerah lainnya;

10. Membantu kelancaran penetapan batas kecamatan dan kelurahan;

11. Membantu persiapan dan pelaksanaan ganti rugi objek land reform dan

ganti rugi tanah rakyat serta membantu pelaksanaan konsolidasi tanah dan

persiapan pengadaan tanah untuk kepentingan umum;

12. Menyiapkan bahan rapat kerja camat tingkat kota dan provinsi;

13. Membuat laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

14. Menghimpun dan melakukan penyimpanan data asministrasi seksi

pemerintahan umum;

15. Membuat laporan bulanan dan tahunan;


16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesua dengan bidang

tugasnya.

f. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tupoksi sebagai berikut :55

1. Menyususn rencana kerja seksi pemberdayaan masyarakat;

2. Melaksanakan pembinaan perekonomian, kebudayaan, teknologi tepat

guna, lingkungan hidup dan kebersihan;

3. Menyelenggarakan musyawarah rencana pembangunan kecamatan;

4. Menghimpun data usaha mikro dan kecil di kecamatan;

5. Melaksanakan pembinaan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan

perempuan;

6. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan musyawarah rencana

pembangunan kelurahan;

7. Membantu pelaksanaan penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan;

8. Menyusun jadwal dan melaksanakan gotong royong kebersihan

lingkungan;

9. Melakukan pembinaan rukun tetangga, lembaga dan organisasi

kemasyarakatan;

10. Membantu pengembangan adat daerah dan menginventarisasi lembaga,

tokoh dan pemuka masyarakat;

11. Menghimpun data dan menyajikan informasi pemberdayaan masyarakat;


55
Ibid., Hlm. 12
12. Membuat laporan bulanan dan tahunan;

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

g. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tuposi sebagai berikut :56

1. Menyusun rencana kerja seksi kesejahteraan sosial;

2. Melaksanakan pembinaan mental dan spiritual masyarakat dalam

kecamatan;

3. Melaksanakan pembinaan peningkatan gizi keluarga di kecamatan;

4. Membantu penyelenggaraan pembinaan kegiatan sosial di kecamatan;

5. Membantu dan melaksanakan pemantauan penyaluran bantuan sosial dan

distribusi bantuan barang bagi korban bencana di kecamatan;

6. Menghimpun data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan

membantu penanganan masalah-masalah sosial di kecamatan;

7. Menghimpun data peserta jaminan kesehatan masyarakat di kecamatan;

8. Melakukan pembinaan lembaga pengembangan tilawatil qur’an di

kecamatan;

9. Melakukan pembinaan dan pengembangan Pendidikan, kebudayaan,

pemuda dan olahraga di kecamatan;

10. Menghimpun data dan menyajikan informasi sosial di kecamatan;

11. Melakukan pembinaan usaha kesehatan, keluarga berencana, pangan dan

gizi di kecamatan;
56
Ibid., Hlm. 13
12. Membuat laporan bulanan dan tahunan;

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

h. Seksi Ketentraman dan Ketertiban memiliki tupoksi sebagai berikut :57

1. Menyusun rencana kerja seksi ketentraman dan ketertiban;

2. Melaksanakan pembinaan kesatuan bangsa, wawasan kebangsaan dan

perlindungan masyarakat;

3. Melaksanakan pengawasan ketentraman dan ketertiban;

4. Membantu pelaksanaan pengawasan tertib perizinan;

5. Melaksanakan pemberdayaan anggota polisi pamong praja yang ada di

kecamatan;

6. Melaksanakan pengawasan disiplin pegawai dalam lingkungan

kecamatan;

7. Membantu kelancaran penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan daerah

lainnya dalam kecamatan;

8. Membantu pengawasan dan pengamanan aset-aset daerah dalam

kecamatan;

9. Membantu organisasi perangkat daerah terkait dalam pelaksanaan

penertiban dan penegakan peraturan daerah serta produk hukum lainnya;

57
Ibid., Hlm. 14
10. Membantu organisasi perangkat daerah terkait pelaksanaan penertiban

terhadap pedagang kaki lima dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial dalam wilayah kecamatan;

11. Membantu operasi penanggulangan bencana alam dalam kecamatan;

12. Membuat laporan bulanan dan tahunan;

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

i. Seksi Pelayanan Umum memiliki tupoksi sebagai berikut :58

1. Menyusun rencana kerja seksi pelayanan umum;

2. Melaksanakan pelayanan administrasi terpadu kecamatan;

3. Menyiapkan dan menyajikan data-data pelayanan di kecamatan;

4. Melaksanakan percepatan pencapaian standar pelayanan;

5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat di kelurahan;

6. Menyiapkan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat di wilayah kecamatan.

G. Program Kerja

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan serta dalam

rangka pencapaian target kinerja sesuai denfan indikator kinerja Kecamatan

Paal Merah Kota Jambi dalam RPJMD 2019-2023 yaitu indeks kepuasan

58
Ibid., Hlm. 15
masyarakat dan tingkat pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan maka

program-program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi :59

1. Program Pelayanan Perkantoran

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

b. Penyediaan jasa administrasi keuangan;

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor;

d. Penyediaan alat tulis kantor;

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

f. Penyediaan komponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor;

g. Penyediaan makanan dan minuman rapat;

h. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis

perkantoran;

i. Penyediaan jasa pengaman kantor, pengemudi, pramubhakti dan

penjaga malam;

j. Perjalanan dinas.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor;

b. Pengadaan meubeleur;

c. Pengadaan peralatan perkantoran;

d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

59
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2019 Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi, Hlm. 15
e. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

4. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur

a. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

a. Penyususnan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

6. Program Perencanaan SKPD

a. Penyususnan Renstra SKPD;

b. Penyusunan Rencana Kerja SKPD.

7. Program Pengembangan Data/Informasi

a. Pengembangan Data/Informasi.

8. Program Pemberdayaan Masayarakat

a. Bangkit Berdaya;

b. Peningkatan kualitas pelayanan kecamatan;

c. Koordinasi pengelolaan kebersihan di wilayah kecamatan;

d. Pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan;

e. Pembangunan sarana dan prasarana kelurahan.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Upaya Pemerintah Daerah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi dalam

Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan

Paal Merah merupakan kecamatan hasil pemekaran dari kecamatan Jambi

Selatan. Paal Merah salah satu kecamatan di Jambi yang mengalami

perkembangan pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk di

beberapa wilayah di kecamatan kota Jambi. Berkaitan dengan bertambahnya

penduduk, pasti selalu diiringi dengan bertambahnya jumlah sampah. Selain itu

juga pemerintah daerah kecamatan Paal Merah kota Jambi telah menyediakan

organisasi sampah.

Pada awalnya, permasalahan sampah di Kecamatan Paal Merah dikelola

oleh organisasi masyarakat sejak tahun 2011. Sejalan dengan perkembangan

organisasi sampah maka dibentuklah suatu badan hukum yang dikhususkan untuk

mengelola sampah. Pada prinsipnya, pengelolaan sampah dapat dilakukan oleh

unit atau organisasi apapun asalkan terdapat pembagia kerja, program, dan standar

operasional prosedur (SOP) yang jelas. Hal yang terpenting adalah tujuan dari

pengelolaan sampah tercapai.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua

Program PASRAH sebagai berikut:60

“Sebenarnya kami ini berdiri sejak tahun 2011 yang mana masih mandiri
bukan dalam 1 grup. Awalnya kami ini masing-masing. Tapi setelah kami
bertemu, mengobrol, berdiskusi antara satu dengan yang lain. Maka kami
sepakat untuk membentuk suatu persatuan yang disebut dengan Persatuan

60
Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020

51
Angkutan Sampah Paal Merah atau lebih familiar dengan sebutan
PASRAH. Dalam hal ini Camat hanya sebagai pelindung. Setelah
berdirinya PASRAH dan di SK kan oleh Camat Paal Merah kami semakin
kuat menjalani ini.”

Sebagai dasar kegiatan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada

masyarakat tentang pengelolaan sampah maka upaya yang dilakukan oleh

pemerintah Kecamatan Paal Merah diwujudkan dalam bentuk Surat Keputusan

Camat Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH).

SK Camat tersebut sebagai dasar atau payung hukum pelaksanaan kegiatan dan

berperan sebagai aturan yang harus ditaati oleh masyarakat sehingga pengelolaan

sampah ini dapat berjalan secara proporsional, efektif dan efisien.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Drs. Amran, ME selaku Camat Paal

Merah sebagai berikut:61

“Jadi, Persatuan Angkutan Sampah Paal Merah ini disingkat dengan


PASRAH, ini merupakan salah satu inovasi Kecamatan Paal Merah yang
dulunya dipimpin oleh bunda sekarang yang menggantikannya saya. Jadi,
mereka bertugas ini di lima kelurahan yang ada di Kecamatan Paal Merah.
Jadi ini karena untuk mengurangi daripada angkutan sampah yang ada di
TPA. Jadi mereka mengangkut, membantu pengangkut sampah yang ada
khususnya yang ada di wilayah Paal Merah ini dengan wilayah kerja
tentunya lima kelurahan. Jadi untuk kegiatan mereka ini murni swadaya
dari mereka. Jadi untuk sementara ini untuk kedepannya tentu menjadi
perhatian kami dalam rangka kemajuan daripada PASRAH nya tadi.”

Program Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) diresmikan langsung

oleh Wakil Walikota Jambi yakni Bapak DR. dr. H. Maulana, MKM yang

diselenggarakan pada Senin, 15 Juli 2019 di Kantor Camat Paal Merah. Wakil

Walikota Jambi sangat mengapresiasikan dan menghargai inovasi yang dibuat

61
Bapak Drs. Amran, ME selaku Camat Paal Merah, wawancara Senin, 17 Maret 2020
oleh jajaran Kecamatan Paal Merah. Karena inovasi tersebut melibatkan swadaya

masyarakat yang sadar akan kebersihan.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak DR. dr. H. Maulana, MKM sebagai

berikut:62

“Swadaya masyarakat tersebut sebagai wujud gotong royong, tanpa harus


meminta fasilitas dari Pemerintah Kota Jambi, namun pihak Pemerintah
Kota Jambi akan mendukung dan menyuport inovasi tersebut”

Menurutnya PASRAH adalah inovasi yang baik karena melibatkan

masyarakat. Selain itu, tata kelola sampah tidak akan berhasil tanpa kerjasama

dengan masyarakat.

Jumlah yang di launchingkan sebanyak 16 Germo (Gerobak Motor),

masing-masing angkutan akan aktif beroperasi setiap hari untuk mengambil

sampah di setiap rumah. Sementara biaya perbulannya dibebankan sebesar Rp.

25.000/rumah.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Drs. Amran, ME selaku Camat Paal

Merah sebagai berikut:63

“Jadi untuk anggota nih masyarakat yang bersedia tentunya dengan


kesadaran sendiri. Karena kalo kita bicara sampah ini banyak hal-hal yang
tentunya menjadi perhatian kita bersama. Cuma ini tuntutan khususnya
mengenai kesadaran masyarakat untuk menanggulangi permasalahan
sampah ini. Untuk perhatian kami khususnya pemerintah kecamatan
tentunya kami selaku pembina tentunya terus mengadakan komunikasi
terutama kepada seluruh anggota melalui ketuanya apa-apa kiranya yang
menjadi kendala untuk pengangkutan sampah ini. Mungkin untuk tahun

62
https://jambi.tribunnews.com/2019/07/15/bersihkan-sampah-di-kota-jambi-camat-paal-
merah-luncurkan-program-pasrah
63
Bapak Drs. Amran, ME selaku Camat Paal Merah, wawancara Senin, 17 Maret 2020
2020 Insya Allah nanti perhatian dari kecamatan Paal Merah ini tentunya
ada menjadi kewajiban kami.”

Sedangkan hasil wawancara yang didapatkan bahwa hingga saat ini

bantuan yang pernah di ucapkan oleh Camat Paal Merah belum direalisasikan.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program

PASRAH sebagai berikut:64

“Alhamdulillah sejak di launchingkan kemarin hingga saat ini bertambah


jumlah anggota kita, yang tadinya hanya 16 germo kini sudah ada 21
kendaraan diantaranya 16 germo dan 5 kendaraan roda 2. Hingga hari ini
belum ada bantuan dari Pemerintah Kecamatan Paal Merah, kami masih
terus berjalan sendiri tanpa bantuan yang pernah beliau katakan. Tapi
semoga saja kita berdo’a agar bantuan yang dimaksud cepat direalisasikan.
Kamipun sangat senang sekali mendapatkannya”.

B. Manajemen Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) dalam Pengelolaan

Sampah di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Manajemen atau sistem pengolahan sampah adalah proses pengelolaan

sampah yang meliputi 4 (4) aspek yang saling mendukung dimana antara satu

dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan, yakni sebagai

berikut:

1. Aspek Perencanaan (Planning)

2. Aspek Pembiayaan

3. Aspek Hukum dan Peraturan (Dasar Hukum)

4. Aspek Peran Serta Masyarakat

64
Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
Gambar 465
Skema Manajemen Pengelolaan Sampah

Perencanaan

Peran Serta Sampah Pembiayaan


Masyarakat

Hukum dan
Pengaturan

Dari gambar tersebut terlihat bahwa dalam sistem pengelolaan sampah

antara aspek perencanaan, aspek pembiayaan, aspek hukum dan peraturan (dasar

hukum) serta aspek peran serta masyarakat saling terkait dan tidak dapat berdiri

sendiri.

1. Aspek Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu proses yang mempersiapkan

seperangkap keputusan untuk melakukan tindakan di masa depan. Tahap

perencanaan merupakan tahapan awal dalam proses pelaksanaan program

pembangunan pengelolaan sampah. Hal ini dimaksudkan bahwa

perencanaan akan memberikan arah, langkah atau pedoman dalam proses

pembangunan dimaksud. Pada tahapan ini akan ditelusuri aktivitas atau

65
Diktat Kuliah Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
kegiatan yang dilakukan masyarakat, dimulai dari keterlibatan mereka

dalam menyusun rencana program yang di aktualisasikan melalui

keaktifannya pada setiap rapat dan inisiatif diadakannya rapat dan

keterlibatan dalam memberikan pendapat, tanggapan masyarakat serta

pengembangan terhadap upaya pengelolaan sampah, sampai dengan

keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan terhadap program yang

direncanakan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat menentukan tujuan serta

alasan dan strategi dari program Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH)

dalam mengelola sampah, penetapan sarana (sumber daya dan

pengalokasian), serta penyusunan prosedur dalam pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai upaya terpadu untuk

melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan

penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,

pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Dalam pelaksanaannya,

pengelolaan tersebut dilaksanakan oleh semua pemegang peran atau

stakeholder baik pemerintah sesuai tugas masing-masing, masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan

perencanaan dan kebijakan yang ditentukan. Oleh karena itu maka

perencanaan ini menjadi penting. Hal tersebut di dasari pertimbangan

bahwa dengan perencanaan maka program pengelolaan sampah ini akan

menjadi harmonis, berdaya guna dan berhasil guna sekaligus wahana


untuk mewujudkan peningkatan kemampuan masyarakat dalam

pelaksanaan perencanaan dari bawah.

Pada lokasi penelitian di RT. 13 adalah daerah yang warganya

sangat peduli dengan lingkungan hidup dan menjadi daerah percontohan

lingkungan asri. Pada tahapan ini aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

warga yang dipimpin oleh Bapak Bayu dan Bapak Raden mendapat

perhatian dan respon yang positif dari Kecamatan Paal Merah, dimulai dari

keterlibatan warga dalam menyusun rencana program PASRAH yang

diaktualisasikan melalui keaktifannya pada setiap rapat.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd Muhammad Nur selaku

Ketua Program PASRAH sebagai berikut:66

“Sebenarnya PASRAH ini berdiri karena kemandirian. Awalnya


rekan-rekan saya itu masing-masing. Jadi, satu sisi maksud dan
tujuan kawan-kawan itu adalah mencari nafkah untuk kehidupan
keluarga dan membantu pemerintah di bidang kebersihan. Dengan
selalu aktivitas sehari-hari dengan sendiri-sendirinya maka mereka
mendapatkan suatu kendala di lapangan sepertinya tidak ada
komunikasi, tidak adanya saling berbagi, seketika kendaraan
mereka rusak dijalan tidak ada yang bantu tapi setelah kami
bertemu dan kami diskusi antara satu dengan yang lain maka kami
sepakat untuk membentuk suatu persatuan yang disebut dengan
Persatuan Angkutan Sampah Kecamatan Paal Merah yang
disingkat dengan PASRAH. Dalam hal ini camat sebagai
pelindung. Jadi disini juga kita diberikan informasi dengan ini
adalah salah satu inovasi yang kami suka sekali dan kami senang
sekali dengan adanya inovasi yang ada di Kecamatan. Setelah
berdirinya PASRAH dan di SK kan oleh Camat dalam hal ini maka
kami semakin kuat hubungan emosional antara satu dengan yang
lain. Jadi betul-betul satu sisi membantu pemerintah dibidang
kebersihan, di sisi lain juga kami mencari nafkah untuk keluarga
yang ada dirumah kami masing-masing”.

66
Bapak Rd Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
2. Aspek Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber daya penggerak agar pada roda

sistem pengelolaan sampah dapat bergerak dengan lancar. Sistem

pengolahan sampah di Indonesia lebih di arahkan ke sistme pembiayaan

sendiri, termasuk membentuk perusahaan daerah. Masalah umum yang

sering di jumpai dalam sub sistem pembiayaan adalah retribusi yang

terkumpul sangat terbatas dan tidak sebanding dengan biaya operasional,

dana pembangunan daerah berdasarkan skala prioritas, kewenangan dan

struktur organisasi yang ada tidak berhak mengelola dana sendiri dan

penyusunan tarif retribusi tidak didasarkan metode yang benar.

Sumber dana untuk kegiatan pengelolaan sampah di Kecamatan

Paal Merah berasal dari warga yang telah memiliki gerobak motor sendiri

dan pemungutan retribusi dilakukan rutin setiap bulan.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd. Muhammad Nur selaku

Ketua Program PASRAH sebagai berikut:67

“Adapun jumlah daripada keanggotaan kita terdiri dari 21 orang, 16


armada roda 3 atau biasa disebut germo dan 5 armada roda 2 dan
salah satunya adalah ibuk-ibuk yang ikut andil. Ibuk ini membantu
suaminya dalam mecari nafkah. Armada yang dipakai oleh rekan-
rekan adalah miliknya sendiri. Jadi disini kami menganggap bahwa
kami ini adalah seorang pengusaha sampah yang memiliki armada
sendiri, bekerja sendiri dan bergaji sendiri. Gajinya tentu dari
retribusi bulanan sebesar Rp. 25.000 per rumah. Untuk dana dari
pihak swasta maupun pemerintah sampai saat ini belum ada, kita

67
Bapak Rd. Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
masih mandiri. Karena mandiri untuk biaya operasionalnya kita
tanggung snediri, dibebani secara personal khususnya para
pengangkut kegiatan ini.”

3. Aspek Hukum dan Peraturan (Dasar Hukum)

Hukum dan peraturan didasarkan atas kenyataan bahwa negara

Indonesia adalah negara hukum, dimana sendi-sendi kehidupan bertumpu

pada hukum yang berlaku. Manajemen persampahan kota di Indonesia

membutuhkan kekuatan dan dasar hukum, seperti dalam pembentukan

organisasi, pemungutan retribusi, keterlibatan masyarakat.

Dasar hukum dari program ini mengacu pada Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintahan Nomor 81 Tahun 2012

tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018

tentang Pencepatan Pembangunan Instalansi Pengelolaan Sampah

Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan serta

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 08 Tahun 2013 tentang Pengelolaan

Sampah dalam Mewujudkan Lingkungan Sehat dan Bersih di Kota

Jambi.68

Dalam melaksanakan program ini berikut adalah struktur organisasi

Program PASRAH, sebagai berikut:69

Struktur

68
Surat Keputusan Camat Paal Merah Nomor 46 Tahun 2019
69
Surat Keputusan Camat Paal Merah Nomor 46 Tahun 2019
I. Pelindung : Camat Paal Merah Kota

Jambi

II. Penasehat/Penanggung Jawab :- Koramil Jambi Selatan

- Polsek Jambi Selatan

-Sekretaris Camat Paal

Merah

Kota Jambi

- Para Lurah se-Kecamatan

Paal Merah Kota Jambi

III. Pembina :- Kepala bidang Mobilisasi

Persampahan Dinas

Lingkungan Hidup Kota

Jambi

- Kabid Pengelolaan Sampah

dan Limbah B3

-Kepala Seksi Ketertiban

Kecamatan Paal Merah

Kota Jambi

- Mortando (Kemitraan)

- Hendro Prayetno

(Organisasi)

IV. Pengurus Harian

Ketua : Rd. Muhammad Nur


Wakil Ketua Humas/Organisasi : David Kasogi

Wakil Ketua Pengolahan Sampah : Bayu Handoyo

Wakil Ketua Sarana-Prasarana : Ahmad Taufik

Wakil Ketua Kesehatan/Sosial : Ridwan

Sekretaris : Saharudin

Bendahara : M. Jamil

Anggota :

1. M. Suhari

2. Tusino

3. Edy Saputra

4. Solehan

5. Ansar

6. M. juli

7. Sugiah

8. Sahuri kondo

9. Junaidi

10. Abdul Wahab

4. Aspek Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan

kesediaaan masyarakat untuk membantu berhasilnya program

pengembangan pengelolaan sampah sesuai dengan kemampuan setiap

orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan sendiri.


Tanpa adanya peran serta masyarakat semua program pengelolaan

sampah yang direncanakan akan sia-sia. Salah satu pendekatan

masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah dalam

keberhasilan adalah membiasakan masyarakat pada tingkah laku yang

sesuai dengan program ini yaitu merubah persepsi masyarakat terhadap

pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan merata, merubah kebiasaan

dalam pengelolaan sampah yang kurang baik dan faktor-faktor sosial,

struktur dan budaya setempat.

Menurut Hadi dari segi kualitas, partisipasi atau peran serta

masyarakat penting sebagai:70

1. Input atau masukan dalam rangka pengambilan

keputusan/kebijakan

2. Strategi untuk memperoleh dukungan dari masyarakat sehingga

kredibilitas dalam mengambil suatu keputusan akan lebih baik

3. Komunikasi bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk

menampung pendapat, aspirasi dan concern masyarakat

4. Media pemecahan masalah untuk mengurangi ketegangan dan

memecahkan konflik untuk memperoleh konsensus.

Bapak Bayu dan Bapak Raden pertama kali mempunyai ide untuk

mengelola lingkungan, beliau dengan antusias melaksanakan bersih-

bersih lingkungan taman yang ada di sekitar rumah beliau dan

mengambil sampah dari rumah ke rumah. Peran Bapak Bayu dan Bapak

70
Hadi, Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan,(Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 2005), hlm. 75
Raden disini sangat besar sekali untuk mengajak dan menyampaikan ide

dalam pengelolaan lingkungan kepada bapak-bapak RT 13, kemudian ide

tersebut mendapat respon dari warga. Jiwa sosial yang dimiliki Bapak

Bayu dan Bapak Raden sangat berpengaruh sekali terhadap lingkungan

maupun dalam pengelolaan sampah. Dengan peran serta masyarakat yang

begitu peduli terhadap lingkungan, maka Ibu Mursida selaku Camat Paal

Merah membuatkan SK (Surat Keputusan) Camat agar organisasi ini

mendapatkan payung hukum yang kuat.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd. Muhammad Nur selaku

Ketua Program PASRAH sebagai berikut:71

“Alhamdulillah masyarakat disini hampir semuanya menjadi


pelanggan kita terutama masyarakat yang di gang sempit dan jauh
dari sampah bak. Paling banyak masyarakat yang ada di
perumahan, karena mungkin tidak sempat ataupun bingung mau
buang kemana sampah-sampah yang ada itu.”

C. Operasionalisasi dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Paal Merah

Secara teknis operasional Program Persatuan Angkutan Sampah sesuai

dengan SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan

sampah perkotaan. Pengelolaan sampah pada program ini dimulai dari

pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan sampah. Sumber

sampah meliputi dari sampah rumah tangga, perkantoran, sekolah, pasar, kios,

warung, jalan dan tempat ibadah.

a. Pewadahan

71
Bapak Rd. Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
Pewadahan merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan

pengelolaan sampah. Pewadahan dilakukan dengan beberapa pola, dimana

pewadahan disediakan oleh masyarakat sendiri dengan pola bebas. Tujuan

dari pewadahan ini yaitu untuk menghindari terjadinya sampah yang

berserakan sehingga tidak mengganggu lingkungan dari segi kesehatan,

kebersihan, dan estetika.

Sistem pewadahan merupakan awal pengelolaan sampah, yaitu

penempatan tempat sampah pada setiap rumah tangga. Sistem pewadahan

yang ada di Kecamatan Paal Merah dalam bentuk plastik yang ada di setiap

rumah tangga, bin container dari ban bekas, ember cet, pot bunga besar dan

tong sampah. Ada juga tong sampah yang berbentuk bangunan kotak sampah

dari konstruksi batu bata. Pada umumnya tidak dilakukan pemisahan antara

sampah organik dan sampak anorganik.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Yani selaku warga RT. 27

Kecamatan Paal Merah sebagai berikut:72

“Untuk wadah nya terserah sih teh. Bagi yang banyak uang ya
dibeli tempat sampah nya, bagi yang ga ada uang seperti saya ini ya
manfaatkan yang ada, misalnya nih tempat sampah dari bekasan
ember cet yang gede itu, atau pot bunga yang gede, ataupu sangkek
pelastik di gantungin di pagar. Ada juga yang seperti itu. Pokoknya
macam-macam deh tergantung kita nya ajah ga di patokin”

Penggunaan wadah memudahkan operasional pengumpulan

sampah oleh petugas karena mudah di ambil. Wadah sampah berfungsi

sebagai tempat penyimpanan sampah yang sifatnya hanya sementara, akan

72
Ibu Yani selaku warga RT 27 Kecamatan Paal Merah, wawancara Rabu, 19 Maret 2020
tetapi harus disediakan wadah yang sesuai dengan volume sampah yang

dihasilkan.

Dari hasil observasi diketahui bahwa pewadahan pada umumnya

telah dilaksanakan oleh masyarakat tanpa pemisahan sampah organik dan

anorganik, tetapi masyarakat sudah banyak yang menyisihkan barang bekas

untuk dijual ke pengepul.

Sedangkan lokasi penelitian di RT 27 ada juga yang tidak ikut

dalam pelanggan PASRAH dikarenakan alasan tertentu.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Gadis selaku warga RT. 02

Kecamatan Paal Merah sebagai berikut:73

“Sehari-hari saya buang sampah dewek mbak, selesai masak


sampah-sampahnyo di kumpuli trus dimasukin ke plastik. Kagek
kalo saya berangkat kerjo kn lewat bolong yang ado tempat sampah
besak tu nah, nah sekalian lah sampah dibawak trus saya buang di
situ.”

b. Pengumpulan

Pengumpulan sampah merupakan aktivitas penanganan yang tidak

hanya mengumpulkan sampah dari wadah individual ataupun wadah

komunal, tetapi juga mengangkut ke tempat terminal tertentu, baik dengan

pengangkutan langsung maupun tidak langsung.74

Pewadahan individual adalah aktivitas penanganan penampungan

sampah sementara dalam suatu wadah khusus untuk dan dari sampah individu

73
Ibu Gadis selaku warga RT 02 Kecamatan Paal Merah, wawancara Rabu, 19 Maret
2020
74
Badan Standardisasi Nasional, “Tata Cara Teknik Operasional Pengolahan Sampah
Perkotaan”, Hlm. 02
sedangkan pewadahan komunal adalah aktivitas penanganan penampungan

sampah sementara dalam suatu wadah bersama baik dari berbagai sumber

maupun sumber umum.75

Pola pengumpulan individual langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari rumah-rumah sumber sampah dan diangkut

langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan

sedangkan pola pengumpulan individual tidak langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari masing-masing sumber sampah dibawa ke lokasi

pemindahan untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir.76

Pengumpulan sampah dilakukan dari setiap timbulan, dimana

timbulan sampah dari masing-masing rumah tangga yang dikumpulkan di

pewadahan. Demikian juga pada daerah penelitian di RT 13 sampah yang

sudah ada di tempat pewadahan, setiap sore diangkut dengan menggunakan

germo oleh petugas sampah ke transfer depo sampah. Yang dibuang ke

transfer depo sampah adalah sampah organik, sedangkan sampah anorganik

misalnya seperti : kardus, kertas-kertas, buku-buku tidak terpakai, botol-

botol, itu dikumpulkan setelah banyak lalu dijual pada lapak.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Rhosidah selaku Warga RT 13

Kecamatan Paal Merah sebagai berikut:77

“Sampah dapur ibuk buang ke tempat sampah, kalo yang biso


dijual kayak kardus, botol aqua trus minuman yang gelasan tu ibuk
jual lah luamyan kan dapat duit. Kalo dulu ibuk dak ngerti

75
Ibid.,
76
Ibid.,
77
Ibu Rhosidah selaku Warga RT 13 Kecamatan Paal Merah, wawancara Senin, 20 Maret
2020
semuanyo ibuk buang tapi ado yang bilang enak disimpan be dapat
duit, lumayankan untuk dibelikan lagi ke dagangan ibuk”.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd. Muhammad Nur selaku

Ketua Program PASRAH sebagai berikut:78

“Pewadahan dan pola pengumpulan sampah yang diterapkan dalam


program PASRAH ini termasuk pewadahan individual dan pola
pengumpulan individual langsung. Mengapa demikian ? Karena
sampah ini diambil dari rumah ke rumah menggunakan armada
Germo atau gerobak motor kemudian selanjutnya sampah ini
diangkut ke depo. Waktu pengambilan sampah biasanya 2 hari
sekali atau pokok nya dalam seminggu itu kita ambil 3 kali.”

Kenyataan nya di lapangan pengambilan sampah dari rumah ke

rumah tidak pada waktu yang ditetapkan. Seringkali pengumpulan sampah

hanya dilakukan 1 minggu satu kali. Hal tersebut menyebabkan

bertumpuknya sampah di halaman warga dan berserakan pada waktu malam

hari dikarenakan kucing ataupun anjing yang mencari makan. Akhirnya

banyak warga sekitar yang mengeluhkan hal ini.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Erna selaku warga RT. 30

Kecamatan Paal Merah sebagai berikut:79

“Dak nentu dek, kalo lagi rajin datanglah 3 hari sekali, kadang
seminggu sekali, bahkan pernah jugo datang 10 hari sekali sampe
bonyok dan bauk sampah ni. Apolagi ibuk nih dagang, pastilah
banyak sampah tiap hari, pernah sampe beulek sangking lamo nyo
orang tu ngambek nyo, akhirnyo ibuk buang deweklah sampah eh
sore nyo datang diok ngambek sampah. Namo nyo sudah beulek yo
kito jadi jijiklah dak, apolagi akhir-akhir ni hujan manjang.
Tambah bejadilah bauk sampah nyo”

78
Bapak Rd. Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
79
Ibu Erna selaku warga RT 13 Kecamatan Paal Merah, wawancara Senin, 23 Maret
2020
Untuk menyikapi hal tersebut, diperlukan ketegasan dari

penanggungjawab pengumpulan sampah kepada petugas pengumpul sampah

supaya petugas sampah mengumpulkan sampah tepat waktu.

c. Pemindahan

Pemindahan sampah merupakan kegiatan memindahkan sampah

hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat

pembuangan akhir.80 Pemindahan ini terjadi di depo pemindahan sampah atau

bisa disebut TPS. Depo pemindahan sampah adalah tempat pemindahan

sampah yang dilengkapi dengan kontainer pengangkut dan atau Ram, dan

atau kantor bengkel.

Proses pemindahan dilakukan dengan cara manual dan gabungan.

Cara manual diterapkan saat memindahkan sampah dari TPS ke dump truck

alat pengangkut sampah. Sedangkan cara gabungan dilakukan pada kontainer

dengan memasukkan sampah ke dalam kontainer secara manual oleh petugas

sampah.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Rd. Muhammad Nur selaku

Ketua Program PASRAH sebagai berikut:81

“Perda telah mengatur jadwal jam pembuangan sampah. Jadi dari


jam 18.00 WIB sampai dengan 06.00 pagi itu kegiatannya. Kami
telah berbicara kepada Pak Maulana dalam hal ini adalah Pak
Wawako dan pada saat inovasi ini launching kami dilarang
membuang ke TPS, karena itu melanggar Perda tapi kami
mendapatkan semacam dispensasi, disediakan oleh DLH mengenai
countainer yang di siapkan di suatu tempat. Countainer inilah yang
disebut dengan depo. Jadi kami berangkat pagi penuh buang ke

80
Badan Standardisasi Naional, “Tata Cara Teknik Operasional Pengolahan Sampah
Perkotaan”, Hlm. 02
81
Bapak Rd. Muhammad Nur selaku Ketua Program PASRAH, wawancara Senin, 17
Maret 2020
depo, dan seketika depo penuh maka driver daripada dinas
lingkungan hidup datang lalu mengambil lalu membuang ke TPA
yang ada di talang gulo. Jadi cara kerjanya tetap kami menghargai
perda tapi disisi lain perda juga memberikan kebijakan buanglah di
depo jangan buang di TPS."

Sebelum kegiatan pemindahan sampah ke pengangkutan, terjadi

pemilahan sampah oleh petugas. Petugas memilah dan mengambil sampah

secara acak dan tercampur. Sampah yang diambil adalah sampah yang masih

bisa dimanfaatkan kembali, contohnya plastik, kardus, kertas, kaleng, kawat,

besi, karet, kaset CD dan botol kaca yang masih bagus.

Sebagaimana yang dikatakan Bapak Tusino selaku petugas sampah

sebagai berikut:82

“Sebelum dibuang biaso nyo kami pilih-pilih dulu mbak, yang biso
di ambek ataupun yang masih bagus yo kami pisahkan trus kami
jual dan duet nyo dimasukkan ke dalam kas, di akhir tahun bakal
dibuka dibagi-bagi duetnyo. Biaso nyo yang kami ambek tu kayak
sampah botol, karton, kardus, koran, majalah, kaleng, kawat, besi,
botol kaco.”

d. Pengangkutan

Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari

lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke tempat

pembuangan akhir.83 Pengangkutan merupakan tahap sebelum sampah

diangkut ke sarana pembuangan atau pengolahan akhir. Rendahnya jadwal

dalam pengangkutan sampah menyebabkan penumpukan sampah di tenpat

sampah, semestinya untuk pengangkutan sampah dibuatkan jadwal agar tidak

82
Bapak Tusino selaku petugas sampah, wawancara Kamis, 20 Maret 2020
83
Ibid.,
terjadi penumpukan. Sarana pengangkutan yang ada masih kurang memadai.

Selain faktor jumlah, gerobak motor (germo) dengan bak terbuka juga kurang

memenuhi standar kesehatan karena dapat menimbulkan bau tak sedap saat

melintas. Disamping itu, penggunaan germo dengan bak terbuka juga

seringkali menimbulkan masalah berupa sampah-sampah yang sudah

dimasukkan ke bak sebagian ada yang kembali tercecer ke jalanan. Bahkan

untuk sampah-sampah seperti kertas dan plastik juga seringkali berterbangan

dan hal tersebut dapat mengganggu pengguna jalan yang lain.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu Ines selaku warga RT. 21

Kecamatan Paal Merah sebagai berikut:84

“Mungkin orang nih sekarang sudah kebanyakan tempat ambek


sampah, tapi motor mungkin dikit jadi kurang biso bagi waktu
sampe-sampe kadang beulek. Apolagi hari hujan, apo dak nyo
sampah tu basah trus jadi bauk. Kalo hari hujan manjang, orang tu
datang ngambek sampah beehhh bauk nyo sembriwing nian dek
sampe ke belakang rumah walaupun diok nyo sudah pegi tapi
masih ninggalin jejak bauk. Kadang jugo ceceran aek tu ke jalan.
Trus jugo kadang sampah plastik tu nah behamburan terbang-
terbang di jalan.”

84
Ibu Ines selaku warga RT 21 Kecamatan Paal Merah, wawancara Kamis, 20 Maret
2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis terangkan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya Pemerintah Daerah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi dalam

Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan yaitu membuat Surat Keputusan

Camat Nomor 46 Tahun 2019 tentang Persatuan Angkutan Sampah

(PASRAH). Surat Keputusan ini sebagai dasar atau payung hukum untuk

pelaksanaan kegiatan dan berperan sebagai aturan yang harus ditaati oleh

masyarakat.

2. Manajemen Persatuan Angkutan Sampah (PASRAH) dalam Pengelolaan

Sampah di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi, yaitu :

a. Aspek perencanaan (planning)

b. Aspek pembiayaan

c. Aspek hukum dan peraturan (dasar hukum)

d. Aspek peran serta masyarakat

3. Operasionalisasi dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Paal Merah telah

sesuai dengan SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional

pengelolaan sampah perkotaan. Pengeloaan sampah pada program ini dimulai

dari :

a. Pewadahan

b. Pengumpulan

71
c. Pemindahan

d. Pengangkutan

B. Saran

Meskipun peneliti telah menyusun penelitian dengan sebaik-baiknya tetapi

masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini dengan segala

keterbatasannya. Berikut ini adalah berbagai saran yang diajukan oleh peneliti

berdasrkan hasil penelitian :

1. Mensosialisasikan lagi Program PASRAH yang baik dan benar kepada

masyarakat agar masyarakat tidak menganut paradigma lama lagi yaitu

membuang sampah sembarangan.

2. Menambah armada germo lagi agar pengambilan sampah selalu tepat

waktu.
DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

HR. Tirmidzi

Abidin, Said Zainal, Kebijakan Publik. Jakarta: Pancur Siwah, 2004.

Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, Cet Ketiga, Bandung: CV. Alfabeta, 2015.

Bonar SK, Manajemen Dasar Pelayanan, Jakarta: Rhineka Cipta, 1995.

Dwiyanto Agus, Governance and Decentralization, Jakarta: PT. Gramedia, 2002.

Fandi Tjiptono, Manajemen Jasa, Jakarta: Andi Offiet, 1998.

Gerson, Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PPM, 2002.

Hadi, S.P, Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2005.

Irawan F, Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT. Gramedia, 2002.

Jones, Charles O, Pengantar Kebijakan Publik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1996.

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Moenir, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian,

Jakarta: PT. Gunung Agung, 1990.


Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 2007.

Nugroho, Riant, Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Jakarta:

PT Alex Media Komputindo, 2004.

Wibawa, Samudra, Kebijakan Publik, Jakarta: Intermedia, 1994.

Salim, Emil, Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: LP3ES, 1993.

Sari, Maria A.P. dan Rustan, A, Implementasi Good Governance Dalam Pengelolaan

Sampah, Samarinda: PKP 2A LAN III, 2009.

Sayuti Una (ed)), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, 2014.

Sejati, Pengelolaan Sampah terpadu dengan sistem node, sub poin, center point,

Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D, Bandung: CV. Alfabeta, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan R&D,

Cetakan Ke-8, Bandung : CV. Alfabeta, 2009.

Sukarna., Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: CV Mandar Maju, 2011.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan Kedua

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.


Suwerda, Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan) Disertai Penerapan Bank

Sampah “Gemah Ripah” di Dusun Badegan Bantul, Yogyakarta: Pustaka

Rihama, 2012.

Terry, George R, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas syariah, Edisi Revisi, Jambi:

Syariah Press 2012.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan

Sampah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 08 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah

dalam Mewujudkan Lingkungan Sehat dan Bersih di Kota Jambi.

Surat Keputusan Camat Paal Merah Nomor 46 Tahun 2019 tentang Persatuan

Angkutan Sampah (PASRAH).

Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara (PAN) Nomor 25 Tahun 2003

tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.


Badan Standardisasi Nasional (BSN) tentang Tata Cara Teknik Operasional

Pengolahan Sampah Perkotaan

C. Jurnal

Fitriza Yuliana dan Septu Haswindy, “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan

Sampah Pemukiman pada Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung

Barat”, Jurnal Ilmu Lingkungan, Volume 15 Issue 2 (2017) : 96-111, Tahun

2017.

D. Lain-Lain

Jumlah penduduk Provinsi Jambi https://jambi.bps.go.id, (diakses 20 Oktober 2019).

Andi Nugraha, Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah, (Bandung: Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, 2014).

Ragil Agus Prianto, S.H, Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di

Kelurahan Jomblang Kota Semarang (Analisis Sosio Yuridis Pasal 28

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah),

(Semarang, 2011).

Narasi Kecamatan Paal Merah Kota Jambi 2019.

Badan Pusat Statistik Kota Jambi, Kecamatan Paal Merah Dalam Angka 2019.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2019 Kecamatan Paal

Merah Kota Jambi.


Laporan Kinerja (LKJ) Kecamatan Paal Merah Tahun 2017

Kecpaalmerah.jambikota.go.id/page/detail/sejarah-dan-visi-misi

https://jambi.tribunnews.com/2019/07/15/bersihkan-sampah-di-kota-jambi-camat-

paal-merah-luncurkan-program-pasrah

Wawancara dengan Bapak Rd. Muhammad Nur (Ketua Program PASRAH)

Wawancara dengan Ibu Yani (Warga RT 27 Kecamatan Paal Merah)

Wawancara dengan Ibu Rhosidah (Warga RT 13 Kecamatan Paal Merah)

Wawancara dengan Bapak Tusino (Petugas sampah)

Wawancara dengan Ibu Gadis (Warga RT 27 Kecamatan Paal Merah)


CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Intan Meliani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl. Lahir : Jambi, 13 Mei 1999

Nim : SIP.162329

Alamat : Perum. Aster Biru Jl. Mawar, RT 27 No. 118

Lingkar Selatan, Paal Merah, Kota Jambi

No. Telp/HP : 0823-6117-9664

Nama Ayah : Sulaiman

Nama Ibu : Eni Warnita

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD/MI : SD Negeri 43 Jambi

b. SMP/MTS : Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Jambi

c. SMA/MA : SMK Swasta Yadika Jambi


INFORMAN PENELITIAN

No Nama Jabatan

1 Rd. Muhammad Nur Ketua PASRAH

2 Yani Warga RT 27

3 Rhosidah Warga RT 13

4 Tusino Petugas Sampah

5 Gadis Warga RT 27

6 Bayu Ketua RT 13

Anda mungkin juga menyukai