A.
Dalam Peraturan pemerintahan mengenai dampak lingkungan pasal 1 ayat (4) disebutkan
bahwa Penyajian Informasi Lingkungan adalah suatu telaahan secara garis besar tentang
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan., rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan
timbulnya dampak lingkungan oleh kegiatan tersebut dan rencana tindakan pengendalian
dampak negatifnya.
Kegunaan PIL tercantum dalam pasal 10 ayat (1) berbunyi : berdasarkan hasil penilaian
komisi atas penyajian informasi lingkungan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 23 ayat
(3) dan pasal 25 ayat (3) instasi yang bertanggung jawab memutuskan perlu atau tidaknya
dibuat analisis dampak lingkungan untuk rencana kegiatan yang bersangkutan.
Dua pasal tersebut telah menjelaskan bahwa PIL adalah :
a.
Secara gais besar telaah dilakukan terhadap proyek, rona lingkungan , dampak yang akan
terjadi dan rencana pengendalian dampak. Hal yang paling penting untuk mengetahui
sebelum melakukan studi PIL aialah batasan yang jelas tentang arti dari istilah garis besar
tersebut. Perlu dipahami sejauh mana detail yang harus disajikan dalam proyek, rona
lingkungan dan dampaknya.
b.
PIL digunakan untuk memutuskan apakah proyek tersebut perlu Andal atau Tidak. Tujuan
dari pembuatan PIL inilah yang harus menjadi pegangan bagi tim sejauh mana detail telaah
yang perlu disajikan. Untuk memahami data dan informasi apa saja yang diperlukan agar
dapat dianggap lengkap dapat digunakan dua pendekatan sebagai berikut:
Mengikuti pedoman penyusunan PIL yang dikeluarkan pemerintah.
Berdasarkan kriteria-kriteria apa yang diperluka untuk memutuskan ada dampak penting
atau tidak, baik secara ilmiah maupun kriteria pemerintah.
Pengunaan PIL ini bukan di Indonesia saja banyak negara yang juga menggunakannya
dengan nama Initial Environmental Evaluasionatau Initial Environmental Examination yang
disepakati sebagai IEE
Beberapa definisi yang diberikan oleh beberapa negara mengenai IEE adalah sebagai berikut:
a.
Pilipina : Initial Environmental Examination (IEE) adalah suatu study pendahuluan
mengenai dampak yang mungkin terjadi dari suatu aktivitas yang diusulkan dilaksanakan
didalam lingkungan manusia. IEE ini diperlukan sebagai dasar oleh instasi yang bertanggung
jawab untuk memutuskan apakah usulan aktifitas tersebut perlu Andal atau tidak (NEPC,
1978).
b. Thailand : Initial Environmental Examination (IEE) adalah suatu studi untuk melakukan
perkiraan dampak lingkungan yang mungkin terjadi agar dapat dipakai untuk mentetapkan
apakah study Andal diperlukan atau tidak.
c.
Kanada : Initial Environmental Evaluation (IEE) adalah dokmen pendugaan kosekuensi
lingkungan dar setiap usulan aktifitas yang mungkin mempunyai potensi dampak lingkungan
yag dilakukan atau dilaksankan sedini mungkin dalam pase pelaksanaan pembangunan oleh
pemrakarsa aktivitas (FEARO, 1979) hasil study IEE ini akan dipergunakan untuk menetukan
apakah proyek tersbut perlu Andal atau tidak atau proyeknya ditolak untuk dibangun
(FEARO,1984).
B.
Dalam pasal 3 ayat (2) dari Peraturan Pemerintah Indonesia tetang Penyusunan Andal telah
ditentukan bahwa dampak penting dari suatu kegiatan proyek yang berarti dapat menentukan
perlu tidak Andal ialah :
a.
b.
c.
d.
Intensitas dampak.
e.
f.
g.
Pedoman yang dikelarkan oleh beberapa negara sering tidak jelas menyebutkan kriteria apa
yang haerus digunakan untuk menentukan apakah prooyek tersebut perlu Andal atau tidak.
Juga sering tidak disebutkan tipe dampak yang bagaimana yang perlu dipakai dalam
mengambil keputusan. Sehingga sering tim study PIL membuat laporan sama seperti
membuat Laporan Study Andal. Hal ini tidak benar karena akan mempersulit instasi yang
bertangung jawab untuk memutuskan perlu Andal atau tidak karena data dan informasi tidak
lengkap.
Dinegara yang sudah maju pun sering kurang jelas bakan beberapa negara tidak memberikan
pedoman sama sekali, hanya dimintakan dampak yang akan terjadi.contoh dapat dilihat dari
penyaringan proyek. Dalam penyaringan proyek disebutkan bahwa yang perlu dilakukan
adalah :
a.
Proyek yang tkak menimbulkan dampak negatif yang nyata (signifigan) tidak perlu di
Andal.
b.
Proyek yang menimbulkan dampak yang nyata harus melaksankan Andal. Apabila
dampaknya tidak dketahuimaka perlu penelitian lebih detail lagi, beratri pelu dilakukan
Andal.
c.
Proyek yang dampak negitifnya tidak dapat diterima oleh pemerintah maka proyek
tersebut harus diubah desainya dan harus dilakukan study yang lebih mendalam atau Andal
atau ditolak pembangunannya.
d.
Proyek yang dampaknya tida nyata atau walaupun dampaknya nyata tetapi kalu cara
pengendalian dampaknyasudah diketahui teknologinya untuk menghilangkan atau
mengendaliannya tidak diperlukan Andal.
Membandingkan berbagai pedoman dalam penyusunan PIL dan mendengar pengalaman ahliahli dalam cara melakukan evaluasi laporan PIL dan penyaringan proyek tampa PIL, maka
instasi yang mengambil keputusan perlu Andal atau tidak, dapat disajikan kedalam 3
kelompok data dan informasi yang penting, yaitu :
a.
b.
c.
1.
Dampak negatif mana yang biasanya dianggap penting dalam menentukan keputusan ialah :
a.
Apakah ada dampak yang diketahui atau diketahui tetapi tidak pasti baik bentuk
dampaknya atau besarnya dampak. Dampak semacamnya ini perlu diteliti lebih mendalam,
berarti putusan perlu Andal.
b.
Dampak yang terjadi jelas diketahui secara pastidan nyata atau penting atau besar.
Karena dampak yang akan terjadi dinilai penting maka perlu diteliti lebih lanjut samapi
sejauh mana kerugian akibat dampak negetif tersebut dan cara pengendalian yang bagaimana
yang perlu dilakukan. Dapak yng sering mendapat prioritas dianggap penting adalah dampak
yang merugikan nilai ekologi dan sosial-ekonomi yang nyata. Kriteria yang digunakan
diantaranya ialah :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
c.
Dampak penting yang si peneliti belum ada teknologi untuk mengendalikannya.
Biasanya proyek yang seperti ini ditolak atau ditunda sampai teknologi pengendalian
dikemukakan.
d.
Dampak penting yang sipeneliti belum tahu teknologi apa yang akan dipakai proyek
semacam ini biasanya juga memerlukan Andal.
Penyajian dam[pak dalam laporan PIL tidak cukup hanya membuat daftar mengenai dampak
yang terjadi saja, karena study PIL bukanlah dstudy yang mendalam maka penilaian dampak
kecil, sedang dan besar tidak mudah.
2.
Pengendalian dampak sering juga disebut nitigation sistem dan kemampuan teknologi sangat
menentukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal teknologi pengendalian damapak
ialah :
a.
Apabila belum tersedia teknologi untuk menghilangkan atau mengurangi sampai batas
yang yang diijinkan biasanya proyek semacam ini ditolak atau ditunda.
b. Apabila belum diketahui secara pasti teknologi man yang akan terjadi dapat ditekan
sampai sesuai dengan persyaratan dengan baku mutu emisi dan embien, amak perlu diadakan
studtlebih lanjut.
c.
Biaya dari teknologi yang disarankan untuk digunakan perlu dipertimbngkan dengan
kemampuan dari proyek.
Teknologi pengendalian dampak negatif yang disarankan serta kesangupan pemrakarsa
proyek perlu digunakan dalam mempertimbangkan kebijakan instasi yang akan mengambil
keputusan.
3.
Kebijakan pemerintah terhadap dampak yang terjadi biasanya didasarkan pada rencana
pembangunan negara, pengelolaan lingkungan, dan penilaian masyarakat secara umum
terhadap proyek pembagunan dan nilai lingkungan. Penilaian masyarakat setempat terutama
yang terkena dampak. Perlu diperhitungkan.
a.
Kebijakan pemerintah dapat dilihat pada berbagai perundangan yang tela ada. Bentuk
dampak dan komponen-komponen yang disebut dalam pereturan-peraturan merupakan
sumber penentu kputusan.
b.
Hubungan dengan pembangunan lain. Hubungan yang dibahas untuk pertimbangan
adalah hubungan dengan proyek-proyek yang sudah ada didekatnya, proyek yang saling
menunjang dan berkaitan serta proyek-proyek yang akan dibangun didaerah yang sama.
c.
Peniaian proyek dan komponen lingkungan oleh masyarakat. Yang biasanya diberi nilai
sosial ekonomi dan sosial-budaya yang dianggap penting merupakan penentu keputusan yang
ada atau pemakaian lingkungan oleh masyarakat yang ada.
C.
Terdapat 2 hal dalam penyajian yang pertama penyajian adalah bentuk datar isi yang dapat
mencerminkan data dan inforasi yang diharuskan, dan yang kedua adalah penyajan data dan
informasi dalam evaluasi atau pembahasan mengenai dampak proyek sebaga bahan
pertimbangan dalam memutuskan perlu Andal atau tidak.
1.
Secaragars besar daftar isi laporan PIL juga sudah tecantum dalam pedoman resmiyang
dikeluarkan oleh pemerintah. Tetapi sebenarnya pedoman tersebut hanya merupakan saran
dan tim penyusun dapat menyesuaikan daftar isinya sesuai dengan proyek dan rona
lingkungannya. Susunan daftar isi ditiap negara berbeda-beda bahkan beberapa negara tidak
memberikan pedoman isi yang jelas tetapi hanya memberikan hal-hal penting yang
diperlukan untuk menilai atau mengepaluasinya. Tebal tipisnya laporan juga sangat
bervariasi. Beberapa contoh daftar isi yang disarankan dari negaratetangga adalah sebagi
berikut.
1)
Thailand
a. Deskripsi proyek. Berisikan deskripsi proyek secara garis besar, yang cukup memberikan
gambaran aktivitas-aktivitas yang berhubungan degan kemungkinan timbulnya dampak.
b. Pembahasan mengenai timbulnya dampak. Berdasarkan data yan terbatas (data sekunder
dan lapangan terbatas), tiap komponen lingkungan yang akan tekena dampak harus dibahas
dan dievaluasi.
c. Tabulasi hasil evaluasi awal. Dengan menggunakan suatu tabulasi yang sudah disusun
pedomannya. hasil pembahasan tesebut diringkaskan dalam tabel tersebut.
d. Kesimpulan. Kesimpulan mengenai penilaian dampak proyek tersebut apakah perlu Andal
atau tidak dan penjelasan-penjelasan atau alasan-alasannya. Acuan yang jelas dan berisi halhal apa saja yang perlu diteliti lebih mendetail dan besarnya biaya.
2)
Pilipina.
Bentuk laporan PIL di Pilipina dibuat secara garis besar saja sebagai berikut :
a. Gambaran lokasi dengan jelasdengan peta.
b. Informasi mengenai kemungkinan perkembangan dimasa depan.
c. Diskripsi proyek :
i.
Tipe
ii.
iii.
iv.
Perkiraan biaya.
v.
d.
Indentifikasi dan evaluasi dampak lingkungan (dengan menggunakan suatu checklist
yang sudah tersedia)
e.
Saran-saran dari pemrakarsa proyek (baik yang mengenai ketentuan yang negatif
maupun yang positif).
f.
g.
h.
3)
Indonesia
Dalam pedoman penyusunan PIL Indonesia, laporan PIL secar garis besar ediri dari 3 bab
yaitu : rencana kegiatan pembangunan, rona lingkungan awal, evaluasi dampak lingkungan
dan penanganannya. Secara garis besar isi laporan Amdal tersebut sebagai berikut :
a.
Identitas pemrakarsa
o Identifikasi pemrakarsa.
o Identifikasi penyusunan PIL
b.
o Iklim
o Fisiografi
o Hidrologi
o Hidrooseanografi.
o Ruang, tanah dan lahan.
o Biologi.
o Sosial-ekonomi dan sosial budaya.
d.
Bahan pusaka.
f.
Biodatapenyusunan PIL.
2.
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting tetapi jarang ada pedoman yang
menyajikan cara evaluasi. Berbagai cara dapat digunakan untuk merangkum atau meringkas
semua dampak yang elah diduga ciri-cirinya. Cara yag biasa diguanakan mengunakan metode
matriks atau cheklist daftar omponen-koponen lingkungan yang terkena dampak dengan ciriciri dan sifat dampak dialjur yang lain.
Ciri dan sifat dampak dan teknologi penekaan dampaknya.
Komponen
Lingkungan
Yang terkena dampak negaf penting
ISI PENGELOLAAN
Jenis Dampak
Sumber Dampak
Tolok Ukur Dampak
Institusi Pengelolaan LH
a. Pelaksana
b. Pengawas
c. Pelaporan
ISI PEMANTAUAN
TUJUAN PENGELOLAAN
TUJUAN PEMANTAUAN
PENDEKATAN PENGELOLAAN LH
Pendekatan teknologi
Pendekatan SosEkBud
Melibatkan masyarakat
Memperhatikan kearifan lokal
Bantuan fasilitas umum
Menjalin interaksi sosial yang baik
Kompensasi yang saling menguntungkan
Pendekatan institusi
Catatan
Lokasi pengelolaan dan pemantauan
Sama ?
Berbeda ?
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Pengawas = Pelaporan ?
Nama instansi spesifik !
Tahap Pra-Kontruksi : Berdampak pada Sosial Budaya Masyarakat yaitu adanya keresahan
memberikan dampak negative tetapi hanya bersifat sementara, tidak permanen dan dalam
jangka waktu pendek.
Berkaitan dengn kondisi di atas maka perlu direncanakan pengelolaan terhadap dampak yang
mucul. Dimulai dari usaha atau kegiatan yang dilakukan secara tepat dan ber kesinambungan,
sehingga potensial dampak yang mucul dapat ditanggulangi lebih dini.
Untuk memudahkan pengenalan berbagai potensi dampak yang mungkin akan terjadi,
termasuk upaya pengelolaannya maka uraian berikut ini menjelaskan secara rinci mengenai
tahapan-tahapan dalam upaya pengelolaan lingkungan.
Tolak ukur dampak yang digunakan dalam kegiatan tahap pra-kontruksi ini adalah
adanya perubahan persepsi masyarakat terhadapa perkaplingan laut oleh perusahaan, tenaga
kerja yang direkrut oleh perusahaan berasal dari masyarakat lokal, dan adanya pelatihan
kewiraysahaan bagi masyarakat sekitar, sert des akan mendapatkan kontribusi dari program
CSR yang dicanangkan oleh perusahaan.
Tujuan Upaya Pengelolaan
Tujuan upaya pengelolaan dari aspek social budaya ini adalah untuk mengurangi dan
merubah persepsi masyarakat yang bersifat negative menjadi positif dan persepsi positif
menjadi lebih realitis.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Dampak yang muncul akibat ini adalah (1) Mengadakan sosialisasi (2) Sosialisasi
program perusahaan (3) Sosialisasi yang terbuka dan saling memahami kebijakan perusahaan
(4) Kerja sama antara desa dinass dan desa pekraman setempat dengan perusahaan yang
saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Lokasi Pengelolaan
Dilakukan di balai Desa Sangsit Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Periode Pengelolaan
Dilakukan sebelum proyek berlaangsung dan saat tahap pra-kontruksi berjalan.
TAHAP KONTRUKSI
Sumber dampak pada tahap ini adalah dengan adanya kegiatan yang dilakukan seperti
:
A.
Penjelasan Umum
1.
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena fenomena yang
terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek sampai ke tingkat kawasan atau
bahkan regional.
2.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dokumen rencana
pemantauan lingkungan hidup yakni:
1.
Komponen/ parameter lingkungan hidup yang dipantau hanyalah yang mengalami
perubahan mendasar, atau terkena dampak besar dan penting.
2.
Keterkaitan yang akan dijalin antara dokumen ANDAL, RKL, dan RPL. Aspek
aspek yang dipantau perlu memperhatikan dampak besar dan penting yang dinyatakan dalam
ANDAL, dan sifat pengelolaan dampak lingkungan hidup yang dirumuskan dalam dokumen
RKL.
3.
Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak dan atau terhadap
komponen/ parameter lingkungan hidup yang terkena dampak.
4.
5.
Rancangan pengumpulan dan analisis data, aspek aspek yang perlu dipantau
mencakup:
Lokasi pemantauan
Metode pengumpulan data (termasuk peralatan dan instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data)
Dokumen RPL perlu memuat tentang kelembagaan pemantauan lingkungan hidup, yaitu
institusi yang bertanggung jawab sebagai penyandang dana pemantauan, pelaksana
pemantauan, pengguna hasil pemantauan, dan pengawas kegiatan pemantauan.
B.
Bab I.
Pendahuluan
Pendahuluan mencakup latar belakang dan tujuan perlunya diadakan pemantauan
lingkungan hidup yang diuraikan secara sistematis, singkat, dan jelas.
Bab II.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Uraikan secara singkat dan jelas masing masing dampak yang ditimbulkan dengan urutan
pembahasan sebagai berikut:
a.
Jenis komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipandang strategis untuk
dipantau
Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau (misal: kualitas air
limbah ditinjau dari pH, BOD, suhu, warna, bau, kandungan minyak dan logam berat).
Sumber dampak
a.
Jika dampak timbul sebagai akibat langsung dari rencana usaha dan kegiatan, maka
uraikan jenis usaha yang merupakan penyebab timbulnya dampak besar dan penting.
b.
Jika dampak besar dan penting timbul sebagai akibat berubahnya komponen
lingkungan hidup yang lain, maka utarakan komponen atau parameter lingkungan hidup yang
merupakan penyebab timbulnya dampak besar dan penting.
c.
b.
Parameter yang diuraikan meliputi aspek biologi, kimia, fisika, dan aspek sosial
ekonomidan budaya.
1.
Uraikan secara spesifik tujuan dipantaunya suatu dampak besar dan penting lingkungan
hidup, dengan memperhatikan dampak besar dan penting yang dikelola, bentuk rencana
pengelolaan lingkungan hidup, dan dampak besar dan penting turunan yang ditimbulkannya.
2.
Uraikan secara singkat metode yang digunakan untuk memantau indikator dampak besar dan
penting, yang mencakup:
a.
Cantumkan secara singkat dan jelas metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data
berikut dengan jenis peralatan, instrumen, atau formulir isian yang digunakan.
b.
Cantumkan lokasi pemantauan yang tepat disertai dengan peta berskala yang memadai dan
menunjukkan lokasi pemantauan yang dimaksud.
c.
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat dampak
besar dan penting yang dipantau (intensitas, lama dampak berlangsung, dan sifat kumulatif
dampak).
d.
Pada setiap rencana pemantauan lingkungan hidup cantumkan intitusi atau kelembagaan yang
akan berurusan, berkepentingan, dan berkaitan dengan kegiatan pemantauan lingkungan
hidup, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku baik di tingkat nasional
maupun daerah.
Pemantauan perlu dilakukan oleh berbagai alasan:
Dalam ilmu yang tidak eksak seperti prediksi dampak, pemantauan berharga untuk
mengkonfirmasikan kebenaran dampak yang diprediksi, sehingga dapat digunakan sebagai
umpan balik dalam penyempurnaan teknik prediksi di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://gadogado427.blogspot.co.id/2012/08/penyajian-informasi-lingkungan-amdal.html