Anda di halaman 1dari 18

FARMAKOEKONOMI

“Cost Benefit Analysis (CBA)”

Dosen :
Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si., Apt.
Jenny Pontoan, M.Farm., Apt.

Disusun oleh :
1. Asep Taufik (19340098)
2. Riki Saut (19340099)
3. Rista Mokoginta (19340100)
4. Dazpar Arung Bua (19340101)
5. Probo Prastyo (19340102)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini yang berjudul “Cost
Benefit Analysis (CBA)”.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai


pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada : Ibu Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si., Apt., Jenny Pontoan
M.Farm., Apt. selaku dosen farmakoekonomi. Dan segenap pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata
penulis sampaikan terimakasih.

Jakarta, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Biaya ......................................................................................................

2.2 Cost Benefit Analysis (CBA)................................................................................

2.3 Tujuan Cost Benefit Analysis (CBA) ...................................................................

2.4 Manfaat Cost Benefit Analysis (CBA) .................................................................

2.5 Kekurangan dan Kelebihan Cost Benefit Analysis (CBA) ...................................

2.6 Langkah Penetapan Cost Benefit Analysis (CBA) ...............................................

2.7 Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) ............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan


sumber ekonomi agar sumber yang tersedia tersebut dapat digunakan secara
efisien. Sebuah perusahaan mempunyai banyak program atau proyek yang harus
dilaksanakan sedangkan sumber biaya yang ada sangat terbatas. Dengan analisis
ini perusahaan menjamin penggunaan sumber-sumber ekonomi yang efisien
dengan memilih program-program yang memenuhi kriteria efisiensi. Analisis
manfaat dan biaya merupakan alat bantu untuk membuat keputusan yang terbaik
dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Analisis manfaat dan biaya
ini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan faktor produksi tanpa
mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi ekonomi dan
sebagainya.
Analisis biaya dan manfaat dalam sebuah perusahaan memanglah sangat
penting guna mengantisipasi penggunaan sumber daya yang langka agar dapat
dimanfaatkan secara efisien dengan menggunakan analisis biaya dan manfaat
setidaknya perusahaan dapat menentukan program-program yang terbaik untuk
perusaanya dan juga sekaligus dapat digunakan untuk menentukan perencanaan-
perencanaan kedepan dalam perusahaan tersebut karena dalam menentukkan
sebuah kebijakan dalam perusahaan perlu adanya pertimbangan yang matang
dimana dengan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik maka resiko
dalam perusaan dapat sedikit dikendalikan dan sumber ekonomi yang ada tidak
akan terbuang sia-sia. sehingga produktifitas perusahaan akan terganggu dan dapat
terus bergerak maju maka dari itu bagaimana melakukan analisis biaya dan manfaat
dalam sebuah perusahaan sangatlah penting dan mengetahui peranan analisis biaya
dan manfaat.
Analisis biaya dan manfaat dalam kesejahteraan sosial dapat terpengaruh
dengan mengubah kualitas lingkungan, meningkatkan kualitas hidup karena
perawatan kesehatan yang lebih baik, dll. Sejak itu banyak proyek yang pada
dasarnya mempengaruhi lingkungan kualitas baik secara positif atau negatif,
efeknya dari biaya dan manfaat non-moneter yang diperoleh dari mengubah
kualitas lingkungan seringkali terlibat dalam CBA selain biaya keuangan dan
manfaat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis (CBA) ?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Cost Benefit Analysis (CBA) ?
3. Bagaimana langkah penetapan Cost Benefit Analysis (CBA) ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis (CBA)
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari Cost Benefit Analysis
(CBA)
3. Untuk mengetahui langkah penetapan Cost Benefit Analysis (CBA)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengorbanan yang telah dikeluarkan diharapkan memiliki manfaat untuk sekarang
dan akan datang.

Analisis biaya merupakan suatu upaya mencapai penggunaan sumberdaya


ekonomi yang optimal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, khususnya
yang menyangkut berbagai macam alternatif untuk masa mendatang. Analisis biaya
adalah proses menata kembali data atau informasi yang ada dalam laporan
keuangan untuk memperoleh usulan biaya pelayanan rumah sakit. Dengan kata lain,
analisis biaya merupakan pendistribusian biaya dari unit pemeliharaan, unit
operasional, dan unit pelayanan umum lainnya ke bagian perawatan, gawat darurat,
atau pendapatan rumah sakit dari layanan yang diberikan kepada pasien.

2.2 Cost Benefit Analysis (CBA)

Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan metode yang


umum digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan
juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk
menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat
lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat
suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil
perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan
jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat
pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah .

Pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai


berikut:
a. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk
menemukan alas an dalam menentukan biaya pengambilan alternatif dari
pengukuran hasil yang menguntungkan dari alternative tersebut. Analisis ini
telah dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.
b. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe
analisisyang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa
ukuran moneter. CBA merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang
komprehensif dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke
dalam nilai uang.
c. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik
untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan
mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan
dilakukan.
d. Menurut Keen (2003), Cost benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk
memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari
suatu investasi.
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam
perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan
diperoleh dari pelaksanaan suatu program atau proyek. Dalam analisis cost-benefit,
perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
Analisis ini mempunyai banyak bidang penerapan. Salah satu bidang
penerapan yang umum menggunakan rasio ini adalah dalam bidang investasi.
Sesuai dengan makna tekstualnya yaitu cost-benefit (manfaat-biaya) maka analisis
ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan atau kerugian
suatu program atau suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang akan
dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai.
Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para investor dalam upaya
mengembangkan bisnisnya. Terkait dengan hal ini maka analisis manfaatdan biaya
dlaam pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan
dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan
adalah pada rasio finansial atau keuangan.
Dibandingkan dengan penerapannya dalam bidang investasi, penerapan
analisis cost-benefit telah banyak mengalami perkembangan. Salah satu
perkembangan analaisis cost benefit antara lain yaitu penerapannya dalam bidang
pengembangan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, analisis ini umum digunakan
pemerintah untuk menentukan kelayakan pengembangan suatu peroyek.
Karakteristik Cost Benefit Analysis (CBA):
a. Cost benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism.
b. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan
ditentukan oleh besar kecilnya manfaat-bagi-semua pihak. Apa yang disebut
manfaat di sini masih diukur dengan ukuran-ukuran yang sifatnya sangat
anthropocentric.

2.3 Tujuan Cost Benefit Analysis (CBA)


Menurut Dunn (2003) tujuan analisis CBA adalah:
a. Untuk merekomendasikan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara
menghitung total biaya dalam bentuk uang dan keuntungan dalam bentuk uang.
b. Digunakan untuk menganalisis kelayakan/ efisiensi suatu proyek.
c. Dapat digunakan untuk mengukur redistribusi manfaat.
d. Analisis biaya manfaat dalam pengitungan biaya maupun manfaat diukur dengan
mata uang sebagai unit nilai, sehingga memudahkan efisiensi.
Dengan penghitungan total biaya dalam bentuk uang dan keuntungan atau
manfaat dalam bentuk uang, maka akan diketahui perbandingan apakah kebijakan
tersebut akan untung atau rugi dalam nilai ekonomi. Apabila diketahui dari
penghitungan bahwa kebijakan akan merugi, maka pengambil kebijakan dapat
memberikan rekomendasi agar kebijakan berjalan efektif dan dengan dampak yang
menguntungkan. Dengan begitu, maka kebijakan dapat dinilai sebagai kebijakan
yang menguntungkan dan manfaat dapat diukur. Sehingga dapat mendukung
efisiensi kebijakan dengan terhindarnya dari kerugian.
Menurut Sjafrijal (2008) analisis penghitungan biaya manfaat hanya dapat
digunakan untuk menganalisis proyek/kebijakan yang berskala besar atau makro.
Seperti misalnya proyek/ kebijakan yang mempengaruhi kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan.Penggunaan sumber ekonomi secara efisien. Jika
efisiensi terjamin, pencapaian kesejahteraan masyarakat dari kebijakan publik yang
diimplementasikan lebih maksimal (Mangkoesoebroto,2001: 165-166). Dengan
keberhasilan suatu kebijakan publik, maka akan membawa dampak positif pada
masyarakat yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Terdapat beberapa prinsip dasar dalam melakukan perhitungan CBA, yaitu
sebagai berikut:
1. Mencapai keuntungan yang maksimal ( termasuk kesejahteraan sosial ) dan
biaya yang minimal.
2. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya
yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu periode
tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang).
3. Pareto improvement.
Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika proyek tersebut
meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang
lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai Pareto improvement,
sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya.
Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau
kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau
kebijakan dikatakan menciptakan Pareto improvement yang potensial jika
yang untung lebih banyak daripada yang rugi.

2.4 Manfaat Cost Benefit Analysis (CBA)

Dalam bidang kesehatan, analisis biaya manfaat CBA yaitu pada program-
program kesehatan, maka nilai manfaat didapatkan dari biaya yang bisa dicegah
apabila program kesehatan tersebut berhasil. Dengan keberhasilan program
kesehatan, maka kejadian penyakit dapat ditekan, nilai manfaat didapatkan dengan
menominalkan biaya yang dapat dicegah akibat tidak terjadinya penyakit. Mushkin
dan Collins (1959) dalam buku Ekonomi Kesehatan (Tjiptoherijanto, 1994)
menyarankan bahwa nilai manfaat mungkin saja diperoleh dengan menghitung
biaya ekonomi suatu penyakit.
Menurut Tjiptoherijanto (1994) manfaat yang didapatkan dari analisis CBA
adalah dapat mencegah kerugian di masa yang akan datang. Dengan menghitung
pengeluaran dan dampak/manfaat dari sebuah program secara kuantitatif dalam
bentuk uang, maka dapat diprediksikan efektifitas suatu program dan dampaknya,
maka hal tersebut akan meminimalisir resiko kerugian di masa datang.

2.5 Kekurangan dan Kelebihan Cost Benefit Analysis (CBA)


 Kekurangan Cost Benefit Analysis (CBA):

1. Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan Cost

Benefit Analysis sulit untuk dilakukan.

2. Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti keberlangsungan,

etika, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial

yang lain.

3. Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada

pengambil keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.

4. Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya adalah

dua kriteria yang berdiri sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.

5. Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah,

masyarakat, generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita.

 Kelebihan Cost Benefit Analysis (CBA):

1. Dapat dibandingkan.

2. Transparan.

3. Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat

meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil).


2.6 Langkah Penetapan Cost Benefit Analysis (CBA)
Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang

harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Identifikasi alternatif atau intervensi yang akan dianalisis

Dalam melakukan identifikasi alternative atau intervensi dari suatu program

kesehatan, maka yang perlu diperhatikan adalah bahwa efektifitas (daya guna)

dari intervensi tersebut sudah benar-benar efektif, diakui efektifitasnya dan

sudah diterapkan kegunaannya. Intervensi yang dipilih untuk dilakukan analisis

dapat lebih dari dua. Semakin banyak intervensi yang akan dianalisis semakin

baik hasilnya karena akan memberikan pilihan yang bervariasi dan analisis yang

lebih lengkap.

2. Identifikasi biaya dari masing-masing alternatif dan intervensi

Dalam melakukan identifikasi biaya terlebih dahulu dilakukan

pengklasifikasian komponen-komponen seluruh biaya dari masing-masing

alternative. Semua komponen biaya harus teridentifikasi baik yang bersumber

dari anggaran proyek maupun dari anggaran lainnya. Klasifikasi biaya bisa

dilakukan menurut beberapa cara lain meliputi biaya investasi, biaya operasional

dan biaya pemeliharaan, biaya langsung dan tidak langsung, biaya kapital.

3. Menghitung total biaya dari masing-masing alternatif atau intervensi

Setelah seluruh komponen biaya teridentifikasi dan diklasifikasikan

kemudian dilakukan penghitungan total seluruh biaya dalam masing-masing


intervensi. Cara penghitungan biaya total sama seperti dalam penghitungan unit

cost.

4. Identifikasi benefit (manfaat) dari masing-masing alternatif dan intervensi

Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya alternative

terdapat dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.

Sebagai contoh, bila kita ingin membandingkan program pemberantasan HIV

AIDS dengan program pemberantasan TBC, maka kita harus identifikasi

manfaat langsung dari program dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung

dari program HIV AIDS adalah kesakitan dan kematian akibat HIV AIDS yang

dapat dicegah. Sementara manfaat tidak langsung dari program pemberantasan

HIV AIDS adalah kerugian dari keluarga dan masyarakat yang dapat dicegah.

Demikian juga dengan identifikasi manfaat dari program pemberantasan TBC.

5. Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang

Dalam mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung

kita dapat menghitung dengan menguangkan biaya akibat sakit dan akibat

kematian dini karena HIV AIDS. Sementara manfaat tidak langsung, kita dapat

menguangkan kerugian akibat HIV AIDS baik dari keluarga maupun

masyarakat. Demikian juga dengan teknik menguangkan manfaat dari program

pemberantasan TBC. Manfaat langsung dari program pemberantasan TBC

adalah dengan menguangkan biaya akibat sakit yang tidak dapat dicegah dan

akibat kematian dini karena sakit TBC. Manfaat tidak langsung dari program

TBC adalah menghitung kerugian yang dapat dicegah akibat kasus TBC di

keluarga maupun masyarakat.


6. Menghitung total benefit

Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-masing

alternative atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang.

Dalam menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate

bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu ke depan. Dalam

menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila

manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu ke depan.

Discount rate (DR) adalah suatu angka yang menggambarkan nilai uang pada

tahun tertentu dengan nilai uang yang sama pada tahun berikutnya atau tahun

sebelumnya Discount rate disesuaikan dengan interest rate (suku bunga) yang

berlaku dlm peminjaman uang.

1
Discount factor =
(1+𝑖)𝑡

Keterangan:
i = Inflasi
t = Tahun

7. Menghitung rasio biaya manfaat

Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan

perhitungan Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Rasio) untuk masing-masing

intervensi. Bila intervensi yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel

untuk memudahkan dilakukannya analisis untuk masing-masing intervensi.

Benefit-Cost Ratio didefinisikan sebagai B/C.


Sebuah proyek akan menghasilkan net benefit jika B/C>1. B / C > 1 maka

dikatakan program atau investasi tersebut layak, sedangkan B/C < 1 maka

dikatakan program atau investasi tidak layak.

Keterangan:

Rasio B/C = Benefit Cost Ratio


Bt = Benefit atau manfaat pada tahun ke-t
Ct = Cost atau biaya pada tahun ke-t
i = Suku bunga yang digunakan
t = Tahun ke-1 sampai tahun ke-10

8. Melakukan analisis untuk menentukan pilihan dari alternative atau intervensi

yang paling menguntungkan

Analisis biaya manfaat dilakukan untuk menentukan pilihan yang paling

menguntungkan dari beberapa intervensi. Pemilihan rasio yang paling

menguntungkan diasumsikan dengan memilih rasio yang paling besar (lebih

besar dari 1) dengan menggunakan cost recorvery rate yaitu membandingkan

antara benefit dengan biaya untuk melaksanakan intervensi.

Untuk melakukan analisis biaya manfaat maka perlu diperhatikan beberapa

hal sebagai berikut :

a. Rasio biaya manfaat masing-masing intervensi

b. Kebijakan program nasional (berupa prioritas program)

c. Ketersediaan anggaran program


d. Target yang ingin dicapai

e. Sarana dan tenaga yang ada

9. Melakukan analisis sensitifitas

Setelah dilakukan analisis untuk menentukan pilihan kemudian dilakukan

analisis sensitifitas. Analisis senstivitas dilakukan untuk mengetahui kepekaan

tingkat optimal terhadap kemungkinan perubahan setiap variabel yang

digunakan.

2.7 Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C Ratio menunjukkan angka perbandingan antara benefit dengan cost +

investment dan diperlukan bahwa benefit/cost ratio lebih besar dari 1 (satu):

a. Jika B/C Ratio lebih besar dari 1 (satu) maka benefit yang akan diperoleh

selama umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan lebih besar dari cost

+ investment, berarti favourable sehingga pembangunan atau rehabilitasi atau

perluasan proyek yang bersangkutan dapat dilaksanakan.

b. Jika B/C ratio sama dengan 1 ( satu) maka benefit yang akan dieroleh selama

unsur teknis – ekonomis proyek, yang bersangkutan hanya cukup untuk

munutupi cost + investment, sehingga dari segi aspek finansial dan ekonomis,

pembangunan atau rehabilitasi atau perluasan proyek yang bersangkutan

tidak perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan, sedangkan dari segi sosial

dan pembangunan masyarakat, pembangunan atau rehabilitasi atau perluasan

proyek yang bersangkutan perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan.


Jika B/C ratio lebih kecil dari 1 (satu), maka benefit yang akan diperoleh
selama unsur teknis-ekonomis proyek yang bersangkutan tidak cukup untuk
munutupi cost + investment, berarti unfavourable sehingga pembangunan atau
rehabilitasi atau perluasan proyek yang bersangkutan tidk dapat dilaksanakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Cost Benefit Analysis (CBA) merupakan metode yang umum digunakan pada
proses evaluasi manajemen. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa
alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau
lebih baik dari alternatif lainnya.

Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, sebagai berikut:
1. Mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran

moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan.

2. Aspek kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :

 (-) Penghitungan ekonomi untuk public good ,memberikan

informasi kepada pengambil keputusan, fokus pada efisiensi,

Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan.

 (+) Dapat dibandingkan, transparan, dapat mengukur efisiensi

ekonomi.

3. Aspek langkah penetapan harga yaitu dapat dengan identifikasi alternatif,

identifikasi biaya dari masing-masing alternatif dan intervensi,menghitung

total biaya dari masing-masing alternatif atau intervensi, identifikasi

benefit (manfaat) dari masing-masing alternatif dan intervensi,

mentransformasi manfaat dalam bentuk uang,menghitung total benefit,

menghitung rasio biaya manfaat, melakukan analisis untuk menentukan

pilihan dari alternative atau intervensi yang paling menguntungkan.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Aula. 2010. Cost Benefit Analysis.


Bustami, Dkk. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Eliška Vejchodská .COST-BENEFIT ANALYSIS: TOO OFTEN BIASE. DOI:
10.15240/tul/001/2015-4-005
Yuwono, Slamet Riyadi. 2009.Ekonomi Kesehatan (Health Economic) &
Kewirausahaan (Entrepreneurship).

Anda mungkin juga menyukai