Dosen :
Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si., Apt.
Jenny Pontoan, M.Farm., Apt.
Disusun oleh :
1. Asep Taufik (19340098)
2. Riki Saut (19340099)
3. Rista Mokoginta (19340100)
4. Dazpar Arung Bua (19340101)
5. Probo Prastyo (19340102)
Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini yang berjudul “Cost
Benefit Analysis (CBA)”.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata
penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis (CBA)
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari Cost Benefit Analysis
(CBA)
3. Untuk mengetahui langkah penetapan Cost Benefit Analysis (CBA)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengorbanan yang telah dikeluarkan diharapkan memiliki manfaat untuk sekarang
dan akan datang.
Dalam bidang kesehatan, analisis biaya manfaat CBA yaitu pada program-
program kesehatan, maka nilai manfaat didapatkan dari biaya yang bisa dicegah
apabila program kesehatan tersebut berhasil. Dengan keberhasilan program
kesehatan, maka kejadian penyakit dapat ditekan, nilai manfaat didapatkan dengan
menominalkan biaya yang dapat dicegah akibat tidak terjadinya penyakit. Mushkin
dan Collins (1959) dalam buku Ekonomi Kesehatan (Tjiptoherijanto, 1994)
menyarankan bahwa nilai manfaat mungkin saja diperoleh dengan menghitung
biaya ekonomi suatu penyakit.
Menurut Tjiptoherijanto (1994) manfaat yang didapatkan dari analisis CBA
adalah dapat mencegah kerugian di masa yang akan datang. Dengan menghitung
pengeluaran dan dampak/manfaat dari sebuah program secara kuantitatif dalam
bentuk uang, maka dapat diprediksikan efektifitas suatu program dan dampaknya,
maka hal tersebut akan meminimalisir resiko kerugian di masa datang.
yang lain.
1. Dapat dibandingkan.
2. Transparan.
kesehatan, maka yang perlu diperhatikan adalah bahwa efektifitas (daya guna)
dapat lebih dari dua. Semakin banyak intervensi yang akan dianalisis semakin
baik hasilnya karena akan memberikan pilihan yang bervariasi dan analisis yang
lebih lengkap.
dari anggaran proyek maupun dari anggaran lainnya. Klasifikasi biaya bisa
dilakukan menurut beberapa cara lain meliputi biaya investasi, biaya operasional
dan biaya pemeliharaan, biaya langsung dan tidak langsung, biaya kapital.
cost.
terdapat dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
manfaat langsung dari program dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung
dari program HIV AIDS adalah kesakitan dan kematian akibat HIV AIDS yang
HIV AIDS adalah kerugian dari keluarga dan masyarakat yang dapat dicegah.
kita dapat menghitung dengan menguangkan biaya akibat sakit dan akibat
kematian dini karena HIV AIDS. Sementara manfaat tidak langsung, kita dapat
adalah dengan menguangkan biaya akibat sakit yang tidak dapat dicegah dan
akibat kematian dini karena sakit TBC. Manfaat tidak langsung dari program
TBC adalah menghitung kerugian yang dapat dicegah akibat kasus TBC di
Discount rate (DR) adalah suatu angka yang menggambarkan nilai uang pada
tahun tertentu dengan nilai uang yang sama pada tahun berikutnya atau tahun
sebelumnya Discount rate disesuaikan dengan interest rate (suku bunga) yang
1
Discount factor =
(1+𝑖)𝑡
Keterangan:
i = Inflasi
t = Tahun
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan
intervensi. Bila intervensi yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel
dikatakan program atau investasi tersebut layak, sedangkan B/C < 1 maka
Keterangan:
digunakan.
investment dan diperlukan bahwa benefit/cost ratio lebih besar dari 1 (satu):
a. Jika B/C Ratio lebih besar dari 1 (satu) maka benefit yang akan diperoleh
selama umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan lebih besar dari cost
b. Jika B/C ratio sama dengan 1 ( satu) maka benefit yang akan dieroleh selama
munutupi cost + investment, sehingga dari segi aspek finansial dan ekonomis,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cost Benefit Analysis (CBA) merupakan metode yang umum digunakan pada
proses evaluasi manajemen. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa
alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau
lebih baik dari alternatif lainnya.
Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, sebagai berikut:
1. Mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran
ekonomi.