PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Analisis Mengenai Dampak lLingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27
tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan
penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik
untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau
tidak, dan jika ya, maka akan diberikan jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil study
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak
peting terhadap lingkungan hidup.
AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek
– proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah lingkuangannya.Pada
awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,tapi seteleh perubahan itu menjadi di
luar ambang batas,maka manusia tidak dapat mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu.
Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan konsekuensi ia harus mengeluarkan
biaya.Tanggung jawab penyelenggara Amdal ini buksn berarti harus diemban pemrakarsa proyek
itu sendiri.Ia dapat menyerehkan penyelenggaraan ini kepada konsultan swasta atau pihak lain
atas dasar saran dari pemerintah.Namun,pemrakarsa proyek tetap sebagai pihak yang
bertanggung jawab,bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL tersebut.
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL
yang lebih besar dan penting,menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya,sehingga
AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya deengan
menggunakan dokumen yang benar.
Pengunaan PIL ini bukan di Indonesia saja banyak negara yang juga menggunakannya dengan
nama Initial Environmental Evaluasionatau Initial Environmental Examination yang disepakati
sebagai IEE
Beberapa definisi yang diberikan oleh beberapa negara mengenai IEE adalah sebagai berikut:
a. Pilipina : Initial Environmental Examination (IEE) adalah suatu study pendahuluan mengenai
dampak yang mungkin terjadi dari suatu aktivitas yang diusulkan dilaksanakan didalam
lingkungan manusia. IEE ini diperlukan sebagai dasar oleh instasi yang bertanggung jawab untuk
memutuskan apakah usulan aktifitas tersebut perlu Andal atau tidak (NEPC, 1978).
b. Thailand : Initial Environmental Examination (IEE) adalah suatu studi untuk melakukan
perkiraan dampak lingkungan yang mungkin terjadi agar dapat dipakai untuk mentetapkan
apakah study Andal diperlukan atau tidak.
c. Kanada : Initial Environmental Evaluation (IEE) adalah dokmen pendugaan kosekuensi
lingkungan dar setiap usulan aktifitas yang mungkin mempunyai potensi dampak lingkungan yag
dilakukan atau dilaksankan sedini mungkin dalam pase pelaksanaan pembangunan oleh
pemrakarsa aktivitas (FEARO, 1979) hasil study IEE ini akan dipergunakan untuk menetukan
apakah proyek tersbut perlu Andal atau tidak atau proyeknya ditolak untuk dibangun
(FEARO,1984).
1) Thailand
a. Deskripsi proyek. Berisikan deskripsi proyek secara garis besar, yang cukup memberikan
gambaran aktivitas-aktivitas yang berhubungan degan kemungkinan timbulnya dampak.
b. Pembahasan mengenai timbulnya dampak. Berdasarkan data yan terbatas (data sekunder dan
lapangan terbatas), tiap komponen lingkungan yang akan tekena dampak harus dibahas dan
dievaluasi.
c. Tabulasi hasil evaluasi awal. Dengan menggunakan suatu tabulasi yang sudah disusun
pedomannya. hasil pembahasan tesebut diringkaskan dalam tabel tersebut.
d. Kesimpulan. Kesimpulan mengenai penilaian dampak proyek tersebut apakah perlu Andal atau
tidak dan penjelasan-penjelasan atau alasan-alasannya. Acuan yang jelas dan berisi hal-hal apa
saja yang perlu diteliti lebih mendetail dan besarnya biaya.
2) Pilipina.
Bentuk laporan PIL di Pilipina dibuat secara garis besar saja sebagai berikut :
a. Gambaran lokasi dengan jelasdengan peta.
b. Informasi mengenai kemungkinan perkembangan dimasa depan.
c. Diskripsi proyek :
i. Tipe
ii. Sasaran, tujuan, kegunaan dan kebutuhan proyek.
iii. Ukuran dan skala umum.
iv. Perkiraan biaya.
v. Gambaran kasar keadaan disekitar.
d. Indentifikasi dan evaluasi dampak lingkungan (dengan menggunakan suatu checklist yang
sudah tersedia)
e. Saran-saran dari pemrakarsa proyek (baik yang mengenai ketentuan yang negatif maupun
yang positif).
f. Tindakan penekanan dampak dan alternatif-alternatifnya.
g. Pelaksanaan study PIL.
h. Dikeluarkan oleh pemrakarsa proyek).
3) Indonesia
Dalam pedoman penyusunan PIL Indonesia, laporan PIL secar garis besar ediri dari 3 bab
yaitu : rencana kegiatan pembangunan, rona lingkungan awal, evaluasi dampak lingkungan dan
penanganannya. Secara garis besar isi laporan Amdal tersebut sebagai berikut :
a. Identitas pemrakarsa
o Identifikasi pemrakarsa.
o Identifikasi penyusunan PIL
b. Rencana kegiatan pembagunan
o Jenis rencana kegiatan.
o Rencana lokasi (lampiran peta).
o Perkiraan umur kegiatan.
o Rencana kegiatan.
Ø Tahap konstruksi.
Ø Tahap pasca produksi.
o Hubungan dengan kegiatan lain.
c. Rona lingkunga awal.
o Iklim
o Fisiografi
o Hidrologi
o Hidrooseanografi.
o Ruang, tanah dan lahan.
o Biologi.
o Sosial-ekonomi dan sosial budaya.
d. Evaluasi dampak lingkungan dan penanganannya.
o Perkiaan terhadap biogeofisika kimia maupun sosial-ekonomi dan sosial-budaya masyarakat.
o Evaluasi berat dan ringan atau besar dan kecilnya dampak lingkungan dan penaganannya.
e. Bahan pusaka.
f. Biodatapenyusunan PIL.
2. Penyajian dalam evaluasi hasil.
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting tetapi jarang ada pedoman yang
menyajikan cara evaluasi. Berbagai cara dapat digunakan untuk merangkum atau meringkas
semua dampak yang elah diduga ciri-cirinya. Cara yag biasa diguanakan mengunakan metode
matriks atau cheklist daftar omponen-koponen lingkungan yang terkena dampak dengan ciri-ciri
dan sifat dampak dialjur yang lain.
Komponen
Lingkungan
Yang
terkena
dampak
negaf
penting
Dari matriks dapat disimpulkan atau diringkaskan sesuai dengan kategori-kategori penting
seperti :
a. Dampak yang tidak ada teknologi penakaan dampak.
b. Dampak yang teknologi penekaannya belum diketahui
c. Dampaknya belu jelas
d. Dampak yang meliputi tanah yang luas
e. Dampak yang mengena pada penduduk yang banyak
f. Dan lain sebagainya.
Kategori-kategori ini merupakan kriteria atau ciri aang telah digariskan dalam pedoman dan
dapat dtambahkan hal-hal yang dipertimbangkan dari sudut nilai ekologi.
Kemudian dapat dibuat lagi matriks atau checklist antara kriteria-kriteria penilaian (kategri
penting) dengan dampak penting yang akan terjadi sebagai berikut :
Dampak
Kriteria-kriteria
Penilaian
dampak
Karena matriks dan checklist tidak dapat memberikan penjelasan banyak maka perlu
diberikan pembahasan dan penjelasan dari matriks tersebut pada bab laintau dibawah matriks
tersebut.
Dengan mempelajari bentuk matriks dan checklist serta penjelasannya tidak terlalu sulit untuk
membuat kesimpulan.
Yang disajikan disini (bentuk matriks) hanyalah salah satu cara saja. Masih ada cara lain yang
dikembangkan orang untuk memudahkan penilaian sehingga kesimpulan yang harus diambil
untuk menetapkan Andal atau tidak dapat dilakukan dan alasan-alasan untuk menunjang
keputusan tersebut mudah disajikan.
Kesimpulan
Secara garis besar telaah dilakukan terhadap proyek, rona lingkungan , dampak yang akan
terjadi dan rencana pengendalian dampak. Hal yang paling penting untuk mengetahui sebelum
melakukan studi PIL aialah batasan yang jelas tentang arti dari istilah garis besar tersebut.
Perlu dipahami sejauh mana detail yang harus disajikan dalam proyek, rona lingkungan dan
dampaknya.