Anda di halaman 1dari 15

Daniel Stiawan

1923023
ANDAL
1. Kegunaan dan Manfaat ANDAL
Tujuan dilakukan Studi ANDAL secara garis besar sebagai berikut:
 Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan rencana kegiatan terutama
yang akan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan.
 Mengidentifikasi Komponen-komponen lingkungan yang akan
terkena dampak suatu kegiatan pembangunan.
 Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan pembangunan.
 Memberikan rincian teknis penanganan dampak negative dan
peningkatan/ pengembangan dampak positif yang akan dilaksanakan
berupa upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai bahan
informasi kepada berbagai pihak dan instansi terkait.
Kegunaan Penyusunan ANDAL
Kegunaan dari penyusunan Studi Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL) antara lain:
a. Bagi Pemrakarsa:
 Sebagai arahan dalam upaya pelaksanaan pembangunan
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
 Untuk melihat masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa
yang akan datang; serta mempersiapkan cara-cara pemecahan
masalah yang akan dihadapi di masa mendatang.
 Memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi lingkungan
baik biogeofisika, sosial ekonomi serta budaya dan kesehatan
masyarakat, beserta polarisasi perubahannya. Dengan
diketahuinya kondisi lingkungan tersebut maka pemrakarsa dapat
menyesuaikan berbagai program kegiatannya yang bertujuan
dapat meningkatkan taraf hidup serta kualitas lingkungan
disekitarnya.
 Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan
kegiatan pembangunan perkebunan sehingga dapat memperkecil
kelemahan-kelemahannya.
 Sebagai dasar dalam upaya perencanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan, yang terintegrasi dengan pengelolaan
kegiatan perkebunan beserta sarana dan prasarana pendukungnya.
 Sebagai bahan pertimbangan dalam menghadapi kemungkinan
terjadinya konflik yang berkaitan dengan persoalan lingkungan di
wilayah kegiatan tersebut.
 Memberikan jaminan bagi pemrakarsa terhadap keberhasilan
penanaman modalnya.
b. Bagi Pemerintah:
 Mencegah rusaknya sumber daya alam baik yang dikelola oleh
pemrakarsa maupun oleh pihak lain, sehingga memberikan
jaminan bagi kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.
 Sebagai bahan masukan dalam perencanaan pengelolaan
lingkungan baik regional maaupun nasional.
 Sebagai dasar dalam mengusahakan kesejahteraan hidup
masyarakat dan dalam menentukan kebijakan yang tepat dalam
pengelolaan lingkungan.
c. Bagi Masyarakat
 Mengetahui rencana pembangunan atau pengembangan
wilayahnya sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam
penyesuaian perubahan pola kehidupan.
 Mengetahui perubahan lingkungan akibat adanya kegiatan
pengusahaan hutan sehingga dapat memanfaatkan kesempatan
yang menguntungkan.
 Sebagai alat bagi masyarakat di dalam keikutsertaannya
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

2. Peranan ANDAL dalam Pengelolaan Lingkungan


Hasil dari analisis mengenai dampak lingkungan juga dapat
digunakan sebagai pedoman untuk pengelolaan lingkungan yang meliputi
upaya pencegahan, pengendalian dan pemantauan lingkungan. Upaya
pencegahan artinya. Amdal digunakan untuk mengantisipasi dampak yang
kemungkinan muncul akibat aktivitas/kegiatan. Dengan dapat
diprediksinya dampak tersebut, maka dampak negatif dapat dihindari dan
dampat positif dapat dimaksimalkan.Amdal sebagai alat pengendali
artinya masalah atau dampak dapat dikendalikan dan diminimalisir,
misalnya dengan pemberian pembatasan seperti sanksi. Amdal sebagai
sarana pemantauan maksudnya sebagai alat kontrol dan koreksi terhadap
pelaksanaan dan operasi proyek. Dengan kata lain, pemantauan ini
merupakan alat pengelolaan lingkungan untuk menyempurnakan
perencanaan program dan pembaharuan program dikemudian hari agar
tujuan pengelolaan lingkungan tercapai.
Pasal 36 angka (1) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan setiap
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib
memiliki Izin Lingkungan. Izin Lingkungan tersebut tidak akan
dikeluarkan apabila tidak ada keputusan kelayakan lingkungan dari
Komisi Penilai Amdal yang menilai dokumen atau kajian mengenai
dampak penting yang diajukan oleh pemrakarsa.
Suatu usaha dan/atau kegiatan sebelum mulai dilakukan wajib
mempunyai kajian mengenai dampak besar dan penting yang akan timbul
apabila usaha dan/atau kegiatan itu dilakukan. Hasil dari kajian tersebut
kemudian disertakan dalam perizinan usaha dan/atau kegiatan tersebut.
Apabila hasil kajian tersebut tidak disertakan maka izin usaha dan/atau
kegiatan itu tidak akan keluar, karena kajian tersebut merupakan syarat
yang harus dipenuhi dalam perizinan suatu usaha dan/atau kegiatan yang
membawa dampak bagi lingkungan.
Saat ini dokumen Amdal hanya digunakan oleh pemrakarsa
kegiatan dan atau usaha dan instansi pengambil keputusan sebagai
legitimasi atau alasan pengesahan saja, bahwa kegiatan tersebut tidak akan
menimbulkan pencemaran/perusakan lingkungan, karena sudah
mempunyai keputusan kelayakan lingkungan dan perizinan yang
diterbitkan, karena mendapat pertimbangan Amdal sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku. (Santoso, Taufik Imam, 2008 : 11).
Persoalannya adalah selama ini Amdal hanya dianggap sebagai
bagian dari sistem prosedur perizinan.Konsekwensinya apabila berbagai
perizinan kegiatan yang terbit akibat rekomendasi dokumen Amdal telah
ditetapkan, maka peranan dokumen Amdal menjadi selesai dan tidak lagi
berhubungan dengan persoalan kegiatan. (Soemarwoto, Otto, 1999 : 10).

3. Tahap, Fase Pengelolaan Proyek


 Fase identifikasi identifikasi.
 Fase studi kelayakan kelayakan.
 Fase rekayasa rekayasa (rancangan rancangan).
 Fase pembangunan pembangunan proyek.
 Fase proyek berjalan berjalan (operasi operasi )
 Fase pasca operasi operasi.

4. Pengendalian Dampak Waste Approach, Engineering Approach


Studi kelayakan lingkungan diperlukan bagi kegiatan usaha yang
akan mulai melaksanakan pembangunan, sehingga dapat diketahui dampak
yang akan timbul dan bagaimana cara pengelolaanya. Pembangunan disini
bukan hanya pembangunan fisik tetapi mulai dari perencanaan, proses
pembangunan sampai pembangunan tersebut berhenti dan kegiatan
operasional berjalan. Jadi AMDAL lebih ditekankan pada akibat dari
aktifitas dari suatu kegiatan.
Kajian kelayakan lingkungan adalah salah satu syarat untuk
mendapatkan perijinan yang diperlukan bagi suatu kegiatan/usaha,
seharusnya dilaksanakan secara bersama-sama dengan kelayakan teknis
dan ekonomi. sehingga dapat dilakukan optimasi untuk mendapatkan
keadaan yang optimum bagi proyek tersebut, terutama dampak lingkungan
dapat dikendalikan melalui pendekatan teknis atau dapat disebut sebagai
penekanan dampak negatif dengan engineering approach.
Dengan Pendekatan Teknis (Engineering Approach)

Gambar 1.1
Pengendalian Dampak Lingkungan

Kenyataan yang biasanya terjadi adalah bahwa studi kelayakan


lingkungan tidak dapat mempengaruhi atau menghasilkan penyesuaian
didalam studi kelayakan teknis maupun ekonomis. Keadaan ini dapat
dikatakan usaha pengendalian dampaknya disebut sebagai pendekatan
limbah atau waste approach dan biasanya akan tidak mudah dan mahal.
Pendekatan ini terlihat pada gambar halaman selanjutnya.
Dengan Pendekatan Limbah (Waste Approach).
Gambar 1.2
Pengendalian Dampak Lingkugan

Secara umum proses penyusunan kelayakan lingkungan dimulai


dari proses penapisan untuk menentukan studi menyusun AMDAL atau
UKL UPL. Proses penapisan ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL. Jika usaha dan atau
kegiatan tersebut tidak termasuk dalam daftar wajib AMDAL harus
menyusun dokumen UKL UPL.

5. Urutan Keputusan, Evaluasi AMDAL


Proses dasar sistem evaluasi dapat dibagi menjadi lima tahapan
sebagai berikut :
 Tahap Pertama
Tahap pertama merupakan tahap awal sewaktu pemrakarsa
proyek menyampaikan usulan proyek dan penyajian informasi
lingkungan (PIL) atau Initial Environmental
Examination/Evaluation (IEE) apabila diharuskan.
 Tahap Kedua
Apabila instansi yang bertanggung jawab, setelah melakukan
evaluasi usulan proyek dan PIL, menganggap perlu melakukan
AMDAL, maka tahap kedua merupakan tahap pelaksanaan
AMDAL. Tetapi apabila dianggap tidak perlu AMDAL, maka
proyek dapat dibangun setelah mendapatkan pedoman pengelolaan
proyek dan ligkungan atau semacam surat tidak keberatan proyek
dibangun kalau dilihat dari sudut lingkungan.
 Tahap Ketiga
Tahap ketiga merupakan tahap evaluasi atau penilaian pada
laporan AMDAL yang telah dilakukan oleh komisi atau instansi
yang bertanggung jawab proyek tersebut atau instansi lain yang
ditetapkan Peraturan Pemerintah. Evaluasi laporan AMDAL ini
juga melibatkan instansi – instansi pemerintah yang erat
hubungannya dengan dengan proyek tersebut. (penetapannya
berdasarkan peraturan atau pedoman), narasumber perorangan atau
instansi yang dianggap ahli mengenai proyek tersebut dan
masyarakat atau wakil masyarakat apabila dianggap perlu. Hasil
evaluasi dari berbagai pihak yang berbentuk pendapat-pendapat
dan saran–saran dikumpulkan dan disusun untuk
menyempurnakan laporan AMDAL.
 Tahap Keempat
Tahap keempat merupakan tahap penyusunan laporan akhir
dari AMDAL berdasarkan pendapat dan saran yang diberikan oleh
pihak yang mengevaluasi. Bagi negara yang menghendaki
disusunnya review atau ikhtisar ANDAL dan Rencana pengelolaan
lingkungannya. Pada tahap ini juga disusun RKL dan RPL.
 Tahap Kelima
Tahap kelima merupakan tahap terakhir yaitu tahap keputusan
mengenai proyek tersebut diambil dan diikuti oleh proses dari
keluarnya perizinan – perizinan yang diperlukan untuk
membangun proyek tersebut apabila usulan proyek diterima.
Laporan AMDAL akhir dan/atau hasil review atau ikhtisar harus
dikirim kepada pihak – pihak yang ikut mengevaluasi dan instansi-
instansi yang ditetapkan oleh peraturan dan akan merupakan
dokumen terpenting.
Hasil evaluasi mengenai dampak besar dan penting dari rencana usaha
atau kegiatan selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang
bertanggung jawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup.

6. ANDAL Sebagai Dokumen Penting


Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi
yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek
dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk membangun proyek yang
lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
 Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen
AMDAL.
 Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas
segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL

7. Kegunaan ANDAL Bagi Pemerintah, Pemilik Proyek, Masyarakat,


Pemilik Modal, Ilmuan
 Pemerintah
a. Menghindarkan perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya
pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain
sebagainya sehingga tidak menggangu kesehatan, kenyamanan,
dan keselamatan masyarakat.
b. Menghindarkan pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul
khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lain.
c. Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola tersebut tidak
rusak khusus untuk sumber daya alam yang dapat diperbarui.
d. Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada di luar
lokasi proyek baik yang diolah proyek lain, diolah masyarakat
ataupun yang belum diolah.
e. Sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional, ataupun
internasional serta tidak menganggap proyek lain.
f. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum. g. Sebagai
alat pengambil keputusan pemerintah.
 Pemilik Proyek
a. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi
di masa yang akan datang.
b. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya
secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial
budaya.
c. Melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturan-
peraturan yang berlaku.
d. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak
negatif yang sebenarnya tidak dilakukan.
e. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa
yang akan datang.
f. Sebagai bahan utuk menganalisis pengelolaan dan sasaran proyek.
g. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan
proyeknya, untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan
dan segera dipersiapkan penyempurnaannya.
 Masyarakat
a. Mengetahui sejak dari awal dampak terjadinya dari suatu kegiatan.
b. Melaksanakan dan juga menjalankan kontrol.
c. Terlibat pada suatu proses pengambilan keputusan.
d. Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya
e. .Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sesudah proyek
berjalan.
f. Mengetahui hak dan kewajiban di dalam hubungan dengan proyek.
g. Kegunaan dalam analisis dan kemajuan IPTEK.
h. Kegunaan dalam penelitian.
 Pemilik Modal
Bank sebagai pemilik modal selalu menyertakan AMDAL setiap
pengajuan permintaan pinjaman, agar dapat menjamin keberhasilan
dan keamanan modal yang disalurkan.
 Ilmuan
Kegunaan di dalam analisis kemajuan dan ilmu
pengetahuan.Kegunaan di dalam penelitian.Kegunaan di dalam
meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan meningkatkan
pengetahuan.
8. Prosedur Pelaksanaan ANDAL
8.1. LANGKAH DASAR (BASICS)
 Meyusun Tim
 Memahami UU, PP Lingkungan, ANDAL
 Merencanakan pedoman yang harus ditaati oleh Tim
 Memahami Baku Mutu Lungkungan yang akan dipergunakan
 Mempelajari pustaka tentang proyek yang akan di ANDAL
 Mengumpulkan informasi deskripsi proyek
 Mengenal keadaan umum proyek akan dibangun (peta,data)
 Studi pustaka tentang dampak proyek dari laporan ANDAL sejenis
 Menyusun bersama dengan Komisi “Kerangka Acuan/Terms of
Reference”
 Menyusun puagam kerjasama, kontrak kerjasama
 Tim ANDAL dibentuk sesuai bidang keperluan dalam studi
ANDAL
8.2. LANGKAH PENYUSUNAN RONA LINGKUNGAN
 Menyusun daftar komponen lingkungan yang akan digunakan
sebagai dasar pendugaan.
 Menyusun daftar komponen lingkungan agar pengambil keputusan
dan yang mengevaluasi dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan
dari proyek dan memahami ciri dan sifat lingkungannya.
 Menyusun daftar komponen lingkungan berdasarkan kebutuhan
dari proyek.
8.3. LANGKAH PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGAN
 Mendapatkan komponen-komponen lingkungan yang diduga akan
terkena dampak.
 Menghitung besar dari dampak yang terjadi, sehingga dapat
disajikan secara kuantitatif atau secara kualitatif.
 Evaluasi atau analisis serta pembahasan dari dampak kelompok
kelompok yang akan menjadikan bentuk yang mendekati
pendugaan dampak lingkungan.
 Menyusun strategis-strategis yang akan diusulkan untuk
mengendalikan dampak negative dan meningkatkan dampak positif
serta rencana pemantauannya.
8.4. LANGKAH SELEKTIF ALTERNATIF
Prosedur AMDAL terdiri dari:
 Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
 Proses pengumuman
 Proses pelingkupan (sopping)
 Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
 Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
 Persetujuan Kelayakan Lingkungan
 Proses Penapisan
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana
kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses
penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun
dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri
Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
 Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat
AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada
masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL.
Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan
pemrakarsa kegiatan.
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara
penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan
Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat
dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
 Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk
menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak
penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan.
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah
studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap Iingkungan,
menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi,
menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang
dikaji. Hasil akhir dan proses pelingkupan adalah dokumen KA-
ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
 Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat
mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL
adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
 Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan
mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian
Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat
mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL,
RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun
untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
8.5. LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN
Kerangka Acuan Andal (KA-Andal)
 Dokumen KA-Andal sesuai PP LH No 16 Tahun 2012
 Surat pengantar permohonan pembahasan dokumen KA-Andal
 Fotokopi Sertifikat Tanah
 Fotokopi SIPPT (Surat Izin Peruntukkan Tanah), Izin Pemanfaatan
Ruang (IPR)
 Fotokopi Blok Plan/Ketetapan Rencana Kota yang sudah
ditandatangani pejabat berwenang
 Fotokopi rencana letak bangunan yang sudah ditandatangani
pejabat berwenang
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan/KTP (apabila perorangan)
 Peta titik lokasi
 Gambar perspektif rencana bangunan
 Fotokopi MOU (apabila ada kerja sama)
 Quisioner
 Informasi dewatering (jika ada rencana basement)
 Foto kondisi eksisting lapangan 1 minggu terakhir
 Hasil konsultasi publik, terdiri dari:
 Berita acara yang ditandatangani lurah
 Daftar absen
 Foto Pelaksanaan
 Fotokopi bukti pengumuman di media massa
 Foto pengumuman pada papan pengumuman di lokasi kegiatan
Andal, RKL, dan RPL
 Dokumen KA-Andal sesuai PP LH No 16 Tahun 2012
 Surat pengantar permohonan pembahasan dokumen KA-Andal
 Surat pernyataan pengelolaan lingkungan ditandatangani oleh
direksi (bermaterai 6.000)
 Fotokopi surat pengesahan KA-Andal (Dokumen KA-Andal
dibawa saat pembahasan)
 Fotokopi Sertifikat Tanah
 Fotokopi SIPPT (Surat Izin Peruntukkan Tanah), Izin Pemanfaatan
Ruang (IPR)
 Fotokopi Blok Plan/Ketetapan Rencana Kota yang sudah
ditandatangani pejabat berwenang
 Fotokopi rencana letak bangunan yang sudah ditandatangani
pejabat berwenang
 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan/KTP (apabila perorangan)
 Peta titik lokasi
 Gambar perspektif rencana bangunan
 Fotokopi MOU (apabila ada kerja sama)
 Quisioner
 Informasi dewatering (jika ada rencana basement)
 Foto kondisi eksisting lapangan 1 minggu terakhir (Foto diberi
tanggal)
 Hasil analisis laboratorium (Lab yang sudah punya legalitas dan
akreditasi KAN)
 Surat rekomendasi Peil Banjir (dari Dinas Pekerjaan Umum)
 Hasil Kajian Tata Air
 Surat rekomendasi hasil kajian lalu lintas (dari Dinas Perhubungan)
9. Daftar Pustaka
 https://inspeksisanitasi.blogspot.com/2015/04/tujuan-dan-
kegunaan-penyusunan-andal.html
 https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjQ7_L
yr-jvAhXNX30KHVztD84QFjAGegQIGxAD&url=http%3A%2F
%2Fe-journal.uajy.ac.id
%2F306%2F3%2F2MIH01605.pdf&usg=AOvVaw1oxVawIE1wA
Fpu1EbVWhye
 https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjyv7C
qsujvAhWRSH0KHTnQCtgQFjAAegQIBBAD&url=http%3A
%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fpdf
%2F4._Pengertian_Proses_dan_Manfaat_Amdal.pdf&usg=AOvVa
w3ZQLVh8QPIaldKUR-1oD-h
 https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1391261031-3-
16.%20BAB%20II.pdf
 http://dlh.jabarprov.go.id/index.php/faq/119-amdal/173-
bagaimana-prosedur-amdal
 http://ilhamkusuma5.blogspot.com/2013/04/peran-amdal_29.html
 https://text-id.123dok.com/document/dzx0801dz-kegunaan-amdal-
bagi-pemerintah-dan-pemilik-proyek.html
 https://brainly.co.id/tugas/15860999
 https://www.gurupendidikan.co.id/amdal/
 http://indrarmcf.blogspot.com/2014/10/evaluasi-analisa-mengenai-
dampak.html

Anda mungkin juga menyukai