Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

AMDAL

Disusun Oleh :
Mariyana
41204620116007

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
2017
1. AMDAL

AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan


dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan
memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap
perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat
keputusan.

AMDAL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 oleh National


Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23 tahun
1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP no 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jika Indonesia
mempunyai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang harus
dibuat jika seseorang ingin mendirikan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, Belanda pun
mempunyai milieu effect apportage disingkat m.e.r. Sebenarnya Indonesia
dan Belanda bukanlah penemu sistem ini, tetapi ditiru dari Amerika Serikat
yang diberi nama Environmental Impact Assesment (EIA). AMDAL adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah


keseluruhan proses yang meliputi penyusunan berturut-turut sebagaimana
diatur dalam PP nomor 27 tahun 1999 yang terdiri dari:

 Kerangka Acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis


mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil
pelingkupan.
 Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan
secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting
suatu rencana usaha atau kegiatan
 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya
penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan.
 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya
pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak
besar dan penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk
pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek
fisik-kimia, ekologi, sosial- ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.
27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran
yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan.
Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa
AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil
keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum
memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil
keputusan tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.
Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan
karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga
lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL
adalah PIL (Penyajian informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan),
ANDAL (Analisis dampak lingkungan), RPL ( Rencana pemantauan
lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan). Tujuan AMDAL
adalah menjaga dengan kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau
kegiatan sehingga.
Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan
agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Adapun Fungsi
AMDALadalah sebagai berikut :
a. Bahan perencanaan pembangunan wilayah
b. Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
c. Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari
rencana usaha dan/atau kegiatan
d. Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
e. Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
f. Tahap pertama dari rekomendasi tentang izin usaha
g. Merupakan Scientific Document dan Legal Document
h. Izin Kelayakan Lingkungan

Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau
kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar
Manfaat AMDAL. Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut...
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
 Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan
 Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
 Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan.
 Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
 Menghindarkan konflik dengan masyarakat
 Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan
 Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.


 Menjamin adanya keberlangsungan usaha
 Menjadi referensi untuk peminjaman kredit
 Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti
ketaatan hukum
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
 Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
 Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
 Terlibat pada proses pengambilan keputusan.

Prosedur Amdal :
– Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
– Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
– Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
– Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau
kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan
apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.

2. ANDAL
Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan; ( PP 27/199, Pasal 1 ayat 4). Analisa dampak lingkungan
atau disingkat menjadi Andal sudah dikembangkan oleh beberapa negara
maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau
EnvironmentalImpact Assesment yang kedua-duanya disingkat menjadi
EIA.Di dalam bahasa Indonesia environmental diterjemahkan menjadi
lingkungan, analisis pada permulaannya diterjemahkan menjadi analisa
kemudian oleh ahli bahasa disarankan untuk diterjemahkan menjadi analisis.
Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau
kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan
apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan
Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan
rencana kegiatannya selama waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut,
menanggapi masukan yang diberikan, dan kemudian melakukan konsultasi
kepada masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun KA-ANDAL.
Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses
untuk menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi
ANDAL (proses pelingkupan).
Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa
mengajukan dokumen KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-
ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL. Penyusunan ANDAL, RKL,
dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati
(hasil penilaian Komisi AMDAL).
Proses penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai disusun,
pemrakarsa mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal
untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya
Apabila suatu Andal tidak diikuti pemantauan dan aktivitas pengelolaan
lingkungan, maka Andal ini berdiri sendiri, kurang atau tidak banyak
bermanfaat di dalam menjaga kualitas lingkungan dari kemunduran atau
kerusakan.
Sejak awal perencanaan suatu proyek, pemerintah sudah menghendaki
diadakan studi penyajian informasi lingkungan atau PIL. PIL merupakan
suatu alat pemerintah untuk memutuskan apakah proyek yang diusulkan ini
perlu Andal atau tidak. Dengan mempelajari laporan PIL, pemerintah sebagai
pengambil keputusan menilai apakah proyek yang diusulkan ini potensial
menimbulkan dampak yang besar atau tidak. Kalau dianggap berpotensi besar
untuk menimbulkan dampak terutama yang melakukan Andal. Sebaliknya
apabila dianggap tidak akan menimbulkan dampak yang berarti, maka
pemilik proyek tersebut tidak perlu melakukan Andal dan dapat mulai
membangun proyeknya dengan diberikan pedoman pengelolaan dan
pemantauannya.
Dalam pengawasan proyek laporan Andal merupakan alat untuk
memberikan penilaian dan keputusan yaitu dengan membandingkan hasil
pemantauan dengan apa yang telah tertulis di dalam laporan Andal. Hasil dari
Andal-Andal berbagai proyek yang telah dan akan dibangun juga dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk memutuskan tindakan pengaturan proyek-
proyek dan pengelolaan lingkungan hidup.
Andal mencakup :
a. Batas wilayah yang terkena harus diseleksi semua wilayah.
b. Rona awal (sebelum kegiatan) kerusakan daerah lingkungan.
c. Rona kegiatan yang akan di usulkan
d. Perkiraan dampak yang mungkin timbul
e. Evaluasi dari berbagai dampak dan alternatir tindakan pengendalian
f. Tata cara prosedur monitoring evaluasi.

3. Perbedaan Andal & Amdal

Analisis Dampak Lingkungan adalah telaahan secara cermat dan


mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan.
Sedangkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

Perbedaan berdasarkan kegunaannya, yaitu :

1. AMDAL digunakan untuk:


a. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
c. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
2. ANDAL digunakan untuk berbagai pihak
Pembagian kegunaan dalam bentuk lain juga dapat disusun
berdasarkan pihak yang mendapatkan kegunaannya, sebagai berikut :
a. Kegunaan bagi pemerintah
b. Kegunaan bagi pemilik proyek
c. Kegunaan bagi pemilik modal
d. Kegunaan bagi masyarakat

4. Pelingkupan / Skoping

Pelingkupan berarti memberikan batas atau menetapkan ruang lingkup dari


suatu kegiatan. Dalam Amdal pelingkupan berarti menetapkan batas studi
AMDAL yang akan dipakai sebagai dasar untuk melakukan Kajian Analisis
ANDAL. Hasil dari pelingkupan adalah Kerangka Acuan untuk studi ANDAL.
Pada umumnya, sebuah rancangan kajian ilmiah harus menjawab pertanyaan Apa
yang dikaji? Dimana dan kapan kajian dilakukan? Bagaimana kajian akan
dilakukan? Siapa saja yang terlibat dalam kajian? Oleh karena itu, rancangan
suatu kajian ANDAL harus meliputi:

fokus kajian, terutama dampak-dampak


penting yang diperkirakan akan terjadi;
lokasi dimana kajian akan dilakukan;
kapan kajian akan dilakukan;
metode studi; dan
tenaga ahli apa saja yang akan dilibatkan dalam kajian.
Pelingkupan merupakan proses awal yang bertujuan untuk menentukan
lingkup permasalahan, sumber dampak, jenis dampak perubahan lingkungan, serta
mengidentifikasi dampak besar dan penting dari suatu rencana usaha. Tahapan ini
merupakan proses terpenting dalam penyusunan Kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) karena pada proses pelingkupan dapat
ditentukan :

1. Dampak besar dan penting terhadap parameter lingkungan hidup yang


relevan untuk dikaji secara mendalam pada Studi ANDAL serta meniadakan
dampak pada parameter lingkungan yang dipandang tidak penting untuk
dikaji. Lingkup wilayah Studi ANDAL berdasarkan pertimbangan batas
proyek, batasekologis, batas sosial, dan batas administratif.

2. Kedalaman Studi ANDAL, yang meliputi penggunaan metoda, jumlah


sampel yang diukur dan tenaga ahli sesuai sumber daya dana dan waktu
yang tersedia. Secara skematis dan ringkas proses pelingkupan untuk
mengidentifikasi dampak besar dan enting serta lingkup isu-isu pokok
lingkungan akibat rencana kegiatan pembangunan Kontainer Paria di desa
Batu Putih Kabupaten Poleang Selatan disajikan pada gambar dibawah ini.

3. Batas Wilayah Studi AMDAL atau lingkup studi ANDAL.

Kajian alternatif dalam pelingkupan harus meliputi:

a. Identifikasi sumber dampak untuk setiap alternatif komponen


kegiatan;
b. Pengenalan komponen lingkungan yang mungkin terkena dampak
untuk setiap sumber dampak dari setiap alternatif;
c. Pendugaan dampak potensial untuk semua alternatif komponen
rencana kegiatan dan komponen lingkungan terkena dampak; dan
d. Evaluasi dampak potensial untuk mengidentifikasi dampak-dampak
yang akan dikaji dalam ANDAL terkait dengan alternatif-alternatif
yang masih dipertimbangkan.
Pemilihan atau seleksi komponen tersebut dilakukan dengan mengadakan
skoping, sehingga kegunaan dari skoping tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut:

a. Identifikasi dampak penting atau masalah(main issue) dari suatu


proyek.
b. Menetapkan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena
dampak nyata.
c. Menetapkan strategis penelitian pada komponen lingkungan yang akan
terkena dampak.
d. Menetapkan parameter indicator dari komponen lingkungan yang akan
diukur.
e. Efisiensi waktu studi Amdal.
f. Efisiensi biaya studi Amdal.
g. Komponen –komponen lingkungan yang ditetapkan sedikit atau sama
sekali tidak akan terkena dampak, tidak akan dievaluasi lagi.

Macam skoping

Beanlands dan duinker (1983) memberikan pengertian untuk dua macam skoping
yaitu skoping social(Social Scoping) dan skoping ekologis(Ecological Scoping).
Kemudian sontag(1983) memperkenalkan satu macam lagi yang disebut sebagai
skoping kebijaksanaan dan perencanan(policy/planning scoping).

1.Skoping social adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat.
2.Skoping ekologis adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranarinya di dalamekologi.
3.Skoping kebijaksanaan dan perencanaan adalah proses dari skoping untuk
menetapkan secara cepat pilihan dan suatu pembangunan proyek,
menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan
menghasilkan saran-saran strategi di dalam menjalankan atau membtalkan
suatu proyek.

Proses dalam skoping


Dengan menggunakan informasi mengenai diskripsi proyek dan rona
lingkungan yang sangat terbatas maka proses dalam skoping akan mendasarkan
terutama kepada keahlian dan pengalaman dan anggota tim Amdal.

5. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan )


Rencana Pemantauan Lingkungan adalah upaya pemantauan untuk melihat kinerja
upaya pengelolaan yang dilakukan. Fungsi :
Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja suatu sistem pengelolaan lingkungan
Mengetahui keunggulan & kelemahan pengelolaan lingkungan
Dapat memonitor secara dini perubahan perubahan kualitas lingkungan
Memperkecil resiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternal terhadap
dampak kegiatan
Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhan pemprakarsa terhadap
peraturan perundang-undangan
Meningkatkan citra baik perusahaan dikalangan pemerintah, konsumen, mitra
bisnis dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai