AMDAL
Disusun Oleh :
Mariyana
41204620116007
Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau
kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar
Manfaat AMDAL. Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut...
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan
Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
Menghindarkan konflik dengan masyarakat
Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan
Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Prosedur Amdal :
– Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
– Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
– Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
– Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau
kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan
apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
2. ANDAL
Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan; ( PP 27/199, Pasal 1 ayat 4). Analisa dampak lingkungan
atau disingkat menjadi Andal sudah dikembangkan oleh beberapa negara
maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau
EnvironmentalImpact Assesment yang kedua-duanya disingkat menjadi
EIA.Di dalam bahasa Indonesia environmental diterjemahkan menjadi
lingkungan, analisis pada permulaannya diterjemahkan menjadi analisa
kemudian oleh ahli bahasa disarankan untuk diterjemahkan menjadi analisis.
Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau
kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan
apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan
Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan
rencana kegiatannya selama waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut,
menanggapi masukan yang diberikan, dan kemudian melakukan konsultasi
kepada masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun KA-ANDAL.
Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses
untuk menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi
ANDAL (proses pelingkupan).
Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa
mengajukan dokumen KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-
ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL. Penyusunan ANDAL, RKL,
dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati
(hasil penilaian Komisi AMDAL).
Proses penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai disusun,
pemrakarsa mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal
untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya
Apabila suatu Andal tidak diikuti pemantauan dan aktivitas pengelolaan
lingkungan, maka Andal ini berdiri sendiri, kurang atau tidak banyak
bermanfaat di dalam menjaga kualitas lingkungan dari kemunduran atau
kerusakan.
Sejak awal perencanaan suatu proyek, pemerintah sudah menghendaki
diadakan studi penyajian informasi lingkungan atau PIL. PIL merupakan
suatu alat pemerintah untuk memutuskan apakah proyek yang diusulkan ini
perlu Andal atau tidak. Dengan mempelajari laporan PIL, pemerintah sebagai
pengambil keputusan menilai apakah proyek yang diusulkan ini potensial
menimbulkan dampak yang besar atau tidak. Kalau dianggap berpotensi besar
untuk menimbulkan dampak terutama yang melakukan Andal. Sebaliknya
apabila dianggap tidak akan menimbulkan dampak yang berarti, maka
pemilik proyek tersebut tidak perlu melakukan Andal dan dapat mulai
membangun proyeknya dengan diberikan pedoman pengelolaan dan
pemantauannya.
Dalam pengawasan proyek laporan Andal merupakan alat untuk
memberikan penilaian dan keputusan yaitu dengan membandingkan hasil
pemantauan dengan apa yang telah tertulis di dalam laporan Andal. Hasil dari
Andal-Andal berbagai proyek yang telah dan akan dibangun juga dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk memutuskan tindakan pengaturan proyek-
proyek dan pengelolaan lingkungan hidup.
Andal mencakup :
a. Batas wilayah yang terkena harus diseleksi semua wilayah.
b. Rona awal (sebelum kegiatan) kerusakan daerah lingkungan.
c. Rona kegiatan yang akan di usulkan
d. Perkiraan dampak yang mungkin timbul
e. Evaluasi dari berbagai dampak dan alternatir tindakan pengendalian
f. Tata cara prosedur monitoring evaluasi.
4. Pelingkupan / Skoping
Macam skoping
Beanlands dan duinker (1983) memberikan pengertian untuk dua macam skoping
yaitu skoping social(Social Scoping) dan skoping ekologis(Ecological Scoping).
Kemudian sontag(1983) memperkenalkan satu macam lagi yang disebut sebagai
skoping kebijaksanaan dan perencanan(policy/planning scoping).
1.Skoping social adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat.
2.Skoping ekologis adalah proses dan skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranarinya di dalamekologi.
3.Skoping kebijaksanaan dan perencanaan adalah proses dari skoping untuk
menetapkan secara cepat pilihan dan suatu pembangunan proyek,
menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan
menghasilkan saran-saran strategi di dalam menjalankan atau membtalkan
suatu proyek.