Anda di halaman 1dari 8

RESUME PERATURAN MENGENAI

DEFINISI AMDAL, UKL DAN UPL, SPPL, SERTA


PERSAMAAN DAN PERBEDAANNYA

RESUME

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Dampak
Lingkungan yang diampu oleh:
Dr. Rina Marina, M.P

Oleh:
Ananda Ismail
2003116

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penulisan resume ini. Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada dosen telah
memberi kuliah Amdal, Dr. Rina Marina Masri, M.P
Saya berharap dengan adanya resume ini dapat bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan bagi penulis sendiri. Dalam perelisan resume ini. penulis
menyadari resume ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya
mengharapkan saran dan masukan agar menjadi pelajaran bagi penulis untuk
kedepannya.

Bandung, September 2023

Penulis

1
A. Definisi AMDAL
Amdal adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Ini
adalah sebuah prosedur atau analisis yang digunakan dalam pengambilan
keputusan terkait dengan proyek atau kegiatan yang berpotensi memiliki
dampak signifikan terhadap lingkungan. Amdal bertujuan untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola dampak lingkungan dari
proyek atau kegiatan tersebut, serta memberikan dasar informasi yang kuat
untuk pengambilan keputusan yang berkelanjutan.

Dalam konteks Indonesia, Amdal diatur oleh peraturan pemerintah yang


berlaku, dan proyek atau kegiatan tertentu yang masuk dalam kategori
tertentu harus menjalani proses Amdal sebelum mendapatkan izin atau
persetujuan untuk dilaksanakan. Beberapa langkah penting dalam proses
Amdal meliputi:

1. Identifikasi dampak: Proses Amdal dimulai dengan


mengidentifikasi semua potensi dampak lingkungan yang dapat
timbul dari proyek atau kegiatan tersebut.

2. Evaluasi dampak: Setelah identifikasi, dampak-dampak tersebut


dievaluasi dalam hal skala, intensitas, dan durasi. Dampak dapat
dibagi menjadi dampak positif dan negatif.

3. Alternatif solusi: Amdal juga melibatkan pengevaluasian berbagai


alternatif solusi untuk proyek atau kegiatan tersebut, termasuk
pemilihan lokasi yang lebih baik atau teknologi yang lebih ramah
lingkungan.

4. Rencana pengelolaan dampak: Berdasarkan hasil evaluasi, rencana


pengelolaan dampak lingkungan dikembangkan untuk mengurangi,
menghindari, atau menggantikan dampak negatif.

2
5. Konsultasi publik: Proses Amdal melibatkan partisipasi masyarakat
dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan dan
umpan balik terkait dampak lingkungan dan alternatif solusi.

6. Penyusunan laporan Amdal: Hasil seluruh proses Amdal, termasuk


rencana pengelolaan dampak dan hasil konsultasi publik, disusun
dalam laporan Amdal yang diajukan kepada pihak berwenang yang
berwenang memberikan izin.

7. Pengambilan keputusan: Berdasarkan laporan Amdal, pihak


berwenang akan memutuskan apakah proyek atau kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan, dan jika ya, dengan syarat-syarat tertentu.

Amdal sangat penting dalam perlindungan lingkungan dan pengembangan


berkelanjutan karena membantu memastikan bahwa dampak negatif
terhadap lingkungan diperhitungkan dan dikelola dengan baik sebelum
proyek atau kegiatan dimulai.

B. Definisi UKL dan UPL

UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan


Lingkungan) adalah dua istilah yang berkaitan dengan aspek lingkungan
dalam pengembangan proyek atau kegiatan yang dapat berdampak pada
lingkungan. Kedua istilah ini umumnya digunakan dalam konteks hukum
lingkungan di Indonesia.

 UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)


UKL merujuk pada Upaya Pengelolaan Lingkungan. Ini adalah
salah satu bentuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemilik
proyek atau kegiatan yang potensial memiliki dampak lingkungan,
sesuai dengan hukum lingkungan di Indonesia. UKL mencakup
serangkaian langkah atau upaya yang harus diambil oleh pemilik
proyek untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

3
Upaya ini termasuk pengelolaan limbah, pengendalian polusi
udara, dan tindakan lainnya untuk meminimalkan dampak
lingkungan.

 UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)


UPL merujuk pada Upaya Pemantauan Lingkungan. Setelah
pemilik proyek atau kegiatan melaksanakan UKL, mereka juga
memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap
dampak lingkungan dari proyek atau kegiatan tersebut. UPL
mencakup serangkaian kegiatan pemantauan dan pengawasan yang
bertujuan untuk memastikan bahwa proyek atau kegiatan tersebut
tetap mematuhi standar lingkungan yang telah ditetapkan.

Dalam praktiknya, UKL dan UPL merupakan instrumen penting dalam


upaya perlindungan lingkungan di Indonesia. Pemerintah dan lembaga
lingkungan biasanya mengatur persyaratan UKL dan UPL serta
mengawasi pelaksanaannya untuk memastikan bahwa proyek atau
kegiatan yang dapat berdampak pada lingkungan dilakukan dengan
memperhatikan aspek lingkungan yang sebaik mungkin. Ini adalah bagian
dari upaya untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi
dan perlindungan lingkungan.

C. Definisi SPPL
SPPL adalah singkatan dari Surat Pernyataan Penyelenggaraan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ini adalah dokumen resmi yang
dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup atau instansi lingkungan
serupa di Indonesia. SPPL digunakan untuk menyatakan komitmen dan
tanggung jawab sebuah organisasi atau perusahaan dalam mengelola
dampak lingkungan dari kegiatan atau operasi mereka.

Dalam SPPL, perusahaan atau organisasi perlu menyatakan berbagai hal,


termasuk:

4
1. Rincian kegiatan atau operasi yang dilakukan oleh perusahaan,
termasuk jenis kegiatan, lokasi, dan skala operasional.

2. Langkah-langkah yang akan diambil untuk melindungi dan


menjaga lingkungan hidup dari dampak negatif kegiatan
perusahaan, seperti pengelolaan limbah, pengendalian polusi, dan
langkah-langkah lainnya.

3. Kewajiban dan tanggung jawab perusahaan dalam mematuhi


regulasi lingkungan yang berlaku.

4. Program pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa


perusahaan mematuhi komitmen lingkungan yang telah dinyatakan
dalam SPPL.

SPPL penting dalam proses perizinan dan pengawasan kegiatan yang


berpotensi berdampak pada lingkungan di Indonesia. Dokumen ini
merupakan komitmen resmi dari perusahaan untuk menjalankan
operasinya dengan memperhatikan aspek lingkungan. Pihak berwenang
dapat menggunakan SPPL sebagai dasar untuk mengawasi dan menilai
kinerja lingkungan perusahaan selama operasi mereka berlangsung.

D. Persamaan dan Perbedaan antara AMDAL, UKL dan UPL, serta


SPPL

Amdal, UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan), UPL (Upaya Pemantauan


Lingkungan), dan SPPL (Surat Pernyataan Penyelenggaraan Pengelolaan
Lingkungan Hidup) adalah empat konsep yang berhubungan dengan
pengelolaan lingkungan dalam konteks hukum lingkungan di Indonesia.
Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara keempat konsep tersebut:

5
 Persamaan

1. Semua konsep ini berkaitan dengan pengelolaan lingkungan


hidup dan memiliki tujuan untuk melindungi serta
mempertahankan kualitas lingkungan.
2. Keempatnya merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengatur proyek atau kegiatan yang berpotensi berdampak
pada lingkungan agar mematuhi regulasi lingkungan yang
berlaku.

 Perbedaan

 Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan):

1. Amdal adalah sebuah analisis yang digunakan untuk


mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola dampak
lingkungan dari proyek atau kegiatan tertentu.
2. Biasanya diperlukan untuk proyek-proyek besar atau
yang memiliki potensi dampak signifikan pada
lingkungan.
3. Hasilnya adalah laporan Amdal yang menjadi dasar
untuk pengambilan keputusan oleh pihak berwenang.

 UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan):

1. UKL merujuk pada serangkaian upaya yang diambil


oleh pemilik proyek atau kegiatan untuk mengelola
dampak lingkungan.
2. UKL digunakan untuk proyek-proyek yang memiliki
dampak lingkungan yang lebih kecil atau yang telah
diidentifikasi dalam Amdal sebagai proyek yang tidak
memerlukan analisis lebih lanjut.

6
3. UKL mencakup tindakan pengelolaan dan mitigasi
dampak lingkungan.

 UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan):

1. UPL adalah serangkaian upaya pemantauan dan


pengawasan yang dilakukan setelah proyek atau
kegiatan telah beroperasi untuk memastikan bahwa
dampak lingkungan tetap terkendali dan sesuai dengan
komitmen yang telah dibuat dalam UKL atau Amdal.
2. UPL memiliki karakteristik pemantauan dan pelaporan
rutin terhadap aspek lingkungan proyek.

 SPPL (Surat Pernyataan Penyelenggaraan Pengelolaan


Lingkungan Hidup):

1. SPPL adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh


pihak berwenang (Badan Lingkungan Hidup) kepada
perusahaan atau organisasi yang menyatakan komitmen
mereka untuk mengelola dampak lingkungan dari
kegiatan atau operasi mereka.
2. SPPL umumnya diperlukan sebagai salah satu syarat
dalam izin operasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai