Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

IZIN LINGKUNGAN

(AMDAL, ANDAL,RKL,RPL,UKL,UPL)

DISUSUN OLEH :

NAMA : NI PUTU DINA ASTRIYANTI

NIM : P 211 18 045

KELAS : A GIZI

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

DESEMBER,2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Kajian Lingkungan Hidup
dengan baik sebagaimana mestinya.
Harapan penyusun semoga nantinya makalah ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembaca, dapat menambah wawasan pembaca, dan bisa bermanfaat
bagi semua orang.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikkan makalah ini.

Palu, 8 Desember 2019


Penulis

Ni Putu Dina Astri Y.


NIM : P21118045
A. AMDAL

Pengertian Amdal

Kepanjangan AMDAL adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau Analisis


Dampak Lingkungan. Secara umum, pengertian AMDAL adalah suatu kajian untuk
mengetahui dampak lingkungan yang disebabkan oleh adanya sebuah kegiatan yang
direncanakan, misalnya proyek baru.

Pendapat lain mengatakan definisi AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal
untuk memperkirakan masalah dampak lingkungan yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
kegiatan proyek. Masalah dampak lingkungan tersebut dianalisis pada tahap perencanaan
sebagai acuan dasar yang wajib digunakan sebelum mengerjakan sebuah proyek.

Menurut PP no 27 tahun 1999, pengertian AMDAL adalah suatu kajian dari suatu
dampak besar serta penting untuk melakukan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga
kegiatan yang direncanakan di dalam lingkungan hidup.

Analisis ini biasanya dilakukan ketika akan dilakukan suatu proyek baru. AMDAL
bersifat menyeluruh, meliputi dampak biologi, sosial, ekonomi, fisika, kimia maupun
budaya. Jadi, AMDAL ini tidak hanya berfokus pada lingkungan hidup saja tetapi juga
komponen lainnya yang terlibat.

Fungsi dan Tujuan Amdal

Pada dasarnya AMDAL bertujuan untuk mengetahui kemungkinan dampak yang


akan ditimbulkan oleh adanya sebuah rencana usaha atau kegiatan tertentu. Dengan
mengetahui dampaknya, maka pelaksana usaha/ kegiatan dapat membuat perencanaan
lebih matang agar nantinya kegiatan tidak berdampak buruk pada lingkungan atau
merugikan banyak pihak.
Mengacu pada pengertian AMDAL, adapun beberapa fungsi AMDAL adalah sebagai
berikut:

 Sebagai acuan untuk mengambil keputusan mengenai kelayakan suatu rencana usaha atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup.
 Sebagai masukan dalam menyusun desain teknis dari suatu rencana dan kegiatan.
 Sebagai masukan dalam menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup.
 Sebagai informasi bagi masyarakat tentang dampak yang mungkin terjadi dari rencana
usaha atau kegiatan.
 Sebagai acuan atau rekomendasi ijin usaha/ kegiatan.
 Sebagai dokumen ilmiah dan dokumen legal.
 Sebagai bahan dalam proses perencanaan pembangunan suatu wilayah.

Beberapa contoh kegiatan yang memerlukan adanya AMDAL yaitu pembuatan


TPA baru, reklamasi pantai, pembangunan pelabuhan hingga pembangunan pabrik.
Semua bentuk pembangunan tersebut pasti akan berdampak pada lingkungan sekitarnya
baik pada manusia ataupun alam.

Melalui AMDAL, diharapkan pelaksana usaha atau pengelola dapat menekan dan
meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan. Selain itu, pelaksana usaha atau
pengelola akan dapat memberikan alternatif lainnya untuk lingkungan yang akan
terdampak.

Manfaat Amdal

AMDAL akan memberikan manfaat bagi banyak pihak, termasuk pemerintah,


pelaku usaha, dan juga masyarakat. Sesuai dengan pengertian AMDAL, berikut ini
adalah beberapa manfaat AMDAL tersebut:

1. Manfaat AMDAL Bagi Pemerintah

 Dengan adanya AMDAL pemerintah dapat menjalankan pembangunan berkelanjutan


sesuai dengan prinsipnya.
 Membantu pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 Memastikan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
 Sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam upaya mengelola lingkungan hidup.
 Melalui analisis ini masyarakat juga akan terhindar dari konflik lingkungan.

2. Manfaat AMDAL Bagi Pelaku Usaha

 Kegiatan usahanya lebih aman dan terjamin.


 Lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat karena tidak memberikan dampak buruk.
 Bentuk usahanya saat ini juga bisa dijadikan referensi jika ingin membuat usaha baru
agar lebih dipercaya pemerintah investor maupun masyarakat.

3. Manfaat AMDAL Bagi Masyarakat

 Masyarakat mengetahui sejak dini mengenai dampak suatu rencana usaha atau kegiatan.
 AMDAL akan memberikan ketenangan karena ada upaya menjaga lingkungan tetap aman
dan bersih.
 Masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam melakukan perawatan dan mengontrol
kegiatan tersebut.

Komponen Amdal

alam proses AMDAL terdapat beberapa komponen penting di dalamnya. Sesuai


dengan penjelasan mengenai pengertian AMDAL, adapun beberapa komponen AMDAL
adalah sebagai berikut:

1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) ini merupakan bentuk studi pra proyek dimana
nantinya pihak perencana akan melakukan kajian terkait lingkungan di sekitar lokasi akan
berjalannya suatu kegiatan. Studi pra lingkungan ini mencakup semua aspek baik fisika,
kimia, biologi, sosial, ekonomi serta budaya di sekitarnya.

2. Kerangka Acuan (KA)

Setelah melakukan studi informasi lingkungan, pihak pengelola akan membuat kerangka
acuan yang dijadikan dasar dalam pelaksanaan proyek tersebut. Kerangka acuan ini
berupa hasil laporan dari studi pra lingkungan.

3. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

Komponen AMDAL berikutnya merupakan bagian utama yaitu melakukan analisis


dampak lingkungan. Dalam melakukan analisis ini, pihak pengelola harus mengutamakan
keamanan dan kesehatan lingkungan serta mengurangi dampak buruk yang akan terjadi.
Pada tahapan ini juga nantinya keputusan terkait proyek akan dilakukan.

4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Komponen AMDAL ini mencakup segala bentuk pemantauan terhadap berjalannya


proyek, mulai dari saat pembangunan hingga selesai. Pemantauan ini harus dilakukan
secara berkelanjutan sehingga dapat berjalan sesuai dengan aturan sebenarnya.

5. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

Selain melakukan pemantauan, semua pihak yang terlibat juga harus turut serta dalam
melakukan pengelolaan terhadap proyek. Pengelolaan ini bertujuan untuk
mempertahankan fungsi lingkungan dan menghindari penyimpangan.
B. ANDAL

Pengertian ANDAL

ANDAL merupakan singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan Hidup.


ANDAL yaitu sebuah dokumen yang isinya tentang telaahan cermat terhadap dampak
penting dari sebuah rendana atau rancangan kegiatan. Dampak-dampak penting yang
sudah teridentifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL lalu ditelaah dengan metodologi
yang sudah disepakati secara lebih cermat. Tujuan dari telaah ini yaitu untuk mengetahui
besaran dampak. Jika besaran dampak telah diketahui maka langkah berikutnya yaitu
melakukan penentuan sifat penting dampak tadi dengan memakai cara melakukan
perbandingan atara besaran dampak dengan kriteria/ ketetapan-ketetpan dampak penting
yang sudah menjadi ketetapan pemerintah. selanjutnya tahap kajiannya yaitu evaluasi
pada keterkaitan antara dampak yang satu dengan dampak yang lain. Tujuan dari
Evaluasi dampak ini yaitu untuk menetapkan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan
dilakukan untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.

Tata Cara Membuat Andal

Usulan sebuah proyek datang dari pemrakarsa ialah orang atau sebuah badan yang
mengajukan serta bertanggung jawab atas suatu rencana kegiatan yang dijalankan.
Kemudian usulan proyek akan mengalami penyaringan yang tujuannya yaitu untuk
menentukan apakah perlu atau tidak dilengkapi dengan ANDAL. Penyaringan tersebut
dilaksanakan dengan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL).
Dalam hal itu, jika pemrakarsa sejak mulai berpendapat bahwa usulan proyeknya akan
mempunyai dampak yang penting, maka pemrakarsa beserta instansi yang bertanggung
jawab bisa langsung membuat sebuah ANDAL dengan menyiapkan kerangka acuan
terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini tidak dibutuhkan PIL. Pada PP no.51 tahun 1993
ketentuan tentang PIL tersebut di tidak adakan. Jika instansi yang terkait memutuskan
perlunya membuat ANDAL, maka pihak pemrakarsa besarta instansi tersebut membuat
kerangka acuan TOR berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan bagi analisis dampak
lingkungan.

Pemrakarsa membuat ANDAL sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan, setelah itu
diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dikaji dan memperoleh
keputusan. Ada 3 kemungkinan hasil dari penilaian. Yang pertama, ANDAL disetujui,
setelah itu pemrakarsa melanjutkan membuat RKL dan RPL. Yang kedua, ANDAL
ditolak karena masih dianggap kurang sempurna atau kurang lengkap. Karena itu perlu
dilakukan perbaikan dan diajukan lagi. Yang ketiga, ANDAL ditolak karena diprediksi
dampak negatif yang tidak ditanggulangi oleh ilmu dan teknologi, yang telah ada lebih
besar dibanding dengan dampak positifnya. Pada butir yang ketiga, pemrakarsa diberikan
kesempatan mengajukan keberatan kepada instansi yang mempunyai wewenang.

Dampak Penting ANDAL

Di atas telah disebutkan bahwa usulan proyek yang diprekdisikan menimbulkan


dampak yang penting terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk membuat
ANDAL. Dalam hal tersebut, indikasi dampak penting suatu kegiatan terhadap
lingkungan hidup ditandai dengan hal-hal berikut ini:

 Luas wilayah penyebaran damapak.


 Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
 Intensitas dampak.
 Lamanya dampak berlangsung.
 Sifat kumulatif dampak, serta baik atau tidaknya dampak.
 Banyaknya komponeen lingkungan lain yang terkena.

Berdasarkan dari pengalaman serta tingkat perkembangan ilmu dan teknologi


diidentifikasikan 8 kategori kegiatan yang potensial bisa menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan, diantaranya yaitu:

 Ekploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tidak terbarui.
 Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
 Proses dan kegiatan yang hasilnya bisa mempengaruhi lingkungan sosial dan budaya.
 Proses dan kegiatan yang secara potensial bisa menimbulkan pemborosan, kemrosotan
serta kerusakan pemanfaatan sumber daya alam.
 Introduksi jenis hewan, jenis tumbuhan dan jenis renik.
 Proses dan kegiatan yang hasilnya bisa mempengaruhi pelestarian wilayah konservasi
sumber daya alam atau perlindungan cagar budaya.
 Penerapan teknologi yang diprediksi memiliki potensi besar mempengarhui lingkungan.
 Pembuatan serta penggunaan bahan hayati dan non hayati.

Itulah penjelasan yang bisa kami berikan mengenai Pengertian ANDAL. Semoga
penjelasan dalam blog temukan pengertian di atas dapat membantu anda.
C. RKL DAN RPL

Definisi
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya
tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL.

Fungsi
• Banyak manfaat dan fungsi dari pengelolaan lingkungan terhadap pembangunan atau
suatu proyek, baik pagi pemerintah, pemilik usaha, dan masyarakat sekitar. Beberapa
manfaat pengelolaan lingkungan hidup yaitu :
• Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumber
daya alam secara lebih luas.
• Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.
• Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
• Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
• Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.
• Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya proporsi aspek
ekonomis, teknis dan lingkungan.
• Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku, energi).
• Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.
• Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan dengan
masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan.
• Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.
• Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu kegiatan
sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh dampak
positif dari kegiatan tersebut.
• Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan upaya pengelolaan
lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan, sehingga kepentingan kedua belah
pihak saling dihormati dan dilindungi.
• Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana pembangunan yang
mempunyai pengaruh terhadap nasib dan kepentingan mereka.

Definisi RPL
Rencana Pemantauan Lingkungan adalah upaya pemantauan untuk melihat kinerja upaya
pengelolaan yang dilakukan.

Fungsi
• Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja suatu sistem pengelolaan lingkungan
• Mengetahui keunggulan & kelemahan pengelolaan lingkungan
• Dapat memonitor secara dini perubahan perubahan kualitas lingkungan
• Memperkecil resiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternal terhadap dampak
kegiatan
• Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhan pemprakarsa terhadap peraturan
perundang-undangan
• Meningkatkan citra baik perusahaan dikalangan pemerintah, konsumen, mitra bisnis dan
masyarakat

D. UPL DAN UKL

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan
AMDAL (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup).
Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus melaksanakan upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.

Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun


AMDAL dan dampak kegiatan mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia.
UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup untuk pengambilan
keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan usaha dan atau kegiatan.

Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan seperti AMDAL tetapi dengan
menggunakan formulir isian yang berisi :

 Identitas pemrakarsa
 Rencana Usaha dan/atau kegiatan
 Dampak Lingkungan yang akan terjadi
 Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
 Tanda tangan dan cap

Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada :

 Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup


Kabupaten/Kota untuk kegiatan yang berlokasi pada satu wilayah kabupaten/kota
 Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Propinsi untuk
kegiatan yang berlokasi lebih dari satu Kabupaten/Kota
 Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan
pengendalian dampak lingkungan untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu propinsi
atau lintas batas negara
 Apa kaitan AMDAL dengan dokumen/kajian lingkungan lainnya ?

. Tujuan Penyusunan UKL dan UPL

- Untuk mengidentifikasi kegiatan dan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan


hidup.
- Untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar usaha dan atau kegiatan.

- Merumuskan langkah-langkah dalam melakukan pencegahan, penanggulangan dan


pengendalian dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan pergudangan tersebut.

- Merumuskan langkah-langkah peningkatan dampak positif akibat kegiatan


Pembangunan gudang tersebut.

- Merumuskan langkah-langkah pemantauan lingkungan hidup untuk mengetahui


efektivitas pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan.

b. Kegunaan Penyusunan UKL dan UPL

- Sebagai pedoman dalam pelaksanaan untuk mencegah, menanggulangi dan


mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

- Sebagai upaya untuk meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak


positif yang ditimbulkannya.

- Sebagai pedoman kepada Pemrakarsa di dalam melaksanakan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan hidup.

- Membantu proses pengambilan keputusan bagi pemerintah dalam pelaksanaan


pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

- Sebagai bahan informasi bagi pemerintah tentang ketaatan perusahaan dalam


pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai