Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Nurhalisa

NIM : E1E119047
Tugas Resume 5

AMDAL merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengambilan keputusan


mengenai akibat apa saja yang kemungkinan muncul dari sebuah rencana usaha atau kegiatan.
Dalam sebuah perencanaan usaha, kegiatan atau pembangunan tentu diperlukan
perencanaan yang matang terutama AMDAL. Tujuannya adalah agar usaha, kegiatan atau
pembangunan tersebut berjalan lancar. Dalam suatu perencanaan, tentunya dampak terhadap
lingkungan juga perlu diperhatikan.
Perhatian terhadap lingkungan sekitar dimaksudkan untuk menekan dampak dari
pembangunan kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Maka dari itulah diperlukan sebuah
analisis mengenai dampak lingkungan yang dikenal dengan istilah AMDAL. Keberadaannya
dinilai penting untuk mengurangi berbagai potensi masalah dan dampak yang ditimbulkan oleh
pembangunan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini adalah penjelasan
lengkap mengenai Analisa Dampak Lingkungan.
Analisis Dampak Lingkungan terdiri dari analisis yang meliputi berbagai macam aspek
lingkungan, baik yang berupa aspek kimia, fisik, sosial, ekonomi, budaya, biologi, dan
sebagainya. Semuanya perlu analisa secara menyeluruh. Adapun lingkungan hidup yang
dimaksud adalah lingkungan yang bersifat biotik, abiotik, dan juga kultural. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup.
Tahapan proses AMDAL akan tergantung pada persyaratan negara atau donor. Namun,
sebagian besar proses AMDAL memiliki struktur yang sama dan penerapan tahapan utama
merupakan standar dasar praktik yang baik.
Penilaian dampak lingkungan terdiri dari delapan langkah dengan setiap langkah sama
pentingnya dalam menentukan kinerja proyek secara keseluruhan. Biasanya, proses AMDAL
dimulai dengan penyaringan untuk memastikan waktu dan sumber daya diarahkan pada
proposal yang penting bagi lingkungan dan diakhiri dengan beberapa bentuk tindak lanjut atas
implementasi keputusan dan tindakan yang diambil sebagai hasil dari laporan AMDAL. Ada
delapan langkah proses AMDAL, yang pertama penapisan yaitu tahap pertama AMDAL, yang
menentukan apakah proyek yang diusulkan memerlukan AMDAL dan jika ya, maka tingkat
penilaian diperlukan. Kedua pelingkupan tahap ini mengidentifikasi masalah dan dampak
utama yang harus diselidiki lebih lanjut. Tahapan ini juga menentukan batasan dan batasan
waktu penelitian. Ketiga analisis dampak yaitu tahap AMDAL yang mengidentifikasi dan
memprediksi kemungkinan dampak lingkungan dan sosial dari proyek yang diusulkan dan
mengevaluasi signifikansinya. Keempat mitigasi yaitu langkah dalam AMDAL ini
merekomendasikan tindakan untuk mengurangi dan menghindari potensi konsekuensi
lingkungan yang merugikan dari kegiatan pembangunan. Kelima pelaporan yang mana pada
tahap ini mempresentasikan hasil AMDAL berupa laporan kepada badan pengambil keputusan
dan pihak lain yang berkepentingan. Keenam review AMDAL yaitu memeriksa kecukupan dan
efektivitas laporan AMDAL dan memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan. Ketujuh pengambilan keputusan yaitu memutuskan apakah proyek ditolak,
disetujui atau perlu perubahan lebih lanjut. Kedelapan pemantauan pasca pada tahap ini mulai
berlaku setelah proyek ditugaskan. Ia memeriksa untuk memastikan bahwa dampak proyek
tidak melebihi standar hukum dan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi dengan cara seperti
yang dijelaskan dalam laporan EIA.
Analisis Dampak Lingkungan memiliki tujuan untuk menjaga lingkungan dari dampak
yang muncul akibat adanya sebuah rencana proyek atau kegiatan tertentu. Keberadaannya
sangat penting dan didasarkan pada studi kelayakan yang ada di dalam peraturan atau undang-
undang yang berlaku. Tanpa analisis mengenai dampak lingkungan, bisa jadi lingkungan akan
rusak akibat adanya kegiatan atau proyek tersebut. Hal ini dikhawatirkan memunculkan
beberapa kerusakan lingkungan dan juga mengganggu kultural setempat.
Berikut ini beberapa komponen yang seharusnya tercantum dalam AMDAL, antara lain
yaitu PIL (penyajian informasi lingkungan), KA (kerangka acuan), ANDAL (analisis dampak
lingkungan), RPL (rencana pemantauan lingkungan), RKL (rencana pengelolaan lingkungan)
Tujuan adanya Analisis Dampak Lingkungan adalah untuk menjaga, yaitu menjaga
agar setiap kegiatan atau proyek pembangunan tidak memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan sosial setempat. Dengan demikian, analisis dibuat berdasarkan perkiraan dan
juga solusi dari permasalahan yang mungkin muncul.
Analisis tentang dampak lingkungan tentunya memiliki berbagai macam dampak
positif, baik bagi pemerintah, bagi masyarakat, dan juga bagi pemrakarsa. Bagi pemerintah,
keberadaan AMDAL dapat membantu dalam pencegahan dari kerusakan lingkungan dan
pencemaran, pencegahan terhadap konflik yang terjadi dengan masyarakat, menjaga supaya
pembangunan atau kegiatan dilakukan sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan
sesuai dengan peraturan tentang lingkungan yang berlaku, perwujudan dari tanggung jawab
pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup. Adapun manfaat AMDAL untuk masyarakat
adalah memberikan pengetahuan dini dari kemungkinan dampak yang terjadi dari sebuah
kegiatan atau proyek pembangunan, menjadi salah satu sumber untuk proses pengambilan
keputusan, melaksanakan fungsi masyarakat sebagai kontrol atau pengendalian terhadap
kegiatan. Tidak hanya bermanfaat untuk pemerintah dan masyarakat saja, AMDAL pun
bermanfaat juga untuk pemrakarsanya, yaitu menjamin keberlangsungan usaha, referensi dari
pengajuan kredit dan segala hal yang berhubungan dengan investasi dan ekonomi proyek,
sebagai referensi untuk berhubungan dengan masyarakat dan pemerintahan mengenai hukum
dan dapat saling menguntungkan bagi semua pihak.
Selain tujuan dan manfaatnya, AMDAL memiliki banyak sekali fungsi diantaranya
yaitu sebagai bahan perencanaan dalam pembangunan Kawasan, sebagai izin dari kelayakan
lingkungan, sebagai dokumen yang legal, awal dari rekomendasi mengenai izin usaha,
dokumen untuk referensi pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan hidup dan
rencana usaha atau proyek, dokumen untuk referensi penyusunan rancangan usaha atau
rancangan proyek dan sebagai referensi untuk menyusun rencana pengelolaan dan juga
pemantauan dari lingkungan sekitar
Terdapat jenis-jenis AMDAL, tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa jenis AMDAL yang ada di Indonesia adalah AMDAL Proyek Tunggal yang
merupakan sebuah dokumen yang membahas tentang studi kelayakan lingkungan untuk sebuah
usaha, kegiatan atau proyek yang diusulkan hanya untuk satu jenis. Kedua AMDAL kawasan
merupakan analisis mengenai dampak lingkungan yang membahas tentang studi kelayakan
lingkungan untuk sebuah kegiatan atau usaha atau proyek yang diusulkan dari beberapa
kegiatan. Ketiga AMDAL Terpadu Multi Sektor adalah AMDAL terpadu multi sektor.
AMDAL semacam ini merupakan sebuah dokumen tentang studi kelayakan lingkungan untuk
usaha kegiatan yang disukulkan dari beberapa jenis kegiatan, namun beberapa kegiatan ini
masih memiliki keterikatan dalam sektor perencaan, hingga produksinya. Contohnya adalah
proyek pembangunan hutan tanaman industri, proyek pembangunan pemukiman terpadu, dan
semisalnya. Terakhir yaitu AMDAL Regional adalah jenis regional. AMDAL ini membahas
tentang studi kelayakan lingkungan yang disulkan untuk kegiatan yang diusulkan dan terkait
satu dengan lainnya. Di dalamnya terdapat kewenangan-kewenangan yang lebih dari satu
instansi dan berada pada satu kewenangan administratif yang sama.
di AMDAL kita akan mengkaji pra konstruksi dan pasca konstruksi bahwa pekerjaan
itu butuh alat-alat apa saja sih bahwa pekerjaan itu cakupannya apa saja nama desa ternyata
ada interaksi dengan lingkungan pada saat ternyata banyak kegiatan banyak alat yang akan
berdampak ke lingkungan di situlah akhirnya anda memberikan rekomendasi antisipasi supaya
sebisa mungkin berbagai macam kegiatan berbagai macam mungkin alat yang terlibat itu
minim dampaknya ke lingkungan yang dimulai dari pra konstruksi persiapan konstruksi pada
saat pembangunan sampai ke apa pasca konstruksi yaitu pemanfaatan atau pengelolaan
sehingga pada dasarnya akhirnya AMDAL itu berkesinambungan dan satu kali disusun di
awal.
Jika dihubungkan pada teknologi informasi maka akan terbentuk aplikasi tentu
dampaknya ke lingkungan minim tetapi jika prasarana fisiknya misalnya penyiapan backbone
internetnya fiber-optic tentu mau tidak mau harus menarik kabel pasang jaringan dan itu akan
bersinggungan dengan lingkungan dan itu biasanya butuh dokumen HAM. Contohnya kita
akan membuat tower tertentu yang intinya pada saat ada kaitannya dengan lingkungan dan
skalanya diatur oleh peraturan menteri lingkungan hidup itu maka mau tidak mau di situlah arti
Ram dan yang sebenarnya AMDAL mempunyai turunan lagi.

Anda mungkin juga menyukai