Disusun;
Nama : Andi Raehan Siddiq
Stambuk : 031 2022 0024
Kelas : A1
Pada bandar udara yang aktif diiringi peningkatan frekuensi penerbangan pesawat udara dapat
menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Dampak positif dari industri ini
dapat memberikan pemasukan bagi wilayah dan negara. Industri ini pun menimbulkan dampak
negatif bagi masyarakat yang berada di sekitar bandara apabila tidak dikendalikan.
A. Pengertian AMDAL
Pada umumnya setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan
pembangunan sendiri-sendiri. Sistem perencanaan pembangunan ini disusun secara sistematis
untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Di indonesia pembangunan nasional
disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan
secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik.
Kegiatan pembangunan ini dilaksanakan dengan menggunkan apa yang disebut proyek.
Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun kurang
cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada
umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak
ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan bisa disebut
pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan pada hakekatnya
dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable development). Instrumen
untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Menurut PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang semula
hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan
mempunya pengertian:
1) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan. Kajian ini menghasilkan
dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Sementara itu pengertian
ANDAL adalah sebagai berikut.
2) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan.
Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual
(seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional.
Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:
1) Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari
satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti
kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan
ha,paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam
PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak
besar dan penting.
3) Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata
ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan
penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar beberapa
dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDALPemrakarsa, orang atau
badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan, danmasyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1
langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request
list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 11 Tahun 2006Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib
menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahun 2002Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan
Permen LH NO. 08/2006Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no.
05/2008B. Fungsi, peran dan manfaat AMDAL
· Fungsi dan peran Amdal
Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar karena jumlah
manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak besar.
Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam
kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin
besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah manusia
perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia.
Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu
sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan tindakan
preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas
pembangunan yang direncanakan.
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan
adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,
yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting,
karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undang-
undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek
pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila
tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di samping itu pemilik proyek
dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif
untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan
keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang timbul.
Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah
diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan
lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan,
banyak sekali hal-hal yang akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya
mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia
sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka
lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat
diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun
dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada
dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan timbul harus sudah diketahui sebelumnya
(dengan MDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi /
mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut merasakan hasil
pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL.
Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara berkembang
ditujukan untuk :
Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi akibat kegiatan
pembangunanMengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan ekonomi
yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunanMengidentifikasi masalah
lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan pemantauannya.Mengkaji dan
mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan pembangunan.Mewujudkan keterlibatan
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan
lingkungan.Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan pihak pengelola
lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya satu sama lain.Manfaat
AMDALBagi masyarakat
- Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat
mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
- Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun
sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan
menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;
- Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari awal,
khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun
dan menjalankan proyek;
- Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga
kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat digalang;
- Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan proyek
tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola lingkungan.
Bagi pemilik proyek
- Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku;
- Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan;
- Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa
yang akan datang;
- Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang akan
datang;
- Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi
proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya;
- Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari
perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat
dilakukan penyempurnaannya;
- Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui keadaan
lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain)
sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.
Bagi pemerintah
- Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak rusak (khusus
untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);
- Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar lokasi proyek baik
yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum diolah;
- Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air,
pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan,
kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
- Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya
dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;
- Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan daerah,
nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain;
- Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara dan
masyarakat;
- Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil keputusan.
BAB III
KESIMPULAN
Hasil pengkajian terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lin gkungan pada sektor
industri dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan oleh industri masih pada tahap
pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh industri belum mengarah pada kesadaran untuk
kelestarian lingkungan.
3. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh industri masih sebatas meredam protes atau
mencegah terjadinya gejolak oleh masyarakat di sekitar lokasi industri, belum mencakup
pengelolaan lingkungan secara utuh.
4. Keterlibatan dan kepedulian masyarakat di sekitar industri terha dap pelaksanaan pemantauan
dan pengelolaan lingkungan yang dilakukan industri relatif masih rendah, masyarakat masih
beranggapan bahwaindustryyang memberikan banyak bantuan dan menyerap banyak t enaga
kerja lokal merupakan industri yang telah peduli terhadap lingkungan.
5. Apakah industri tersebut mencemari lingkungan atau tidak. Sebagian masyarakat yang
berkeinginan terlibat dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan tidak mempunyai akses
untuk dapat terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.Pengawasan
yang dilakukan olehinstansi terkait dibidang lingkungan di kabupaten Pelalawan masih bersifat
pasif dan reaktif, yaitu hanya menunggu pelaporan dari pihak industri dan akan terjun ke
lapangan apabila terjadikasus.
6. Mekanisme koordinasi antar instansi masih belum jelas sehingga masingmasing instansi
belum dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
7. Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang spesifik sesuai
dengan karakteristik wilayah kabupaten Tangerang.
8. Pemberian penghargaan dan sanksi baik bagi industri yang telah melakukan pemantauan dan
pengelolaan lingkungan maupun yang tidak melaksanakan belum dilaksanakan, sehingga
menimbulkan kecemburuan bagi industri yang telah melaksanakan
Daftar Pustaka