UNIVERSITAS TADULAKO
ANGKATAN 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian AMDAL.........................................................................2
2.2 Fungsi dan Peranan AMDAL...........................................................6
2.3 Tahapan Penyusunan AMDAL........................................................6
2.4 Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL............................6
25 Pentingnya AMDAL dalam Berwawasan Lingkungan.....................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
anugerah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Dampak Pembangunn dan Studi-Studi
Kelayakan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, karena
pengetahuan yang penulis miliki masih kurang dan wawasan penulis yang belum cukup luas.
Oleh kerena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya
penulis bisa membuat yang lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT , Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
PENDAHULUAN
1.2. Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
5. Kita dapat mengetahui alasan suatu rencana kegiatan wajib AMDAL
BAB II
PEMBAHASAN
Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas
tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis
sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat
dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial,
administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
a. Bagi masyarakat
c. Bagi pemerintah
b. Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL dinilai tidak tepat,
maka instansi yang bertanggung jawab menolak lokasi tersebut dan
memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban
bagi pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi dapat
menimbulkan perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang
bertanggung jawab mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan Menteri
atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang bersangkutan.
d. Apibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan,
berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk
membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam RKL adalah
“Kelola” dan huruf P dalam RPL dari “Pantau”.
e. Apabila dari semula sudah diketahui bahwa akan ada dampak penting,
maka tidak perlu dibuat PIL lebih dahulu akan tetapi dapat langsung
menyusun KA bagi pembuat ANDAL.
h. Apabila ANDAL menyimpulkan bahwa dampak negatif yang tidak dapat
ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi lebih besar dibanding dengan
dampak positifnya, maka instansi yang bertanggung jawab memutuskan
menolak rencana kegiatan yang bersangkutan. Terhadap penolakan ini,
pemrakarsa dapat mengajukan keberatan kepada pejabat yang lebih tinggi
dari instansi yang bertanggung jawab selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari. Sejak diterimanya keputusan penolakan. Pejabat yang lebih tinggi
tersebut memberi keputusan atas keberatan tersebut selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sejak diterimanya pernyataan keberatan, setelah mendapat
pertimbangan dari menteri KLH. Keputusan tersebut merupakan keputusan
terakhir.
i. Apabila ANDAL disetujui, maka pemrakarsa menyusun RKL dan RPL
dengan menggunakan pedoman penyusunan RKL dan RPL yang dibuat oleh
Menteri KLH atau Departemen yang bertanggung jawab.
j. Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan kadaluwarsa apabila
rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
ditetapkannya keputusan tersebut. Pemrakarsa wajib mengajukan kembali
permohonan persetujuan atas ANDAL. Terhadap permohonan ini instansi
yang bertanggung jawab memutuskan dapat digunakan kembali ANDAL,
RKL dan RPL yang telah dibuat atau wajib diperbaharuinya dokumen-
dokumen tersebut.
Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting, wajib
dibuat AMDAL Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999
yaitu ;
1. Mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak rusak,
terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
4. Agar diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan berhasil guna bagi
bangsa, negara dan masyarakat.
Melalui pengkajian AMDAL, kelayakan lingkungan sebuah rencana
usaha atau kegiatan pembangunan diharapkan mampu optimal
meminimalkan kemungkinan dampak lingkungan yang negatif serta dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efesien. Munn
(1979) sebagaimana dikutip oleh Helneliza, mengemukakan bahwa AMDAL
merupakan salah satu dari bagian perencanaan dalam rangka menghasilkan
tindakan pembangunan yang selaras dengan lingkungan. memanfaatkan
sumber daya lingkungan dengan sebaik-baiknya dan menghindari degradasi.
Di banyak negara AMDAL dinyatakan berhasil menghambat laju kerusakan
lingkungan. Hasil KTT Bumi di Rio de Jeneiro telah membuktikan hal ini,
dimana + dari 158 negara menyatakan berhasil menghambat laju kerusakan
lingkungan. AMDAL sebagai bagian yang integral dari pembangunan
berkelanjutan, memberi arti bahwa sekurang-kurangnya dengan adanya
AMDAL mengingatkan pemrakarsa supaya memperhatikan kelestarian
lingkungan, Herneliza dalam Daniah (2007: 51).
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran