Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
BAB I
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II
2.1. Pengertian AMDAL................................................................................... 3
2.2. Peranan AMDAL....................................................................................... 4
2.3. Tujuan AMDAL.......................................................................................... 6
2.4. Manfaat AMDAL.........................................................................................6
2.5. Kriteria Wajib AMDAL...............................................................................7
BAB III
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9
3.2 Saran ........................................................................................................... 9

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada guru serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari
sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempuraan serta banyak
kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada guru serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya
menturuti egois pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah – makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –mudahan
apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang
lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.

Ujungbatu, Januari 2022

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang
dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-
ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat.Dasar hukum AMDAL
adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang “Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup”.
1. Dokumen AMDAL terdiri dari :
2. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-
ANDAL)
3. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
4. Dokumen Rencana Michelangelo Lingkungan Hidup (RKL)
5. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) AMDAL
digunakan untuk:
a) Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

b) Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan


lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
c) Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
d) Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
e) Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan atau kegiatan

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:


1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL

iii
2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
3. masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:


1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia
menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan
daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar
kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib
menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari AMDAL?
2. Apa sajakah peran dari AMDAL ?
3. Apa tujuan dari AMDAL ?
4. Apa Kegunaan dari AMDAL ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari AMDAL.
2. Untuk mengetahui apa peranan dari AMDAL.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari AMDAL.
4. Untuk mengetahui apa kegunaan dari AMDAL.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat


AMDAL, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas
manusia yang semakin meningkat. Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem
sampai menimbulkan sikap yang menentang pembangunan dan penggunaan
teknologi tinggi.Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan
adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan
aktivis lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana
pembangunan.Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai
suatu alat untuk menentang dan menghambat pembangunan.
Dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di
Amerika Serikat, yaitu National Environmental Policy Act (NEPA) pada
tahun 1969.NEPA mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970.Dalam NEPA
pasal 102 (2) (C) menyatakan, “Semua usulan legilasi dan aktivitas
pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan akan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Environmental
Impact Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut”.
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29
Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang bersifat birokratis maupun
metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No.
29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang
AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL.
Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51
Tahun 1993 perlu disesuaikan.Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999,
pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999.Melalui
PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat
lebih optimal.
Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak
lingkungan hidup adalah pembangunan yang memperhatikan dampak yang

v
dapat diakibatkan oleh beroperasinya pembangunan tersebut. Untuk
menjamin bahwa suatu pembangunan dapat beroperasi atau layak dari segi
lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan pembangunan
tentang dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana
kegiatan/usaha akan dilakukan.
AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan.
Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai
dampak lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain:
1. jumlah manusia yang terkena dampak

2. luas wilayah persebaran dampak

3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

5. sifat kumulatif dampak

6. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

2.2 PERANAN AMDAL


Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga,
khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks
dan sudah menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk
turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan
aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu
dan udara. Pihak industripun harus menyadari peranan pencemarannya yang
sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat
pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah
rumah tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik,
udara, tanah maupun air dapat terjaga dengan baik.

vi
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan
yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas
lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting
sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :
1. Pengelolaan lingkungan
2. Pemantauan proyek
3. Pengelolaan proyek
4. Pengambilan keputusan
5. Dokumen yang penting

AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian


dari proses AMDAL yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari
perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk
mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya deengan menggunakan
dokumen yang benar.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :
Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkuangan.Aktivitas pengelola
lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan
telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul
akibat dari proyek yang akan dibangun.Dalam kenyataan nanti,apabila
dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan,
ini dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL
atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL .Agar
dapat dihindari kegagalan ini maka pemantauan haruslah dilakukan sedini
mungkin,sejak awal pembangunan,secara terus menerus dan teratur.
AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan
dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan
di masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga penting untuk
evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas.

vii
AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan
preventif terhadap kerusakanlingkungan yang mungkin akan ditimbulkan
oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.
Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu
aktivitas, yang dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun
biologi.Dalam konteks AMDAL, penelitian dampak dilakukan karena
adanya rencana aktivitas manusia dalam pembangunan.

2.3 TUJUAN AMDAL


1. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan
terutama yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan
terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usahan dan atau kegiatan yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.

2.4 MANFAAT AMDAL


1. Bagi Pemerintahan.
a. Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran
air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak
mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
b. Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan
masyarakat dan proyek - proyek lain.
c. Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
d. Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi
proyek, baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum
diolah.
2. Bagi pemilik modal.
a. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.
b. Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.

viii
c. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
d. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar
kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.
3. Bagi pemilik proyek.
a. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang
akan datang.
b. Melindungi proyek yang melanggar undang – undang atau peraturan yang
berlaku.
c. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa
yang akan datang.
d. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu damoak negatif
yang sebenarnya tidak dilakukan.
4. Bagi masyarakat.
a. Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya.
b. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.
c. Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.
d. Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut
menghindarkan timbulnya kesalahpahaman.
5. Bagi peneliti dan ilmuan.
a. Kegunaan didalam penelitian.
b. Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.
c. Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan
meningkatkan pengetahuan.

2.5 KRITERIA WAJIB AMDAL


Kriteria ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada
rencana-rencana kegiatan berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah
yang memiliki lingkungan sensitif.
Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan AMDAL dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan

ix
Hidup Nomor: 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.
Jenis Usaha dan Atau Kegiatan Wajib AMDAL:
 Pertahanan dan Keamanan
 Pertanian
 Perikanan
 Kehutanan
 Kesehatan
 Perhubungan
 Teknologi Satelit
 Perindustrian
 Prasarana Wilayah
 Energi dan Sumber Daya Mineral
 Pariwisata
 Pengelolaan limbah B3, dan Rekayasa Genetika

x
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Amdal, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas


manusia yang semakin meningkat.Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan
proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat
tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang
berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan
lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :

1. Pengelolaan lingkungan
2. Pemantauan proyek
3. Pengelolaan proyek
4. Pengambilan keputusan
5. Dokumen yang penting

3.2 Saran

Semoga AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ini dapat


dijadikan secara optimal dalam pengambilan suatu keputusan.

xi
DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswa.ung.ac.id/442417041/home/2019/11/11/makalah-amdal-analisa-
dampak-lingkungan-lengkap-nama-siti-humairoh-npm-4118217007008.html

https://www.academia.edu/6049087/
MAKALAH_AMDAL_Analisis_Mengenai_Dampak_Lingkungan

xii

Anda mungkin juga menyukai