Anda di halaman 1dari 10

1.

Sejarah bola Voli


Sejarah Bola Voli di Dunia

Permainan bola voli pertama kali ditemukan oleh William George Morgan, pada tahun
1985 di Holyoke, Massacusetts, Amerika Serikat. William George Morgan adalah seorang
instruktur pendidikan jasmani di sebuah organisasi bernama Young Men’s Christian
Association (YMCA).
Awalnya Morgan terinspirasi dari James Naismith, yaitu penemu olah raga Bola Basket.
Dengan mengadopsi dan menggabungkan beberapa permainan (baseball, tenis, bola basket,
dan bola tangan), Morgan akhirnya menciptakan olah raga baru yang diberi nama
Mintonette (Bola Voli).
Pada awalnya permainan Mintonette diciptakan khusus untuk para anggota YMCA
yang sudah dewasa. Ternyata olah raga ini semakin populer dan akhirnya mendunia.
Pada tahun 1896 nama Mintonette diubah menjadi Volley Ball. Perubahan nama
tersebut sekaligus menjadi pertandingan resmi pertama, yaitu pada event International
YMCA Training School.
Sejarah Bola Voli Di Indonesia

Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda, yaitu pada
tahun 1928. Pada masa itu, olah raga ini hanya dimainkan oleh para bangsawan dan orang
Belanda.

1
Bola voli kemudian diperkenalkan ke masyarakat Indonesia dimana pada masa itu guru-
guru pendidikan jasmani berasal dari Belanda. Selain dari pendidikan jasmani,
perkembangan olah raga semakin pesat di Indonesia karena sering dimainkan oleh para
anggota tentara.
Permainan bola voli mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. Di
berbagai kota besar di Indonesia pun bermunculan klub-klub bola voli, dan pada 22 Januari
1955 lahirlah organisasi PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).

2. Teknik dasar permainan bola Voli


Dalam olah raga bola voli terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para
pemainnya. Adapun beberapa teknik dasar permainan bola voli adalah sebagai berikut:
a. Service

Dalam permainan bola voli, servis (service) adalah pukulan awal dari luar
lapangan untuk memulai rally dalam pertandingan. Ada empat jenis servis yang bisa
dilakukan, yaitu:
 Servis Lompat; yaitu servis dengan cara melambungkan bola ke arah atas depan,
lalu pemain melompat dan memukul bola ketika di udara ke arah lapangan lawan.
 Servis Bawah; yaitu servis dengan cara melambungkan bola secukupnya, lalu
pemain memukul bola dari arah bawah bola dengan tangan mengepal.
 Servis Atas; yaitu servis dengan cara melambungkan bola ke arah atas dengan
ketinggian ideal, lalu pemain memukul bola dengan telapak tangan ketika bola
berada di atas kepala.
 Servis Samping; yaitu servis dengan cara melambungkan bola dengan ketinggian
secukupnya, lalu pemain memukul bola dengan cara menyamping sambil memutar
tubuh.

2
b. Passing

Dalam permainan bola voli, passing adalah memberikan umpan kepada rekan
satu tim ataupun mengarahkan bola langsung ke daerah lapangan lawan. Ada dua teknik
passing yang sering dilakukan dalam volley ball, yaitu:
 Passing Bawah; yaitu passing yang dilakukan pemain ketika menerima bola
dimana posisi bola tersebut lebih rendah dari posisi kepala pemain. Teknik passing
ini biasanya digunakan ketika menerima servis dari lawan.
 Passing Atas; yaitu passing yang dilakukan ketika menerima bola dimana posisi
bola tersebut berada di atas kepala pemain. Teknik passing ini biasanya dilakukan
ketika memberikan umpan kepada rekan setim, namun bisa juga digunakan untuk
menerima servis dari lawan.
c. Smash

Dalam permainan bola voli, smash adalah teknik menyerang dengan

cara memukul bola sekeras mungkin agar bola tersebut jatuh ke daerah

lapangan regu lawan. Smash dapat dilakukan dengan beberapa teknik,

diantaranya:

3
 Quick Smash (First Tempo); yaitu teknik smash yang dilakukan oleh

pemain depan tengah. Teknik menyerang ini dilakukan ketika seorang

setter memberikan umpan dan penyerang sudah melompat untuk

memukul bola.

 Semi Smash (Second Tempo); yaitu teknik smash yang dilakukan ketika
seorang setter memberikan umpan bola tidak terlalu tinggi. Penyerang
yang akan memukul bola sudah mulai melompat setelah mengetahui
arah bola dan kemudian memukulnya.
 Push Smash (Third Tempo); yaitu teknik smash yang dilakukan ketika
setter memberikan umpan bola sangat tinggi lalu penyerang berlari dan
melompat ke arah bola dan memukulnya.
 Ace Smash; yaitu teknik smash yang dilakukan oleh seorang ace pada
tim bola voli dengan melakukan pukulan keras ke daerah lapangan
lawan.
 Pull Smash; yaitu teknik smash dengan gerakan menipu lawan dengan
membuat lawan menebak teknik serangan yang digunakan, antara Quick
Smash atau Semi Smash.
d. Blocking

Dalam olah raga volley ball, blocking adalah teknik bertahan untuk


menghalau serangan smash dari lawan agar bola tidak melewati net. Selain
itu, teknik blocking ini juga bertujuan untuk menjatuhkan bola ke dalam
lapangan lawan.
Blocking hanya dapat dilakukan oleh pemain yang berada pada
posisi depan garis serang. Sedangkan pemain yang berada pada posisi di
belakang garis serang tidak diperbolehkan untuk melakukan blocking.

4
Teknik bertahan ini biasanya diberikan kepada pemain yang memiliki
postur tubuh yang lebih tinggi. Dengan postur tinggi tersebut akan
memudahkan pemain untuk menghalau atau membalikkan bola yang di-
smash oleh tim lawan.

3. Peraturan permainan bola Voli


a. Lapangan

Ukuran lapangan bola voli adalah 9 meter x 18 meter, mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh Federasi Bola Voli Internasional (FIVB).

Batas serang pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah, dan garis

tepi lapangan harus berukuran 5 cm.

Tinggi net untuk tim putera adalah 2,43 m, sedangkan untuk tim

puteri adalah 2,24 m. Lebar net bola voli adalah 1 meter, dan jarak tiang net

ke garis tepi lapangan sejauh 0,5 – 1 meter.

b. Bola

5
Standar bola yang digunakan dalam olah raga volley ball harus sesuai dengan
beberapa kriteria berikut:
 Bola harus terbuat dari bahan kulit lunak atau sintetis.
 Bola harus berbentuk bula dengan diameter 65-67 cm dengan massa 260-280 gram.
 Bola harus memiliki kombinasi warna sesuai ketentuan.

c. Jumlah pemain
Setiap regu dalam permainan bola voli dimainkan oleh enam orang,

termasuk libero. Libero adalah pemain yang dapat keluar-masuk tapi tidak

diperbolehkan untuk melakukan smash. Dalam satu pertandingan, setiap

tim bola voli terdiri dari 10 pemain yang terdiri dari 6 pemain inti dan 4

pemain cadangan.

Olah raga ini sebenarnya juga dapat dimainkan oleh 4 orang dalam

satu tim. Namun, jika dalam pertandingan ternyata ada tim yang

pemainnya kurang dari 4 orang maka tim tersebut dinyatakan kalah.

d. Aturan dan larangan

Terdapat beberapa aturan dan larangan dalam permainan bola voli yang

harus dan tidak boleh dilakukan oleh para pemain. Beberapa diantaranya

adalah sebagai berikut:

 Jersey atau baju seragam tim harus memiliki nomor punggung dan dada.
Sedangkan nomor pada celana pendek terdapat pada bagian depan

6
paha kanan. Para pemain juga harus menggunakan kaos kaki dan sepatu
karet.
 Ketika pertandingan berlangsung, para pemain tidak boleh menyentuh
net atau melewati batas tengah lapangan. Jika melanggar, maka tim
lawan akan mendapatkan poin.
 Pemain harus melakukan servis dari luar lapangan dan tidak boleh
menginjak atau melewati garis lapangan.
 Pemain tidak boleh menangkap atau melempar bola, tapi harus
dipantulkan dengan sempurna dengan menggunakan tangan, kepala,
atau kaki.
 Bola dianggap out jika telah menyentuh bagian luar permukaan
lapangan. Apabila pemain masih mampu memantulkan bola sebelum
jatuh ke permukaan lantai maka belum dianggap out.
 Masing-masing tim hanya boleh melakukan 1 kali timeout per babak
dalam pertandingan.
 Pergantian pemain dapat dilakukan berkali-kali dan tidak terbatas.
 Pertandingan dapat dilakukan selama 3 babak (2 kemenangan) atau 5
babak (3 kemengangan).
 Sistem perhitungan poin dalam permainan bola voli menggunakan
sistem rally point dengan jumlah 25 poin. Jika terjadi poin seri 24-24
maka akan terjadi deuce atau tambahan hingga terjadi selisih dua poin.
e. Perwasitan
Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Berbakat menjadi wasit.
3. Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
4. Minimal lulusan SMA atau sederajat.
5. Berumur antara 20 - 40 tahun.
6. Berdedikasi tinggi.
7. Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

Wasit bola voli harus mengenakan atribut sesuai ketentuan selama


memimpin pertandingan. Berikut ini kelengkapan yang harus dipakai wasit.
1. Memakai celana dan baju kaos berkerah.
2. Memakai sepatu karet putih.
3. Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.

7
Wasit II dalam bola voli secara umum merupakan pembantu wasit I.
Namun, pada kondisi tertentu wasit II dapat menggantikan, mewakili, dan
melaksanakan tugas wasit I. Sementara itu, secara khusus wasit II memiliki
tugas-tugas berikut ini.
1. Mengawasi posisi pemain, baik selama pertandingan berlangsung atau
ketika perpindahan tempat pada set penentuan.
2. Mengawasi gerak-gerik para pemain cadangan. Selanjutnya,
melaporkannya pada wasit I jika menemukan kesalahan sikap.
3. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di luar lapangan
pertandingan ketika permainan berlangsung.
4. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain yang sudah dilakukan
tiap tim, kemudian melaporkannya pada wasit I dan pelatih tim.
5. Menyetujui permintaan time out yang sah dan mengawasi jangka waktu
perlaksanaannya.
6. Menolak pengajuan time out yang tidak sah.
7. Dapat menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, meskipun bukan
daerah yang menjadi tanggung jawabnya, namun tidak boleh menekan
wasit I.
8. Menentukan perlu atau tidaknya pengeringan permukaan lantai
permainan yang dianggap basah atau licin.

1. Induk Organisasi Nasional dan Internasional


- Nasional
Pada tahun 1953 setelah Pekan Olahraga Nasional III (PON III) selesai
diselenggarakan, pengurus IPVOS (Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya) mengadakan
rapat pengurus sekitar pertengahan tahun 1954. Dalam rapat tersebut, munculah ide atau
keputusan untuk membentuk sebuah induk organisasi bola voli nasional. Untuk
mewujudkannya, akhirnya IPVOS mengirim seseorang untuk pergi ke Jakarta dan
menemui ketua komisi KOI (Komite Olimpiade Indonesia) Dokter Aziz Saleh. Atas
bantuan Beliau, digelarlah sebuah pertemuan antara IPVOS dengan PERVID (Persatuan
Volleyball Indonesia Djakarta) dan akhirnya menghasilkan beberapa keputusan sebagai
berikut :
1. IPVOS dan PERVID setuju untuk menjadi sponsor atau bisa dibilang perintis
dalam mendirikan induk organisasi bola voli di Indonesia.
2. Setelah itu, ditunjuklah bapak Wim J. Latumetan yang merupakan tokoh olahraga
sebagai formatul tunggal menjadi ketua atau pengurus pertama organisasi PBVSI
ini dan bertempat di stadion Ikada Jakarta. Lalu pada 22 Januari 1955 diadakalah

8
rapat susulan dalam rangka penyusunan pengurus PBVSI di stadion Ikada Jakarta.
Pada hari itulah PBVSI resmi didirikan dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut :

 Wim J. Latumetan sebagai Ketua


 Erwin Baharudin sebagai Wakil Ketua
 Soewarno sebagi Penulis dan Bendahara
 S. Adi Widjaja sebagai Komisi Pertandingan
 Da Graza sebagai Komisi Teknik dan Pemilih
 Alimuddin Nasution, Soemadi, R.Heinz, Coenraad, W. Jocom, dan Soebroto
sebagai Anggota.
 W. Kho Kuy Liong sebagai Komisaris Daerah yang berkedudukan di Surabaya

Pada bulan maret 1955, PBVSI disahkan oleh KOI sebagai induk organisasi bola voli
tertinggi di Indonesia. Dan pada tahun yang sama, PBVSI mendapat pengesahan sementara
oleh IVBF (International Volleyball Federation) yang merupakan induk bola voli terbesar di
dunia yang bermarkas di Paris, Prancis.
Pada bulan Oktober 1959, akhirnya PBVSI secara resmi telah menjadi anggota IVBF
(sekarang FIVB) yang ke 62.

- Internasional
Bola voli sebenarnya sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama Romawi. Pada
tahun 1893 permainan ini diperkanalkan di German dengan nama "Faustball". Kok bisa
Faustball? ya namanya juga bahasa German hehe. Setelah itu William G. Morgan yang
merupakan seorang direktur pendidikan jasmani di Young Men Christian Association (di
kota Holyoke, negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat) menciptakan sebuah
permainan semacamnya dengan nama Minonette. Dasar permainan ini adalah memukul
bola yang sedang melayang diudara. Pada tahun 1896 nama Minonette berubah menjadi
Volleyball (bola voli). Permainan ini pun berkembang sangat pesat dan menyebar sangat
luas ke berbagai dunia karena banyak yang menyukainya kala itu.
Karena itulah pada tahun 1947 dibentuklah induk organisasi bola voli dunia yang
bernama IVBF (International Volleyball Federation) yang saat itu beranggotakan 15 negara
dan bermarkas di Paris, Prancis. Nah, tujuan diadakannya induk organisasi ini adalah untuk
mengatur regulasi pertandingan dan peraturan umum bola voli internasional di seluruh
dunia.
Resmi didirikannya IVBF (sekarang FIVB) adalah ketika diadakannya kongres
konstitutif oleh 14 federasi nasional dan mewakili lima benua pada bulan April 1947. pada

9
kongres itu pula entitas secara resmi telah dibentuk dengan Paul Libaud dari Prancis
sebagai presiden pertamanya. Kemudian setelah 2 tahun federasi ini berjalan, salah satu
tujuan kongres 1947 yaitu untuk menggelar kejuaraan bola voli internasional untuk pertama
kalinya, dan pada akhirnya tercapai. Tidak lama kemudian, kejuaraan bola voli perempuan
juga diperkenalkan pada tahun 1952.
Pada tahun 1964, program olimpiade olahraga bola voli mendapat dukungan oleh IOC
(International Olympic Comitee). Pada saat itu FIVB telah bertumbuh menjadi 86 negara
anggota. Kemudian pada tahun 1969 kejuaraan internasional piala dunia mulai
diperkenalkan. Pada tahun 1984 setelah Mr. Libaud pensiun dan digantikan oleh Mr. Ruben
Acosta Hernandez dari Meksiko. Begitupula kantor FIVB yang awalnya berada di Paris
dipindahkan ke Lausanne, Swiss.
Setelah itu, berbagai kebijakan mulai diatur untuk meningkatkan perkembangan bola
voli seperti membentuk Komisi Liga Dunia pada tahun 1990, dan Grand Prix tahun 1993,
indikasi Voli Pantai sebagai event olimpiade pada tahun 1996, dan beberapa peraturan yang
diubah dalam permainan dengan tujuan meningkatkan visibilitas publik. Akhirnya, pada
tahun 2010, FIVB telah memiliki anggota dari 220 federasi nasional, termasuk Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai