Anda di halaman 1dari 5

BOOTABLE

Bootable adalah sebuah fasilitas atau bisa disebut juga layanan yang ada pada setiap
Sysem Oeprasi, yang dimana di tempatkan pada media penyimpanan, seperti Flashdisk,
CD/DVD, atau media penyimpanan lain. Selama ini mungkin kita berfikir bahwa yang di
sebut Bootalbe itu adalah Flashdisk yang di dalamnya terdapat System Operasinya, Tapi
tarnyata salah besar karena yang di manakan bootable itu adalah media penyimpanan yang di
dalamnya terdapat System Oprasi. Jadi Tidak hanya flashdik melainkan semua media
penyimpanan juga bisa di sebut sebagai Bootable asalkan didalamnya terdapat System
Oprasi, seperti CD/DVD, dll.

Adapun fungsi dari bootable yaitu :


 Installasi System Operasi.
 Pemulihan data.
 Pembersihan data.
 Pemecahan masalah perangkat keras dan perangkat lunak.
 Mengubah lingkunan oprasi.
 Demontrasi perangkat lunak.
 Akses administratif dalam kasus hilang password dengan sebuah boot yang sesuai
dengan system operasi tertentu.

Ada beberapa software untuk membuat bootable yaitu : Wintoflash, RMPREPUSB,


Rufus, Wintobootic, Yumi, Universal USB Installer, Unetbootin, Lili, Winsetup From USB
dan Windows Bootable Image Creator.

1. WINTOFLASH
Aplikasi bisa digunakan secara portable
maupun installer. Wintoflash support semua
windows untuk dicopy. Selain windows,
wintoflash juga dapat membuat bootable
selain windows, misal hirens boot CD hingga
Linux. Wintoflash dapat digunakan secara
gratis, dapat juga berbayar, untuk
menghilangkan iklan pada saat pembuatan
bootable.
2. RMPREPUSB
Jika dilihat dari interfacenya, sangat
rumit. Namun sangat powerfull. Jika sudah
mencoba menggunakannya, sebetulnya sangat
mudah. Dengan fungsi yang banyak seperti
gambar diatas, memungkinkan kamu
membuat bootable dengan berbagai jenis dan
memilih filesystem yang diinginkan. Fitur
lainnya adalah kamu dapat membuat partisi
pada USB.

3. RUFUS
Aplikasi yang sangat mudah digunakan,
usb dan kapasitas akan terdeteksi secara
otomatis dan kamu tinggal melakukan
formatting kemudian membuat usb bootable
secara cepat. Mohon diperhatikan, iso yang
dipilih harus valid atau dalam kondisi baik,
karena rufus akan melakukan deteksi terhadap
iso yang dipilih.

4. WINTOBOOTIC

Aplikasi sangat sederhana dan mudah


untuk digunakan. Kamu hanya tinggal drag n
drop atau klik untuk melakukan pemilihan iso.
Setelah itu klik do it!, sangat sederhana dan
poses pembuatan boot sangat cepat.

5. YUMI
YUMI (Your Universal Multiboot
Installer). Berbeda dengan yang lainnya,
untuk melakukan formating dia bisa di set,
format atau tidak. Kelebihan yumi salah
satunya adalah kamu dapat membuat multi
usb bootable dan dia.

6. UNIVERSAL USB INSTALLER


Aplikasi in hampir sama pada bagian
interfacenya dengan YUMI, pada Universal
USB Installer ini, dia hanya support LINUX.

7. UNETBOOTIN
UNetbootin hampir mirip dengan
Universal USB Installer, selain support semua
jenis Linux, aplikasi ini juga support
Windows dan IOS.

8. LILI
LILI (LInux Live). Sesuai judulnya,
LILI ini sangat membantu sekali dalam
pembuatan bootabel LINUX, dan
kehebatannya setelah pembuatan usb bootable
kamu bisa langsung menjalankn Linux secara
Live tanpa harus merestart Windows.

9. WINSETUP FROM USB


Aplikasi ini juga support untuk
membuat multiboot pada usb. Selain support
untuk Windows aplikasi ini juga support
untuk distro Linux. Pada interface sangatlah
bersahabat namun bagi para pemula, pasti
agak ribet untuk menggunakan aplikasi ini.
10. WINDOWS BOOTABLE IMAGE CREATOR

Yang terakhir pada pembahasan kali ini


adalah Windows Bootable Image Creator.
Aplikasi sederhana yang memungkinkan
kamu membuat bootable usb dengan mudah
dengan interface dan tombol-tombol yang
mudah dimengerti. Salah satu kelebihan
lainnya adalah, aplikasi ini sangat kecil.

Alasan disebut bootable yaitu  karena System Operasi selalu akan melakukan first
boot melalui media penyimpanan, misalahnya itu Hardisk, CD/DVD ROM, Flashdisk, dll.
Misal pada saat mengatur bios, tentunya harus ditentukan media apa yang akan digunakan
nantinya.

Adapun kekurangan dan kelebihan bootable menggunakan media flashdisk.


Kekurangan bootable dari media flashdisk yaitu:
1. Lebih mudah terinfeksi firus
2. Flashdisk yang digunakan sebagai bootable lebih mudah rusak atau lebih cepat rusak
3. Bootable gampang rusak dan tidak bisa digunakan lagi untuk boot windows
4. File boot  bisa saja terhapus karena tidak kesengajaan atau hilang karena firus
5. Sulit dalam proses pembuatan karena biasanya proses transfer data tidak berjalan
dengan lancar, ada file yang tidak masuk dalam bootable

Kelebihan bootable menggunakan media flashdisk :


1. Lebih praktis dan simple untuk dibawa kemana-mana
2. Lebih cepat dalam proses instalasi
3. Bisa melakukan instalasi windows tanpa harus ada dvd internal maupun eksternal

Langkah – langkah membuat bootable menggunakan aplikasi software ( contoh


menggunakan software Rufus ) yaitu :
 Download aplikasi Rufus (sesuaikan dengan ISO OS yang digunakan)
 Setelah selesai mendownload aplikasi Rufus silahkan di instal seperti biasa, khusus
untuk yang portable cukup double klik saja file Rufus yang sudah di download.
 Jalankan  aplikasi Rufus kemudian masukan flashdisk yang akan Anda jadikan sebagai
bootable. Disarankan menggunakan flashdisk berkapasitas 8 GB atau yang lebih besar.
 Langkah berikutnya Rufus akan secara otomatis mendeteksi informasi
dari flashdisk yang Anda gunakan seperti kapasitas, volume label, dan sebagainya.
 Jika flashdisk yang Anda masukkan tidak terdeteksi, jangan buru-buru menggantinya.
Silahkan Anda klik ikon tanda panah show advanced drive properties, akan muncul
beberapa opsi tambahan dibawahnya. Centang opsi ‘List USB Hard Drives’
 Selanjutnya klik tombol SELECT, kemudian silahkan masuk ke folder dimana file ISO
sistem operasi disimpan. Pada tutorial ini saya gunakan file ISO Windows 10, pilih file
kemudian klik open
 Pada langkah ini, Anda perlu mengatur Boot Selection. Namun secara otomatis aplikasi
akan menampilkan versi operasi sistem yang sudah Anda tambahkan tadi. Untuk bagian
Partition scheme silahkan pilih MBR dan di bagian  Target system menjadi BIOS (or
UEFI-CSM).
 Pada  bagian Format Option, silahkan beri nama Volume Label sesuai dengan selera.
Kemudian atur File system ke NTFS selanjutnya Show advanced format options lalu
centang Quick Format dan create extended label and icon files.
 Sebelum Anda mengklik tombol start, saya sarankan Anda untuk mem-backup terlebih
dahulu data yang ada pada flashdisk. Jika sudah sekarang  Klik tombol Start untuk
memulai proses pembuatan bootable menggunakan flashdisk.
 Setelah itu akan muncul jendela peringatan yang akan mengatakan bahwa seluruh file
di dalam flashdisk kita akan terhapus. Jika sudah melakukan backup Anda bisa
langsung Klik OK untuk melanjutkan.
 Pada langkah ini kita tinggal menunggu proses pembuatan bootable yang mungkin
memakan waktu 10 sampai 15 menit. Tergantung besar file ISO windows dan
kecepatan flashdisk yang kita gunakan. Disarankan menggunakan flashdisk yang sudah
support 3.0.
 Langkah terakhir, akan muncul  status berwarna hijau pada bar proses disertai 
tulisan Ready. Ini menandakan bahwa proses membuat bootable flashdisk sudah
selesai. Silahkan tekan tombol close dan flashdisk siap digunakan, jangan lupa
juga eject flashdisk dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai