Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................... 1
BAB II
2.1 Sejarah Penemuan Sel...................................................................... 2
2.2 Komponen Kimia Sel....................................................................... 3
2.3 Macam-Macam Sel.......................................................................... 4
2.4 Bagian-Bagian Sel........................................................................... 5
2.5 Organel Sel......................................................................................... 6
2.6 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Hewan..............................................12
BAB III
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................ 13

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempuraan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru serta teman-teman sekalian,
yang kadang kala hanya menturuti egois pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.

Ujungbatu, Oktober 2021

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk
hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel sel.
Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal
(uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari
banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas
kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi
dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.

1.2. Rumusan Masalah


1. Menjelaskan sejarah penemuan sel
2. Menjelaskan komponen kimia sel
3. Macam macam sel
4. Menjelaskan struktur bagian bagian sel beserta fungsinya

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui
pentingnya pengetahuan terhadap Sel dan organel sel.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Penemuan Sel


Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang
Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang
kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke
menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel
yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak
penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme
yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van
Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi
tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori
tentang sel sebagai berikut.
A. Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan
Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani
berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel
tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan
pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka
menarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang
tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.

iv
B. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian
struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat
berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah
teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional
kehidupan.

C. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup


Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula
ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).

D. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup


Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit
penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam
kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui
penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas
makhluk hidup.

2.2. Komponen Kimia Sel


Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi reaksi kimia
yang berlangsung dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut
protoplasma, yang merupakan subtansi kompleks. Protoplasma terdiri dari
unsur- unsur kimia. Meskipun sebagian sebagian besar protoplasma terdiri air,
tetapi bahan yg memberi strukturnya ialah protein. Unsur-unsur kimia
penyusun protoplasma terdapat dalam senyawa kimia, baik senyawa organic
maupun anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat,
lemak, protein, dan asam nukleat.
1. Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari bahasa Latin, carbo yang berarti
arang kayu, dan dari bahasa Yunani, hydratos yang berarti air. Karbohidrat

v
adalah suatu mulekul yang memiliki banyak gugus hidroksil. Adapun yang
tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula tunggal), disakarida (dua
ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)
2. Lemak
Keseimbangan oksigen lemak lebih kecil daripada mulekul
mulekul karbohidrat. Lemak digunakan oleh hewan dan tumbuhan sebagai
energi cadangan. Simpanan energy pada lemak biasanya lebih efisien jika
dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya jumlah
energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih
besar daripada yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak
tidak memerlukan banyak oksigen untuk respirasinya.
3. Protein
Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam
amino yang paling sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua
asam amino memiliki struktur dasar yang sama, yaitu terdiri atas sebuah
ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-COOH), dan gugus amino (-
NH2). Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20 jenis asam
amino.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida
dengan fungsi sangat spesifik didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas
gula pentose, fosfat dan basa nitrogen. Secara umum, dikenal dua tipe
nukleotida, yaitu ribosanukleotida (mengandung gula ribosa ) dan
deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa)
Bentuk rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai
asam deoksiribonukleat ADN . ADN ditemukan didalam kromosom
mahluk hidup. Rantai dari ribose nukleotida disebut asam ribonukleat
ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam inti sel . ARN berperan dalam
membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma sehingga terjadi proses
pembentukan protein.

vi
2.3. Macam Macam Sel
A. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh
satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok
ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel
eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat
protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik
memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran
inti sel yang dinamakan nucleoid
 Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
 Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
 Diameter sel antara 1-10mm
 Mengandung 4 subunit RNA polymerase
 Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
 Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan
nucleus
 Organel-organelnya dibatasi membrane
 Membran selnya tersusun atas fosfolipid
 Diameter selnya antara 10-100mm
 Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
 Susunan kromosomnya linier

B. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid

vii
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan
bersifat haploid

2.4. Bagian-Bagian Sel


Setiap sel mahluk hidup mempunyai tiga bagian pokok yaitu:
1. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluas dari sel, bersifat
semipermiabel, dan tersusun atas lipid dan protein sehingga disebut
selaput lipoprotein.
Fungsi membran sel, yaitu:
a. Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma
dengan lingkungannya.
b. Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan
reaksi oksidasi dalam respirasi
c. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormone
dan bahan kimia lainnya, baik zat yang berasal dari lingkungan luar
sel maupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri
d. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel
e. Mengontrol zat zat yang akan masuk maupun yang akan keluar
meninggalkan sitoplasma

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan antara
selaput plasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma merupakan system koloid
yang amat dinamis, senantiasa bergerak, dan tidak pernh diam
Pada sel tumbuhan, sitoplasma terdiri atas:
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang berbatasan dengan membrane sel
b. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat dalam ektoplasma
Pada sel hewan , Ektoplasma adalah selaput plasma itu sendiri,
sedangkan cairan disebelah dalam ektoplasma merupakan
Endoplasmanya. Ektoplasma tampak lebih jernih dan kompak daripada
Endoplasma

viii
Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang disebut sitosol.
Didalamsitosol terlarut senyawa organic yg penting bagi kehidupan.
Selain itu, juga terlarut ion ion gas, mulekul mulekul kecil seperti
garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotid, vitamin serta,
mulekul besar seperti protein dan RNA yang membentuk larutan
koloid.

3. Organel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi organel.
Organel merupakan bagian isi didalam sitoplasma, meliputi: inti sel,
mitokondria ribosom,lisosom, plastida, RE, badan golgi, dan badan mikro

2.5. Organel Sel


A. Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan dibentuk oleh
badan golgi. Dinding sel primer terbentuk pada waktu sel membelah,
dan setelah mengalami penebalan dengan zat lignin, kutin dan suberin
(gabus) berubah menjadi dinding sekunder.
Fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
 Melindungi bagian sel yg berada di sebelah dalamnya
 Sebagai jalan masuk keluarnya air beserta materi terlarut
 Memberi bentuk tertentu dan memperkukuh sel
 Bersama sama vakuola berperan dalam menjaga turgiditas sel
untuk menopang tubuh.
2. Vakuola
Vakuola adalah rongga yang berada dalam sel,berisi suatu cairan
dan memiliki mambran. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
vakuola, hanya pada sel hewan vakuolanya kecil dan jumlahnya sedikit
dibandingkan dengan sel tumbuhan. Beberapan protista memiliki
vakuola yang berguna untuk mengkap makanan, dan vakuola

ix
kontraktil untuk mengeluarkan air dari dalam sel. Tumbuhan
mempunyai vakuola yang besar ditangah dikelilingi oleh membran
yang disebut tonoplas
Vakuola tengah pada sel tumbuhan antara lain berfungsi sebagai
berikut:
 Memasukjan air melalui tonoplas agar tekanan turgor dalam sel
tetap baik. pigmen/antosianin. Didalam vakuola pada sel –sel
makhota bunga terdapat pigmen merah kuning biru atau yang
lainnya.
 Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya amilum diakar
ketela pohon, gula dibatang tebu, dan protein pada biji kacang
kedelai.
 Menyimpan minyak atsiri, yaitu minyak yang mudah menguap.
Misalnya minyak kayu putih
 Menyimpan sisa metabolisme, misalnya alkaloid dan Kristal asam
oksalat
3. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan
merupakan hasil perkembangan dari badan kecil yang dikenal dengan
proplastida yang banyak terdapat didaerah meristematik. Didalam
plastid terdapat zat warna atau pigmen fotosintesis yang berperan
menyerap energy cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia.
Berdasarkan pigmen yg dikandungnya, plastid dibedakan menjadi
luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
a. Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan
Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
2) Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan
minyak /lemak

x
3) Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
4) Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen
karotenoid, dan pigmen fotosintesis lainnya. Klorpas banyak
terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang berwarna hijau,
mengan dng klorofil
Klorofil dibedaka menjadi:
1) Klorofil a, berwarna hijau bitu
2) Klorofil b, berwarna hijau kuning
3) Klorofil c, berwarna hijau coklat
4) Klorofil d, berwarna hijau merah
5) Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam
warna non fotosintesis, seperti pigmen merah, orange, kuning dll.
Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls , antara lain:
 Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada
wortel
 Xantofil, plastida yang memerikan warna coklat misal pada
ganggang coklat
 Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada
ganggang biru
 Fikoeritrin, plastida yang memerikan warna merah misal pada
ganggang merah
B. Sel Hewan
Sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Protoplasmanya hanya
dilindungai oleh selaput membrane yag tipis yg tidak kuat. Akan tetapi,
ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi
oleh cangkok yang kuat dank keras.
Pada bebrapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola,
misalnya pada amoeba dan paramaecium terdapat dua macam vakuola,
yaitu vakiola kontraktil, dan non kontraktil. Pada hewan juga terdapat
sentriol yaitu organel yg terdapat pada sitoplasma dekat inti sel, biasanya
berpasangan. Dalam keadaan demikian, sentriol disebut juga diplosom.

xi
Sentriol merupakan hasil perkembangan dari sentrosom, berupa kumpulan
dari mikrotubulus yg berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara
tidak langsung. Sentrosom berupa struktur silinder yang dibentuk oleh
tabung tabung halus dan berfungsi mengatur arah gerak kromosom pada
saat membelah.
1. Nukleus (inti sel)
Nukleus merupakan organel terbesar dalam inti sel, terdapat dalam
semua el eukariotik, berbentuk bulat dan oval. Didalam nucleus,
terdapat komponen-komponen berikut:
 Selaput inti (karioteks), terdiri atas dua lapis yang berfungsi
sebagai pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti.
 Matriks (nukleoplasma),berbentuk gel yang kaya akan subtansi
kimia, seperti ion ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-
benang kromatin.
 Nukleolus (anak inti) berfungsi dalam sintesis protein, banyak
menandung RNA, dan protein.
Fungsi nucleus antara lain:
a. Pengatur pembelah sel
b. Pembawa informasi genetic
c. Pengendalian seluruh kegiatan sel
d. Memasukan RNA dari unit ribosom kedalam sitoplasma
2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan system membran yang
kompleks, terdiri atas saluran-saluran yang menghubungkan
sitoplasma dengan nucleus. RE hanya dijumpai dalam sel eukariotik
baik pada tumbuhan maupun sel hewan.
RE dibedakan menjadi dua yaitu:
 RE kasar/granuler yg banyak mengikat ribosom
 RE halus /agranuler yg tidak mengikat ribosom
Fungsi RE antara lain:

xii
 Menampung protein yg disintesis oleh ribosom untuk disalurkan
kebadan golgi da akhirnya dikeluarkan dari RE kasar
 Mesintesis lemak dan kolesterol
 Menetralkan racun, misal RE yg ada dlam hati
 Transportasi mulekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang
lain.

3. Ribosom
Ribosom tersusun dari RNA ribosom (RNA-r) dan protein
ribosom. Ribosom terdiri atas butiran halus yang tersebar dalam
sitoplsma dan ada yg melekat pd RE kasar. Ribosom merupakan
tempat sintesis protein yg dimulai dengan penggabungan mulekul
asam amino dan membentuk rantai polipeptida.
4. Sentriol
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung/silinder
dan merupakan suatu kesatuan yg disebut sentrosom. Sentriol berisi
sekelompok mikrotubulus yg terdiri atas 9 triplet yg terletak dekat
nucleus. sentiol berparan besar dalam pembelahan sel.
5. Kompleks Golgi
Badan golgi merupakan kelompok komponen terbesar dan letaknya
tersebar diseluruh sitoplasma, serta stukturnya sangat bervariasi. Pada
sel tumbuhan kompleks golgi disebut diktiosom.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
 Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada
didalamnya
 Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg
bersifat lengket
 Kadang kadang untuk transport lemak
 Pembentukan lisosom
 Membuat enzim pencernaan yg belum aktif

xiii
 Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada
tumbuhan.
6. Lisosom
Lisosom merupakan membrane yg berbentuk kantung kecil yg
berisi enzim hidrolitik yg berfungsi dalam pencernaan internal yaitu
menguraikan mulekul mulekul yg masuk kedalam sel. Enzim yg
terkandung dalam lisosom misalnya protease, lipase, dan asam
fosfatase. Lisosom terdapat dalam sel eukariotik, baik pada tumbuhan
maupun hewan, tetapi paling banyak pada sel hewan. Pada sel
tumbuhan vakuola tengah yg bertindak sebagai lisosom
Fungsi lisosom antara lain :
 Mencerna materi zat yg diambil secara endositosis dengan
pencernaan intrasel
 Autofag, suatu proses penyingkiran struktur struktur yg tidak
dikehendki didalam sel, misalnya mnhancurkan organel organel yg
tdk berfungsi lagi
 Eksositosis, yaitu pengeluaran/pembesaran enzim diluar sel
 Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan
sis lisosom dalam sel. Lisosom disebut juga sebagai ‘saku
pembunuh diri’
7. Mitokondria
Mitokondia merupakan organel penghasil energy karena berguna
untuk respirasi. Mitokondria berbentuk oval dan dibatasi oleh
membran rangkap. Didalam mitokondria terdapat matriks subtansi
dasar yg mengandung enzim ribosom, butir fosfat, dan DNA yg
berbentuk melingkar. Matriks adaah cairan yg berada didalam
mitokondria yg bersifat gel dan tersusun oleh air, protein, DNA, ion
ion garam serta enzim pernafasan yg penting dalam pembentukan
ATP. Mitokondria terdapat didalam sel eukariotik aerob, sel hewan
lebih banyka memiliki mitokondria drpada sel tumbuhan, fungsi dr

xiv
mitokondria adalah sbg tempat respirasi aerob untuk pembentukan
ATP dalam sel.
8. Badan mikro
Organel organel yg masuk kedalam badan mikro adalah glioksisom
dan perioksisom. Disebut badan mikro karna ukurannya sangat kecil
yaitu antara 1-2 mm. glioksisom dan perioksisom merupakan organel
yg dibatasi membrane tunggal. Glioksisom terdapat pd jaringab yg
mengandung lemak,misalnya biji-bijian mengandung lemak.
Glioksisom hanya terdapat pada tumbuhan..
Fungsi badan mikro adalah untuk metabolism lemak, yaitu
mengubah lemak manjasi karbohidrat atau sebaliknya. Selain itu, juga
menghasilkan enzim glioksilat, katalase, dan glikoliat oksidae. Badan
mikro mengandung enzim katalase yg bertindak sebagai katalisator
dalam menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) yg bersifat racun.
Perioksisom merupakan organel yg mempunyai penampilan sangat
mirip dengan glioksisom dan menghasilkan enzim sejenis. Fungsi ini
berkaitan dengan proses fotorespirasi.

2.6. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


A. Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit

B. Sel Tumbuhan

xv
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari Mahluk hidup. Didalam sel terdapat
ptotoplasma yg tersusun atas karbohidrat, lemak , protein, dan asam nukleat.
Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik, dan eukariotik
Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dr
sel meliputi membran sel, sitoplasma, dan organel.

xvi
3.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah kami jelaskan dalam makalah mengenai
Sel dan organel sel ini pasti ada kekurangan maupun kelebihannya. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
wawasan pembaca mengenai sel dan organel sel. Adapun kritik maupun
saran dapat disampaikan ke penulis agar dapat memperbaiki makalah ini
baik dari segi penulisan, materi, maupun tata bahasa yang disampaikan.
Penulis mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah
yang telah dibuat.

xvii

Anda mungkin juga menyukai