Anda di halaman 1dari 17

LO 1: Sejarah dan Pengertian Sel

(file.upi.edu)
Pengertian Sel:
Sel : kata latin cella. Berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert Hooke, pengamatan
terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tsb).
Sel merupakan suatu ruangan kecil yang bibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat
cairan (protoplasma).
Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma.
Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat
dibagi-bagi lagi).  merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup (dilihat secara
struktural).
Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi).  kemudian membentuk organisme. Sel
berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis).
Selain itu sel juga  mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifatsifat makhluk hidup
 maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Sejarah dan Teori Sel
Tokoh-tokoh penemu teori sel :
1. Robert Hooke (1635 – 1703)
Orang yang pertama menyebutkan istilah sel yaitu cellulae=ruangan kecil yang kosong
danmengamati sayatan gabus tutuip botol (Quercus suber), merupakan sel mati yang
tidak memilki isi sel.
2. Antonie Van Leeuwenhoek (1723) Seroang ahli asah lensa dari Belanda, membuat
mikroskop sederhana , Memeriksa cairan setetes air kolam  microscopic “animalcules”
(hewan kecil)  merupakan:sel bakteri dan orang yang pertama kali melukiskan bentuk-
bentuk bakteri
3. Robert Brown (1833) Ilmuwan Skotlandia yang pertma kali menemukan inti sel pada
sayatan sel anggrek Inti sel disebutnya sebagai nukleus.Nukleus ini merupakan struktur
sel yang sangat penting bagai kehidupan
4. Felix Durjadin (1835) Tokoh berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan
cairan sel yang hidup (sarkode) yang merupakan bagian penting dari sel Menururtnya
bagian terpenting dari sel adalah isi sel yang berupa cairan hidup yang berada dalam
suatu lumen
5. Johanes Purkinje Merupakan ilmuwan yang menyatakan bahawa isi sel adalah
protoplasma. Protoplasma merupakan bahan penting pada sel yang melangsungkan
kehidupan
TEORI SEL
Ada beberapa teori tentang sel diantaranya:
1. Sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, semua makhluk hiudp terususn atas
sel. Tokoh pencetus teori ini adalah:
- M. Schleiden (1804-1881) : sel tumbuhan
- Theodore Schwann (1810 -1882) : sel hewan
2. Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hiudp
- Dikemukakan oleh Max Schulze tahun 1861
- Sel mengatur fungsi-fungsi pda makhluk hidup
3. Sel adalah kesatuan pertumbuhanm dari makhluk hiudp
- dikemukakan oleh Rudolf Virchow (1858)
- dia menyatakan bahwa makhluk hiudp berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya “omne
cellulae a cellulae”
4. Sel merupakan kesatuan herediatas (sifat menurun) makhluk hidup
- dikemukakan oleh biarawan Austria Gregor Mendel (1822-1884)
- sel mengandung sifat keturunan (genetik) atau hereditas yang diwariskan pada keturunanya.
(staffnew.uny.ac.id)
Sel merupakan unit struktural dan fungsional dasar dari semua makhluk hidup. Kata sel
berasal dari bahasa Latin ‘cella’ yang berarti ruangan yang kecil, dan pertama kali ditemukan
oleh seorang ahli mikroskop yang meneliti struktur gabus.
Sejarah Sel
Penelitian tentang sel telah berlangsung lebih dari 300 tahun, bersama dengan
berkembangnya mikroskop. Mikroskop optik pertama kali ditemukan pada abad 17. Pendeknya,
para peneliti mulai meneliti jaringan biologi yang masih hidup maupun yang sudah mati, dengan
tujuan untuk lebih mengerti mengenai ilmu kehidupan. Beberapa penemuan penting yang relevan
adalah sebagai berikut :
1. Penemuan mikroskop yang menyebabkan ilmuwan pertama kali melihat sel biologis.
2. Robert Hooke pada tahun 1665 mengamati gabus di bawah mikroskop dan menguraikan apa
yang disebutnya sel gabus.
3. Anton van Leeuwenhoek menamakan organism sel tunggal yang dilihatnya di bawah
mikroskop dengan ‘animalcules’
4. Matthias Jakob Schleiden, seorang botanis, pada tahun 1838 mengatakan bahwa semua
tumbuhan tersusun atas sel-sel
5. Theodor Schwann, seorang zoologis, pada tahun 1839 mengatakan bahwa semua hewan
tersusun atas sel.
6. Rudolf Virchow, mengusulkan teori bahwa semua sel berasal dari sel yang sebelumnya sudah
ada.
Pada tahun 1838, seorang botanis Matthias Jakob Schleiden dan seorang fisiologis
Theodor Schwann menemukan bahwa baik sel tumbuhan maupun hewan keduanya memiliki
nuclei. Berdasarkan pengamatan mereka, kedua ilmuwan ini membuat hipotesis bahwa semua
benda hidup tersusun atas sel. Pada tahun 1839, Schwann mempublikasikan 'Microscopic
Investigations on the Accordance in the Structure and Growth of Plants and Animals', yang berisi
pernyataan pertama dari penggabungan teori sel mereka. Para peneliti sepanjang tahun
mempelajari sel lebih banyak. Suatu kelompok dari sifat-sifat umum telah berkembang yang kita
sebut Teori Sel. Adanya mikroskop yang lebih modern dan penelitian pada aktivitas biokimiawi
sel telah menguatkan dasar pemikiran ini.
(simdos.unud.ac.id)
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert
Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruanganruangan kecil
yang meyusun gabus tersebut).
Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
Teori Sel adalah:
1. Semua organisme hidup terdiri dari sel beserta produk-produknya.
2. Semua sel pada dasarnya serupa dalam susunan kimianya.
3. Sel-sel baru terbentuk dari sel-sel yang sudah ada melalui pembelahan sel.
4. Aktivitas sebuah organism merupakan hasil aktivtas dan interaksi sel-selnya.
LO 2: Komponen Kimiawi Sel
(repository.ut.ac.id)
a. Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting untuk kehidupan dan merupakan salah satu
komponen penyusun protoplasma. Reaksi kimia di dalam sel terjadi karena adanya air.
Selain berperan sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi, air merupakan pelarut. Air juga
berperan dalam proses hidrolisis dan dehidrasi. Protoplasma mengandung lebih kurang
60% air dan selebihnya zat padat. Di dalam cairan atau larutan, keberadaan air dapat
berupa air bebas yang berperan sebagai pelarut,dapat pula berupa air terikat atau air
intramolekul.
b. Protein
Hampir sepuluh persen dari protoplasma merupakan protein. Protein merupakan
kelompok molekul dengan berat molekul tinggi. Protein terdiri atas unsur-unsur C, O, H,
dan N, namun sering kali terdapat pula unsur S dan P. Protein tersebut merupakan
polimer asam amino, ikatan antara dua buah asam amino disebut ikatan peptida (Gambar
1.3). Pada dasarnya perbedaan setiap organisme terletak pada protein-protein yang
mereka miliki. Molekul protein bersifat amfoter, yaitu dapat mengion sebagai basa dan
asam. Ciri utama yang dimiliki molekul protein adalah urutan asam aminonya. Protein
juga diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Pembagian berdasarkan susunan
molekulnya terdapat:
1) protein fibrosa, molekul penyusunnya teruntai membentuk suatu serabut. Contoh:
kolagen, fibrin, aktin, dan myosine.
2) protein globular, molekul penyusunnya teruntai kemudian terlipat-lipat, sehingga
membentuk sesuatu mirip bola. Contoh: hemoglobin, mioglobin, dan enzim-enzim.
Senyawa protein merupakan molekul pekerja. Mereka berperan dalam berbagai kegiatan
sel, yaitu:
1) sebagai katalisator berbagai reaksi kimia;
2) memberi kekuatan struktural;
3) memantau permeabilitas selaput dan kegiatan gen;
4) mengatur kadar metabolit yang diperlukan dan menyebabkan terjadinya gerakan.
c. Asam nukleat
Asam nukleat merupakan untaian atau polimer nukleotida. Molekul nukleotida terdiri
atas cincin bernitrogen yang berikatan dengan gula beratom C lima buah. Gula ini dapat
berupa ribosa atau deoksiribosa. Gugus fosfat terdapat pula dalam molekul ini.
Nukleotida dengan gula ribosa disebut ribonukleotida, sedangkan yang memiliki gula
deoksiribosa disebut deoksiribonukleotida. Cincin bernitrogen umumnya disebut basa
nitrogen. Senyawa tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok purin
mencakup guanine (G) dan adenine (A); sedangkan pirimidin mencakup cytosine (C),
thymine (T), dan uracil (U).
Nukleotida dapat berperan sebagai pembawa tenaga kimia yang disebut adenosin trifosfat
(ATP) (Gambar 1.6). Senyawa ini berperan serta dalam pemindahan tenaga pada reaksi-
reaksi kimia seluler. Pembentukan ATP dipicu oleh tenaga hasil oksidasi makanan.
Peran utama nukleotida adalah sebagai bahan baku pembentukan asam nukleat. Senyawa
tersebut merupakan polimer nukleotida dan berperan sebagai penyimpan informasi
genetik. Jenis asam nukleat ada dua, yaitu DNA (asam deoksiribosa nukleat) dan RNA
(asam ribosa nukleat). Basa N yang berada di DNA adalah A, G, C, dan T sedangkan
yang berada di RNA adalah A, G, C, dan U. RNA di dalam sel berupa untaian tunggal
nukleotida, DNA merupakan untaian ganda yang tersusun sejajar (paralel).
d. Lipid
Lipid mencakup lemak netral, asam lemak, minyak, fosfolipid, lilin, dan steroid. Lipid di
dalam protoplasma sangat bervariasi. Unsur utama penyusun lipid adalah C, H, dan O.
Padanya dapat terikat unsur-unsur K, Na, Ca, Mg, dan ion klorida, bikarbonat, fosfat, dan
sulfat. Lipid penyusun protoplasma pada umumnya berupa gliserida. Lipid terdiri atas
gliserol dan asam lemak.
Lemak, lilin, dan steroid bersama-sama berperan dalam mempertahankan keberadaan air
di dalam tubuh. Lemak merupakan molekul kaya tenaga. Lemak dapat diubah menjadi
karbohidrat dan sebaliknya karbohidrat dapat diubah menjadi lemak. Lemak juga
merupakan senyawa penyimpan cadangan makanan.
Asam lemak memiliki dua daerah:
1) rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofobik, tidak terlarut di dalam air dan kurang
reaktif.
2) gugus asam karboksilat yang bersifat hidrofilik, terlarut di dalam air, mengion di
dalam larutan dan mudah bereaksi membentuk ester. Gliserol, asam lemak dan ion fosfat
dapat berikatan membentuk fosfolipid yang merupakan struktur dasar selaput plasma.
e. Karbohidrat
Senyawa ini disebut sakarida. Molekul terkecil sakarida disebut monosakarida.
Berdasarkan jumlah monosakarida yang menyusun sakarida tersebut dikenal adanya:
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Proses polimerisasi monosakarida yang
merupakan pembentukan disakarida. Polisakarida dapat dikelompokkan menjadi:
1) polisakarida struktural, beberapa contoh sakarida struktural, yaitu: selulosa, pembentuk
dinding sel tumbuhan; asam hialuronat, yang merupakan salah satu komponen substansi
antarsel jaringan ikat.
2) polisakarida nutrien, contoh: amilum, glikogen, dan paramilum. Karbohidrat yang
berikatan dengan protein disebut glikoprotein dan proteoglikan sedangkan yang berikatan
dengan lipid disebut glikolipid
LO 3: Bagian Struktural Sel
(staffnew.uny.ac.id)
Membran Plasma (sel)
Membran plasma adalah batas antara sel dan lingkungannya. Membran plasma ini
mengisolir sel, mengatur apa saja yang dapat masuk dan meninggalkan sel dan memperkenankan
adanya interaksi dengan sel yang lain. Fungsi membran sel adalah sebagai barier semi
permeabel, yang menyebabkan sedikit molekul yang dapat melewatinya ketika memagari
mayoritas senyawa kimia yang dihasilkan di dalam sel. Membran plasma tersusun dari lipid
bilayer, yaitu lapisan fosfolipid dengan protein yang menempel atau terbenam di antara lapisan
tersebut (juga disebut model fluid mosaic. Fosfolipid pada membran sel memiliki kepala yang
polar (hidrofilik) dan dua ekor non polar (hidrofobik). Fosfolipid-fosfolipid ini tersusun dalam
barisan dengan posisi kedua ekor saling berhadapan, sehingga daerah non polar membentuk
region hidrofobik di antara kepala hidrofilik yang terletak di sebelah dalam dan luar permukaan
membran. Keragaman protein yang ditemukan di antara membran bertanggung jawab untuk
sebagian besar aktivitas membran. Kolesterol merupakan komponen penting lain dari membran
sel yang terbenam di dalam daerah hidrofobik di dalam regio ekor. Sebagian besar membran sel
bakteri tidak mengandung kolesterol. Kolesterol menyebabkan fleksibilitas membran sel.
Protein, terbenam pada lapisan dalam, meskipun lebih banyak daerah hidrofilik dari
protein tersebut ‘keluar’ ke dalam interior sel sama halnya dengan luar sel. Fungsi protein ini
adalah sebagai gerbang yang akan menyebabkan molekul-molekul tertentu masuk maupun keluar
sel dengan bergerak melewati daerah terbuka dari saluran protein. Protein integral ini kadang
disebut protein gerbang. Permukaan luar dari membran kaya akan glikolipid, yang mempunyai
ekor hidrofobik yang terbenam pada daerah hidrofobik dari membran dan kepalanya muncul ke
luar sel. Mereka bersama dengan karbohidrat terikat pada protein integral, dan berperan dalam
pengenalan, semacam sistem identifikasi seluler.
Sitoplasma
Sitoplasma meliputi cairan matriks (disebut sitosol) yang terletak pada membran plasma
di mana segala sesuatu yang lain, seperti membran internal, partikel, dan struktur yang
diselubungi membran, yang disebut organela, terletak.
Nukleus atau Nukleoid
Masing-masing sel berisi materi genetic (DNA), yang menyimpan instruksi untuk
struktur dan fungsi sel. DNA dapat ditemukan terletak di dalam membran yang membatasi
nukleus (organism eukariotik – tumbuhan, binatang, protista dan fungi) atau secara sederhana
terkonsentrasi pada suatu daerah pada sitoplasma yang disebut nukleoid (organism prokariotik –
Eubakteria dan Arkhaebakteria)
LO 4: Organel Sel
(KP)
a. Ribosom
 Nukleoprotein diameter 15 mµ dan r RNA
 Terdiri dari 60 S mengikat tRNA, 40 S yg mengikat mRNA
 Ribosom bebasà tersebar di sitosol,sintesis protein nya u/ sel itu sendiri & digunakan
u/pertumbuhan dan pembelahan
 Ribosom terikatà melekat di RE kasar, sitesis proteinnya di keluarkan o/ organel sel u/
fungsi sekresi
 Untaian ribosom > 5 dengan mRNA → Poliribosom (polisom) – aktif dalam sintesis
protein(80S)
b. Retikulum Endoplasma
 berupa anyaman yg bermambran
 3 jenis anyaman:
*sisterne (kantong pipih)/gepeng berlapis yg saling berhub
*tubular /tabung yg bersaliran
*vesikular/ gelembung yg lepas satu sama lainnya
 Berhubgan dg membran nukleus
 Ada 2 macam :
o Retikulum endoplasma granular (ribosom)/REG berguna utk menampung
protein yg dihslkan o/ribosomà aparatus golgy à sekresi kan
o Retikulum endoplasma agranular /REAG
 REG : ditemukan pada sel memproduksi protein (sintesa protein).
misal : Sel kelenjer pencernaan/ enzim , Sel plasma /antibodi
 REAG : ditemukan pd sel penyusun hepar (hepatosit) sbg detoksikasi, pembentukan
glikogen di sel hati dan otot, tempat metabolisme as lemak, pospolipid dan steroid
 Kedua RE ini ada hub, yg dapat berubah dg sesamanya
c. Aparatus Golgi
 Berbentuk sisternae yg bermembran
 Tersusun dalam 6 – 30 sistenae, disebut diktiosom
 Tempat modifikasi protein – protein yang dihasilkan RE sebelum dikirim ke tempat
tujuan misal : Penambahan Oligosakarida
 Berperan dalam transportasi zat keluar dari sel
 Membina membranplasma
 Lisosom primer “buding” ( Jendolan kompleks golgi)
 Spermatogenesis aparatus golgi pembentuk akrosom spermatozoa
d. Lisosom
 Berbentuk granula
 Christian de Duve dkk pada tahun 1955
 Lysis dan soma = badan untuk mencerna
 Enzim hidrolase (acid hidrolase)
 Aktif pada pH 5
 macam lisosom :
o Lisosom primer – hsl jendolan aparatus golgi
o Lisosom sekunder – sdh berfusi dg vakuola
e. Mitokondria
 Filamen atau granula
 Altman (1894) → bioblast
 C. Benda (1898) → mitokondria
 Pewarnaan khusus Yanus Green
 Membran ganda
 Membentuk krista sebelah dalam
 Jumlah krista berbeda-beda
o mis : sel hepar sedikit, sel otot banyak
f. Vakuola/gelembung
 Berbtk bulat & oval mengandung bhn tertentu dg ukuran bervariasi, bisa berasal nya
bisa dr:
a.REàumumnya berukuran kecil,protein/enzim,msk
AGàmikrovesikel
b.AGàadalah mikrosekretori yg membawa produk sel keluar dr dlm sel, mengandung
enzim hidrilitik akan menjadi lisosom
c.Lisosomàberbtk sitolisosom, terjdi dlm fago/pinositosis
d.Peroksisom à berasal dr REAG, enzim oksidase
 Fungsi gelembung à tranportasi, memelihara membran plasma melalui proses sekresi
dan ekskresi
g. Sentriol
 Pada sel hewan, jarang sel tumbuhan
 Dekat inti, sepasang
 Beruntai 3, jumlah 9
 Fungsi:- orientasi mitosis
- mengontrol gerakan dari tonjolan sel
- mengontrol gerakan rangka sel
h. Nukleus
 Membran ganda, berpori
 Sebelah luar berhubungan dengan REG
 Kromatin ,nukleolus, enzim-enzim sintesis as nukleat , protein, K , P, Na, Mg dan
Ca
 Nukleolus à sintesis komponen ribosom
 Mengontrol sintesis protein di sitosol dg mengirim mRNA
LO 5: Klasifikasi Sel
(staff.unila.ac.id)
Berdasarkan ada tidaknya membrane inti, sel dibagi menjadi eukariotik (ada) dan prokariotik
(tidak ada).
Karakteristik yang membedakan sel prokayota dan eukaryota
Persamaan sel prokaryota dan eukaryota
a. susunan plasma membran sama
b. informasi genetik yang dikode DNA menggunakan kode genetik (kodon)
c. mekanisme transkripsi dan translasi informasi genetik sama, termasuk ribosomnya
d. Terdapat pemisahan jalur metabolisme (misal glikolisis dan TCA)
e. Apparatus sama untuk konservasi energi kimia seperti ATP (pada prokayota terdapat di
membran plasma dan pada eukaryota terdapat di membran mitokondria)
f. Mekanisme fotosintesis sama (antara cyanobacteria dan tumbuhan hijau daun)
g. Mekanisme sama untuk sintesis dan penyelipan/penambahan protein membran
h. Proteasom (struktur protein digesti) sama susunannya.

Karakteristik yang ada di sel eukaryota tetapi tidak di ada di sel prokaryota
a. pembelahan sel pada saat membentuk nukleus dan sitoplasma, dipisahkan oleh
selubung nuklear yang mengandung struktur pori kompleks
b. kompleks kromosom tersusun oleh DNA dan gabungan protein yang mampu memadat
menjadi struktur mitotik
c. mempunyai kelompok organel membran sitoplasmik (termasuk RE, golgi, lisosom,
ensosom, peoksisom, dan glioksisom)
d. mempunyai organel sitoplasmik yang khusus untuk respirasi aerob (mitokondria) dan
untuk fotosintesis (kloroplas)
e. mempunyai sistem sitoskelet yang kompleks termasuk mikrofilamen, filamen
intermedia, dan mikrotubul
f. mempunyai flagel dan cilia
g. mampu memasukkan cairan atau partikel melalui penyelubungan berupa vesikel
membran plasma (endositosis dan fagositosis)
h. dinding sel mengandung selulosa (pada tumbuhan)
i. pembelahan sel melibatkan peranan mikrotubula sebagai gelendong mitotik pada
pemisahan kromosom
j. terdapat dua kopian gen per sel (diploid), masing-masing berasal dari induknya.
reproduksi seksual membutuhan meiosis dan fertilisasi.
LO 6: Transpor Membran
(file.upi.edu)
1. Transpor pasif / perpindahan molekul tanpa menggunakan energi sel.
Perpindahannya spontan
Difusi/ penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke rendah, tanpa menggunakan
energi. Contoh : Setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan, molekul dari sesendok
gula akan menyebar ke seluruh volume air digelas walaupun tanpa diaduk. Sehingga
kerapatannya sama. Zat tsb “diangkut” keluar masuk sel tanpa mengeluarkan energi.

Osmosis/ perpindahan molekul dari kerapatan tinggi ke rendah dengan melewatim


membrane/ difusi lewat membran, perpindahan zat menuruni gradien kadar .

a. Zat yg dapat melewati membran sel Zat yg larut dalam lemak, tidak bermuatan/netral,
molekul2 asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, air, elektrolit lemah lebih
cepat melewati membrane daripada elektrolit kuat (Na+, K+, Cl-). Sifat membrane sel:
selektif permeable terhadap zat yg mudah dilewati.

b. Zat yg tidak dapat melewati membrane sel Zat gula, protein, zat yg mudah larut dalam
pelarut organic. Sifat membran sel: semipermeabel/ selektif permeable.
2. Transportasi Aktif / perpindahan molekul dengna menggunakan energi dari sel tsb,
perpindahan terjadi meskipun menentang konsentrasi.
Pompa Natrium-Kalium;tergolong transport akti f sehingga perjalanan zat dapat melawan
gradien kadar. Zat2 yg dapat diangkut secara transport aktif misalnya gula, protein, anzim,
dan hormon.
Endositosis & Eksositosis
Endositosis/ pemasukan zat ke dalam sel. Contoh: fagositosis (phagein=memakan;
cytos=sel) Yaitu proses membran plasma sel membungkus partikel dari lingkungan
luar&menangkapnya dalam vakuola makanan, vakuola kemudian menyatu dengan lisosom
mencerna partikel tsb. Contoh: sel darah putih & sel ameba yg memakan bakteri. Sel tsb
membungkus bakteri & menangkapny dalam vakuola makanan & selanjutnya bakteri akan
dicerna oleh lisosom. Pinositosis (pinein=meminum), Yaitu peristiwa sel memakan zat cair,
Sel mengelilingi setetes cairan & membentuk gelembung, cairan yg memakan itu
dimasukkan ke dalam vakuola.
Eksositosis/ pengeluaran zat dari dalam sel2 kelenjar pada saat sekresi.
LO 7: Reproduksi Sel
(sertifikasi.fkip.uns.ac.id)
A. PEMBELAHAN AMITOSIS
Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang didahului oleh
pembentukan benang spindel. Jadi pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung atau disebut juga dengan pembelahan sederhana. Inti membelah menjadi dua
bagian, langsung didistribusikan pada sel anak diikuti dengan pembelahan sitoplasma
dan membran sel. Pembelahan secara langsung ini, biasanya terjadi pada makhluk hidup
bersel satu (uniseluler) atau pada prokariota (Amoeba, Paramecium, Alga biru dll). sifat
sel anaknya identik dengan sel induknya.
Contoh pembelahan ini terjadi pada bakteri, Amoeba, Paramecium, atau alga biru
B. PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang tidak langsung, yaitu
melalui tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase (PMAT).
Ciri-ciri pembelahan yaitu: terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis), bertujuan untuk
pertumbuhan dan regenerasi, menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk
semula (diploid menjadi diploid/haploid menjadi haploid), berlangsung dalam satu kali
PMAT
Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis
1. Profase :
Tahap ini berlangsung paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Pada tahap ini terjadi
peristiwa sebagai berikut:
a. benang kromatin menjadi kromosom,
b. kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer
c. membran inti dan nukleolus lenyap d. sentrosom memisah menjadi dua sentriole dan menuju
ke arah dua kutub berlawanan,
e. di antara kedua sentriol terbentuk benang spindel
2. Metafase : Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat. memerlukan energi terkecil
dan waktu yang paling singkat.
a. kromosom berjajar pada bidang ekuator;
b. sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel.
3. Anafase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:
a. sentromer membelah,
b. benang spindel menarik kromosom menuju kutub sel yang berlawanan.
4. Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:
a. Kromosom berubah menjadi benang kromatin
b. Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
c. Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan
sel semula
Siklus Sel
Di antara mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase. Saat interfase sel tidak
membelah tetapi aktif melakukan metabolisme untuk pertumbuhan dan pembentukan energi
untuk pembelahan mitosis berikutnya. Interfase tidak termasuk dalam tahap PMAT dan
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
a. G1 (gap 1) : merupakan akhir mitosis dan awal sintesis (presintesis), pada fase ini sel mulai
tumbuh membesar
b. S (sintesis) : terjadi duplikasi organel dan sintesis DNA, pada tahap ini sel aktif melakukan
metabolisme, tumbuh, dan berkembang
c. G2 (gap2) : merupakan akhir fase sintesis (postsintesis) dan awal dari mitosis berikutnya
Tahapan pembelahan di atas berulang terjadi sampai tujuan pembelahan selesai. Setelah selesai
melakukan pembelahan mitosis, sel akan memasuki tahapan interfase, dilanjutkan mitosis lagi,
dan seterusnya.
Cantoh kasus yang melibatkan terjadinya pembelahan mitosis adalah peristiwa
penyembuhan luka (regenerasi), sel akan berhenti membelah manakala luka telah sembuh. Itulah
salah satu kehebatan sel. Tahu kapan harus membelah, dan tahu kapan harus berhenti. Sel yang
tahu diri untuk berhenti dari pembelahan akan masuk ke fase G0 atau fase stationer. Pada tahap
ini sel tidak akan melakukan pembelahan. Jika terjadi luka, sel segera memasuki fase G1 untuk
melakukan pembelahan. Pada kasus tertentu sel tumor atau kanker pertumbuhan sel tidak
terkontrol, harusnya masuk G0 tetapi tetap masuk ke G1.
C. PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi dalam dua tahap yang
berurutan. Ciri-ciri pembelahan ini setiap sel kromosom dibagi menjadi dua, sehingga dikenal
dengan pembelahan reduksi. Sel anak hasil pembelahan mempunyai jumlah kromosom setengah
dari kromosom sel induknya. Pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi
dengan interfase (fase intirahat). Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat
gametogenesisi (pembentukan gamet).
Tujuan dari Pembelahan Meiosis
a. Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)
b. Membentuk gonad/ gametogenesis
c. untuk mempertahankan jumlah kromosom zigot setiap individu sama dengan individu kedua
induknya
Ciri-ciri Pembelahan Meiosis
a. Berlangsung pada organ genetalia (organ reproduksi)
b. Menghasilkan empat sel anakan
c. Terjadi dua kali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II
d. Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)
e. Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom induknya (reduksi)
f. Sel anak tidak memiliki kemampuan untuk membelah lagi
Tahapa-tahap Pembelahan Meiosis
Meiosis I
Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)
1) Profase I
Profase I dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya :
· Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom
· Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang kromosom homolog
disebut dengan bivalen
· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalah ikatan 1
sentromer sehingga membentuk tetrad
· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar, serta
tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya pindah silang
(crossing over)).
· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan kiasmata
mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm membentuk 2 sentriol yang
masing-masing membentuk benang spindle atau benang gelondong pembelahan. Satu sentriol
bergerak kearah kutub yang berlawanan sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula.
Nukleoplasma (membran inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Metafase I
Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang
berlawanan. Sentromer belum membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul kembali,
terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang dan membentuk
benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang jumlah kromosonya sama dengan
jumlah kromosom induknya.
Meiosis II
1. Profase II
a. Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang dihubungkan oleh
benang spindle.
b. Nukleoplasma dan nukleus hilang
c. Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang gelendong
2. Metafase II
a. Kromosom berada pada bidang equator
b. Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
c. Sentromer belum membelah
3. Anafase II
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang
berlawanan.
4. Telofase II
a. Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi kromatin
b. Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
c. Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing sel mengandung
separuh dari kromosom induknya.
Perbedaan antara pembelahan Mitosis dengan Mieosis :

No Kriteria Perbedaan Mitosis Meiosis


.
1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh Pada alat kelamin (Sel miko
dan megasporosit)
/pembentukan sel kelamin
2. Jumlah tahapan Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak Satu sel induk menghasilkan Satu sel induk menghasilkan
dua sel anak 4 sel anak
4. Jumlah kromosom Diploid (2n) (Pembelahan Haploid (n) (pembelahan
anak equasi) reduksi)
5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada profase I
6. Komponen genetik Sama dengan induk Berbeda dengan induk
7. Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Reduksi kromosom yaitu
sel pembentukan gamet

LO 8: Metabolisme Sel
(harlan_johan.staff.gunadarma.ac.id)
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi secara serentak di seluruh
tubuh, terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah sintesis (pembentukan)
molekul organik yang menyerap (membutuhkan energi), sedangkan katabolisme adalah
pemecahan molekul organik yang menghasilkan energi.
(file.upi.edu)
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis, yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan
menggunakan energi tinggi.
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
a. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi
cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai
energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan
efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi
endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm. Pada tabun 1937 : Robin Hill
mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak
memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam
keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa
oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan
bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya : Reaksi terang : 2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2


Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau 2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau 12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
b. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C
dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3,
tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
3. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat
tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu
gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Koenzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa
tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan
protein dan seterusnya.

3.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :


Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
3.2. Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
Protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu
memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil
Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat,
selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan
asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi
daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat
hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
d. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan
keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat
(substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi
tersebut adalah DNA dan RNA.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa
organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga
terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi
eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan
senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun
digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi
sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang
dapat balik
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :
1. Glikolisis: Peristiwa perubahan : Glukosa - Glulosa - 6 - fosfat - Fruktosa 1,6 difosfat - 3
fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat - Asam piravat. Jadi hasil dari glikolisis :
- 2 molekul asam piravat.
-2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi.
- 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat): Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat
merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori: Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+
yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam
mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2

Anda mungkin juga menyukai