Anda di halaman 1dari 20

SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN

Oleh : KELOMPOK 1

Kelompok 1

Elsa mariane ramadani Zambrud karmil Riani deski Iraidi muharir

Pengertian sel
Pengertian sel menurut beberapa ahli: T. Schwann dan M. Schleiden (1839) Sel merupakan unit dasar kehidupan semua tumbuhan dan hewan yang dibangun diatas sel-sel. Robert brown (1831) menemukan adanya inti didalam sel sehingga dapat disimpulkan bahwa inti itu adalah komponen dasar yang selalu ada didalam sel. H.J Dutrochet (1824) Sel merupakan suatu bentuk gembungan yang sangat kecil. Purkinye (1840) dan Hugo Von Mohl (1846) mengenalkan istilah protoplasma yaitu cairan yang menisci ruang-ruang yang disebut sel R. Virchow (1859) sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (omnis cellula excellule) dan jika terjadi pembelahan sel akan menjadi bahan genetis pewaris sifat ke generasi berikutnya. E. Sirasburger dan W. Flemming (1870) Memperlihatkan bahwa inti sel memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makhluk dari generasi ke generasi.

sehingga

sel adalah unit dasar kehidupan yang berbentuk gembungan yang sangat kecil, didalamnya terdapat protoplasma dan jika ia membelah akan menjadi bahan genetis / pewarisan sifat yang bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makhluk (Wildan Yatim:1996)

Sejarah penemuan sel


Sel mempunyai dimensi yang kecil, maka penemuan sel baru terjadi setelah ditemukan mikroskop alat yang tersusun dari lensa-lensa yang mampu membentuk bayangan, diperbesar pada objek-objek yang kecil. Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan penyempurnaan mikroskop pada awal ke 17, sehingga sejarah mikroskop sejak awal tidak bisa dipisakhan dengan sejarah penemuan sel, yang

Sambungan

Galileo Galilei (Awal Abad Ke-17) Dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Galilei sebenarnya bukan lah biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Robert Hooke (1665) Pada tahun 1665 Robert Hooke, seorang berkebangsaan Inggris, melaporkan bahwa dari pengamatannya dengan menggunakan mikroskop sederhana (perbesaran 30x) terhadap irisan batang Quercus suber, ia melihat bahwa gabus tersebut mempunyai struktur seperti rumah lebah. la memberi nama "sel". Istilah ini berasal dari bahasa latin, "cellula" berarti bilik kecil. la berkesimpulan pula bahwa tiap bagian itu menyeluruh dibatasi oleh dinding, Yang dilihat oleh Robert Hooke itu pada hakekatnya adalah dinding-dinding sel pada jaringan mati pada tumbuhan, yang semula dihasilkan oleh sel-sel hidup yang diliputinya.

Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723) Beliau juga membuat mikroskop sederhan berlensa tnggal dan digunakan untuk melihat mikroba (jasad renik) dala air rendaman jerami, serta bagian yang mungkin terkandung dalam tubuh makhluk hidup. Beliau jugamenemukan organisme yang bergerakgerak di dalam air yang kemudian di beri nama bakteri sehingga dijuluki sebagai bapak mikrobiologi. Selain itu beliau juga dijuluki sebagai bapak andrologi (ilmu kelamin pria ) karena beliau lah yang pertama kali

Sambungan

Durjadin (1835) Tahun 1835 Durjadin, menyatakan bahwa di dalam sel terdapat suatu zat yang kental. Zat inilah yang sekarang dikenal dengan nama protoplasma Matthias Von Schleiden (1838) Pada tahun 1838 Matthias Von Schleiden berkesimpulan bahwa tubuh tumbuhan tersusun oleh sel-sel, dan bahwa sel-sel embrio tumbuhan timbul dari suatu sel. Di pertengahan abad 19 tercetuslah konsep yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada. Virchow menyatakan "omnis cellula a cellula" Thoedore Schwann (1839) Pada tahun 1839 Thoedore Schwann mempublikasikan laporan yang lebih komprehensif mengenai dasar sel pada kehidupan hewan, Schwann menyatakan bahwa semua jaringan, baik otot maupun saraf, elastis atau kaku, terdiri dari sel-sel, konsep bahwa sel adalah unit elementer universal dari struktur dan fungsi nyarik merupakan dasar "teori sel". Laporan Sehleiden dan Schwann tersebut, kecuali memberi formulasi "teori sel", juga memberi perhatian khusus

sambungan

Pada akhir abad ke-19 para ahli mulai menganalisis struktur dan fungsi sel. Hal pertama mengenai asal usul sel, Dalam tahun 1855 Robert Remak dan Rudolf Virchow mengajukan konsep mengenai asal sel; sel-sel hanya dapat timbul oleh adanya pembelahan sel yang telah ada. Menjelang abad ke-20, banyak pakar menemukan berbagai jenis struktur atau bentukan di dalam sel. Misalnya: Benda menemukan mitokondria, Golgi menemukan diktiosom, Bonim mendapatkan ergastoplasma dan de Duve membuktikan adanya lisosoma. Dengan kemajuan teknologi dan ditemukannya alat-alat yang canggih, saat ini di ketahui bahwa struktur dan kegiatan sel tidak sesederhana seperti yang diduga semula

Beberapa teori tentang sel sebagai berikut:

Sel merupakan kesatuan/unit structural makhluk hidup. Teori ini dikemukakan oleh Matias Jacob Schleiden (1804-1881) dan Thedor Schwann (1810-1882). Tahun 1889, Schleiden ahli botani berkebangsaan Jerman mengadakan pegamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu bersamaan Schwann melakukan pengamatan yang sama terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut:
Tiap makhuk hidup terdiri dari sel Sel merupakan unti structural terkecil dari makhluk hidup Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.

Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma bukanlah hanya bagian struktur sel, tetapi juga merupakan bagian pentingsel sebagai tempat proses hidup terjadi. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).

Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nucleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Dengan penemuan ini munculah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.

Klasifikasi Sel
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (prokariota, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) dari banyak sel (eukariota, misalnya sel hewan, tumbuhan).

Sifat Kimia dan Komposisi


Dari analisis kimia sel terdiri dari air, protein, lemak, asam nukleat, karbohidrat untuk tumbuhan.

Air
air yang terdapat di dalam sel dikelompokkan menjadi. Air intramolekuler, yaitu molekul air yang merupakan bagian dari molekul-molekul air protein, yang berjumlah sekitar 4% dari air selular. Air terikat, merupakan molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan tenaga cukup besar untuk memisahkannya. Air intramolekuler tidak dapat dihilangkan tanpa merusak protoplasma. Peran air di dalam sel sangat penting. Air berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut senyawa-senyawa serta molekul-molekul baik yang diperlukan oeh sel maupun sisa metabolisme yang akan di keluarkan

Protein
Hampir sebagian besar sel memiliki bobot kering yang tersusun dari lebih 50% protein. Dari jumlah tersebut tampak bahwa protein merupakan komponen sel yang sangat penting. Protein tersusun unsur-unsur: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein berfungsi sebagai penyusun strutural sel, penyimpanan, transportasi, pengiriman signal, pergerakan, proteksi serta dapat pula berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat terjadinya reaksi di dalam sel.

Lemak

Lipid atau lemak meruapan satu molekul biologis yang besar. Kelompok lipid memiliki ciri yang penting yaitu tidak memiliki atau sangat kecil afinistasnya terhadap air. Asam lemak merupakan sumber makanan. Terdapat dalam sitoplasma berupa tetesantetesan gliserida yang terdiri dari tiga rantai asam lemak yang masing-masing terikat pada gliserol. Selain sebagai sumber makanan dan tenaga, peranan asam lemak yang terpenting adalah sebagai penyususn selaput plasma, selaput tipis ini sebagian besar dari fosfolipid.

Kabohidrat

Karbohidrat seringkali disebut sakarida, karena terdiri dari rantai molekul yang disebut monosakarida. Dua molekul monosakarida saling berkaitan disebut disakarida. Babarapa buah disakarida dan trisakarida membentuk polisakarida. Polisakarida merupakan untaian monosakarida yang sangat panjang. Untaian ini dapat lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida dapat berupa selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asma hialuronat yang merupakan salah satu substansi antar sel pada jaringan ikat, amilum, dan glikogen

Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan suatu polemer yang tersusun atas monomer-monomer yang disebut dengan nukleotida. Fungsi utama nukleotida adalah penyuimpan informasi (DNA), sintesisn protein (RNA), dan transfer energi (ATP and NAD).

Keistimewaan Sel

Seperti telah diuraikan oleh Schleiden dan Schwann, sel-sel dapat dianggap sebagai "unit-unit kehidupan". Sel-sel mempunyai sifat semiotonomi dapat diambil dari organisma multisel dan tetap hidup dan sehat di luar organisma tersebut. Terbukti pula bahwa selsel dari organisma manapun, termasuk manusia, dapat dibudidaya di luar tubuh (in vitro) dengan kondisi tertentu untuk memungkinkannya tetap hidup lama bahkan setelah organisma asalnya mati.

Anda mungkin juga menyukai