Hugo von Mohl (8 April 1805 - 1 April 1872), ahli botani Jerman, orang
pertama tahun 1846 yang memperkenalkan istilah "protoplasma”, yakni
cairan yang mengisi ruang yang disebut oleh Hooke. Hugo von Mohl
bersama Karl Nugeli (1835 ) juga mempelajari peristiwa pembelahan sel.
Mereka berkesimpulan bahwa inti dan plasma sel mengalami pembelahan
untuk jadi dua sel anak.
Max Schultze, (25 Maret 1825 - 16 Januari 1874), ahli zoology dan
sitologi Jerman yang mendefinisikan sel sebagai massa ptotoplasma
dengan sebuah nukleus pada tahun 1861, dan memperkenalkan
protoplasma dengan nucleus sebagai substansi dasar pada sel hewan
dan tumbuhan.
Carl Benda (30 Desember 1857 - 24 Mei 1932) Saintis Jerman yang
menemukan mitokondria.
Sejarah Penemuan Sel (5)
Camillo Golgi (7 Juli 1843 - 1 Januari 1926), dokter dan ilmuwan Italia
pada tahun 1898 menemukan aparatus Golgi atau komplek Golgi
G. Garnier & Bouin (1899) menemukan ribosom (ergositoplasma).
C. de Duve (1949) menemukan adanya lisosom
J. Rhodin (1954) menemukan badan-badan mikro yang berukuran lebih
kecil dari lisosom.
D. Slautterback (1963) menemukan serabut-serabut berbentuk batang
halus dalam tubuh Hydra yang disebut mikrotubul.
Seymour Jonathan Singer & Garth L. Nicolson, tahun 1972
mengemukakan teori “fluid mosaic model”, protein membran terdispersi
secara acak ke dalam fosfolipid bilayer, hanya daerah hidrofiliknya yang
menonjol.
Metode Pengamatan (Studi) Sel