Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak sekali ilmuwan-ilmuan meneliti dan menyimpulkan bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel.
Dimulai sejak abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Namun, teori sel saat itu masih diperdebatkan. Pada tahun 1838, ahli
botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan semua fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya adalah aktivitas sel. Beliau juga menyatakan peran penting nukleus (yang ditemukan Robert
Brown pada tahun 1831) dalam aktivitas sel dan reproduksi sel. Walaupun ia mengira bahwa sel terbentuk dari
nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann yang telah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah
mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan. Ia menyatakan bahwa semua
bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, semua jaringan pada makhluk hidup (organisme) tersusun dari
sel.
Kemudian teori sel diperkenalkan lebih rinci oleh Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman. Pada mulanya ia
sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak. Robert
Remak sebelumnya telah mengamati sel darah merah dan embrio. Kesimpulannya yaitu bahwa 'sel berasal dari sel lain
melalui pembelahan sel'. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalah yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua
sel berasal dari sel).
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan
amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang
terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas
lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya
yang sudah dibuahi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan biologi sel ?
2. Siapa saja tokoh teori sel?
3. Apa yang dimaksud dengan sel prokariotik?
4. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik?
5. Bagaimana sel bereproduksi?
6. Apa yang dimaksud dengan observasi sel?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian biologi sel.
2. Untuk mengetahui tokoh dalm teori sel.
3. Untuk mengetahui perbedaan sel prokariotik dan eukariotik beserta ciri dan cara berkembangbiaknya.
4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik mikroorganisme.
5. Untuk mengetahui peristiwa reproduksi pada sel.
6. Untuk mengetahui pengertian observasi sel serta karakteristik dan prosedurnya.

1.4 Capaian Pembelajaran


1. Mahasiswa mampu memahami pengertian biologi sel.
2. Mahasiswa tau siapa pengemuka teori sel.
3. Mahasiswa mampu memahami dan membedakan sel prokariotik dan eukariotik.
4. Mahasiswa mampu memahami karakteristik mikroorganisme.
5. Mahasiswa mampu memahami peristiwa reproduksi pada sel.
6. Mahasiswa mampu memahami observasi sel beserta karakteristik dan prosedurnya.

1
BAB II
ISI

2.1 Teori Sel


Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup dalam tingkatan organisasi
kehidupan. Kata Sel berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Cellula” atau “cella” yang artinya ruang kosong. Tubuh dari
organisme terdiri dari sistem organ, sistem organ disusun oleh organ, organ dibentuk oleh jaringan, dan jaringan dibentuk
dari sel. Intinya setiap makhluk hidup memiliki sel yang menjadi penyusun dasar tubuh mereka. Sel mengatur dan
mengolah semua informasi sehingga dapat menjalankan fungsi kehidupan pada makhluk hidup.
https://www.ilmudasar.com/2016/04/Pengertian-Fungsi-Struktur-Bagian-Bagian-Sel-Adalah.html

Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan
amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang
terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas
lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya
yang sudah dibuahi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

Banyak sekali ilmuwan-ilmuan meneliti dan menyimpulkan bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel.
Dimulai sejak abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Namun, teori sel saat itu masih diperdebatkan. Pada tahun 1838, ahli
botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan semua fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya adalah aktivitas sel. Beliau juga menyatakan peran penting nukleus (yang ditemukan Robert
Brown pada tahun 1831) dalam aktivitas sel dan reproduksi sel. Walaupun ia mengira bahwa sel terbentuk dari
nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann yang telah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah
mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan. Ia menyatakan bahwa semua
bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, semua jaringan pada makhluk hidup (organisme) tersusun dari
sel.
Kemudian teori sel diperkenalkan lebih rinci oleh Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman. Pada mulanya ia
sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak. Robert
Remak sebelumnya telah mengamati sel darah merah dan embrio. Kesimpulannya yaitu bahwa 'sel berasal dari sel lain
melalui pembelahan sel'. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalah yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua
sel berasal dari sel).
https://www.biologi-sel.com/2012/12/teori-sel.html

Berikut ini beberapa teori sel menurut para ahli :

1. Teori Sel Robert Hooke (1635-1703)


Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun 1665 yaitu pada umur 30 tahun , Robert Hooke mengamati sayatan
gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang
dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak
penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

2. Teori Sel Antony van Leeuwenhoek (1632–1723)


Terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontrobusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia
adalah orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu. Leeuwenhoek merancang
sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia
menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van
Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

3. Teori Sel Robert Brown (1773-1858)


Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah botanis Skotlandia yang memberikan
sumbangan penting terhadap botani melalui penemuan inti sel dan aliran sitoplasma. Peningkatan pada desain
lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, mengamati adanya titik
buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung
dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel
selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses
yang terjadi dalam sel.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download
2
4. Teori Sel Matthias Schleiden (1804-1881)
Schleiden seorang (5 April 1804 - 23 Juni 1881) adalah seorang ahli botani Jerman dan pendiri teori
sel, bersama dengan Theodor Schwann dan Rudolf Virchow. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia
menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tumbuhan adalah sel. Selain itu dia juga berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke
suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral
tanaman.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

5. Teori Sel Theodor Schwann (1810-1882)


Schwann adalah seorang ahli fisiologi dan ahli zoologi Jerman. Banyak kontribusi untuk biologi
mencakup pengembangan teori sel, penemuan sel Schwann dalam sistem saraf perifer, penemuan dan studi
pepsin, penemuan sifat organik ragi, dan penemuan metabolisme panjang. Schwann melakukan penelitian
terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari penelitian
tersebut dia menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

6. Teori Sel Max Schultze (1825-1874)


Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan
hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi
kimia kehidupan.Protoplasma juga merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli
biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

7. Teori Sel Rudolf Virchow (1821–1902)


Virchow adalah seorang dokter, patologis, sejarahwan, ahli biologi, dan politikus Jerman. orang
pertama yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: Omnis cellula e cellula ("setiap sel
berasal dari sel lainnya") yang ia kemukakan pada 1855. Hukum ini berdasarkan penemuannya bahwa bukan
seluruh organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak sehat.
Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel
sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami
pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

8. Teori Sel Johanes Purkinye (1787–1869)


Johanes adalah seorang ahli anatomi dan ahli faal (fisiologi). Di universitas ini kelak ia ditunjuk
menjadi profesor ilmu faal setelah menyelesaikan disertasi doktoralnya.Penemuannya yang sangat terkenal
adalah sel Purkinje, sebuah sel saraf besar yang memiliki banyak cabang dendrit. Sel ini dapat ditemukan di
otak kecil. Selain itu dia adalah orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan
embrional sel telur.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

9. Teori Sel Felix Dujardin (1802-1860)


Felix Dujardin adalah seorang ahli biologi Perancis lahir di Tours. Ia diingat untuk penelitian tentang
protozoa dan invertebrata lainnya. Dujardin dikenal karena karyanya dengan kehidupan binatang mikroskopis,
dan pada tahun 1834 mengusulkan bahwa kelompok baru organisme bersel satu disebut Rhizopoda; berarti
"akar-kaki". Nama itu kemudian diubah menjadi Protozoa. Selain itu Dalam Foraminifera, ternyata dia
menemukan sebuah kehidupan formless substansi yang dinamakannya "sarcode"; yang kemudian diganti oleh
protoplasma oleh Hugo von Mohl, protoplasma itulah yang dia anggap bagian terpenting dalam sel.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

3
10. Teori Sel Henri Dutrochet (1776-1847)
Dutrochet membuat hubungan antara sel-sel tumbuhan dan sel hewan eksplisit, dan dia mengusulkan
bahwa sel bukan hanya unit struktural tetapi juga fisiologis. Henri Dutrochet juga mengemukakan Seluruh
jaringan organik adalah sel bulat kecil yang disatukan oleh kekuatan adesif sedarhana. Dengan demikian,
jaringan adalah kumpulan sel yang mengalami modifikasi.
https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

2.2 Sel Prokariotik


Prokariotik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu pro berarti “sebelum” dan krayon yang berarti “biji”. Sel
prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus membran). Dalam beberapa literatur
prokariotik juga didefiniskan sebagai sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus membran. Sel prokariotik
merupakan sel penyusun beberapa jenis organisme, yaitu semua jenis organisme bersel satu, domain Archaea dan
domain Bacteria. Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–
2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3).
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/

a. Ciri-Ciri Sel Prokariotik

Berikut ini adalah ciri-ciri dari sel prokariotik :


1. Biasanya relatif kecil dan sederhana
2. Mempunyai ciri-ciri eksternal
3. Batasnya adalah membran plasma
4. Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom
5. Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada dinding Prokariotik
yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria.)
6. Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan
7. Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari flagella yang terdapat pada
Eukariotik, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang membantu pengikatan bakteri pada
permukaan.
8. Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang disebut nukleoid.
9. DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari satu kopi dari molekul DNA
10. Bisa mempunyai plasmid, yaitu fragmen DNA independen yang membawa potongan khusus dari
informasi genetic. Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya atau dari lingkungan ke
bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.
11. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S
12. Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran (organela)
https://www.academia.edu/19028387/SEL_PROKARIOTIK

b. Cara Berkembangbiak

Organisme prokariotik hanya berkembang biak (bereproduksi) secara aseksual melalui pembelahan
sel, yang disebut pembelahan biner (binary fission). Dalam pembelahan ini, ADN disintesis secara terus-
menerus. Sebuah sel prokariotik tunggal dalam lingkungan yang sesuai akan menjadi suatu koloni akibat
pembelahan berulang-ulang. Waktu generasi yang pendek memungkinkan populasi prokariotik dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan secara cepat. Dalam suatu lingkungan dengan sumberdaya yang
memadai, satu sel akan membelah menjadi 2 sel. Kedua sel akan membelah menghasilkan 4 sel, kemudian 8
sel, 16 sel, dan seterusnya. Beberapa spesies dapat membelah dalam waktu 20 menit, ada juga yang mampu
membelah pada kisaran waktu 1 sampai 3 jam. Jika pembelahan ini berlanjut terus, dalam 24 jam akan terbentuk
koloni prokariotik dengan massa 1 juta kilogram. Namun, pertumbuhan organisme prokariotik di alam
umumnya melambat pada titik tertentu, yaitu ketika koloni kehabisan nutrien atau ketika koloni tersebut
meracuni diri sendiri dengan penumpukan buangan hasil metabolisme.
http://www.nafiun.com/2012/12/cara-sistem-reproduksi-organisme-prokariotik.html

4
Gambar 2.1 Pembelahan biner
https://idgeek.blogspot.com/2014/10/apa-itu-pembelahan-biner-pada-sel.html
Dalam pembelahan biner ini, materi genetik hasil pembelahan sama dengan materi genetik induknya.
Walaupun organisme prokariotik bereproduksi secara aseksual, namun beberapa bakteri dapat melakukan
beberapa cara untuk merekombinasi materi genetiknya. Cara rekombinasi materi genetik tersebut adalah
transformasi, konjugasi, dan transduksi. Transformasi berarti pengambilan gen dari lingkungan sekitar, yang
memungkinkan terjadinya perpindah an materi genetik antarprokariotik. Konjugasi artinya pemindahan gen-
gen secara langsung dari prokariotik satu ke prokariotik lainnya. Sedangkan transduksi adalah pemindahan gen
antarprokariotik dengan bantuan virus.
http://www.nafiun.com/2012/12/cara-sistem-reproduksi-organisme-prokariotik.html

c. Struktur Sel Prokaritik


Berikut ini adalah baian-bagian dari sel prokariotik beserta fungsinya :

Gambar 2.2 Struktur Sel Prokariotik


https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/

5
1. Membran plasma
Membran plasma adalah membran biologis yang memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan
luar. Membran plasma tersusun oleh fosfolipid (phospholipid) dan protein. Pada sel prokariotik tertentu,
dapat ditemukan lebih dari dua membran plasma. Ruang dari satu membran ke membran yang lain dikenal
dengan nama periplasma (periplasm).
Membran plasma merupakan bagian yang bertanggung jawab mengontrol zat organik dan ion
untuk dapat keluar dan masuk sel. Dengan kata lain, membran plasma bertugas melindungi sel dengan
cara menyaring dan mengatur lalu lintas ion dari dalam maupun dari luar tubuh sel.
Pada literatur lama, membran plasma pada beberapa jenis bakteri akan membentuk mesosom.
Mesosom merupakan bagian membran plasma yang melekuk ke dalam, yang berfungsi sebagai respirasi
seluler, membantu proses oksidasi, dan penghasilan energi. Tetapi, mesosom kemudian dikenali sebagai
artefak (sesuatu yang diamati dalam penyelidikan ilmiah atau percobaan yang tidak terdapat secara alami,
tetapi terjadi sebagai akibat dari prosedur dalam mempersiapkan atau menginvestigasi) pada akhir 1970-
an. Mesosom kemudian tidak lagi dianggap sebagai bagian dari struktur normal sel prokariotik.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian berbentuk cairan yang ada di dalam membran plasma. Bagian ini
tersusun oleh air, protein, lipid, mineral, serta enzim-enzim. Di dalam sitoplasma terjadi metabolisme sel
berupa penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat yang kemudian digunakan sebagai
energi bagi sel tersebut. Pada sel prokariotik, sitoplasma merupakan bagian terbesar dari sel, serta
merupakan bagian yang kosong (tidak terisi organel-organel) sel.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/

3. Ribosom
Ribosom adalah mesin nano sintesis protein. Sel prokariotik memiliki banyak ribosom. Fungsi
ribosom adalah melakukan translasi dalam sintesis protein yang mengubah kode genetik DNA menjadi
protein. Terdapat beberapa perbedaan antara ribosom prokariotik dengan ribosom eukariotik. Ukuran
ribosom prokariotik lebih kecil dan rRNA yang lebih sedikit.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

4. Plasmid
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang berukuran lebih kecil dari kromosom dan berbentuk
sirkuler. DNA pada plasmid mampu direplikasi sendiri. Jumlah dan ukuran plasmid pada sel bervariasi
bergantung pada jenis plasmid yang dimiliki. Fungsi plasmid adalah membawa sifat non-esensial dari
DNA yang memberi kentungan pada sel prokariotik seperti resistensi antibiotik, virulensi (kemampuan
menyebabkan penyakit), dan konjugasi (berbagi plasmid dengan sel prokariotik lain). Non-esensial berarti
tidak berperan secara langsung dalam metabolisme dan segala aktivitas biologis yang mendukung bakteri.
Plasmid juga terdapat di beberapa mikroba eukariotik seperti ragi.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

5. Pili
Pili atau pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Pili
tersusun dari protein dan banyak terdapat dalam bakteri gram negatif. Pili mirip dengan flagellum
(flagella) tetapi lebih pendek, kaku, diameter lebih kecil, dan jumlahnya jauh lebih banyak. Fungsi pili
adalah sebagai tempat masuknya materi genetik selama perkawinan dan membantu melekatkan diri pada
jaringan hewan atau tumbuhan. Pili bukan sebagai alat gerak. Terdapat pula fimbria yang serupa pili tetapi
lebih pendek.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

6. Nukleoid
Nukleoid adalah wilayah sel yang tipis, transparan, dan berisi DNA primer. Nukleoid merupakan
pusat utama transkripsi dan replikasi DNA. Bentuknya tidak beraturan dengan ukuran nukleoid bervariasi
bergantung pada jenis sel. Untaian DNA pada nukleoid berbentuk lingkaran atau oval. Fungsi nukleoid
serupa dengan inti sel (nukleus) pada eukariotik, hanya saja tanpa membran inti sehingga mengalami
kontak langsung dengan sitoplasma.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

7. Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur pelapis bagian luar sel yang lebih keras dan kaku yang berada di antara
kapsul (kapsula) dan membran plasma. Terdapat pori-pori untuk jalan masuk keluar molekul. Fungsi
dinding sel adalah untuk memberi bentuk dan melindungi organel internal sel.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

6
8. Kapsula
Kapsul atau kapsula adalah lapisan terluar dari bakteri dengan ketebalan bervariasi di tiap jenis
bakteri. Lapisan tebal disebut kapsul yang tersusun dari glikoprotein dan biasanya terdapat pada bakteri
pembawa penyakit (bersifat patogen). Sedangkan lapisan tipis disebut lapisan lendir yang tersusun dari air
dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri bersifat saproba (mendapatkan makanan dari sisa
organisme lain). Fungsi kapsula adalah sebagai pelindung sel, mencegah sel kekeringan, membantu
melekatkan diri dengan bakteri lain atau pada organisme lain, dan melindungi bakteri patogen dari
pengaruh antibodi sel inang.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

9. Flagela
Flagela adalah struktur seperti cambuk yang memungkinkan sel untuk bergerak. Pada prokariotik,
struktur flagella sangat sederhana dibandingkan pada sel eukariotik karena hanya terdiri dari serat tunggal
protein flagellin. Fungsi flagela adalah sebagai alat gerak sel. Gerakan flagela prokariotik seperti memutar-
mutar.
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

d. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik


Tabel 2.1 Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik

Pembanding Sel eukariot Sel prokariot


Ukuran 10-20µm(rata-rata sel hewan) 0,2-500µm,max 1-10µm
Dinding sel Tumbuhan:ada Ada(komposisi berbeda)
Hewan : tidak ada
Membran plasma Ada Ada
Nukleus Dibagi atas membran Tidak bermembran
Kromosom Linear,protein,ganda Circular,sedikit protein,tunggal
Retikulum endoplasma Ada Tidak ada
Ribosom Ada Ada(beda ukuran dan komponennya)
Kompleks golgi Ada Tidak ada
Lisosom Ada Tidak ada
Mitokondria Ada Tidak ada
Vakuola Ada di banyak tumbuhan dan Tidak ada
Beberapa di sel hewan
Sentriol, silia dan flagel Ada di semua, kec.tumbuhan Flagel dengan tipe berbeda –
Tingkat tinggi Beda ada di beberapa bakteri
https://www.academia.edu/9849097/Sel_Prokariotik

2.3 Sel Eukariotik


Eukariotik berasal dari bahasa Yunani yaiu eu yang berarti “baik” dan krayon yang berarti “kacang” atau
“kernel”. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus (inti yang terbungkus membran). Sel eukariotik merupakan
sel penyusun beberapa jenis organisme, seperti Animalia, Plantae, Fungi dan Protista. Salah satu ciri menonjol dari sel
eukariotik adalah memiliki sistem endomembran dimana membran-membran kecil membungkus setiap organel-organel
penyusun sel.
https://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota
Hal yang membuat sel eukariotik berbeda dari sel prokariotik (Bacteria dan Archaea) adalah bahwa mereka
memiliki organel bermembran, terutama inti, yang berisi materi genetik, dan terbungkus oleh selubung nukleus. Sel
eukariotik juga mengandung organel bermembran lainnya seperti mitokondria dan badan Golgi. Selain itu, tumbuhan
dan alga mengandung kloroplas. Organisme eukariotik bisa berbentuk uniseluler atau multiseluler. Hanya eukariota
yang memiliki banyak jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel yang berbeda.
https://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota

a. Ciri-Ciri Sel Eukariotik

Sel eukariota memiliki ciri – ciri sebagai berikut:


1. Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang disebut organela.
2. Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang sebenarnya).
3. Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela khusus terletak.
4. Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel.
5. Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas sel pada ruangan
sitoplasma.
6. Organela juga menyebabkan, pemisahan aktivitas sel dalam waktu.
https://www.academia.edu/9849097/Sel_Prokariotik
7
b. Struktur Sel Eukariotik

Gambar 2.3 Sel Eukariotik pada Tumbuhan dan Hewan


https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

1. Membran sel
Membran sel adalah lapisan pembatas bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya.
Membran sel eukariotik terdiri dari lapisan lipid rangkap dua yang lebih dikenal sebagai lipid bilayer.
Lipid penyusun membran sel sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu glikolipid (mengandung
karbohidrat), sterol (mengandung alkohol) juga fosfolipid (mengandung fosfat). Fosfolipid merupakan
bagian terbesar penyusun membran, memiliki dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala disebut
(polar head), merupakan bagian yang memiliki kecenderungan untuk bercampur dengan, larut dalam,
atau dibasahi oleh air (hidrofilik). Sedangkan bagian ekor (nonpolar tail) merupakan bagian yang
menolak , cenderung untuk tidak bercampur dengan, atau tidak mampu larut dalam air (hidrofobik).
Selain lipid, membran plasma juga tersusun oleh protein berjenis glikoprotein. Protein ini kemudian
membentuk dua lapisan yaitu lapisan protein perifer dan lapisan protein integral.
Sebagai bagian terluar dari sel eukariotik, membran plasma memiliki beberapa tugas utama
diantaranya: menerima rangsangan berupa zat kimia serta hormon yang berasal dari dalam maupun
dari luar sel, membatasi organel sel agar tidak keluar, sebagai tempat terjadinya proses oksidasi dan
respirasi, serta menyeleksi molekul-molekul seperti glukosa, asam amino maupun ion yang akan
masuk ke dalam tubuh sel, untuk alasan-alasan inilah membran plasma harus bersifat selektif
permeabel. Pergerakan zat dari dalam ke luar sel atau sebaliknya dapat bersifat pasif atau aktif. Pasif
apabila tidak membutuhkan energi seluler, seperti difusi dan osmosis. Aktif apabila membutuhkan
energi seluler, seperti endositosis dan eksositosis.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian pengisi ruang antara inti dan membran plasma, terdiri dari sitosol,
sitoskeleton, organel-organel sel serta substansi simpanan. Sitosol (cairan intraseluler) mengandung
zat makanan yang terlarut, ion, protein, dan produk sisa metabolisme. Sitoplasma memiliki kandungan
setidaknya 80% air dan biasanya tidak berwarna.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat terjadinya metabolisme sel seperti glikolisis, sintesis
protein, dan sintesis asam lemak. Hal itu dapat terjadi karena di dalam sitoplasma terdapat air dan ion-
ion terlarut yang memungkinkan reaksi kimia. Sitoskeleton merupakan serabut-serabut yang terdapat
dalam sitoplasma yang memiliki fungsi utama sebagai rangka sel. Sitoskeleton terdiri dari 3 serabut
berbeda, yaitu: mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

3. Nukleus
Nukleus adalah otak dari sel sebab disinilah tempat pengendalian segala aktivitas sel. Nukleus
biasanya berbentuk bulat besar yang terletak ditengah sel. Nukleus memiliki fungsi yang sangat vital
bagi sel eukariotik sebab selain sebagai pengendali aktivitas sel, nukleus juga merupakan pembawa
materi genetik serta mengontrol pembelahan sel.
Di dalam nukleus, terdapat beberapa bagian:
o Membran nukleus (selaput inti), merupakan bagian terluar dari nukleus yang menjadi
pemisah sekaligus menjalankan fungsi pertukaran molekul dengan sitoplasma.
o Nukleoplasma, merupakan cairan inti di dalam nukleus yang mengandung *kromosom,
DNA, RNA dan beberapa senyawa kimia kompleks yang lain.
o Nukleolus, merupakan bagian terbesar dari nukleus menyusun ribosom. Nukleolus
terbongkar pada awal proses mitosis dan mulai tersusun kembali saat telofase.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

8
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah bagian yang berbentuk seperti jala yang berpusat pada
endoplasma (sitoplasma bagian dalam). Fungsi dari retikulum endoplasma adalah untuk sintesis
substansi kimia seperti protein, lipid, fosfolipid, dan steroid. Retikulum endoplasma juga berfungsi
untuk transportasi protein tersebut ke kompleks golgi. Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu:

o Retikulum endoplasma kasar, merupakan bagian retikulum endoplasma yang ditempeli


ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transpor protein serta sintesis protein.
o Retikulum endoplasma halus, merupakan bagian retikulum endoplasma yang tidak ditempeli
ribosom. Bagian ini bertugas dalam proses transpor lemak dan sintesis lemak.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

5. Ribosom
Ribosom merupakan bagian terkecil dari sel yang bertugas dalam melakukan proses sintesis
protein. Ribosom terletak bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang menempel pada bagian sisi
luar retikulum endoplasma kasar. Penyusun utama ribosom adalah protein dan RNA.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

6. Kompleks Golgi (Aparatus Golgi/Badan Golgi)


Kompleks golgi yang juga disebut badan golgi atau aparatus golgi, adalah salah satu
komponen sel yang berukuran besar dan terletak di dekat retikulum endoplasma. Kompleks golgi
bertanggung jawab atas proses sekresi sel, itu artinya dalam kompleks golgi terjadi proses
pembentukan zat sekresi yang kemudian dikeluarkan dari tubuh sel. Kompleks golgi menghasilkan zat
sekresi setelah menguraikan karbohidrat dengan cara mereaksikan protein yang diterima dari
retikulum endoplasma dengan glioksilat sehingga terbentuklah glikoprotein yang kemudian dibawa
keluar sel.
Beberapa fungsi lain kompleks golgi adalah:
o Membentuk membran plasma.
o Membentuk kantong sekresi protein yang digunakan untuk membungkus zat-zat yang akan
dibuang keluar sel (polisakarida, protein, musin, dll).
o Membentuk akrosom pada sperma dan kuning telur, serta membentuk lisosom.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

7. Lisosom
Lisosom adalah organel berbentuk gelembung bulat berdiameter antara 0,1-1,2 mikro meter
yang didalamnya tersimpan enzim-enzim hidrolitik seperti protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan
enzim pencerna yang lain. Enzim hidrolitik yang terkandung didalam lisosom ini disebut lisozim.
Beberapa fungsi lisosom adalah sebagai berikut:
o Eksositosis, yaitu proses pembebasan enzim keluar sel.
o Autofage, artinya penghancuran bagian sel tidak dikehendaki (rusak dan tak berfungsi).
o Autolisis, artinya penghancuran diri sendiri dengan cara membebaskan isi lisosom ke dalam
sel.
o Melakukan pencernaan intrasel (Endositosis).
o Menghancurkan senyawa karsinogenik.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

8. Badan Mikro
Badan mikro memiliki struktur yang hampir sama dengan lisosom, berbentuk bulat dan
dilapisi sebuah membran, bedanya ada pada enzim pengisi. Badan mikro berisi enzim katalase dan
oksidase. Enzim katalase tersimpan dalam badan mikro pada bagian yang disebut peroksisom dan
berperan sebagai katalisator dalam penguraian hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O).
Peroksisom selain bertugas memecah hidrogen peroksida, juga penting dalam proses
penyerapan cahaya pada tumbuhan juga proses respirasi. Selain peroksisom, bagian lain dari badan
mikro adalah glioksisom, yaitu bagian yang berperan dalam metabolisme asam lemak. Glioksisom
hanya terdapat pada sel tumbuhan.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

9. Mitokondria
Mitokondria adalah pembangkit energi dari sel eukariotik. Mitokondria banyak terdapat pada
sel-sel yang memerlukan energi seperti hati, otot dan saraf. Mitokondria berbentuk bulat dan agak
panjang, yang disusun oleh lipoprotein. Mitokondria dilapisi oleh dua membran yang kuat, elastis, dan
stabil. Membran bagian membentuk tonjolan-tonjolan pipih (krista) yang bertujuan untuk memperluas
bidang permukaan. Ruangan di dalam mitokondria berisi cairan yang disebut matriks mitokondria
yang kaya akan enzim pernafasan (sitokrom), DNA, RNA serta protein.
9
Fungsi utama dari mitokondria adalah melakukan respirasi sel untuk menghasilkan energi.
Selain itu mitokondria memiliki DNA sendiri untuk mengkode sintesis protein spesifik. Mitokondria
juga memiliki fungsi mengoksidasi makanan (C6H12O6 + O2 —> CO2 + H2O dan energi),
dehidrogenerasi, serta transfer elektron.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/

10. Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung banyak klorofil yang berperan dalam proses
fotosintesis. Klorofil (zat hijau daun) berperan dalam menangkap cahaya matahari yang akan diubah
menjadi energi kimia. Di dalam membran dalam kloroplas terkandung cairan kaya protein yang disebut
stroma.

c. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan


Tabel 2.2 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

No. Komponen Sel tumbuhan Sel hewan


1 Dinding sel Biasanya mempunyai dinding yang Jika ada dinding sel,
mengandung selulosa maka dinding tersebut
tidak mengandung
selulosa
2 Kloroplas (salah satu bentuk
Hanya terdapat pada sel yang dapat Tidak ada
plastida) mengadakan fotosintesis
3 Vakuola Pada sel dewasa vakuola ini besar dan Jika ada maka ukurannya
jelas, dapat mencapai ukuran 80% dari kecil
volume sel. Dindingnya merupakan
membran tonoplas
4 Sentriol Pada sel tumbuhan yang tingkatnya lebih Selalu ada
tinggi sentriol tidak ada
https://www.academia.edu/19028387/SEL_PROKARIOTIK

2.4 Karakteristik Mikroorganisme


Mikroorganisme memiliki perbedaan penampakan makropis dalam perkembangannya apabila ditumbuhkan
dalam media yang berbeda-beda. Perbedaan yang terjadi dikarenakan mikroorganisme memiliki karakteristik kultural.
Karakteristik kultural digunakan sebagai dasar untuk memisahkan mikroorganisme ke dalam kelompok-kelompok
taksonomi.
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html
karakteristik koloni yang tumbuh terpisah dngan baik dapat dievaluasi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Ukuran : Pinpoint (titik sangat kecil), small (kecil), moderate (sedang) large (lebar)
2. Pigmentasi : warna koloni
3. Bentuk
a) Circular : tepi teratur dan tidak patah
b) Irregular : tepi berlekuk
c) Rhizoid : pertumbuhan menyebar seperti akar
4. Tepi
a) Entire : sangat rata
b) Lobate : lekukan jelas
c) Undulate : lekukan seperti gelombang
d) Serrate : bergigi
e) Filamentous : seperti benang, tepian menyebar
5. Elevasi : sudut penonjolan pertumbuhan koloni pada permukaan agar yang digambarkan sebagai berikut :
a) Flat : datar, elevasi tidak nyata
b) Raised : sedikit menonjol
c) Convex : elevasi bentuk kubah
d) Umbonate : menonjol dengan elevasi konveks dibagian tengah
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

1. Bakteri
Bakteri merupakan mikroba uniseluler yang termasuk dalam kelas Shizomycetes (Soetarto, 2008) dan
merupakan organisme prokariotik yang berukuran mikroskopis sehingga bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh

10
mata telanjang tetapi dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop (Waluyo, 2004). Untuk menelaah karakteristik
bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkannya dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini haruslah
dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagi pertumbuhannya.Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain
temperatur, kelembaban, sinar matahari, zat kimia, antibiotik, logam berat, dan senyawa-senyawa kimia tertentu
yang dapat menghambat bahkan mematikan bakteri. Oleh karena itu, kondisi harus disesuaikan sedemikian
sehingga menguntungkan bagi bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1986). Karena itu untuk mencirikan beberapa
kelompok bakteri, janganlah mengharapkan sifat yang sama seperti yang digambarkan dan digunakan secara
seragam untuk setiap kelompok. Melainkan akan terlihat bahwa setiap kelompok itu dicirikan oleh sifat-sifat yang
paling nyata untuk kelompok tersebut yakni ciri-ciri yang dengan segera memisahkan kelompok-kelompok itu dari
yang lainnya. Dari berbagai macam jenis mikroba, bekterilah yang mempunyai bentuk/morfologi koloni yang
variatif, baik bentuk koloni, bentuk elevasi, tepian maupun struktur dalam koloni bakteri (Waluyo, 2011).
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

a) Ciri-ciri bakteri
 Sel tunggal (uniseluler) tanpa nukleus.
 Sel Bakteri tidak memiliki organel yang terbungkus membran, seperti mitokondria dan nukleus pada
Eukariota (ciri 1 & 2 adalah ciri organisme Prokariota).
 Bakteri berukuran kecil, umumnya berukuran satu mikron. Atau bervariasi 0,5–5,0 mikron.
 Kebanyakan Bakteri memiliki dinding sel yang kaku, dinding ini penting untuk mencegah sel bakteri
(isi sel) berhamburan keluar. Dinding sel juga dapat menentukan bentuk sel, biasanya salah satu dari
tiga bentuk dasar Bacteria adalah: bulat, batang dan spiral.
 Bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan pembelahan biner.

Pembelahan biner adalah pembelahan sel menjadi dua bagian atau lebih dan meregenerasi bagian-
bagian tersebut ke dalam sel-sel terpisah. Pembelahan biner menghasilkan dua sel terpisah, sedangkan
pembelahan berganda (banyak) menghasilkan lebih dari dua sel. Pembelahan biner adalah bentuk reproduksi
aseksual pada Prokariota. Setelah membuat “copy” yang identik dari materi genetiknya, sel induk membelah
menjadi dua sel anak yang hampir sama ukurannya.

https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

b) Karakteristik bakteri

Respirasi bakteri

Terdapat dua kelompok besar Eubacteria berdasarkan respirasinya, yaitu Bakteri anaerob dan
aerob. Bakteri aerob adalah Eubacteria yang memerlukan oksigen untuk tumbuh, sedangkan Bakteri
anaerob adalah Eubacteria yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Bakteri anaerob ini dapat bereaksi
negatif dan mati apabila terpapar oksigen. Terdapat tiga kategori pada organisme anaerob, yaitu:

 Anaerob obligat, yang bereaksi negatif pada adanya oksigen. Contoh: Actinomyces, Bacteroides,
Clostridium, Fusobacterium, Peptostreptococcus, Porphyromonas, Prevotella, dan Veillonella.
 Autotoleran, yang tidak dapat menggunakan oksigen untuk tumbuh, tetapi dapat menoleransi
keberadaan oksigen.
 Anaerob fakultatif, yang dapat tumbuh tanpa oksigen, tetapi menggunakan oksigen apabila tersedia.
Contoh: Staphylococcus spp., Streptococcus spp., Escherichia coli, Listeria spp., dan Shewanella
oneidensis.
https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

11
Cara Bakteri Memperoleh Makanan

Gambar 2.4 Pembelahan biner


https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

Berdasarkan cara memperoleh makanan, Eubacteria dapat dibedakan menjadi Bakteri autotrof dan
Bakteri heterotrof. Bakteri autotrof adalah bakteri yang menghasilkan senyawa organik kompleks (seperti
karbohidrat, lemak, dan protein) dari zat-zat sederhana yang ada di sekitarnya, umumnya menggunakan energi
dari cahaya (fotosintesis) atau reaksi kimia anorganik (kemosintesis). Autotrof dapat mereduksi karbon
dioksida untuk membuat senyawa organik untuk biosintesis dan juga membuat simpanan energi kimia.
Kebanyakan autotrof menggunakan air sebagai zat pereduksi, tetapi beberapa dapat menggunakan senyawa
hidrogen lain seperti hidrogen sulfida. Berdasarkan sumber energinya autotrof bisa dibedakan menjadi dua,
yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof. Fotoautotrof menggunakan cahaya sebagai sumber energi, sedangkan
kemoautotrof memanfaatkan donor elektron sebagai sumber energi, baik dari sumber organik atau anorganik;
Namun dalam kasus autotrof, donor elektron ini berasal dari sumber kimia anorganik. Kemoautotrof disebut
juga litotrof, karena litotrof menggunakan senyawa anorganik, seperti hidrogen sulfida, unsur sulfur, amonium
dan besi, sebagai zat pereduksi untuk biosintesis dan penyimpanan energi kimia.

 Contoh Bakteri fotoautotrof: Cyanobacteria, Green sulfur bacteria, Chloroflexi, atau Purple bacteria.
 Contoh Bakteri kemoautotrof: Thermodesulfobacteria, Hydrogenophilaceae, atau Nitrospirae.

Bakteri heterotrof adalah Eubacteria yang tidak dapat mengikat karbon sehingga menggunakan
karbon organik untuk tumbuh. Bakteri heterotrof memiliki dua kelompok besar, yaitu Bakteri saprofit dan
Bakteri parasit. Bakteri saprofit hidup pada sisa-sisa organisme lain, seperti bangkai dan kotoran, sedangkan
Bakteri parasit mengambil makanan dari inangnya, misalnya Bakteri patogen pada manusia.

https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

Reproduksi Bakteri

Kebanyakan Bacteria bereproduksi secara aseksual dengan membelah menjadi dua, proses ini disebut
dengan pembelahan biner. Kedua sel-sel baru tumbuh dan kemudian masing-masing membelah lagi untuk
membentuk dua sel baru, sehingga menghasilkan total empat sel dengan DNA yang identik dari sel induk
tunggal. Beberapa spesies membagi hanya setiap 16 jam atau lebih. Pada Bakteri yang dapat tumbuh dengan
cepat, pembelahan dapat terjadi setiap 15 menit, sehingga menghasilkan miliaran bakteri dengan DNA yang
identik hanya dalam waktu 24 jam.

https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

12
Gambar 2.5 Transfer gen horizontal

https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

Beberapa Bacteria dapat bertukar materi genetik horizontal sebelum menjalankan proses
pembelahan. Pada spesies ini, struktur seperti tabung terbentang di antara dua sel bakteri,
proses kontak antar sel ini disebut konjugasi. Saat konjugasi, Bakteri donor mengirimkan bagian
dari DNA-nya ke Bakteri penerima. Hal ini memungkinkan Bakteri untuk mengirimkan sifat genetik
tertentu, seperti resistensi obat pada Bakteri lain dalam populasi mereka. Proses transfer gen
horizontal juga dapat terjadi melalui transformasi dan transduksi, walaupun proses ini tidak
melibatkan kontak antar sel. Transformasi adalah perubahan genetik dari sel yang dihasilkan dari
penyerapan langsung dan penggabungan materi genetik eksogen (DNA eksogen) dari lingkungan
(luar)-nya yang diambil melalui membran sel. Transduksi adalah proses dimana DNA ditransfer dari
satu Bakteri ke Bakteri lain dengan virus.

https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

2. Khamir

Khamir adalah fungi ekasel (uniselular), organisme eukariota, uniseluler, heterotrof yang termasuk dalam
kingdom Eumycota dan keberadaanya tersebar pada berbagai habitat, pada beberapa jenis spesiesnya umum
digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan
bakar (Nagahama, 2006). Khamir (yeast) merupakan bentuk fungi berupa sel tunggal dengan pembelahan sel
melalui pertunasan (Pratiwi, 2008). Khamir dapat membentuk lapisan filament di atas permukaan medium cair.
Produksi pigmen karoteroid menandakan adanya pertumbuhan genus Rhodotorula (Entjang, 2003). Sel khamir
mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 µm sampai 20-50µm, dan lebar 1-10µm. Sel
vegetatif yang berbentuk apikulat atau lemon merupakan karakteristik grup khamir yang ditemukan pada tahap
awal fermentasi alami buah-buahan dan bahan lain yang mengandung gula. Sel khamir mempunyai bentuk yang
bermacam-macam seperti bulat, oval, silinder, dan bulat. Bentuk-bentuk dari sel khamir tersebut dapat membantu
dalam mempermudah untuk pengindentifikasian dari khamir (Fardiaz, 1989). Khamir pada umumnya
diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang.
Beberapa khamir tidak membentuk spora dan digolongkan ke dalam dungi Imperfekti, dan yang lainnya
membentuk spora seksual sehingga digolongkan ke dalam Ascomycetes dan Basidiomycetes. Khamir dapat
melakukan reproduksi atau perkembangbiakan dengan beberapa cara yaitu : pertunasan, pembelahan, pembelahan
tunas, yaitu kombinasi antara pertunasan dan pembelahan sporulasi atau pembetukan spora yang dapat dibedakan
atas 2 macam yaitu : spora aseksual dan spora seksual (Fardiaz, 2002).

http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

karakteristik khamir :

 Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal (uniseluler)


 Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes
 Tersebar luas di alam. Ada yang bermanfaat adapula yang merugikan bagi manusia
 Manfaat : untuk pembuatan roti, bir, wine, vinegar, dsb.
 Merusak sauerkraut, juice buah, sirups, molase, madu
https://docplayer.info/49408122-Khamir-karakteristik-khamir.html

13
3. Kapang
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah
dilihat karena penampakkannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih,
tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat morfologi
kapang baik penampakkan mikroskopik dan makroskopik digunakan dalam identifikasi dan klasifikasi kapang
(Hidayat, 2006). Kapang merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom Fungi yang
membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari
kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Menurut Fardiaz (1992), kapang
terdiri dari suatu thallus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa
membentuk suatu jalinan yang disebut miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm (Pelczar, 1986).
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

karakteristik kapang :

 Lebih besar daripada bakteri dan khamir, dapat dilihat mata


 Tumbuh dengan berbagai warna
 Memiliki struktur eukariotik dan dinding sel yang kaku
 Bersifat aktif karena merupakan organisme saprofitik (memecah organic kompleks menjadi sederhana)
 Lebih tidak tahan panas disbanding bakteri
https://www.slideshare.net/septianraha/karakteristik-kapang-dan-peranannya

4. Actinomycetes
Actinomycetes adalah nama kolektif untuk delapan suku bakteri yang berbeda yang tumbuh sebagai
filamen sel yang bercabang panjang atau pendek dan termasuk bakteri gram positif yang memiliki rentang distribusi
yang luas di alam. Actinomycetes adalah bakteri yang tidak tahan asam, memiliki filamen diawal
pertumbuhannya. Actinomycetes dapat bersifat anaerob fakultatif dan mampu memfermentasikan karbohidrat.
Actinomycetes mempunyai beberapa manfaat yaitu mendekomposisi bahan organik, menghasilkan antibiotik yang
dapat menghambat bahkan mematikan mikroba lainnya (khususnya yang pathogen), mengikat struktur tanah liat
sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah, dan dapat menghilangkan bau, dengan zat-zat metabolik yang
dikeluarkannya. Selain itu Actinomycetes memegang peranan penting dalam proses biodegradasi senyawa polimer
dan memobilisasi unsur hara makro dan mikro, sehingga berperan sentral dalam menjaga kestabilan ekosistem
(Nurkanto, 2008). Populasi dan jenis Actinomycetes terbanyak dijumpai di tanah, sehingga Actinomycetes dianggap
sebagai bakteri tanah.
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

karakteristik actinomycetes :

 Dinding selnya mengandung asam muramat


 Dari luar terlihat seperti jamur
 Mengandung ribosom 70s (sel eukariot mempunyai ribosom 80s dalam sitoplasmanya)
 Mempunyai pembungkus nucleus, garis tengah selnya berkisar dari 0,5 sampai 2 µm dan dapat dimatikan atau
dihambat oleh banyak antibiotika bakteri.
 Dapat bersifat anaerob fakultatif dan mampu memfermentasikan karbohidrat
http://dianpurwafapertaunas.blogspot.com/2017/04/bakteri-actinomycetes.html

2.5 Reproduksi Sel


Penelitian menunjukan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah sel. Kata “sel”itu sendiri di kemukakan
oleh Robert Hooke yang berarti kotak-kotak kosong setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Sel
terdiri dari kesatuan zat yang di namakan protoplasma. Protoplasma di bagi menjadi dua bagian sitoplasma dan
nukleosplasma. Sel juga dapat bereproduksi atau membelah diri. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah
sel dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme
uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme
multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-
sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada
organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif
(reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik
(DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

14
a. Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah kromosom
dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya. Atau lebih jelasnya tentang arti dari pembelahan mitosis yaitu
sebuah proses pembelahan inti sel yang menjadi 2 inti sel baru melalui tahapan-tahapan tertentu dan menghasilkan
sel anak dengan jenis dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Dari satu sel kemudian menjadi 2 sel
anak identik, masing-masing dari sel anak mewarisi kromosom yang sama banyak dengan kromosom yang dimiliki
induknya. Apabila sel induk mempunyai 2n kromosom, maka setiap sel anak akan mempunyai 2n kromosom.
https://www.temukanpengertian.com/2019/01/pengertian-pembelahan-mitosis-dan.html
Tahap- tahap pembelahan mitosis

Gambar 2.6 Tahap Mitosis


https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

Gambar 2.7 Tahap Mitosis


https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

15
Gambar 2.8 Tahap Mitosis
https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

Gambar 2.9 Tahap Mitosis


https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

16
Gambar 2.7 Tahap Mitosis
https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

Gambar 2.8 Tahap Mitosis


https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

Tahapan-tahapan pembelahan mitosis, secara umum terdiri atas 4 tahap yakni : profase – metafase – anafase
dan telofase. Sementara itu, antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya diselingi adanya interfase
Ciri-ciri utama masing-masing tahapan mitosis, adalah sebagai berikut :

17
1. Tahap Profase
Pada tahap-tahap profase ini, bagian dari benang-benang kromatin akan terjadi suatu proses memendek
dan juga menebal dan akan membentuk sebuah kromosom. Kemudian, pada setiap bagian kromosom akan
melakukan proses membelah dan juga memanjang menjadi dua bagian, yakni pada masing-masing anak dari
kromosom yang sering disebut dengan kromatid, dan pada bagian dinding inti akan mulai melakukan proses
melebur.
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap profase adalah sebagai berikut :

Di bagian dalam karioteka (membran inti))

 Pada bagian-bagian dari nukleolusakan menghilang.


 Terjadi proses pembentukan pada kromosom yang terbentuk dari benang-benang kromosom.
 Pada bagian karioteka (yang sering disebut dengan membran inti) akan menghilang dan terjadi proses
pemecahan.
 Terjadi proses duplikasi (penggandaan) pada bagian-bagian dari kromosom dan kemudian menjadi
kromatid.
 Selanjutnya kromatid hasil dari duplikasi (penggandaan) akan melakukan suatu proses pelekatan
pada bagian dari sentromer.
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

Di bagian luar karioteka (membran inti)

 Akan terlihat dua pasang sentriol (ini biasanya terjadi khusus pada sel hewan saja) yang kemudian
dikelilingi oleh aster, yang terbentuk menjadi sentrosom.
 Pada bagian sentriol akan mengalami pergerakan menuju ke bagian kutub yang mempunyai arah
berlawanan karena aster. Aster merupakan benang-benang spindel yang akan membentuk suatu
bangunan menyerupai bentuk bintang.
 Benang-benang spindel tersebut akan melakukan proses pengikatan kromosom-kromosom pada
bagian konetokor pada sebuah sentrosom.
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

2. Tahap Metafase
Pada tahap-tahap metafase ini, bagian dari benang-benang yang terdiri dari sepasang kromatid yang
akan menuju ke bagian-bagian tengah dari sel dan akan langsung menempatkan dirinya pada bagian bidang
tengah dari sel-sel tersebut. Bidang ini biasa disebut dengan bidang ekuator. Bidang ekuator merupakan suatu
bidang tempat terjadinya proses pembelahan sel.

https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap metafase adalah sebagai berikut :

 Terjadi suatu proses peleburan karioteka (membran inti) secara sempurna.


 Benang-benang spindel akan menempati daerah-daerah bekas inti.
 Kromatid akan melakukan pergerakan menuju ke arah bidang ekuator atau disebut dengan bidang
pembelahan dan kemudian sentromernya akan terikat dengan benang-benang spindel.
 Kromatid akan berjajar di sepanjang bidang ekuator atau bidang pembelahan.
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

3. Tahap Anafase
Pada tahap-tahap anafase ini , pada kedua bagian kromatid akan memisahkan dirinya dari pasangannya
dan akan melakukan pergerakan menuju ke bagian ujung atau bagian kutub sel-sel yang mempunyai arah saling
berlawanan.
Mulai pada waktu tersebut, pada bagian kromatid akan berlaku sebagai kromosom yang baru. Ciri-ciri yang
dimiliki oleh tahap anafase adalah sebagai berikut :

 Bagian sentromer akan membelah menjadi dua bagian dan bagian kromatid akan berpisah.
 Pada Benang-benang spindel antar bagian kromosom dan juga bagian sentriol akan memendek
sehingga masing-masing kromosom akan tertarik ke bagian kutub yang mempunyai arah berlawanan.
 Tarikan pada benang-benang spindel pada bagian kromosom adalah sebagai akibat dari proses
kontraksi pada bagian mikrotubulus.
 Kromosom sudah sampai pada masing-masing bagian kutubnya.
18
 Serat-serat antara kromosom akan mengalami perenggangan sehingga bagian sel akan menjadi
memanjang.

https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

4. Tahap Telofase
Pada tahap-tahap telofase ini, pada setiap bagian dari kutub akan terbentuk kromosom-kromom yang
memiliki sifat identik. Maka bagian dari dinding inti sel-sel akan mengalami proses pembentukan kembali.
Pada bagian dari plasma sel yang akan terbagi menjadi dua bagian yang sama biasa disebut dengan tahap
sitokinesis. Tahap sitokinesis yang terjadi pada sel hewan, biasanya ditandai dengan proses melekuknya bagian
dari sel-sel ke dalam dan juga ditandai dengan proses terbentuknya bagian dari membran sel. Sedangkan tahap
sitokinesis yang terjadi pada pada sel tumbuhan, biasanya ditandai dengan proses terbentuknya bagian dari
dinding sel dan tentunya juga ditandai dengan terbentuknya membran sel yang baru di bagian tengah-tengah
sel.

https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap telofase adalah sebagai berikut :

 Pada bagian benang-benang spindel yang memiliki fungsi sebagai pengantung kromosom akan hilang
(aster akan menghilang).
 Pada bagian karioteka (membran inti) akan terbentuk kembali pada setiap bagain-bagian kutub dari
sel dan juga akan melingkupi pada bagian kromosom.
 Kromosom akan mengalami sebuah proses yang dinamakan dekondensasi yang menjadi kromatin.
 Bagian nukleolus akan mengalami pembentukan kembali.
 Bagian matrik pada sitoplasma akan kembali dalam kondisi yang jernih.
 Terjadi suatu proses penebalan pada bagian dari plasma (proses ini biasa disebut sebagai
plasmakinesis) pada bagian-bagian bidang ekuator yang memiliki peran sebagai langkah awal dalam
proses sitokinesis.
 Terbentuk selaput-selaput pemisah pada bagian -bagian bidang ekuator / bidang pembelahan (sebagai
proses sitokinesis) dan juga akan terbentuk dua buah sel-sel anak yang baru.
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

b. Pembelahan meiosis

Gambar 2.9 pembelahan meiosis


https://www.materi-sekolah.com/2017/01/tahapan-pembelahan-sel-secara-meiosis.html

Meiosis terjadi di dalam sel kelamin yang bersifat mereduksi, yaitu sel-sel yang dihasilkan merupakan
sel hasil dari pengurangan materi genetik dari induk jantan mahupun betina. Meiosis bertujuan untuk
menghasilkan sel sperma dan ovum untuk memperbanyak keturunan. Pengamatan yang dilakukan pada testis
Rattus norvegicus terlihat adanya tubulus seminifirus pada sel testis sebagai tempat proses siklus
spermatogenesis dari spermatogonium sampai menjadi spermatozoa yang siap membuahi ovum, lumen sebagai
tempat penampungan sementara untuk sperma yang telah jadi dan sel leydig berfungsi sebagai penghasil
hormon testosteron berfungsi untuk mempengaruhi pembangunan dari karakteristik laki-laki dan unsur
larangan Mullerian yang menyebabkan pemerosotan dari saluran pipa reproduktif perempuan (Sumber: Pierce.
2002: 84). Namun, proses meiosisnya tidak berhasil kami amati karena sulitnya mencari secara detail proses
tersebut dan dari mikroskop hanya terlihat struktur dalam sel seperti yang telah disebutkan di atas
19
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html
Tahapan-tahapan Meiosis

 Profase 1
Profase 1 ini terdiri dari 5 fase yang berbeda-beda. Fase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri dari 2
kromatid. Setelah fase leptoten ini selesai, fase selanjutnya, yait fase zigoten, dimulai. Pada fase
zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan dengan homolognya. Homolog tersebut
disebut sinapsis.
Fase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di fase pakiten, ada duplikasi kromosom. Fase
pakiten juga membentuk kromosom tetrad. Setelah fase pakiten, ada yang namanya fase diploten. Di
fase diploten ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, fase
selanjutnya, yaitu fase diakinesis, terjadi. Pada fase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan
berakhirnya fase diakinesis, maka profase 1 selesai.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.10 Profase 1


https://info.mgmpipa.or.id/2018/07/pembelahan-meiosis.html?m=0

 Metafase 1
Proses setelah profase 1 disebut dengan metafase 1. Pada metafase 1, kromosom homolog
mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng
metafase. Selain itu, serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom
homolog.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.11 Metafase 1


https://www.youtube.com/watch?v=ZVsiNdZZjMc

 Anafase 1
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi
reduksi kromosom.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

20
Gambar 2.12 Anafase 1
https://brainly.co.id/tugas/17002666

 Telofase 1
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai
terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi ketika
sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Oh iya, pada telofase 1, selnya
membelah 2 dengan kromosom haploid (n).
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.13 Telofase 1


http://www.phschool.com/science/biology_place/biocoach/meiosis/teloi.html

 Profase 2
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke
kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-benang
spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi menggerakan
kromosom pada saat sel mulai membelah.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.14 Profase 2


https://www.youtube.com/watch?v=1FU5exp1Jw8

 Metafase 2
Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator. Mulai tersusun
benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya
melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

21
Gambar 2.15 Metafase 2
https://www.youtube.com/watch?v=OFTI3-MqQ9o

 Anafase 2
Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan kromatid
dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang sudah dipisah ini
resmi disebut sebagai kromosom.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.16 Anafase 2


https://www.slideshare.net/fizh/pembelahan-sel-ismail-sma-2-mempawah

 Telofase 2
Fase terakhir ini namanya telofase 2. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan
membran inti mulai terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau
pembelahan sitoplasma.
https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

Gambar 2.17 Telofase 2


https://www.pinterest.com/pin/769341548818806576/

22
c. Pembentukan Gamet (Gametogenesis)|
Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel
yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23
pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23
kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis,
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

1. Spermatogenesis
Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang
disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus
seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:
 Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan
primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh
sekresi hormon testosteron.
 Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
 Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali
melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit
primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
 Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran
lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom
yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).
 Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang
disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
 Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat
haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu
sekitar 64 hari.
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis
yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu
menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:
 Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
 Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan
meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
 Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai
ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.
 Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
 Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder
difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar
pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun
apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang
kembali.
 Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom
dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi
satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.
 Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

2.6 Observasi Sel

a. Observasi
Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi
diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu,
baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial. Observasi dapat berlangsung dalam konteks laboratoriurn dalam
bentuk experimental maupun konteks alamiah. Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
23
Pada dasarnya observasi yang berarti melakukan pengamatan tersebut pasti memiliki tujuan. Tujuannya yaitu untuk
mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Selain itu juga untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif
mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus
dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan. Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan
sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi
eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh
berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

b. Observasi sel
Dalam ilmu biologi, terdapat unit fungsional terkecil yang mendasari makhluk hidup. Unit fungsional
terkecil tersebut adalah sel. Sel bersifat fundamental atau mendasar bagi sistem kehidupan dalam ilmu biologi.
Semua organisme tersusun dari sel. Oleh karena itu sel disebut sebagai unit fundamental kehidupan.
Melihat dan mengamati suatu sel yang sangat kecil merupakan hal yang sangat sulit. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel dan jaringan, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah
diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel dan jaringan ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

Dari pengertian tentang observasi tersebut diatas menunjukkan karakteristik yang dimiliki suatu kegiatan
observasi, beberapa karakteristik observasi diantaranya adalah sebagai berikut:

 Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek perilaku subjek yang diamati.
 Kegiatan tersebut pada pokoknya menggunakan dan memanfaatkan kemampuan indera pengamatan,
terutama mata dan telinga.
 Kegiatan pengamatan harus direncanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau diperoleh.
 Kegiatan pengamatan dilakukan secara sistematis yaitu dengan prosedur atau langkah-langkah tertentu.
 Hasilnya segera dicatat begitu pengamatan selesai, sehingga tidak lupa dan menyebabkan data
pengamatan bisa didapatkan.
 Catatan pengamatan digunakan untuk memaknai perilaku subjek yang diamati, sehingga pengamat
memperoleh pemahaman tertentu atas subjek itu.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

Dalam melakukan observasi atau pengamatan tentu terdapat prosedur atau teknik-teknik untuk
menjalankannya. Tidak mungkin suatu pengamatan ilmiah dilakukan secara asal-asalan. Ada tiga jenis teknik pokok
dalam observasi yang masing-masing umumnya cocok untuk keadaan-keadaan tertentu, yaitu:
1. Observasi Partisipan
Suatu observasi disebut observasi partisipan jika orang yang rnengadakan observasi atau observer
turut ambil bagian dalam perikehidupan observer. Dalam observasi partisipan
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

a. Metode Observasi
Persoalan tentang metode observasi sama sekali tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan
penelitian yang hendak diselenggarakan. Observer perlu memusatkan perhatiannya pada apa yang sudah
diterangkan dalam pedoman observasi dan tidak terlalu insidental dalam observasi-observasinya.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

b. Waktu dan Bentuk Pencatatan


Pencatatan dengan segera terhadap kejadian-kejadian dalam situasi interaksi merupakan hal yang
terbaik dan penting dalam observasi partisipan. Pencatatan on the spot akan mencegah pemalsuan ingatan
karena terbatasnya ingatan. Jika pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, sedangkan kelangsungan situasi
cukup lama, maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci. Pencatatan dapat dilakukan, misalnya
pada kertas-kertas kecil atau pada kertas apa pun yang kelihatannya tidak berarti.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

c. Intensi dan Ekstensi Partisipasi


Secara garis besar, partisipasi tidaklah sama untuk semua penelitian dengan observasi partisipan ini.
Peneliti dapat mengambil partisipasi hanya pada beberapa kegiatan sosial dan dapat juga pada semua kegiatan.
Dalam tiap kegiatan itu penyelidik dapat turut serta sedalam-dalamnya atau secara minimal. Hal ini tergantung
kepada situasi.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

2. Observasi Sistematik
Observasi sistematik biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation. Ciri pokok
dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah di atur kategorisasinya lebih dulu dan
ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

24
a. Materi Observasi
Isi dan luas situasi yang akan diobservasi dalarn observasi sistematik umumnya lebih terbatas. Sebagai
alat untuk penelitian deskriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus. Wilayah
atau scope observasinya sendiri dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dan penelitian, bukan situasi
kehidupan masyarakat seperti pada observasi partisipan yang umumnya digunakan dalam penelitian eksploratif.
Perumusan-perurnusan masalah yang hendak diselidikipun sudah dikhususkan, misalnya hubungan antara
pengikut, kerjasama dan persaingan, prestasi be1ajar, dan sebagainya. Dengan begitu kebebasan untuk memilih
apa yang diselidiki sangat terbatas. Ini dijadikan ciri yang membedakan observasi sistematik dan observasi
partisipan.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

b. Cara-Cara Pencatatan
Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respons,
atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula. Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi inilah yang
memberikan kemungkinan pada penyelidik untuk mengadakan “kuantifikasi” terhadap hasil-hasil
penyelidikannya. Jenis-jenis gejala atau tingkah laku tertentu yang timbul dapat dihitung dan ditabulasikan. Ini
nanti akan sangat memudahkan pekerjaan analisis hasil.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

3. Observasi Eksperimental
Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah atau natural ataupun dalam lingkup experimental.
Dalam observasi alamiah observer rnengamati kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan perilaku-perilaku
observe dalam lingkup natural, yaitu kejadian, peristiwa, atau perilaku murni tanpa adanya usaha untuk
menguntrol.
Observasi eksperimental dipandang sebagai cara penyelidikan yang relatif murni, untuk menyeidiki
pengaruh kondisi-kondisi tertentu terhadap tingkah laku manusia. Sebab faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tingkah laku observer telah dikontrol secermat-cermatnya, sehingga tinggal satu-dua faktor untuk diamati
bagaimana pengaruhnya terhadap dimensi-dimensi tertentu terhadap tingkah laku.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

Ciri-ciri penting dan observasi eksperimental adalah sebagai berikut :


 Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observer.
 Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan
diamati oleh observer.
 Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observer tidak tahu maksud yang sebenannya dan observasi.
 Observer, atau alat pencatat, membuat catatan-catatan dengan teliti mengenai cara-cara observer
mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi reaksi semata.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

Dalam melakukan observasi terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan dan dilakukan secara
sistematis agar tidak terjadi kesalahan atau kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan kegiatan observasi
berjalan dengan baik. Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut:
 Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
 Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.
 Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.
 Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
 Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah menyediakan buku catatan,
kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya.
Saat melakukan pengamatan, terdapat cara atau metode pengamatan yang perlu untuk diketahui oleh
seorang observer. Bentuk-bentuk metode pengamatan berdasarkan keterlibatan penelitiannya dibedakan
sebagai berikut.

a. Pengamatan biasa
Pada pengamatan biasa, pengamat merupakan orang yang sepenuhnya melakukan pengamatan.
la tidak memiliki keterlibatan apa pun dengan pelaku yang menjadi objek penelitian.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

b. Pengamatan terkendali (controlled observation)


Dalam pengamatan terkendali, pengamat juga sepenuhnya melakukan pengamatan. la tidak
memiliki hubungan apa pun dengan objek yang diamatinya. Akan tetapi, berbeda dengan pengamatan
biasa pada pengamatan terkendali objek yang menjadi sasaran penelitian ditempatkan dalam suatu ruangan
yang dapat diamati oleh peneliti. Dalam lingkungan yang terbatas tersebut, pengamat mengadakan
berbagai percobaan atas objek sasaran penelitian. Pengamatan terkendali umumnya dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil pengamatan dan biasanya banyak digunakan dalam
penelitian yang mengkhususkan perhatian pada usaha mengetahui sebanyak mungkin sifat kelompok
kecil.
25
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

c. Pengamatan terlibat (participant observation)


Pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang paling sering digunakan dalam
penelitian antropologi khususnya etnografi. Dalam pengamatan terlibat, pengamat ikut berpartisipasi
dalam kegiatan yang diamati. Caranya peneliti datang ke lokasi penelitian, tinggal di tempat tersebut
untuk jangka waktu tertentu, mempelajari bahasa, atau dialek setempat, kemudian berpartisipasi dalam
kehidupan sehari-hari sambil melakukan pengamatan.

Selain berdasarkan tingkat keterlibatan penelitinya, metode pengamatan juga dibagi


berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan seperti berikut ini.
a. Pengamatan tidak berstruktur
Pada pengamatan yang tidak berstruktur, tidak ada suatu ketentuan mengenai apa yang harus
diamati oleh pengamat. Sebelum mulai mengumpulkan data, pengamatnya tidak mempunyai format
pencatatan atau ketentuan baku tentang cara-cara pencatatan hasil pengamatan. Pengamatan yang tidak
berstruktur sering digunakan dalam penelitian-penelitian antropologi ataupun dalam penelitian yang
sifatnya eksploratori.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

b. Pengamatan berstruktur
Pada pengamatan berstruktur, apa yang hendak diamati telah direncanakan oleh peneliti secara
sistematis, sehingga isi pengamatan lebih sempit dan lebih terarah dibanding isi pengamatan yang tidak
berstruktur. Dalam mengumpulkan data, peneliti berpedoman kepada format pencatatan atau ketentuan
baku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan observasi atau pengamatan perlu ditunjang dengan alat-alat yang dapat mendukung
demi kelncaran suatu pengamatan. Hal itu juga bertujuan untuk menambah ketepatan dalam pengamatan.

Alat-alat yang bisa digunakan peneliti antara lain :


1) Tape recorder, untuk merekam pembicaraan.
2) Kamera, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual.
3) Film atau video, untuk merekam kegiatan objek penelitian secara audio-visual.
4) Buku dan pulpen, untuk mencatat hasil penelitian.
5) Mikroskop, untuk meneliti benda-benda kecil seperti jasad renik.

Seorang pengamat tentu saja tidak harus menggunakan seluruh peralatan di atas. Penggunaan alat-alat
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan kemampuan peneliti.
Dalam melakukan observasi atau pengamatan juga terdapat prinsip-prinsip yang perlu dicermati oleh para
peneliti. Untuk memperoleh hasil yang baik, seseorang yang hendak melakukan pengamatan sebaiknya
memperhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai berikut.
 Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif
serta terfokus pada objek yang diteliti.
 Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa makin
banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya.
 Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur pengamatan.
 Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana
membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html
.
Apapun yang ada di dunia ini takkan pernah ada yang sempurna. Segala hal di alam semesta ini pasti
memiliki kekurangan dan kelebihan. Begitu pula dengan observasi penelitian, terdapat kelemahan dan
kelebihan dari observasi antara lain.
Kelebihan observasi
 Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan
sebagainya sewaktu kejadian tersebut masih berlaku atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga
pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
 Pengamat dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun tidak,
misalnya dalam melakukan penelitian.
Kelemahan observasi
 Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian.
 Pengamat biasanya tidak dapat melakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama.
 Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan hal-hal yang sifatnya pribadi.
http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

26
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul “Biologi sel” ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

 Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup dalam tingkatan organisasi kehidupan. Kata
Sel berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Cellula” atau “cella” yang artinya ruang kosong.
 Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari
banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
 Prokariotik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu pro berarti “sebelum” dan krayon yang berarti “biji”. Sel prokariotik
adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga
didefiniskan sebagai sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus membran. Sel prokariotik merupakan sel
penyusun beberapa jenis organisme, yaitu semua jenis organisme bersel satu, domain Archaea dan domain Bacteria.
Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan
volumenya sekitar 1 µm3).
 Eukariotik berasal dari bahasa Yunani yaiu eu yang berarti “baik” dan krayon yang berarti “kacang” atau “kernel”. Sel
eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus (inti yang terbungkus membran). Sel eukariotik merupakan sel penyusun
beberapa jenis organisme, seperti Animalia, Plantae, Fungi dan Protista. Salah satu ciri menonjol dari sel eukariotik
adalah memiliki sistem endomembran dimana membran-membran kecil membungkus setiap organel-organel penyusun
sel.
 Dalam ilmu biologi, terdapat unit fungsional terkecil yang mendasari makhluk hidup. Unit fungsional terkecil tersebut
adalah sel. Sel bersifat fundamental atau mendasar bagi sistem kehidupan dalam ilmu biologi. Semua organisme tersusun
dari sel. Oleh karena itu sel disebut sebagai unit fundamental kehidupan.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmudasar.com/2016/04/Pengertian-Fungsi-Struktur-Bagian-Bagian-Sel-Adalah.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

https://www.biologi-sel.com/2012/12/teori-sel.html

https://www.academia.edu/8018887/TEORI_SEL?auto=download

https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/
https://www.academia.edu/19028387/SEL_PROKARIOTIK
http://www.nafiun.com/2012/12/cara-sistem-reproduksi-organisme-prokariotik.html
https://idgeek.blogspot.com/2014/10/apa-itu-pembelahan-biner-pada-sel.html
https://hedisasrawan.blogspot.com/2018/07/9-bagian-bagian-sel-prokariotik-dan.html?m=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota

https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-eukariotik/
http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html
https://www.tentorku.com/sejarah-ciri-karakteristik-bakteri-bacteria-eubacteria/

http://muhammad-purnama.blogspot.com/2014/03/karakteristik-mikroba.html

https://www.slideshare.net/septianraha/karakteristik-kapang-dan-peranannya
http://dianpurwafapertaunas.blogspot.com/2017/04/bakteri-actinomycetes.html
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-tahap-tahap-pembelahan-mitosis.html

https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis

https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-meiosis

http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/reproduksi-sel.html

http://ukfa-20-july.blogspot.com/2014/01/observasi-mikroskopis-pewarnaan-sel-dan.html

28

Anda mungkin juga menyukai