Anda di halaman 1dari 16

PENCERNAAN MAKANAN DAN ENZIM PENCERNAAN

LAPORAN PRAKTIKUM
disusununtukmemenuhitugasmatakuliahFisiologi Hewan yang diampu oleh Dr.
Saefudin, M. Si. Dan Dra. Soesy Asiah S., M. S.

oleh:
Kelompok3 / Pendidikan Biologi A 2013

Agi Azkya (1300416)


Aghnia Kamilah (1100287)
Audya Nurfadillah H. (1301282)
Mifa Mahdalena (1300460)
Nur Imam Rhamdani (1301964)
Riska Yuliana Dewi (1300381)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

A. Judul

Laporan praktikum Pencernaan Makanan dan Enzim Pencernaan

B. Tujuan
1. Mengetahui enzim-enzim pencernaan makanan yang terdapat pada usus
ikan mas.
2. Mengetahui perubahan pH pada vakuola makanan, siklosis dan
pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna (defekasi) pada
Paramaecium sp.

3. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap kerja enzim amylase.


C. Pelaksanaan Praktikum
hari/tanggal : Selasa, 29 September 2015
waktu : 10.00 – 12.30 WIB

tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

D. Dasar Teori
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Sebagian besar enzim bekerja
secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu
macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur
kimia tiap enzim yang bersifat tetap (Campbell, 1995)
Pada hewan tingkat tinggi seperti ikan, makanan dicerna dalam saluran
khusus yang pada umumnya sudah berkembang dengan baik. Jadi,
pencernaan makanan pada hewan ini berlangsung didalam organ
gastrointestinal (secara ekstraseluler). Sistem gastrointestinal tersusun atas
berbagai organ yang secara fungsional dapat dibedakan menjadi empat bagian
yaitu daerah penerimaan, daerah penyimpanan, daerah pencernaan, dan
penyerapan nutrien, serta daerah penyerapan air dan ekskresi (Isnaeni, 2006).
Secara umum, dalam mulut makanan dihancurkan secara mekanis oleh gigi
dengan jalan dikunyah. Makanan yang dimakan dalam besar diubah menjadi
ukuran lebih kecil. Selama penghancuran secara mekanis berlangsung,
kelenjar yang ada disekitar mulut mengeluarkan cairan yang disebut saliva
atau ludah. Ada tiga kelenjar yang mengeluarkan saliva yaitu kelenjar parotid,
kelenjar submandibular dan kelenjar sublingual. Didalam saliva terdapat
enzim saliva yaitu suatu enzim amilase yang berfungsi untuk memecah
molekul amilum menjadi maltosa dengan proses hidrolisis. Proses ini berjalan
lebih baik apabila makan dikunyah lebih halus. Enzim ptialin bekerja secara
optimal pada pH 6,6.selain itu, saliva juga berfungsi untuk membasahi
makanan sehingga dapat mempermudah proses menelan makanan (Poedjiadi,
2006).
Didalam lambung akan terjadi proses pencernaan protein, lemak, dan
karbohidrat. Pencernaan protein di lambung akan mengalami denaturasi oleh
kerja HCl dan dihidrolisis oleh enzim pepsin, sehingga protein menjadi
peptid. Pencernaan protein, lemak dan karbohidrat di lambung merupakan
tahap awal, tetapi secara intensif dilakukan di usus. Sedangkan pada ikan
yang tidak mempunyai lambung, pencernaan protein dilakukan pada usus
depan oleh enzim protease akan memecah protein menjadi asam amino
(Gordon, 1979).
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida seperti laktosa dan maltosa. ada uji benedict pereaksi ini akan
bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali dalam gugus aromatik dan alpha
hidroksi keton oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi,
namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton maka fruktosa akan
berubah menjadi glukosa dan maltosa dalam suasana basa memberikan hasil
positif (+) dengan pereaksi benedict. Untuk mengetahui adanya monosakarida
dan disakarida pereduksi dalam makanan sampel makanan dilarutkan dalam
air,dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath
selama 4-10 menit, selam proses ini larutan akan berubah menjadi biru (tanpa
adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata/coklat
(kandungan glukosa tinggi) (Winarno,1994).
Uji biuret merupakan uji umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak
dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula
ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga(II) sulfat yang encer. Jika
terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein. Warna violet akan
terbentuk pada larutan CuSO4 alkalis (reagen biuret) dengan 2 atau lebih
ikatan peptide ( CO-NH) yang saling berikat, atau pada atom N yang sama,
atau atom C yang sama. Disamping itu, terdapat 2 atau lebih gugusan
karbomil (CONH2), C¬5NH2, CNH NH2, CR NH2. Dipeptida dan asam
amino (kecuali histidin, serin dan treonin) tidak memberi reaksi positif
(Almatsier, 2003).

E. Alat Dan Bahan


Tabel E.1 .Alat yang digunakan pada praktikum pencernaan makanan dan enzim
pencernaan

No Nama Alat Jumlah Keterangan


1. Tabung reaksi 4 buah Pencernaan
2. Lumpang porselin (mortar) 1 buah makanan pada
3. Botol dengan tutup rapat 1 buah
4. Kertas karbon 1 buah ikan mas
5. Objek glass 1 buah Pencernaan pada
6. Cover glass 1 buah
7. Mikroskop 1 buah Paramaecium sp
8. Tabung reaksi 2 buah
9. Pipet 3 buah Aktivitas enzim
10. Water bath 1 buah amilase
11. Pla tetes 1 buah

Tabel 2.Bahan

No Nama Bahan Jumlah Keterangan


1. Ikan mas 1 buah
2. Gliserin 50% 20 ml Pencernaan
3. Toluen 10 tetes
makanan pada
4. Larutan Biuret 1tetes
5. Larutan Benedict 1 tetes ikan mas
6. Akuades secukupnya
7. Kultur Paramaecium sp 1tetes
8. Polivinil alkohol secukupnya Pencernaan pada
9. Congored secukupnya Paramaecium sp
10. Ragi secukupnya
11. Saliva (ludah) 15 tetes
12. Larutan amilum 5 ml Aktivitas enzim
13. Lerutan yodium 1tetes amilase
14. Larutan Benedict 1 tetes
F. LangkahKerja
1. Diagram Alir 1. LangkahKerjaPencernaan makanan pada Ikan Mas
P
1
V
la
S
k
tu
n
U
se
ro
h
2. Diagram Alir 2. LangkahKerjaPencernaan pada Paramaecium sp.
T
5
k
rsy
L
v
m
ip SetlahUnukTbgmipdcrsjoy205%.KI,dB
tlh
e
S
g
n
u
b
a
3. Diagram Alir 3. LangkahKerjaAktivitas Enzim Amylase
G. Hasil Pengamatan
Berdasarkankegiatanpraktikum yang telahdilakukanpadatanggal 29
September 2015 makadidapatkanhasilpengamatansebagaiberikut :

1. PencernaanMakananpadaCyprinuscarpio
Tabel 3. HasilPengamatanEkstrakUsusIkan Mas
Tes untuk Reagen Hasil Keterangan
Ekstrak Usus Aquades Ekstrak Usus Aquades
Enzim
Tripsin Biuret Orange Ungu Protein Banyak Protein
Benedict Hijau Ada Glukosa
muda Sedikit
Biru muda Tidak ada
Glukosa
Amilum Benedict Hijau Bening Usus mengandung -
Kebiruan banyak gula
pereduksi

2. PencernaanpadaParamecium sp.

Gambar Keterangan
- Gerakan siklosi searah
jarum jam
- Saat diberi yeast
paramaecium bergeran
mendekati substratbdan
memakan molekul kecil

Gambar 1. Paramecium sp.


(DokumentasiKelompok 2, 2015)
3. AktivitasEnzimAmilase

Waktu Suhu 20ºC Suhu 25ºC Suhu 30ºC Suhu 35ºC Suhu 40ºC Suhu 45ºC Suhu 50ºC
(Menit)
Saliva Usus Saliva Usus Saliva Usus Saliva Usus Saliva Usus Saliva Usus Saliva Usus
10 - - - - - - - - - - - + - -
20 - - - - - - + + - - - - -
30 - - - - - + - - - - -

40 - - - - + - - - - -
50 - - - + + - - - -
60 - - - - - - -

70 + - + - - -
80 + - - - -
90 - - -
100 - - -
H. Pembahasan
1. Enzim Pada Pencerna Cyprinus carpio

Padapraktikum kali inisulituntukmendapatkansebuahhasil,


karenasuhukerjanyadibawahsuhu optimum kerjaenzimyakni 30o c. Suhu
yang baikuntukkerjaezimialah 35-40o c. Amylase
dapatdilihatdariperubahanwarna yang terjadi.Amylase terdapat di
mulutdanusus.Tripsinterdapat di usus.
2. Pencernaan Paramaecium
PadaParamecium proses pencernaanmakananterjadipadavakuola
yang berfusidenganlisosom. Proses
pencernaanmakanantersebutmembutuhkanenzimpada pH asam.
Buktibahwa proses pencernaanpadaParamecium terjadipada pH
asamdapatdilihatdariperubahanwarnadaricongo red (dalamteori).
Siklosisvakuolabergeraksearahdenganjarum jam.
3. AktivitasEnzimAmilase
Amilaseakanbekerjasecaramaksimalpadasuhu ±35-40o C,
amilasiakanmengalamititik achromatic dengan factor-
faktortertentuyaknisuhu, pH danbanyaknya amylase. Padasuhukurangdari
35o C kerja amylase tidakakanmaksimal,
akantetapimasihbisamengalamititik achromatic meskipundenganwaktu
yang lama. Padapraktikum yang dilakukan, Saliva
kuranglebihmengalamititik achromatic di menitke
50.Kemudiandilakukanujiberikutnyayakniuji benedict,
untukmengujiadanyakadargulaperoksidapada Saliva tersebut. Dan
hasilnyamenunjukanbahwa Saliva yang digunakandanususIkan Mas
masing-
masingmemilikigulaperoksidayaknidenganditandaidenganberubahnyawar
namenjadiwarnakehijauansetelahditetesi benedict dandipanaskandiatas
Bunsen
I. Jawaban Pertanyaan
1. Pencernaan Cyprinus carpio
a. Mengapapadapercobaan di atasharusmenggunakanususikan yang
masihsegar ?

Jawaban :penggunaanususikan yang masihsegar agar


dapatmenjagaenzim-enzim yang terdapatdalamusustersebutbenar-
benarmasihaktif.

b. Waktumenghaluskanususikan, kitamenggunakanbeberapatetestoluen,
mengapa?

Jawaban : Agar tidakterjadipembusukkanpadaususikan.

c. Ciri- ciriapa yang dapatdikemukakanbahwadalampercobaantersebut di


atasadaenzimamilase, maltosa, (invertosa),
amilumdantripsinpadaususikanmas ?

Jawaban :Adanyaamilasedapatdilihatdarimampudipecahnyaamilum,
halinidapatdiketahuidenganpengujian benedict.
Tripsindapatdiketahuimampumemecahkan protein menjadisenyawa
yang lebihsederhana, sehinggadalampengujian biuret,
sampeltidakmenunjukkanreaksi yang positif.

d. Apapengaruhcairanempeduterhadapminyak ?Mengapa proses


inipentingdalampencernaanlemak ?

Jawaban :Tidakmelakukanpraktikum.

2. Pencernaan pada Paramaecium sp.

a. Bagaimanaterjadinyavakuolamakanan ?

Jawaban :Berawaldarimakananmasukkedalammelaluisitosom
(mulutsel), kemudianbergerakkearahdalamseldanmembentukvakuola.
Vakuolabergerakdarisitofaringkearah posterior.
b. Apakahvakuolamakananitubergerak ?
Jawaban:Iya, vakuolamakanannyabergerakdariarah anterior kearah
posterior kemudiankembalilagikearah anterior.

c. Jikabergerak, kemanaarahdanberapa lama sampaiterjadidefekasi ?


Jawaban :Vakuolabergerakdari anterior ke posterior
dankembalikearahtengahmendekatisitosom. Defekasiberlangsung

−¿
+¿ ¿ 5 detik / ≤ 1 menit.Searah dengan jarum jam.
¿
¿

d. Pencernaanmakananpadavakuolamemerlukanenzimpada PH tertentu.
Apa yang menjadiciribahwaadaperubahanPH ?
Jelaskandenganmelihatwarnapadacongo red?

Jawaban :Ciriadapenambahan PH
dapatdilihatdariperubahanpadawarnacongo red.
Namundalampraktikumkelompok kami tidakmelakukannya

3. Aktivitas Enzim

a. Apakah fungsi enzim amilase dan organ apa saja yang


menghasilkannya ?

Jawaban : Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati


menjadi gula. Dan enzim amilase dalam air liur adalah untuk
mengubah amilum menjadi glukosa dan maltosa. Organ yang
menghasilkan enzim amilase yaitu mulut dan pankreas.

b. Apakah fungsi saliva pada pencernaan makanan ?

Jawaban : melarutkan makanan secara kimia, melembabkan dan


melumasi makanan, mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan
maltosa, sebagai zat buangan, sebagai zat antibakteri dan antibodi.

c. Coba jelaskan urutan hidrolisa amilum ?

Jawaban :

1) Di rongga mulut amilum sudah mulai mengalami pencernaan


oleh enzim ptialin yang terdapat di dalam air liur (saliva).
Amilum yang dicerna di dalam mulut berubah menjadi lebih
halus yang disebut bolus.
2) Bolus ditelan kedalam gaster. Di dalam gaster proses
pencernaan amilum dan ptialin tetap berlangsung.

3) Di dalam lambung tidak ada enzim yang dapat memecah


karbohidrat. Jika makanan yang dimakan hanya terdiri dari
karbohidrat saja maka akan tinggal di dalam gaster selama 2
jam. Lalu diteruskan ke duodenum. Bolus yang merupakan
gumpalan padat sekarang menjadi lebih cair disebut chimus.

4) Di duodenum chimus dicampur dengan sekresi pankreas yang


mengandung enzim amylopepsin.

5) Karbohidrat yang tidak dapat dicerna dialirkan terus ke colon


dan dibantu dengan mikroba yang terdapat di dalam usus
melalui proses fermentasi dan menghasilkan energi untuk
keperluan mikroba tersebut. Fermentasi yang meningkat di
dalam colon menghasilkan banyak gas karbondioksida yang
dikeluarkan dalam bentuk flatus. Sisa karbohidrat yang masih
ada dibuang dalam bentuk tinja.

J. Simpulan

Setelah melakukan pengamatan dan menganalisis hasil pengamatan maka


dapat disimpulkan bahwa pada usus ikan mas (Cyprinus carpio) terdapat
enzim amilase, enzimtripsindanenzim
maltase.Padatesuntukenzimamilasemenggunakanreageniodium,
padaenzimtripsinmenggunakanreagen biuret, danpadaenzim maltase
menggunakanreagen benedict. Dari
reaksiketiganyatidakadahasilatauhasilnyanegatif,
dikarenakansuhukerjanyadibawahsuhu optimum kerjaenzimyaitu 30 ℃ .

Untukpercobaanpadapencernaanparamecium sp, kami


dapatmenyimpulkanbahwavakuolamakananpadaparamecium
spmerupakanalatuntukmelakukan proses
pencernaanmakanankarenaspesiesparamecium spbelummemiliki organ
pencernaankhusus . Dan denganmenggetarkanrambut (silianya)
makaterjadialiran air keluarmasukmulutsel
,saatitulahbersamaandenganmasuknyabahanorganikatauhewanuniseluler .
Sikluspencernaanmakananpadaspesiesiniialah proses masuknyamakanan
(ragi) karenaadanyagerakan yang kemudianmasukkemulutsel , proses
pencernaan , penyerapandanpembuanganzat-
zatsisahasilpencernaanmelaluisitopage.

Sedangkanpadapercobaanaktivitasenzim amylase, tabung yang hanyaberisi


saliva dantabung yang berisi saliva danususdenganrentangwaktudimulai 10
detikdandiakhiridenganwaktu 5 menitpadasuhu 30 ℃ dengan
menggunakan reagent iodium dan benedict hasilnyanegatif.

K. Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Campbell, NA dan JB Reece. 1995. Biology. Jakarta : Erlangga
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.
Gordon, M.S. 1979. Animal Physiology. New York : McMillan Publishing
Co. Ltd
Poedijadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI.
Winarno. 1984. Biokimia. Jakarta : UI-Press.

Anda mungkin juga menyukai