Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ABETO

NIM : 19031121

ANGIOSPERMAE

Angiospermae yang berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup
sedangkan sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan  bahwa
angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji.Serta dilindungi
dengan karpel atau daun buahnya serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan
yang berupa bunga yang disebut juga  Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain
yaitu Magnoliophyta.Sedang ciri utama yang dimiliki angiosperma adalah bakal biji yang
berada didalam megasporofil yang kemudian termodifikasi menjadi daun buah, sehingga
membuat serbuk sari harus menembus jaringan dari daun buah supaya dapat mencapai bakal
biji dan juga membuahi ovum.

Ciri-ciri Angiospermae atau Tumbuhan Biji Tertutup :


1. Memiliki bunga sejati
2. Daun buah yang berdaging tebal
3. Biji yang dilindungi oleh bakal buah
4. Memiliki bentuk serta ukuran yang bervariasi
5. Tubuhnya yang terdiri dari akar, batang, daun serta bunga
6. Akarnya yang memilki bentuk tunggang atau serabut
7. Bentuk tulang danu yang bervariasi atau menyirip, lurus dan menjari
8. Pada umumnya daunnya lebar, tunggal atau majemuk
9. Reproduksinya secara vegetatif dan generatif
10. Bunga mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik
11. Batangnya ada yang mempunyai kambium dan juga ada yang tidak mempunyai
kambium
12. Memiliki pembuluh xilem dan diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal dan
berlendir
13. Habitatnya berupa semak, herba, perdu atau juga pohon
14. Selisih waktu relatif pendek diantara penyerbukandan pembuahan
15. Batang yang bercabang dan tidak bercabang

Untuk struktur tumbuhan angiospermae dapat dibagi beberapa kelompok yaitu :

1. Pertama yaitu adanya mahkota bunga yang menjadi satu perhiasan di bunga selain
kelopaknya. Terdiri dari helaian-helaian yang berukuran relatif besar dan berwarna
mencolok disebut sebagai petal.
2. Kedua yaitu kelopak bunga yang berwarna hijau dan berbentuk menyerupai daun.
Memiliki fungsi untuk melindungi mahkota bunga pada saat masih kuncup.
3. Ketiga yaitu putik yang menjadi alat reproduksi betina pada bunga dan memiliki
peran dalam menghasilkan bakal biji.
4. Keempat yaitu benang sari yang merupakan sebagai alat kelamin jantan pada bunga.
Pada bagian ini tersusun dari tangkai sari dan sebuah kantong kepala sari tempat
serbuk sari dihasilkan.

Siklus Hidup Angiospermae :

Terdapat siklus hidup tumbuhan angiospermae yang terdiri dari:

1. Penyerbukan, dimulai dari penyerbukan dengan jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.

2. Pembelahan, kemudian, bagian inti sel dalam serbuk sari akan membelah menjadi
inti vegetatif, inti generatif satu, dan inti generatif dua.Kemudian serbuk sari akan
berkecambah membuk tabung serbuk sari sebagai jalan menuju kantong embrio.

3. Perjalanan Menuju Kantong Embrio, dilanjutkan inti vegetatif yang berperan


sebagai penunjuk jalan bagi kedua inti generatif sehingga dapat berjalan lebih dulu
menuju kantong embrio.

4. Proses Pembuahan, sesampainya di kantong embrio, maka inti generatif satu akan
membuahi ovum dan membentuk zigot. Sedangkan inti generatif dua akan membuahi
inti kandung lembaga sekunder dengan membentuk endosperma.
5. Perkembangan, zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio calon individu
baru dengan mengambil cadangan makanan yaitu endosperma. Pada
perkembangannya mulai dari embrio, endosperma, dan selaput biji. Kemudian bakal
biji tumbuh menjadi biji dan ovarium menjadi buah.

Klasifikasi angiospermae :
A. Monocotyledonaea
Merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal tidak terbelah atau hanya berkeping
satu. Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri:
1. Akarnya serabut
2. Batang tidak bercabang
3. Tidak berkambium
4. Daunnya melengkung atau sejajar
5. Bunganya berkelipatan 3.

Klasifikasi Monocotyledonae :
1. Ordo Pandanales
Terna perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga
selalu berkelamin tunggal, telunjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya
tersusun dalam karangan bunga berupa tongkol majemuk atau bongkol. Bunga ♂
dengan 1→banyakbenag sari, bunga ♀ dengan bakal buah beruang 1→banyak,
tiap ruang berisi1→banyak bakal biji. Dalam kandung lembaga umumnya terdapat
lebih dari 3 sel antipoda.Buah menyerupai buah keras, biji mempunyai
endosperm.
Klasifikasi pandanales :
a) Suku Pandanaceae ,Semak, perdu, atau pohon dengan batang yang besar dan
tumbuh bercabang –cabang, atau berupa liana dengan batang-batang
memanjat. Pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar
keluar dari bagian batang batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabang
nya. Daun sempit panajang, bangunpita dan tepi berduri kecil-kecil tajam,
duri-duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulang nya, tersusun
dalam garis spiral (spirositch) yang biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal,
telanjang, tersusun sebagai bunga tongkolo yang bersifat majmuk, terdapat
pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelinfung yang besar,
seringkali berwarna. Bunga ♂dengan atau tanpa putik yang rudimeter,
mempunyai banyak benag sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau
panjang, tangkai sari bebas atauberlekatan, kepala sari tegak terdiri  atas 2
ruang sari yang masing-masing dapat terbagi dalam ruang-ruang yang lebih
kecil. Bunga ♀tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi
yang hipogin. Bakal buah menumpang, beruang 1, bebas atau berlekatan
dengan bakal buah didekatnya membentuk kelompok-kelompok bakal buah
dengan kepala putik yang menjadi satu atau tetap terpisah-pisah, duduk
langsung pada bakal buah atau pada putik yang pendek. Buahnya buah batu
atau menyerupai buni,terkumpul menjadi buah ganda. Biji kecil, mempunyai
endosperm berdaging dan lembaga yang kecil.Suku ini mempunyai warga
yang jumlahnya seluruhnya ditaksir antara 20→300 jenis. Terbagi dalam 3
marga terutama tersebar di daerah tropika, di tepi-tepi pantai dan sungai-
sungai tetapi tidak terdapat di Amerika. Contoh: Pandanus tectorius, P.
bidur, P. Furcatus
b) Suku sparganiaceae, Perna air perennial, mempunyai rimpang dan batang
diatas tanah yang sederhana atau bercang-cabang, daun bangun pita panjang ,
kaku atau terkulai, di air tegak atau mengapung, pangkalnya berupih, biasanya
tersusun dalam 2 baris pada pangkal batang. Bunga berkelamin tunggal,
terkumpul dalam bonggol-bongol yang bulat dan terpisah-pisah, bunga ♀ pada
setiap buanga majemuk, tiap bunga mempunyai hiasan bunga yang terdiri dari
3→6 segemen, berupa sisik-sisik tipis seperti membrane yang memanjang,
bunga ♂ dengan 3 benang sari atau lebih, tangkai sari bebas untuk sebagian
berlekatan, kepala sari memanjang, serbuk sari bulat, bunga ♀ dengan bakal
buah yang duduk, tidak bertangkai daun menyempit pada bagian bawahnya,
beruang 1 atau 2, tiap ruang berisi 1 bakal biji. Buahnya buah keras atau buah
batuyang berdesak-desakan dalam suatu pengelompokan, tanpa tangkai buah ,
tidak membuka bila telah masak, biji dengan kulit biji yang tipis, mempunyai
endosperm bertepung dengan lembaga di tengahnya. Contoh: Sparganium
eucarpum, S. simplex  
c) Suku Thyphaceae, Terna air, perenial, dirawah-rawah atau telaga mempunyai
rimpang yang menyerap dan batang-batang sederhana, tinggi dengan bagian
bawah terendam air. Daun sempit,bangun garis atau pita memanjang, agak
tebal seperti spons, biasanya tersusun dalam 2 baris atau merupakan rozet
akar. Bunga berkelamin tunggal dan jumlah besar, tersusun rapat dalam
tongkol yang berbentuk silinder dengan bunga ♂ dibagian atas dan ♀ dibagian
bawah tongkol tadi, kedua bagian tersebut terpisah oleh bagian tongkol yang
terdiri atas 2 sisik-sisik tipis seperti selaput. Bunga ♂ 2→5 benag sari, tangkai
sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara, kepala putik bangun garis.
Bunga ♀ dengan bakal buah beruang 1, yang keatas menyempit menjadi
atangkai putik dengan kepal putik yang sempit seperti pita, pangkal
bertangkai. Buahnya buah kering, akhirnya membuka dengan membelah
mebujur. Biji dengan kulit biji yang bergaris-garis menbujur, endosperm
bertepung, lembga sempit, hampir sepanjang bijinya. Suku ini hanya terdiri
atas 1 marga dengan ± 15 jenis yang tersebar di daerah-daerah beriklim panas
dan beriklim sedang. Contoh: Typha angustifolia.
2. Ordo Spatiflorae
Suku Araceae termasuk ordo Arales (Spathiflorae)  yang merupakan herba
parenial, berizoma atau berumbi, tegak atau memanjat, atau mengapung. Daun
berseling. Bunga seksual atau uniseksual. Contoh Colocasia esculenta dan
Alocasia denudata.
3. Ordo glumiflorae
Tumbuhan ini dikenal juga dengan Poales atau Graminales. Glumiflorae karena
bunganya mempunyai gluma. Gluma merupakan daun pelindung seperti daun
bractea untuk melindungi bunga, tidak berwarna, kering dan relative keras.
Ciri-Ciri glumiflorae adalah :
 Habitus berupa herba parenial
 Kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi.
 Batang dengan posisi yang bermacam-macam ada yang tegak lurus, ada yang
tumbuh serong ke atas, ada yang berbaring atau merayap, kadang-kadang
rimpang di dalam tanah.
 Daun kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar.
 Bunga kecil disebut floret tersusun dalam bulir.
 Perhiasan bunga tidak jelas, kadang-kadang berupa rambut-rambut atau sisik.
 Bunga unisexualis kadang-kadang bisexualis.
 Benang sari biasanya 3, 6 atau lebih.
 Ovarium menumpang (superum), terdiri atas 2-3 karpel.
 Buah caryopsis atau achen.
 Biji dengan endosperm berlimpah dan berbentuk tepung.

Klasifikasi Ordo Glumiflorae adalah :


a. Familia Gramineae, memiliki ciri- ciri :
 Tersebar luas pada setiap daerah yang memiliki curah hujan sedikit.
 Tumbuhan herba annual (tanaman setahun) atau herba perennial (tanaman
tahunan/menahun), tumbuhan ini jarang berkayu kecuali bambu.
 Sistem perakaran berupa akar serabut,
 Ada yang memiliki rhizoma atau tidak.
 Batang calmus (tegak), ascendens atau menjalar. Umumnya batang
berlubang ditengah-tengah, namun ada yang padat.
 Daun tunggal pada tiap buku tersusun 2 baris (phylotaxis ½)
 Memiliki pelepah yang menutupi batang dan saling menutupi atau
berlekatan pada tepinya, pelepah daun datar.
 Memiliki ligula, yaitu alat tambahan yang terdapat pada pertemuan antara
pelepah dengan helaian.
 Karangan bunga dasar adalah spikelet, dapat bertangkai atau duduk. Tiap
spikelet terdiri dari satu atau lebih floret dengan bractea yang kaku.
 Jika bunganya bisexual, maka terdiri dari periantum yang sangat
mereduksi dan termodifikasi yang terdiri dari 3 lodicula pada Bambuseae.
 Stamen biasanya 3 dalam satu lingkaran atau 6 dalam 2 lingkaran.
 Ovarium menumpang dengan 1 ruang, carpella 3, bakal biji 1.
Contoh spesies ini adalah Oryza sativa (padi), Bambusa blumeana (buluh
duri), Andropagon citratus (serai dapur), Dendrocalamus asper (bambu
betung), Zea mays (jagung), Imperata cylindrica (alang-alang), Saccharum
officinarum (tebu).
b. Familia Cyperaceae, memiliki ciri-ciri :
 Habitus herba perennial atau jarang annual.
 Banyak terdapat pada rawa, payau, atau tepi air.
 Memiliki akar serabut yang keluar dari rhizoma yang menjalar dan sangat
pendek atau memanjang yang jarang menyerupai tuber.
 Batang biasanya padat, umumnya bersegi tiga, biasanya tidak bercabang
dibawah karangan bunga.
 Daun merupakan berkas pada pangkal batang (roset akar). Daun tanpa
ligula.
 Bunga sangat kecil disokong oleh bractea yang kaku seperti sekam.
 Bunga bisexual atau ada yang unisexual.
 Memiliki periantum berupa bulu-bulu yang keras atau sisik.
 Stamen hypogynous 1-6 dan biasanya 3 (pada bunga biseksual)
 Ovarium superus, 1 ruang, bakal biji tunggal.
 Buah seperti nut, tidak pecah, biji dengan albumen.
Contohnya Cyperus compressus (teki gedeh), Cyperus rotundus (teki), Scirpus
mucronatus (gulma sawah).

Anda mungkin juga menyukai