0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Teori sel mulai dikembangkan pada abad ke-17, dimulai dari penemuan sel pada gabus oleh Robert Hooke, hingga penemuan organel-organel utama sel seperti nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Pada abad ke-19, teori sel semakin terbentuk dengan ditemukannya bahwa semua organisme, baik tumbuhan maupun hewan terdiri atas sel-sel. Pada abad ke-20, perkembangan mikroskop memungkinkan
Teori sel mulai dikembangkan pada abad ke-17, dimulai dari penemuan sel pada gabus oleh Robert Hooke, hingga penemuan organel-organel utama sel seperti nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Pada abad ke-19, teori sel semakin terbentuk dengan ditemukannya bahwa semua organisme, baik tumbuhan maupun hewan terdiri atas sel-sel. Pada abad ke-20, perkembangan mikroskop memungkinkan
Teori sel mulai dikembangkan pada abad ke-17, dimulai dari penemuan sel pada gabus oleh Robert Hooke, hingga penemuan organel-organel utama sel seperti nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Pada abad ke-19, teori sel semakin terbentuk dengan ditemukannya bahwa semua organisme, baik tumbuhan maupun hewan terdiri atas sel-sel. Pada abad ke-20, perkembangan mikroskop memungkinkan
Teori sel gabus, dimana ia menyatakan bahwa jaringan pada gabus terdapat sel-sel yg berbentuk seperti kamar.
2. Matthias Jacob Schleiden (1838)
Menurut Schleiden, semua tumbuhan tersusun atas sel-sel. Beliau juga mengatakan bahwasanya sel merupakan unit struktural dan fisiologi pada makhluk hidup
3. Theodor Schwann (1839)
Menurut Schwann semua hewan tersusun atas sel-sel. Semua makhluk hidup tersusun atas sel- sel dan produk-produk sel.
4. Max Schultze (1825 - 1874)
penemu protoplasma, ia menyatakan bahwa protoplasma merupakan sturktur dasar organisme dan merupakan bagian penting dari sel.
5. Rudolf virchow (1855)
Meneliti amoeba dan melengkapi rumusan teori tersebut dengan temuannya bahwa setiap sel berasal dari sel - sel yang telah ada sebelumnya (omnis cellula ex cellula).
6. Felix dujardin (1835)
penemu sitoplasma, ia menyatakan bahwa bagian terpenting dari sebuah sel hidup adalah cairan yg selalu terdapat di dalam sel hidup tersebut.
7. Antoni van Leeuwenhoek (1600)
merupakan penemu mikroskop satu lensa yang dapat melihat objek dengan perbesaran seratus kali hingga dua ratus kali dari ukuran aslinya dan menjadi orang pertama yang dapat melihat kehidupan mikroskopis. (penemu mikroskop untuk melihat sel)
8. Robert Brown pada tahun (1831)
merupakan orang yang pertama kali yang menyatakan bahwasanya nukleus merupakan bagian dari makhluk hidup
9. Johannes Purkinje (1839)
menemukan istilah protoplasma atau bahan pertama. Purkinje meyakini bahwa kunci untuk mempelajari sel terletak di dalam protoplasma.
10. Hanstein (1880)
menyatakan sel merupakan kantong yang berisi organel
11. Eduard Strasburger dan August Weismann (1855)
Keduanya menyimpulkan bahwa faktor-faktor hereditas berasal dari dalam nukleus. 12. Ernst Ruska (1931) penemu mikroskop TEM sehingga dapat melihat sel lebih jelas
13. Watson dan Crick (1953)
Teori Sel menutut Watson dan Crick adalah sel merupakan kesatuan hereditas
14. Lynn Margulis (1981)
teorinya menjelaskan bahwa organel sel seperti mitokondria dan kloroplas dulunya bakteri independen diterima luas setelah itu dibuktikan dengan bukti-bukti genetic
15. Edmund B Wilson (1983)
Menyatakan Bahwa Sel sebagai kesatuan hereditas (penurunan sifat). Artinya sifat keturunan terdapat pada kromosom, dan kromosom terdapat di dalam inti sel. Inti sel pada sel kelamin adalah spermatozoa dan ovum.
16. Rene Dutrochet (1987)
Menyatakan Bahwa Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Ia menyatakan bahwa suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila ada pertambahan volume tubuh. Penambahan volume tubuh tersebut disebabkan karena pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel.
17. Francois Vincent Raspail (1825)
Menurut Raspail setiap sel yang ada pasti berasal dari sel sebelumnya
18. Alexander Braun (1845)
Braun menyatakan bahwa sel adalah unit dasar kehidupan
19. Menurut Felix Fontana (1781)
Felix Fontana merupakan orang pertama yang menemukan adanya nukleus (inti sel) di dalam sel hewan. Menurut beliau sel terdiri dari nukelus dan nukleolus (anak inti)
20. Rudolf von Klliker (1862)
Von Kolliker mengenalkan istilah sitoplasma yang berarti material (bahan-bahan) di dalam sel yang terpisah dari nukleus.