Anda di halaman 1dari 2

M.

Ali Ridho
F3/15

SITOLOGI DAN SEL

Sitologi adalah ilmu yang mempelajari sel. Ini juga biasa dikenal sebagai tes laboratorium
untuk menentukan kelainan pada sel di area tubuh tertentu.Dalam biologi, sitologi dikenal
dengan nama biologi sel. Sel didefinisikan sebagai unit dasar kehidupan oleh Robert Remak
(1815-1865) pada tahun 1830, yang akan menentukan postulat pertama Teori Sel.

Sejarah Penemuan Sel

Hasil kerja Hooke telah menarik minat Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) untuk
mempelajari lebih dalam tentang rahasia kehidupan terkecil di muka bumi. Ia merancang
mikroskop kecil berlensa tunggal untuk memuluskan niatannya. Mikroskop tersebut ia
gunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Dari pengamatan yang dilakukannya,
Antonie menemukan adanya organisme yang bergerak-gerak dalam air yang diamatinya itu.
Organisme tersebut kemudian dinamai dengan istilah bakteri. Karena pengamatan tersebut
Antonie van Leeuwenhoek dianggap sebagai orang pertama yang menemukan sel hidup
dalam sejarah penemuan sel.

Perkembangan Teori dalam Sejarah Penemuan Sel

Dari penelitian yang dilakukan Robert Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek, sejarah
penemuan sel dilanjut dengan perkembangan teori dan penemuan-penemuan baru. Beberapa
ahli yang mendalami teori sel tersebut misalnya Schleiden (1804–1881), Theodor Schwan
(1810–1882), Max Schultze (1825–1874), Rudolph Virchow (1821–1902), Robert Brown
(1812), Felix Durjadin (1835), dan Johanes Purkinye (1787–1869)

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Pada tahun 1829, Jacob Schleiden melakukan penelitian dan pengamatan terhadap
mikroskopis sel tumbuhan, sementara secara hampir bersamaan Theodor Schwan juga
melakukan pengamatan serupa dengan objek yang diamati berupa sel hewan. Dari
pengamatan tersebut, keduanya menari teori bahwa “sel merupakan kesatuan atau unit
struktural mahluk hidup”. Secara lebih jelas, teori tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Setiap makhluk hidup terdiri dari sel.


2. Sel adalah unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3. Organisme bersel satu terdiri dari satu sel (uniseluler), organisme yang tersusun lebih dari satu sel
disebut organisme bersel banyak (multiseluler)
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Penelitian mendalam tentang sel dilanjutkan oleh Max Schultze di tahun 1845. Penelitian
yang membuka babak baru dalam sejarah penemuan sel tersebut menghasilkan teori bahwa
dalam sel terdapat bagian bernama protoplasma. Protoplasma adalah dasar fisik kehidupan
yang bukan hanya bagian struktural sel, melainkan juga sebagai tempat berlangsung reaksi-
reaksi biokimia kehidupan. Berdasar hasil penelitian inilah Schultze mengemukakan teori
bahwa sel adalah kesatuan fungsional kehidupan.

c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Pada tahun-tahun berikutnya, Rudolph Virchow juga melakukan penelitian mendalam


terhadap ilmu sel. Dari penelitian tersebut ia mengemukakan teori omnis cellula ex cellulae
yang artinya semua sel berasal dari sel sebelumnya. Dari teori tersebut, sejarah penemuan sel
mengungkap kenyataan baru bahwa sel adalah unit pertumbuhan makhluk hidup.

d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup

Kemajuan IPTEK telah mendorong penemuan unit-unit hereditas yang ada dalam inti cell
atau nukleus. Unit hereditas dalam sel yang disebut kromosom itu adalah unit pembawa sifat
bagi perkembangbiakan sel. Melalui penelitian beberapa orang berikut ini teori sel adalah
unit hereditas mahluk hidup menjadi kian berkembang.

1. Robert Brown (1812). Ahli biologi Skotlandia ini menemukan sebuah benda terapung berukuran
kecil di dalam cairan sel. Benda tersebut dianggapnya sebagai inti sel atau nukleus.
2. Felix Durjadin (1835). Ahli biologi Belanda ini menemukan adanya cairan sel yang terdapat di
dalam membran sel. Cairan tersebut kini kita kenal dengan istilah protoplasma.
3. Johanes Purkinye (1787–1869). Ahli biologi yang menjadi orang pertama pengaju istilah
protoplasma

Anda mungkin juga menyukai