Anda di halaman 1dari 3

Nama : NADIA S.

LITILOLY
Kelas : XI MIA-1

Teori Tentang Sel


Dengan adanya perkembangan penemuan sel, hal itu telah mendorong
berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian muncul teori-teori
tentang sel. Berikut ini adalah beberapa teori tentang sel yang perlu dipahami.
 Sel Adalah Kesatuan Atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Teori tersebut dikemukakan oleh seseorang yang bernama Jacob Schleiden
sekitar tahun 1804 sampai 1881 dan juga Theodor Schwann sekitar tahun 1810
hingga 1882. Pada tahun 1839 Schleiden seorang ahli botani asal Jerman ini
mengadakan sebuah pengamatan mikroskopis pada sel tumbuhan. Di waktu
yang bersamaan, Theodor Schwann juga melakukan pengamatan pada sel
hewan.
Dari hasil pengamatan keduanya, menarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:
a. Setiap makhluk hidup terdiri dari beberapa sel.
b. Sel adalah unit struktural yang paling kecil pada makhluk hidup.
c. Organisme bersel satu terdiri dari satu sel saja. Sedangkan Organisme yang
terdiri dari lebih dari satu sel disebut dengan organisme bersel banyak.

 Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup


Max Schultze (1825-1874) mengatakan bahwa protoplasma adalah dasar fisik
dari sebuah kehidupan. Protoplasma tidak hanya bagian dari sel secara
struktural saja, namun juga termasuk bagian penting sel yang berperan sebagai
tempat berlangsungnya reaksi kimia kehidupan. Karena adanya pernyataan
tersebut, kemudian muncul teori sel yang menjelaskan bahwa sel adalah
kesatuan fungsional kehidupan.

 Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup


Di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong penemuan sejumlah
unit penurunan sifat yang ada di dalam nukleus yaitu kromosom. Dalam
kromosom terdapat sebuah gen yang merupakan unit pembawa sifat tersebut.
Melalui penemuan tersebut, kemudian muncul teori bahwa sel adalah unit
hereditas makhluk hidup. Berikut ini adalah beberapa penemuan yang
mendukung perkembangan dari teori sel, antara lain:
a. Robert Brown (1812), seorang ahli Biolog asal Skotlandia, menemukan
sebuH benda kecil yang terapung di dalam cairan sel yang disebut dengan
nukleus.
b. Felix Durjadin (1835), menganggap bahwa bagian yang paling penting dari
sebuah sel adalah cairan sel yang disebut sebagai protoplasma.
c. Johannes Purkinje (1787-1869), Ia adalah orang pertama yang mengajukan
istilah protoplasma yang digunakan sebagai nama bahan embrional sel telur.

Penemu Sel dan Konsep Sel


Sel tentu saja tidak semuanya bisa disamakan dengan batu bata. Dimana sel
sebenarnya lebih dari batu bata terhadap sebuah rumah. Bisa dikatakan bahwa sel
bisa hidup secara terpisah dari sel-sel lainnya. Misalnya saja bakteri yang
merupakan organisme uniseluler. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisme,
pada dasarnya bisa dilakukan oleh sel. Ada banyak sekali organel sel yang
mempunyai fungsi khusus seperti halnya fungsi organ yang ada di dalam tubuh
manusia.
Perkembangan Konsep Sel
Konsep sel mulai berkembang dan dipelajari oleh Robert Hooke pada tahun 1665
hingga tahun 1836 oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden. Kemudian
mereka mengatakan bahwa sel sebagai sebuah unit struktural dan fungsional
terkecil dari makhluk hidup.
1. Robert Hooke
Robert Hooke merupakan seseorang yang pertama kali mengamati sel di
tahun 1665. Sel yang Ia amati berasal dari sayatan tipis sebuah gabus dan
dilihat dari sebuah mikroskop. Hooke menemukan sayatan tipis gabus itu
memiliki bentuk berongga dan bersegi enam.
2. Teori Terbaru
Teori yang diungkapkan oleh Hooke kemudian dilanjutkan oleh Matthias
Schleiden dan juga Theodor Schwann di tahun 1836. Kemudian dari teori
tersebut membuktikan bahwa sel bukanlah sebuah rongga kosong tapi justru
berisi protoplasma yang berguna mendukung semua kegiatan makhluk hidup.
Dari pengamatan dan penelitian yang mereka lakukan, dapat disimpulkan
bahwa sebuah teori sel bahwa makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Teori
tersebut berkembang lagi dengan pendapat baru yaitu setiap sel berasal dari
sel lain. Lalu sel adalah unit struktural dan fungsional yang paling kecil dari
makhluk hidup.
3. Sel Sebagai Unit Struktural
Sebagai sebuah unit struktural yang paling kecil, sel adalah bagian terkecil
yang bisa berdiri sendiri-sendiri. Itu artinya, tidak ada lagi bagian yang lebih
kecil daripada sel yang bisa dikatakan sebagai salah satu unit makhluk hidup.
Oleh sebab itu, sel adalah penyusun dasar tubuh suatu makhluk hidup.
4. Sel Sebagai Unit Hereditas san Fungsionalitas
Semua aktivitas makhluk hidup pada dasarnya terjadi di tingkat sel. Sel
adalah respirasi, sintesis, respon, transportasi, reproduksi, dan masih banyak
aktivitas lain dari makhluk hidup. Oleh sebab itu, sel sebagai salah satu unit
yang fungsional terkecil berarti bahwa semua aktivitas makhluk hidup
dilakukan pada tingkat sel. Sedangkan sebagai unit hereditas, bermakna
bahwa semua sifat sel bisa diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

Secara umum, sel mempunyai dua jenis, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1.Sel Prokariotik
Jenis sel prokariotik memiliki ciri khas yaitu tidak mempunyai membran inti.
Sedangkan sel eukariotik mempunyai membran inti. DNA dari sel prokariotik
mempunyai bentuk sirkuler dan juga mempunyai DNA sirkuler lain yang disebut
dengan plasmid. Lalu, persamaan apa yang ada di antara keduanya? Jadi, sel
prokariotik dan sel eukariotik sama-sama mempunyai membran plasma, ribosom,
dan sitoplasma. Meski kelihatannya sederhana, semua kegiatan kehidupan bisa
dilakukan oleh sel prokariot. Pada sel prokariotik, kegiatan sel terjadi pada membran
sel dan sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik mempunyai aktivitas yang lebih
rumit.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik memiliki sifat yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel
prokariotik. Dimana sel eukariotik terdiri dari tiga bagian besar yaitu sitoplasma,
membran sel, dan inti sel.

Teori Sel Menurut Para Ahli


Dalam perkembangannya, teori sel memang terus mengalami perkembangan dari
berbagai ilmuwan yang berupaya untuk menemukan kajian teori sel. Berikut ini
adalah beberapa penjelasan singkat untuk memahami teori sel dari beberapa ahli:
1. Teori Sel Schleiden
Di dalam teorinya, Scheilden mengungkapkan bahwa teori sel merupakan setiap
bentuk dari makhluk hidup. Termasuk juga tumbuhan yang terdiri dari sel-sel.
Ungkapan Schleiden tersebut kemudian didukung oleh Theodor Schwann yang juga
mengatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari sel-sel. Dengan adanya
dukungan tersebut, keduanya akhirnya merumuskan sebuah teori sel. Menurut
pendapat keduanya, sel merupakan suatu satuan terkecil dari kehidupan atau
makhluk hidup itu sendiri.
2. Teori Sel Max Schultze
Di dalam teorinya, Max Schultze mengungkapkan bahwa sel merupakan suatu
bentuk unit fungsional terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sebuah sel akan terjadi
bentuk kerjasama antara jaringan dan juga organel sel dengan baik. Sehingga
proses tersebut bisa membantu makhluk hidup untuk melakukan aktivitas dengan
baik.
3. Teori Sel Rudolf Virchow
Teori sel yang terakhir adalah teori sel Rudolf Virchow. Di dalam teori ini Ia
mengungkapkan bahwa sel adalah sebuah unit pertumbuhan yang paling kecil dari
makhluk hidup. Itu artinya, setiap makhluk hidup yang ada didalamnya mempunyai
sel yang nantinya akan tumbuh dan juga berkembang dari kecil menjadi sebuah
organisme yang lebih besar dan memiliki fungsi. Teori tersebut dikenal dengan
nama “Omne Cellula e Cellula” yang artinya yaitu setiap sel berasal dari sel yang
sebelumnya sudah ada dan akan terus bertumbuh.

Anda mungkin juga menyukai