Anda di halaman 1dari 8

Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Sebagai unit struktural berarti
setiap mahlulk hidup tersusun dari sel atau sel-sel. Sebagai unit fungsional berarti semua fungsi-fungsi
kehidupan berlangsung di dalam sel. Ukuran sel penyusun tubuh makhluk hidup bervariasi. Ukuran
sel mencerminkan fungsi yang dilakukan oleh sel tersebut, misalnya sel syaraf menjulur, panjang dan
halus, berfungsi mengirimkan impuls syaraf dari permukaan tubuh kita ke otak. Sel darah putih dapat
bergerak dengan cepat dan berubah bentuk karena berfungsi membunuh kuman penyakit yang masuk
ke dalam tubuh.
Beberapa sel batang tumbuhan, berbentuk panjang dan memiliki saluran atau lubang di tengahnya,
yang berfungsi mengangkut air dan zat makanan di dalam tubuh tumbuhan seperti sel xilem dan sel
floem. Berbagai teori tentang sel yang dikemukan oleh para ilmuwan membuat kita menyadari bahwa
kehidupan kita merupakan kerjasama antar sel yang sangat teratur. Teori tentang sel, ilmuan yang
mempelajari sel, dan struktur sel akan dijelaskan berkut ini:
A. Teori Tentang Sel
Istilah sel berasal dari kata “cellula” dari bahasa Latin yang berarti ruang kosong. Susunan atau bentuk
sel pertama kali dilihat oleh Robert Hooke (1635 – 1703) dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Pengertian sel berkembang sejalan dengan diketemukannya mikroskop oleh Antonio van Leuwenhoek
(1632 – 1723). Beberapa ilmuwan yang mengemukakan teori sel yaitu:
1. Felix Durjadin (1825) yang semula menyebut sel hewan sebagai sarcode, mengemukakan
bahwa bagian sel yang terpenting adalah cairan di dalam sel, yang kemudian disebut
protoplasma.
2. Johannes Purkinye (1787 – 1869) menyebutkan bahwa cairan di dalam sel hidup yang
merupakan bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma.
3. Robert Brown (1831) menemukan inti sel (nukleus) sebagai struktur penting dari sel hidup.
4. Mathias Jacob Schleiden (ahli botani) dan Schwan (ahli zoologi) dari Jerman pada tahun 1939
menyatakan bahwa semua organisme tersusun dari bagian penting yang disebut sel.
5. Rudolf Virchow (1855) menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk
hidup. Semua sel berasal dari sel juga (omne cellulae e cellulae).
6. Max Schultze (1825-1874) mengatakan bahwa sel adalah massa protoplasma yang
mengandung nukleus, sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
https://edu.elizato.com/sel-sebagai-unit-struktural-dan/

Sel adalah unit terkecil dalam organisasi kehidupan. Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai
100 µm sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sel terdiri atas protoplasma
yaitu inti sel yang terbungkus oleh membran sel. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya
sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan
reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
1. Sel Sebagai Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Pada tahun 1839 seorang ahli botani berkembangsaan Jerman bernama Jacob Schleiden mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan seorang ahli fiologi
Jerman bernama Theodor Schwann melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Berdasarkan hasil
pengamatan mereka, diambil kesimpulan bahwa:
1. Tiap makhluk hidup terdiri dari sel
2. Sel merupakan unit struktural terkecil dari makhluk hidup
3. Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu
sel disebut organisme bersel banyak.
2. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze seorang ahli anatomis mikroskopis berkebangsaaan Jerman menyatakan bahwa
protoplasma merupakan dasar fisik kehiduoan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi
juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsungnya raksi – raksi kimia kehidupan.
https://materikimia.com/rangkuman-sel-sebagai-unit-struktural-dan-fungsional-kehidupan-kelas-7/
 Definisi Sel & Sejarahnya
Sel adalah satuan unit terkecil makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun bagian-bagian
tubuh. Sel pertama kali diobservasi dan diidentifikasi oleh fisikawan Inggris bernama Robert
Hook pada tahun 1665. Kemudian, dua ilmuwan Jerman – Schwann dan Schleiden mengemukakan
prinsip dasar baru sel pada tahun 1893. Teori mengenai sel terdiri dari 3 prinsip berikut:
1. Semua makhluk hidup tersusun dari satu sel atau lebih
2. Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi pada makhluk hidup
3. Sel-sel lainnya berasal dari proses penggandaan (replikasi) sel yang telah ada sebelumnya

Tipe-Tipe Sel
Sel dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu eukariot dan prokariot. Tipe sel eukariot merupakan sel
yang memiliki inti sel (nukleus). Sementara prokariot dikenal sebagai sel yang tidak memiliki
nukleus. Berikut ini adalah karakteristik lainnya dari kedua tipe sel yang perlu RG Squad tahu!
 Sel Eukariot

Sel Eukariot (sumber: www.kompasiana.com)


Tipe sel satu ini merupakan sel yang paling kompleks jika dibandingkan dengan sel prokariot. Sel
eukariot memiliki membran yang mengikat nukleus dengan organel sel lainnya di dalam sel. Organel
sel yang saling terikat satu sama lain membentuk suatu sistem selular yang fungsional. Berikut ini
adalah beberapa karakteristik dari sel eukariot;
 Ukuran sel berkisar antara 10 – 100 mikron
 Struktur sel yang kompleks (organel sel) dan multiselular
 Reproduksi secara mitosis (sel tubuh) maupun meiosis (sel kelamin)
 Dapat bersifat autotrof atau heterotrof
 Sel Prokariot

Sel Prokariot (sumber: www.shmoop.com)


Sel prokariot adalah organisme pertama yang hidup di bumi. Organisme yang termasuk dalam tipe sel
ini antara lain archaebacteria/eubacteria dan blue green algae. Karakteristik umum dari sel prokariot
ialah sebagai berikut;
 Ukuran sel berkisar antara 1 – 10 mikron
 Uniselular yang membentuk koloni/filamen
 Bentuk sel terdiri dari bulat, batang, dan datar
 Ada yang bersifat autotrof (fotosintesis) dan heterotrof
 Reproduksi secara aseksual: pembelahan biner, transformasi, konjugasi, dan transduksi
 Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan
Menurutmu, apakah tipe sel dari sel hewan dan tumbuhan? Jika melihat dari struktur selnya, sel hewan
dan tumbuhan merupakan tipe sel eukariot. Mari kita pelajari perbedaan struktur kedua jenis sel
dari ilustrasi di bawah ini:
Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan (sumber: www.thinglink.com)

https://blog.ruangguru.com/mengenal-definisi-sel-pada-makhluk-hidup

Komposisi Kimia Sel


Squad, tahukah kamu, ternyata ada 2 jenis komponen kimiawi dalam sebuah sel, lho! Komponen
tersebut adalah komponen organik dan komponen anorganik. Wah, ada banyak nih kayaknya?
Hehehe emang banyak, Squad. Tapi gak usah khawatir! Akan dibahas satu-satu ya. Apa saja sih yang
menyusun baik komponen organik dan komponen anorganik tersebut?

Komponen Organik
Sesuai dengan gambar di atas, komponen organik terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan asam
nukleat. Kira-kira, masing-masing dari mereka perannya seperti apa, ya? Yuk, simak penjelasannya di
bawah ini!
Karbohidrat
Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie,
nasi, atau kentang, kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat
sendiri terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat
berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi.
Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1
gugus gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula). Jangan sampai
lupa, ya!
Baca Juga: Cara Termudah untuk Sehat Hari Ini
Protein
Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan?
Tapi dalam konteks ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan
berperan sebagai salah satu penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan
mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional,
yaitu enzim.
Lemak
Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol.
Lemak berfungsi sebagai komponen utama penyusun membran plasma.
Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA
dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah,
jadi ini dia nih, yang berperan di balik proses pewarisan sifat kita!
Komponen Anorganik
Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen
anorganik, ya! Masih ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan
mineral. Kuy, kita bahas satu persatu!
Air

Air (Sumber: Shutter Stock)


Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang
komposisinya paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik
serta mempercepat reaksi biologi dalam sel.
Vitamin
Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam
sel. Macam-macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari
masing-masing vitamin tersebut?
Mineral
Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel ,
pengatur kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral!
https://blog.ruangguru.com/apa-saja-komponen-kimiawi-dalam-sebuah-sel

Komponen Kimia Sel


2 years 'ago'
Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan
berbagai senyawa atau unsur organik. Berikut akan diuraikan tentang komponen kimia sel.
1. Karbohidrat
Karbohidrat disusun oleh unsur karbon, hidrogen, dan oksigen (CH2O)n. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh. Karbohidrat dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana. Sifat dan cirinya adalah rasanya manis, dapat larut dalam
air, dan dapat dikristalkan. Monosakarida terbagi menjadi pentosa dan heksosa. Contoh pentosa, antara
lain ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa. Adapun heksosa, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
b. Disakarida
Disakarida merupakan golongan karbohidrat yang terdiri atas dua monosakarida. Disakarida memiliki
sifat rasanya manis, larut dalam air, dan dapat dikristalkan. Maltosa, Sukrosa, dan laktosa merupakan
contoh disakarida.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang panjang. Rasanya tidak
manis, tidak dapat dikristalkan, dan tidak larut dalam air. Jika larut maka akan membentuk koloid
karena ukuran molekulnya yang besar. Contoh polisakarida seperti glikogen, selulosa, tepung, dan
kitin. Glikogen digunakan sebagai cadangan energi pada sel hewan. Selulosa merupakan penyusun
dinding sel tumbuhan dan kitin sebagai pembentuk rangka eksternal pada serangga dan krutasea.
2. Protein
Semua protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein merupakan
polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino
sebagai unit dasar penyusun protein. Asam amino sifatnya larut dalam air, dapat dikristalkan,
mempunyai titik didih yang tinggi, dan dapat bersifat asam ataupun basa.
Protein dapat berperan sebagai penyusun membran sel ketika bergabung dengan lemak yang disebut
lipoprotein. Selain itu, penyusun rambut, kulit, dan kuku (keratin), pengantar pesan kimiawi (hormon),
pengangkut oksigen dalam darah (hemoglobin), dan membantu dalam reaksi kimia (enzim).

3. Lemak
Lemak disusun oleh satu molekul gliserol yang merupakan gabungan dari tiga molekul asam lemak.
Lemak merupakan gabungan dari tiga molekul asam lemak. Lemak merupakan senyawa biokimia
dalam tubuh yang kaya akan hidrokarbon (CH2). Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air, namun
larut pada pelarut organik, densitas atau kerapatannya lebih rendah dari air, memiliki viskositas atau
kekentalan yang tinggi, dan berminyak. Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steorid, dan lilin
(wax). Steorid meliputi kolesterol dan hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen dan progesteron.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida yang terdiri atas DNA (Deoxyribonucleic acid) dan RNA
(Ribonucleic acid). Asam nukleat bertindak sebagai penyimpan informasi pada sel, layaknya harddisk
pada sebuah komputer. Asam nukleat terdiri atas nukleotida-nukleotida, seperti fosfat, gula pentosa,
dan basa nitrogen dari golongan purin dan primidin. DNA berperan penting dalam pembentukan gen
pada kromosom. Adapun RNA berperan penting dalam sintesin protein.
5. Vitamin dan Mineral
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah kecil di dalam tubuh. Peran vitamin adalah sebagai pembentuk
koenzim dan penghancur radikal bebas. Sebagaian besar vitamin mungkin telah Anda kenal, misalnya
vitamin A, C, D, E, B1, B12, dan K.
Mineral di dalam tubuh terbagi atas makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah banyak. Ion makronutrien, diantaranya N, P, S, K,Ca, Na, Cl, Mg, dan Fe. Adapun
mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit sekali. Contoh ion mikronutrien adalah Mn, Cu,
I, Co, Zn, Bo, dan F.
6. Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi sel. Air memiliki fungsi di antaranya sebagai
berikut.
 Mengangkut makanan dari luar sel ke dalam sel.
 Mengangkut sisa metabolisme dari dalam sel ke luar tubuh.
 Medium berbagai reaksi kimia di dalam sel.
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/7756/Komponen-Kimia-Sel

Anda mungkin juga menyukai