Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktural berbeda, yaitu sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran
inti dan sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti. Hanya bakteri yang
memiliki sel prokariotik. Protista, tumbuhan, jamur, hewan semua mempunyai
sel eukariotik (Yudhistira, 2010).
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing (Handayani, 2008).
Setiap organisme atau makhluk hdiup memilki bentuk yang brbeda-bea,
agar tetap hidup, semua organisme harus melakukan berbagai proses, yaitu
bereproduksi, makan, bernapas, tumbuh, melakukan ekskresi, bergerak, dan peka
terhadap rangsangan. Semua makhluk hdiup tersusun atas sel, Sel adalahunit
struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa
fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hdiup (Pujiyanto, 2012).
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hamper serupa
untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oelh masing-masing
golongan besar organisme. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja
sama dalam organisasi (Kurniawati, 2012).
Berdasarkan beberapa hal yang melatarbelakangi Praktikum ini adalah
melihat Bentuk-bentuk sel, bagian sel hidup dan sel mati, jenis-jenis sel, fungsi
organel-organel sel, serta klasifikasi bahan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum bentuk serta bagian Sel Hidup dan Sel Mati,
yaitu:
1. Untuk melihat dan mengamati beberapa macam bentuk sel.
2. Untuk melihat dan mengamati bagian-bagian sel hidup dan sel mati.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum bentuk serta bagian Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu:
1. Manfaat Umum
Manfaat praktikum bentuk serta bagian Sel Hidup secara umum yaitu
mahasiswa dapat mengetahu macam-macam bentuk dan Sel pada tumbuhan
serta mengetahu bagian-bagian Sel Hidup dan Sel Mati yang terletak pada
tumbuhan. Sebagai referensi untuk mebedakan antara Sel Hidup dan Sel Mati.
2. Manfaat bagi Kesehatan Mayarakat
Manfaat praktikum bentuk serta bagian Sel Hidup dan Sel Mati dalam
ilmu Kesehatan Masyarakat yaitu mampu mengidentifikasi secara umum
penyakit yang terdapat pada tumbuhan. Sebagai refrensi untuk mengetahui
berbagai jenis Sel Hidup dan Sel Mati dalam hal pencegahan ( Preventif ).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Sel
Beberapa saintis turut memberi memberikan kontribusi terhadap konsep
sel. Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) dikenal sebagai orang pertama yang
mebuat dan menggunakan mikroskop untuk mempelajari berbagai objek biologi.
Leeuwenhoek dapat melihat benda-benda mikroskopis yang bergerak didalam air
kolam. Leeuwenhoek dapat mempelajari darah, semen (cairan sperma), feses,
dan email gigi (Sudjadi, dkk,. 2007).
Istilah sel pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke (1635-1703),
setelah ia mempelajari sayatan tipis gabung yang berasal dari kayu pohon yang
diamati dibawah mikroskop. Robert Hooke melihat suatu massa persegi
menyerupai kamar sehingga Robert Hooke menyebutnya dengan istilah cellula
yang artinya kamar (Sudjadi, dkk,. 2007).
Seorang ilmuwan prancis yang bernama Felix Dujardin meneliti bahwa
sel-sel tersebut terusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal
dengan istilah Sitoplasma (Karmana, 2008).
Tiga tahun kemudian, Matthias schleiden, seorang ahli botani berasal dari
jerman melakukan pengamatan secara mikrokopis terhadap tumbuhan dan
ditemukanlah Sel. Theodor Schwan seorang ahlizoologi jerman yang
menemukan bahwa hewan pun tersusun atas Sel. Kesimpulan dari hasil
penemuan Schleiden dan Schwan (1810-1822) adalah sel merupakan komponen
dasar semua makhluk hidup (Karmana, 2008).
Rudolf Virchow berpendapat bahwa sel berasal dari sel sebelumnya.
Berdasarkan jumlah sel makhluk hidup digolongkan menjadi makhluk hidup
Uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk hidup Multiseluler (bersel banyak).
Berdasarkan keadaan inti sel , dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik (Karmana, 2008).
A. Pengertian Sel
1. Sel
Menurut Max schulze, sel merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup, dimana sel mengatur fungsi-fungsi pada makhluk hidup. Rudolf
Virchow menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dri pertumbuhan sel
sebelumnya “omne cellulae a cellulae“. Menurut M. Scheilden dan
Theodore Schwan, sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup,
semua makhluk hidup tersusun atas sel. Dari pernyataan-pernyataan berikut
tersebut bias disimpulkan bahwa sel merupakan satuan terkecil makhluk
hidup yang dapat melaksanakan kehidupan dan merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup (Priadi, 2009).
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk
hidup yang secara indenpenden mampu melakukan metabolism, reproduksi,
dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu
sendiri. Sel terkecil yang dikenal manusi ialah bakteri mycroplasma dengan
diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang
bias dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi.
Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001-
0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Robert g Hooke
pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia
mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon) dengan mikroskop yang
memiliki perbesaran 30 kali. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi
yang disebut biologi sel (Subandi, 2008).
2. Sel Hidup
1. Komponen
Sel hidup terdiri dari beberapa komponen diantaranya, membran
sel, Sitoplasma, Inti sel, Retikulum endoplasma, Mitokondria, Badan
golgi, Lisosom, Pastida, Vakuola, Mikrotubulus, Mikrofilamen
(Salisbury, 2008).
2. Fungsi Komponen
Membran sel berfungsi sebagai rintangan selektif yang
memungkinkan aliran nutrisi, oksigen cukup memenuhi seluruh sel.
Nukleus berfungsi sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan
mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat turun-temurun
suatu organisme. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
reaksi metabolism sel karena organel sel terdapat di sitoplasma.
Ribosom berfungsi untuk tempat membuat atau mensintesis protein.
Mitokondria berfungsi sebagai tempat penghasil energi. Reticulum
endoplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan
yang dibutuhkan oleh organel-organel sel. Badan golgi berperan untuk
memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma
dan menyalurkan ke organel-organel yang membutuhkan. Vakuola
berfungsi juga sebagai ekskresi produk-produk limbah dan pencernaan
instraseluler molekul kompleks kloroplas merupakan organel yang
mengandung klorofil, klorofil ini akan membantu dalam proses
fotosintesis, yaitu reaksi mengubah energi cahaya menjadi energi
kimiawi yang akan disimpan di molekul karbohidrat. Lisosom berfungsi
untuk mencerna zat sisa makanan, atau zat asing (Umar, 2010).
3. Sel Mati
1. Komponen
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, didalam sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebakan karena berbagai factor, misalnya
factor genetic maupun factor lingkungan (Umar, 2014)
2. Fungsi komponen
Sel mati berfungsi memperjelas lamella ketika tidak terjadi
aktivitas metabolisme. Membran sel memiliki fungsi untuk melindungi
bagian sel yang terletak lebih dalam (Lukan, 2015).
4. Bentuk-bentuk Sel
Menurut Dermawan (2007), pada dasarnya sel terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Sel Prokariotik
Sel Prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki system
endomembrane. Struktur sel prokariotik (tidak ada membran inti).
Mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA & RNA), dan
sitoplasma yang mengandung ribosom. Tidak memiliki endomembran
(membran dalam inti sel), tidak memiliki mitokondria dan kloroplas,
tetapi punya struktur yang berfungsi sama yaitu mesosom dan
kromatofor.
2. Sel Eukariotik
Sel Eukariotik memiliki organel yang dibatasi oleh system
membran yang sering disebut sebagai membrane inti. Bagian-bagian dari
Sel Eukariotik. Membran plasma tersusun dari molekul lemak dan
protein. Fungsi membran plasma sangat penting untuk menjaga
kehidupan sel. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel
(bagian sel yang berfungsi sebagai adalah glikoprotein) rangsang kimia,
misalnya: hormon, racun, listrik, mekanik struktur Sel Eukariotik
(memiliki membran inti)
B. Klasifikasi Bahan
a. Kapuk Randu (ceiba pentandra)
1. Pengertian
Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis
yang tergolong ordo Malves dan family Malvaceae (sebelumnya
dikelompokkan ke dalam family terpisah Bombacaceae), berasal dari
bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia, berasal
dari sebelah barat Afrika. Kata “kapuk” atau “kapok” juga digunakan untuk
menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya (Firmansyah, 2007).
2. Jenis Sel
Kapuk randu adalah sel mati. Karena hanya berupa rongga sel yang
dibatasi oleh dinding sel. Sel yang berbentuk seperti benang, garis putus-
putus, memiliki batang pohon utama yang cukup besar mencapai 3m, dan
memanjan (Widhianti, 2011).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi kapuk randu (Ceiba
pentandra) yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra
b. Kapas (Gossypium herbacium)
1. Pengertian
Kapas (Gossypium herbacium) adalah salah satu tanaman yang
mungkin banyak orang hanya mengetahui manfaat atau kegunaannya
sebagai bahan tekstil saja. Namun, kapas ternyata juga mempunyai manfaat
dan kegunaannya untuk kesehatan maupun manfaat dalam kesehatan
(Firmansyah, 2007).
2. Jenis sel
Sel berbentuk memanjang seperti pita, memiliki puntita (torsi) di
beberapa bagian, tidak memiliki organel-organel, mempunyai akar
tunggang yang panjang dan dalam (Balititas, 1993).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi tumbuhan kapas
(Gossypium herbacium) yaitu:
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium herbacium
c. Empelur Batang Ubi Kayu (Manihot utilissima)
1. Pengertian
Singkong merupakan tanaman yang dapat tumbuh di mana saja.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa selama batang singkong menyentuh
dengan tanah , makan akan tumbuh tunas (Sumardi, 2011).
2. Jenis Sel
Empulur ubi kayu ada jenis sel mati karena sel penyusun berbentuk
segi enam, memiliki ruangan antar sel yang besar, ubi kayu sebagai bahan
baku industry dan pakan ternak (Kurniani, 2009).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi empelur batang ubi kayu
yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magniolipsida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima
d. Daun hidrilla (Hydrilla vertisillata)
1. Pengertian
Hidrilla merupakan tumbuhan tenggelam, biasanya berakar, hidup
selamanya di air dengan panjang batang mencapai 9 m (30 kaki). Berasal
dari rimpang dan berujung dengan umbi kecil (Sumiyati, 2009).
2. Jenis Sel
Hidrilla ada mempunyai dending sel tebal, berbentuk segi empat
beraturan yang tersusun seperti batu bata. Yang memiliki sitoplasma,
kloroplas, dan klorofil yang terdapat di dalamnya (Nurhidayati, 2016).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi Daun hidrilla (Hydrilla
versillita) yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Familia : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
e. Umbi batang kentang (Solanum tuberosum)
1. Pengertian
Umbi batang kentang merupakan umbi batang yang terbentuk dari
pembesaran ujung stolon, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air (Pitojo, 2008).
2. Jenis Sel
Umbi batang yang berbatang pendek, tebal, dam memilki daging
dan daun yang berubah menjadi kerak atau belang (Rubatzky, 1998).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi Batang umbi batang
kentang (Solanum tuberosum) yaitu:
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
f. Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa)
1. Pengertian
Bawang merah adalah tumbuhan yang termaksut jenis umbi lapis
(Allium cepa L. var aggreatum) adalah tanaman yang menjadi amasakan
dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan disebelah utaranya,
kemudian dibudidayakandaerah dingin (Firmansyah, 2007).
2. Jenis Sel
Umbi lapis bawang merah yang berbentuk segi segi lima tidak
beraturan yang disusun seperti batu bata (Firmansyah, 2007).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi Umbi lapis bawang merah
(Allium cepa) yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Classis : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familia : Liliceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
g. Tangkai Tanaman Jarak (Ricinus communis)
1. Pengertian
Jarak (Ricinus communis)adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan
biasa terdapat di hutan , tanah kosong di daerah pantai, tetapi sering juga
dikembangbiakkan dalam perkebunan tanaman ini tergolong tanaman
perdu, meiliki daun tungagl menjari 7-9, berdiamet 10-40 cm (Firmansyah,
2007).
2. Jenis sel
Tangkai tanaman jarak yang terdapat pada sel-sel penyusun tangkai
tanaman jarak yang berbentuk segi enam (Firmansyah, 2007).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi Tangkai tanaman jarak
( Ricinus communis) yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliosida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis
h. Batang Bayam Berduri (Amaranthus spinosus)
1. Pengertian
Tanaman ini termasuk Familia Amaranthaceae. Tumbuhan ini
banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran
rendahsampai dengan ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut
(Firmansyah, 2007).
2. Jenis sel
Batang Bayam Berduri merupakan sel hidup, yang di dalamnya
terdapat jaringan pengangkut dan amilum (Windy, 2010).
3. Klasifikasi
Menurut Firmansyah (2007), klasifikasi batang bayam berduri
(Amaranthus spinosus) yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylalles
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun Waktu dan Tempat dilaksanakan Praktikum Bentuk serta Bagian
Sel Hidup dan Sel Mati, yaitu :
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : 14.30 – 17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Terpadu FK Universitas Tadulako
B. Alat dan Bahan
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan pada Praktikum Bentuk serta
Bagian Sel Hidup dan Sel Mati, yaitu:
1. Alat
a. Mikroskop
b. Pipet Tetes
c. Kaca Objek
d. Deck glass
e. Silet atau cutter
2. Bahan
a. Kapuk Randu (Ceiba pentandra)
b. Kapas (Gossypium herbacium)
c. Empulur batang ubi kayu (Manihot utilissima)
d. Daun Hidrilla (hydrilla verticillata)
e. Umbi Batang kentang (solanum tuberosum)
f. Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa)
g. Tangkai Tanaman jarak (Ricinus communis)
h. Batang Bayam Berduri (Amaranthus spinosus)
i. Aquades
j. Tissue
C. Prosedur Kerja
Adapun Prosedur kerja dari Percobaan Pengamatan Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu:
1. Ambil satu helai rambut kapuk randu dan kapas. Letakkan diatas gelas
benda, teteskan aquades sebanyak satu tetes lalu ditutup menggunakan
gelas penutu. Jangan sampai aada gelembung.
2. Buat penampang melintang batang empulur ubi kayu, tangkai jarak dan
batang bayam tersebut setipis mungkin. Selanjutnya letakkan diatas gelas
benda dan tetesi aquades, lalu tutup menggunakan gelas penutup
3. Ambil selembar daun hidrilla yng masih segar, letakkan diatas elas benda,
kemudian teteskan aquades sebanyak 1 tetes dan menutup menggunakan
kaca penutup.
4. Ambil selaput dari umbi lapis bawang merah dengan menggunakan jarum
preparat atau pinset. Selanjutnya letakkan diatas gelas benda. Dan tutup
menggunakan kaca penutup.
5. Belah umbi kentang, lalu tusuk menggunakan jarum preparat, air tetesan
tersebut dioleskan pada permukaan gelas, benda lalu ditutup menggunakan
kaca penutup.
6. Amati dibawah mikroskop semua bahan atau preparat yang telah dibuat.
Kemudian gambarlah preparat sesuai yang anda lihat dan lengkapi dengan
keterangan yang lengkap.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Gambar
No Nama Hasil Literatur Keterangan
pengamatan
1. Kapuk Randu a. Sel mati
(Ceiba b. Selnya
pentandra) berbentuk
benang
c. Sel hanya
berupa
(Siti Rochmah,
lumen
4 x 10,25 2009)
(rongga
sel)
2. Kapas a. Sel mati
(Gossypium b. Filamen
herbaceum) c. Tidak
memiliki
(Siti Rochmah, organel-
4 x 10,25
2009) organel

3. Empulur a. Sel mati


Batang Ubi b. Gelembun
Kayu g udara
(Manihot c. Berbentuk
(Siti Rochmah,
utilissima) 2009) segi enam
4 x 10,25
4. Daun Hydirilla a. Sel hidup
(Hydrilla b. Terdapat
verticillata) Kloroplas
c. Terdapat
(Siti Rochmah, Sitoplasma
2009)
4 x 10,25

5. Umbi Batang a. Sel hidup


Kentang b. Terdapat
(Solanum Amilum
tuberosum) c. Memiliki
(Siti Rochmah, Nucleus
2009)
4 x 10,25

6. Umbi lapis a. Sel hidup


bawang merah b. Terdapat
(Allium cepaI) sitoplasma
c. Berbentuk
segi lima
(Siti
4 x 10,25 Rochmah, 2009
7. Tangkai a. Sel hidup
tanaman jarak b. Kloroplas
(Ricinus c. Dinding
communis) sel
(Siti
4 x 10,25 Rochmah, 2009)
8. Batang bayam a. Sel hidup
berduri b. Kristal
(Amaranthus caoks alat
spinosus) c. Terdapat
(Siti sitoplasma
4 x 10,25 Rochmah, 2009)

B. Pembahasan
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam
metabolisme kehidupan dan makhluk hidup. Hal itu ditandai dengan adanya
bagian-bagian protoplasma dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme
yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel Mati adalah sel yang sudah tidak
memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa
dinding sel (Kurniawati, 2012).
Fungsi Alat dan bahan pada Praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan
Sel Mati diantaranya,yaitu Mikroskop sebagai alat untuk mengamati jenis sel
yang terdapat dalam bahan yang digunakan silet sebagai alat untuk memotong
bahan setipis mungkin untukselanjutya diamati. Kaca objek berfungsi sebagai
wadah untuk objek yang akan diamati deck glass berguna untuk menutup objek
yang akan diamati. Pipet tetes berguna untuk mengambil cairan dari satu tempat
ketempat lain sedangkan digunakan yaitu aquades berfungsi sebagai cairan
untuk membuat preparat basah. Kapas, kapuk randu, empulur batang ubi kayu,
daun hidrilla, umbi batang kentang, bawang merah, tangkai tanaman
jarak,batang bayam berduri yang semuanya itu berfungsi sebagai objek yang
akan diamati.
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada Praktikum Pengamatan
Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati yang dari bahan masing-masing yaitu, yang
pertama adalah kapuk randu. Dengan mengambil sehelai kapuk randu lalu
diletakkan diatas kaca objek dengan menetesi satu atau dua tetes aquades agar
objek rtersebut untuk diamati dengan jelas, lalu menutupnya dengan deck glass,
usahakan tidak terjadi gelembung udara. Selanjutnya pada kapas, mengambil
beberapa sehelai kapas, lalu diletakkan diatas kaca objek dengan ditetesi satu
atau dua aquades jangan sampai terjadi gelombang. Kemudian proses
selanjutnya melintang empulur ubi kayu. Setelah itu meletakkan diatas kaca
objek dan ditetesi dengan deck glass pada tangkai tanaman jarak, juga dibuat
melintang setipis mungkin. Dengan meletakkan di kaca objek dan ditetesi
aquades, lalu ditutup dengan deck glass, mengambil batang bayam berduri,
kemudian dibuatkan penampang melintang seperti pada empulur ubi kayu dan
tangkai tanaman jarak, lalu membuat setipis mungkin agar sel pada sampel
tersebut dapat terlihat dengan jelas, lalu diteteskan aquades kemudian ditutup
dengan deck glass, mengambil daun hidrilla yang masih segar satu lembar dan
diletakkan diatas kaca objek dan ditutup dengan deck glass , sebelumnya telah
ditetesi dengan aquades agar deck glass dapat melekat umbi lapis bawang
merah diambil dengan menggunakan cutter, kemudian air tetesan tersebut
dioleskan pada kaca objek, lalu ditutup menggunakan deck glass kemudian
mengamati di bawah mikroskop semua bahan atau preparat yang telah dibuat,
kemudian mengambil gambar hasil pengamatan.
Pada sampel pertama, yaitu kapuk randu. Menggunakan 10 x 0,25 µm. sel
berbentuk seperti benang atau filamen, dan memanjang. Sel kapuk randu hanya
berupa rongga sel yang dibatasi oleh dinding sel, sehingga sel ini tergolong sel
mati. Hal ini dikuatkan oleh literature Darmawan (2006), yang menyatakan
bahwa sel mati adalah sel yang tidak memliki aktivitas sel dan tidk memiliki
organel-organel sel.
Pada sampel kedua, yaitu kapas. Praktikum menggunakan perbesaran
10 x 0,25 µm. sel berbentuk memanjang yang berupa rongga yang dibatasi oleh
dinding sel, tergolong sel mati. Hal ini dikuatkan oleh literatur Rochmah
(2010), yang menyatakan sel pada kapuk randu hanya berupa rongga sel kosong
yang dibatasi oleh dinding sel.
Pada sampel ketiga, yaitu empulur batang ubi kayu. Yang menggunakan
perbesaran 10 x 0,25 µm. sel yang berbentuk bulat dan memiliki ruang antar sel
yang besar. Sel in tergolong sel mati. Hal ini dikuatkan oleh literatur Dermawan
(2006), yang menyatakan bahwa sel mati adalah sel yang tidak memiliki
aktivitas sel dan tidak memiliki organel-organel sel.
Pada sampel keempat, yaitu daun Hidrilla. Yang menggunakan perbesaran
10 x 0,25 µm. sel memiliki sitoplasma, kloroplas dan klorofil. Sehingga sel in
tergolong sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh Reni Diastuti literatur (2009), yang
menyatakan bahwa sel pada daun hidrilla merupakan sel hidup karena memiliki
organel-organel sel.
Pada sampel kelima, yaitu umbi batang kentang. Yang menggunakan
perbesaran 10 x 0,25 µm. sel yang berbentuk bulat dan memiliki amilum yang
terdiri atas bagian lamelia. Sel ini tergolong sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh
literatur Reni Diastuti literatur (2009), yang menyatakan bahwa sel kentang
terdapat nucleus, membran plasma, dan sitoplasma yang menunjukkan sel
kentang merupakan sel hidup.
Pada sampel keenam, yaitu umbi lapis bawang merah. Yang menggunakan
perbesaran 10 x 0,25 µm. sel yang berbentuk segi lima tidak beraturan yang
disusun seperti batu bata. Memiliki inti sel yang terletak ditengah sel dan
terdapat pigmen yang menyebabkan sel atau jaringan berwarna merah. sel ini
tergolong sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh literatur Reni Diastuti (2009), yang
menyatakan bahwa sel pada umbi lapis bawang merah merupakan sel hidup
yang memiliki organel-organel sel.
Pada sampel ketujuh, yaitu tangkai tanaman jarak. Yang menggunakan
perbesaran 10 x 0,25 µm. yang terdapat dinding sel dan sitoplasma, tergolong
sel mati. Hal ini dikuatkan oleh literatur Dermawan (2006), yang menyatakan
bahwa sel mati adalah sel yang tidak memiliki organel-organel sel.
Pada sampel terakhir, yaitu batang bayam berduri. Yang menggunakan
perbesaran 10 x 0,25 µm. Didalam sel terdapat jaringan pengangkut, sel ini
tergolong sel hidup. Hal ini dikuatkan oleh literatur Dermawan (2006), yang
menyatakan bahwa sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu
membrane sel atau membrane plasma, inti sel, sitoplasma, dn organel sel.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang termasuk sel hidup daun, yaitu
daun hidrilla, ubi batang kentang, umbi lapis bawang merah, dan batang bayam
berduri. Sedangkan untuk sel mati ditemukan pada kapuk randu, kapas, tangkai
tanaman jarak, dan empulur batang ubi kayu.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan Praktikum Bentuk serta Bagian Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu :
1. Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang
ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau
dengan adanya hasil metabolisme yng berupa bahan ergastik. Sedangkan
sel mati berupa ruang kosong yang diabatasi oleh dinding sel.
2. Sel yang termasuk sel hidup, yaitu daun hidrilla, ubi batang kentang,
umbi lapis bawang merah, dan batang bayam berduri. Sedangkan untuk
sel mati ditemukan pada kapuk randu, kapas, tangkai tanaman jarak, dan
empulur batang ubi kayu.
B. Saran
Adapun saran dari Praktikum Bentuk serta Bagian Sel Hidup dan Sel
Mati, yaitu:
1. Saran untuk Praktikum Selanjutnya
Adapun saran untuk Praktikum selanjutnya yaitu agar Praktikan
lebih teliti lagi dalam mempersiapkan objek yang akan diteliti lagi agar
tidak terjadi kesalahan.
2. Saran untuk Asisten
Adapun saran untuk Asisten yaitu agar dapat membimbing
Praktikannya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, B. 2007. Biologi Dasar. Erlangga. Jakarta.


Yudhistira. 2010. Biologi Umum. Umada. Jakarta.

Subandi. 2008. Sel-Sel pada Organisme Multiseluler. ITB. Bandung.

Umar. 2010. Sel adalah Kumpulan Materi. PT. Grafindo Persad. Jakarta.

Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Yudhistiri. Bogor.

Rachmawati. Faidah dkk. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program
IP. Ricardo CV. Jakarta.

Sumiyati. 2009. Pemanfaatan Hydrilla. Vol 7 no. 2 september 2009.


BIOMEDIK 1

MODUL 2
PENGAMATAN BENTUK SEL HIDUP DAN SEL MATI

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDI NUR ISLAMIYAH


STAMBUK : P 101 191 160
JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT
ASISTEN : CITRA OKTA BANGUN

LABORATORIUM TERPADU
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

Anda mungkin juga menyukai