Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN SEL

Disusun oleh:
KELOMPOK: Kelompok 2
Alonso Christiano Halim (03)
Aurelt Hilda Gardis Effselt (05)
Gerald Prasetyo Kiding (16)
Ivone Julia Biu' (20)
Jabriel M. (21)
Nathaly Sloane Rungkat (26)
KELAS: XI – IPA 5

SMA KATOLIK RAJAWALI


2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Biologi dengan Judul “Pengamatan Protista” disusun oleh:


Nama : Alonso Christiano Halim (03)
Aurelt Hilda Gardis Effselt (05)
Gerald Prasetyo Kiding (16)
Ivone Julia Biu' (20)
Jabriel M. (21)
Nathaly Sloane Rungkat (26)
Kelompok : Kelompok 2
Kelas : XI – IPA 5
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada guru pendamping laboratorium/guru mata
pelajaran dan dinyatakan diterima

Makassar, 09 Agustus 2022

Guru Mata Pelajaran Guru Pendamping Laboratorium

Angela Merici Lembang, S.Pd. Rini Purwanto, S.Pd.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan
fungsi-fungsinya secara hampir serupa untuk semua organisme Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh setiap orang, walaupun
strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup.
Kita hanya dapat mengamati sel melalui mikroskop. Namun penuh ketelitian dan
ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam bentuk sel
yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki struktur yang berbeda.
Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum untuk
mengamati masing – masing sel tersebut.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah struktur sel?
2) Apa perbedaan sel mati dan sel hidup?
3) Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?

C. Tujuan Praktikum
Mengamati dan menentukan perbedaan sel tumbuhan (bawang merah dan daun
Rhoeo discolor) dan mengamati sel epitel rongga mulut.

D. Manfaat Praktikum
Melalui praktikum ini siswa diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Dapat menggunakan peralatan mikroskop dengan benar.
2. Mampu mendalami pelajaran biologi mengenai bab struktur dan fungsi sel dan
mengenali perbedaan antara struktur sel hewan dan tumbuhan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sel

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan
kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur
sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.

1. Robert Hooke (1635-1703)


Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat
secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut
dinamakan sel.

2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)


Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa
banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah
sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup.

3. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek
dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel
atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel
hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang
terjadi di dalam sel.

4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.

5. Max Schultze (1825-1874)


Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel
antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.

Berdasarkan organisasi internalnya sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik
dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan
dengan sel eukariotik, namun sel prokariotik memiliki banyak ribosom. Pada sel eukariotik
mempunyai inti sel yang dibatasi oleh membran inti yang dinamakan nukleus. Organel-
organel pada sel eukariotik dibatasi oleh membran, yang mana membran sel nya tersusun
atas fosfolipid. Kromosomnya tersusun secara linear. Berbeda dengan sel prokariotik yang
tidak memiliki inti yang jelas karena tidak memiliki membran inti. Organel-organelnya juga
tidak dibatasi oleh membran. Membran plasmanya tersusun atas senyawa peptidoglikan.
Krosomosomya tersusun secara sirkuler. ( Soediarto, 1991, 17)
Sel mengandung protoplasma, yaitu bahan hidup setengah kental. Protoplasma
terdiri atas, sitoplasma atau disebut dengan plasma sel dan nukleoplasma atau plasma inti.
Berdasarkan jumlahnya sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu, uniseluler (bersel tunggal)
dan multiseluler (bersel banyak). Pada uniseluler (bersel tunggal) segala fungsi kehidupan
harus dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada makhluk hidup yang bersel banyak,
berbagai fungsi kehidupan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda yang membentuk
suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem. (Yatim, 1987, 26)

1. Sel tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya
berukuran mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan
mikroskop. Secara umum, struktur sel terbagi atas sel eukariotik dan sel
prokariotik. Sel tumbuhan tergolong ke dalam sel eukariotik. Sel eukariotik
merupakan sel makhluk hidup bernukleus yang dibungkus oleh membran. Ciri-
ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:

 Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah.


 Bahan gen berada di dalam inti sel.
 Memiliki organel seperti badan golgi, mitokondria, retikulum
endoplasma, ribosom, dan kloroplas (pada tumbuhan).
 Bahan gen (DNA) berbentuk seperti pita ganda yang tersusun spiral saling
melilit (double helix).
Bagian-bagian sel tumbuhan yaitu :

1. Dinding sel
Dinding sel tipis dan berlapis-lapis. Diselaputi oleh membran
sel/membran plasma. Dibedakan atas dinding sel primer dan dinding sel
sekunder.

2. Membran Sel/Membran Plasma


Terletak diantara dinding dan isi sel sitoplasma. Tersusun dari senyawa
kimia lipoprotein (gabungan senyawa lemak dengan protein). Bersifat selektif
permeabel, artinya membran sel hanya dapat dimasuki oleh zat atau molekul
tertentu saja.

Memiliki fungsi diantaranya untuk:


 Batas antarsel.
 Melindungi isi sel agar tidak keluar.
 Mengatur keluar masuknya berbagai macam zat.
 Reseptor dari luar, seperti hormon, bahan kimia, rangsangan
mekanik, dan rangsangan listrik.

3. Plastida
Mengandung DNA, ribosom, sejumlah enzim, dan beberapa jenis protein.
Umumnya memiliki zat warna (pigmen), namun ada juga yang yang tidak
memiliki zat warna disebut leukoplas. Berdasarkan kandungannya, leukoplas
sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
 Amiloplas, plastida yang mengandung amilum.
 Proteinoplas, plastida yang mengandung protein.
 Elaioplas, plastida yang mengandung lemak.

Berdasarkan kandungan pigmennya, plastida terbagi menjadi kloroplas dan


kromoplas.
Kloroplas = plastida yang sebagian isinya merupakan klorofil.
Kromoplas = plastida yang mengandung pigmen-pigmen dominan selain
klorofil seperti pigmen merah, jingga, kuning yang banyak terdapat pada
bunga, buah, dan biji.

Memiliki fungsi diantaranya untuk:


 Fotosintesis
 Mensintesis asam lemak dan terpen.
4. Vakuola
Dibungkus oleh selapis membran yang disebut tonoplas. Terdapat
beberapa macam senyawa kimia, seperti garam mineral, karbohidrat, asam
amino, dan antosianin (pigmen pada bunga). Semakin tua suatu tumbuhan,
maka vakuola yang terbentuk semakin besar. Memiliki fungsi sebagai tempat
penyimpanan zat cadangan makanan.

5. Badan Golgi/Aparatus Golgi


Badan golgi pada tumbuhan disebut diktiosom. Jumlahnya dapat
mencapai ratusan pada setiap sel. Berbentuk seperti kantung pipih yang
dibatasi oleh membran.

Memiliki fungsi diantaranya untuk:


 Proses sekresi.
 Membentuk dinding sel.
 Menghasilkan lisosom.
 Membentuk akrosom.

6. Ribosom
Terletak di dalam RE, sitoplasma, dan nukleolus. Jumlahnya bergantung
pada keaktifan sel. Semakin aktif suatu sel, maka jumlahnya akan semakin
banyak.
Memiliki fungsi sebagai tempat sintesis protein.

7. Retikulum Endoplasma (RE)


Terletak di dalam sitoplasma. Berdasarkan keberadaan ribosom, terdapat
dua jenis RE, yaitu:
 Retikulum endoplasma kasar, merupakan RE yang terdapat ribosom.
Berperan dalam pembentukan membran dan protein.
 Retikulum endoplasma halus, merupakan RE yang tidak terdapat
ribosom. Berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun,
dan penyimpanan kalsium.
Secara keseluruhan memiliki fungsi diantaranya untuk:
1) Tempat pelekatan ribosom.
2) Memperkaya senyawa protein hasil sintesis ribosom.

8. Mitokondria
Berbentuk lonjong. Dibungkus oleh selapis membran yang terdiri dari
membran luar dan membran dalam (krista). Krista memiliki banyak lekukan
yang berfungsi untuk memperluas permukaan saat berlangsungnya respirasi.
Jumlahnya bervariasi, bergantung pada tingkat metabolisme. Memiliki fungsi
sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses respirasi yang bersifat
aerob.
9. Mikrotubulus
Berbentuk silinder atau tabung yang tidak bercabang dengan diameter 25
nm. Tersusun atas protein tubulin yang terangkai dalam susunan terpilin.
Protein tubulinnya terdiri dari alpha-tubulin dan betatubulin.
Memiliki fungsi diantaranya untuk:
1) Memberi bentuk sel.
2) Membantuk pengangkutan bahan-bahan di dalam sel.

10. Nukleus (Inti Sel)


Ukuran organel lebih besar dibandingkan dengan organel sel lainnya
(kecuali dengan vakuola). Berbentuk bulat oval.Bagian nukleus meliputi:
Membran inti (karioteka), pembungkus sekaligus pelindung inti.
Nukleoplasma, merupakan matriks di dalam nukleus. Mengandung berbagai
macam enzim, protein, kromosom, dan nukleolus. Kromatin/kromosom,
mengandung DNA. Nukleolus, mengandung banyak kromosom, yaitu
benang-benang halus DNA.

Memilik fungsi diantaranya untuk:


1) Mengatur semua kegiatan sel.
2) Tempat penyimpanan protein.
3) Tempat penyimpanan informasi genetik.
4) Berperan dalam pembelahan sel.

11. Sitoplasma
Koloid yang dapat berubah dari fase sol ke fase gel.
Terdiri dari medium semi cair yang disebut sitosol. Meliputi semua substansi
yang ada di dalam sel, namun diluar nukleus. Memiliki fungsi sebagai tempat
berlangsungnya metabolisme sel.

12. Badan Mikro


Berukuran kecil dengan ukuran 0,3 – 1,5 µ
Terbungkus oleh selapis membran yang terdiri dari peroksisom dan
glioksisom.

2. Sel hewan

1. Membran Sel
Membran sel adalah membran semipermeabel pada sebuah sel yang
mengelilingi dan membungkus isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel
memisahkan sel dari cairan interstitial (komponen utama dari cairan
ekstraseluler) di sekitarnya. Pembentukan membran sel dilakukan dengan bahan
dasar berupa lipoprotein yang dibentuk oleh lemak dan protein. Membran ini
terdiri atas lipida dwilapis, termasuk kolesterol (komponen lipid) yang berada di
antara fosfolipid untuk mempertahankan fluiditasnya pada berbagai suhu.

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma.
Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting
bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.
Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma.
Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.

3. Retikulum Endoplasma
Berikutnya adalah retikulum endoplasma yang merupakan organel
berbentuk benang-benang pada bagian inti sel. Retikulum endoplasma adalah
organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum
endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran. Retikulum
endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE ini
meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik

4. Mitokondria
Bagian dari sel hewan berikutnya adalah mitokondria yang merupakan
organel terbesar sebagai mesin dalam sel. Organel ini memiliki dua bagian lapis
membran berlekuk yang disebut dengan istilah kritas. Di dalam mitokondria,
glukosa dan oksigen saling bekerja sama untuk membentuk energi yang
dibutuhkan.

5. Lisosom
Lisosom merupakan kantong terikat pada membran berisi kandungan
enzim hidrolitik. Lisosom terletak pada sel eukariotik, bagian ini berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler dalam kondisi apapun. Lisosom berfungsi
untuk mengontrol pencernaan intraseluler, mencerna materi menggunakan
fagositosis, menghancurkan organel sel yang telah rusak, dan memasukkan
makro molekul dari luar menuju ke dalam sel melalui mekanisme endositosis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2022 pukul 12.00-13.20 di
Laboratorium Biologi SMA Katolik Rajawali.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mikroskop

b. Kaca objek

c. Kaca penutup
d. Pipet tetes

e. Silet

f. Tusuk gigi

g. Tisu

f. cotton bud
2. Bahan
a. Daun bunga adam dan hawa (Rhoeo discolor) secukupnya

b. Bawa merah(Allium cepa) 3-5 siung

c. Sel epitel rongga mulut


d. Air
e. Larutan Methilen Blue
C. Cara Kerja

1. Siapkan sampel

Bawang merah
1. Mengupas kulit- kulit luar bawang merah yang kering lalu mengambil silet dan
mengupas kulit bawang merah menjadi bagian yang sangat tipis

2. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati
menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat.
3. Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat.

4. Meletakkan preparat pada meja preparat

5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.


6. Lalu mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan
cara memutar skrup pemutar kasar.

7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah
tersebut.
8. Mengambil foto tersebut dengan menggunakan handphone.
Bunga adam dan hawa (Rhoeo discolor)

1. Menyayat lapisan epidermis daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya.

2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. Lalu
meneteskan setetes air akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.

3. Meletakkan preparat pada meja preparat


4. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.
5. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara
memutar skrup pemutar kasar.
6. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut
7. Mengambil foto tersebut dengan menggunakan handphone.

Sel epitel rongga mulut


1. Menyiapkan cutton bud dan seorang relawan anggota kelompok.
2. Amatilah lapisan dalam rongga mulut dengan cara menggoreskan cutton bud dengan
hati-hati pada bagian dalam rongga mulut.

3. Berilah 1 tetes Larutan Methilen Blue pada objek gelas, kemudian letakkan goresan
rongga mulut tadi pada tetesan Methilen Blue di atas objek gelas. Setelah itu tutuplah
dengan gelas penutup.
4. Meletakkan preparat pada meja preparat

5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.

6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara
memutar skrup pemutar kasar.

7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut
8. Mengambil foto tersebut dengan menggunakan handphone.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

1. Sel bawang merah

No Aspek yang Keterangan


. diamati
1. Nama ilmiah Allium cepa
2. Nama umum Bawang merah
3. Perbesaran 4 x 10
4. Gambar / Foto

5. Bagian yang Sel epidermis bawang merah


diamati

2. Sel bunga Adam dan Hawa

No Aspek yang Keterangan


. diamati
1. Nama ilmiah Rhoeo discolor
2. Nama umum Bunga Adam dan Hawa
3. Perbesaran 4 x 10
4. Gambar / Foto

5. Bagian yang Sel epidermis daun tanaman Adam dan hawa


diamati

3. Sel epitel rongga dalam mulut

No Aspek yang Keterangan


. diamati
1. Nama ilmiah
2. Nama umum Sel epithelium
3. Perbesaran -
4. Gambar / Foto
*Foto tidak ditemukan

5. Bagian yang Sel epitel rongga dalam mulut


diamati

B. Pembahasan
Dengan menggambar hasil sel penelitian kita dapat melakukan sebuah
pembahasan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Terdapat beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk mengamati sel hewan dan tumbuhan dengan mikroskop. Pada sel
tumbuhan (bawang merah dan tumbuhan adam dan hawa ) kita perlu mengiris
epidermisnya dengan setipis mungkin. Lalu meletakkan sampel ke atas preparat dengan
menggunakan tusuk gigi dan ditetesi air akuades. Dan kemudian menutupnya dengan
kaca menutup. Menyalakan mikroskop dan meletakkan preparat di bawah mikroskop,
dan sel siap untuk diamati.
Berdasarkan data pada tabel hasil pengamatan, kami dapat mengetahui
perbedaan mencolok antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki
dinding sel yang membuatnya kaku dan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga
dapat bergerak dengan aktif.

1) pada sel tumbuhan (bawang merah)

Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Pada
percobaan ini kami menggunakan perbesaran 4 x 10. Sel epidermis bawang merah
termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di
dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.
cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi
cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur
yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada
bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah
mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah
mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasmaSel tumbuhan
adam dan hawa
Tumbahan adam dan hawa mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang
bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan
lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pada percobaan ini kami menggunakan
perbesaran 4 x 10. Pertumbuhan darai tanaman ini sangat penting pada aktivitas
jaringan meristem. Pada jaringan epidermis bagian atas tumbuhan adam hawa, sel- sel
stomatanya lebih banyak. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan
untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang
permanen

2) Sel epitel rongga mulut


Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan perbesaran dari lemah ke kuat
tepatnya 4 x 100 atau 400 kali perbesaran tetapi kami tidak berhasil mendapatkan
gambar yang jelas. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu,kurangnya koordinasi dalam
kelompok, dan percobaan yang sering kami ulang-ulang dikarenakan gagal. Sel epitel
rongga mulut bentuknya tidak beraturan dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki
dinding apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut
tidak bisa bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan
antara sel hewan dan sel tumbuhan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum pengamatan Protista ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Sel hewan (sel epitel) dan sel tumbuhan (sel epidermis bawang merah dan tumbuhan adam
dan hawa) memiliki beberapa perbedaan antara kedua selnya.
2. Sel hewan dan tumbuhan walaupun memiliki perbedaan tetapi juga memiliki beberapa
persamaan yaitu memiliki membrane sel, nucleus, mitokondria, dan reticulum endoplasma.
3. Perbedaan mencolok antara sel hewan dan tumbuhan yaitu pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel yang membuatnya kaku sedangkan pada sel hewan tidak terdapat dinding sel.
4. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari sitoplasma,
nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun
sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel
tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang
sangat teratur.
5. Tumbuhan adam dan hawa terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel,
sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata.

B. Saran
Adapun saran untuk pelaksanaan praktikum ini ialah:
1. Diharapkan peserta didik dan teman-teman dapat mengetahui lebih banyak tentang sel
hewan dan tumbuhan
2. Dilakukan penelitian lebih lanjut tentang sel tumbuhan dan sel hewan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/sel-tumbuhan/

Isyana syamsuri,dkk.2019.Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga

Purnomo, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
https://www.suara.com/tekno/2021/05/19/181900/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai