Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

KEGIATAN KE 2
KEANEKAAN SEL, STRUKTUR DAN FUNGSI

NAMA : NORSELINA SEDAN


NIM : 22050156006
PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI
KELOMPOK : 1 (SATU)

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
ANSN06BU

Kegiatan ke 2
Keanekaan Sel, Struktur dan
Fungsi

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman sel, struktur dan fungsi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana keanekaragaman bentuk sel,
namun pada dasarnya semua sel mempunyai pola struktur yang sama.

B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari
satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah
fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum)
juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi
dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi (Gade,
2014:1).
Investigasi dinamika informasi dalam sel eukariotik hampir secara
eksklusif berfokus pada informasi yang diwariskan dalam genom.
Jaringan gen dimodelkan sebagai "prosesor pusat" yang
menerima,menganalisis, dan menanggapi sinyal intraseluler dan
ANSN06BU

ekstraseluler dengan nukleus yang digambarkan sebagai pusat kendali


(Gatenby, 2019: 1).
Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya
secara struktural dan fungsional sangat berpengaruh terhadap kepribadian
dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup. Seluruh makhluk
hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar) dalam ilmu biologi.
Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel tunggal. Makhluk bersel
tunggal ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat khusus berupa
mikroskop. Walaupun demikian, sel tunggal ini banyak menyimpan
materi yang lebih kecil lagi yang disebut mikroplasma. Sel tunggal ini
merupakan salah satu organisme kehidupan yang dapat dipercaya
sehingga dapat memperlihatkan semua atribut kehidupan. Mereka
merupakan makhluk terkecil yang membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk mengumpulkan dan menata dengan mudah mesin molekulernya
yang dapat dijadikan dalam satu kemasan yang lebih kecil lagi dari pada
mikoplasma (Rahmadina, 2021: 1).
2. Sejarah Teori Sel
Perkembangan sel ini dimulai sejak seorang ahli yang bernama
Robert Hooke (1665) melakukan pengamatan pada sayatan gabus yang
merupakan sel-sel mati pada pepagan pohon dengan mikroskop sederhana.
Ia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang kemudian disebutnya cella
yang berarti ruang atau kamar kecil yang kosong. Antonie van
Leewenhoek (1674) menggunakan mikroskop sederhana untuk melihat
mikroba (jasad renik) dalam air serta bagian – bagian yang terkandung
dalam cairan tubuh makhluk hidup. Lamarck (1809) menyatakan bahwa
seluruh organisme hidup harus memiliki jaringan selular. Dutrochet (1824)
menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk
gembungan yang sangat kecil yang mengalami peningkatan ukuran dan
jumlah. Robert Brown (1831) seorang Ahli Biologi menemukan nukleus
sel tumbuhan yang menyimpulkan bahwa nukleus merupakan komponen
ANSN06BU

dasar yang selalu ada dalam sel. Hugo von Mohl dan Karl Nugel (1835)
mempelajari peristiwa pembelahan sel, di mana inti dan plasma sel
mengalami pembelahan untuk menjadi dua sel anak. T Schwan dan M
Schleiden (1839) merumuskan teori sel sebagai berikut: sel adalah unit
terkecil, semua tumbuhan dan hewan dibangun atas sel – sel. J Purkinye
(1840) dan Hugo von Mohl (1846) memperkenalkan istilah Protoplasma,
yakni cairan yang mengisi ruang yang disebut sel oleh von Mohl. R.
Virchow (1859) dengan menggunakan mikroskop tersebut dapat
menyimpulkan bahwa semua sel berasal dari sel – sel yang telah ada
sebelumnya.Sementara W. Schultze (1860) mengatakan bahwa
protoplasma adalah dasar fisik kehidupan. E. Strasburger dan W.
Flemming (1870) memperlihatkan bahwa nukleus memelihara
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk dari generasi ke generasi
selanjutnya. Flemming juga pertama kali menemukan istilah mitosis pada
pembelahan sel. O. Hertwigh (1875) membuktikan bahwa inti
spermatozoa bersatu lebih dahulu dengan inti ovum untuk membentuk
embrio (Rahmadina, 2017: 4).
Kerja sama yang tepat antara membran plasma, retikulum endoplasma,
dan mitokondria tampaknya penting untuk banyak proses seluler yang
terlibat dalam pensinyalan Ca dan pemeliharaan homeostasis Ca.
Kehadiran protein mikromal dan mitokondria bersama dengan
karakteristik membran plasma ini dalam fraksi membran terkait membran
plasma (PAM) menunjukkan pembentukan interaksi stabil antara ketiga
struktur ini (Koziel, 2009: 2440).
3. Jenis-jenis Set dan Fungsinya
Menurut Akmalia (2021, 42-54) jenis-jenis sel yaitu:
a. Membran Sel, merupakan lapisan yang dapat ditemukan pada bagian
luar sel sebagai pelindung sel. Selain sebagai pelindung sel,
keberadaan membran ini juga membatasi bagian dalam sel dan luar sel
sehingga dapat mengatur zat yang keluar masuk pada sel. Dalam
membran sel terdapat aktivitas transpor zat yang di antaranya meliputi
ANSN06BU

transpor pasif (tanpa membutuhkan energi) dan transpor aktif


(membutuhkan energi) yang difasilitasi oleh protein pada membran.
Membran sel dapat dijumpai baik pada sel hewan maupun sel
tumbuhan.
b. Sitoplasma, merupakan cairan yang mengisi sel. Dalam sitoplasma
banyak terjadi proses metabolik dari sel dan merupakan tempat
ditemukannya organel-organel sel. Pada sitoplasma ini terdapat enzim
yang diperlukan untuk produksi energi, terutama oleh glikolisis
anaerob. Sifat unik dari sitoplasma terletak pada perubahan sifat
cairannya yang berbentuk sol-gel. Bentuk dari cairan sitoplasma ini
tergantung dari perubahan viskositas, gerakan intraseluler (cyclosis),
gerakan ameboid, pembentukan spindel dan pembelahan sel. Di dalam
matriks sito- plasma juga terdapat serat keratin, miofibril,
mikrotubulus dan filamen.
c. Nukleus, Sel yang hidup dicirikan dengan ditemukannya nukleus atau
inti sel di dalam selnya. Hanya terdapat pengecualian pada sel tertentu
yang te- tap dapat hidup dan melaksanakan aktivitas selnya tanpa inti
sel, mi- salnya pada sel darah merah. Inti dari kegiatan semua sel diatur
oleh nukleus yang rata rata memiliki diameter sekitar sepuluh um.
nukleus dijumpai di tengah sel dengan umumnya memiliki bentuk
yang oval atau bulat. Komponen penting dari nukleus harus dilindungi
karena mengandung materi herediter yaitu DNA. DNA membawa
kode-kode genetis yang kemudian tersusun dalam struktur kromosom
dan memiliki peran dalam sebutan gen.
d. Ribosom, Organel kecil dalam sel ini disusun atas RNA ribosom dan
protein. Ribosom tidak memiliki membran dan dijumpai pada semua
tipe sel baik pada organisme prokariotik maupun eukariotik serta
dijumpai dalam sel hewan maupun sel tumbuhan. Ribosom terbagi atas
unit besar dan unit kecil yang berbentuk bulat. Ribosom dapat
ditemukan dalam sitoplasma yang tersebar bebas dan dapat pula
ditemukan dalam kondisi yang menempel pada retikulum endoplasma
ANSN06BU

(RE). Keberadaan ribosom pada RE berpengaruh pada penamaan RE


yang disebut sebagai RE kasar sedangkan RE yang tidak ditempeli
disebut sebagai RE halus, Ribosom berperan utama dalam mensintesis
protein, baik pada ribosom yang menempel di retikulum endoplasma
ataupun yang melayang bebas.
e. Retikulum Endoplasma, berukuran cukup besar sehingga organel ini
menempati sebagian besar ruangan sel. Secara umum retikulum
endoplasma memiliki peran dalam mentranspor zat yang dihasilkan di
dalam sel untuk dapat dibawa keluar sel.
f. Badan Golgi, Bentuk dari badan golgi berupa kantung pipih (sisterna)
dan dapat ditemukan di seluruh sitoplasma. Fungsi badan golgi yaitu
berperan dalam glikosilasi atau penambahan rantai pada karbohidrat,
fosforilasi atau penambahan fosfat dan proteolysis. Badan golgi terdiri
dari kumpulan vesikel padat dan terkait dengan sisterna.
g. Mitokondria, dapat ditemukan dalam berbagai tipe sel karena
fungsinya yang penting sebagai penghasil sel. Salah satu ciri
mitokondria adalah adanya membran ganda fosfolipid yang
membentuk batas batas luar organel.
h. Untriol, Sentriol merupakan organel yang berperan penting pada
pembelahan sel. Sentriol dapat ditemukan pada sel hewan yang aktif
melaku- kan pembelahan. Sentriol merupakan struktur khusus yang
memi- liki peranan pada penyusunan benang mitosis pada pembelahan
sel. Sentriol dibentuk oleh sepasang struktur kecil mirip silia. Pada
proses pembelahan sel hewan, sentriol ini menjadi penanda akan
dimulainya pembelahan sel. Saat pembelahan sel berlangsung, sentriol
akan membelah terlebih dahulu menghasilkan benang spindel yang
dapat menarik inti sel agar berjalan ke arah kutub yang berlawanan.
i. Vakuola, Vakuola memiliki peranan penting pada sel tumbuhan karena
berfungsi sebagai menyimpan cadangan makanan. Sel yang menyusun
tubuh tumbuhan yang masih muda dapat ditemukan vakuola dengan
ukuran yang kecil namun dalam jumlah yang banyak, sementara pada
ANSN06BU

sel dewasa dapat ditemukan vakuola tunggal dan besar. Keberadaan


vakuola sebagai cadangan makanan ini sangat penting karena
kemampuan sel tumbuhan yang mampu menyusun makanan sendiri.
Pada sel hewan, sering kali vakuola sebagai penyimpan cadangan
makanan ini tidak ditemukan sehingga dianggap tidak memiliki.
j. Lisosom, Lisosom merupakan organel yang muncul akibat aktivitas
dari badan golgi, Lisosom hanya akan dijumpai pada sel hewan terkait
dengan perannya dalam perusakan komponen asing dalam sel atau
bahkan perusakan pada sel itu sendiri untuk mencapai struktur yang
lebih stabil dan sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan lisis pada
lisosom dikarenakan lisosom mengandung enzim asam hidrolase untuk
menghidrolisis atau memecah molekul makro seperti karbohidrat,
protein, asam nukleat dan lipid. Enzim hidrolase dalam lisosom
dihasilkan dari ribosom pada retikulum endoplasma.
k. Badan Mikro, atau peroksisom merupakan organel yang di dalamnya
dapat dijumpai enzim oksidase. Enzim oksidase dalam badan mikro ini
sekaligus menjadi komponen penting karena menjelaskan fungsi badan
mikro dalam sel yang berperan dalam mengeliminasi zat berbahaya
yang masuk dalam sel.
4. Bagian-bagian sel
Menurut Gade (2014, 4-5) bagian-bagian dari sel yaitu:
a. Inti sel
Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi
kimia yang terjadi dalam sel dan reproduksi sel.
b. Sitoplasma
terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar. Bagian cairan
yang jernih dimana partikel-partikel tersebar, dinamakan hialoplasma;
hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut, elektolit,
glukosa, dan dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan asam
lemak teresterifikasi.
ANSN06BU

c. Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang
memungkinkan sel mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur
yang tidak diinginkan, khususnya struktur yang rusak atau asing,
seperti bakteri. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolik, yang berfungsi
memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan
mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa
organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH)
molekul air dengan bagian lain dari senyawa tersebut. Misalnya,
protein dihidrolisis menjadi asam-asam amino, dan glikogen
dihidrolisis membentuk glukosa.
d. Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi dalam
sintesis protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom
kemudian disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma
dalam bentuk ribosom granula. Bila ribosom melekat pada bagian luar
retikulum endoplasma, maka disebut reticulum endoplasma granular.
e. Mitokondria
Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang
selanjutnya digunakan untuk melakukan fungsi sel.
5. Struktur Sel
Menurut Waluyo (2020, 8-10) Organel sel diantaranya, yaitu :
Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di
kelilingi oleh selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan
(protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel,
yang juga dikelilingi membran. Protoplasma terdiri dari plasma sel
(sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat plasma inti
atau nukleoplasma. Struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk
hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil
ANSN06BU

penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untuk


menjalankan fungsi ke hidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunya berfungsi), kemudian membentuk organisme. Struktur Sel
Prokariotik (tidak memiliki membran inti). Mempunyai membran plasma,
nukleoid (berupa DNA & RNA), dan sitoplasma yang mengandung
ribosom. Tidak memiliki endomembran (membran dalam inti sel): tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi punya struktur yang berfungsi
sama yaitu mesosom dan kromatofor.
ANSN06BU

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis 1 set
b. Kertas HVS Secukupnya
c. Mikroskop 1 unit
d. Kaca objek 3 buah
e. Kaca penutup 3 buah
f. Cutter/silet 1 buah
g. Gelas kimia 1 buah
h. Pipet tetes 1 buah
i. Tusuk gigi Secukupnya
2. Bahan
a. Batang singkong mudah (Manihot utilissima) Secukupnya
b. Bawang merah (Allium cepa) Secukupnya
c. Sel epitel rongga mulut Secukupnya
d. Kapas Secukupnya
e. Aquades Secukupnya
f. Tisu Secukupnya
g. Methylene blue Secukupnya

D. Cara Kerja
1. Sel Gabus
a. Diletakkan irisan gabus (batang singkong muda) pada kaca objek dan
ditutup dengan kaca penutup
b. Diamati dengan perbesaran lemah 40x
c. Diamati bagaimana bayangan benda dan digambarkan
d. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, digeser preparat dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah. Diamati kemana bayangan bergerak
e. Diubah lensa objektif ke perbesaran yang lebih besar. Diamati apakah
ada perubahan luas bidang pandang.
ANSN06BU

10

2. Sel Hewan
a. Disiapkan kaca objek dan dibersihkan dengan tissue halus permukaan
b. Dengan menggunakan tusuk gigi, digarukkan pada permukaan dalam
pipi anda dengan hati-hati
c. Diulaskan bahan tersebut pada permukaan kaca objek, kemuan
diteteskan methylene blue lalu ditutup dengan kaca penutup
d. Diamati dengan perbesaran lemah 40x
e. Digambarkan 1 atau 3 sel melalui pengamatan dengan perbesaran kuat
dan diberikan keterangan dari bagian sel yang tampak
3. Sel Tumbuhan
a. Disiapkan kaca objek dan dibersihkan permukaannya dengan tissue
halus
b. Dipotong satu siung bawang merah lalu diambil bagian yang berdaging
c. Dipotong persegi sesusi keperluan lalu diambil selaput epidermis bagian
dalam suing
d. Diletakkan selaput epidermis pada kaca objek
e. Diteteskan aquades pada selaput bawang merah, kemudian ditutup
dengan kaca penutu
f. Diamati dengan perbesaran lemah 40 , kemudian dengan perbesaran
yang lebih kuat
g. Digambar bentuk sel dan diberi keterangan
ANSN06BU

11

DAFTAR RUJUKAN

Akmalia, H. A., dan Pranatami D. A. 2021. Biologi Umum Untuk Mahasiswa.


Semarang: CV Alinea Media Dipantara. Hal 42-54.

Gade, M. 2014. Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi Antar Sel. Al Ulum
Seri Sainstek. Volume II Nomor 1. Hal 2, 4 dan 5.
https://univamedan.ac.id/jurnal/index.php/alulum/article/download/2/1.

Gatenby, R. A. 2019. The Roleof Cell Membrane Information Reception,


Processing, and Communication in the Structure and Function of
Multicellular Tissue. International Journal of Molecular Sciences. 20 (3609).
Hal 1.
https://www.researchgate.net/publication/334661463_The_Role_of_Cell_Me
mbrane_Information_Reception_Processing_and_Communication_in_the_Str
ucture_and_Function_of_Multicellular_Tissue.

Koziel, K., dkk. 2009. Plasma membrane associated membranes (PAM) from
Jurkat cells contain STIM 1 protein. The Internasional Journal of
Biochemistry and Cell Biology. 41 (5). Hal 2440. http://sm.unife.it/it/ricerca-
e-terza-missione/ricerca-1/ambiti/signaltransductionlab/publications/69.pdf.

Rahmadina., dan Febriani, H. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Makhluk
Hidup. Surabaya: CV. Papirus Selembar. Hal 1, dan 4.

Waluyo, J., dan Wahyuni, D. (2020). Biologi Dasar. Jember: Trussmedia Grafika.
Hal 8-9.
LEMBARAN PENGESAHAN

Samarinda, 05 Oktober 2022

Mengetahui,
Asisten praktikum Praktikan,

Feby Dianita Norselina Sedan


NIM. 2005016020 Nim. 2205156006
ANSN06BU

13
ANSN06BU

14
ANSN06BU

15
ANSN06BU

16
ANSN06BU

16
ANSN06BU

16
ANSN06BU

16
ANSN06BU

20
ANSN06BU

21
ANSN06BU

22
ANSN06BU

23
ANSN06BU

24
ANSN06BU

25
ANSN06BU

26
ANSN06BU

26
ANSN06BU

28
ANSN06BU

29
ANSN06BU

30
ANSN06BU

31
ANSN06BU

32
ANSN06BU

32
ANSN06BU

32
ANSN06BU

35

Anda mungkin juga menyukai