Anda di halaman 1dari 11

Kegiatan ke 2

Keanekaan Sel, Struktur dan Fungsi

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman sel, struktur dan fungsi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana keanekaragaman bentuk sel,
namun pada dasarnya semua sel mempunyai pola struktur yang sama.

B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Sel
Biologi adalah ilmu tentang alam dan kehidupan. Science berasal dari
bahasa latin yang berarti tahu atau mengetahui. Maka dapat dijabarkan
bahwa sains adalah salah satu cara untuk mengetahui yang terjadi di sekitar
kita. Sains muncul dari rasa keingintahuan terhadap yang terjadi pada diri
sendiri, dunia dan alam semesta. Dari rasa ingin tahu yang dimiliki
akan membantu manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
muncul tentang kehidupan di bumi dan makhluk hidup yang ada
didalamnya (Sitasi)
Sel merupakan unit struktural dan fungsional dasar organisme hidup.
Organisme terkecil dari sel tunggal, sebaliknya tubuh manusia mengandung
sedikit sel. Terdapat berbagai jenis sel, yang amat bervariasidalam ukuran,
bentuk dan fungsi khususnya (Sitasi)
Secara sederhana sel dapat digambarkan sebagai setetes air yang
dikelilingi oleh membran plasma. Tetesan air tersebut mengandung
material yang terlarut seperti glukosa, asam amino, ion positip, ion
negatif, protein globular, dan biomaterial tersuspensi seperti organel sel.
Organel sel mengandung beberapa tipe kompleks supramolekul. Organel
sel dibahas mendetail pada subbab Struktur dan Fungsi Organel Sel.
Kandungan lipid yang tinggi pada membran membuat sel fleksibel
(Satiyarti, dkk. 2017:14).
1. Sejarah Penemuan Sel
Penemuan sel yang terjadi sejak 200 tahun yang lalu dianggap sebagai
bagian dari sistem membran yang tak terpisahkan dalam organisme
multisel. Perkembangan sel ini terjadi dengan pesat setelah perkembangan
penggunaa lensa yang dilakukan oleh para peneliti dalam penelitiannya,
sehingga para peneliti lebih serius dengan melakukan penelitiannya
terhadap sel.
Perkembangan sel ini dimulai sejak seorang ahli yang beranama
Robert Hooke (1665) melakukan pengamatan pada sayatan gabus yang
merupakan sel-sel mati pada pepagan pohon ek dengan mikroskop
sederhana.Ia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang kemudian
disebutnya cella yang berarti ruang atau kamar kecil yang kosong.
Antonie van Leewenhoek (1674) menggunakan mikroskop sederhana
untuk melihat mikroba (jasad renik) dalam air serta bagian- bagian yang
terkandung dalam cairan tubuh makhluk hidup. Lamarck (1809)
menyatakan bahwa seluruh organisme hidup harus memiliki jaringan
selular. Dutrochet (1824) menemukan bahwa semua tumbuhan dan
hewan terdiri dari sel berbentuk gembungan yang sangat kecil yang
mengalami peningkatan ukuran dan jumlah.
Robert Brown (1831) seorang ahli biologi menemukan nukleus
merupakan komponen dasar yang selalu ada dalam sel. Hugo von
Mohl dan Karl Nugel (1835) mempelajari peristiwa pembelahan sel,
dimana inti dan plasma sel mengalami pembelahan untuk menjadi dua sel
anak. T Schwan dan M Schleiden (1839) merumuskan teori sel sebagai
berikut: sela adalah unit terkecil, emua tumbuhan dan hewan dibangun atas
sel-sel. J Purkinye (1840) dan Hugo von Mohl (1846) memperkenalkan
istilah protoplasma, yakni cairan yang mengisi ruang yang disebut sel oleh
von Mohl.
R. Virchow (1859) dengan menggunakan mikroskop
tersebut dapat menyimpulkan bahwa semua sel berasal dari
sel-sel yang telah ada sebelumnya.Sementara W.
Schultze(1860) mengatakan bahwa protoplasma adalah dasar
fisik kehidupan. E. Strasburger dan W. Flemming (1870)
memperlihatkan bahwa nukleus memelihara kelangsungan
hidup suatu jenis makhluk dari generasi kegenerasi
selanjutnya. Flemming juga pertama kali menemukan istilah
mitosis pada pembelahan sel. O. Hertwigh (1875)
membuktikan bahwa inti spermatozoa bersatu lebih dahulu
dengan inti ovum untuk membentuk embrio.(Rahmadina, dkk,
2019)
2. Struktur dan Organel Sel
Berdasarkan struktur ultra sel maka sel dapat digolongkan
menjadi dua kelompok yaitu sel Eukaryot dan sel Prokaryot.
Penggolongan ini dilakukan oleh Chatton (1937). Semua sel
baik eukaryot maupun prokaryot memiliki komponen tersebut
di bawah ini:
a. Membran plasma yang berperan sebagai barier,
yang sifatnya selektif.
b. Cytosol, yang bentuknya semifluid, seperti jelly, yang
ada di dalam sel, didalamnya tersuspensi semua
komponen sel.
c. Kromosom, membawa gen yang terangkai di dalam DNA.
d. Ribosom, sebagi tempat sintesis protein.
1) Sel Eukariot
Di dalam sel eukariot terdapat banyak organella yang
mempunyai fungsi yang berbeda-beda, yakni :
a) Nukleus
Nukleus sering disebut inti sel mengandung
kromosom. Di dalam kromosom terdapat DNA,
dan pada DNA terangkai banyak gen yang
berfungsi dalam membawa sifat keturunan dari
orang tua ke keturunannya. Inti sel dibungkus oleh
suatu membran, membran lipid bilayer,
sehingga terpisah dari sitoplasma. Di dalam
inti sel terdapat suatu massa yang bergranula,
yang disebut sebagai anak inti atau nukleolus.
b) Ribosom
Ribosom, adalah tempat sintesis protein
tepatnya adalah translasi. Translasi adalah proses
sintesi protein dengan mRNA sebagai cetakannya.
Ribosom merupakan kompleks antara mRNA
dengan protein. Sel-sel yang memiliki
kecepatan sintesis protein tinggi memiliki
banyak ribosom, bahkan sampai beberapa juta
ribosom. Terdapat dua macam ribosom, yaitu
ribosom yang terikat pada membran RE kasar,
dan ribosom yang bebas berada di dalam
sitoplasma.
c) Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasmik (RE), adalah organella
yang mempunyai hubungan dengan beberapa sistem
endomembran. Sistem endomembran yang
dimaksud adalah membran inti, RE, badan golgi,
lysosom, vesikel, vakuola dan membran plasma,
di mana sistem endomembran ini banyak bekerja
dalam sintesis protein (tempat sintesis protein,
penyempurnaan hasil sintesis protein, penyimpanan
hasil sintesis protein, maupun ekspor protein ke luar
sel).
d) Mitokondria
Mitokondria, memiliki dua membran yaitu
membran luar dan membran dalam yang
membentuk lekukan-lekukan ke arah dalam yang
disebut sebagai cristae. Mitokondria merupakan
tempat terjadinya respirasi sel, menghasilkan
energy dalam bentuk ATP yaitu molekul
berenergi tinggi. Mitokondria banyak mengandung
enzim-enzim yang berfungsi dalam siklus Kreb.
a) Badan Golgi
Badan golgi, pertama kali ditemukan oleh ahli
biologi dan fisika dari Italia yang bernama Camello
Golgy. Fungsinya penyempurnaan hasil sintesis
protein pada ribosom, penyempurnaanyang terjadi
adalah folding (melipat - lipat), karboksilasi,
metilase.
b) Lysosom
Lysosom, berasal dari bahasa Yunani yang
artinya badan pemecah, bentuknya seperti vesikel,
bulat seperti bola, merupakan kantong. Dihasilkan
oleh RE kasar dan badan Golgy, badan Golgy
membentuk tunas yang kemudian dilepaskan tunas
tersebut, tuanas tersebut adalah lysosom.
c) Vakuola
Vakuola, bentuknya seperti lysosom,
merupakan kantong ukurannya bervariasi, tergantung
fungsinya.

2). Sel Prokario


Sel prokariotik merupakan sel tanpa membran
inti. Sel ini mempunyai materi genetik berupa DNA
yang tidak terbungkus oleh membran, tetapi hanya
merupakan massa yang kekentalannya lebih tinggi
dibandingkan dengan kekentalan sitoplasma di
sekitarnya sehingga disebut sebagai nukleoid. Sel
prokariotik tidak mempunyai organella sehingga
struktur sel ini masih sangat sederhana. Aktivitas sel
berlangsung di dalam membran sel dan di dalam
sitoplasma. ( Nurhayati dkk, 2017)

3). Bagian – bagian Sel


Menurut Moh Gade, 2017 bagian – bagian sel adalah
sebagai berikut:
a. Inti
Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia
mengawasi reaksi- reaksi kimia yang terjadi dalam sel
dan reproduksi sel. Inti mengandung asam
dioksiribonukeat (ADN) yang umum disebut gen
atau kromosom. Gen ini menentukan sifat-sifat protein
enzim sitoplasma, dan dengan jalan ini mengawasi
aktivitas sitoplasma.
b. Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan
besar.
Bagian cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar,
dinamakan
hialoplasma ; hialoplasma terutama mengandung protein yang
terlarut,
elektolit, glukosa, dan dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol
dan
asam lemak teresterifikasi. Bagian sitoplasma yang tepat dibawah
membran sel sering mengaLami gelatinase menjadi setengah padat
yang
dinamakan korteks atau ektoplasma. Sedangkan sitoplasma yang
terdapat antara korteks dan membrane inti berbentuk encer dan
dinamakan endoplasma.
c. Membran Sel
Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi
oleh membrane yang terutama terdiri atas lipid dan
protein. Semua membran, baik membran sel, inti,
reticulum endoplasma, mitokondria, lisosom, maupun
kompeks golgi mempunyai struktur yang sama, yakni
terdiri atas lipid, lapisan protein dan lapisan tipis
mukplolisakari.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis 1 set
b. Kertas HVS Secukupnya
c. Mikroskop 1 unit
d. Kaca objek 1 buah
e. Kaca penutup 1 buah
f. Cuttur /silet 1 buah
g. Gelas kimia 1 buah
h. Pipet tetes 1 buah
i. Tusuk gigi Secukupnya
2. Bahan
a. Batang singkong muda (Manihot utilissima)
Secukupnya
b. Bawang merah muda (Allium cepa)
Secukupnya
c. Sel epitel rongga mulut
Secukupnya
d. Kapas
Secukupnya
e. Aquades
Secukupnya
f. Metylen blue
Secukupnya
D. Cara Kerja
1. Sel Gabus
a. Diletakkan irisan gabus (batang singkong muda)
pada kaca objek dan ditutup dengan kaca
penutup
b. Diamati dengan perbesaran lemah 40x
c. Diamati bagaimana bayangan benda dan digambarkan
d. Sambil memandang ke dalam lensa okuler,
digeser preparat dari kiri ke kanan dan dari atas
ke bawah. Diamati kemana bayangan bergerak
e. Diubah lensa objektif ke perbesaran yang
lebih besar. Diamati apakah ada perubahan luas
bidang pandang
2. Sel Hewan
a. Disiapkan kaca objek dan dibersihkan
dengan tissue halus permukaannya
b. Dengan menggunakan tusuk gigi, digarukkan
pada permukaan dalam pipi anda dengan hati –
hati
c. Diulaskan bahan tersebut pada permukaan
kaca objek, kemudian diteteskan aquades lalu
ditiup dengan kaca penutup
d. Diamati dengan perbesaran lemah 40x
e. Digambar 1 atau 3 sel melalui pengamatan
dengan perbesaran kuat dan diberikan
keterangan dari bagian sel yang tampak
3. Sel Tumbuhan
a. Disiapkan kaca objek dan dibersihkan
permukaannya dengan tissue halus
b. Dipotong satu suing bawang merah lalu
diambil bagian yang berdaging
c. Dipotong persegi sesuai keperluan lalu diambil
selaput epidermis bagian dalam suing
d. Diletakkan selaput epidermis pada kaca objek
e. Diteteskan aquades pada selaput bawang merah,
kemudian ditutup dengan kaca penutup
f. Diamati dengan perbesaran lemah 40x,
kemudian dengan perbesaran yang lebih kuat
g. Digambar bentuk sel dan diberi keterangan

Anda mungkin juga menyukai