Anda di halaman 1dari 9

LK 0.

1: LEMBAR KERJA BELAJAR MANDIRI


STRUKTUR DAN FUNGSI MAKHLUK HIDUP

Judul Modul STRUKTUR DAN FUNGSI MAKHLUK HIDUP


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sel Tumbuhan dan Hewan
2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi pada
Tumbuhan
3. Jaringan dan sistem organ pada
hewan/manusia
4. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Kegiatan Belajar 1 : 1. Sel Tumbuhan dan Hewan
yang dipelajari A. Struktur dan Fungsi Komponen Sel
1. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk
hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi
kehidupan.
2. Robert Hooke (Inggris) pada tahun 1665, menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dan
menamakannya dengan istilah cellulae artinya sel. Ilmuwan
Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
menemukan sel hidup, yang kemudian disebut bakteri. Sel
merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup,
pada tahun 1839 Jacob Schleiden (Jerman) mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Sel
sebagai unit fungsional makhluk hidup, Max Schultze (1825–
1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan bukan hanya bagian struktural sel tetapi juga
merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung
reaksi-reaksi kimia kehidupan. Sel sebagai unit pertumbuhan
makhluk hidup, Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat
bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel
sebelumnya). Robert Brown (1812), ahli Biologi dari Skotlandia
menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang
disebut nucleus. Felix Durjadin (1835), sel adalah cairan sel
yang sekarang disebut protoplasma. Johanes Purkinye (1787–
1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma
untuk menamai bahan embrional sel telur.
3. Secara struktural, komponen sel yang menyusun sel sebagai
berikut:
a) Dinding Sel
Dinding sel merupakan komponen sel yang terdapat pada
sel tumbuhan. Dinding sel menentukan bentuk sel,
berfungsi sebagai penguat dan melindungi protoplas.
b) Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel atau selaput plasma
merupakan selaput terluar sel yang tersusun dari molekul
lipoprotein (fosfolipida dan protein) dan molekul-molekul
lain yag menyempurnakan struktur membran plasma. Sifat
membran plasma semipermiabel (selektif permeabel).
c) Nukleus atau Inti Sel
Nukleus atau inti sel merupakan komponen sel
bermembran yang bentuknya bulat atau lonjong seperti
cakram. Fungsi utama nukleus adalah mengendalikan
seluruh kegiatan sel. Secara lebih rinci, fungsi nukleus
antara lain :
• Sebagai pengendali seluruh aktifitas sel
• Mengandung atau membawa informasi genetik (DNA)
yang akan mewariskan sifat-sifat genetik tersebut melalui
pembelahan sel
• Memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA untuk keperluan
sintesis protein
• Memproduksi ribosom
Nukleus tersusun atas komponen-komponen berikut:
Membran nukleus (membran inti sel), memiliki struktur
lipoprotein, dengan fosfolipida bilayer seperti halnya
membran plasma; Nukleolus (anak inti) yang berfungsi
untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat); Nukleoplasma (plasma inti) merupakan
cairan yang tersusun dari protein; dan Butiran kromatin
yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal
menjadi struktur seperti benang yaitu kromosom yang
mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
d) Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang
dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama
lain dapat berhubungan. Ada dua jenis retikulum
endoplasma yakni RE halus (REh) yang tidak dilekati
ribosom dan RE kasar (REk) yang dilekati ribosom. RE
memiliki peran anabolik dan protektif.
REk dikatakan kasar karena permukaannya diselubungi
oleh ribosom. Sedangkan, REh memiliki enzim-enzim pada
permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen
dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan
hormon.
e) Badan Golgi
Badan golgi disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi
adalah organel sel yang awalnya ditemukan Camillo Golgi
pada tahun 1891, seorang ahli histologi. Badan golgi
banyak dijumpai pada sel-sel yang melakukan fungsi
ekskresi. Badan golgi pada sel tumbuhan sering disebut
diktiosom. Struktur badan golgi memiliki dua permukaan
yakni permukaan luar berbentuk cembung (forming face)
disebut permukaan cis dan permukaan dalam berbentuk
cekung (maturing face) disebut permukaan trans.
Fungsi badan golgi antara lain :
- Membentuk dinding sel tumbuhan
- Membentuk bahan membran plasma.
- Membentuk lisosom
- Tempat sekresi senyawa-senyawa sekret kelompok
karbohidrat, lipida dan protein.
- Membentuk akrosom pada spermatozoa.
f) Lisosom
Lisosom adalah suatu organel sel yang berbentuk kantung
(bola) diselubungi oleh selaput atau membran tunggal.
Lisosom ditemukan oleh Christian de Duve pada tahun
1950. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti glikosidase,
fosfolipase, protease, nuklease, lipase, fosfatase. Lisosom
ditemukan pada sel eukariotik. Lisosom memiliki beberapa
fungsi antara lain sebagai berikut:
• Mencerna zat makanan hasil dari fagositosis (makanan
berupa padatan) dan pinositosis (makanan berupa
cairan),
• mencerna makanan cadangan,
• menghancurkan organel sel yang telah rusak atau
suadah tua,
• menghancurkan benda yang berada di luar sel,
contohnya enzim yang dikeluarkan oleh sel sperma agar
dapat menghancurkan dinding sel ovum ketika
terjadinya fertilisasi,
• menghancurkan zat asing misalnya yang memiliki sifat
karsinogen yang dapat menyebabkan kanker,
• menghancurkan diri sel sendiri yakni dengan cara
melepaskan semua enzim yang berada di dalam
lisosom,
• mencerna zat-zat makanan, atau melisis zat-zat asing
yang masuk/ada di sitoplasma sel,
• Autofagi yakni menghancurkan atau degradasi bagian-
bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi,
• Autolisis yakni menghancurkan diri sel sendiri.
g) Mitokondria
Mitokondria disebut juga kondriosom, merupakan organel
sel tempat berlangsungnya respirasi sel pada makhluk
hidup. Organel mitokondria terdiri dari bagian-bagian:
Membran luar, Membran dalam (pembentukan ATP), Ruang
antar membrane, dan Matriks (terdapat materi genetik
DNA, ribosom, ATP, ADP, enzim-enzim yang berperan dalam
siklus Krebs, air, gas CO2 dan O2)
Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat terjadinya
respirasi sel sehingga merupakan tempat diproduksinya
energi (ATP).
h) Ribosom
Ilmuwan biologi sel yang pertama kali melakukan penelitian
tentang ribosom adalah George Emil Palade pada
pertengan Tahun 1950-an dengan menggunakan mikroskop
elektron. Kata "ribosom" pertama kali digunakan oleh
ilmuwan Richard B. Roberts pada tahun 1958. Ribosom
merupakan organel bermembran tunggal, berisi untai RNA
dan protein yang beragam, karbohidrat, sedikit lemak dan
mineral. Struktur ribosom terdiri dari 2 bagian yakni sub
unitkecil dan subunit besar. Kedua unit datang bersama-
sama ketika ribosom siap untuk membuat protein baru.
Fungsi ribosom adalah sebagai tempat terjadinya sintesis
protein yakni tempat beikatannya asam amino-asam amino
(polipeptida).
i) Plastida
Plastida merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan.
Berdasarkan ada dan tidaknya zat warna, plastida dapat
dibedakan atas:
(1) Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna, umumnya
terdapat dalam sel-sel dewasa yang tidak terkena cahaya
matahari, Fungsi leukoplas adalah sebagai pusat
pembentukan dan penyimpanan makanan cadangan seperti
pati.
(2) Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang berwarna hijau,
mengandung klorofil yaitu suatu pigmen yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap
energi cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis.
(3) Kromoplas
Merupakan plastida yang menghasilkan warna selain hijau.
Warna merah, kuning atau oranye pada bagian tumbuhan
tertentu disebabkan adanya zat warna karotenoid pada
bagian tumbuhan tersebut.
j) Sentrosom/Sentriol
Sentrosom dan sentriol merupakan dua komponen dari sel
hewan, terutama terlibat dalam pembelahan sel.
k) Mikrobodi
Merupakan organel sel dengan struktur mirip dengan
lisosom, yang diselubungi membran. Ada dua macam
mikrobodi yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom
terdapat pada sel hewan juga tumbuhan, glioksisom
ditemukan pada sel tumbuhan. Mikrobodi mengandung
enzim mengandung enzim katalase dan oksidase yang
berpartisipasi dalam berbagai reaksi biokimia dalam sel.
Mikrobodi memfasilitasi pemecahan lemak, alkohol dan
asam amino.
B. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No. Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Bentuk Sel - Dapat berubah - Bentuk sel kaku
bentuk karena dan jarang
tidak memiliki berubah bentuk.
dinding sel. - Cenderung
- Cenderung dipengaruhi oleh
dipengaruhi kehadiran dinding
sitoskeleton sel

2 Dinding Sel Tidak ada Ada


3 Lisosom Ada Tiada ada/jarang
ditemukan
4 Plastida Tida ada Ada
5 Sentrosom/sentriol Ada Tidak ada/jarang

ditemukan
6 Peroksisom Ada Ada

7 Glioksisom Tidak ada Ada

8 Vakuola Ada, kecil dan Ada, permanen.


tidak permanen. Vakuola kecil-kecil
Ada vakuola dan banyak pada sel
kontraktil dan muda. Vakuola besar
vakuola mkanan pada sel dewasa

9 Letak Nukleus Cenderung di Cenderung


tengah sel di perifer sitoplasma
karena terdesak oleh
adanya vakuol

10 Silia Sering Tidak ada


ditemukan
11 flagel Sering Tidak ada
ditemukan
12 Elastisitas jaringan Elastisitas tinggi Elastisitas rendah
karena tidak karena adanya
adanya dinding dinding sel
sel
13 Tingkat Totipotensi rendah tinggi

C. Transportasi Melalui Membran Plasma


Transportasi melalui membran dibedakan menjadi dua yaitu
transpor aktif dan transpor pasif.
1. Transpor aktif merupakan transpor zat melalui membran
plasma melawan gradien konsentrasi, memerlukan energi dan
menggunakan protein pembawa. Contoh zat-zat yang melalui
membran plasma melalui transpor aktif adalah glukosa dan
asam amino. Transpor aktif dapat terjadi melalui mekanisme
pompa Ion dan endositosis.
1) Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan
cara melakukan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di
luar sel. Transpor dilakukan oleh protein transpor atau
protein pembawa yang tertanam pada membran plasma,
menggunakan sumber energi ATP. Contoh dari jenis sistem
transpor aktif, adalah pompa natrium-kalium, yang
melakukan pertukaran ion natrium ion kalium melintasi
membran plasma.
2) Endositosis merupakan proses masuknya senyawa dari luar
ke dalam sel melalui membran dengan cara pembungkusan
senyawa atau cairan ekstraselular dengan pelekukan ke
dalam sebagian membran. Ada tiga tipe endositosis, yakni
(1) fagositosis, jika materi yang dimasukkan berupa zat
padat, (2) pinositosis, jika materi yang dimasukkan berupa
larutan, (3) endositosis yang diperantarai reseptor, terjadi
saat fluida ekstraseluler terikat pada reseptor spesifik yang
berkumpulpada lubang yang dilapisi protein pada membran
plasma, kemudian membnetuk vesikula. Transpor ini
bertujuan untuk memperoleh substansi spesifik dalam
jumlah besar.
3) Eksositosis
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam
sel keluar sel. Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar
atau sel sekresi. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang
mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di
usus halus.
2. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, senyawa dari
luar atau dalam sel yang tidak memerlukan energi. Zat-zat yang
ditranspor bergerak dari daerah berkonsentrasi tinggi hingga
daerah berkonsentrasi rendah. Transpor pasif meliputi difusi
dan osmosis.
1) Difusi
Difusi merupakan penyebaran molekul-molekul suatu zat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga terjadi
keseimbangan konsentrasi. Kecepatan difusi bergantung pada
beberapa aspek, diantaranya adalah: wujud materi, suhu,
ukuran molekul, dan konsentrasi.
2) Osmosis
Pada dasarnya osmosis masih termasuk persitiwa difusi.
Pada peristiwa osmosis, air dari larutan yang
konsentrasinya rendah (hipotonis) akan bergerak ke
konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis).
Suatu larutan yang memiliki zat pelarut berkonsentrasi
tinggi akan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah.
Keadaan ini disebut hipotonik. Sebaliknya, larutan yang
memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan
mempunyai zat terlarut berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang
demikian disebut hipertonik . Zat pelarut dan zat terlarut
dapat pula berkonsentrasi sama. Keadaan demikian
dinamakan isotonik.

Kegiatan Belajar 2 : 2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi


pada Tumbuhan
A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan kelompok sel tumbuhan
yang memiliki sifat dan fungsi yang sama.
a) Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)
• Meristem fungsinya sebagai jaringan embrionik, yang
membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi
jaringan lain.
• Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan
menjadi tiga kelompok, yakni (1) meristen apikal (meristem
ujung), (2) meristem lateral, (3) meristen interkalar.
• Menurut asal pembentuknya, jaringan meristem dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yakni meristem primer
dan meristem sekunder
• Ujung batang dan ujung akar meliputi :(1) Zona
pembelahan (cleveage), (2) Zona pemanjangan (elongasi), (3)
Zona diferensiasi.
• Ada beberapa teori terkait meristem, diantaranya : (1) Teori
Histogen dari Hanstein, menyatakan bahwa meristem
apikal dibagi menjadi 3 daerah yaitu : Dermatogen,
(pembentuk jaringan pelindung/epidermis), Periblem
(pembentuk korteks), dan Plerome (pembentuk jaringan
tengah/stele); (2) Teori Tunika-Korpus dari Schmidt,
menyatakan bahwa meristem apikal terbagi dua daerah:
Tunika (lapisan luar membentuk epidermis dan sebagian
korteks), dan Korpus (lapisan sebelah dalam, yang akan
membentuk sebagian korteks dan stele); dan (3) Teori
Haberlandt, meristem apikal dibagi menjadi 4 daerah yaitu:
Promeristem, Protoderm
b) Jaringan Dewasa
• Jaringan dewasa disusun oleh sel-sel yang berasal dari sel-
sel meristem yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
• Sel-sel meristem yang telah membelah akan mengalami
penambahan volume sel (membesar) dan selanjutnya akan
mengalami diferensiasi dan spesialisasi menjadi jaringan
dewasa.
• Diferensiasi adalah yakni perubahan bentuk tubuh
tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan
spesialisasi adalah pengkhususan sel tumbuhan guna
menyokong fungsi sel tertentu.
• Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan dewasa
dibedakan menjadi jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan penguat dan jaringan pengangkut.
1) Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Parenkim disebut juga jaringan dasar karena jaringan ini
terdapat pada semua organ tumbuhan, seperti akar,
batang, dan daun. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa
jenis jaringan parenkim diantaranya: (a) Parenkim udara
(aerenkim), (b) Parenkim asimilasi, (c) Parenkim penimbun
cadangan makanan, (d) Parenkim air, (e) Parenkim
pengangkut.
2) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi
sebagai penutup dan pelindung jaringan lain yang ada di
bawahnya.
3) Jaringan Penyokong
Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan
kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan
yang disebut jaringan penyokong. Jaringan penyokong
terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas
jaringan xilem dan floem.
B. Struktur Anatomi Organ Pada Tumbuhan
• Struktur Anatomi Akar
Struktur anatomi akar berturut-turut dari luar ke dalam
tersusun oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele
(silinder pusat).
• Struktur Anatomi Batang
Struktur jaringan penyusun batang tumbuhan berturut-turut
dari luar ke dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis,
korteks, dan stele.
• Struktur Anatomi Daun
Daun disusun oleh jaringan epidermis, mesofil dan jaringan
pengangkut.
• Struktur Bunga
Struktur anatomi bunga terdiri darikepala sarinya meliputi
dinding anther,lokulus, dan di dalam lokulus terdapat serbuk
sari. Dinding anthera terdiri atas dua lapis yaitu lapisan luar
(eksotesium) dan lapisan dalam (endotesium). Pada eksotesium
ditemukan sel-sel yang berbentuk khusus yang disebut
stomium, yang merupakan tempat keluarnya serbuk sari yang
telah masak. Kepala putik, epidermisnya seringkali terdapat
papila (derivat eoidermis). Tangkai putik tersusun oleh
parenkim. Bakal buah (ovarium) terdiri dari epidermis luar dan
epidermis dalam, diantanya terdapat parenkim dan juga
jaringan pengangkut.
• Struktur Buah dan Biji
Buah berkembang dari bakal buah. Bagi tumbuhan, buah
berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan cadangan dan
membungkus/melindungi biji.
C. Proses Fisiologi Tumbuhan
• Proses transportasi pada tumbuhan Spermatophyta
meliputi transportasi air dan mineral dari dalam tanah ke
akar lalu dilanjutkan ke batang hingga ke seluruh bagian
tumbuhan dan transportasi hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
• Tranportasi zat-zat tersebut dibedakan atas dua sistem
yaitu sintem transportasi ekstravaskular dan sistem
tranportasi intravaskular.
Kegiatan Belajar 3 : 3. Jaringan dan sistem organ pada
hewan/manusia
1) Jaringan Pada Hewan/Manusia
• Jaringan Epitel merupakan jaringan yang menutupi
permukaan organ baik di permukaan organ atau di
permukaan dalam yang berbatasan dengan rongga atau
ruang.
• Jaringan Ikat disebut juga jaringan penyambung atau
jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri dari dua komponen
dasar utama yaitu: matriks intersel/ekstrasel dan sel-sel
penyusun.
• Jaringan Otot ada 3 macam yakni:

• Jaringan Saraf merupakan jaringan yang berfungsi untuk


mengantarkan impuls dari reseptor ke pusat saraf dan
mengantarkan respon ke efektor. Neuron (sel saraf) terdiri
dari badan sel, dendrit dan akson (neurit).
2) Sistem Organ Pada Manusia
• Sistem Gerak
Alat gerak pada manusia adalah tulang dan otot. Tulang
dikatakan sebagai alat gerak pasif sedangkan otot adalah alat
gerak aktif. Tulang dapat bergerak karena adanya otot yang
melekat padanya.
• Sistem Sirkulasi/Transportasi berfungsi mengangkut dan
mendistribusikan oksigen, air, sari makanan dan mengangkut
sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri
atas organ jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, dan kelenjar
limfa. Sistem sirkulasi darah pada manusia disebut juga sistem
kardiovaskuler, yang terdiri atas organ jantung dan pembuluh
darah.
• Sistem Pencernaan berfungsi mengolah dan mengubah zat
makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap
tubuh. Organ hewan yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara
lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung,
usus halus, dan usus besar.
• Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan pada manusia tersusun oleh organ-organ
yang secara berurutan dimulai dari hidung, faring, laring, trakea,
dan paru-paru yang meliputi bronkus, bronkiolus dan alveolus.
Proses pernapasan dibedakan menjadi dua, yakni pernapasan
eksternal/luar (pertukaran gas O2 dan CO2 antara udara luar
dengan kapiler darah di alveolus) dan pernapasan internal/dalam
(pertukaran gas O2 dan CO2 di pembuluh kapiler).
• Sitem Eksresi adalah sistem pembuangan zat sisa metabolisme
yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika terakumulasi dalam
tubuh. Sistem eksresi manusia terdiri atas 4 organ meliputi ginjal
(ren), paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan kulit (dermis). Fungsi
sistem eksresi mengeluarkan sisa-sia metabolisme agar tidak
terakumulasi dalam tubuh, melindungi sel-sel tubuh/jaringan dari
zat-zat yang bersifat racun, menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh (homeostatis), membantu mempertahankan suhu tubuh.
Proses pengeluaran urin (filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi)
• Sistem Koodninasi (sistem saraf, sistem endokrin dan sistem
indra) adalah sistem koordinasi pada tubuh berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan
impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan
kepada efektor. Sistem saraf tersusun dari jutaan sel-sel saraf
(neuron), meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi terdiri dari sistem
saraf somatik dan sistem saraf otonom. Saraf somatik (saraf
sadar) terdiri dari saraf kranial 12 pasang dan saraf spinal 31
pasang. Saraf otonom (saraf tak sadar) terdiri dari saraf simpatik
dan saraf parasimpatik.
Sistem endokrin merupakan sekumpulan kelenjar yang
memproduksi hormon. Hormon berasal dari kata “homaein” yang
berarti menggiatkan atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu
kelenjar.
• Sistem Reproduksi adalah sistem yang menghasilkan gamet
jantan atau gamet betina, dengan tujuan agar makhluk hidup
menghasilkan keturunan berikutnya. Organ penyusun sistem
reproduksi pada pria dan wanita berbeda.
- Organ bagian dalam disusun oleh testis, saluran reproduksi
(epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra) dan
kelenjar aksesori (vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper). Organ reproduksi luar disusun oleh penis dan
skrotum.
- Alat reproduksi dalam terdiri dari ovarium dan saluran kelamin.
• Sistem Pertahanan Tubuh adalah sistem pertahanan yang
berperan dalam mengenal, menghancurkan, serta menetralkan
benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi
merugikan bagi tubuh. Kemampuan bagi tubuh untuk menahan
atau menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal disebut
imunitas (kekebalan).
Kegiatan Belajar 4 : 4 Metabolisme
(1) Enzim
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang terjadi di
dalam sel, yang meliputi rangkaian reaksi pemecahan
(katabolisme) dan reaksi pembentukan (anabolisme) dan reaksi
ini melibatkan enzim. Enzim berperan sebagai biokatalisator
dalam suatu reaksi metabolisme.
(2) Katabolisme
• Respirasi aerob dan anaerob (katabolisme karbohidrat)
Respirasi aerob terjadi melalui tahap glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif (reaksi antara/transisi), siklus Krebs dan tahap transpor
elektron. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak
memerlukan oksigen. Bakteri umumnya melakukan respirasi
anaerob. Ada yang bakteri anaerob obligat (mutlak tidak
memerlukan O₂) contohnya bakteri Clostridium tetani dan ada
bakteri anaerob fakultatif contohnya Lactobacillus. Selain bakteri,
jamur Saccharomyces cerevisiae juga melakukan respirasi
anaerob.
• Katabolisme lemak dan protein
Katabolisme lemak dan protein dimulai dengan
pemecahan/penguraian senyawa-senyawa tersebut menjadi
senyawa yang lebih sederhana di dalam sistem pencernaan.
Lemak menjadi gliserol dan asam lemak serta protein menjadi
asam amino. Setelah itu barulah masuk ke jalur respirasi.
(3) Anabolisme merupakan rangkaian reaksi pembentukan senyawa
kompleks dari senyawa-senyawa sederhana atau pembentukan
senyawa organik dari senyawa-senyawa anorganik, reaksi ini
membutuhkan energi serta melibatkan kerja enzim.
• Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik
(karbohidrat) dari senyawa anorganik CO₂ dan H₂O dengan
menggunakan energi cahaya matahari. Fotosintesis berlangsung
dalam 2 tahap reaksi secara berurutan, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap.
2 Daftar materi yang
sulit dipahami di - Transportasi zat dalam membran plasma
- Metabolisme
modul ini
3 Daftar materi yang - Proses Reaksi terang dan gelap
sering mengalami - Fiksasi CO2 Pada Tumbuhan C3, C4 dan CAM
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai