Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

SEL

Sumber : PublicDomainPictures, pixabay.com


A. PENEMUAN DAN TEORI TENTANG SEL
Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris
bernama Robert Hooke pada tahun 1665.

Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari


dinding sel tumbuhan yang sudah mati
dengan menggunakan mikroskop
sederhana. Ia melihat adanya ruangan
kecil kosong yang kemudian
menamakannya dengan sel (bahasa Latin,
cellula = kamar kecil).

Sumber : id.wikipedia.org
Penemuan tentang sel
berkembang ketika Antonie Van
Leeuwenhoek menjadi orang
yang pertama kali melihat sel
hidup dari alga Spirogyra dan Sejak saat itu, para ilmuwan
di seluruh dunia berlomba-
bakteri dengan menggunakan
lomba untuk melakukan
mikroskop pada tahun 1674. percobaan tentang sel.
Matthias Schleiden &
Sel sebagai kesatuan struktural Theodor Schwann

Sel sebagai kesatuan fungsional Max Schultze

Teori Sel Sel sebagai kesatuan reproduksi Rudolf Virchow

Sel sebagai kesatuan


R. J. H. Dutrochet
pertumbuhan
Sel sebagai kesatuan penurunan
Edmund B. Wilson
sifat (hereditas)
Sejarah dan Teori Sel

Mathias Schleiden dan Organisme


T.Schwan: semua kehidupan uniseluler
tersusun atas sel.
Teori: sel sebagai unit
struktural (penyusun) tubuh
organisme.

Berdasarkan jumlah selnya,organisme


dibedakan atas uniseluler (tersusun
atas satu sel) dan multiseluler
(tersusun atas banyak sel).
Organisme
multiseluler
Sejarah dan Teori Sel

 Max Schultze: protoplasma merupakan struktur


dasar organisme.
 Felix Dujardin: bagian sel hidup yg terpenting
adalah cairan protoplasma.
 J. Purkinje: protoplasma adalah cairan hidup yang
terdapat di dalam sel hidup.
Teori: sel merupakan unit (kesatuan) fungsional.

 Rudolf Virchow: omnis cellula e cellula setiap sel


berasal dari sel sebelumnya.
Teori: sel merupakan unit pertumbuhan.
 Akibat perkembangan teknologi:
Teori  sel merupakan unit hereditas.
Robert Hooke Kolliker
Sejarah
Penemuan Sel Golgi

Schwann &
 1665: menemukan sel gabus Schleiden
 1674: menemukan protozoa
 1838: mengusulkan “Teori Sel”
1665 1674 1838 1840 1857 1882 1898 1931
 1840: istilah protoplasma
 1857: mitokondria pada otot
 1882: pewarnaan sel
 1898: pewarnaan badan Golgi Purkinje
 1931: mikroskop elektron
pertama Koch Ruska

Leeuwenhoek
B. TIPE SEL
Sel Prokariotik
Prokariotik (Yunani,
pro = sebelum, karyon
= inti) merupakan sel
yang belum memiliki
nukleus atau tidak
memiliki membran inti
yang memisahkan
materi genetik di inti
Sumber: LadyofHats,
sel dengan bagian sel commons.wikimedia.org

lainnya.
Materi genetik (DNA) pada sel prokariotik
tampak terkonsentrasi pada suatu tempat
yang disebut nukleoid.
Sel Eukariotik

Eukariotik (Yunani,
eu = sebenarnya,
karyon = inti)
merupakan sel yang
memiliki nukleus
yang sebenarnya,
atau materi genetik
(DNA) yang
dibungkus oleh
membran inti.

Sumber: Mediran,
commons.wikimedia.org
C. KOMPONEN KIMIAWI SEL
Struktur dan Fungsi Makromolekul

Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun polimer,


Karbohidrat karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.

Senyawa lipid yang paling penting bagi makhluk hidup


Lipid adalah lemak, fosfolipid, dan steroid. Senyawa lipid
lainnya, yaitu sfingolipid, lilin, karotenoid (sebagai
bahan baku vitamin A), dan limonen dalam minyak
lemon.
Protein merupakan komponen penyusun sel yang
Protein meliputi sekitar 50% dari bobot kering sel tersebut.
Semua jenis protein merupakan polimer yang dibangun
dari kumpulan 20 jenis asam amino.

Asam nukleat merupakan polinukleotida, yaitu suatu


Asam Nukleat polimer yang satuan penyusunnya adalah nukleotida.
Nukleotida terdiri atas 3 komponen, yaitu basa
nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus
fosfat.
D. STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Sel hidup mempunyai 4 bagian pokok:
1. membran sel,
2. sitoplasma, dan
3. organel-organel.
4. Inti Sel (Nukleus)
D. STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Membran Sel

 Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolipid), protein,


dan karbohidrat.
 Membran plasma terdiri atas dua lapisan (bilayer) fosfolipid, dan
pada matriks fluida bilayer fosfolipid tersebut tersebar banyak jenis
protein.
 Satu unit fosfolipid terdiri atas:
1) Fosfat di bagian kepala pada permukaan membran, yang
bersifat hidrofilik atau suka air,
2) Asam lemak di bagian ekor, yang tersembunyi di dalam
membran, dan bersifat hidrofobik atau tidak suka air.
 Berdasarkan letaknya, protein membran dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:

• Protein integral (intrinsik), tertanam di antara bilayer fosfolipid.

• Protein periferal (ekstrinsik), terikat secara longgar pada


permukaan membran atau pada protein integral.

Pada membran sel, terdapat karbohidrat yang berikatan dengan protein


disebut glikoprotein
atau karbohidrat yang berikatan dengan kepala fosfolipid disebut glikolipid.

 Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.


• Mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke dalam sel.
• Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.
• Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.
Sumber: LadyofHats,
commons.wikimedia.org
Model mosaik cairan (fluid mosaic model) struktur
membran sel yang diajukan oleh Singer dan Nicolson

Luar

Glikoprotein

Glikolipid

Kolesterol Molekul lipid

Protein membran

Protein integral Protein periferal Pori

Dalam
Sitoplasma

 Sitoplasma adalah bahan yang menyerupai gel yang


terletak di dalam membran sel dan di luar nukleus.
 Dibagi menjadi dua zona, yaitu endoplasma dan ektoplasma
a. Endoplasma berisi organela sel dan badan inklusio,terletak di
sekeliling sentrosom
b. Ektoplasma berbentuk jeli, terletak di bawah membran plasma

Sitoplasma
Organel
1. Ribosom
Organel kecil yang tersusun atas RNA ribosom (rRNA) dan beberapa
protein. Terdiri atas dua subunit yang bekerja sama
dalam mentranslasi mRNA ke dalam rantai polipeptida
selama proses sintesis protein.
Letak ribosom: bebas di dalam sitoplasma dan
melekat di retikulum endoplasma.

Elektromikrograf
yang menunjukkan
RE dan ribosom

ribosom
2. Retikulum Endoplasma (RE)

 RE: organel berkantung yang


berperan dalam proses
perakitan dan pemrosesan,
serta transportasi senyawa
kimia yang digunakan di
dalam dan di luar sel.
 RE berhubungan dengan dua-
lapis selubung inti, sebagai
saluran yang menghubungkan
nukleus dengan sitoplasma.
 RE memiliki dua bentuk:
1. RE kasar: memiliki ribosom
pada permukaannya
2. RE halus : tidak memiliki
ribosom pada permukaannya
3. Badan Golgi

Organel dengan membran berlekuk-lekuk yang mengkonsentrasi dan


membungkus protein untuk dikeluarkan ke sel.
Berperan juga dalam menambahkan pengarahan (jalur) bagi
perjalanan akhir protein yang sudah dikemas.

Fungsinya:
1. Mengangkat dan mengubah
materi yang ada di dalamya
secara kimia.
2. Menghasilkan lilin dan lendir.
3. Transpor lemak.
4. Sekresi protein, karbohidrat,
lemak, dan glikoprotein.
5. Membentuk lisosom.
6. Membentuk enzim
pencernaan
yang belum aktif (zimogen).
4. Mitokondria

Tempat berlangsungnya respirasi


aerobik dalam sel.

Organel ini terdiri atas:


 Membran luar
 Membran dalam, berlekuk-lekuk
disebut krista, berfungsi untuk
memperluas permukaan.
 Matriks, kaya akan enzim-enzim
pernapasan (sitokrom) dan
senyawa DNA, RNA, serta protein.
5. Lisosom
Organel sel berbentuk kantong agak bulat dan
dibatasi oleh sistem membran tunggal.

Fungsinya:
• mencerna materi yang diambil
secara endositosis.
• penghancuran struktur-struktur
yang tidak dikehendaki
dalam sel.
• pembebasan enzim ke luar sel.
• penghancuran diri sel dengan cara
membebaskan semua isi
lisosom dalam sel.
6. Badan Mikro

Organel ini diselubungi oleh membran tunggal dan


memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.
• Peroksisom senantiasa berasosiasi dengan organel lain
serta banyak mengandung enzim katalase dan oksidase.
Katalase dapat melindungi sel dari pengrusakan oleh
hidrogen peroksida.
Peran: 1. oksidasi substrat
2. metabolisme lemak menjadi karbohidrat
3. perubahan purin dalam sel.
• Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan. Fungsinya
adalah untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula
untuk pertumbuhan tanaman.
Nukleus
Nukleus: organel yang mengendalikan seluruh kegiatan sel.
Nukleus mengandung informasi genetik berupa DNA.

Bagian penting dari nukleus:


• Membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai
pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Pada bagian
ini terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya
pertukaran zat dengan sitoplasma.
• Nukleoplasma merupakan cairan inti berbentuk gel yang
kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan
benang-benang kromatin.
• Nukleolus tersusun atas kumpulan gen-gen yang
memberikan kode RNA ribosom.

Anda mungkin juga menyukai