Anda di halaman 1dari 8

HAND OUT

SEL/BIO/XI.1/K13/1

SEL

A. Ciri-ciri Umum Sel


1. Setiap sel mengandung materi genetik (DNA, RNA). Tidak ada satu sel pun
dan makhluk hidup lainnya yang tidak memiliki materi genetik, kecuali sel-
sel yang kehilangan nukleusnya. Misalnya pada sel darah merah dewasa
(eritrosit) pada tubuh manusia, yang pada saat dewasanya melepaskan
nukleusnya sehingga tidak memiliki materi genetik.
2. Sel dapat melakukan aktivitas sebagai makhluk hidup, seperti: melakukan
gerak, melakukan perbanyakan diri (reproduksi, berketurunan), menanggapi
rangsangan (merespons stimulus), melakukan metabolisme (memproses dan
memproduksi senyawa kimia tertentu dan energi), dan melakukan
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Di dalam sel terdapat berbagai senyawa organik dan senyawa anorganik.
4. Sel memiliki fungsi, bentuk dan ukuran tertentu, dan dapat mewariskan sifat-
sifat genetik (hereditas) kepada keturunannya.
B. Pengertian Tentang Sel
Istilah “Sel” (Cell) berasal dari bahasa Latin, cell atau cellulae, yang
berarti ruangan kecil, yang ditemukan dan diistilahkan oleh Robert Hooke (1635
– 1703), yaitu setelah melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dari batang
tumbuhan Quercus suber. Robert Hooke menemukan adanya ruangan-ruangan
kecil yang menyusun sayatan gabus. Ruangan-ruangan kecil tersebut sebenarnya
merupakan bekas sel-sel tumbuhan yang telah mati dan isi selnya yang telah
hilang
1. Sel merupakan satuan struktural terkecil makhluk hidup.
Dikemukakan oleh M. Schleiden (1804-1881, mengamati sel tumbuhan)
dan Theodore Schwann (1810 -1882, mengamati sel hewan)
Jika suatu makhluk hidup diuraikan hingga bagian yang terkecilnya, maka
bagian yang terkecil dan masih menunjukkan kehidupan itu adalah satuan selnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur tubuh makhluk hidup itu
pada dasarnya disusun oleh sel.
2. Sel merupakan satuan fungsional terkecil makhluk hidup.
Dikemukakan oleh Max Schulze pada tahun 1861.
Semua aktivitas kehidupan makhluk hidup, baik makhluk hidup yang
tersusun oleh satu sel maupun banyak sel, sesungguhnya sebagai hasil aktivitas
dari sel-sel yang menyusunnya. Misalnya adanya gerakan kaki yang dapat
melangkah (bergerak), sebenarnya sebagai aktivitas sel-sel otot yang berkontraksi
dan berrelaksasi, yang beraktivitas dan bekerja sama dengan sel-sel lain pada
tubuh.
3. Sel adalah kesatuan pertumbuhan dari makhluk hidup.

1
Dikemukakan oleh Rudolf Virchow (1858). Dia menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya, atau “omne cellulae a
cellulae”
Bertambah besarnya ukuran tubuh kita, selain disebabkan oleh semakin
banyaknya jumlah sel, juga adanya pertumbuhan sel, yaitu terjadinya
pertambahan ukuran volume sel hingga memiliki bentuk dan ukuran yang
sesungguhnya.
4. Sel merupakan satuan hereditas terkecil makhluk hidup.
Dikemukakan oleh Gregor Mendel (1822-1884).
Setiap sel yang berkembang-biak akan menurunkan sifat-sifatnya kepada
keturunannya. Adapun munculnya berbagai macam sel pada tubuh adalah
disebabkan adanya perbedaan aktivitas materi genetiknya masing-masing yang
mampu menimbulkan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda pada sel
pembawanya.
C. Fungsi Senyawa Kimia pada Sitoplasma Sel
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan bahan pembuatan membran, asam nukleat,
dinding sel, bahan utama pembentukan ATP dan cadangan makanan, menjaga
kekentalan (viskositas) sitoplasma, pengikat (reaktan) senyawa kimia lain, dan
materi genetik (DNA, RNA).
2. Protein
Protein merupakan bahan pembuatan membran sel, enzim, hormon,
kelenjar, bahan cadangan dalam pembentukan ATP, menjaga kekentalan
sitoplasma, pengikat (reaktan) senyawa kimia lain..
3. Lemak
Lemak merupakan bahan pembuatan membran sel, hormon dan kelenjar,
bahan cadangan dalam pembentukan ATP, menjaga kekentalan sitoplasma,
pengikat (reaktan) senyawa kimia lain.
4. Asam Nukleat
DNA dan RNA merupakan jenis asam nukleat terpenting pada sel. DNA
sebagai pembawa kode genetik, penentu jenis protein yang harus dibentuk oleh
sel. RNA sebagai pembawa kode genetik salinan dari DNA serta menyusun
protein (polipeptida) di sitoplasma
5. Garam Mineral
Komponen aktif dari enzim, menentukan pH, molaritas dan kekentalan
(viskositas) larutan, dan sebagai pelarut.
6. Gas
Berperan dalam reaksi aerob pada metabolisme sel, menentukan pH
larutan, menyediakan molekul bagi pembentukan senyawa kimia tertentu,
misalnya O2 dan CO2.
7. Air

2
Menjaga suhu sel, sebagai pelarut, memberi bentuk dan ruang (tekanan
turgor) pada sel, serta sebagai bahan pembentukan senyawa kimia tertentu.
8. Ion
Menentukan kecepatan reaksi dan menimbulkan perbedaan muatan listrik.

D. Organel dan Komponen Sel Lainnya


1. Membran Sel dan Sitoplasma

a. Membran : Tersusun oleh 2 lapis lipid (bilayer), berisi fosfolipid bilayer,


steroid, dan protein. Sifat membran adalah selektif permeabel, yaitu dapat
memilih jenis dan ukuran molekul senyawa kimia tertentu yang dapat
memasuki atau keluar dari sel. Membran berfungsi sebagai pembatas antara
lingkungan luar dan dalam sel, pelindung isi sel, mengatur transportasi zat, dan
tempat reaksi kimia.
b. Sitoplasma : Merupakan komponen cairan sel yang berbatasan langsung
dengan membran. Komponen utamanya disebut Sitosol. Berisi berbagai
senyawa kimia organik dan anorganik. Bentuk cairannya: sol (encer) dan gel
(kental). Sitoplasma berfungsi dalam penyebaran materi melalui difusi, tempat
larutan senyawa kimia dan terjadinya reaksi kimia, tempat beradanya organel-
organel sel, tempat pembentukan energi (glikolisis), dan tempat sintesis
protein.
2. Sitoskeleton (rangka sel):
a. Mikrotubulus dan b. Mikrofilamen
Sitoskeleton merupakan protein yang tersusun dalam bentuk
filamen atau tabung silinder Berfungsi sebagai pendukung dan
pemberi kekuatan struktur sel, pergerakan struktur seluler dan
pergerakan materi sel.
3. Mikrofili

3
Mikrofili merupakan Pengembangan dari membran, berupa
mikrofilamen. Berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan
untuk memfasilitasi absorpsi dari materi ekstraseluler.
4. Silia
Silia merupakan pengembangan membran yang berisi
mikrotubul ganda yang tersusun atas 9+2 berkas. Berfungsi
untuk pergerakan materi di sekitar permukaan sel. Pada tuba
falopi (oviduct), berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah
uterus (rahim).
5. Sentrosom dan Sentriol
Sentrosom tersusun atas 2 sentriol yang membentuk posisi
sudut 90o. Masing-masing sentriol terdisi atas 9 triplet
mikrotubul. Berperan penting pada pergerakan dan penempatan
kromosom pada fase-fase pembelahan (reproduksi) sel.
6. Ribosom
Ribosom merupakan butiran kecil dari jenis RNA yang
tidak bermembran. Terdapat 2 macam ribosom, yaitu ribosom
yang melekat di permuaan Retikulum endoplasma (RE) dan
ribosom pada sitoplasma. rRibosom yang terikat pada RE kasar
berfungsi untuk membentuk protein untuk memenuhi
kebutuhan di luar sel. Sedangkan ribosom bebas tersebar di
sitoplasma berperan untuk membentuk protein bagi kebutuhan
sel itu sendiri.
7. Proteosom
Proteosom berbentuk silinder berongga yang mengandung
enzim proteolitik dengan protein pengendali pada bagian
ujungnya. Berfungsi uuntuk menguraikan dan mendaur ulang
protein intraseluler.
8. Mitokondria
Mitokondria memiliki 2 lapis membran, dengan membran
dalam berlipat-lipat yang disebut kristae, yang menyebabkan
luas permukaan membran dalam menjadi semakin besar dan
berperan penting pada metabolisme enzimatik . Fungsi
mitokondria adalah untuk membentuk ATP (sumber energi sel)
atau sebagai alat respirasi sel. Mitokondria sering disebut:
The power house, karena penghasil utama energi bagi sel (pada
sel Eukariotik) (95%).
9. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma (RE) merupakan saluran-saluran
membran yang menyebar di sekitar sitoplasma. Terdapat 2

4
macam RE, yaitu RE kasar di permukaannya banyak terdapat
ribosom. Dan RE halus tanpa ribosom. RE kasar berfungsi
sebagai gudang penyimpanan senyawa protein dan tempat
memodifikasi senyawa protein menjadi senyawa tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan sel. RE halus berfungsi sebagai gudang
penyimpanan dan memodifikasi lemak.
10. Aparatus Golgi
Aparatus golgi atau badan golgi adalah organel yang
berbentuk kantong-kantong membran (saccules) yang berisi
rongga-rongga (cisternae). Berfungsi sebagai pembentuk
lisosom, bahan enzim, kelenjar dan membran bagi sel dan
organel-organelnya.
11. Lisosom
Lisosom berbentuk kantung bulat. Berisi enzim-enzim
pencerna yang dapat menghancurkan membran dan organel sel
yang rusak. Pada sel darah putih berfungsi sebagai penghancur
kuman penyakit. Pada pertumbuhan zigot, membentuk celah
antarjari, celah mata atau bibir. Pada katak, menyusutkan ekor
kecebong.
12. Peroksisom
Peroksisom berbentuk kantung bulat. Vesikula berisi enzim
yang berfungsi sebagai penghilang sifat racun. Misalnya racun
hidrogen peroksida (H2O2)
13. Plastida
Kl
oroplas
Plastida berbentuk kantung yang diselimuti oleh 2 lapis
membran. Jenis plastida:
Kloroplas: mengandung pigmen klorofil, berfungsi untuk
fotosintesis. Kromoplas: mengandung pigmen kromatin.
Banyak dimiliki oleh bakteri. Elaioplas: tempat menyimpan
kelenjar minyak.
Amiloplas: tempat menyimpan amilum.
14. Nukleus dan Nukleolus
a. Nukleus:
Berbentuk bulat atau lonjong. Memiliki 2 lapis membran
berpori.
Cairannya disebut Nukleoplasma, berisi nukleotida, enzim,
nukleoprotein, dan kromatin. Berfungsi untuk mengendalikan

5
metabolisme sel, tempat penyimpanan dan pengolahan informasi
genetik, dan mengendalikan sintesis protein.
b. Nukleolus:
Berupa daerah gelap yang berisi DNA dan RNA, sering
disebut pula dengan anak inti. Berfungsi sebagai tempat
sintesis RNA dan penyusunan subunit ribosom yang merupakan
alat untuk sintesis protein.
15. Vakuola
Vakuola berupa kantung. Jika selnya disayat melintang,
vakuola berbentuk kolam atau cekungan yang berisi senyawa
kimia hasil metabolisme sel. Berfungsi sebagai tempat
penimbunan hasil metabolisme sel. Pada sel-sel parenkim
(tumbuhan) seperti pada akar ubi batang (singkong), vakuola
berfungsi sebagai tempat penimbunan amilum. Pada sel lemak
(hewan), vakuola berfungsi sebagai tempat penimbunan minyak
atau lemak.
16. Dinding Sel dan Plasmodesma(-ta)
Dinding sel berbentuk dinding yang kaku yang
membungkus protoplasma sel. Bahan bakunya berupa selulosa,
dapat mengalami penebalan secara bertahap dan semakin
mengeras. Berfungsi sebagai pembatas antarsel, melindungi isi
sel dari pengaruh lingkungan, dan memberi bentuk yang tetap
pada sel. Pada bagian dinding sel terdapat poti-pori atau noktah
sehingga membentuk saluran yang disebut plasmodesma, yang
dapat berperan sebagai celah untuk saling mengirimkan senyawa
kimia antarsel.
17. Flagela
Flagela berbentuk cambuk. Mirip ekor seperti pada ekor
kecebong (anak katak). Berfungsi sebagai alat gerak. Banyak
dimiliki oleh mikroorganisme bersel tunggal, misalnya Euglena
atau mikroorganisme kelompok Flagellata. Pada manusia,
misalnya pada sel spermatozoa.
E. Perbedaan antara Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan
Tabel 1. Perbedaan antara Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan
(Organel yang sama dan dimiliki oleh masing-masing, tidak disebutkan)
No. Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak ada
2. Glioksisom Ada Tidak Ada
3. Plastida Ada Tidak ada
4. Sentriol/Sentrosom Tidak ada Ada

6
5. Mikrofili Tidak ada Ada
6. Silia Tidak ada Ada
7. Flagela Tidak ada Ada
8. Vakuola Ada, umum, besar Ada, tertentu, kecil
9. Aparatus Golgi Ada (disebut Ada (Disebut Ap.
Diktiosom Golgi)

F. Perbedaan antara Sel Eukariotik dengan Sel Prokariotik


Tabel 2. Perbedaan antara Sel Eukariotik dengan Sel Prokariotik
No. Bagian Sel Sel Eukariotik Sel Prokariotik
1. Inti sel Bermembran, disebut Tidak bermembran,
“nukleus” disebut “nukleoid”
2. Dinding Sel Dari selulosa Dari selulosa dan
peptidoglikans
3. Penghasil energi Mitokondria Mesosom
4. Reproduksi Mitosis Amitosis
5. Alat gerak Flagela, Silia Flagela, Pili
6. Sistem membran Membran luar dan Membran luar
dalam (eksomemban (eksomembran
dan endomembran
7. Contoh Sel Sel tubuh hewan, Sel bakteri, alga
tumbuhan, jamur, biru
alga

7
Gambar 1. Anatomi Sel Tumbuhan

Gambar 2. Anatomi Sel Hewan Gambar 3. Anatomi Sel


Bakteri)
Kepustakaan:
Endrika Widyastuti.2012. Sel: Struktur dan Fungsi. Fak. Teknologi Pertanian
IPB. IPB. Bogor. PDF
_____.___. Struktur dan Fungsi Sel. ____.__.__. PDF

Anda mungkin juga menyukai