Anda di halaman 1dari 15

A.

Sel
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.

B. Penemu-Penemu Teori Sel


1. Robert Hooke => Penemu sel-sel mati
Mengamati sayatan gabusan (Quercus Suber) dengan mikroskop dan tampak berupa petak-petak
kecil yang tersusun seperti sarang lebah kemudian disebutnya sebagai sel.

2. Gregor Mendel (1822)


Disimpulkan bahwa “sel merupakan satuan hereditas makhluk hidup”

3. Mathios Schleiden dan Theodore Schwann (1830)


Disimpulkan bahwa “sel merupakan satuan struktural makhluk hidup”

4. Robert Brown (1831)


Menemukan adanya benda kecil yang melayang dalam protoplasma pada tanaman anggrek dan
disebut sebagai inti sel (nukleas) yang merupakan bagian penting dalam mengatur segala
aktivitas dalam sel.

5. Felix Dujardin (1835)


Bagian Penting dalam sel adalah cairan yang terdapat di dalam isi sel (sitoplasma)

6. Rudolf Vichof (1858)


Menyatakan bahwa sel berasal dari pembelahan sel yang sudah ada, (sel berasal dari sel juga =
Omnis Cellula Cellula).

7. Johane Purkinje (1869)


Menyebut cairan dalam sel sebagai protoplasma yang meripakan ciri kehidupan.

8. Max Schultze (1874)


Menyimpulkan bahwa “Sel merupakan satuan fungsional makhluk hidup

(Hereditas = Keturunan)
C. Struktur Sel
Struktur sel merupakan bagian-bagian sel yang terdiri atas membran sel, sitoplasma, dan
organel-organel sel.

a) Memban Sel

Merupakan pemisah antara lingkungan luar sel dan dalam sel atau media keluar-
masuknya zat dari dalam dan ke dalam sel. Membran sel bersifat semipermeabel dan
selektifpermiabel karena hanya dapat dilalui zat-zat tertentu.
- Fungsi Membran Sel
• Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan luar sel.
• Sebagai reseptor
• Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi sel.
• Sebagai pengontrol transportasi zat dari dalam keluar sel, maupun dari luar ke dalam sel
• Sebagai pelindung sel
• Menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion, dan membuang sisa metabolisme yang
bersifat racun.
- Struktur Membran Sel
Model mosaik fluida merupakan model struktur membran sel yang berbentuk pospolifid
bilayer atau membentuk dua lapisan yaitu lapisan atas dan bawah.

Membran Sel
 Bagian tengah bilayer atau ekor asam lemak membentuk membran Hidrofobic (tidak
suka air)
 Bagian kepala Fospolipid bilayer atau bagian kepala membentuk membran Hidrofilik
(suka air)
 Protein Integral/Intrinsik adalah protein yang menjulang atau menembus membran sel
dari lapisan atas hingga ke bawah.
 Protein Peripheral/Ektrinsik adalah protein yang berada di lapisan atas atau bawah dari
membran sel
 Fospolipid (lemak yang berikatan denga posfat)
 Glikolipid (Lemak yang berikatan dengan karbohidrat)
 Glikoprotein (Protein yang berikatan dengan karbohidrat)

b) Sitoplasma

Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang terdapat diantara Membran plasma dan nukleus.
Tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel-organel sel. Ukuran koloid 0,001 – 0,1 mikron,
dengan adanya koloid memungkinkan sitoplasma berada dalam dua fase yaitu fase gel (setengah padat)
dan fase sol (encer).
- Fungsi Sitoplasma
• Tempat penyimpanan jenis bahan bereaksi kimia yang digunakan untuk metabolisme sel, seperti
enzim, ion, gula, lemak dan protein.
• Tempat terjadinya metabolisme sitosolik.
• Fasilittor bagi organel tertentu agar dapat bergerak.
• Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan Nukelotida.
• menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga berlangsungnya metabolisme dengan
baik.
• Sitoplasma digunakan sebagai tempat bagi jaringan filamen protein yang disebut sitoskeleton.
Sitoskeleton ini akan membantu mempertahankan bentuk dan konsistensi sel.

Organel-Organel Sel

Retikulum Endoplasma (RE)


Merupakan kantung-kantung pipih dan tabung dua lapis membran yang meluas dan menutupi
sebagian besar sitoplasma dan berhubungan dengan membran inti. Terbagi atas Retikulum Endoplasma
Halus (REH) dan Retikulum Endoplasma Kasar (REK).
Fungsi : alat transportasi zat-zat di dalam sel.
Ribosom
Merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma.
Fungsi : untuk melangsungkan sintetis protein.
Badan Golgi
Merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terikat
pada membran.
Fungsi : untuk memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa keluar sel atau ke membran sel
dan membentuk lisosom
Mitokondria
Merupakan organel bermembran rangkap, tersusun atas membran luar, membran dalam yang
berlekuk-lekuk (krista) dan matriks mitokondria. Fungsi : tempat respirasi aerob untuk pembentukan
ATP sebagai sumber energi sel.
Lisosom
Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang berfungsi
dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki
peran dalam peristiwa:
• pencernaan intrasel : mencerna materi yang diambil secara fagositosis.
• eksositosis : pembebasan sekrit keluar sel.
• autofagi : penghancuran organel sel yang sudah rusak
• autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel.
Fungsi : sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
Sentrosom (Sentriol)
Berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom
merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti tabung dan disusun
oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet, terletak di dekat salah satu kutub inti sel.
Fungsi : berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel
inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.
Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen.
Lekoplas (Plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum)
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak)
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
1. Karotin (kuning)
2. Fikodanin (biru)
3. Fikosantin (kuning)
4. Fikoeritrin (merah)
Vakuola
Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada
beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Pada tumbuhan
vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi.
Fungsi : berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat
penyimpanan zat makanan.
Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu.
Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang berfungsi dalam
pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.
Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, dan kaku.
Fungsi : melindungi dan memberi bentuk sel dan berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun
flagela.
Mikrofilamen
Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk
mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot.
Fungsi : berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis.
Peroksisom (Badan Mikro)
Merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase, organel ini banyak ditemui pada sel hati.
Fungsi : menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi
air dan oksigen.
Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak
menjadi sukrosa.
Inti Sel (Nukleus)
Organel yang mengatur semua kegiatan dalam sel.
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Membran Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).
Fungsi : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang
berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
• Mengendalikan proses berlangsungnya metabolimsme dalam sel.
• Menyimpan informasi genetik
• Tempat terjadinya replikasi
D. Mekanisme Transpor pada Sel
Ada banyak macam dari mekanisme transpor pada sel, yang terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu :

1. Transpor Pasif

Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara spontan.
terjadi akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi
zat yang lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih rendah (Hipotonis). Transpor
pasif meliputi Difusi dan Osmosis.

A. Difusi

Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang
lebih rendah (Hipotonis). Mekanisme transpor ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas).
Difusi bertujuan untuk mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya.
Selain itu, difusi juga berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan
lingkungannya. Kecepatan difusi bergantung pada beberapa aspek, diantaranya adalah:

1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi terjadi (padat lebih
sulit melakukan difusi)
2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat terputus. Hal itu
menyebabkan difusi menjadi cepat.

3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah untuk melintasi suatu
membran dari pada molekul yang besar pada suhu yang sama.

4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan pelarutnya, atau
perbedaan konsentrasi zat pada dua tempat yang berbeda, menyebabkan semakin besar rata-
rata difusinya.

B. Difusi terfasilitasi

Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran
plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga
molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu
molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein
pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel
sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi
melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein
transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses
difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.
C. Osmosis

Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah
yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan
tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan
bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis
tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan
lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.
Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan
banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut
adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis.
Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis
yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.

2. Transpor Aktif

Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi
(Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin
trifosfat). Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein
pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa
melakukan transportasi melawan konsentrasi.

Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam mekanisme, yaitu :

A. Transpor Aktif Primer

Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara langsung
untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer
ini membuat terjadinya potensi membran.
Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel, dan
menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel. Sebaliknya
terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel.
Mekanisme transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump

B. Transpor Aktif Sekunder

Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi secara
berkala. Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion.
Pada transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan
bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.

Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa melewati membran plasma
dengan suatu protein khusus. Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter
4). Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan
transpor aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung
adanya transpor aktif sekunder. Ada beberapa sub mekanisme transpor aktif sekunder,
diantaranya adalah :

I. Transpor aktif sekunder co-Transport.

yang disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder adalah ketika
pendistribusian masuk sel molekul asam amino dan glukos menggunakan protein khusus
dan berbarengan dengan masuknya ion nartium kedalam sel. Hal tersebut menyediakan
potensial membran, mengingat transppor natrium merupakan transpor aktif primer. Hal
tersebut terus terjadi meskipun konsentrasi glukosa dan asam amino dalam sel lebih tinggi.
Karena molekul glukosa dan asam amino tersebut masuk karena menggunakan sebagian
energi datri transpor natrium.

II. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)

Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika molekul ion natrium
masuk kedalam sel, ada molekul yang akan seketika itu juga keluar dari sel. Semisal adalah
Na-Ca exchange yang terjadi ketika 1 ion Ca ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul
Na yang akan masuk ke dalam sel. Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan mentranspor 1 ion
Natrium ketika beberapa jumlah hidrogen keluar dalam sel. Dalam kasus ini, transpor aktif
sekunder counter transpor telah berjasa mengatur kadar PH dalam sel.

C. Endositosis

Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu sel. Membran pada
awalnya membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang akan masuk tersebut.
Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it berbentuk nutrisi akan
langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika benda asing akan langsung dicerna lisosom
dengan menggunakan enzim pencernaan lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya
adalah:

1. Phagocytosis

Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai pada amoeba dan
leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi atau benda asing
yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga akan membentuk lekukan yang akan menelan
partikel tersebut.
Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel yang akan
melepaskan diri dan menuju kedalam sel.

2. Pinocytosis

Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan. Lekukan lama-kelamaan
semakin dalam dan membentuk kantung. Kantung yang terlepas akan berada dalam
sitoplasma. Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan mengerut
dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian bergabung menjadi gelembung yang
lebih besar. Pinositosis biasanya disebut sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.
3. Pinocytosis Terfasilitasi

Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat gelembung pinositosis kecil
meninggalkan permukaan membran, vesikel akan langsung bergabung dan berikatan dengan
protein pembawa yang terbentuk bersama vesikel.

D. Eksositosis
Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel

Contoh :

Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan dinding sel jamur.

Anda mungkin juga menyukai