BIOLOGI SEL
KELAS : A
NIM : 202240074
-Teori sel
Dengan adanya perkembangan penemuan sel, hal itu telah mendorong berkembangnya
persepsi tentang sel. kemudian muncul teori-teori tentang sel,yaitu:
Max Schultze (1825-1874) mengatakan bahwa protoplasma adalah dasar fisik dari sebuah
kehidupan. Protoplasma tidak hanya bagian dari sel secara struktural saja, namun juga
termasuk bagian penting sel yang berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia
kehidupan.
Di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong penemuan sejumlah unit
penurunan sifat yang ada di dalam nukleus yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat
sebuah gen yang merupakan unit pembawa sifat tersebut.
Sel mempunyai dua jenis, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
1.Sel Prokariotik
Jenis sel prokariotik memiliki ciri khas yaitu tidak mempunyai membran inti.DNA dari sel
prokariotik mempunyai bentuk sirkuler dan juga mempunyai DNA sirkuler lain yang disebut
dengan plasmid.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik memiliki sifat yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik.
Dimana sel eukariotik terdiri dari tiga bagian besar yaitu sitoplasma, membran sel, dan inti
sel.
Teori sel yang terakhir adalah teori sel Rudolf Virchow. Di dalam teori ini Ia mengungkapkan
bahwa sel adalah sebuah unit pertumbuhan yang paling kecil dari makhluk hidup. Itu
artinya, setiap makhluk hidup yang ada didalamnya mempunyai sel yang nantinya akan
tumbuh dan juga berkembang dari kecil menjadi sebuah organisme yang lebih besar dan
memiliki fungsi. Teori tersebut dikenal dengan nama “Omne Cellula e Cellula” yang artinya
yaitu setiap sel berasal dari sel yang sebelumnya sudah ada dan akan terus bertumbuh.
Organel sel adalah struktur khusus yang melakukan berbagai tugas di dalam sel.
1. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan salah satu organel sel yang mempunyai fungsi penting pada
sel. Nukleus juga berfungsi membawa informasi genetik dan replikasi DNA.
2.Ribosom
Ribosom pertama kali ditemukan oleh George Emil Palade, seorang ilmuwan biologi sel di
tahun 1950. Ribosom merupakan organel sel yang berperan dalam sintesis protein.
Ciri-ciri organel sel ribosom yaitu bentuknya kecil-kecil dan ada banyak sekali. Letaknya pun
tersebar bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi membuat protein dan melakukan sintesis
protein dalam sel.
3.Retikum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik.
5. Lisosom
Lisosom merupakan organel sel yang hanya terdapat pada sel hewan. Bentuk lisosom yaitu
seperti kantong kecil yang berisi hidrolitik yang disebut lisozim. fungsi dari lisosom yaitu
sebagai tempat pembuatan enzim-enzim pencernaan.
6. Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot yang
berfungsi sebagai penghasil energi. Fungsinya Mengatur energi kimia yang dikeluarkan dari
oksidasi bahan makanan yang terdapat di bagian membran dalam. Sebagai tempat
berlangsungnya metabolisme oksidatif.
•Penyedia Enzim
Membran sel memiliki sistem enzim bernama Adenilat siklase yang dapat mengubah ATP
(adenosine triphosphate) menjadi cAMP (cyclic. Adenosine Monophosphate). Jumlah cAMP
yang meningkat akan memberikan efek terhadap respons sel, seperti perubahan
permeabilitas membran, sistem enzim lebih aktif, serta terjadinya sintesis protein
(pembentukan protein yang melibatkan sintesis asam amino).
Membran ini dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif :
*Transpor pasif
Transpor pasif merupakan mekanisme perpindahan zat yang tidak membutuhkan energi.
transport pasif dibagi menjadi dua antara lain :
Osmosis
Ini adalah air atau pelarut bergerak dari area konsentrasi tinggi menuju area konsentrasi
rendah melalui membrane semi permeable.
Difusi
Ini adalah perpindahan zat menuruni gradient konsentrasi. Yaitu dari larutan berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah (hipotonik) sehingga
konsentrasi kedua larutan tersebut sama (isotonis).
*Transpor aktif
Transpor aktif merupakan perpindahan suatu zat melalui membran dan memerlukan energi
berupa ATP untuk memompa molekul melawan gradient konsentrasi. Adapun, dalam
transpor aktif ini dibagi menjadi dua antara lain :
Endositosis
Ini merupakan proses membungkus molekul zat yang dipindahkan ke dalam sel dengan cara
melipat membran sel. Membran sel yang terlipat akan membentuk kantung kemudian
terlepas dari bagian luarnya kemudian membentuk vakuola endositik.
Eksositosis
Ini merupakan proses pengeluaran zat-zat dari dalam sel akan berkumpul menjadi satu
dengan dibungkus oleh vesikula yang berbentuk kantung yang kemudian bergerak
mendekati permukaan sel. Vesikula yang telah bertemu dengan membran sel menyatu,
kemudian terbuka sehingga molekul-molekul zat akan dilepaskan ke luar sel.
Kontak langsung.
Sinyal Parakrin.
Sinyal Endokrin.
Sinyal Sinaptik.
Kontak langsung
Molekul pada permukaan satu sel yang dikondisikan oleh reseptor pada sel sebelahnya
Sinyal parakin
Sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang berdekatan dengan melepas molekul
regulator local ke dalam cairan luar sel.
Sinyal Endokrin
Secara langsung disebut hormon mempunyai jarak tempuh yang sangat jauh dari organ
endokrin tempat sintetis molekul dengan sel target.
Sinyal Sinaptik
Sinyal sinaptik adalah tipe persinyalan jarak jauh melalui sistem persarafan.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk
mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan
maupun organ.
Kemoreseptor
Termoreseptor
Mekanoreseptor
Fotoreseptor
Magnetoreseptor
Elektroreseptor
Contoh dari patologi komunikasi sel misalnya penyakit kanker dan penyakit hati.
Penyakit kanker
Kanker adalah penyakit yang menyerangproses dasar kehidupan, dimana kanker ini akan
mengubah genom selyang mengakibatkan pertumbuhan dan penyebaran yang tidak
terkendali. kanker adalah sel-sel yang abnormal dan menyebar ke bagian tubuh lain melalui
pembuluhdarah dan sistem limfa. Penyebaran terjadi karena sel kanker ini tidakmelekat erat
pada sel-sel normal sekitarnya sehingga sel ini dapatterlepas dan akan diangkut oleh darah
ke tempat baru. Tempat dimanasel-sel tersebut melanjutkan poliferasinya. Jika hal initerus
berlanjut maka jaringan yang diserang tidak dapat berfungsi normalsehingga akan terjadi
kegagalan fungsi organ yang dapat mengakibatkan kematian.
Sel kanker itu berasal dari sel-sel normalyang pada dasarnya sel normal akan mati pada saat
tertentu. Tetapi untuksel kanker berbeda, sel ini tidak mati bahkan sel ini terus
tumbuh,memperbanyak diri dan mereka berusaha untuk mengindari kematiannyaini
(apoptosis) yang lebih menakutkan lagi adalah kecepatan pertumbuhansel kanker ini jauh
lebih cepat dari sel-sel normal. Dalam penyebarannya, selkanker tentu melakukan
komunikasi antar sel. proses penyebaran sel kanker ini biasadisebut metastase. Metastase ini
terjadi karena adanya interaksi antarasel kanker dengan sel normal tubuh. Komunikasi yang
dilakukan selkanker berawal dari interaksi ini.
Umumnya, Sel-sel tubuh normal memilikidaya tahan mekanis maupun immunologis,
sedangkan sel kanker mempunyai daya untuk melakukan invasi, mobilitas dan metastatis.
Pada komunikasinya, sel kanker tidak dapat mengenal danmerespon sinyal-sinyal yang biasa
diterima oleh sel normal. Contohnya,sel normal dapat merespon sinyal penghambat
pertumbuhan untukmencapai homeostatis dan juga merespon mekanisme
apoptosis,sedangkan sel kanker tidak dapat mengenal dan merespon sinyal-sinyal tersebut.
Penyakit hati
Penyakit liver (penyakit hati) adalah gangguan pada fungsi maupun fisiologis organ hati. Liver
atau hati berada tepat di bagian bawah tulang rusuk pada sisi kanan perut. Penyakit hati
diabadikan oleh orkestrasi hepatosit dan sel non-parenkim hati lainnya. Hati memiliki
berbagai fungsi fisiologis dalam tubuh, dan kesehatannya dipertahankan oleh cross-talk yang
kompleks di antara sel-sel hati, termasuk hepatosit parenkim dan sel nonparenkim. Sel-sel
ini berkomunikasi dan mengatur satu sama lain dengan mengeluarkan mediator seperti
peptida, hormon, dan sitokin. Eksosom, yang merupakan salah satu metode komunikasi
seluler, adalah vesikel kecil turunan endosom yang dilepaskan oleh sel donor dan dikirim ke
sel target baik jarak pendek maupun jarak jauh.
Karena eksosom membawa berbagai muatan, termasuk protein, mRNA, mikroRNA, dan RNA
nonkode lainnya yang berasal dari sel donor, eksosom menyampaikan informasi seluler yang
memungkinkannya berfungsi sebagai biomarker dan terapi pada penyakit hati. Hepatosit
melepaskan eksosom ke hepatosit tetangga atau sel nonparenkim untuk mengatur
regenerasi dan perbaikan hati. Sel-sel nonparenkim, termasuk sel stellate hati, sel endotel
sinusoid hati, dan kolangiosit, juga mengeluarkan eksosom untuk mengatur remodeling hati
pada cedera hati. Eksosom yang dilepaskan dari sel kanker hati menciptakan lingkungan
mikro yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan perkembangan kanker.