Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERILAKU KELOMPOK DALAM BERORGANISASI

Dosen Pengampu: ZULKIFLI,S Sos.,M.Si

Disusun Oleh:

M. FAHRIYAN ADITIYA IRAWAN

200314577/ A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

TENGGARONG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan ridho dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur atau pembuatan makalah
ini dengan tepat waktu dan tanpa hambatan yang berarti.

Makalah ini kami buat dan kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku
berorganisasi.

Adapun harapan dari kami, semoga makalah yang kami buat dan kami susun ini
bermanfaat untuk mendampingi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik khususnya
guna menambah pengetahuan dalam bidang berorganisasi.

Makalah yang kami buat memang masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik
ataskekurangan makalah ini akan senang hati kami terima untuk membuat makalah semakin
baik lagi untuk menjadi bahan rujukan pembelajaran.

Tenggarong, 11 Oktober
2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelompok merupakan kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu


sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota
lain. Selanjutnya dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem
menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara
anggota.

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan
terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari
kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok-kelompok
hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar
atau kecil yang sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam
kelompok-kelompok tertentu.

Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerkaan yang dilakukan kedekatan tempat


kerja, seringnya berjumpa, dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama,
maka timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam
organisasi tertentu. Untuk kelanjutan materinya akan saya bahas dengan rumusan
masalah sebagai berikut.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah ini yangmana memiliki beberapa rumusan


masalah yang akan dibahas. Masalah – masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penjelasan mengenai definisi perilaku kelompok dalam organinasi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai ciri-ciri kelompok?
3. Bagaimana penjelasan mengenai jenis-jenis kelompok?
4. Bagaimana penjelasan mengenai bentuk-bentuk kelompok?
5. Jelaskan tahap-tahap yang mempengaruhi perkembangan perilaku kelompok?

1.3 Tujuan Masalah


Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam makalah ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui, memahami dan menjelaskan mengenai definisi perilaku kelompok
dalam organisasi
2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan ciri-ciri kelompok
3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan jenis-jenis kelompok
4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan bentuk-bentuk kelompok
5. Mengetahui, memahami dan menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi perilaku
kelompok.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Perilaku Kelompok


Perilaku seorang pekerja dapat menentukan keberhasilan atau prestasikerja, baik
secara individu maupun kelompok. Prestasi seseorang dalam suatuorganisasi
tergantung kepada efektivitas dirinya sendiri, kecakapan teknisnya, pengalaman
manajerialnya juga peran yang dimainkan dalam organisasi. Perilakuadalah semua
yang dilakukan seseorang, contohnya ketika berbicara kepadaseseeorang,
mendengarkan seseorang teman kerja, mendokumen sebuah laporan,memasukkan
sebuah memo ke dalam pengolahan data, menempatkan unit lengkapke dalam
inventori, membaca buku, dan lain-lain.

Kelompok didefinisikan, jika dua atau lebih karyawan yang berinteraksisatu sama
lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan/atau prestasi anggota dipengaruhi oleh
perilaku dan atau prestasi anggota lainnya. Kelompok adalahkumpulan individu
dimana perilaku dan/atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau
prestasi anggota lainnya yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai
sasaran tertentu. Sedangkan organisasi terdiri dari bagian-bagian,fungsi-fungsi dan
integral dalam keseluruhan sistematik yang saling berhubungan.

Ada juga yang disebut dengan tim/teams. Tim adalah kelompok yangsudah
matang yang terdiri dari orang-orang yang saling bergantung, memiliki motivasi dan
komitmen untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sebuah timmungkin saja
berawal dari suatu kelompok, tetapi tidak semua kelompok berkembang menjadi tim
(Ivancevich,et al (2007). Baik kelompok maupun timmemiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaan antara kelompok dan tim antaralain: (1) baik kelompok
maupun tim terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi; (2) baik
kelompok maupun tim menyediakan struktur pekerjaan daninteraksi di antara
anggotanya; (3) anggotanya dapat memainkan peran teknis spesifik, kepemimpinan,
penyelesaian suatu masalah, dan peran emosional/ emotional roles; dan (4) baik
anggota kelompok maupun tim memiliki sasaran bersama.
Menurut Griffin, komitmen organisasi (organisational commitment) adalah sikap
yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada
organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan
melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.1

2.2 Ciri-ciri Kelompok


Setiap Kelompok berkembang beberapa tipe struktur, para anggota kelompok
dibedakan dibedakan atas faktor-faktor seperti keahlian, kekuasaan, status, dan sifat
agresif. Tiap anggota menduduki posisi tertentu dalam kelompok. Pola hubungan
antara posisi ini merupakan struktur kelompok. Ciri-ciri dari kelompok ialah;
a. Terdiri dari beberapa anggota;
b. Adanya rasa kesadaran akan kelompok;
c. Kesamaan tujuan;
d. Saling bergantung;
e. Interaksi;
f. Bertindak secara bersama.

2.3 Jenis-jenis Kelompok


Di dalam perilaku kelompok otomanis mempunyai jenis-jenis kelompok sebagaimana
terbagi menjadi 2 jenis kelompok yaitu:
1. Formal adalah kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, dengan
penugasan kerja yang sudah ditentukan.
Kelompok formal terbagi juga menjadi sebagai kelompok komando dan kelompok
tugas, kelompok komando diartikan sebagai kelompok yang ditentukan oleh suatu
organisasi, sedangkan kelompok tugas diartikan sebagai kelompok yang ditentukan
oleh suatu organisasi untuk bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.
2. Informal adalah Persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak
ditetapkan secara organisasi, kelompok ini terbentuk secara alamiah dalam suasana
kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial.
Kelompok informal terbagi juga menjadi kelompok kepentingan dan kelompok
persahabatan yang kelompok kepentingan merupakan orang-orang yang bekerja
bersama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian masing-masing

1
MM, Tine Yuliantini. (2010). "Perilaku organisasi." Modul Perkuliahan.
orang. Sedangkan kelompok persahabatan ditetapkan secara bersama-sama karena
memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

2.4 Bentuk-bentuk Kelompok


1. Kelompok Primer (Primary Group)
Menurut pendapat Charles H. Cooley (1911), diambil dari fredLuthans (1981),
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok-kelompok primer adalah:
by primary group, I mean those characterized byintimate, face to face association
and cooperation. They are primary in several sense, but chiefly in that they are
fundamental in forming the social nature andideals of the individual. Yang
diartikan dalam bahasa Indonesia, kelompok primer adalah kelompok-kelompok
primer yang mempunyai sifat adanya keakraban, kerja sama dan hubungan tatap
muka mereka dalam beberapa perasaan tetapi pada intinya mereka secara mendasar
membentuk sifat sosialdan cita-cita individu. Kelompok primer (primary grup)
haruslah mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas dan
mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai para anggotanya. Dengan
demikian kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, namun tidak
semua kelompok kecil adalah kelompok primer.2
2. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentukdengan struktur
dan tujuan yang jelas untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota-
anggotanya biasanya diangkat oleh organisasi sejumlah orang yang ditetapkan
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu merupakan bentuk darikelompok formal
ini. Dan contoh dari kelompok formal ini misalnya kepanitiaan, unit-unit kerja
tertentu seperti tim manajer kelompok tukang pembersih, kelompok penyelenggara
acara dan sebagainya.
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara terus-menerus mempunyai
rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan, sedangkan kelompok tertutup
adalah kecil kemungkinannya menerima perubahan dan menjaga kestabilan.

2
Abidin, J., & Suryani, Y. (2020). “Kajian Perilaku Kelompok Dalam Organisasi.” Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, vol 1(2), 97-110.
4. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorangmelakukan
referensi atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebutsebagai suatu
ukuran (standard) untuk evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai dan
sikap pribadinya.

2.5 Tahap-tahap yang Mempengaruhi Kelompok


Kemunculan suatu kelompok merupakan suatu proses yang di dalamnyaterdiri
dari tahapan-tahapan tertentu. Artinya, tidak ada satu kelompok yanglangsung
bekerja efektif. Dalam prosesnya, untuk menuju suatu kelompok yang para
anggotanya siap melaksanakan tugas, pastilah diperlukan waktu dandihadapkan
berbagai persoalan, seperti konflik dalam arti ketidaksetujuan dan lain. Stephen P.
Robbin (1996) mengatakan ada 5 tahap perkembangan kelompokyaitu:
1. Tahap Pembentukan ( Forming Stage)
Tahap ini ditandai oleh adanya beberapa ketidakpastian dalam
tujuankelompok, struktur, dan kepemimpinan. Perilaku anggota masih dalam
tahapmempertanyakan apa yang menjadi tugas-tugas masing-masing standar
perilaku anggota dan kelompok belum efektif untuk bekerja. Dalam tahap
pembentukan, pengelola kelompok hendaknya merespon ketidakpastian yang 
dirasakan anggota dengan menjelaskan tentang tujuan kelompok, kedudukan,
peran-peran anggota, kepemimpinan kelompok dan lain-lain. Hal ini dapat
diatasi dengan cara:
a. Dukungan bersama untuk saling menerima dan mempercayai satu sama
lain;
b. Komunikasi dan pengambilan keputusan/ diskusi;
c. Motivasi dan produktivitas untuk mencapai tujuan kelompok;
d. Pengendalian dan pengorganisasian diatur oleh norma kelompok.
2. Tahap Kekacauan (Storming Stage)
Tahap ini ditandai oleh adanya intra grup konflik. Para anggota berbeda-beda
pendapat dalam berbagai aspek, sebagaimana disebutkan di atas.Pada tahap ini,
belum terdapat kepaduan kelompok dan kelompok pun belum bekerja secara
efektif. Tindakan yang perlu di ambil dalam tahap ini adalah penyelesaian
perbedaan pendapat secara demokratis.
3. Mulai Integrasi (Intial Integration)
Tahap ini di tandai oleh munculnya identitas kelompok, standar perilaku sudah
mulai terbentuk, anggota sudah mulai bekerja sama dan saling mengenal, serta
kelompok sudah mulai padu dan efektif.
4. Terintegrasi (Total Integration)
Tahap ini ditandai oleh adanya kesepian kelompok untuk melakukan tugas-tugas
sebab kelompok sudah memiliki semua unsur untuk mulai melakukan tugas,
seperti struktur, standar perilaku yang sudah diakui, dan mekanisme untuk
memecahkan berbagai persoalan yang kompleks.
5. Efektifitas Kelompok
Tujuan pembentukan kelompok, sebagaimana telah disebutkan, adalahuntuk
memelihara dan meningkatkan potensi sumber daya manusia dalammencapai
tujuan kelompok pada khususnya, dan organisasi pada umumnya. Inidilakukan
melalui upaya penciptaan proses kelompok (group proccess) yang dapat
menimbulkan sinergisme (synergism), yang berarti keseluruhan lebih besar dari
pada jumlah bagian-bagian dan melalui pemeliharaan berbagai aspekyang dapat
menciptakan iklim ke arah peningkatan hasil kerja.

Efektivitas suatu kelompok akan mempengaruhi oleh berbagai macam faktor yang
terkait denganya. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan dalam tiga kategori.
Faktor pertama adalah faktor anggota kelompok, yakni potensi anggota
(kompetensi), misalnya pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kepribadian.
Faktor ke dua adalah faktor dinamika (dynamic factors), yaitu faktor yang
memengaruhi proses kelompok tertentu berupa struktur kelompok, norma
kelompok, kepemimpinan kelompok, ukuran kelompok,dan komposisi anggota.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktivitas yang dilakukan dua orang
atau lebih yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasiuntuk
mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu
harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan
organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok
berkembang menjadi perilaku organisasi.
B. Saran
Ada begitu banyak manfaat dari keberadaan kelompok dalam suatu organisasi,
baik manfaat untuk individu sebagai bagian atau anggota kelompok maupun
bagi efektifitas kerja suatu organisasi yang sedang berjalan. Di dalam suatu
kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka
sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan
mereka saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar
tujuannya atas dukungan dalam suatu periode waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, J., & Suryani, Y. (2020). “Kajian Perilaku Kelompok Dalam

Organisasi.” Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara, vol 1(2), 97-110.

Badeni. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Penerbit Alfabeta

MM, Tine Yuliantini. (2010). "Perilaku organisasi." Modul Perkuliahan.

Rachman, Dian Anggraeni, Asiah Hamzah dan Nurhaedar Jafar;

2013;“ Pengaruh Perilaku Kelompok Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di R

SUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa”; Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat

UNHAS ; Makassar

Sitorus, Brico; 2013; “ Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Kelompok Pada

PT BankSUMUT Cabang Tarutung ”; Jurnal Media Informasi Manajemen

USU, Vol. 1, No. 1 ;Medan

Anda mungkin juga menyukai