Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESESUAIAN TIPE KEPEMIMPINAN DENGAN PERILAKU


KELOMPOK
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan

Dosen Pengampu: Husnah Lubis ,S.Pd, M.Pd

KELOMPOK 8

 Siti Hadizah 2104020091


 Ika Azwina 2104020096
 Intana Selvia 2104020093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

STKIP AL-MAKSUM LANGKAT


2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan


hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KESESUAIAN TIPE KEPEMIMPINAN DENGAN PERILAKU KELOMPOK“
dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepeminpinan.
Tujuan makalah ini kami susun,untuk menambah pengetahuan kami
sebagai mahasiswa teknik informatika,tentang konsep kelompok, ciri-ciri perilaku
kelompok formal dan informal, dan kontigensi gaya kepemimpinan dengan
perilaku kelompok.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini,tidak terlepas dari


bantuan dari banyak pihak yang tulus memberikan waktu, doa, saran serta kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Kami sadar,dalam penyusunan makalah masih ini terdapat kekurangan


karena kurangnya pengetahuan kami, dari pada itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran agar kami dapat menyusun makalah lebih baik kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami sebagai penulis.

Stabat, April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………..................................................2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....3

BAB 1 PENDALUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..4
1.3 Rumusan Tujuan………………………………………………………………4
1.4 Manfaat………………………………………………………………………..5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kelompok…………………………………………………………….6

2.2 Ciri-Ciri Perilaku Kelompok Formal dan Informal…………………………...7

2.3 Kontigentasi Gaya Kepemimpinan dengan Perilaku Kelompok……………...8

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan kelompok adalah kemampuan seorang untuk memengaruhi


anggota kelompok, sehingga anggota kelompoknya bertingkahlaku sebagaimana
dikehendaki oleh pemimpin dalam upaya mencapai tujuan kelompok. Jika
pemimpin efektif dalam mempengaruhi anggotanya maka anggota akan
berperilaku sesuai yang dikehendaki pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan
sebuah kelompok menjadi hal yang strategis untuk diperhatikan pada upaya
pencapaian tujuan, melalui pendekatan kelompok. Pemimpin atau ketua sebuah
kelompok dapat menampilkan beberapa fungsi kepemimpinan dalam sebuah
kelompok, khususnya mengggerakan anggota agar melakukan berbagai kegiatan
untuk mencapai tujuan kelompok yang direncanakan sebaik-baiknya.

Menurut, Hidayat, (2018:143) gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku


yang dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya agar dapat
memaksimalkan kinerja yang miliki bawahannya sehingga kinerja organisasi dan
tujuan organisasi dapat dimaksimalkan. Dan dalam makalah ini kami akan
menjabarkan pengertian konsep kelompok, ciri-ciri perilaku kelompok formal
dan informal, dan pengertian kontigensi gaya kepemimpinan dengan perilaku
kelompok.

1.2Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari konsep kelompok ?
2. Apa saja ciri-ciri perilaku kelompok formal dan informal ?
3. Apa yang dimaksud dengan kontigensi gaya kepemimpinan dengan
perilaku kelompok ?
1.3Rumusan Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep kelompok.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perilaku kelmpok formal dan informal.

4
3. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan dengan perilaku kelompok.
1.4Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pembaca :
1. Dapat mengetahui lebih dalam tentang konsep kelompok dan ciri-ciri
perilaku kelompok formal dan informal.
2. Dapat mengetahui lebih dalam tentang kontigentasi gaya kepemimpinan
dengan perilaku kelompok.

5
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kelompok

Individu sebagai makhluk sosial tidak bisa dihindarkan dengan interaksi


sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial yang dijalin. Dilain pihak individu juga
tidak dapat lepas dari situasi tempat ia berada dan situasi ini sangat berpengaruh
terhadap kelompok yang terbentuk akibat situasi tersebut. Kelompok adalah
kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan
interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.

Menurut W.H.Y Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang


yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat “ the essence of a
group is not the similarity or dissimilarity of its members but their
interdependence” ( inti dari suatu kelompok bukanlah kesamaan atau
ketidaksamaan anggotanya tetapi saling ketergantungan mereka ).

Sedangkan H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang


terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan
kesatuannya melalui cara dan dasar kesatuan persepsi. Konsep tentang kelompok
mengandung interprestasi yang berlainan. Sherif dan Burgoon (1978) memberikan
batasan kelompok sebagai suatu unit sosial dan organisme hidup yang menyerupai
individu.

Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang
mempunyai huvungan saling tergantung satu sama lain sesuai dengan status dan
peranannya. Secara tertulis atau tidak, mereka telah mengadakan norma yang
mengatur tingkahlaku anggota kelompoknya.

Berdasarkan atas fungsinya, kelompok dapat dibagi dua jenis yaitu


kelompok tugas dan kelompok sosial (Soedijanto, 1980). Kelompok tugas adalah
kelompok yang fungsi utamanya untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-
tugas tertentu. Sedangkan kelompok sosial adalah kelompok yang fungsi

6
utamanya untuk mencapai kesejahteraan soaial dan menghasilkan keputusan bagi
anggotanya. Timbul kelompok sosial ini didasarkan atas rasa senang dan
kesukarelaan.Sifat kelompok terbagi dua yaitu kelompok format dan kelompok
informal :

a. Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai


peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya
untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Dengan kata
lain,kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk secara resmi
demi mencapai tujuan tertentu. Contohnya: lembaga pemerintah.
b. Kelompok informal adalah kelompok yang dibentuk secara tidak resmi
dan tidak terikat oleh aturan yang telah disepakati terlebih dahulu.
Kelompok informal terbentuk karena adanya kepentingan atau
pengalaman bersama. Contoh: kelompok belajar, kelompok pencinta
kucing dan lain-lain.

2.2 Ciri-ciri Perilaku Kelompok Formal dan Informal


Ciri-ciri perilaku kelompok formal:
 Diatur dengan peraturan yang tegas dan mengikat sehingga
anggota harus patuh jika tidak akan mendapat sanksi.
 Bertujuan untuk membantu menyelesaikan tugas tertentu dan
biasanya setiap anggota memiliki tugas masing-masing.

 Semua anggota kelompok wajib mengenal dan memahami jelas


peran dan kedudukan di dalm kelompok tersebut
 Hubungan yang berlangsung bukan merupakan hubungan yang
bersifat pribadi,maksudnya setiap anggota membicarakan
tentang tugas ataupun visi misi dari kelompok tersebut dan tidak
melibatkan urusan pribadi.
 Mempunyai struktur keorganisasian yang tersusun secara baik
dimana struktur ini menjelaskan dan mengatur sebagai berikut:
1. Berbagai bentuk hubungan otoritas.

7
2. Kekuasaan dalam klompok.
3. Akuntabilitas dan pertanggiung jawaban anggota
kelompok.
4. Saluran-saluran yang terjadi.
5. Alat komunikasi yang digunakan.
6. Menerangkan dengan jelas berbagai macam tugas yang
ditujukan pada setiap anggota.

Ciri-ciri perilaku kelompok informal :

 Sulit menentukan waktu eksak seseorang ketika menjadi kelompok


tersebut. Sifat eksak yang terjadi antar anggota didalam kelompok
informal dan tujuan yang dicapai oleh organisasi yang tidak
terjabarkan dengan jelas.
 Kelompok ini biasanya mucul akibat dari perkumpulan
sekelompok orang orang yang mempunyai kebutuhan sejenis atau
hobi yang sama.
 Suatu kelompok tidak resmi, artinya kelompok informal tidak
terikat oleh peraturan.
 Tanpa dibentuk struktur organisasi.
 Biasanya dibentuk karena pengalaman yang sama.
 Bertujuan untuk kepentingan bersama.
 Terjalin karena adanya rasa loyalitas yang tinggi.

2.3 Kontigentasi Gaya Kepemimpinan Dengan Perilaku


Kelompok

Kontigentasi kepemimpinan merupakan salah satu model kepemimpinan


yang menjelaskan bahwa pemimpin bisa efektif bilamana ada kesesuaian antara
gaya pemimpin dengan sistuasi tertentu dimana kepimpinan itu dilaksanakan
dilkasanakan dan mengedepankan kerja dan budaya perilaku organisasi

8
kepemimpina yang ditemukan oleh Frederick E. fiedler, yang mendalikan bahwa
gaya kepemimpinan yang sukses paling baik ditentukan oleh situasional.
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang bendasarkan teori
perilaku ini, memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:

a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang


pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh
gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
b.  Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula.

TEORI KEPEMIMPINAN KONTINGENSI

 Merupakan teori-teori yang menjelaskan efektivitas kepemimpinan dalam


hubungannya dengan variable-variable moderator situasional.
 Asumsinya adalah bahwa pola perilaku pemimpin yang berbeda akan
menjadi efektif di dalam situasi yang berbeda dan bahwa pola perilaku
pemimpin tidaklah optimal dalam semua situasi.
 Aspek-aspek situasi yang dapat meningkatkan atau menurunkan pengaruh
dari perilaku pemimpin disebut variable moderator situasional.

PATH-GOAL THEORY

 Asumsi: perilaku pemimpin dapat menggerakkan bawahan jika perilaku


tersebut dapat menjadi sumber kepuasan bagi bawahan (House & Dessler)

9
 Pengaruh perilaku pemimpin terhadap kepuasan bawahan tergantung pada
variabel moderator situasional yang berupa karakteristik tugas dan
karakteristik bawahan.
 Variabel-variable situasional ini juga mempengaruhi preferensi bawahan
terhadap pola perilaku kepemimpinan sehingga dapat memberikan
kepuasan bagi bawahan.

Pola Perilaku Kepemimpinan PATH-GOAL Theory

 upportive Leadership memberi perhatian kepada kebutuhan bawahan,


memperlihatkan perhatian terhadap kesejahteraannya dan menciptakan
suasana organisasi yang bersahabat
 Directive Leadership memberitahukan bawahan apa yang diharapkan dari
mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta bawahan untuk
mengikuti peraturan dan prosedur, mengatur waktu, dan mengkoordinasi
pekerjaan mereka
 Participative Leadership, berkonsultasi dengan bawahan dan
mempertimbangkan opini dan saran bawahan
 Achievement Oriented Leadership, menetapkan tujuan yang menantang,
mencari perbaikan dalam kinerja, menekankan keunggulan dalam kinerja,
memperlihatkan kepercayaan bahwa bawahan akan emncapai standar
yang tinggi.
 Bila tugas terlalu menekan (stressful), membosankan maka supportive
leadership akan menyebabkan meningkatnya usaha dan kepuasan bawahan
dengan cara meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi ketegangan dan
meminimalisasi aspek-aspek pekerjaan yang kurang menyenangkan.
 Bila tugas terstruktur dan kompleks, para bawahan tidak berpengalaman,
hanya sedikit formalisasi peraturan dan prosedur untuk mengatur
pekerjaan maka directive leadership akan menghasilkan kepuasan
bawahan dan sebaliknya.

10
 Participative leadership akan meningkatkan kepuasan bawahan bila tugas
tidak terstruktur dan meningkatkan kejelasan peran.
 Achievement oriented leadership akan meningkatkan kepuasan bila tugas
tidak terstruktur, dengan meningkatkan rasa percaya diri dan harapan akan
menyelesaikan tugas dan tujuan yang menantang.

11
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial
yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Dalam kata lain kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki
tujuan yang sama. Berdasarkan sifatnya, kelompok terbagi menjadi 2 yaitu:
kelompok formal dan kelompok informal.

Kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk secara resmi demi


mencapai tujuan tertentu. Contohnya: lembaga pemerintah. Sedangkan,
kelompok informal adalah kelompok yang dibentuk secara tidak resmi dan
tidak terikat oleh aturan yang telah disepakati terlebih dahulu.

Ciri-ciri kelompok formal adalah: diatur dengan yang ngikat dan harus
dipatuhi setiap anggota, setiap anggota memiliki tugas masing-masing, setiap
anggota harus mengenal kedudukan masing-masing, memliki hubungan kerja
bukan pribadi, dan memiliki struktur keorganisasian.

Ciri-ciri kelompok informal adalah: sulit menentukan waktu esksak, tidak


bersifat resmi, tidak mempunyai peraturan yang terikat, dibentuk karena
pengalaman bersama araupun hobi yang sama, dibentuk tanpa struktur
organisasi, dan terjalin rasa loyalitas yang tinggi.

Kontigentasi gaya kepemimpinan merupakan salah model kepemimpinan


yang menjelaskan bahwa kepemimpinan bisa efektif bilamana ada kesesuaian
antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang dipimpin.

12
3.2 Saran
Saran kami untuk pembaca :
1. Dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar dapat
penulis mampu meyusun makalah menjadi yang lebih baik.
2. Kami sarankan, untuk para pembaca mencari sumber lain agar tidak
terjadi kesalah pahaman.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fileupiedu: Sirodjudin, MuhammadKosim; KonsepKelompok.pdf


Penerbitmateriips.com. 14 Ciri-Ciri Kelompok Formal Dan Informal Dalam
Bentuk Organisasinya. Diakses pada 17 April 2022, dari https://materiips-
com.cdn.ampproject.org/v/s/materiips.com/ciri-ciri-kelompok-formal/amp?
usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a9&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F%2Fmateriips.com
%2Fciri-ciri-kelompok-formal%2Famp%23referrer%3Dhttps%253A%252F
%252Fwww.google.com%26csi%3D0%26ampshare%3Dhttps%253A%252F
%252Fmateriips.com%252Fciri-ciri-kelompok-formal

https://cerdasco.com kepemimpinan kongenfsi , bandung : cv.


Alfabeta.linkert.Rensis 1961, New patterns of management , New York ; (kajian
kritis terhadap pemikiran Muhammad abduh dan Muhammad iqbal );3(2019).

14

Anda mungkin juga menyukai